Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN

”ANALISIS KUANTITATIF MIKROORGANISME

PADA BAHAN PANGAN”

Nama : Fathan Naufal Gunawan

NIM : 220104012

Kelompok : 2

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Analisis kuantitatif mikroorganisme pada bahan pangan dapat dilakukan dengan metode cawan,
metofe MPN (most probable number), hitungan mikroskopik langsung, dan metode turbiditimetri
(kekeruhan) dengan menggunakan spektofotometer. Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan
pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan dan proses yang akan diterapkan.
(BPOM RI, 2008)

Metode MPN digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme didalam sampel yang berben
tuk cair, jika sampel dalam bentuk padatan, maka harusdibuat suspensinya terlebih dahulu.
Perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung tabung yang positif, Tabung yang
dinyatakan positif yaitu tabung yang ditumbuhi jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu
tertentu, tabung yang akan dinyatakan positif dan jika larutan berupa warna menjadi keruh &
kekeruhan dan timbulnya gas di dalam tabung durham yang
diletakkan pada posisi terbalik di dalamtabung reaksi. Metode ini berdasarkan atas pengenceran laruta
n yang mengandung sel sel mikroorganisme diencerksn terus menerus, akhirnya akan diperoleh suatu
larutan dimana tidak dijumpai sel yaitu dikatakan steril. (Marta, G. 2009).

1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menghitung jumlah miktoorganisme dengan metode Petroff Hauser,
metode Standar Plate Count, dan metode Most Probable Number (MPN).
2. Mahasiswa dapat menganalisis kuantitatif mikroba dalam suatu sampel uji.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan langsung maupun tidak
langsung. Perhitungan secara langsung, dapatdilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah
dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparate sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan
penggunaan ruang hitung (counting chamber ).Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya
untuk mengetahui mikroorganisme pada suatu bahan yang masih
hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapacara yaitu : perhitungan pada cawan p
etri (total plate count /TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau
terdekat (MPN methode), dan kalori meter, cara kekeruhan atau turbidimetri. (Gobel, 2008).

Perhitungan secara tidak langsung ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri(total
plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN
methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). Metode MPN terdiri dari tiga tahap,
yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan
(completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas
rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliformdalam sampel. Metode
perhitungan MPN sering digunakan dalam pengamatan,
menghitung jumlah bakteri yang terdapat di dalam tanah seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter.
Kedua jenis bakteri ini memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman, sehubungan dengan kemampuannya dalam mengikat N2 dari udara dan mengubah
ammonium menjadi nitrat (Pakadang, S, 2010).

Untuk metode MPN (most probable number ) digunakan medium cair dalam
wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu
tabung yang mengalami perubahan pada mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau
terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung durham. Pada metode perhitungan MPN ini
digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2, dan 10-3. Kemudian dari
hasil perubahan tersebut dicari nilainya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah bakterinya maka
digunakan rumus. (Gobel, 2008).
BAB 3

METODE

3.1 WAKTU PENELITIAN

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober 2023, pukul 09:00 – 11:30 WITA, tempat
Laboraturium Mikrobiologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Bandung.
3.2 ALAT DAN BAHAN

Alat :

• Gelas objek

• Loop

• Bunzen

• Pipet

• Timbangan

• Tabung reaksi

• Tabung durham

• Cawan petri

• Mikroskop

Bahan :

• Kultur Bakteri

• Daging Ayam

• Tahu

• Sayur Wortel

• Kapas

• Kertas sampul

• Spiritus

• Susu

• Air kran

Media :

• PCA (Plate Count Agar)


• NA (Nutrient Agar)

• NB (Nutrient Broth)

3.3 PROSEDUR
1. Perhitungan Mikroorgenisme dengan metode Agar Cawan

Ambil 5 ml sampel cair masukan ke dalamn 45 ml larutan pengencer.

Selanjutnya buatlah pengenceran samapi 10-5

Setiap pengenceran ambil 1 ml masukan kedalam cawan petri (lakukan duplo).

Tuangkan ± 15 ml PCA atau NA cair (sudah disterilkan) kedalam cawan dan

goyangkan secara mendatar/angka delapandiatas meja supaya sampel menyebar dengan rata.

Setelah agak beku inkubasikan dengan posisi terbalik pada suhu 30-32 °C selama 2-3 hari.

Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada cawan dan laporkan sebagai jumlah koloni per

ml menurut perhitungan "Standar Plate Count' (SPC).

2. Perhitungan Mikrooganisme dengan Metode MPN

Untuk masing-masing sampel lakukan pengenceran sampai 10-4.

Pipet suspensi hasil pengenceran ke dalam tiga seri tabung reaksi berisi Nutrient Broth

yang sudah berisi tabung durham.

Inkubasi semua tabung pada suhu 30-32 °C seolama 2 hari.

Amati terbentuknya kekeruhan dan gas dalam tabung durham

Catat jumlah tabung positif dari masing-masing pengenceran.

Cocokan dengan tabel yang menunjukan nilai MPN (untuk tabel 3 seri).

Hitung nilai MPN sampel.

Contoh: 1). Kombinasi tabung positif 3,2,1

2). Nilai MPN dari tabel (3 tabung) = 1,50

MPN sampel = MPN x 1


𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ

= 1,50 x 1
= 1,5 x 10-3
3
10

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN


Tabel 1. Ciri Mikroorganisme Tumbuh
Gambar Ciri Mikroorganisme
Kelompok Sampel
Cawan 10 -3
Cawan 10-4
Tumbuh pada Plate
Mikroorganisme yang
tumbuh berwarna putih,
berbentuk kokus (bulat),
berukuran kecil, sebagian
berkoloni (bergerombol),
dan diduga jenis
Daging mikroorganisme yang
1
ayam tumbuh adalah bakteri.

Mikroorganisme yang
tumbuh berbentuk bulat
(kokus) berukuran kecil,
berwarna putih serta
berkoloni namun letaknya
2 Tahu jarang. Terdapat juga
pertumbuhan kapang pada
cawan petri pengenceran
10-3

tidak terdapat
mikroorganisme tumbuh
pada cawan 10 . Tetapi
-3

terdapat 1 mikroorganisme
Sayur pada cawan 10 , yang
3 -4

wortel berbentuk bulat dan


berwarna putih.

Mikroorganisme yang
tumbuh berwarna putih,
berbentuk kokus (bulat),
berukuran kecil, sebagian
Air berukuran besar dan tidak
4
kran berkoloni.
Mikroorganisme yang
tumbuh: bakteri, kapang
dan khamir
Warna: putih
Bentuk: coccus
(bakteri berbentuk bulat
5 Susu kecil berkoloni, kapang
berbentuk bulat berserabut
dan khamir berbentuk
bulat berukuran sedang)

Tabel 2. Jumlah Mikroorganisme Tumbuh

Kelompo Pengenceran
Sampel Nilai SPC
k 10-3
10 -4

32 106
1. Daging ayam 38 70 3,5 x104

x : 35 x: 88
201 91 2,6 x 10⁵
328 76
2. Tahu
x̄ : 264,5 x̄ :
83,5
3. Sayur wortel - -
14 0 1,2 × 10⁴
4. Air kran 9 0
x bar : 11,5 0
200 460 2,04 x 10⁵
5 Susu 208 494
x : 204 x : 477

4.2 PEMBAHASAN
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat menghitung jumlah miktoorganisme dengan metode Petroff Hauser, metode
Standar Plate Count, dan metode Most Probable Number (MPN).
2. Mahasiswa dapat menganalisis kuantitatif mikroba dalam suatu sampel uji.
Prinsip Praktikum
Mengetahui identifikasi pengamatan pada bakteri, kapang dan khamir serta dapat menghitung
mikroorganisme yang tumbuh pada 3 lingkupan terseut, selain itu pun mahasiswa mampu
mengetahui mikroorganisme yang tumbuh termasuk pada lingkupan bakteri, khamir atau
kapang
Pada praktikum kali ini mahasiswa dapat menghitung jumlah mikroorganisme yang
tumbuh dengan analisis kuantitatif metode Standar Plate Count, Most Probable Number,
Petroff Hause.

Pembahsan patogen dan dampaknya

Mengenali sedikit tentang pantogen yang akan dibahas, patogen merupakan mikroorganisme parasit
yang mampu menghasilkan berbagai jenis penyakit. Jenis-jenis patogen diantaranya ada virus, bakteri,
jamur dan parasite.
Patogen adalah agen biologis atau disebut juga dengan mikroorganisme parasit yang mampu
menghasilkan berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang inangnya yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan melalui simbiosis parasitisme, mutualisme, atau komensalisme.
Banyak sekali jenis dan varian pada patogen, namun pada praktikum kali ini kita mengidentifikasi
patogen pada bakteri, khamir dan kapang serta dampak yang terjadi pada 3 lingkup tersebut jika
dikomsumsi.
1. Bakteri
Bakteri berasal dari kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama
sebelum ditemukannya mikroskop. Contohnya seperti salmonella, nah bakteri ini dapat
menyebabkan penyakit gejalanya meliputi demam, sakit kepala, lambung, muntah dan
diare, dampak pada samonella ini bisa terjadi pada maknan antara lain telur, dagig unggas,
dan produk – produk yang berasal dari hewan.
2. Kapang dan Khamir

Kapang adalah jamur renik yang mempunyai miselia dan massa spora yang jelas, Kapang
adalah mikroba yang tergolong dalam fungi memiliki lebih dari satu sel berupa
benang benang halus yang disebut hifa, kumpulan hifa disebut miselium,
dan berkembang biak dengan spora. Dan kapang pun bisa berperan penting dalam industri,
Namun ada gejala bahaya yang banyak menjadi kerusakan. Contohnya seperti jagung saat
pasca panen. Jagung dapat terserang kapang sejak sebelum panen. Kapang akan semakin
tumbuh subur jika pemanenan dan penanganan pascapanen tidak benar. Ada beberapa jenis
kapang yang sering dijumpai sebagai perusak makanan, antara lain aspergillus. Beberapa
makanan yang terkontaminasi oleh kapang dapat menimbulkan keracunan yang kronis, maka
dampaknya akan sangat fatal bagi kesehatan tubuh.
Khamir merupakan mikroorganisme uniseluler, meskipun beberapa spesies dapat
menjadi multiseluler melalui pembentukan benang dari sel-sel budding tersambung yang
dikenal sebagai hifa semu (pseudohyphae), seperti yang terlihat pada sebagian besar kapang.

Contohnya kegunaan kapang dan khamir pada tempe dan youghurt dengan patogen
rhizopus oryzae youhurt yang berdampak baiknya mendukung usus sehat dengan melancarkan
pencernaan, namun dampak buruknya itu perut dapat kembung dan penuh gas.

Kapang dan Khamir memiliki dampak/pengaruh baik dan juga buruknya pada makanan
ataupun minuman, karena kapang dan khamir ini meupakan salah satu patogen yang dapat di
fermentasikan pada pangan, dapat juga dikonsumsi. Namun kembali lagi pada dosis dan juga
kebutuhannya masing masing.

Fungsi proses pada praktikum

1. Perhitungan Mikroorgenisme dengan metode Agar Cawan


Proses yang dilakukamn pada awal mulanya itu kita membuat media yang lalu lita alihkan pada
akhirnya ke cawan petri atau disebut dengan metode agar cawan

2. Perhitungan Mikrooganisme dengan Metode MPN


Proses yang dilakukan mengambil hasil dari tabung reaksi lalu di inkubasi, setelah itu mecatat
masing masing tabung positif dari setiap pengenceran cocokaan sama tabel, lalu hitung nilai
MPN sampelnya dengan rumus tertentu.

Pada 2 mmetode saat praktikum, media cairan yang dimasuki kedalam tabung reaksi itu ada 4
tahapan, pada 3 tahapan awal dengan media cairan yang sama namun untuk tabung 4 itu dengan
media cairan yang berbeda, dan setelahnya dimasuki ke dalam cawan petri.

Komposisi media yang dipakai

A. Medium Nutrient Agar (NA)


Komposisi medium NA : beef
extract 3g
Pepton 5 g
Bacto agar 15 g
Akuades 1 L
Untuk medium NA instran, timbang 23 g untuk 1 L
akuades. Cara kerja :
1. Panaskan 1 L akuades
2. Larutkan 23 g NA sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut homogen.
3. Setelah semua larut panaskan sampai mendidih (bila kurang
jernih saring menggunakan kain saring)
4. Masukkan medium ke dalam Erlenmeyer atau tabung reaksi (3-5 ml) untuk agar
miring.
5. Sumbat semua tabung gelas dengan kaas dan tutup dengan kertas/alumunium
foil.
6. Sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121C dam tekanan 15 lbs selama 15 menit.

 Ada beberapa hasil perbedaan pada tiap kelompok, karena berbeda pada
pengerjaannya.
Pada kel
1. Daging Ayam
Mikroorganisme yang tumbuh berwarna putih, berbentuk kokus (bulat), berukuran
kecil, sebagian berkoloni (bergerombol), dan diduga jenis mikroorganisme yang tumbuh
bakteri diduga berkoloni.
2. Tahu
Mikroorganisme yang tumbuh berbentuk bulat (kokus) berukuran kecil, berwarna
putih serta berkoloni namun letaknya jarang. Terdapat juga pertumbuhan kapang pada cawan
petri pengenceran 10-3

3. Sayur wortel

tidak terdapat mikroorganisme tumbuh pada cawan 10 . Tetapi terdapat 1


-3

mikroorganisme pada cawan 10 , yang berbentuk bulat dan berwarna putih. Diduga khamir
-4

4. Air Kran

Mikroorganisme yang tumbuh berwarna putih, berbentuk kokus (bulat), berukuran


kecil, sebagian berukuran besar dan tidak berkoloni. Diduga khamir

5. Susu
Mikroorganisme yang tumbuh: bakteri, kapang dan khamir,Warna: putih. Bentuk:
coccus (bakteri berbentuk bulat kecil berkoloni, kapang berbentuk bulat berserabut
dan khamir berbentuk bulat berukuran sedang).
PENUTUP

KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini pada makanan maupun minuman memeliki mikroorganisme
yang berbeda beda berkembang biaknya ada yang menjadi kapang, bakteri, khamir. Karena
itu kembali lagi pada lingkupnya masing masing, karena kita tidak tahu ketika suatu makanan
terkontaminasi bakteri apa yang berkembangbiak dan juga bereaksi.

Setiap bakteri, khamir dan kapang memeliki lingkupnya masing masing, mereka dapat
berkembang biak atau bereaksi adapun yang mati mikroorganismenya itu tergantung pada
suhu dan penyimpanannya.

Semua ada dampak baik dan buruknya pada pangan, namun kembali lagi pada
pengolahannya, dan juga dosisnya masing masing dengan adanya SI yang di terapkan.

SARAN

Sudah cukup baik pada praktikum kali ini, semoga praktikum praktikum kedepannya
yang akan datang lebih membaik dan berkembang pada mahasiswanya dan asisten lab nya
dengan memeberikan arahan. Lebih banyak kembali memberi arahannya dan wawasannya
hal tentang praktek. :)
DAFTAR PUSTAKA

Gobel, Risco B. 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Universitas Hasanuddin,


Makassar

Lim, D, 1998, Microbiology 2nd edition,United States of America, McGraw


Hill.Pakadang, S., 2010., “ Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi”, Jurusan
Farmasi Politeknik Kesehatan Depkes Makassar, Makassar.

Marta, G. 2009. Perhitungan bakteri dengan metode cawan. (diakses pada tanggal 26
Mei 2016)

Badan standarisasi Nasional. Air. 2008 SNI 7388 -2009. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai