Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAN 1 Sumarorong


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi Peserta didik dalam
Pembelajaran Kimia pada Materi Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Laju Reaksi berdasarkan teori
Tumbukan melalui Model Project Based Learning
(PjBL)
Penulis Verianingsih Langisiande, S.Pd.
Tanggal Pertemuan 1 dilakukan pada tanggal 15 Oktober
2022 dan pertemuan 2 dilakukan pada tanggal 18
Oktober 2022
Situasi: Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang melatar belakangi pelaksanaan praktik
belakang masalah, mengapa ini mengacu pada hasil identifikasi permasalahan
praktik ini penting untuk yang dialami oleh guru di sekolah dalam kegiatan
dibagikan, apa yang menjadi pembelajaran yakni kurangnya motivasi belajar
peran dan tanggung jawab peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
anda dalam praktik ini. Permasalahan tersebut teridentifikasi karena adanya
beberapa indikator yang muncul diantaranya :
1. Peserta didik pasif dalam mengikuti
pembelajaran
2. Peserta didik tidak bersemangat mengikuti
pelajaran
3. Peserta didik sering tidak fokus dalam
pembelajaran
4. Peserta didik tidak mengerjakan tugas yang
diberikan
5. Peserta didik kurang percaya diri dalam kegiatan
pembelajaran sehingga cenderung diam, kurang
mampu mengajukan pertanyaan maupun
menjawab pertanyaan secara lisan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat
dianalisis bahwa kurangnya motivasi peserta didik
dalam pembelajaran dapat disebabkan karena
beberapa faktor diantaranya :
1. Model dan media pembelajaran yang digunakan
kurang menarik sehingga kurang mampu
menstimulus motivasi peserta didik.
2. Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran
(teacher center) sehingga kurang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk aktif.
3. Kurangnya tingkat pemahaman terhadap materi
kimia yang menyebabkan peserta didik kurang
percaya diri untuk terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis akar
penyebab dari permasalahan yang diidentifikasi,
guru melakukan studi literatur melalui jurnal,
buku dan wawancara untuk mencari solusi yang
tepat. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa
solusi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran adalah dengan pemilihan
model pembelajaran yang inovatif, yakni dengan
menggunakan model project based learning
dengan metode diskusi dan eksperimen yang
berbasis TPACK.

Alasan pentingnya praktik ini dibagikan :


Proses pembelajaran merupakan bagian
terpenting dalam pendidikan di sekolah. Di dalamnya
harus ada subyek didik dan siswa yang
belajar. Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan
oleh bagaimana proses pembelajaran itu
berlangsung. Guru dituntut untuk menciptakan
suasana belajar yang efektif, inovatif, dan
menyenangkan, sedangkan siswa harus mempunyai
semangat dan dorongan yang besar untuk
belajar. Proses pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang berlangsung secara
bersamaan. Belajar merupakan upaya yang
dilakukan seseorang agar memperoleh
'sesuatu'. Sedangkan mengajar adalah kegiatan yang
mengupayakan terjadinya proses belajar. Seseorang
yang belajar akan mengalami perubahan tingkah
laku dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti
menjadi mengerti.
Seiring dengan perkembangan zaman, inovasi
dunia pendidikan juga mengalami perkembangan,
salah satunya terlihat dari semakin banyaknya
model pembelajaran yang ditawarkan untuk
diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Pada
dasarnya tidak ada model pembelajaran yang paling
ideal karena masing-masing model memiliki
kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, guru
harus kreatif dan selektif dalam memilih model
pembelajaran dengan mempertimbangkan beberapa
aspek, diantaranya tujuan yang hendak dicapai,
karakteristik materi, ketersediaan sarana dan
prasarana serta kondisi peserta didik. Penerapan
model project based learning dengan metode diskusi
dan eksperimen sangat penting untuk dilakukan dan
dibagikan karena :
1. Pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik
(student center) sehingga dapat mendorong
motivasi peserta didik.
2. Pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik dan
menyenangkan
3. Proses pembelajaran lebih terstruktur sehingga
peserta didik dapat antusias mengikuti
pembelajaran mulai dari tahap pendahuluan, inti,
refleksi hingga kesimpulan.
4. Penulis berharap praktik ini bisa menjadi
referensi dalam memberi solusi bagi rekan guru
yang menghadapi permasalahan yang sama dalam
kegiatan pembelajaran
5. Untuk memberikan motivasi kepada diri sendiri,
juga diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi
rekan guru yang lain bahwa tanggung jawab kita
bukan sekedar mentransfer ilmu yang kemudian
cenderung memaksa peserta didik untuk bisa,
tapi guru adalah penuntun peserta didik agar
potensi yang dimiliki dapat dibimbing dan
diarahkan dengan baik sehingga bisa tumbuh
semaksimal mungkin.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini


Guru sebagai seorang pengajar dan pendidik
diharapkan mampu menjadi motivator dan fasilitator
yang baik dengan terus melakukan evaluasi dan
inovasi sehingga bisa membawa peserta didik
menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam
praktik ini yang bertujuan untuk meningkatkan
keaktifan peserta didik, guru berperan sebagai :
1. Motivator. Guru berperan sebagai pendorong
peserta didik dalam rangka meningkatkan
kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar
peserta didik.
Guru harus merangsang dan memberikan
dorongan serta reinforcement untuk
membangkitkan kembali gairah dan semangat
belajar siswa.
2. Fasilitator. Guru bertugas memfasilitasi
pembelajaran yang berlangsung pada diri peserta
didik, sehingga mereka memperoleh pengalaman
belajar yang nyata dan otentik. Dengan
memfasilitasi pembelajaran, berarti guru
berusaha mengajak dan membawa seluruh
peserta didik yang ada di kelasnya untuk
berpartisipasi.

Dalam praktik ini, guru bertanggung-jawab


sebagai perencana, pelaksana dan penilai dalam
proses pembelajaran.
1. Dalam hal perencanaan pembelajaran,
bertanggung jawab membuat rencana
pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk
RPP serta memastikan ketersediaan sarana
prasarana yang dibutuhkan
2. Dalam hal pelaksana, bertanggung jawab untuk
menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu
Project Based Learning (PjBL), menerapkan
metode-metode mengajar seperti Penentuan
masalah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
Selain itu saya juga bertanggung jawab membuat
media pembelajaran yang dapat menarik
perhatian peserta didik berupa media video
menggunakan aplikasi canva dan peserta didik
diharapkan dapat memahami materi Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi dengan
mudah melalui studi literatur pemecahan
masalah, eksperimen, dan presentasi
3. Dalam hal penilaian, bertanggung jawab untuk
menilai aktivitas pembelajaran baik penilaian
sikap, pengetahuan maupun keterampilan
dengan harapan tujuan pembelajaran dan hasil
belajar dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan.
Tantangan : Tantangan dalam mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi a. Tantangan dari peserta didik
tantangan untuk mencapai 1. Karakter peserta didik yang kurang percaya diri
tujuan tersebut? Siapa saja sehingga cukup sulit untuk aktif dalam diskusi,
yang terlibat, tanya jawab dan presentasi.
2. Rendahnya daya nalar peserta didik untuk
memahami, menganalisis dan
mengkomunikasikan pemecahan suatu masalah
yang diberikan.
3. Peserta didik belum terbiasa menggunakan model
pembelajaran Project based learning
4. Perlunya managemen waktu yang baik agar
pembelajaran selesai sesuai durasi waktu yang
direncanakan
b. Tantangan dari Guru
1. Kurangnya penguasaan guru terhadap model-
model pembelajaran
2. Media pembelajaran yang digunakan guru kurang
menarik dan kurang bervariatif.
3. Guru mengajar kurang bervariatif
4. Guru lebih banyak menuntut siswa tentang
kemampuan pengetahuan, tanpa melihat minat
dan bakat yang dimiliki siswa tersebut.

Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong


saya sebagai seorang guru untuk merancang
pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
perkembangan zaman dan menerapkan media
pembelajaran yang inovatif sehingga mampu
meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar
materi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Pihak yang terlibat dalam aksi ini.


1. Guru
2. Peserta didik
3. Rekan sejawat
4. Kepala Sekolah
5. Dosen pembimbing dan Guru Pamong
Aksi : Langkah-langkah untuk menghadapi tantangan
Langkah-langkah apa yang dalam mencapai tujuan :
dilakukan untuk 1. Guru memotivasi, melatih dan membimbing
menghadapi tantangan peserta didik agar memiliki inisiatif untuk
tersebut/ strategi apa yang berusaha belajar secara mandiri jika ada
digunakan/ bagaimana kesulitan yang dihadapi dalam belajar baik
prosesnya, siapa saja yang dengan mencari sumber literatur maupun
terlibat / Apa saja sumber bertanya untuk mencari solusi baik kepada guru,
daya atau materi yang teman ataupun kakak kelas.
diperlukan untuk 2. Mendorong peserta didik untuk terlibat aktif
melaksanakan strategi ini dalam kegiatan pembelajaran dengan pembagian
tugas dalam kelompok, sehingga semua anggota
kelompok memiliki peran untuk aktif.
3. Guru memotivasi peserta didik agar semangat
belajar dengan membiasakan diri melatih
kemampuan berfikir baik dengan memberi contoh
cara menganalisis suatu permasalahan serta tips
dan trik penyelesaian soal.
4. Guru mengarahkan peserta didik untuk
memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah
dengan baik untuk belajar.
5. Guru mengarahkan dan membimbing
kemampuan literasi peserta didik.
6. Guru melakukan studi literatur dari beberapa
sumber terkait penerapan project based learning
dalam pembelajaran.
7. Mengecek kondisi sarana prasarana yang akan
digunakan untuk meminimalisir kendala
penggunaan.
8. Berkoordinasi dengan Wakasek bidang Kesiswaan
untuk mengijinkan peserta didik membawa HP.
9. Guru membuat catatan kecil untuk pengaturan
waktu pembelajaran agar semua sintak dan
langkah pembelajaran dapat diselesaikan sesuai
waktu yang direncanakan. 12.Melaksanakan
arahan dan masukan dari dosen dan guru
pamong dalam menyusun perangkat
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

Proses :
1. Menyusun desain pembelajaran yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran.
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang
dibutuhkan seperti RPP, LKPD, media ajar, bahan
ajar dan instrumen penilaian
3. Menyiapkan lembar observasi dan angket untuk
mengukur tingkat keberhasilan aksi
pembelajaran.
4. Melaksanakan aksi sesuai dengan perangkat
pembelajaran yang telah dirancang.
5. Membimbing peserta didik selama proses
pembelajaran baik dalam diskusi kelompok untuk
memecahkan masalah yang diberikan, pengerjaan
proyek dan presentasi memaparkan hasil karya.
Adapun tahapan / sintaks model pembelajaran
project based learning (PjBL) sebagai berikut:
1. Pertanyaan Mendasar
2. Mendesain Perencanaan Produk.
3. Jadwal Pembuatan Proyek
4. Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Projek
5. Menguji Hasil Proyek
6. Evaluasi Pengalaman Belajar .

Pihak yang terlibat


1. Guru sebagai pelaku dalam aksi praktik
pembelajaran
2. Peserta didik sebagai objek dari aksi ini.
3. Rekan sejawat
4. Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan
5. Dosen dan Guru Pamong sebagai pembimbing,
pemberi masukan dan saran perbaikan.

Sumber daya atau materi yang digunakan :


 Sumber daya di lingkungan sekitar: Kondisi
lingkungan sekitar yang masih asri, sungai dan
sawah bisa dijadikan sebagai laboratorium alam
dalam kegiatan pembelajaran.
 Sarana dan prasarana :
1. Laptop
2. LCD proyektor
3. Powerpoint
4. Video animasi
5. LKPD
6. Modul / bahan ajar
7. Lembar soal evaluasi
8. Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan proyek
9. Bahan yang dibutuhkan untuk proyek
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan:
dari Langkah-langkah yang Berdasarkan hasil analisis penilaian, observasi dan
dilakukan? Apakah hasilnya angket penilaian diri dari kegiatan pembelajaran
efektif? Atau tidak efektif? dengan model project based learning (PjBL ):
Mengapa? Bagaimana respon 1. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan
orang lain terkait dengan bahwa motivasi peserta didik meningkat
strategi yang dilakukan, Apa dalam kegiatan pembelajaran karena adanya
yang menjadi faktor kerjasama rata-rata mencapai 85
keberhasilan atau 2. Berdasarkan hasil analisis psikomotorik yakni
ketidakberhasilan dari keterampilan juga mengalami peningkatan
strategi yang dilakukan? Apa dari 74% pada pertemuan ke-1 menjadi 88%
pembelajaran dari pada pertemuan ke-2.
keseluruhan proses tersebut 3. Berdasarkan hasil evaluasi belajar juga terjadi
peningkatan rata-rata dari nilai tahun lalu 70
menjadi 85 yang artinya hasil belajar peserta
didik meningkat.
4. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pembelajaran yang terintegrasi TIK dengan
model project based learning sangat efektif
untuk memudahkan peserta didik memahami
materi sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
5. Berdasarkan hasil refleksi, peserta didik
menyatakan bahwa pembelajaran dengan
model project based learning sangat
menyenangkan karena peserta didik bisa
berkreasi dan aktif dalam kegiatan pengerjaan
proyek

Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan


oleh :
1. Motivasi peserta didik untuk berusaha menjadi
pribadi yang lebih baik dengan mengikuti arahan
dan bimbingan guru sehingga berinisiatif untuk
belajar secara mandiri dan mulai membiasakan
untuk bertanya pada guru, teman maupun kakak
kelas serta studi literatur disaat mengalami
kesulitan dalam belajar.
2. Motivasi guru dengan kesadaran diri untuk terus
belajar dengan mengevaluasi diri dan berinovasi
agar kegiatan pembelajaran mampu
mengembangkan potensi peserta didik dengan
semaksimal mungkin.
3. Sarana dan prasarana sekolah sehingga
pembelajaran yang terintegrasi TIK dapat
diterapkan dengan baik.

Faktor ketidakberhasilan pembelajaran ini :


1. Kestabilan jaringan internet karena studi literatur
berbasis web.
2. Kondisi lingkungan yang sering hujan
menyebabkan proyek dilakukan pada waktu
tertentu.

Pembelajaran dari keseluruhan proses


Beberapa pengalaman dan pembelajaran berharga
yang didapat dalam keseluruhan proses ini
diantaranya :
1. Permasalahan yang dialami oleh peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran seperti rendahnya
hasil belajar disebabkan oleh guru yang kurang
maksimal dalam menjadi pengajar, pendidik,
motivator serta fasilitator serta kurang maksimal
dalam memanfaatkan sarana prasarana yang ada
di sekolah untuk pembelajaran.
2. Guru harus selalu berupaya untuk update terkait
bidang pendidikan sehingga bisa menerapkan
model pembelajaran yang inovatif dan
menerapkan TIK dalam kegiatan pembelajaran
untuk membantu mengembangkan potensi
peserta didik.
3. Peserta didik memiliki pengalaman dalam
melakukan sebuah proyek, membuat karya
berupa donat dan memanfaatkan bahan yang ada
di lingkungan sekitar.
4. Peserta didik bisa berlatih untuk berfikir kritis
dan berkolaborasi dalam memahami suatu konsep
secara mandiri sehingga berimbas pada
meningkatkan hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai