Psikopendd
Psikopendd
JURUSAN MATEMATIKA
2023
MIND MAPPING
KEJENUHAN DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DALAM BELAJAR
A. Konsep kejenuhan
Konsep kejenuhan merujuk pada perasaan kurangnya minat, kebosanan, atau ketidakpuasan yang
muncul sebagai respons terhadap suatu situasi atau aktivitas yang dianggap monoton atau tidak
menarik. Dalam konteks umum, kejenuhan dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
dalam pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran, kejenuhan bisa timbul jika peserta didik merasa bahwa proses belajar
tidak menantang, terlalu rutin, atau kurang menarik. Ini dapat memengaruhi motivasi dan
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Beberapa ciri-ciri kejenuhan dalam konteks
pembelajaran melibatkan penurunan minat, konsentrasi yang kurang, dan mungkin sikap negatif
terhadap pembelajaran.
Penting untuk dicatat bahwa setiap individu mungkin merespons kejenuhan dengan cara yang
berbeda, dan faktor-faktor tertentu dapat menyebabkan kejenuhan bagi satu individu tetapi tidak
bagi yang lain. Oleh karena itu, pemahaman dan penanganan kejenuhan dalam konteks
pembelajaran perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu.
Beberapa ciri kejenuhan dalam belajar mungkin meliputi penurunan perhatian, motivasi yang
rendah, keengganan untuk berpartisipasi, dan sikap negatif terhadap materi pelajaran. Kejenuhan
dapat menjadi hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran karena dapat mengurangi efektivitas
proses belajar.
Pendidik dan pengelola pembelajaran perlu memahami faktor-faktor penyebab kejenuhan dan
mencari cara untuk mencegah serta mengatasi kondisi ini. Hal ini dapat melibatkan penggunaan
metode pembelajaran yang bervariasi, pengintegrasian elemen yang menarik dan relevan dalam
kurikulum, serta perhatian terhadap gaya belajar dan kebutuhan individual peserta didik.
Beberapa ahli pendidikan dan psikologi mendefinisikan kejenuhan dalam belajar berdasarkan
literatur dan teori yang umum dikenal.
John Dewey:
Dewey, seorang filosof dan pendidik terkenal, memandang belajar sebagai suatu proses yang harus
bermakna dan relevan bagi siswa. Kejenuhan dapat terjadi jika pembelajaran tidak dihubungkan
dengan pengalaman nyata atau jika tidak ada tantangan yang memotivasi siswa.
Mihaly Csikszentmihalyi:
Csikszentmihalyi, seorang psikolog positif yang dikenal dengan konsep "flow," mengatakan bahwa
kejenuhan muncul ketika tugas terlalu mudah dan tidak menantang. Ia menekankan pentingnya
menemukan keseimbangan antara kemampuan dan tantangan.
Jerome Bruner:
Bruner, seorang psikolog kognitif, menyoroti pentingnya struktur dan organisasi dalam
pembelajaran. Kejenuhan dapat timbul jika materi tidak disajikan dengan cara yang menarik atau
jika kurang ada kerangka konseptual yang membantu siswa memahami hubungan antara informasi.
B.F. Skinner:
Skinner, seorang psikolog behavioris, mengaitkan kejenuhan dengan pemberian reinforcement
yang tidak konsisten atau tidak memadai. Jika hasil yang diharapkan tidak terjadi, siswa mungkin
kehilangan minat dan mengalami kejenuhan.
Setiap ahli mungkin memiliki perspektif yang unik terkait dengan kejenuhan dalam belajar.
Definisi mereka seringkali mencerminkan pendekatan dan teori khusus yang mereka terapkan
dalam memahami proses belajar dan motivasi siswa.
6. Overload Informasi:
Terlalu banyak informasi atau tugas yang diberikan secara bersamaan dapat menyebabkan
kejenuhan karena siswa merasa terlalu terbebani.
D. Upaya pendidik dalam mencegah dan mengatasi kejenuhan dalam belajar pada peserta didik
Upaya Pendidik memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi kejenuhan dalam belajar
pada peserta didik. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik meliputi:
3. Penggunaan Teknologi:
Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan multimedia, pembelajaran
daring, atau perangkat lunak pendidikan, dapat menarik perhatian siswa dan memberikan variasi
dalam pendekatan pembelajaran.
6. Penilaian Formatif:
Memberikan umpan balik secara teratur dan memanfaatkan penilaian formatif dapat membantu
siswa melihat kemajuan mereka, memahami kekuatan dan kelemahan, dan merasa lebih terlibat
dalam proses pembelajaran.
7. Pembelajaran Berbasis Proyek:
Mengintegrasikan proyek atau tugas yang memerlukan pemecahan masalah atau kreativitas dapat
membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi siswa.
Penting untuk diingat bahwa upaya untuk mencegah dan mengatasi kejenuhan haruslah bersifat
kontinu dan responsif terhadap kebutuhan dan karakteristik khusus peserta didik. Pendekatan yang
beragam dan disesuaikan dengan situasi kelas yang spesifik dapat lebih efektif dalam mencapai
tujuan ini.