Anda di halaman 1dari 7

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“KEJENUHAN DALAM BELAJAR”

NAMA : RENI KARTIKA

NIM / BP : 22029036 / 2022

PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
MIND MAPPING
KEJENUHAN DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DALAM BELAJAR

A. Konsep kejenuhan
Konsep kejenuhan merujuk pada perasaan kurangnya minat, kebosanan, atau ketidakpuasan yang
muncul sebagai respons terhadap suatu situasi atau aktivitas yang dianggap monoton atau tidak
menarik. Dalam konteks umum, kejenuhan dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
dalam pembelajaran.

Dalam konteks pembelajaran, kejenuhan bisa timbul jika peserta didik merasa bahwa proses belajar
tidak menantang, terlalu rutin, atau kurang menarik. Ini dapat memengaruhi motivasi dan
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Beberapa ciri-ciri kejenuhan dalam konteks
pembelajaran melibatkan penurunan minat, konsentrasi yang kurang, dan mungkin sikap negatif
terhadap pembelajaran.

Penting untuk dicatat bahwa setiap individu mungkin merespons kejenuhan dengan cara yang
berbeda, dan faktor-faktor tertentu dapat menyebabkan kejenuhan bagi satu individu tetapi tidak
bagi yang lain. Oleh karena itu, pemahaman dan penanganan kejenuhan dalam konteks
pembelajaran perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu.

B. Pengertian kejenuhan dalam belajar


Kejenuhan dalam belajar merujuk pada kondisi psikologis di mana peserta didik mengalami
kurangnya minat, motivasi, atau kebosanan terhadap proses pembelajaran. Ini adalah perasaan
negatif yang dapat mempengaruhi keterlibatan dan hasil belajar siswa. Kejenuhan dapat timbul
ketika peserta didik merasa bahwa pembelajaran menjadi monoton, tidak menantang, atau kurang
relevan bagi mereka.

Beberapa ciri kejenuhan dalam belajar mungkin meliputi penurunan perhatian, motivasi yang
rendah, keengganan untuk berpartisipasi, dan sikap negatif terhadap materi pelajaran. Kejenuhan
dapat menjadi hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran karena dapat mengurangi efektivitas
proses belajar.

Pendidik dan pengelola pembelajaran perlu memahami faktor-faktor penyebab kejenuhan dan
mencari cara untuk mencegah serta mengatasi kondisi ini. Hal ini dapat melibatkan penggunaan
metode pembelajaran yang bervariasi, pengintegrasian elemen yang menarik dan relevan dalam
kurikulum, serta perhatian terhadap gaya belajar dan kebutuhan individual peserta didik.

Beberapa ahli pendidikan dan psikologi mendefinisikan kejenuhan dalam belajar berdasarkan
literatur dan teori yang umum dikenal.
John Dewey:
Dewey, seorang filosof dan pendidik terkenal, memandang belajar sebagai suatu proses yang harus
bermakna dan relevan bagi siswa. Kejenuhan dapat terjadi jika pembelajaran tidak dihubungkan
dengan pengalaman nyata atau jika tidak ada tantangan yang memotivasi siswa.

Mihaly Csikszentmihalyi:
Csikszentmihalyi, seorang psikolog positif yang dikenal dengan konsep "flow," mengatakan bahwa
kejenuhan muncul ketika tugas terlalu mudah dan tidak menantang. Ia menekankan pentingnya
menemukan keseimbangan antara kemampuan dan tantangan.

Jerome Bruner:
Bruner, seorang psikolog kognitif, menyoroti pentingnya struktur dan organisasi dalam
pembelajaran. Kejenuhan dapat timbul jika materi tidak disajikan dengan cara yang menarik atau
jika kurang ada kerangka konseptual yang membantu siswa memahami hubungan antara informasi.

B.F. Skinner:
Skinner, seorang psikolog behavioris, mengaitkan kejenuhan dengan pemberian reinforcement
yang tidak konsisten atau tidak memadai. Jika hasil yang diharapkan tidak terjadi, siswa mungkin
kehilangan minat dan mengalami kejenuhan.

Setiap ahli mungkin memiliki perspektif yang unik terkait dengan kejenuhan dalam belajar.
Definisi mereka seringkali mencerminkan pendekatan dan teori khusus yang mereka terapkan
dalam memahami proses belajar dan motivasi siswa.

C. Faktor penyebab terjadinya kejenuhan dalam belajar


Faktor penyebab terjadinya kejenuhan dalam belajar dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai
aspek. Beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan kejenuhan antara lain:

1. Metode Pembelajaran yang Monoton:


Penggunaan metode pembelajaran yang terlalu seragam dan monoton tanpa variasi dapat
menyebabkan kejenuhan. Siswa mungkin kehilangan minat jika mereka terus-menerus terpapar
pada cara pembelajaran yang sama.

2. Kurangnya Relevansi Materi:


Jika siswa tidak melihat keterkaitan atau relevansi antara materi yang dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari atau tujuan mereka, hal ini dapat menyebabkan kejenuhan.

3. Tingkat Kesulitan yang Tidak Sesuai:


Materi pembelajaran yang terlalu mudah atau terlalu sulit bagi siswa dapat menyebabkan
kejenuhan. Materi yang terlalu mudah mungkin tidak menantang, sementara materi yang terlalu
sulit bisa membuat siswa merasa putus asa.

4. Kondisi Fisik dan Lingkungan yang Tidak Mendukung:


Ruang kelas yang tidak nyaman, kebisingan, atau kurangnya fasilitas yang mendukung
pembelajaran dapat menjadi faktor penyebab kejenuhan.

5. Ketidakjelasan Tujuan Pembelajaran:


Siswa mungkin kehilangan minat jika mereka tidak memahami tujuan pembelajaran atau melihat
relevansi dari apa yang mereka pelajari dengan tujuan jangka panjang mereka.

6. Overload Informasi:
Terlalu banyak informasi atau tugas yang diberikan secara bersamaan dapat menyebabkan
kejenuhan karena siswa merasa terlalu terbebani.

7. Kurangnya Keterlibatan Siswa:


Jika siswa tidak merasa terlibat dalam proses pembelajaran, misalnya kurangnya interaksi,
diskusi, atau partisipasi aktif, mereka mungkin lebih rentan terhadap kejenuhan.

8. Kurangnya Penghargaan dan Umpan Balik Positif:


Siswa yang tidak mendapatkan penghargaan atau umpan balik positif atas upaya mereka dapat
mengalami kejenuhan karena kurangnya motivasi.
Penting untuk diingat bahwa setiap siswa dapat merespons faktor-faktor ini dengan cara yang
berbeda. Oleh karena itu, pendekatan personalisasi dan pembedaan dapat membantu mengurangi
tingkat kejenuhan dalam lingkungan pembelajaran.

D. Upaya pendidik dalam mencegah dan mengatasi kejenuhan dalam belajar pada peserta didik
Upaya Pendidik memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi kejenuhan dalam belajar
pada peserta didik. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik meliputi:

1. Variasi Metode Pembelajaran:


Menyediakan berbagai metode pembelajaran dapat membantu mencegah kejenuhan. Pendidik
dapat menggunakan presentasi, diskusi kelompok, proyek, simulasi, atau metode pembelajaran
aktif lainnya untuk menjaga keberagaman.

2. Relevansi Materi Pembelajaran:


Memastikan bahwa materi yang diajarkan memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari atau
tujuan karir peserta didik dapat meningkatkan minat mereka dan mencegah kejenuhan.

3. Penggunaan Teknologi:
Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan multimedia, pembelajaran
daring, atau perangkat lunak pendidikan, dapat menarik perhatian siswa dan memberikan variasi
dalam pendekatan pembelajaran.

4. Partisipasi Aktif Siswa:


Mendorong partisipasi aktif siswa melalui diskusi, presentasi, atau kegiatan kelompok dapat
meningkatkan keterlibatan dan mencegah kejenuhan.

5. Penekanan pada Keterlibatan Pribadi:


Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman pribadi atau minat siswa dapat membuat
pembelajaran lebih bermakna dan mengurangi kejenuhan.

6. Penilaian Formatif:
Memberikan umpan balik secara teratur dan memanfaatkan penilaian formatif dapat membantu
siswa melihat kemajuan mereka, memahami kekuatan dan kelemahan, dan merasa lebih terlibat
dalam proses pembelajaran.
7. Pembelajaran Berbasis Proyek:
Mengintegrasikan proyek atau tugas yang memerlukan pemecahan masalah atau kreativitas dapat
membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi siswa.

8. Mengakomodasi Gaya Belajar:


Menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan gaya belajar individual siswa dapat membantu
mempertahankan minat mereka dan mengurangi kejenuhan.

9. Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Menyenangkan:


Menciptakan atmosfer kelas yang positif, mendukung, dan ramah siswa dapat membantu
menciptakan suasana yang mengurangi kejenuhan.

10. Kolaborasi dengan Siswa:


Melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan atau meminta masukan mereka tentang
metode pembelajaran dapat memberikan rasa kepemilikan dan meningkatkan keterlibatan.

Penting untuk diingat bahwa upaya untuk mencegah dan mengatasi kejenuhan haruslah bersifat
kontinu dan responsif terhadap kebutuhan dan karakteristik khusus peserta didik. Pendekatan yang
beragam dan disesuaikan dengan situasi kelas yang spesifik dapat lebih efektif dalam mencapai
tujuan ini.

Anda mungkin juga menyukai