Full Book in Sin Yur Indonesia
Full Book in Sin Yur Indonesia
net/publication/357610776
Insinyur Indonesia
CITATIONS READS
0 10,464
1 author:
Miswar Tumpu
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Miswar Tumpu on 06 January 2022.
Penulis:
Mahyuddin, Miswar Tumpu, Ritnawati Makbul
Asri Mulya Setiawan, Abdurrozzaq Hasibuan
Sudirman, Parea Rusan Rangan, Erniati Bachtiar
Nur Khaerat Nur, Amrullah Mansida, Evi Aprianti
Penerbit
Yayasan Kita Menulis
Web: kitamenulis.id
e-mail: press@kitamenulis.id
WA: 0821-6453-7176
IKAPI: 044/SUT/2021
Mahyuddin., dkk.
Insinyur Indonesia
Yayasan Kita Menulis, 2021
xiv; 148 hlm; 16 x 23 cm
ISBN: 978-623-342-137-9
Cetakan 1, Juli 2021
I. Insinyur Indonesia
II. Yayasan Kita Menulis
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karuniaNya sehingga buku Insinyur Indonesia dapat disusun
dan dirampungkan dengan baik oleh kolaborasi beberapa penulis sebagai
perwujudan pengembangan ilmu.
Penulis menyadari bahwa penulisan buku ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saran, umpan balik, dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini diedisi berikutnya. Besar
harapan para penulis, semoga buku ini dapat memberi manfaat dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada kajian
keilmuan tentang Insinyur Indonesia
Bagi seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian buku ini, baik
dalam penyusunan maupun penerbitan, penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Akhirnya semoga segala
bantuan, arahan dan bimbingan semua pihak atas terbitnya buku ini
senantiasa mendapat imbalan berupa limpahan berkat dan rahmat Tuhan
Yang Maha Esa. Amin.
Mei 2021
Penulis
(Mahyuddin, dkk)
Daftar Isi
1.1 Pendahuluan
Insinyur Indonesia merupakan profesionalisme yang menjalankan keahliannya
pada bidang masing-masing yang berwadah serta berhimpun di Persatuan
Insinyur Indonesia, untuk secara bersama meningkatkan kemanfaatannya bagi
bangsa dan negara, serta penguasaan, pengembangan serta pemberdayaan
iptek dan kompetensi, untuk nilai tambah kesejahteraan umat manusia pada
umumnya, khususnya rakyat Indonesia.
Rekayasawan disebut juga dengan insinyur adalah orang yang berprofesi
dalam bidang rekayasa, dengan kata lain rekayasawan adalah orang-orang
yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis
menggunakan teknologi. Insinyur adalah Sebutan Gelar Profesi bagi seorang
yang telah memiliki gelar akademik sebagai sarjana teknik, sarjana pertanian
dan atau sarjana teknik terapan, lulusan Program Studi Teknik atau sarjana
terapan dan sains terkait yang telah terakreditasi oleh lembaga akreditasi
perguruan tinggi yang berwenang, dan telah terdaftar sebagai Anggota
2 Insinyur Indonesia
Dengan adanya wadah ini di harapkan banyak pemikiran pemikiran baru demi
perkembangan dunia konstruksi di Indonesia dan dengan adanya organisasi
tentunya bertujuan menjadi organisasi profesi keinsinyuran secara nasional
yang memiliki kesetaraan dan diakui internasional, serta memupuk
profesionalisme korsa Insinyur Indonesia, meningkatkan jiwa serta semangat
persatuan nasional dalam mendarma baktikan kompetensinya kepada
kepentingan bangsa dan negara melalui peningkatan nilai tambah perwujudan
cita-cita bangsa. Meningkatkan kepedulian dan tanggap profesional terhadap
permasalahan, tantangan, serta peluang pembangunan daerah maupun nasional
melalui optimasi pemberdayaan kompetensi professional secara integratif.
Serta mendorong profesionalisme dalam penguasaan, pengembangan,
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi untuk meningkatkan
kemandirian dan kesejahteraan umat manusia pada umumnya dan khususnya
rakyat Indonesia.
Diharapakan Insinyur Indonesia mempunyai peran serta dalam Meningkatkan
tanggung jawab profesional profesi Insinyur Indonesia dalam pembangunan
daerah, regional, nasional, dan internasional. Meningkatkan kompetensi
professional Insinyur Indonesia berdaya saing internasional yang mampu
menjawab tantangan dalam kancah lokal, regional, nasional, dan internasional.
Menyelenggarakan kegiatan advokasi dan edukasi profesi keinsinyuran dan
membina dan mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong terciptanya
iklim untuk tumbuh dan berkembangnya profesi insinyur Indonesia. Disisi lain
perlu membangun wahana pengembangan dan Pembinaan Kompetensi Profesi
Keinsinyuran Indonesia yang diakui dunia internasional dengan
menyelenggarakan Program Pengembangan kompetensi Profesi Insinyur
secara konsisten dan berkelanjutan.
Perkembangan Insinyur Indonesia kedepan perlu di galakkan dalam bentuk
kualitas dan kuantitas, Karena Porsi lulusan bidang keinsinyuran di Indonesia
baru sekitar 14%, jumlah tersebut terbilang rendah dibandingkan dengan porsi
lulusan insinyur di Korea yang mencapai 38 %, China sebesar 33%, dan
Malaysia di angka sekitar 25 % untuk level Asia, di mana posisi Indonesia
yang merupakan Negara dengan penduduk terbesar ke Empat di dunia.
Indonesia saat ini hanya mampu menghasilkan 100 ribu insinyur setiap
tahunnya. Jumlah tersebut jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan China
yang menghasilkan 1,5 juta insinyur dan India mencetak 1,2 juta insinyur
setiap tahunnya. Ada korelasi erat antara profesi Insinyur dengan majunya
bangsa, secara statistik China bisa maju salah satunya karena profesionalisme.
4 Insinyur Indonesia
Indonesia dan China memiliki kondisi perekonomian yang setara di tahun 70-
an. Namun, saat ini China di tahun 2021 telah menjadi negara dengan
perkembangan perekonomian yang tinggi. Indonesia sebagai bangsa yang
kaya akan sumber daya alamnya sampai saat ini belum mampu menyamai
China. Hal ini terjadi karena Indonesia belum mampu mengubah potensi
menjadi aset dan menjadikan aset sebagai kapital dengan sentuhan
profesionalisme. Oleh sebab itu, diharapkan para insinyur profesional dapat
menunjukkan kontribusi yang lebih besar untuk meningkatkan daya saing
demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.
Pada suatu kesempatan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) era presiden Joko Widodo, bapak Basuki Hadimuljono mengatakan
dukungan Insinyur Indonesia sangat dibutuhkan dalam pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Sebagai penopang pembangunan Negara Indonesia,
Insinyur Indonesia merupakan organ masyarakat yang sangat penting dalam
pembangunan baik dari segi pembangunan infrastruktur, maupun teknologi,
dan Insiyur Indonesia diharapkan dapat mengambil peran yang maksimal
dalam menyiapkan sumber daya keinsinyuran, baik sumber daya manusia
maupun teknologinya yang saat ini sangat dibutuhkan. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus bekerjasama erat dengan
para insinyur di daerah. Terlebih Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2019, baru saja membentuk Balai baru
yakni Balai Prasarana Permukiman Wilayah dan Balai Pelaksana Pemilihan
Jasa Konstruksi di provinsi sehingga tentu akan bekerjasama dengan para
insinyur di daerah. kata Menteri Basuki pada saat menghadiri Topping Off
pembangunan Gedung PII yang beralamat di Jalan Halimun, Jakarta Selatan,
Kamis (14/2/2019).
Pengembangan kompetensi insinyur Indonesia oleh organisasi keinsinyuran
juga berkaitan erat dengan SDM jasa konstruksi di bidang Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) seperti teknik sipil, hidrologi, bangunan
gedung, sanitasi, air minum dan perencanaan wilayah kota. “Tanpa insinyur,
Kementerian PUPR tidak bisa berbuat banyak,” ujar Menteri Basuki. Oleh
karena itu Insinyur Indonesia diharapkan dapat secara kreatif dan inovatif
menciptakan nilai tambah dalam meningkatkan daya saing bangsa, dan
Insinyur diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing
global berbasis IPTEK. Insinyur dituntut terus berinovasi untuk mempercepat
pembangunan dengan mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan serta
keberlanjutan lingkungan. Disamping itu, juga terus memutakhirkan
Bab 1 Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Insinyur Indonesia 5
Honoris Causa untuk ilmu teknik yang diterimanya dari ITB (1977) dan
Bintang Mahaputra Utama (1984).
Sejarah perkembangan Insinyur Indonesia tidak terlepas dari jasa dua tokoh
Insinyur Indonesia bapak Prof. Dr. (HC) Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo
dan Prof. Ir. Wreksodiningrat sebagai peletak dasar Iinsiyur Indonesia yang
menghasilkan Insinyur-insinyur yang ada di Negara Indonesia sampai saat ini.
Selain organisasi Persatuan Insinyur Indonesia yang mewadahi seluruh
Insinyur Indonesia, Pada Tahun 1948 yang bertempat di Yogyakarta Atas
prakarsa sekelompok istri insinyur maka terbentuklah suatu perkumpulan yang
diberi nama Isteri Insinyur Indonesia. Rapat pembentukan pada suatu saat di
tahun 1984 itu dilangsungkan dirumah kediaman Ibu Djuanda di Jl. Cemara,
Jetis, Yogyakarta. Pada tahun-tahun 1950-an bermunculan organisasi-
organisasi Istri Insinyur Indonesia di berbagai tempat di Indonesia antara lain
di Jakarta, Bogor, Surabaya, Bandung, Semarang, Palembang, Medan dan
sebagainya. Pada tahun 1953 Jakarta dikukuhkan kepengurusan III dengan
ketua pertama Ibu Djuanda. Melihat akan potensi kepengurusan yang ada di
Jakarta dan perkumpulan istri insinyur diberbagai kota lain itu, timbul gagasan
untuk menyelenggarakan Konperensi penyatuan dari perkumpulan
perkumpulan tersebut, sehingga menjadi organisasi yang seragam dan tingkat
nasional, berstruktur pengurus pusat dan cabang-cabang.
Organisasi ini sangat erat hubungannya dengan PII yang terwujud dalam
berbagai ketentuan, antara lain Cabang Persatuan Istri Insinyur Indonesia (PIII)
didirikan di mana ada cabang PII, dan anggota PIII adalah istri seorang
insinyur yang menjadi anggota PII. Setelah dicapai persetujuan dimulailah
usaha menghubungi perkumpulan-perkumpulan istri insinyur yang ada melalui
cabang-cabang PII, di Jakarta dibentuk Panitia Penyelenggara Konferensi yang
terdiri dari kurang lebih 30 orang istri insinyur, yang semuanya dengan penuh
semangat mengurus penginapan, transportasi dan lain-lain sarana fisik
konferensi. Konferensi dilangsungkan di gedung pendidikan dan latihan
Departemen Kesehatan di Jl. Hang Jebat (Kebayoran Baru) selama 2 hari,
yaitu tanggal 21 dan 22 November 1967, dipimpin oleh Ibu Salyo, SH, Pada
Kongres I tahun 1972, Kongres ke I disusun Delapan Aspek Kegiatan PIII
yang menjabarkan orientasi dan dimensi kegiatan PII.
Perkembangan Insinyur Indonesia sampai saat ini merupakan buah dari para
pendahulu dalam mendirikan organisasi yang mewadahi Insinyur Indonesia
dalam bentuk organisasi Persatuan Insinyur Indonesia. Peran serta PII sangat
penting untuk menciptakan Insinyur Indonesia yang profesional, kredibel,
Bab 1 Latar Belakang dan Sejarah Perkembangan Insinyur Indonesia 11
2.1 Pendahuluan
Insinyur adalah sebuah profesi yang penting di dalam pelaksanaan
pembangunan karena banyak berhubungan dengan aktivitas perancangan
maupun perekayasaan yang ditujukan semata dan demi kemanfaatan bagi
manusia. Dengan mengacu pada pengertian dan pemahaman mengenai profesi,
(sikap) professional dan (paham) profesionalisme. Penting untuk pertama
memberikan definisi formal menyoroti peran seorang insinyur sipil. Seorang
insinyur sipil bertanggung jawab untuk menggunakan latar belakang teknik sipil
mereka untuk merencanakan dan mengawasi upaya pembangunan berbagai
bidang. Mereka akan menerapkan prinsip-prinsip teknik sipil untuk memastikan
bahwa struktur yang dibangun dengan cara paling aman. Salah satu tanggung
jawab umum dari insinyur sipil adalah menganalisis berbagai faktor yang
menyangkut pekerjaan konstruksi. Para insinyur sipil akan menganalisis lokasi
situs yang diusulkan serta pekerjaan konstruksi seluruh yang akan selesai pada
situs tersebut. Mereka akan menganalisis proses untuk menyelesaikan pekerjaan
konstruksi setiap langkah demi langkah.
14 Insinyur Indonesia
Seorang Insinyur dituntut untuk bekerja keras, disiplin, tidak asal jadi dan tuntas
yang harus di imbangi dengan kerja cerdas yaitu mengikuti perkembangan
teknologi dibidangnya, inovatif dan dapat menyelesaikan masalah dengan cara
yang paling baik, bergerak cepat, tidak menunda pekerjaan sehingga visi, misi
dan tujuan cepat tercapai, tanggap terhadap keinginan masyarakat; bertindak
tepat: tepat rencana, tepat penyelesaian, serta rasional. Paham ketentuan hukum
yag berlaku agar tidak merugikan diri sendiri, organisasi dan negara, melakukan
pekerjaan sesuai prioritas, bekerja sesuai keahlian, sesuai prosedur standar,
efektif, efisien dan komunikasi yang baik, dapat bekerjasama dengan pihak lain;
berlaku jujur dan berdedikasi tinggi, tidak boleh ragu-ragu dalam bekerja dan
memutuskan; bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menyadari bahwa
bekerja sebagai takdir jalan hidup sehingga bersyukur dengan cara bekerja
dengan lebih baik, bahwa bekerja merupakan ibadah dan mendekatkan kita
kepada Tuhan.
Terkait dengan hal ini, jika menilik perbandingan data antara PDB Indonesia
2005 -2008 atas dasar nilai sekarang dan nilai konstan, kita bisa melihat bahwa
pertumbuhan PDB kita lebih banyak disebabkan oleh kenaikan harga-harga
komoditas, bukan nilai tambahnya. Gambar 2.3. memperlihatkan
perkembangan PDB Indonesia tahun 2005-2008.
Angka pertumbuhan yang muncul jangan sampai melenakan kita karena
pertumbuhan dari peningkatan volume produksi industri kita sebenarnya tidak
setinggi itu. Pertumbuhan atas harga dasar berlaku selama tahun 2005 – 2008
menunjukan peningkatan sebesar 78%. Sedangkan bila dihitung dengan angka
konstan tahun 2000 maka pertumbuhannya adalah sebesar 19% seperti gambar
yang terpampang. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya daya saing
Indonesia karena pada saat yang sama gejala deindustrialisasi juga masih
berlangsung. Bagi seorang Insinyur, jika daya saing menurun dan de-
indutstrialisasi terjadi maka hal demikian merupakan gejala yang sangat
mengkhawatirkan bagi pembangunan suatu bangsa.
Tanpa bermaksud mengecilkan apa yang telah dicapai pemerintah, menjadi
tugas kitalah, para SDM yang berkecimpung di bidang teknologi, untuk lebih
meningkatkan pertumbuhan yang berbasis angka konstan tersebut. Untuk
menyikapi MP3EI dengan perlunya mengamankan proses dan kesiapan
pendukungnya, sebagaimana lima pokok berikut: yaitu; pertama, menata ulang
strategi pembangunan nasional; kedua, menyempurnakan indikator
pembangunan nasional; ketiga, memantapkan kebijakan jangka panjang di
bidang infrastruktur, energi, dan pangan; keempat, meningkatkan jumlah dan
kualitas SDM Iptek dan percepatan penguasaan teknologi; serta kelima, adalah
menyelesaikan perangkat hukum profesi Insinyur
peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu strategi MP3EI karena itulah inti
pekerjaan profesi Insinyur.
Khusus untuk penyediaan energi dan ketahanan pangan, PII mengharapkan agar
strategi dan kebijakan energi dan ketahanan pangan dirancang secara
bersamaan. Pengembangan energi alternatif hendaknya tidak menggunakan
sumber daya untuk pangan karena dikhawatirkan akan meningkatkan harga
pangan. Gambar 2.6. memperlihatkan nuklir dan world price vs oil price.
Dari berbagai kajian yang dilakukan oleh PII, kami berpendapat agar
penggunaan sumber energi nuklir dijadikan alternatif sumber energi masa
depan. Adapun pertimbangan PII adalah:
1. Menjaga ketahanan pangan;
2. Meningkatkan nilai tambah sumber energi karbon (minyak bumi, batu
bara, dan gas) sebagai bahan baku industri;
3. Penyedian energi yang berdaya saing;
4. Menjaga stabilitas harga bahan bakar dan harga pangan; dan
5. Mempercepat ketertinggal defisit energi listrik.
Kita kini berhadapan dengan dunia yang berubah. Sementara di Amerika terjadi
penurunan jumlah sarjana teknik baru maka negara lain menaikkan jumlah
sarjana tekniknya untuk percepatan pertumbuhan yang bertumpu pada kekuatan
industrinya. Gambar 2.8. memperlihatkan trend pertumbuhan populasi sarjana
teknik.
Untuk strategi 3: Pendidikan Tinggi Teknik serta Riset dan Teknologi disiapkan
untuk terus meningkat dari 10% ST di 2010 – 2015 menjadi 13% di 2025 –
2030. Proyeksi diharapkan akan menghasilkan pertumbuhan yang
berkelanjutan. Namun demikian, sebagaimana kurva pertumbuhan yang bisa
rendah di awal, penyiapan pertumbuhan ST baru diperkirakan akan tidak
mencukupi di awal tahun pelaksanaan MP3EI. Sangat mungkin terjadi bahwa
kebutuhan untuk pembangunan tidak sepenuhnya dapat diisi oleh ST Indonesia
dan lowongan ini akan diisi oleh tenaga asing. Oleh karena itu dapat dilihat pada
Gambar 2.16.
3.1 Pendahuluan
Sebagai bagian dari komunitas ASEAN, semua elemen bangsa Indonesia,
termasuk pelaku bisnis di sektor konstruksi, harus dipersiapkan sebanyak
mungkin sebagaimana diundangkannya komunitas ekonomi ASEAN 2015
(MEA). Pemerintah bekerja secara bersamaan dan ditujukan untuk menyambut
era baru.
Siap atau tidak, sekarang adalah waktu bagi Indonesia dan negara-negara lain di
wilayah ASEAN harus menunjukkan kepada dunia komitmen regional untuk
menjadi pasar tunggal dan basis produksi (pangkalan produksi tunggal). Dengan
MEA, ASEAN, mereka dapat maju untuk mencapai ekonomi yang stabil,
makmur, dan kompetitif. Ada empat pilar utama yang merupakan prinsip
penerapan MEA, (1) berkumpul sebagai pasar tunggal dan basis produksi; (2)
wilayah dengan tingkat kompetitif yang tinggi; (3) pembangunan ekonomi
terdistribusi secara seragam; dan (4) sepenuhnya terintegrasi dalam konteks
ekonomi global. Keempat pilar akan diikuti oleh implementasi kebijakan
penghapusan tarif tentang aliran barang / jasa / dan investasi modal bebas antara
negara-negara ASEAN. Selain itu, kebijakan keterampilan laboratorium akan
30 Insinyur Indonesia
Dari uraian sains dan teknologi dalam upaya meningkatkan sumber daya
manusia Indonesia di era globalisasi ini, jelas bahwa dengan sains dan teknologi,
tidak diragukan lagi akan mendukungnya sekali sehubungan dengan
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Dengan meningkatnya
kualitas sumberdaya manusia, Indonesia akan lebih siap menghadapi era
globalisasi saat ini. Hal itu harus dipertimbangkan, akan dianggap sebagai ilmu
pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, tidak dapat disangkal bahwa itu
juga akan memiliki dampak negatif dari berbagai aspek, baik aspek ekonomi,
budaya dan citra dan komunikasi, karena alasan ini, filtrasi itu Sangat diperlukan
dalam penyerapan sains dan teknologi, sehingga dampak negatif dari sains dan
teknologi dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia dapat dikurangi
seminimal mungkin.
Terkait sumberdaya manusia (SDM) Sektor konstruksi Indonesia yang tidak
siap menghadapi persaingan yang ketat dalam implementasi MEA 2015.
Jumlah perusahaan konstruksi di Indonesia lebih dari sekadar para ahli yang
tersedia. Sumber daya konstruksi manusia Indonesia, termasuk para ahli, hanya
sedikit orang yang memiliki sertifikasi perjanjian pengakuan timbal balik atau
biasa disebut Mutual Recognition Arrangement (MRA), yang diakui, sangat
sedikit dibandingkan dengan negara lain. Bahkan, sertifikasi ini merupakan
persyaratan penting untuk menghadapi liberalisasi layanan ahli konstruksi
ketika MEA berlangsung tahun depan. Jika ahli konstruksi Indonesia tidak
memiliki sertifikasi ini, maka orang asing akan menguasai proyek-proyek
konstruksi Indonesia. Dengan persyaratan untuk mendapatkan sertifikat MRA,
Pakar harus memiliki sertifikat keahlian kerja (SKA) dengan tingkat yang
penting. Kemudian, menjadi tantangan serius bagi pemerintah untuk
meningkatkan persaingan pembangunan sumber daya manusia. Terkait dengan
pengembangan persaingan sumber daya manusia, Kementerian Pekerjaan
Umum telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Dewan
Pengembangan Industri Konstruksi (CIDB) Malaysia untuk bekerja sama
34 Insinyur Indonesia
perekayasa dan uji kompetensi. Upaya ini bertujuan untuk membela dan
memberi tempat bagi insinyur Indonesia. Revitalisasi yang dilakukan
diharapkan pula menciptakan insinyur Indonesia yang berdaya saing. Indonesia
membutuhkan peneliti dan perekayasa 1 persen dari populasi penduduk untuk
mendorong inovasi. Perekayasa diharapkan sebagai agent of transfer technology
untuk meningkatkan standar kompetensi perekayasa. Pemerintah Indonesia
sangat mendukung langkah-langkah dan kiprah profesi Insinyur Indonesia,
insinyur profesional semakin diperlukan. Misalnya, dalam pengembangan dan
penguatan industry electric vehicles, hydrogen vehicles dan semikonduktor,
juga perluasan teknologi 5G data dan jejaring serta Artificial Intelligence,
pengembangan Researh and Development untuk inovasi digital green economy
dan diversifikasi supply value chain.
Industri konstruksi nasional belum siap menghadapi persaingan dalam
globalisasi dan perdagangan bebas, perbaikan struktur industri, kemampuan
pengelolaan usaha konstruksi, kapasitas individuil pekerja dan profesional
konstruksi, efisiensi usaha dan pemerintahan perlu dilakukan dengan segera,
karena kalau tidak maka industri konstruksi nasional akan menghadapi ancaman
yang serius dari para kompetitor asing. Diperlukan usaha bersama dan sungguh-
sungguh diantara pelaku jasa konstruksi nasional dengan koordinasi yang baik
Sumberdaya manusia Indonesia bidang konstruksi belum mampu bersaing
dengan negara tetangga seperti Singapura dan Filipina. Persaingan ini diperkuat
dengan terjadinya disrupsi digital. Mahasiswa agen perubahan Revolusi
industry 4.0 merupakan sebuah keniscayaan, ditandai munculnya Internet of
Things (IoT), big data, artificial intelligence, cloud computing dan banyak lagi.
Kecanggihan teknologi di era 4.0 berpotensi menggeser peran manusia bila
tidak dibekali dengan skill yang mumpuni. Karena itu bila Indonesia ingin
memenangkan persaingan, maka pembangunan dan penguatan sumber daya
manusia adalah keharusan. Diperlukan penguatan dan pengembangan dalam
konteks digitalisasi maupun budaya. Percepatan perubahan paradigma
Sumberdaya manusia bidang konstruksi yakni:
1. Tranformasi digital: Percepatan perubahan tata kelola keuangan,
manajemen dan proses melalui solusi Digital.
2. Transformasi SDM: Percepatan perubahan dalam peningkatan
kompetensi SDM pada umumnya dan pengusaha kecil pada
khususnya.
Bab 3 Tantangan Insinyur Indonesia Dalam Persaingan Global 37
4.1 Pendahuluan
Insinyur dinilai berperan penting dalam menyukseskan penerapan revolusi
industri 4.0 di Indonesia melalui penguasaan teknologi terkini. Hal ini
mendorong penciptaan inovasi sehingga sektor manufaktur nasional mampu
berdaya saing global. Para insinyur adalah orang-orang yang kreatif dan
inovatif, serta terbiasa menyelesaikan masalah. Insinyur harus bisa menemukan
peluang dan melahirkan inovasi di era digital saat ini. Untuk itu, para insinyur
terus memberikan kontribusi signifikan dalam membangun Indonesia
khususnya terhadap pengembangan industrialisasi apalagi Indonesia sedang
mengembalikan sektor manufaktur menjadi arus utama guna menggerakkan
perekonomian nasional. Faktor penting yang diperlukan, selain pemanfaatan
teknologi, yaitu menyiapkan tenaga kerja kompeten.
Peta jalan Making Indonesia 4.0, tujuannya untuk menjadikan Indonesia masuk
dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030.
Sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo, pemerintah semakin gencar
40 Insinyur Indonesia
teguh etika profesi keinsinyuran yang dituliskan dalam Kode Etik Insinyur
Indonesia, Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia. Catur karsa adalah 4
prinsip dasar yang wajib dimiliki oleh Insinyur Indonesia antara lain:
mengutamakan keluhuran budi, menggunakan pengetahuan dan
kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia, bekerja secara
sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya, dan meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesional keinsinyuran. 4 prinsip dasar ini menyimpulkan Insinyur
Indonesia dituntut menjadi insan yang memiliki integritas (budi pekerti luhur)
dan semata-mata bekerja mendahulukan kepentingan masyarakat dan umat
manusia dari kepentingan pribadi dengan senantiasa mengembangkan
kompetensi dan keahlian engineeringnya.
Sapta Dharma adalah 7 tuntunan sikap dan perilaku Insinyur yang merupakan
pengejawantahan dari catur karsa tadi antara lain: (1) mengutamakan
keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, (2) bekerja sesuai
dengan kompetensinya, (3) hanya menyatakan pendapat yang dapat
dipertanggungjawabkan, (4) menghindari pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya, (5) membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing, (6) memegang teguh kehormatan dan martabat
profesi dan (7) mengembangkan kemampuan profesional. Apabila kita baca lagi
lebih seksama, sapta dharma substansinya adalah sama dan seiring dengan catur
karsa, bahwa Insinyur Indonesia dituntut untuk memegang teguh etika dan
integritas di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di mana pun dia
bekerja sehingga dia bisa tetap mempertahankan reputasi profesinya dari waktu
ke waktu. Substansi utama kode etik Insinyur menurut saya tidak lain adalah
etika dan integritas. Apa pun yang Insinyur lakukan entah itu dalam rangka
pengembangan kompetensi keinsinyuran atau pun dalam rangka membangun
hasil karya keinsinyuran tetap saja selalu mengacu pada prinsip etika dan
integritas.
Salah satu tuntunan sikap dan perilaku Insinyur yakni membangun reputasi
profesi berdasarkan kemampuan masing-masing. Beberapa uraian dari sikap
dan perilaku ini adalah antara lain: memprakarsai pemberantasan praktek-
praktek kecurangan dan penipuan; tidak menawarkan, memberi, meminta atau
menerima segala macam bentuk perlakuan yang menyalahi ketentuan dan
prosedur yang berlaku, baik dalam rangka mendapatkan kontrak atau untuk
memengaruhi proses evaluasi penyelesaian pekerjaan. Dua uraian ini
memaparkan betapa perlunya seorang Insinyur di dalam menjalankan praktek-
42 Insinyur Indonesia
praktek keinsinyuran mengikuti etika dan aturan hukum yang berlaku, on how
the engineers should act. Insinyur dituntut untuk tidak tergoda dengan segala
bentuk penyuapan atau gratifikasi atau bribe dalam istilah Inggris. Bahkan
Insinyur dituntut untuk mengkampanyekan anti-kecurangan, anti-penipuan
termasuk anti-penyuapan dan berbagai bentuk korupsi dalam ruang lingkup
organisasi di mana dia berada, ruang lingkup masyarakat, bangsa dan negara
bahkan dalam ruang lingkup proyek-proyek internasional yang melibatkan
banyak negara.
Kode etik profesi keinsinyuran yang dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur
Indonesia adalah sangat relevan dengan cita-cita Pancasila dan UUD 1945,
seiring sejalan dengan program-program yang dicanangkan oleh lembaga-
lembaga anti-korupsi di dalam mengurangi bahkan memberantas praktek-
praktek korupsi di bumi nusantara. Korupsi, suap dan segala bentuk lainnya
bukan hanya mengganggu keberlanjutan pembangunan nasional Indonesia
tetapi juga bisa menjadi contoh buruk dan tidak terpuji yang akan kita tularkan
ke generasi penerus selanjutnya, sehingga menjadi tugas kita bersama, korupsi
dan segala bentuknya ini harus diberantas dan dibumihanguskan dari tanah air
tercinta. Kode etik Insinyur ini memang hanya berlaku untuk Insinyur Indonesia
saja tetapi apabila semua anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang
selanjutnya diberi gelar sebagai Insinyur bisa memberikan keteladanan kepada
profesi-profesi lainnya di Indonesia saya yakin ini bisa menjadi preseden positif
di dalam menggiring bangsa ini menuju bangsa yang lebih sejahtera dan
bermartabat.
Tahun 2011 lalu Pemerintah mencanangkan program MP3EI dengan tujuan
mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi melalui pengembangan
delapan (8) program utama meliputi sektor industri manufaktur, pertambangan,
pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi dan pengembangan
kawasan strategis nasional. Insinyur dalam kerangka MP3EI adalah sebagai
aktor utama pembangunan, menjalankan profesi keinsinyuran pada proyek-
proyek infrastruktur mulai terlibat dari fase inisiasi, fase perencanaan, fase
eksekusi dan monitoring dan fase project close-out dan ini tidak main-main,
pemerintah membutuhkan insinyur-insinyur handal yang mengedepankan
profesionalisme, etika dan integritas dengan menjunjung tinggi dan
menjalankan kode etik profesi Insinyur. “Insinyur-insinyur Indonesia
diharapkan menjamin kehandalan serta keunggulan mutu, biaya dan waktu
penyerahan hasil dari setiap pekerjaan dan karyanya”, salah satu uraian dari
tuntunan sikap dan perilaku Insinyur. Output dari proyek-proyek MP3EI ini
sangat bergantung pada kualitas Insinyur-insinyur semakin mature mereka
Bab 4 Peranan Peranan Pemerintah Dalam Kemajuan Insinyur Indonesia 43
(from technical and attitudes stand point) maka semakin bagus pula product
deliverables proyek-proyek yang terselesaikan. Ini juga menjawab betapa
pentingnya eksistensi organisasi PII di dalam mendidik dan membina Insinyur-
insinyur pembangunan yang juga pastinya akan memegang peranan strategis
pada segala lini kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara
4.2.5 Pembinaan
Pembinaan Keinsinyuran menjadi tanggung jawab Pemerintah, yang
dilaksanakan untuk: a. mendorong tumbuhnya iklim inovasi; b. menghasilkan
produk berdaya saing; dan c. meningkatkan sumber daya manusia yang
memiliki kualifikasi Insinyur yang profesional. Pembinaan Keinsinyuran
sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, dilaksanakan dengan: a. menetapkan
kebijakan pengembangan kapasitas Keinsinyuran berdasarkan rekomendasi
DII; b. melakukan pemberdayaan Keinsinyuran; c. meningkatkan kegiatan
penelitian, pengembangan, dan kemampuan perekayasaan; d. mendorong
industri yang berkaitan dengan Keinsinyuran untuk melakukan penelitian dan
pengembangan dalam rangka meningkatkan nilai tambah produksi; e.
mendorong Insinyur agar kreatif dan inovatif untuk menciptakan nilai tambah;
f. melakukan pengawasan atas penyelenggaraan Keinsinyuran; g. Melakukan
pembinaan dalam kaitan dengan remunerasi tarif jasa Keinsinyuran yang setara
dan berkeadilan; h. mendorong peningkatan produksi dalam negeri yang
berdaya saing dari jasa Keinsinyuran; i. meningkatkan peran Insinyur dalam
pembangunan nasional; dan j. melakukan sosialisasi dan edukasi guna menarik
minat generasi muda untuk mengikuti pendidikan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi serta berprofesi sebagai Insinyur.
Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud, Pemerintah dapat melakukan
audit kinerja Keinsinyuran, berupa pemeriksaan dan penilaian terhadap norma,
standar, prosedur, dan kriteria Praktik keinsinyuran. Menurut PP ini, Insinyur
yang melakukan kegiatan Keinsinyuran Tanpa memiliki Surat Tanda Registrasi
Insinyur dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatan tertulis; dan/atau b.
penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran. Selain itu, Insinyur sebagaimana
dimaksud yang dalam kegiatannya menimbulkan kerugian materiil dikenai
sanksi administratif berupa denda.
Sementara Insinyur Asing yang melakukan kegiatan Keinsinyuran di Indonesia
tanpa memenuhi persyaratan, menurut PP ini, dikenai sanksi administratif.
Sanksi administratif berupa: a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara
kegiatan Keinsinyuran; c. pembekuan izin kerja; d. pencabutan izin kerja;
dan/atau e. tindakan administratif lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selain itu, Insinyur Asing yang dalam kegiatannya
menimbulkan kerugian materiil dikenai sanksi administratif berupa denda.
Bab 4 Peranan Peranan Pemerintah Dalam Kemajuan Insinyur Indonesia 47
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, bunyi Pasal
38 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2019, yang telah diundangkan oleh
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pada 18 April 2019.
5.1 Pendahuluan
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai dan juga aturan profesional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang
benar/salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan perbuatan apa yang harus
dihindari. Atau secara singkatnya definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata
cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu kegiatan/suatu pekerjaan.
Kode etik merupakan pola aturan/tata cara sebagai pedoman
berperilaku.Pengertian kode etik yang lainnya yaitu, merupakan suatu bentuk
aturan yang tertulis, yang secara sistematik dengan sengaja dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang ada dan ketika dibutuhkan dapat difungsikan sebagai
alat untuk menghakimi berbagai macam tindakan yang secara umum dinilai
menyimpang dari kode etik tersebut. Tujuan kode etik yaitu supaya profesional
memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada para pemakai atau para
nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan dari yang
tidak profesional.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan yang
naluriah, yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa serta perilaku tenaga
profesional. Jadi ketaatan tersebut terbentuk dari masing-masing orang bukan
karena suatu paksaan. Dengan demikian tenaga profesional merasa jika dia
50 Insinyur Indonesia
melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak dan yang rugi dia
sendiri.(Hasibuan, 2018) Kode etik bukanlah merupakan kode yang kaku
karena akibat perkembangan zaman maka kode etik mungkin menjadi
usang/sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Seperti misalnya kode etik
tentang euthanasia (mati atas kehendak sendiri), sejak dahulu belum tercantum
dalam kode etik kedokteran tapi kini sudah dicantumkan.
Kode etik sendiri disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing dari
profesi mempunyai kode etik tersendiri. Seperti misalnya kode etik guru,
pustakawan, dokter, pengacara dan sebagainya. Pelanggaran kode etik tidaklah
diadili oleh pengadilan, sebab melanggar kode etik tidak selalu berarti
melanggar hukum. Sebagai contohnya untuk Ikatan Dokter Indonesia terdapat
Kode Etik Kedokteran. Jika seorang dokter dianggap telah melanggar kode etik
tersebut, maka ia akan diperiksa oleh Majelis Kode Etik Kedokteran Indonesia,
bukan diperiksa oleh pengadilan. Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol
yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-
maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu
kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang
sistematis. Kode etik; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok
tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di
tempat kerja.
Etika atau kode etik keilmuan/profesi merupakan sebuah “komitmen melekat”
di dalam suatu disiplin keilmuan dan profesi , yang mencakup pengertian: (1)
standar, pedoman, acuan nilai-nilai, norma-norma dasar, atau kaidah-kaidah
keilmuan/profesi mengenai sikap dan perilaku yang dipandang pantas, jujur,
layak, baik, dan benar secara etis yang diakui, dijunjung tinggi, disepakati, dan
dipraktikkan oleh setiap anggota komunitas dan institusi keilmuan/profesi
berkaitan dengan setiap bentuk ikhtiar dan karya keilmuan/profesi; (2)
kewajiban dan tanggungjawab akademik dan profesi dari setiap anggota
komunitas dan institusi keilmuan/profesi di dalam bidang keilmuan dan profesi
berkaitan dengan klien, siswa, atau pengguna lainnya (Shils, 1993).
Engineering merupakan keahlian yang penting dan terpelajar. Seorang
engineering harus bisa mempertanggung jawabkan semua hal yang
dilakukannya terutama yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya
mengenai engineering. Karena semua perbuatannya harus bisa dipertanggung
jawabkan, maka seorang engineering harus benar-benar mampu melaksanakan
tugas engineering nya dengan baik, cermat, dan terhindar dari keteledoran.
Untuk itu Engineering merupakan Engineering yang cukup vital dan oleh
Bab 5 Kode Etik Insinyur Indonesia 51
mempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa ada kode Etik
tertentu dalam profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi bertujuan
untuk menolong kepentingan masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa
dirugikan oleh orang yang menyalahgunakan profesi.
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi
sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk
mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh
kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah; SUMPAH HIPOKRATES, yang
dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter. Hipokrates adalah
doktren Yunani kuno yang digelari: BAPAK ILMU KEDOKTERAN. Beliau
hidup dalam abad ke-5 SM. Menurut ahli-ahli sejarah belum tentu sumpah ini
merupakan buah pena Hipokrates sendiri, tetapi setidaknya berasal dari
kalangan murid-muridnya dan meneruskan semangat profesional yang
diwariskan oleh dokter Yunani ini. Walaupun mempunyai riwayat eksistensi
Bab 5 Kode Etik Insinyur Indonesia 53
yang sudah-sudah panjang, namun belum pernah dalam sejarah kode etik
menjadi fenomena yang begitu banyak dipraktekkan dan tersebar begitu luas
seperti sekarang ini. Jika sungguh benar zaman kita di warnai suasana etis yang
khusus, salah satu buktinya adalah peranan dan dampak kode-kode etik ini.
Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi
pemerintah atau instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita
dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi dari luar
bisa menganjurkan membuat kode etik dan barangkali dapat juga membantu
dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh
profesi yang bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu
sendiri harus menjadi hasil SELF REGULATION (pengaturan diri) dari profesi.
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih
niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini
tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan
nilai-nilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah
daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan untuk
dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhi
agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di
awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi
yang dikenakan pada pelanggar kode etik.
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk bagi para
anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan
larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh
diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan tugas
profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada
umumnya dalam pergaulannya sehari-hari di dalam masyarakat.
Berikut ini terdapat beberapa kode etik menurut para ahli, terdiri atas:
1. Menurut pasal 43 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa kode
etik berisi norma dan etika yang mengikat perilaku guru dalam
pelaksanaan tugas keprofesionalan.
2. Menurut Sonny Keraf, kode etik merupakan kaidah moral yang
berlaku khusus untuk orang-orang profesional dibidang tersebut.
54 Insinyur Indonesia
3. Menurut Kode Etik Guru Indonesia (hasil Kongres PGRI Ke-XX tahun
2008), Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas dan diterima
oleh guru-guru Indonesia, sebagai pedoman sikap dan peilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan
warga negara.
4. Menurut Prof. Dr. R. Soebekti, S.H. dalam tulisannya yang berjudul
“Etika Bantuan Hukum”, kode etik suatu profesi berupa norma-norma
yang harus diindahkan oleh orang-orang yang menjalankan tugas
profesi tersebut.
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan
pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yang
dikemukakan Gibson dan Michel (1945-449) yang lebih mementingkan pada
kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi
masyarakat sebagai seorang profesional. Pada dasarnya, tujuan mengadakan
atau merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan
anggota dan kepentingan organisasi profesi.
Secara umum, tujuan kode etik adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Dalam hal ini yang dijaga adalah “image” dari pihak luar atau
masyarakat agar jangan sampai “orang luar” memandang rendah atau
“remeh” profesi tersebut. Oleh karena itu setiap kode etik suatu profesi
akan melarang berbagai bentuk yang dapat mencemarkan nama baik
profesi terhadap dunia luar. Dari segi ini, kode etik juga mendapat
nama atau disebut “kode kehormatan”.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
Yang dimaksud kesejahteraan disini ialah berupa kesejahteraan berupa
materill dan spiritual atau mental. Dalam hal kesejahteraan materill
para anggota profesi, kode etik umumnya mengadakan larangan-
larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya.
Misalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorarium
anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa-siapa
yang mengadakan tarif I bawah minimum akan dianggap tercela
Bab 5 Kode Etik Insinyur Indonesia 55
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa kini tujuan suatu profesi menyusun kode
etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan
meningkatkan mutu profesi serta untuk meningkatkan organisasi profesi.
56 Insinyur Indonesia
profesi sebagai seorang profesional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada
tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika
profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga
dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalanggan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat
dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan
yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.
1. Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik seorang profesional
diantaranya:
2. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses
maupun produk hasil kerja profesional.
3. Menjaga kompetensi sebagai profesional.
4. Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan
dengan kerja yang profesional.
5. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung
jawab.
Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak
benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Definisi Etika Profesi Menurut Ahli:
1. Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
58 Insinyur Indonesia
Kode etik profesi merupakan kriteria prinsip profesional yang telah digariskan,
sehingga diketahui dengan pasti kewajiban profesional anggota lama, baru,
ataupun calon anggota kelompok profesi. Kode etik profesi telah menentukan
standarisasi kewajiban profesional anggota kelompok profesi. Sehingga
pemerintah atau masyarakat tidak perlu campur tangan untuk menentukan
bagaimana profesional menjalankan kewajibannya. Kode etik profesi pada
dasarnya adalah norma perilaku yang sudah dianggap benar atau yang sudah
mapan dan tentunya lebih efektif lagi apabila norma perilaku itu dirumuskan
secara baik, sehingga memuaskan semua pihak.
Pada dasarnya kode etik profesi dirancang dengan meng akomodasikan
beberapa prinsip etika (Harris, 1993; Fleddermann, 1999) seperti: (a) Etika
kemanfaatan umum (utilitarianism ethics), yaitu setiap langkah/tindakan yang
menghasilkan kemanfaatan terbesar bagi kepentingan umum haruslah dipilih
dan dijadikan motivasi utama; (b) Etika kewajiban (duty ethics), yaitu setiap
sistem harus mengakomodasikan hal-hal yang wajib untuk diindahkan tanpa
harus mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin bisa timbul, berupa nilai
moral umum yang harus ditaati seperti jangan berbohong, jangan mencuri, harus
jujur, dan sebagainya. Semua nilai moral ini jelas akan selalu benar dan wajib
untuk dilaksanakan, sekalipun akhirnya tidak akan menghasilkan keuntungan
bagi diri sendiri; (c) Etika kebenaran (right ethics), yaitu suatu pandangan yang
tetap menganggap salah terhadap segala macam tindakan yang melanggar nilai-
Bab 5 Kode Etik Insinyur Indonesia 59
nilai dasar moralitas. Sebagai contoh tindakan plagiat ataupun pembajakan hak
cipta/karya orang lain, apapun alasannya akan tetap dianggap salah karena
melanggar nilai dan etika akademis; (d) Etika keunggulan/kebaikan (virtue
ethics), yaitu suatu cara pandang untuk membedakan tindakan yang baik dan
salah dengan melihat dari karakteristik (perilaku) dasar orang yang
melakukannya. Suatu tindakan yang baik/benar umumnya akan keluar dari
orang yang memiliki karakter yang baik pula. Penekanan disini diletakkan pada
moral perilaku individu, bukannya pada kebenaran tindakan yang dilakukannya;
(e) Etika sadar lingkungan (environmental ethics), yaitu suatu etika yang
berkembang di pertengahan abad 20 ini yang mengajak masyarakat untuk
berpikir dan bertindak dengan konsep masyarakat modern yang sensitif dengan
kondisi lingkungannya. Pengertian etika lingkungan disini tidak lagi dibatasi
ruang lingkup penerapannya merujuk pada nilai-nilai moral untuk kemanusiaan
saja, tetapi diperluas dengan melibatkan “natural resources” lain yang juga perlu
dilindungi, dijaga dan dirawat seperti flora, fauna maupun obyek tidak bernyawa
(in-animate) sekalipun. Dengan adanya kode etik profesi, maka akan ada
semacam aturan yang bisa dijadikan “guideline” untuk melindungi kepentingan
masyarakat umum. Disamping itu kode etik profesi ini juga bisa dipakai untuk
membangun “image” dan menjaga integritas maupun reputasi profesi, serta
memberikan gambaran tentang keterkaitan hubungan antara pemberi dengan
pengguna jasa keprofesian.
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk kode etik sebagai
seorang insinyur yang disebut kode etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa
sapta dharma insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-
prinsip dasar yaitu:(Wignjosoebroto, no date)
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat,
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian
profesional keinsinyuran
Bab 5 Kode Etik Insinyur Indonesia 61
Tuntutan sikap yang harus dijalankan oleh seorang insinyur yang menjunjung
tinggi kode etik seorang insinyur yang professional yaitu:
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan
dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi
berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas
dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan
profesionalnya.
tidak langsung bersesuaian dengan Kode Etik Insinyur Indonesia. Salah satu
nilai perusahaan yang bersesuaian dengan Kode Etik Insinyur Indonesia adalah
Chevron senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
masyarakat sekitar lingkungan kerja perusahaan. Hal ini terlihat dari usaha-
usaha yang dilakukan perusahaan untuk sedapat mungkin tidak melakukan
pencemaran terhadap lingkungan di sekitar lingkungan kerja perusahaan. Selalu
ada usaha konservasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk lingkungan sekitar.
Perusahaan juga membuka peluang untuk masyarakat yang tinggal di daerah
sekitar lingkungan kerja perusahaan untuk mendapatkan kesempatan kerja.
Dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dianggarkan oleh perusahaan
merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan
masyarakat sekitar.
Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku
pelanggaran kode etik:
1. Mendapat peringatan
Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal
jika seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah
tingkatannya) bisa saja ia akan menerima email yang berisi peringatan,
jika tidak diklasifikasi kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat
selanjutnya, seperti peringatan keras ataupun lainnya.
2. Pemblokiran
Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang
mengandung unsur pornografi baik berupa image maupun .gif, seorang
programmer yang mendistribusikan malware. Hal tersebut adalah
contoh pelanggaran dalam kasus yang sangat berbeda-beda,
kemungkinan untuk kasus tersebut adalah pemblokiran akun di mana
si pelaku melakukan aksinya. Misal, sebuah akun pribadi sosial yang
dengan sengaja membentuk grup yang melecehkan agama, dan ada
pihak lain yang merasa tersinggung karenanya, ada kemungkinan akun
tersebut akan dideactivated oleh server. Atau dalam web/blog yang
terdapat konten porno yang mengakibatkan pemblokiran web/blog
tersebut
68 Insinyur Indonesia
3. Hukum Pidana/Perdata
“Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat
yang dirugikan karena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak
oleh Orang lain, berhak mengajukan gugatan pembatalan Nama
Domain dimaksud” (Pasal 23 ayat 3).
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan
tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau
mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana
mestinya” (Pasal 33).
“Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan” (Pasal 39) Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) yang terdiri dari 54 pasal. Sudah
sangat jelas adanya hukum yang mengatur tentang informasi dan transaksi yang
terjadi di dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai motor lalu melakukan
pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akan mendapat sanksinya,
begitu pun pelanggaran yang terjadi dalam dunia maya yang telah dijelaskan
dimulai dari ketentuan umum, perbuatan yang dilarang, penyelesaian sengketa,
hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.
Bab 6
Peraturan dan Regulasi Insinyur
Indonesia
6.1 Pendahuluan
Dalam perkembangan yang sangat signifikan profesi insinyur merupakan hal
yang sangat mendesak saat memenuhi beberapa kebutuhan profesi dilapangan
khususnya di indonesia, menurut undang undang Nomor 11 tahun 2014 tentang
keinsinyuran adalah sebagai program pendidikan tinggi setelah program sarjana
untuk membentuk kompetensi keinsinyuran, penguasaan keinsinyuran ditandai
dengan sertifikasi kompetensi yang memiliki sertifikat atau surat tanda registrasi
yang merupakan bukti secara legalitas hukum untuk melakukan praktek
keinsinyuran oleh karena itu pemerintah indonesia melalui kementerian riset
dan tekhnologi menargetkan program pada saat itu harus berjalan di tahun 2017
yang telah dimandatkan pada 20 PTN atau perguruan tinggi Negeri dan 14 PTS
atau perguruan Tinggi Swasta sesuai dengan peraturan menteri riset tekhnologi
dan pendidikan tinggi No. 679/CC4/KL/2016 Tentang penugasan
penyelenggaraan program studi profesi insinyur pada universitas diponegoro
semarang pada saat itu, sekaligus merupakan mandat dan kepercayaan
pemerintah indonesia sebagai perguruan tinggi yang berbadan hukum. Kalau
kita melihat sejarah perkembangan persatuan insinyur indonesia pada tahun
1952 presiden Soekarno menugaskan sekaligus memerintahkan kepada Ir.
70 Insinyur Indonesia
Djuanda dan Ir. Rooseno untuk mendirikan PII kemudian 1959 - 61/64
Perguruan tinggi pada saat itu pertama terlibat dalam berperan pendirian
pendidikan tinggi tekhnologi seperti ITB, ITS, dan FTUI, kemudian 1984
didirikanlah ITI di bawah naungan yayasan pendidikan tekhnologi indonesia
YPTI, kemudian tahun 1997 merintis insinyur Profesional melalui kerja sama
IEAust. dan masuk pada tahun 2003 kesetaraan sertifikasi insinyur profesional
(IP) di APEC & ASEAN, dan Tahun 2014 undang undang Nomor 11 tahun
2014 tentang keinsinyuran mulai diberlakukan dan diperkuat pada tahun 2019
keluar peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 2019 sebagai aturan pelaksanaan
dari UU Nomor 11 Tahun 2014 setelah diundangkan dan dilaksanakan
peraturan tersebut anggota pertama pada saat itu tercatat berjumlah 33.000
orang, IP 15.000 orang, IPM. 5.403 Setara Int’ 500 AER dan 23 Badan
Kejuruan, 150, ACPER.
BAB III
Cakupan Keinsinyuran
Pasal 5
1. Keinsinyuran mencakup disiplin teknik:
a. Kebumian dan energi
b. Rekayasa sipil dan lingkungan terbangun
c. Industri
d. Konservasi dan pengelolaan sumber daya alam
e. Pertanian dan hasil pertanian tekhnologi kelautan dan perkapalan
f. Aerontika dan astronika
2. Keinsinyuran mencakup bidang:
a. Pendidikan dan pelatihan teknik/tekhnologi
b. Penelitian, pengembangan, pengkajian, dan komesialisasi
c. Konsultasi, rancang, bangun, dan konstruksi
d. Teknik dan manajemen industri, manufaktur, pengelolaan dan
proses produk;
e. Ekpolarasi dan eksploitasi sumber daya mineral;
f. Penggalian, dan penanaman, peningkatan dan pemulihan sumber
daya alami,
74 Insinyur Indonesia
BAB IV
Standar Insinyur
Pasal 6
1. Untuk menjamin mutu kompetensi dan profesionalitas layanan profesi
insinyur dan dikembangkan standar profesi keinsinyuran yang terdiri
atas;
BAB V
Program Profesi Insinyur
Pasal 7
1. Untuk memperoleh gelar profesi insinyur seseorang harus lulus dari
program insinyur
2. Syarat untuk dapat mengikuti program profesi insinyur sebagaimana
maksud pada ayat (1) meliputi:
a. Sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik, baik
lulusan perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi
luar negeri yang telah disertakan atau,
Bab 6 Peraturan dan Regulasi Insinyur Indonesia 75
Pasal 8
1. Program profesi insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi
bekerja sama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri
dengan mengikuti standar program profesi insinyur sebagaimana
diaksud dalam pasal 6 ayat (4)
2. Seseorang yang telah memenuhi standar program profesi insinyur,
baik melalui program profesi maupun melalui mekanisme rekongnisi
pembelajaran lampau, serta lulus program profesi insinyur berhak
mendapatkan sertifikasi profesi insinyur dan dicatat oleh PII
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai program profesi insinyur diatur dalam
peraturan pemerintah.
Pasal 9
1. Gelar profesi insinyur sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1)
disingkat dengan Ir. Dan dicantumkan di depan nama yang berhak
menyandangnya.
2. Gelar profesi insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
oleh perguruan tinggi penyelenggara program profesi insinyur yang
bekerja sama dengan kementerian terkait PII.
BAB VI
Registrasi Insinyur
Pasal 10
1. Setiap insinyur akan melakukan praktik keinsinyuran di indonesia
harus memiliki surat tanda registrasi insinyur
2. Surat tanda registrasi memiliki kompetensi insinyur
3. Sertifikat kompetensi insinyur sebagaimana dimaksud ayat (1)
dikeluarkan PII
76 Insinyur Indonesia
Pasal 11
1. Untuk memperoleh surat tanda tangan registrasi insinyur sebagaimana
dimaksud dalam pasal 10 seseorang insinyur harus memiliki sertifikat
kompetensi insinyur
2. Sertifikat kompetensi insinyur sebagaimana dimaksud ayat (1)
diperoleh setelah lulus uji kompetensi.
3. Uji kompetensi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dilakukan
oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
Pasal 12
Surat Tanda Registrasi Insinyur Paling sedikit mencantumkan:
1. Jenjang Kulaifikasi Profesi; dan
2. Masa berlaku
Pasal 13
Surat tanda registrasi insinyur berlaku selama 5 tahun dan diregistrasi ulang
setiap 5 tahun Dengan tetap memenuhi persyaratan sebagai Mana dimaksud
dalam pasal 11 dan Persyaratan pengemangan keprofesian Berkelanjutan.
BAB XIII
Ketentuan Aspek Pidana
Pasal 50
1. Setiap orang bukan insinyur yang menjalankan praktik keinsinyuran
dan bertindak sebagai insinyur sebagaimana diatur dalam undang –
undang ini, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun atau
denda paling banyak Rp. 200. 000, 000,00 (dua Ratus juta rupiah)
2. Setiap orang bukan insinyur yang menjalankan praktik keinsinyuran
dan bertindak sebagai insinyur sebagaimana diatur dalam undang
undang ini sehingga mengakibatkan kecelakaan, cacat, hilangnya
nyawa seseorang, kegagalan pekerjaan keinsinyuran, dan
atau/hilangnya harta benda dipidana dengan pidana penjara paling
Bab 6 Peraturan dan Regulasi Insinyur Indonesia 77
7.1 Pendahuluan
Indonesia sebagai Developing Country yang membutuhkan insinyur yang
handal dalam membangun infrastruktur nasionalnya. Syarat untuk menjadi
seorang insinyur di indonesia yaitu dengan mengikuti program profesi insinyur.
Di Indonesia ada tujuh bidang kedisiplinan teknik keinsinyuran yang diatur
dalam Undang-Undang (UU) No. 11/ 2014 mengenai Keinsinyuran. Program
Profesi Insinyur merupakan pendidikan lanjutan untuk memperoleh gelar
profesi keinsinyuran (Ir.) setelah menempuh jenjang pendidikan sarjana strata-
1 bidang teknik. Dalam dunia keinsinyuran tidak terlepas dari kegiatan teknik
yang berkaitan dengan bidang keahlian berdasar pada penguasaan IPTEK yang
bertujuan menambah nilai dan daya guna secara bertahap dan kontinyu yang
berukur tolak pada aspek national intrest yang aman, sehat, sejahtera dan
meminimalisir kerusakan lingkungan.
Usaha dalam menanggapi kebutuhan insinyur pada masa sekarang dan yang
akan mendatang, Pemerintah Republik Indonesia melalui Ditjen Kelembagaan
IPTEK DIKTI di bawah binaan Kementerian Ristekdikti memberikan mandat
kepada perguruan tinggi negeri maupun swasta yang terpilih dan memenuhi
80 Insinyur Indonesia
Funding atau pendanaan Organisasi PII berasal dari pungutan biaya anggota dan
sumber lainnya yang dianggap legal berdasarkan aturan perundang-undangan.
Keuangan dan funding Organisasi PII dikelola secara terbuka atau transparan
84 Insinyur Indonesia
8.1 Pendahuluan
Keinsinyuran adalah kegiatan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk memajukan peradaban dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (Undang-Undang RI No. 11, 2014). Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran
dalam rangka memberikan perlindungan hukum dan menjamin bagi para
insinyur yang telah teregistrasi (registered engineer), para pemanfaat yang
berkenaan dengan kegiatan keinsinyuran maupun para pengguna yang
mempekerjakan tenaga insinyur, serta karya keinsinyuran. Dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia maka para Insinyur
memiliki peran penting. Dalam hal ini, seorang insinyur harus mampu bersaing
di bidang IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan ikut serta berperan
dalam kompetisi global dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Peran Insinyur harus ditingkatkan dalam berbagai bidang demi
merangsang perkembangan IPTEK di Indonesia. Ditetapkannya UU Nomor 11
Tahun 2014 tentang Keinsinyuran memastikan pembangunan Keinsinyuran
Indonesia sehubungan dengan keberadaannya dalam Masyarakat Ekonomi
88 Insinyur Indonesia
Adapun lebih jelasnya bagian dari cakupan disiplin Teknik keinsinyuran di atas
dapat dilihat pada Tabel 8.1. Penambahan disiplin teknik Keinsinyuran
dilaksanakan sesuai dengan perkembangan IPTEK dan akan ditetapkan oleh
Menteri.
Tabel 81: Cakupan Disiplin Teknik Keinsinyuran dan bagiannya (Permen RI
No. 25, 2019)
No Disiplin Teknik Keinsinyuran Bagian Disiplin Teknik Keinsinyuran
1 Rekayasa sipil dan lingkungan 1) teknik bangunan
terbangun 2) perencanaan perkotaan dan wilayah
3) teknik penyehatan.
2 Kebumian dan energi 1) teknik geofisika
2) teknik geodesi dan geomatika
3) teknik geologi
4) teknik geokimia
3 Industri 1) teknik mesin
2) teknik kimia
3) teknik industri
4) teknik fisika
5) teknik material
6) teknik elektro
7) teknik telekomunikasi
8) teknik informatika
9) teknik farmasi.
4 Pertanian dan hasil pertanian 1) teknik pertanian
2) teknik industri pertanian
3) teknik kehutanan
4) teknik hasil pertanian
5) teknik peternakan
5 Teknologi kelautan dan 1) teknik kelautan
perkapalan 2) teknik perkapalan.
6 Konservasi dan pengelolaan 1) teknik pertambangan
sumber daya alam 2) teknik perminyakan
3) teknik metalurgi
4) teknik lingkungan
90 Insinyur Indonesia
Dari ketujuh lingkup bidang Keinsinyuran di atas terdiri dari berbagai kegiatan.
Adapun kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel8.2. Penambahan bidang
Keinsinyuran dapat dilaksanakan sesuai perkembangan IPTEK, di mana
penambahan tersebut ditetapkan dengan keputusan Menteri.
Tabel 8.2: Lingkup Bidang Keinsinyuran dan kegiatan yang terkait (Permen
RI No. 25, 2019)
No. Bidang Keinsinyuran Kegiatan yang terkait
1 Pendidikan dan 1) perencanaan program;
pelatihan 2) penerapan program pendidikan tinggi
teknik/teknologi teknik/teknologi; dan
3) penerapan program pelatihan
teknik/teknologi
Bab 8 Bidang-bidang Insinyur Indonesia 91
9.1 Pendahuluan
Berdasarkan Mukaddimah organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bahwa
berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, ilmu pengetahuan dan teknologi telah
dapat dikembangkan melalui upaya terus menerus baik secara perorangan,
kelompok, kerja sama antar kelompok, maupun antar bangsa. Bahwa
sesungguhnya pembangunan nasional adalah upaya segenap bangsa Indonesia
yang dilaksanakan secara konsisten, berkesinambungan, dan berkelanjutan,
serta terus menerus meningkat. menuju tercapainya masyarakat adil, makmur
dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan dunia ikut bertanggung jawab untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui peningkatan
kemampuan sumber daya manusia agar tangguh, handal dan dapat dipercaya.
Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan bangsa Indonesia, bertanggung jawab
untuk mengambil peran strategis yang menentukan arah pembangunan nasional
melalui peningkatan kemampuan profesional insinyur dalam memadukan ilmu
pengetahuan dan teknologi, aneka matra keterampilan, kesantunan dan ketaatan
98 Insinyur Indonesia
kapita US$14.250 dan berada di peringkat ke-11 dunia. Prediksi yang lebih jauh
lagi pada 2045, saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia, PDB ditargetkan akan
mencapai US$15.000 atau berada di peringkat ke-6 dunia dengan PDB per
kapita US$44.500. Untuk mengarah kesana ada beberapa hal yang bisa menjadi
pendorong percepatan, yakni: (1) investasi berbagai kegiatan ekonomi di 6
koridor ekonomi: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara
dan Papua-Kepulauan Maluku, semuanya senilai Rp2.226 triliun; (2)
konektivitas yang sejatinya adalah pelengkapan infrastruktur senilai Rp1.786
triliun; dan (3) penyiapan SDM nasional dan penguasaan Iptek.
Gambar 9.1: Bagan alur sekilas sejarah PII dari periode ke periode (Drieant ,
idpipe.com, 2019)
Dalam kerangka MP3EI, Insinyur sebagai aktor utama pembangunan,
menjalankan profesi keinsinyuran pada proyek-proyek infrastruktur mulai
terlibat dari fase inisiasi, fase perencanaan, fase eksekusi dan monitoring dan
fase project close-out dan ini tidak main-main, pemerintah membutuhkan
insinyur-insinyur handal yang mengedepankan profesionalisme, etika dan
integritas dengan menjunjung tinggi dan menjalankan kode etik profesi
Insinyur. “Insinyur-insinyur Indonesia diharapkan menjamin kehandalan serta
keunggulan mutu, biaya dan waktu penyerahan hasil dari setiap pekerjaan dan
karyanya”, salah satu uraian dari tuntunan sikap dan perilaku Insinyur. Output
dari proyek-proyek MP3EI ini sangat bergantung pada kualitas Insinyur-
insinyur kita, semakin mature mereka (from technical and attitudes stand point)
maka semakin bagus pula product deliverables proyek-proyek yang
100 Insinyur Indonesia
Adapun Fungsi dari Organisasi Fungsi PII adalah organisasi profesi yang
merupakan wadah berhimpunnya para Insinyur Indonesia, untuk secara
bersama meningkatkan kemanfaatannya bagi bangsa dan negara, serta
penguasaan, pengembangan serta pemberdayaan iptek dan kompetensi, untuk
nilai tambah kesejahteraan umat manusia pada umumnya, khususnya rakyat
Indonesia dengan tugas pokok:
1. Meningkatkan peran dan tanggung jawab profesional profesi Insinyur
Indonesia dalam pembangunan daerah, nasional, regional dan
internasional.
2. Meningkatkan kompetensi profesional Insinyur Indonesia berdaya
saing internasional yang mampu menjawab tantangan dalam kancah
lokal, nasional, regional dan internasional.
3. Menyelenggarakan kegiatan advokasi dan edukasi profesi
keinsinyuran.
4. Membina dan mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong
terciptanya iklim untuk tumbuh dan berkembangnya profesi insinyur
Indonesia.
5. Membangun wahana pengembangan dan Pembinaan Kompetensi
Profesi Keinsinyuran Indonesia yang diakui dunia internasional
dengan menyelenggarakan Program Pengembangan kompetensi
Profesi Insinyur secara konsisten dan berkelanjutan.
Adapun Tugas PII dalam UU yakni PII diamanatkan melaksanakan tugas dari
Dewan Insinyur Indonesia untuk melakukan pelayanan keinsinyuran, kerjasama
Program Profesi Insinyur dengan perguruan tinggi; menyelenggarakan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; dan registrasi Insinyur;.
Selain itu PII bertugas menetapkan, menerapkan, dan menegakkan kode etik
Insinyur Memberikan advokasi bagi insinyur serta memberikan akreditasi
keprofesian pada himpunan keahlian keinsinyuran (HKK).
Dalam UU No. 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran, PII mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pelayanan Keinsinyuran sesuai dengan standar;
2. Melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan
tinggi sesuai dengan standar;
3. Melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
Bab 9 Organisasi dan Kelembagaan Insinyur Indonesia 105
10.1 Pendahuluan
Seiring dengan pembangunan Indonesia pada sektor konstruksi, maka
kehadiran tenaga profesional Insinyur Indonesia menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam berperan besar menyukseskan pembangunan Indonesia
maju. Insinyur Indonesia tidak hanya terbatas pada sektor sipil, industri tetapi
juga bergerak pada sektor lainnya seperti penyediaan tenaga-tenaga muda
professional dari perguruan tinggi, dll. Para insinyur Indonesia mengambil peran
yang strategis dalam menentukan arah pembangunan nasional melalui
penyediaan dan peningkatan kemampuan professional insinyur dalam
mengaktualisasikan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dunia praktisi dengan
mitra keterampilan, ketaatan etika dan kesatuan etos kerja dalam melaksanakan
kewajiban menyelesaikan permasalahan social kemasyarakatan.
Perkembangan pembangunan semakin meningkat baik dalam scala nasional
maupun internasional semakin kompetetif, kemudian dengan pemberlakuan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memerlukan sarana dan prasarana untuk
mewujudkan tujuan 4 tujuan MEA. Sehingga peran professional Insinyur
semakin nyata membutuhkan suatu lembaga untuk menghimpun diri dalam
112 Insinyur Indonesia
dalam suatu organisasi profesi, agar dapat meningkatkan darma baktinya kepada
bangsa dan negara secara terarah, terpadu, dan berkesinambungan. Insinyur
Indonesia perlu mempersiapkan diri, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar
bagi negara ASEAN lainnya. Kesiapan ini, tidak hanya pada proteksi produk
dalam negeri namun juga pada dunia ketenagakerjaan. Bidang ketenagakerjaan
yang disepakati dalam MEA ada 8 (delapan) profesi, yaitu insinyur, arsitek,
perawat, tenaga survei, tenaga pariwisata, praktisi medis, dokter gigi, dan
akuntan. (Widiasanti, 2015).
Dewan Insinyur Persatuan Insinyur Indonesia (DI PII), meminta pemerintah
segera mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpers) terkait pembentukan Dewan
Insinyur. Keberadaan Dewan Insinyur sangat penting agar tidak terjadi
kevakuman hukum dalam menghadapi era MEA. Perlu segera pemerintah
mengeluarkan Perpres pembentukan Dewan Insinyur. Adapun tugasnya untuk
mengoptimalkan peran PII (Persatuan Insinyur Indonesia) dalam
penyelenggaraan keinsinyuran. Berdasarkan UU Keinsinyuran, secara jelas
fungsi dan legalitas PII dan DI PII tidak bisa disatukan.
Ruang lingkup insinyur di Indonesia tidak hanya terbatas pada sektor sipil,
industri dan sebagainya, namun sangat luas bidang pekerjaannya. Mengingat
para insinyur berkarir di berbagai sektor, sesuai dengan UU Keinsinyuran pasal
29 dibentuklah kelembagaan untuk mengatur keinsinyuran yakni DI PII. DI PII
akan bertanggung jawab kepada presiden. DI PII beranggotakan 5 unsur yaitu
pemerintah, industri, perguruan tinggi, Persatuan Insinyur Indonesia (PII), dan
pemanfaat keinsinyuran. Berdasarkan UU Keinsinyuran pasal 30, DI PII
mempunyai fungsi perumusan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan
pelaksanaan praktik keinsinyuran. Sesuai UU Keinsinyuran pasal 31, tugas DI
PII menetapkan kebijakan sistem registrasi insinyur, mengusulkan standar
program profesi insinyur, menetapkan standar pengembangan keprofesian
berkelanjutan, melakukan pengawasan pelaksanaan praktik keinsinyuran oleh
PII. Selain itu menetapkan kebijakan sistem uji kompetensi profesi, menetapkan
standar kompetensi insinyur, melakukan perjanjian kerja sama keinsinyuran
internasional, mengesahkan perjanjian kerja sama keinsinyuran internasional
yang dilakukan oleh PII.
Berdasarkan UU No 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran menjadi salah satu
poin diperlukan dewan Insinyur Indonesia. Keinsinyuran merupakan kegiatan
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan peradaban dan
meningkatkan kesejahteraan umat manusia sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; diperlukan
Bab 10 Fungsi dan Tugas Dewan Insinyur 113
Pasal13
Penyelenggaraan Sidang Dewan Insinyur
1. Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal penyelenggaraan sidang
Anggota Dewan Insinyur sudah diberitahu mengenai rencana tanggal
penyelenggaraan beserta agendanya
2. Undangan Sidang dikeluarkan setelah ada kepastian akan kehadiran
Ketua Dewan Insinyur, Utusan Pengurus Pusat dan harus sudah
dikirimkan pada anggota Dewan paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum sidang dilaksanakan.
3. Kourum dinyatakan tercapai bila lebih dari setengah dari Anggota
Dewan Hadir, dengan utusan Cabang dan/ atau BK/BKT mencapai
lebih dari setengah yang hadir.
Pasal 14
Pengambilan Keputusan
1. Ketua Sidang Dewan Insinyur berwenang untuk memintakan
keterangan dari setiap anggota sidang guna memperjelas materi sidang
bilamana diperlukan.
116 Insinyur Indonesia
Pasal 31.
Dewan Insinyur Indonesia mempunyai fungsi perumusan kebijakan
penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran. Pasal 32
Dewan Insinyur Indonesia mempunyai tugas:
1. Menetapkan kebijakan sistem registrasi Insinyur;
2. Mengusulkan standar Program Profesi Insinyur;
3. Menetapkan standar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
4. Melakukan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran oleh PII;
5. Menetapkan kebijakan sistem Uji Kompetensi;
6. Menetapkan standar kompetensi Insinyur;
7. Melakukan perjanjian kerja sama Keinsinyuran Internasional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Mengesahkan perjanjian kerja sama Keinsinyuran Internasional yang
dilakukan oleh PII sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 33.
Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Dewan
Insinyur Indonesia mempunyai wewenang:
1. Mengesahkan sistem registrasi Insinyur;
2. Mengesahkan sistem Uji Kompetensi;
3. Melakukan pencatatan terhadap Insinyur yang dikenai sanksi karena
melanggar ketentuan kode etik Insinyur; dan
Bab 10 Fungsi dan Tugas Dewan Insinyur 117
Pasal 34
1. Pendanaan Dewan Insinyur Indonesia bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
2. Pendanaan Dewan Insinyur Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikelola secara transparan dan akuntabel serta diaudit sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Dewan Insinyur Indonesia dapat membiayai tugasnya yang
dilaksanakan oleh PII.
Pasal 35
Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, struktur organisasi, rekrutmen
dan jumlah anggota, serta pendanaan Dewan Insinyur Indonesia diatur dengan
Peraturan Presiden.
Persatuan Insinyur Indonesia Pasal. 36
1. Insinyur Indonesia berhimpun dalam wadah organisasi PII.
2. Kekuasaan tertinggi PII berada pada kongres.
3. Pimpinan PII dipilih oleh kongres.
4. PII berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
Pasal 37
PII mempunyai fungsi pelaksanaan Praktik Keinsinyuran.
Pasal 38
PII mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pelayanan Keinsinyuran sesuai dengan standar;
2. melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan
tinggi sesuai dengan standar;
3. Melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
4. Melakukan pengendalian dan pengawasan bagi terpenuhinya
kewajiban Insinyur;
118 Insinyur Indonesia
11.1 Pendahuluan
Lembaga Persatuan Insinyur Indonesia (PII) berdiri pada tanggal 23 Mei 1952
di Bandung oleh Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Dr. Ir. Rooseno Soeryo
Hadikoesoemo. PII adalah organisasi insinyur profesional terbesar dan tertua di
Indonesia yang diakui oleh Engineer Act 2014. Pada tahun 1989, beberapa
Dewan Pengawas PII meliputi: Ir. Aburizal Bakrie, Prof. Dr. Ir. Kuntoro,
M.Eng., Prof. Dr. Surna Tjahja Djajadiningrat, dan Ir. Indracahya
Kusumasubrata, IPU memutuskan untuk membentuk Badan Teknik Industri
Kejuruan (BKTI) sebagai salah satu badan kejuruan Institut Insinyur Indonesia
(PII).
Badan kejuruan adalah perkumpulan praktisi yang fokus kepada suatu bidang
tertentu. Badan kejuruan insinyur sendiri merupakan kelompok insinyur dengan
fokus yang beragam, seperti Teknik, fisika, hukum dan sebagainya. Dengan kata
lain, bahwa badan kejuruan insinyur Indonesia (BKII) juga merupakan bagian
dari Persatuan Insinyur Indonesia. Di Indonesia sendiri memiliki berbagai
macam badan kejuruan sebagaimana yang diperlihatkan dalam Gambar 11.1.
124 Insinyur Indonesia
Gambar 11.3: Insinyur Profesional dari Berbagai Ilmu dalam bagan PII
126 Insinyur Indonesia
Cabang Teknik Sipil terbagi atas beberapa konsentrasi sebagai berikut; Struktur,
Geoteknik, sumber Daya Air, Manajemen Proyek, Transportasi, dan
Lingkungan (saat ini telah berdiri sendiri). Teknik Struktur mempelajari
masalah struktural dan sifat dari material yang digunakan untuk bangunan.
Material bangunan: baja, beton, kayu, kaca dan lain lain. Bangunan Teknik
Sipil, Gedung, Jalan, Jembatan , Terowongan dan sebagainya.
tidak hanya mendukung dan mengembangkan sektor Konstruksi Sipil, tapi juga
ke sektor lain, termasuk sektor pemerintahan dan keuangan.
Beberapa organisasi terkait Teknik Sipil diantaranya:
1. Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
a. Badan kejuruan Teknik Sipil
b. Badan kejuruan Teknik Lingkungan
2. Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
3. Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)
4. Himpunan Ahli Teknik Hidrolik Indonesia (HATHI)
5. Himpunan Pengembangan Jalan Raya Indonesia (HPJI)
6. Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI)
7. Himpunan ahli perawatan bangunan Indonesia (HAPBI)
8. Masyarakat Hidrologi indonesia (MHI)
Badan kejuruan bertugas juga untuk menjadi jembatan pada beberapa organisasi
yang tertuang pada ketentuan kejuruan insinyur Indonesia.
Dengan layanan yang diberikan, BKTI bertujuan tidak hanya mendukung dan
mengembangkan sektor industri, tapi juga ke sektor lain, termasuk sektor
pemerintahan dan keuangan.
Teknik mesin mulai berkembang sebagai suatu ilmu setelah adanya revolusi
industri di Eropa pada abad ke-18. Kemudian pada abad ke-19 semakin
berkembang lagi mengikuti perkembangan ilmu fisika. Ilmu teknik mesin pun
semakin canggih, dan para insinyurnya sekarang mengembangkan diri di bagian
komposit, mekatronika, dan nanoteknologi. Ilmu ini juga mempunyai hubungan
dengan teknik penerbangan, teknik sipil, teknik listrik, teknik perminyakan, dan
teknik kimia. BKM-PII dalam menjalankan program kerjanya juga menjalin
kerjasama saling menguntungkan dengan berbagai pihak. Ruang lingkup dari
kerjasama yang dilaksanakan antara lain adalah sbb:
Bab 11 Badan Kejuruan Insinyur Indonesia 131
Doktor (Dr) Program studi ilmu Teknik sipil Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin (UNHAS) tahun 2015. Mengikuti Program Profesi Insinyut (PPI)
di UNHAS tahun 2019 dan telah peroleh gelar Insinyur (Ir) Tahun 2020.
Bergabung jadi Dosen Tetap pada Universitas Fajar sejak tahun 2008 -
sekarang. Penulis mengampuh mata kuliah Teknologi Bahan, Statika, Topik
Khusus Struktur, Teknologi Bahan lanjut. Penulis sangat tertarik tentang
penelitian tentang Self Compacting Concrete (SCC), Beton Geopolimer dengan
Bahan Dasar Limbah Fly Ash, Beton Ringan dengan Agregat Buatan dari
Limbah Plastik. Penulis telah menulis beberapa jurnal nasional dan internasional
dan buku. Penulis sebagai Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan
Mutu Internal LP2MI (2015-2019), Dekan FT (2019-sekarang), asesor BKD
dan Verifikator Sinta serta Ketua Tim PAK pada Universitas Fajar. SINTA ID:
5975589; Scopus ID:56568222900, email: erni@unifa.ac.id. HP/wa:
081354937610.