Anda di halaman 1dari 3

Soal Generator dan Listrik

Nama : ANGGAR LISUNDA

NIP : 93191669ZY

1. Jelaskan prinsip kerja generator listrik?


2. Jelaskan prinsip kerja sistem eksitasi dinamik dengan sikat?
3. Jelaskan prinsip kerja sistem eksitasi dinamik tanpa sikat?
4. Jelaskan prinsip kerja sistem eksitasi statik?
5. Jelaskan proses paralel generator?
6. Jelaskan mengenai capability curve?
7. Jelaskan mengenai sistem penyaluran energi listrik dari pembangkit sampai ke
pelanggan?
8. Jelaskan sistem kelistrikan pemakaian sendiri unit pembangkit dengan SST?
9. Jelaskan sistem kelistrikan pemakaian sendiri unit pembangkit tanpa SST?
10. Jelaskan prinsip kerja motor listrik?

JAWABAN:

1. Prinsip Generator yaitu kumparan jangkar yang memotong medan pada magnet
yang dihasilkan kumparan medan akan menimbulkan gerak gaya listrik terhadap
kumparan jangkar. Cara kerja generator yang utama adalah adanya medan magnet
dan pemotong medan magnet.
Generator merupakan alat yang mampu menghasilkan energi listrik yang bersumber
kepada energi mekanik dan umumnya menggunakan induksi elektromagnetik.
Sumber energi mekanik sendiri bisa berasal dari resiprokat ataupun turbin.

2. Sistem Eksitasi Dengan Sikat (Brush Excitation)


Sumber tenaga listrik berasal dari sumber listrik yang berasal dari
generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang
disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier. Jika menggunakan
sumber listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan
Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet
permanen. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik
diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol
kumparan medan exciter utama (main exciter). Untuk mengalirkan arus eksitasi
dari main eksiter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat arang,
demikian juga penyaluran arusyang berasal dari pilot exciterke main exciter.

3. Sistem Eksitasi Tanpa Sikat (Brushless Excitation)


Pada sistem ini untuk menyalurkan arus eksitasi ke rotor generator utama, maupun
untuk eksitasi eksiter tanpa melalui media sikat arang.
Untuk eksitasi generator disuplai dari generator AC eksiter dengan melalui
penyearah (rectifier wheel) yang terpasang pada poros, sehingga arus eksitasi
langsung terhubung dengan rotor generator. Kemudian untuk eksitasi eksiter disuplai
dari Pilot Exciter dengan kemagnitan tetap atau biasa disebut PMG (Permanent
Magnet Generator).

4. Eksitasi Statik
Sistem eksitasi tersebut disuplai dari eksiter yang bukan mesin bergerak, yaitu dari
sistem penyearah yang sumbernya disuplai dari output generator itu sendiri atau
sumber lain dengan melalui transformer.

Suplai daya listrik untuk eksitasi mengambil dari output generator melalui excitation
transformer, kemudian disearahkan melalui power rectifier dan disalurkan ke rotor
generator untuk eksitasi atau penguat medan dengan melalui sikat arang.

5. Proses Paralel Generator


Pengoperasian generator secara paralel dengan cara, pasokan listrik ke beban
dimulai dengan menghidupkan satu generator, kemudian secara sedikit demi sedikit
beban dimasukkan sampai dengan kemampuan generator tersebut, selanjutnya
menghidupkan lagi generator berikutnya dan memparalelkan dengan generator
pertama untuk memikul beban yang lebih besar lagi saat generator kedua diparalel
dengan generator pertama yang sudah memikul beban, diharapkan terjadinya
pembagian yang beban dari semula ditanggung generator pertama sehingga
terjadinya kerjasama yang meringankan sebelum beban pertama selanjutnya
dimasukkan.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam memparalelkan generator adalah :
a. Tegangan kedua generator harus sama besar.
b. Frekuensi generator harus sama.
c. Phase kedua generator harus sama
d. Urutan phase kedua generator harus sama.
6. Capability Curve (Kurva Kapabilitas)
Sebuah kurva yang merepresentasikan limitasi kiner!a sebuah mesin listrik (dalam
kasus ini adalah generator sinkron), baik itu limitasi internal (efek pemanasan pada
lilitan stator dan rotor) maupun limitasi external (prime-mover penggerak mula, atau
yang lain). Secara teknis, kurva ini merupakan plot complex power (S=P+jQ) pada
tegangan terminal generator yang konstan. Dengan demikian, untuk operasi yang
optimal, generator harus beker!a di dalamarea kurva tersebut. Kinerja di luar kurva
biasanya masih diijinkan, namun untuk durasi yang sangat singkat.

7. Penyaluran Energi Listrik Dari Pembangkit Sampai ke Pelanggan


 Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik melalui saluran transmisi
saluran udara dan kabel tanah dgn menaikkan tegangannya oleh transformator
penaik tegangan (step up transformer) yang ada di pusat listrik.
 Saluran transmisi tegangan tinggi di PLN 70 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus
untuk 500 KV, salurannya disebut tegangan ekstra tinggi (SUTET).
 Di gardu induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui transformator penurun
tegangan (step down transformer) menjadi tegangan menengah atau yang juga
disebut sebagai tegangan distribusi primer. Tegangan distribusi primer yang
dipakai PLN adalah 20 KV, 12 KV dan 6 KV.

8. Unit Pembangkit Dengan SST (Station Service Transformer)


Adalah transformator Step Down yang juga berfungsi untuk melayani beban-beban
dari sistem kelistrikan pemakaian sendiri dalam satu kesatuan unit yang telah
dikelompokan berdasarkan area kerjanya. Pada dasarnya SST sama dengan UST,
hal yang membedakan adalah SST adalah transformator step down yang suplai daya
listriknya dapat diambil dari jaringan interkoneksi sedangkan UST suplai daya
listriknya diambil langsung dari keluaran generator pada pusat listrik itu sendiri.

9. Unit Pembangkit Tanpa SST


Daya listriknya hanya dapat diambil langsung dari keluaran generator pada pusat
listrik itu sendiri dan diturunkan tegangannya agar dapat digunakan untuk melayani
sistem kelistrikan pemakaian sendiri pada pusat listrik.

10. Prinsip Kerja Motor Listrik


Prinsip kerja motor listrik adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik.
Perubahan dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut
elektromagnit. Menurut sifatnya, kutub-kutub magnit senama akan tolak-menolak dan
kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Sehingga jika sebuah magnet
ditempatkan pada sebuah poros yang berputar dan magnet lainnya pada suatu
kedudukan yang tetap maka akan diperoleh gerakan atau putaran.
 Motor DC {Arus Searah}
Motor DC adalah jenis motor listrik yang memerlukan sumber tegangan DC
untuk beroperasi
 Motor AC {Bolak-Balik}
Motor AC adalah jenis motor listrik yang memerlukan sumber tegangan AC
untuk beroperasi.

Anda mungkin juga menyukai