Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja 1: Dasar-Dasar Komunikasi dan Ketrampilan Dasar Mengajar

Petunjuk:

Analisislah hambatan komunikasi dalam pembelajaran yang selama ini bapak / ibu hadapi selama
bertugas.

Tuliskan hambatan yang bapak/ibu hadapi dalam membangun komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran matakuliah yang bapak/ibu ampu.

Simpanlah dengan nama file: LK1_Nama

Tabel 1. Hambatan Komunikasi

Nomor Aspek Deskripsi hambatan

1 Pengetahuan terdapat kesenjangan pengetahuan antara dosen dan


mahasiswa, hal ini dapat menyulitkan pemahaman pesan
yang disampaikan. Dosen yang mengasumsikan tingkat
pemahaman mahasiswa yang berbeda dengan kenyataan
dapat mengakibatkan ketidakjelasan atau kebingungan.
2 Pengalaman Dosen memiliki pengalaman pekerjaan yang sangat
berbeda dengan mahasiswa, terutama dalam konteks
pekerjaan atau industri tertentu, bisa sulit untuk
menjembatani kesenjangan pengalaman ini.
3 Intelegensi Mahasiswa dapat memiliki tingkat intelegensi yang
beragam. Perbedaan ini dapat memengaruhi cara
mahasiswa menerima, memproses, dan merespons
informasi yang disampaikan oleh dosen.
4 Kepribadian Kepribadian mencakup karakteristik unik individu yang
dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi,
merespons, dan memahami
5 Biologis Faktor-faktor seperti kondisi kesehatan fisik, kesehatan
mental, kelelahan, dan kebutuhan biologis dasar dapat
mempengaruhi keterlibatan mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Mahasiswa yang mengalami masalah
kesehatan atau kelelahan mungkin kesulitan untuk fokus
dan berpartisipasi aktif dalam komunikasi kelas. Selain itu,
perbedaan ritme biologis antar individu dan gangguan
kesehatan kronis dapat menciptakan hambatan yang
mempengaruhi kualitas interaksi antara dosen dan
mahasiswa.
6 Psikologi Mahasiswa dengan gaya belajar yang berbeda mungkin
kesulitan untuk menangkap informasi secara efektif jika
metode pengajaran tidak sesuai dengan preferensi mereka.
Selain itu, motivasi intrinsik mahasiswa, sejauh mana
mereka merasa tertantang atau termotivasi oleh materi
pembelajaran, juga dapat memengaruhi keterlibatan dan
partisipasi mereka dalam kelas.
7 Fisik Kesehatan fisik mahasiswa dapat memengaruhi
keterlibatan mereka dalam pembelajaran, di mana masalah
kesehatan atau kelelahan dapat mengurangi tingkat fokus
dan partisipasi aktif. Selain itu, faktor-faktor seperti
ergonomi ruang kelas, kondisi lingkungan fisik, atau
gangguan yang mungkin timbul dari aspek fisik dapat
memberikan dampak langsung terhadap kenyamanan dan
keterlibatan mahasiswa.
8 Budaya Perbedaan latar belakang budaya, nilai, dan norma dapat
menciptakan kesenjangan pemahaman dan interpretasi
antara keduanya. Misalnya, gaya komunikasi yang dianggap
sopan dalam suatu budaya mungkin dianggap kurang
respek di budaya lain. Selain itu, perbedaan bahasa,
pandangan dunia, dan asumsi-asumsi budaya dapat
mempengaruhi cara dosen menyampaikan informasi dan
bagaimana mahasiswa meresponnya.
9 Lingkungan Faktor-faktor seperti kondisi fisik ruang kelas, suasana
belajar, dan fasilitas pendukung dapat memengaruhi
keterlibatan dan fokus mahasiswa. Ruang kelas yang tidak
nyaman, kurangnya fasilitas audiovisual, atau gangguan
lingkungan dapat menghambat pemahaman dan retensi
informasi. Selain itu, suasana kelas yang kurang inklusif
atau kurang mendukung dapat menciptakan hambatan
psikologis bagi mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif.

Tabel 2. Strategi Membangun Komunikasi Yang Efektif

Nomor Indikator Deskripsi penerapannya

1. Ketahui lawan Bicara ( audience) Dengan mengetahui ada mahasiswa dengan latar
belakang budaya yang berbeda, tingkat pengetahuan
yang bervariasi, dan preferensi belajar yang beragam.
Kemudian menyusun materi pembelajaran yang
mencakup konten yang relevan dan menarik bagi
berbagai tingkat pemahaman. Misalnya, menyediakan
sumber daya tambahan untuk mahasiswa yang
mungkin membutuhkan penjelasan lebih lanjut, serta
menawarkan tautan atau referensi tambahan untuk
mahasiswa yang ingin menjelajahi topik lebih lanjut.
Dalam hal gaya komunikasi, mungkin menggunakan
pendekatan yang beragam, seperti memberikan
penjelasan secara tertulis, menyertakan gambar atau
diagram untuk visualisasi, dan mungkin juga
menyelenggarakan sesi tanya jawab untuk
memfasilitasi diskusi. Selain itu, kesensitifan terhadap
perbedaan budaya mendorong untuk menggunakan
bahasa yang inklusif dan menghindari asumsi yang
mungkin merugikan atau menyinggung kelompok
tertentu.
2. Ketahui tujuan Pertama, dengan jelas mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran dari setiap sesi kelas. Misalnya,
menyampaikan bahwa tujuan dari sesi tertentu
adalah memahami konsep-konsep kunci atau
menerapkan pengetahuan dalam studi kasus tertentu.
Selanjutnya, menyesuaikan metode pengajaran dan
materi pembelajaran sesuai dengan tujuan tersebut.
Jika tujuan adalah memahami konsep-konsep,
menggunakan pendekatan yang lebih eksploratif atau
diskusif. Jika tujuan adalah penerapan pengetahuan,
menyertakan tugas atau proyek yang mengharuskan
mahasiswa menerapkan konsep dalam konteks
praktis.
Selain itu, melibatkan mahasiswa secara aktif dalam
pembelajaran dengan memotivasi mereka terhadap
tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan menyajikan
studi kasus menarik atau melibatkan mahasiswa
dalam diskusi yang merangsang pemikiran kritis.
3. Perhatikan konteks Menggunaan bahasa dan metode pengajaran yang
sesuai dengan konteks pembelajaran. karena bahwa
sebagian besar mahasiswanya memiliki latar belakang
budaya yang beragam. Memilih kata-kata atau contoh
yang relevan dengan pengalaman atau budaya
mahasiswa dengan menggunakan ilustrasi atau
analogi yang dikenal oleh mahasiswa untuk
menjelaskan konsep yang kompleks, sehingga
mempermudah pemahaman mereka.
Jika sebagian besar mahasiswa lebih terbiasa dengan
penggunaan platform pembelajaran online, dosen
dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk
menyampaikan materi, mengadakan diskusi online,
atau memberikan tugas melalui platform yang akrab
bagi mahasiswa.
4. Pelihara Alur Menggunakan beberapa langkah untuk menjaga alur
komunikasi selama sesi pembelajaran, terutama saat
memberikan kuliah atau presentasi. Dimulai dengan
pengenalan materi secara ringkas di awal sesi untuk
memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang
topik yang akan dibahas. Kemudian, menyusun materi
dengan urutan yang logis dan kronologis, memastikan
setiap konsep terkait satu sama lain. Dalam sesi
interaktif atau diskusi, menggunakan pertanyaan
terarah untuk melibatkan mahasiswa dan mendorong
partisipasi mereka. Penggunaan slide presentasi
dengan gambar atau grafik yang mendukung dapat
membantu mempertahankan alur visual dan
memberikan struktur visual untuk pemahaman lebih
baik. Dalam memberikan umpan balik atau
merespons pertanyaan mahasiswa, merinci informasi
dengan jelas dan sistematis, memastikan bahwa
setiap tanggapan atau penjelasan terkait dengan topik
yang sedang dibahas.
5. Pelajari Budaya Memilih contoh atau ilustrasi yang mencakup
berbagai budaya untuk menjelaskan konsep atau
topik tertentu. Kemudian mempertimbangkan gaya
komunikasi, menciptakan ruang bagi mahasiswa
untuk berbicara tentang pengalaman atau perspektif
budaya mereka sendiri. Dalam penugasan, merancang
tugas atau proyek yang memberikan nilai tambah dari
keberagaman budaya. Memperlihatkan kepekaan
terhadap hari-hari besar atau perayaan budaya yang
mungkin dirayakan oleh beberapa mahasiswa.
Menggunakan Bahasa yang berusaha menggunakan
ungkapan atau frase yang menghormati keberagaman
budaya dan juga memberikan ruang untuk mahasiswa
untuk berbagi istilah atau ungkapan dari budaya
mereka sendiri, menciptakan lingkungan yang inklusif.
6. Pahami Bahasa Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami ketika menjelaskan konsep-konsep atau
teori tertentu. Hindari penggunaan istilah teknis yang
kompleks tanpa memberikan definisi yang memadai

Tabel 3. Ketrampilan Dasar Mengajar pada Matakuliah

Matakuliah : PERGUDANGAN

No Aspek Deskripsi Penggunaannya

1. Ketrampilan Membuka dan Memulai dengan membuka sesi melalui pengenalan


Menutup Pembelajaran konten, tujuan pembelajaran yang jelas, dan
keterkaitannya dengan konteks industri pergudangan.
Pertanyaan pembuka yang merangsang pemikiran dan
diskusi memicu keterlibatan mahasiswa. Di akhir sesi,
ketrampilan menutup diaplikasikan dengan merangkum
materi yang telah dipelajari, mengevaluasi pemahaman
mahasiswa, dan memberikan pandangan mengenai
penerapan praktis konsep-konsep tersebut dalam dunia
kerja.
2. Keterampilan Menjelaskan Menggunaan contoh konkret, ilustrasi visual, dan
analogi membantu memperjelas materi, sementara
interaksi aktif dengan mahasiswa melalui sesi tanya
jawab memfasilitasi pemahaman lebih mendalam.
Misalnya, saat menjelaskan konsep sistem
penyimpanan FIFO (First-In-First-Out), dosen
menggunakan keterampilan menjelaskan untuk
mengilustrasikan bahwa barang yang pertama masuk ke
dalam gudang akan menjadi yang pertama keluar.
Dengan menggunakan contoh konkret, seperti produk-
produk di rak supermarket, dosen dapat memperjelas
bagaimana prinsip ini diterapkan dalam mengelola
persediaan.
3. Keterampilan Bertanya Dalam sesi diskusi tentang strategi optimal dalam
mengelola persediaan, dosen dapat menggunakan
pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk mengajak
mahasiswa merumuskan solusi yang sesuai dengan
konteks industri. Dalam studi kasus, di mana mahasiswa
diminta untuk menganalisis tantangan spesifik dalam
rantai pasok dan memberikan pertanyaan yang
menggali lebih dalam solusi yang mungkin.
4. Keterampilan Mengadakan Variasi Menggunakan pendekatan kreatif untuk menyajikan
materi agar sesi pembelajaran tidak monoton. Sebagai
contoh, selain kuliah konvensional, mengadakan sesi
diskusi kelompok, simulasi manajemen rantai pasok,
atau kunjungan ke fasilitas gudang aktual untuk
memberikan pengalaman langsung. Penggunaan studi
kasus yang bervariasi dan relevan dengan industri saat
ini juga membantu mahasiswa melihat aplikasi praktis
konsep-konsep teoritis.
Memanfaatkan teknologi, seperti perangkat lunak
simulasi pergudangan, untuk memberikan variasi dalam
pembelajaran.
5. Keterampilan Memberi Penguatan Menggunakan berbagai metode untuk memberikan
penguatan, seperti ujian formatif, latihan praktik, dan
penugasan terstruktur. Misalnya, setelah menjelaskan
konsep sistem pencatatan stok, dapat memberikan
penguatan melalui tugas yang melibatkan pengelolaan
inventaris sederhana. Selain itu, sesi diskusi dan studi
kasus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi dunia
nyata, sementara umpan balik konstruktif diberikan
untuk memberikan penguatan positif atau perbaikan.
6. Keterampilan Mengelola Kelas Memulai setiap sesi dengan ringkasan materi
sebelumnya dan tujuan pembelajaran, dosen
membantu mahasiswa tetap fokus dan mengikuti alur
perkuliahan. Keterampilan menyampaikan materi
dengan jelas dan merespons pertanyaan mahasiswa
secara terbuka menciptakan atmosfer belajar yang
inklusif. Selain itu, dosen dapat memanfaatkan
keterampilan memberikan umpan balik secara
konstruktif untuk membimbing perkembangan
mahasiswa dan memotivasi mereka untuk berpartisipasi
aktif.
7. Keterampilan Mengajar Kelompok Untuk memfasilitasi diskusi kelompok kecil tentang
Kecil dan Perseorangan topik-topik tertentu, memastikan bahwa setiap
mahasiswa memiliki pemahaman yang solid. Misalnya,
dalam latihan simulasi manajemen rantai pasok, dosen
dapat membagi mahasiswa ke dalam kelompok kecil
untuk merancang strategi pengelolaan gudang. Selain
itu, keterampilan memberikan arahan dan
mendengarkan dengan aktif digunakan saat berinteraksi
secara individu dengan mahasiswa, membantu mereka
mengatasi kesulitan atau pertanyaan yang lebih
spesifik.
8. Keterampilan Membimbing Memfasilitasi pertukaran gagasan dan pengalaman
Diskusi Kelompok Kecil antar mahasiswa, mengarahkan mereka untuk
menerapkan teori-teori yang dipelajari dalam konteks
praktis. Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
terbuka, akan merangsang pemikiran kritis dan
kolaborasi di antara mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai