NPM : 2206036051
Mekah merupakan kota yang menyimpan banyak sejarah islam karena di sanalah Muhammad
pertama kali diangkat sebagai nabi. Mekah berasal dari bahasa Saba Makuraba, yang artinya
“tempat suci,” disebabkan jauh sebelum islam, Mekah dan Ka’bah dianggap sebagai “rumah
tuhan.” Kota Mekah digambarkan di dalam Al-Quran lembah gersang dan berbukit yang
tidak bisa ditanami (Waidin ghairi dzi zar’in).
Nabi Muhammad Saw. dalam melakukan penyebaran wahyu awalnya hanya dianggap
sebagai pengalaman spiritual pribadi. Beliau berbagi pengalaman spiritualnya dengan
keluarganya, terutama istrinya, Khadijah. Sampai wahyu selanjutnya yang diutus untuk Nabi
Muhammad memerintahkan beliau untuk menyampaikannya ke khayalak luas. Namun,
dalam menyampaikan informasi beliau mengalami rintangan, tidak semua khayalak dapat
menerima, banyak penduduk yang menentang ajaran Nabi Muhammad.
Setelah Nabi berdakwah selama dua belas tahun di Mekah, membuahkan hasil yang
tidak menggembirakan, masyarakat Mekah yang memeluk islam masih hanya sedikit.
Masyarakat Mekah tidak hanya menolak agama islam bahkan mereka melakukan intimidasi
dan tindak kekerasan pada umat yang memeluk agama islam pada saat itu, bahkan mereka
mendapat tekanan hingga pemboikotan.
Pada masa dinasti abbasiyah kejayaan peradaban islam terus berlanjut. Kejayaan ini
dicapai pada masa khalifah al-mahdi, Harun Al Rasyid, dan Al Makmun. Ketiga khalifah
tersebut berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kebebasan beragama, dan
peningkatan kemakmuran rakyat. Seperti, Baitul hikmah yang dibangun berfungsi sebagai
markas penerjemahan, pengembangan ilmu pengetahuan seperti ilmu kedokteran,
matematika, geografi, fisika, astronomi, sejarah, dan filsafaft. Para cendikiawan island saat
itu tak hanya dikenal sebagai intelektual agama saja, namun mereke juga mendalami ilmu-
ilmu di luar ilmu agama lainnya.