Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MATEMATIKA

DIFERENSIAL (TURUNAN)

Dosen Pengampu:
Zakky Fathoni, S. P., M.Sc

Disusun oleh:
ANDRIANI AFRILIA SARI (D1B023159)
ERIK SEBASTIAN (D1B023164)
RENI BR NABABAN (D1B023168)
YULITA (D1B023174)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang Diferensial (Turunan) dalam
matematika yang merupakan tugas untuk melengkapi nilai akademik mata kuliah Matematika di
Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

Penyusunan laporan ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap agar laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 26 oktober 2023

Penulis

Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam laporan matematika Deferensial turunan ini membahas tiga pokok utama yaitu
Deferensial tingkat tinggi, Turunan Implisit dan non parametrik.

Differensiasi tingkat tinggi merupakan proses pendefferensialan secara terusmenerus,


hingga tingkatan yang ditentukan sedangkan implisit Dalam matematika, sebuah fungsi implisit
adalah fungsi yang mana variabel takbebas tidak diberikan secara "eksplisit" dalam bentuk
variabel bebas dan Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun
1942. Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistic parametrik, terutama
yang berkaitan dengan distribusi normal.

Kalkulus merupakan salah satu cabang dari ilmu Matematika yangmempelajari tentang
hal-hal yang berhubungan dengan pencarian tingkat perubahan (pencarian arah/garis singgung
pada suatu kurva) dan pencarian areayang terletak di bawah kurva. Dan di dalam Kallkulus
terdiri dari beberapamateri, diantaranya adalah konsep Turunan (Derivatif). Turunan
(derivatif)tidak lain merupakan hasil dari suatu proses pendiferensialan atau diferensiasidari
suatu fungsi. Jadi, turunan erat sekali hubungannya dengan diferensial.Jika kita ingin
menentukan turunan dari suatu fungsi, maka yang perludilakukan adalah melakukan
pendiferensialan fungsi tersebut. Dan hasil yangdiperoleh dari proses pendiferensilan itu disebut
turunan (derivatif). Diferensialmembahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan
dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan Deferensial tingkat tinggi?
2. Apa yang di maksud dengan turunan Implisit dan apa contohnya?
3. Apa yang di maksud non parametrik?

1.3 TUJUAN MASALAH


Adapun tujuan pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui Deferensial tingkat tinggi
2. Mengetahui turunan Implisit beserta contoh nya
3. Mengetahui pengertian non parametrik

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deferensial tingkat tinggi


Diferensial tingkat tinggi merupakan proses pendifferensialan secara terusmenerus,
hingga tingkatan yang telah ditentukan.
Misalkan terdapat fungsi f . Operasi turunan pada f menjadikan f menjadi f'. Selanjutnya,
fungsi f' diturunkan kembali menjadi suatu fungsi f ” (dibaca f double aksen) dan disebut turunan
kedua dari f . Kemudian, f ” diturunkan kembali sekali menjadi f''' sebagai turunan ketiga dari f .
Turunan keempat dinotasikan dengan f4 dan turunan kelima dinotasikan dengan f5 dan lain-lain.
Sebagai contoh jika kita memiliki suatu fungsi f (x) = 2x 33 4x 2 + 7x x 8. Maka
f'(x) = 6x² -8x + 7
f ”(x) = 12x -8
f'''(x) = 12
f⁴(x) = 0

Karena f⁴(x) = 0 maka turunan keempat dan turunan tingkat tinggi selanjutnya dari x akan
bernilai 0.

a. Notasi turunan tingkat tinggi

Contoh:
- GERAK JATUH
BEBAS
Jika suatu benda
dilempar ke atas
dengan ketinggian
awal s0 kaki
dengan laju awal
adalah v0 kaki per
detik. Jika s
merupakan
ketinggian di atas
permukaan tanah,
dalam kaki per detik, maka s = -16t²+ v0t + s0. Dalam hal ini, kecepatan positif menandakan
benda bergerak ke atas.
Contoh:
Dari atas suatu gedung dengan ketinggian 160 kaki, sebuah bola dilemparkan ke atas dengan laju
awal sebesar 64 kaki per detik
(a) Kapankah bola mencapai ketinggian maksimum?
(b) Berapakah ketinggian maksimumnya?
(c) Kapankah bola mencapai dasar gedung?
(d) Dengan laju berapakah bola mencapai dasar gedung?
(e) Berapakah percepatan saat t = 2?
Jawaban:
Dari atas suatu gedung dengan ketinggian 160 kaki, sebuah bola dilemparkan ke atas dengan laju
awal sebesar 64 kaki per detik. Misalkan t = 0 berkorespondensi dengan waktu bola dilemparkan
ke atas. Maka s0 = 160 dan v0 = 64 (v0 bernilai positif karena bola dilempar ke atas), maka
(a) Bola mencapai ketinggian maksimum saat lajunya 0 atau u32t + 64 = 0 atau t = 2 detik

(b) Saat t = 2,s = =16(2) ² + 64(2) + 160 = 224 kaki

(c) Bola mencapai dasar gedung saat s = 0 atau

-16t ² + 64t + 160 = 0


-16(t² - 4t - 10) = 0
(t² - 4t -10) =0

2.2 Turunan
Implisit

Pada
persamaan
y3 + 7y = x3,
kita tak dapat menyelesaikan y dalam fungsi x. Persamaan ini dinamakan persamaan
implisit. Dengan menuliskan y sebagai y(x) kita dapat menuliskan ulang persamaan menjadi
y(x) 3 + 7y(x) = x3. Kita dapat menentukan hubungan antara x, y(x) dan y'(x) dengan
menurunkan kedua ruas terhadap x. Dengan aturan rantai diperoleh
1. TURUNAN
IMPLISIT(LANJUTAN)
Saat x = 2 persamaan menjadi y³+ 7y = x³ =
2³ = 8 atau y³ + 7y = 8 sehingga diperoleh y
= 1. Gradien garis singgung kurva/grafik y³+
7y = x³ di (x, y) = (2, 1) adalah

Metode ini merupakan ilustrasi dalam menentukan dy dx


tanpa mencari/menentukan persamaan y terhadap
variabel x. Metode ini diberi nama metode turunan impilsit.

a. Contoh turunan Implisit


b. Contoh turunan Implisit lanjutan

2.3 Statistika Non-Parametrik


a. Definisi statistika non - parametrik
Definisi Statistika Non parametrikStatistik Non-Parametrik ialah suatu uji statistik yang tidak
memerlukanadanya asumsi asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahuisebaran
datanya dan tidak perlu berdistribusi normal). Oleh karenanya statistik ini juga dikemukakan
sebagai statistik bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuksebaran parameter populasi, baik
normal atau tidak). Statistika non-parametrikdapat digunakan untuk menganalisis data yang
berskala Nominal atau Ordinal.Statistika non parametrik tidak mendasarkan pada parameter-
parameter statistikseperti mean, median, modus, deviasi.dalam statistika non parametrik alat
ukurtidak dijadikan acuam, ketika menggunakan skala data nominal dan ordinal parameter
tersebut menjadi tidak relefan (Sugiyono, 2009).

b.Ciri- Ciri Statistika Non Parametrik


1.Data tidak berdistribusi normal.
2.Data berskala nominal dan ordinal.
3.Dilakukan pada penelitian sosial
4.Jumlah sampel kecil
Statistika non parametrik lebih digunakan pada kondisi dimana penelitidihadapkan pada data
berupa rank. Data statistik diskrit merupakan data yangsatuannya selalu berbentuk bulat,
misalkan seperti orang/ pohon. Data statistickontinyu merupakan data yang berbentuk pecahan
bilangan real seperti, tinggi badan dan berat badan (Sugiyono, 2009).
c. Skala Pengukuran
Menurut Nasution (2006), skala pengukuran yang digunakan dalam ujistatistika non parametrik
yakni:
1. Nominal adalah data yang diklasifikasikan kedalam kategori, tidakdiurutkan, dan hanya
bersifat membedakan saja. Data berskala nominal termasuk dalam urutan terendah dalam skala
pengukuran paling rendahMisalnya seperti gender.
2.Ordinal adalah data yang diklasifikasikan kedalam kategori, dan perludiurutkan. Misalnya
seperti mengurutkan dari adanya tiga buah produkdari yang benefitnya paling tingga hingga
terendah.
3.Interval adalah data yang membedakan urutan dan dapat diketahui jarakantara dua pengukuran,
misalkan seperti pengukuran suhu. Selain itudalam skala interval nilai nol kesepakatan.

4.Rasio adalah data yang skalanya memilikisifat membedakan,mengurutkan, serta memiliki nilai
nol mutlak yakni nilai dasar yang tidakdapat diubah. Misalkan seperti pengukuran berat badan,
tinggi badan, danluas areal.
d.Metode Statistika Non Parametrik
Menurut Sundayana (2014), Metode yang digunakan dalam Statistika Non parametrik adalah
sebagai berikut:
1.Data yang digunakan tidak berdistribusi normal atau varians tidak sama, bisa dilakukan
transformasi data ke bentuk logaritmik, akar, dansebagainya yang kemudian dilakukan pengujian
normalitas dan varianssekali lagi.
2.Jika jumlah data terlalu sedikit, bisa diusahakan penambahan datasehingga memenuhi prosedur
parametrik (sekitar 30 data atau lebih),sejauh penambahan data tidak membebani biaya dan
masih relevan dengantujuan penelitian.
3.Untuk data yang bertipe nominal atau ordinal, hal ini tidak bisa
diubah,karena menyangkut ‘nature’ data. Sehingga dapat dikatakan bahwa
metode statistik nonparametrik sangat dianjurkan untuk menggunakan data bertipe nominal dan
ordinal.
Kelebihan penggunaan metode statistik nonparametrik adalah dapatmemanfaatkannya pada data
yang tidak bisa digunakan dengan metode parametrik Metode nonoparametrik dapat dipakai
untuk inferensi pada data dengan distribusinormal ataupun tidak normal, pada data nominal,
ordinal, interval, maupun rasio, pada data berjumlah seratus ataupun sepuluh. Hasil akhir atas
penggunaan metodestatistik nonparametrik merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan data-
datayang ada. Akan tetapi kesimpulan yang dapat diambil dengan prosedur ini akanlebih lemah
dibandingkan jika menggunakan prosedur parametrik sehingga penarikan kesimpulan akan
cenderung bersifat umum (Sugiyono, 2009)

Contoh:
Contoh soal
Sebuah alat pencukur rambut dapat digunakan sebelum dicharge lamanya (jam) adalah : 1.5; 2.2;
0.9; 1.3; 2.0; 1.6; 1.8; 1.5; 2.0; 1.2; dan 1.7. Ujilah hipotesis dengan a = 5% bahwa alat tersebut
rata-rata dapat digunakan 1.8 jam sebelum dicharge

Penyelesaian :
1. H0 : m = 1.8
2. H1 : m ≠ 1.8
3. a = 0.05
4. Wilayah kritik : x ≤ ka/2’; x ≥ ka/2 dengan x menya-takan banyaknya tanda plus
Tabel A2 —- k0.025’ = 1, k0.025 = 9
5. Pengamatan diganti tanda + jika > 1.8, tanda – jika < 1.8, dikeluarkan jika = 1.8; sehingga
diperoleh :
–+––+––+––
n = 10 dan x = 3
6. Keputusan : terima H0

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Statistik non parametrik adalah uji yang tidak membutuhkan asumsi parameter apapun untuk
populasi yang diuji atau dalam bahasa sederhana uji ini tidak bergantung pada populasi.

3.2 SARAN

mempelajari materi -materi tentang Deferensial tingkat tinggi, turunan Implisit


dan statistik non parametrik Kami menyadari bahwa Laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan oleh karena itu kami sangat Berdasarkan pembahasan yang telah di lakukan
dalam penulisan laporan ini dapat di jadikan referensi untuk mempelajari defresi dan
mengetahuinya beberapa aturan - aturan yang ada di Deferensial (turunan) dalam laporan
ini hanya beberapa dasar yang di rasa penting untuk di pelajari. Matematika memerlukan
kehati-hatian dan kejelasan dalam penalaran, sehingga pastikan untuk selalu
memverifikasi dan merenungkan setiap langkah yang Kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Novtiar, C. Turunan. IKIP Siliwangi.
https://id.scribd.com/document/436765994/Makalah-Statistika-Non-Parametrik

Anda mungkin juga menyukai