DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Jln. Sentosa, No. 09, Samarinda 75117 Telepon : (0541)-771306.Faksimile : (0541) -732941
Laman :http://balaik3samarinda.kemnaker.go.id
L E M B A R H A S I L U J I
No. :132.05/DIPA/LHU/BK3-SMD/VIII/2023
I. UMUM
1. Nama Perusahaan/Instansi : THE UMALAS SIGNATURE
2. Alamat : Jl. Bumbak No.156 Kerobokan, Badung, Bali
3. Jenis Industri/Sektor : Property
4. Jenis Pengujian : Radiasi Ultra Violet
5. Nama Alat/ Type : UV Meter (Hagner)
6. Tanggal Pengambilan Sampel : 27 Juli 2023
7. Waktu Pengambilan sampel : 10.15 WITA s/d selesai
8. Metode Pengujian : SNI 16-7060-2004
9. No.Reg Sampel : D.159
II.HASIL PENGUJIAN
Jumlah
TitikOby
Lokasi Tenaga Lama
No. ek yang Satuan Terukur NAB* Penilaian
Pengukuran Kerja Pajanan
Diukur
(Orang)
Operator visual
1. 1-3 mW/cm2 0,0712 2 jam 0,0004 > NAB
Welding area
III.TINDAKAN PENGENDALIAN
Operator weldingtelah melakukan pengendalian potensi bahaya
radiasi Ultraviolet yang dihasilkan dari sparkwelding dengan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) berupa kaca mata, namun
belum dapat dipastikan apakah kaca mata yang digunakan memenuhi
standar dalam mereduksi pancaran radiasi ultra violet, dan juga
masih terdapat kelengkapan APD lainnya yang belum dipenuhi sesuai
standar penggunaan APD kegiatan Welding. Pengerjaan welding
dalamwaktu yang terbatas (Rata-rata 2 jam tiap harinya) secara
tidak langsung menjadi bentuk pengendalian terhadap waktu paparan
radiasi ultra violet yang diterima tenaga kerja, namun pembatasan
Tgl. terbit: 06 Januari 2020No. : FD/7.8.49/BK3-SMD
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
Page: 2/3
DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Rev/Terb.:
1/0
BALAI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SAMARINDA
IV. ANALISA
Radiasi Ultraviolet dalam pengerjaan welding berasal dari
busur listrik yang terbentuk antara elektroda dan bahan yang akan
disambungkan. Suhu tinggi pada busur ini menghasilkan radiasi
ultraviolet yang dapat membahayakan kesehatan tenaga kerja.
Paparan radiasi ultra violet yang diukur pada area visual
operator welding (Berjarak ± 40 cm terhadap titik welding)
diperoleh nilai sebesar0,0712 mW/cm 2. Nilai paparan radiasi ultra
violet yang diterima pada area ini cukup tinggi, apabila lama
paparan mengacu pada 2 jam kerja maka nilai ini berada diatas
ambang batas sesuai Permenaker Nomor 05 Tahun 2018. Tingginya
nilai radiasi ultra violet ini berisiko menyebabkan berbagai
masalah kesehatan, seperti luka bakar pada kulit (radiasi UV-B
dan UV-C), kerusakan mata (radiasi UV-B dan UV-C), dan
meningkatkan risiko kanker kulit (radiasi UV-B). Paparan jangka
panjang dapat menyebabkan kondisi seperti katarak dan kerusakan
kulit kronis. Selain operator welding, tenaga kerja lain yang
beraktivitas di area kegiatan welding juga perlu mendapatkan
perhatian terkait risiko dan tindakan pengendalian terhadap
paparan radiasi ultra violet.
V. KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran radiasi ultra violet pada operator welding
diperoleh nilai diatas NAB, sesuai Permenaker No. 05 Tahun 2018
(mengacu pada lama paparan 2 jam kerja).
VI. SARAN