Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANATOMI

SISTEM CARDIOVASKULER

Dosen Pengampu :
Listiani Dharmawati S,M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Wilda Asya Adzkia (J310230188)
2. Kayla Ramadhani Bilqis (J310230191)
3. Desischa Amelia Kazanah (J310230192)
4. Naila Farafisha (J310230193)
5. Kayla Tsania Almaida (J310230194)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................4
BAB 2..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................5
2.1 Pengertian Jantung...............................................................................................5
2.2 Bentuk Jantung.....................................................................................................5
2.3 Batas Jantung.......................................................................................................5
2.4 Anatomi Jantung..................................................................................................5
BAB 3................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
2.6 Kesimpulan.........................................................................................................10
2.7 Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
LAMPIRAN........................................................................................................................12
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah “Struktur fungsi sel dan jaringan”. Sholawat serta salam kami
junjungkan kepada Nabi Besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan sekarang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kajian tentang sistem skeletal dan muskuler manusia telah ada sejak zaman kuno,
membuka cakrawala pengetahuan tentang bagaimana tubuh memproses suatu
pergerakan untuk mendukung kehidupan. Dari Aristoteles hingga Galen, dan kini
ke era modern, penelitian tentang anatomi skeletal dan muskuler terus
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Saat ini, pemahaman mendalam
tentang struktur dan fungsi sistem skeletal dan muskuler tidak hanya membantu
dalam memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi dasar bagi inovasi di bidang
kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan system muskuler (otot)?
2. Apa saja fungsi sistem otot?
3. Bagaimana struktur sistem otot?
4. Bagaimana klasifikasi jaringan dan jenis otot?
5. Apa saja perbedaan otot rangka, otot polos, dan jantung?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu system muskuler.


2. Makalah ini bertujuan untuk menyajikan gambaran komprehensif tentang
struktur dan fungsi sistem muskuler.
3. menjelajahi setiap komponen sistem muskuler, mulai dari kepala hingga kaki,
dengan fokus pada peran masing-masing bagian dalam menopang atau
memproses suatu gerakan.
4. Mengetahui klasifikasi jaringan dan jenis otot.
5. Mengetahui perbedaan otot rangka, otot polos dan jantung.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Jantung
Jantung adalah satu organ berdinding musculous tebal dengan 4 ruangan di
dalamnya. Jantung ini menempati Mediastinum Medius, rongga di dada kiri dan
berada di dalam kantong Pericardium. Jantung merupakan organ tubuh yang
paling berat pada embryo 5 bulan. Kerjanya harus tetap berkontraksi sejak dalam
kandungan sampai orang meninggal.
Jantung ini adalah alat pompa darah untuk mengalirkan darah arterial
keseluruh tubuh yang tidak boleh berhenti lebih dari 5 detik. Jantung bekerja
diluar kehendak kita. Selubung jantung adalah Pericardium yang terdapat sebagai
kantong dan Epicadium sebagai lapisan luar jantung. Pericardium adalah jaringan
Serosa Fibrous agak tebal dimana permukaan dalam adalah Serous Mucous yang
menghasilkan cairan pelicin sedikit.

2.2 Bentuk Jantung


Bentuk jantung seperti kerucut dengan puncak (Apex) kedepan lateral kiri
dan basis di Posterior. Beratnya (tanpa darah) adalah 300 gr; Capacitas
ruangannya adalah 300 cc (dilatasi) diniana 120 cc masing-masing untuk bilik
kiri/kanan. Besar jantung sewaktu Cositractie adalah sebesar tinju (12,5 × 3,5 x
2,5 cm).

2.3 Batas Jantung


Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh auricula
sinistra dan di bawah oleh ventriculus sinister. Batas bawah terutama dibentuk
oleh ventriculus dexter tetapi juga ole atrium dextrum dan apex oleh ventriculus
sinister. Batas-batas ini penting pada pemeriksaan radiografi jantung.

2.4 Anatomi Jantung


Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum,
atrium sinstrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister. Atrium dextrum
terletak anterior terhadap atrium sinistrum dan ventriculus dexter anterior terhadap
ventriculus sinister. Dinding jantung tersusun atas otot jantung, myocardium, yang
di luar terbungkus oleh pericardium serosum, yang disebut epicardium, dan di
bagian dalam diliputi oleh selapis endothel disebut endocardium.
Serambi kanan : Atrium Dexter
Serambi kiri : Atrium Sinister
Bilik kanan : Ventriculus Dexter
Bilik kiri : Ventriculus Sinister
Serambi kanan menerima darah Venous yang miskin oksigen dari seluruh
tubuh melalui V. cava superior dan V. cava Inferior. Muara ke 2 Vena ini boleh
dikatakan tidak mempunyai klep. Ke 2 muara vena in merupakan sahi pelurusan
pada dinding posterior medial serambi kanan (Atrium kanan) Serambi kanan
kedepan berhubungan dengan bilik kanan melalui klep Atrio Ventricular
Tricuspidalis (3 buah klep). Atrium Dexter ini mempunyai ruangan yang dibatasi
6 dinding yaitu dinding Posterior, dinding depan, dinding lateral, dinding medial,
dinding Superior, dan dinding Inferior. Pada dinding posterior kita dapati
pelurusan ke 2 V. Cavae, dilateral pelurusan V. Cavae ini kita jumpai Crista
Terminalis. Pada dinding medial bagian belakang terdapat Fossa Ovals dan pada
bagian depannya terdapat Annulus Limbus Ovalis.
Pada dinding Inferior terdapat muara V. Cava Inferior, kedepan muara V.
Cava Inferior terdapat Valvulae Sinus Coronarius (muara pembuluh Venous
terbesar untuk jantung). Pada dinding depan terdapat Klep Tricuspid (3 buah
klep). Pada dinding atas terdapat muara V. Cava Superior dan Cristae disebut M.
Pectinati yang merupakan serabut-serabut otot jantung.
M. Pectinatus ini adalah dinding dari Auriculum Cordis yaitu inangan dari
atrium. Pada dinding lateral yang merupakan kesatuan dengan dinding atas
terdapat Musculi Pectinati. Pada ruangan atrium kiri terdapat di dinding Posterior
4 buah (empat buah) muara V. Pulmonalis; dinding Superior dengan Musculi
Pectinati, dining medial merupakan Septum Atriorum, dinding Inferior, dinding
depan dengan klep Bicuspid (2 klep).
Ruangan Ventrikel kiri kebelakang dibatasi dinding posterior dengan klep
Bicuspid (dilateral kiri) dan klep Aorta (dimedial). Dinding medial merupakan
Septum Ventriculare. Dinding selebihnya melengkung. Pada permukaan dalam
ruangan Ventrikel kiri ini terdapat Endocardium. Trabeculae Carneae, M.
papillaris, Chorda, Tendinea (pita-pita halus menghubungkan M. papillaris dengan
daun-daun Klep Bicuspid).
Otot jantung disebut Myocardium, serabut-serabut otot atrium terpisah
dari Ventrikel. Batas perpisahan antara ke 2 kumpulan serabut otot disebut Sulcus
Coronarius. Serabut-serabut otot atrium terdiri dari 2 lapisan :
 Lapisan luar berjalan Transversal (arah melintang)
 Lapisan dalam berjalan melengkung dari arah depan kebelakang (Ada
sedikit serabut-serabut Circular mengelilingi muara Vena yang masuk
kedalam Atrium)
Serabut-serabut otot Ventrikel terdiri dari 3 lapisan yaitu :
 Lapisan luar yang tipis dengan serabut-serabut arah Spiral, bersatu untuk
ke 2 Ventrikel.
 Lapisan tengah tebal, lapisan ini untuk Ventrikel kanan, serabut-serabut
medius ini arahnya Silindris untuk tiap-tiap Ventrikel.gfj
 Lapisan dalam, arah serabut-serabutnya Spiral, lapisan ini merupakan
lanjutan dari serabut-serabut luar.
Fungsi serabut-serabut otot jantung adalah berkontraksi memperkecil
jantung dan menutup klep-klep agar tidak terjadi pengembalian darah
(Regurgitation) dan mendorong darah keluar jantung, keseluruh tubuh rata-rata
sebanyak 72 x tiap menit system conductie didalam jantung dilakukan melalui
system serabut Conductie yang terdapat pada dinding jantung.
System Conductie ini terdiri dari:
 Sinus - Atrial Node (SA Node)
 Atrio - Ventricular Node (AV Node).
 Atrio - Ventricular Bundle (Hiss Bundle).

2.5 Katup-Katup Jantung


a. Katup jantung
 Valvula semilunaris pulmonalis
 Valvula semilunaris aorticum
 Valvula trikuspidalis
 Valvula mitralis
b. Katup Tricuspidalis
 Mempunyai tiga cuspis : anterior, posterior dan septal.
 Bagian ujung cuspis yang mengerucut melekat pada korda jaringan
ikat fibrosa (anulus fibrosus), Tepi cuspis dihubungkan oleh chorda
tendineae (”heart string”) ke musculus papillaris anterior dan
posterior. Chorda tendineae mencegah terjadinya pembalikan
cuspis ke arah belakang menuju atrium.
c. Katup Mitralis
 Mempunyai dua cuspis : anterior dan posterior.
 Mirip dengan topi tinggi seorang uskup, maka oleh Vesalius (abad
ke 16) disebut valvula mitralis.
 Katup ini melekat pada chorda tendineae dan musculus papillaris,
fungsinya sama dengan katup trikuspidalis.
 Membuat suatu suara yang paling mudah terdengar pada apeks
jantung di ICS V 1-2 cm medial linea midclaviculare kiri.
d. Katup Semilunaris Aorta
 Katup ini terdiri dari 3 cuspis semilunaris yang serupa dengan
valvula pulmonalis tetapi mempunyai ukuran lebih besar, lebih
tebal dan kuat.
 Dari kedua sinus terdapat lubang arteri coronaria cordis.
e. Katup Semilunaris Pulmonal
 mencegah darah masuk kembali dari Arteria pulmonalis masuk
kembali ke dalam ventrikel kanan.
2.6 Perdarahan Jantung
Jantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan sinistra, yang
berasal dari aorta ascendens tepat di atas valva aortae, Arteriae coronariae dan
cabang-cabang utamanya terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam
jaringan ikat subepicardial.
Jaringan lemak ini dibawah Pericardium berguna sebagai bantalan lembut
bagi A. Coronaria yang ada didalamnya dan juga sebagai cadangan makanan. A.
Coronaria adalah 2 Arteri yang khusus mendarahi otot-otot jantung, Ada 2 A.
Coronaria yaitu : A. Coronaria Dextra (kanan) sebagai cabang dari Bulbus Aorta
dengan pangkal diatas klep kanan dari Aorta Ascendens dan A. Coronaria Sinistra
merupakan pangkal Aorta Ascendens, berpangkal diatas klep kiri dan Aorta.
A. Coronaria Dextra berjalan didalam Sulcus Coronarius bagian kanan,
Sulcus mana memisah atrium kanan dengan Ventrikel kanan; arteri ini menuju
Facies Diaphragmatica kanan dan kemudian berada di dalam Sulcus
Longitudinalis Posterior yang berakhir dekat Apex Cordis. A. Coronarius kanan
ini terutama mendarahi dinding jantung kanan, kemudian melalui cabang- cabang
kecil mendarahi dinding atrium kanan, juga mendarahi sebagian Septum
Ventriculorum dan bagian medial dinding Ventrikel kiri.
A. Coronaria sinister mendarahi Ventrikel dan Atrium kiri (lebih besar dari
yang kanan) yang berjalan pada Sulcus Coronarius bagian kiri. Sulcus ini
memisah atrium kiri dengan Ventrikel kiri. A. Coronaria Sinistra ini segera
bercabang 2 yaitu:
 Ramus Descendens Anterior yang mula-mula berjalan dibelakang
pangkal A. Pulmonalis, kemudian menuju kedepan berada pada
Sulcus Longitudinalis Anterior yang menuju Incissura Apicis
Cordis dan berbelok kebawah pada Facies Diaphragmatica. Arteri
ini mendarahi dinding Ventrikel kiri depan, Septum Ventriculorum
dan sebagian kecil untuk dinding Ventrikel kanan.
 Ramus Circumflexus yang mula-mula ditutupi oleh Auriculum
Sinister, Kemudian menempati Sulcus Coronarius kiri menuiu
Facies Diaphragmatica yang berjalan sejajar dan berdekatan
dengan Sulcus Longitudinalis Posterior. Arteri in mendarahi
dinding Ventrikel kiri lateral bawah dan dining dan dinding
Atrium sinister.

Anastomose antara cabang-cabang A. Coronaria ini sedikit sekali,


akibatnya bila terjadi penyumbatan pada salah satu Arteri in atau cabang-
cabangnya maka terjadilah Degeneratie dan Necrose otot-otot didaerah alirannya
(Myocard Infarc). Fungsi A. Coronaria adalah membawa oksigen dan Nutrisi
untuk otot-otot jantung (daerah Venous jantung dialirkan melalui beberapa buah
V. Cordis menuju Sinus Coronarius). Darah Arteriel otot-otot, Atrium, Ventrikel
kanan dialirkan melalui A. Coronaria Dextra. Darah Venous dari dinding atrium
kanan dan dinding dean Ventrikel kanan dialirkan melalui V. Cordis Magna
langsung ke Sinus Coronarius. Darah Venous dari dining Ventrikel kanan dan
atrium kanan dialirkan melalui V. Cordis Anterior ke Atrium kanan; Ventrikel kiri
bagian Apex, dean dan Septum akan menerima darah Arterial dari Ramus
Descendens Anterior (cabang A. Coronarius). Ventrikel kiri bagian Arterial dari
Ramus Descendens Anterior (cabang A. Coronarius). Ventrikel kiri bagian
Diaphragmatica menerima darah Arterial dari Ramus Circumflexus (cabang dari
A. Coronarius kiri). Atrium kiri menerima darah Arterial dari Ramus
Circumflexus. Darah Venous dari masing-masing din ding Ventrikel kiri dan
kanan dialirkan melalui beberapa Vena Cordis Minima yang masuk langsung ke
Ventrikel kiri dan kanan melalui mara kecil yaitu Foramina Venarum Minimarum.
Darah Venous dining Ventrikel kiri Posterior dialirkan melalui V. Posterior.
Ventriculi Sinister yang memasuki pangkal V. Cordis Magna. Mediastinum yang
ada pada Sulcus Longitudinalis posterior yang menuju Sinus.

2.7 Anatomi Dan Fungsi Sistem Pembuluh Darah


1. Sistem pembuluh darah terdiri dari : aorta, arteri, arteriola,
kapiler, venula, vena.
2. Fungsi pembuluh darah
 Arteri : menyalurkan darah yang bertekanan tinggi ke
jaringan.
 Arteriol : sebagai katup pengatur aliran arah yang masuk ke
kapiler.
 Kapiler : menukar cairan dan bahan gizi antara darah dan
ruang interstitil.
 Venula : mengumpulkan darah dari kapiler.
 Vena : menyimpan darah, menyalurkan darah dari
jaringan menuju ke jantung serta mengatur curah jantung.

2.8 Kelainan Aorta


BAB 3

PENUTUP
2.6 Kesimpulan
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi kompleksitas dan kepentingan
sistem muskuler (otot) dalam tubuh manusia. Otot adalah bagian integral dari
sistem ini, yang memungkinkan kita untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-
hari, mulai dari berjalan, berlari, hingga mengangkat benda berat. Otot juga
berperan dalam menjaga postur tubuh dan menjalankan fungsi internal seperti
peredaran darah dan pencernaan.
Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bahwa sistem muskuler adalah
elemen yang sangat penting dalam fungsi tubuh manusia. Dengan pemahaman
yang lebih dalam tentang anatomi, struktur, dan fungsi otot, kita dapat lebih baik
mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh sistem ini setiap hari. Dan dengan
merawat otot kita dengan baik melalui olahraga yang sehat dan perawatan yang
tepat, kita dapat berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.
2.7 Saran
DAFTAR PUSTAKA

M, M. (2017). Kontraksi Otot Skelet. Jurnal MensSana, 2(2), 69.


https://doi.org/10.24036/jm.v2i2.25
Wangko, S. (2014). JARINGAN OTOT RANGKA Sistem membran dan struktur
halus unit kontraktil. Jurnal Biomedik (Jbm), 6(3).
https://doi.org/10.35790/jbm.6.3.2014.6330
Sinaga R, Rosnancy. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Indonesia : Get
Press, 2023
Hall E, John. Guyton and Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.12. Singapore :
Sounders Elsevier, 2014
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai