Anda di halaman 1dari 3

CARA MENGENDALIKAN EMOSI

DAN MENGARAHKAN EMOSI

A. Pengertian Emosi
Perasaan yang terpengaruh karena adanya rangsang yang ditangkap oleh indra
disebut emosi. Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra menimbulkan emosi
yang berbeda-beda pula.
Contoh:
1. Lulu mendengar ibunya sakit keras. Emosi yang muncul adalah sedih.
2. Murni mendengar adiknya naik kelas. Emosi yang muncul adalah gembira.
3. Vivi melihat nilai Wati lebih tinggi dari nilinya. Emosi yang muncul adalah iri.
Menurut Heymnas, mudah tidaknya perasaan seseorang terpengaruh oleh kesan-
kesan disebut emosionalitas (sumadi suryabrata, 1994, hlm.83). emosionalitas
merupakan salah satu tipe kepribadian manusia. Berdasarkan emosionalitasnya maka
manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe berikut ini:
1. Orang yang emosionalitasnya tinggi dan mudah terpengaruh oleh kesan-kesan
yang diterima. Orang yang emosionalitasnya tinggi mempunyai sifat mudah
marah mudah tersinggung, perhatian tidak mendalam, tidak suka tenggang
menenggang, pendiriannya kuat, dan selalu ingin berkuasa.
2. Orang yang emosionalitasnya rendah dan tidak mudah terpengaruh oleh kesan-
kesan yang diterima. Orang yang emosionalitasnya rendah mempunyai sifat
berhati dingin, berhati-hati dalam menentukan pendapat, praktis, pandai, menahan
nafsu, suka tenggang menenggang, dan selalu memberi kebebasan kepada orang
lain.

B. Macam-macam emosi dan cara mengendalikannya


Perbedaab rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap
perasaan seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut, menimbulkan emosi yang
berbeda pula. Seperti orang yang mengalami musibah menjadi sedih dan siswa yang
naik kelas menjadi senang. Macam-macam emosi antara lain sebagai berikut:
1. Emosi Marah
Seseorang yang marah teradap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang
itu bersalah terhadap dirinya. Orang yang marah bisa menunjukan tingkah laku
agresif, mengganggu orang yang dikenai marah, membanting barang , memukul
orang yang dikenai marah, bahkan membunuh. Orang yang selalu menunjukan
ekspresi marah disebut pemarah. Orang yang bersifat mudah marah dengan
menunjukan ekspresi membanting barang dan lain-lain bahkan emmbunuh dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang yang pemarah tidak disukai teman
bahkan hidupnya menjadi tidak tenang.
Contoh:
Doko marah kepada Hamid karena Hamid menghilangkan buku catatannya. Doko
memukul Hamid disekolah hingga luka. Pada saat Doko memukul Hamid, banyak
teman melihat. Setelah peristiwa tersebut, teman-teman disekolahnya menjauhi
doko dan tidak ada yang mau bergaul dengannya.
2. Emosi Sedih, susah, duka atau pillu
Semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. Ekspresi dari emosi
sedih tidak hanya menangis. Orang yang sedih dapat mengurung diri dikamar dan
tidak mau bergaul dengan orang lain. Sebaiknya anda mampu mengendalikan eosi
sedih yang anda alami. Seseorang yang tidk mampu mengendalikan emosi sedih
biasanya mengekspresikannya secara berlebihan. Espresi sedih secara berlebihan,
dapat merugikan diri sendiri.
Contoh:
a. Sandra merasa sangat sedih karena ibunya meninggal dunia. Berhari-hari
sandra larut dalam kesedihannya. Sandra selalu mengurung diri dikamar dan
tidak mau makan. Akibatnya, ia jatuh sakit.
3. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan orang lain. Jika
dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang membandingkannya maka
timbul rasa iri.
Contoh:
a. Novita melihat matematika cici lebih tinggi dari nilainya. Novita merasa iri
terhadap Cici. Untuk menyamai nilai Cici, novita mulai giat belajar dan
mengikuti les matematika.
b. Lili melihat nilai bahasa indonesia ike lebih tinggi dari nilainya. Lili merasa iri
terhadap ike. Untuk menyamai nilai ike, lili membuat contekan untuk ulangan.
Jika anda ingin menyamai orang lain karena anda menganggap orang lain
lebih dari diri anda, sebaiknya anda menempuh usaha yang negatif.
4. Emosi Takut
Rasa takut menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut. Perasaan
takut yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan pada seseorang.
Contoh:
Pramono sangat takut bila melihat api. Perasaan takut itu disebabkan Pramono
menganggap api selalu menyebabkan terjadinya kebakaran. Oleh karena itu, jika
melihat api, ia langsung membayangkan terjadi kebakaran dan dirinya akan
hangus terbakar api. Karena alasan yang tidak menggunakan akal itu, setiap
melihat api Pramono langsung pingsan.

C. Cara Mengendalikan Emosi


Semua orang pernah mengalami takut, sedih, cinta, iri, dan marah. Jika anda
pernah mengalami emosi-emosi seperti itu maka anda harus dapat mengendalikan dan
mengarahkannya secara positif. Apabila anda tidak dapat mengendalikan emosi dan
tidak dapat mengarahkannya secara positif, anda dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain.
Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengendalikan dan mengarahkan
emosi secara postif sebagai berikut:
1. Setiap tindakan anda harus didasarkan pada akal sehat.
2. Berfikir tentang akibat negatif yang mungkin terjadi.
3. Berusahalah untuk emanfaatkan kesalahan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai