Anda di halaman 1dari 7

Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change dalam membentuk

Karakter Cinta Tanah Air demi terciptanya Indonesia Emas 2045


Bella Sabilla Adin Nagari1, Hervina Mahasrian Putri Asmarani2
1. Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Surabaya, 60231
2. Pendidikan IPS, Universitas Negeri Surabaya, 60231

Article Info ABSTRAK

Article history : Sebagai Agent of Change mahasiswa harus memperjuangkan perubahan-


perubahan menuju perbaikan agar terciptanya Indonesia emas 2045. Peran
Received Agt 15, 2023 mahasiswa dalam membentuk karakter cinta tanah air tentu saja akan memberikan
Revised Nov 20, 2023
Accepted Dec 11, 2023 dampak yang besar bagi Indonesia. Pada tahun 2045, Indonesia akan memasuki
Indonesia emas. Hal ini menuntut Indonesia Persiapkan generasi muda untuk siap
menghadapi momen tersebut biarlah generasi emas yang tegar dan berpikir ke
depan tapi tetap mencintai tanah air dan bangga akan bangsanya. Mahasiswa
sebagai agent of change tahun 2045 adalah harapan masa depan Indonesia.
Pendidikan disini merupakan media komunikasi yang sangat sentral dalam
mempersiapkan generasi emas agar membentuk karakter cinta tanah air. Karakter
yang harus dibangun haruslah bersifat holistik dan komprehensif berbasis
pancasilais. Pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga nilai-nilai
terutama karakter. Karakter yang ditanamkan pada diri generasi emas haruslah
berbasis tiga aspek yakni nilai kejujuran, nilai kebenaran dan nilai keadilan. Untuk
itu dari mahasiswa akan membentuk perubahan karakter yang akan menciptakan
Indonesia emas 2045. Pembentukan karakter cinta tanah air tentu akan membuat
Kata Kunci :
Indonesia menjadi lebih maju lagi karena banyak generasi muda yang mayoritas
Mahasiswa sebagai Agent of adalah mahasiswa akan memudahkan untuk memberi pengaruh terhadap individu
Change lain untuk cinta tanah air. Cinta tanah air yang dimaksud yaitu selalu melestarikan
budaya dan menggunakan produk lokal dan selalu bangga dengan bangsa karena
Pembentukan Karakter
di era yang akan datang Indonesia harus siap untuk menghadapi Indonesia emas

Cinta Tanah Air dengan generasi muda yang memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi.

Indonesia Emas 2045

Corresponding Author :
Bella Sabilla Adin Nagari Hervina Mahasrian Putri Asmarani
Program Studi Pendidikan Sejarah Program Studi Pendidikan IPS
Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Surabaya
Email: bella.23071@mhs.unesa.ac.id Email: hervina.23221@mhs.unesa.ac.id
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakter menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan, penguatan pendidikan karakter sebagai
upaya dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. (Retnasari & Sumaryati, 2022)
Kepribadian sendiri merupakan sesuatu yang melekat pada diri individu dan menjadihal yang unik pada
dirinya sendiri. Membangun keberanian sangatlah penting bagi kemajuan suatu bangsa, dimana kekuatan
suatu bangsa bersumber dari karakter cinta terhadap tanah air. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat
diperlukan. Salah satu nilai kepribadian yang mempunyai dampak signifikan terhadap kemajuan suatu bangsa
adalah nilai kepribadian cinta tanah air. Nilai kepribadian cinta tanah air akan dikaitkan dengan nilai moral
kehidupan bermasyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh yang besar
terhadap perkembangan tren, sosialisasi dan interaksi dalam kehidupan. Lebih lanjut ditegaskan bahwa
pembentukan karakter penting bagi kemajuan suatu bangsa, dimana kekuatan suatu bangsa bersumber dari
karakter. Pendapat ini sendiri diperoleh melalui proses yang panjang, terutama melalui prose pembelajaran
di rumah, di sekolah, dan di luar lingkungan. Menurut pandangan tersebut bahwa pihak-pihak yang berperan
penting dalam pembentukan kepribadian manusia adalah keluarga, pendidik dan rekan kerja.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan sumber daya alam. Namun, hingga saat
ini Indonesia masih menjadi salah satu Negara yang berkembang. Banyak hal yang masih harus ditingkatkan
Indonesia guna mendapatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Salah satunya adalah di bidang social
masyarakat. Karena dengan majunya bidang kehidupan social kemasyarakatan maka akan semakin baik
kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Apalagi di masa modernisasi seperti saat ini. Selain itu, Indonesia
juga sedang menyiapkan para generasi muda untuk menyambut 100 tahun setelah Indonesia merdeka, atau
yang sering disebut generasi emas 2045. Ini merupakan kesempatan yang bagus dan harus digunakan
Indonesia sebaik mungkin. Karena di 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Oleh karena itu,
Indonesia mempunyai banyak generasi muda yang berpotensi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Karena generasi muda adalah generasi yang masih produktif, salah satunya adalah mahasiswa.

Para mahasiswa diharapkan dapat membawa perubahan yang besar, baik untuk dirinya sendiri maupun
masyarakat. Untuk mencapai itu semua, maka mahasiswa itu sendiri harus cerdas dalam memilih lingkungan
yang dapat membantu perkembangannya menuju kearah yang lebih baik. Salah satunya adalah mencari
teman yang dapat diajak bekerja sama dan menciptakan kehidupan sosial yang baik. Karena dengan begitu
maka seorang mahasiswa akan bisa berkembang dan menentukan suatu perubahan yang besar. Jika seorang
mahasiswa dapat mengelola potensi dalam dirinya dengan baik maka tujuan Indonesia dalam mengambil
kesempatan di 2045 akan tercapai. Mahasiswa adalah kalangan muda intelektual yang memiliki peran bukan
hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itulah memahami
peran dan fungsi mahasiswa dalam hidup bermasyarakat perlu mereka ketahui.
Status mahasiswa merupakan status pada level intelektual yang tinggi, usia muda dengan idealisme yang
masih kuat. Peran dan fungsi mahasiswa dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan suatu bangsa dan
negara. Sejarah mencatat kalangan muda di Indonesia sebagai kalangan terpelajar telah menggerakkan
perjuangan bangsa. Sejarah reformasi tahun 1998 adalah catatan kegemilangan perjuangan mahasiswa dalam
menuntut keadilan di negerinya sendiri. Saat rakyat tak bisa bicara, mahasiswalah tonggak terdepan yang
seharusnya mengaspirasikan suara masyarakat. Bagaimanakah cara mahasiswa itu sendiri dalam membentuk
karakternya, tentu dengan adanya dukungan lingkungan sekitar. Salah satunya dengan meningkatkan
pembentukan karakter teman sejawat tentang pentingnya peran mereka sebagai mahasiswa demi
menyongsong Indonesia generasi emas 2045. Dengan beberapa pemaparan di atas menjadi dasar bagi
kelompok kami untuk membahas lebih jauh tentang pembentukan karakter cinta tanah air.

B. Masalah yang Dikaji

Kajian Teori

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Karakter juga bisa merujuk pada ciri khas atau sifat yang
membedakan sesuatu dari yang lain.” Jika diteliti dengan baik, karakter tidak hanya sekadar sebuah ilmu
tentang yang baik dan buruk ataupun bukan hanya sekadar sebuah nilai, tetapi lebih dari itu bahwa karakter
adalah sebuah kebiasaan yang baik dan sebuah kesepakatan yang diambil berdasarkan suatu yang baik dan
benar. Karakter sering disebut sebagai filsafat moral. Secara etimologi, kata "karakter" berasal dari bahasa
Yunani Kuno "kharaktēr" (χαρακτήρ), yang merujuk pada alat cetak atau stempel yang digunakan untuk
menorehkan tanda pada benda atau permukaan. Perubahan karakter merupakan sebuah proses pendidikan
yang berlangsung secara etis dan terus-menerus dalam kehidupan seseorang melalui pengajaran dan
penekanan terhadap karakter itu sendiri sehingga kemampuan, bakat, kecakapan dan minatnya dapat
dikembangkan seimbang dengan karakter yang baik dan benar dalam kehidupannya. “Hampir semua orang
dikenali perubahan dan mengalami perubahan.” Perubahan tidak terpisah dari karakter dalam kehidupan
manusia. Perubahan karakter merupakan dua pokok penting yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan
dalam praktiknya. Untuk dapat memahami kedua pokok ini sebagai modal awal dalam pemahaman yang
benar tentang perubahan karakter harus didasarkan pada suatu pengertian yang benar tentang perubahan
karakter itu sendiri. Moral berasal dari bahasa Latin yaitu mores (bentuk jamak dari mos), yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan, watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup (Rapar, 1996). Objek material etika adalah
tingkah laku atau perbuatan manusia (Tim dosen, 2007). Perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas.
Sedangkan objek formalnya adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah
laku tersebut. Kondisi atau keadaan secara umum dalam masyarakat sekarang ini mencerminkan adanya
krisis moral. Satu masalah yang cukup sulit bagi para pendidik untuk melakukan perubahan karakter, sebab
nilai-nilai yang dengan susah payah ditumbuh kembangkan dalam diri mahasiswa, dalam praktiknya baik di
keluarga maupun di tengah masyarakat banyak dilecehkan.
Agent of Change. Menyimpulkan pendapat beberapa ahli, penulis berpendapat bahwa pengertian agent
of change adalah orang-orang yang bertindak sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah perubahan yang
bisa berdampak positif ataupun berdampak negative; orang-orang yang punya semangat untuk mendorong
seseorang serta mengilhami semangat pada orang tersebut dan orang-orang yang berani menantang status
quo serta dapat menyebabkan krisis dalam rangka mendukung tindakan dramatis serta upaya perubahan.
Selain itu Agent of change adalah orang-orang yang hidup di masa depan, bukan sekarang, artinya mereka
memiliki visi ke depan untuk kehidupan yang lebih baik tidak hanya untuk dirinya sendiri namun lebih jauh
lagi bagi kemaslahatan kehidupan masyarakat dimana ia berada. Perubahan merupakan hal yang wajib terjadi
agar menghasilkan bangsa yang besar, kuat sejahtera lahir dan batin serta bermartabat di mata dunia.
Mahasiswa sebagai sekumpulan orang terdidik yang berasal dari berbagai disiplin ilmu akan menjadi suatu
kekuatan sosial yang sangat luar biasa dalam melakukan berbagai perubahan. Dalam hal ini mahasiswa
sebagai agent of change dapat melakukan perubahan dengan terjun ke masyarakat membantu menyelesaikan
berbagai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat. Sebagai Agent of Change mahasiswa harus
memperjuangkan perubahan-perubahan menuju perbaikan di bidang sosial, dll dalam kehidupan masyarakat.
Perlu diingat bahwa masyarakat yang berada pada strata sosial bawah, pada umumnya masih merupakan
masyarakat yang tidak terdidik. Kemiskinan telah mengungkung kehidupan mereka menjadikan mereka
terpuruk dalam berbagai permasalahan sosial seperti rendahnya pendidikan, kekerasan dalam rumah tangga,
kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, sehingga anak dan remaja terjerumus dalam seks bebas dan
narkoba serta berbagai tindak kriminal.

Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan berperilaku sehingga mereka mampu hidup
dan bekerjasama dengan keluarga, masyarakat, negara, dan membantu mereka dalam membuat keputusan
yang tepat. Karena pendidikan karakter tidak bisa dibentuk secara instan maka mahasiswa harus dilatih secara
serius, berkelanjutan dan seimbang untuk mencapai karakter yang ideal [Susanti, 2013]. Pendidikan karakter
membentuk pribadi bermoral dengan menciptakan struktur dan lingkungan yang membantu pertumbuhan
moral individu. Hal ini mewajibkan masyarakat untuk mengaktualisasikan pendidikan karakter di dalam
lembaga pendidikan. Pendidikan karakter memerlukan kepercayaan yang mendalam, bahwa manusia
berkembang bukan hanya memenuhi panggilan kodratnya dalam kehidupan bersama didalam masyarakat,
melainkan menanggapi tawaran adikodratinya sebagai makhluk mampu mengatasi diri, melalui kebebasan
dan pemikirannya [Sukmawati, 2016]. Peran serta semua pihak terkait sangat dibutuhkan dalam pendidikan
karakter mahasiswa. Lembaga pendidikan tinggi berperan menciptakan iklim akademik yang menunjang dan
pengembangan kurikulum yang mendukung pembentukan karakter mahasiswa. Sistem pendidikan dan
sarana penunjang menjadi bagian dari upaya pengembangan atmosfer akademik. Dosen melakukan tugas dan
tanggung jawab profesinya dalam penerapan pembentukan karakter mahasiswa. Pemerintah memiliki peran
penting dalam menyertakan pendidikan karakter dalam peraturan perundangundangan. Hal ini telah
dilakukan, salah satunya seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi. Sistem pendidikan tinggi juga harus selalu dievaluasi agar dapat mengikuti
perkembangan jaman dan perubahan perilaku atau karakter mahasiswa
2. METODE

Metode penulisan yang kami gunakan adalah dengan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis
adalah salah satu metode atau cara kerja dalam suatu pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara mencatat,
mendeskripsikan, menjelaskan, serta menganalisis situasi dan kondisi suatu objek permasalahan dari sudut
pandang penulis berdasarkan hasil studi literatur yang menunjang. Bisa berupa jurnal, artikel, ataupun lainnya.

Subjek yang dikaji dalam pembahasan adalah tentang bagaimana interaksi sosial masyarakat bisa
mempengaruhi karakter dari seseorang. Dan yang menjadi fokus pembahasan adalah tentang peran mahasiswa
dalam pembentukan karakter cinta tanah air untuk Indonesia emas 2045.

Tahapan dalam penulisan yang digunakan adalah pengumpulan data terlebih dahulu dari berbagai data
sekunder yang telah dikumpulkan dan di ambil dari berbagai studi literatur yang terkait dengan topik dan masalah
yang dibahas yaitu mengenai pembentukan karakter sejawat cinta tanah air untuk Indonesia emas 2045.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang kami harapkan dari apa yang kami tulis adalah Mahasiswa mampu mengembangkan karakter
cinta tanah air yang dikemukakan sebagai nilai–nilai dasar bela negara yang pertama. Karena Cinta Tanah Air
adalah suatu sikap mencintai, bangsa dan Negara tanpa mengenal fanatisme kedaerahan. Cinta Tanah Air berarti
cinta pada lingkungan dimana ia berada sampai pada ujungnya mencintai Negara tempat ia memperoleh sumber
penghidupan dan menjalani kehidupan sampai akhir hayatnya.

Dengan karya tulis ini kami berharap mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
selama proses belajar, adanya rasa persatuan dan kesatuan dalam diri mahasiswa dengan saling menghargai,
Menggunakan produk dalam negeri, dan budaya mengenakan batik.

Nilai karakter cinta tanah air seperti mahasiswa yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
selama proses belajar, menunjukkan adanya rasa persatuan dan kesatuan dalam diri dengan saling menghormati
satu sama lain karena dalam satu kelas seringkali terdapat perbedaan budaya yaitu perbedaan bahasa daerah. Jadi,
penggunaan bahasa Indonesia adalah contoh saling menghargai sesama.

Berdasarkan temuan peneliti dilapangan dan dikaitkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, maka untuk
membangun nilai karakter cinta tanah air dapat dilakukan dengan memberikan materi-materi pembelajaran serta
metode pembelajaran yang dikaitkan dengan menampilkan ciri khas nasionalisme yang dapat membangun nilai
karakter cinta tanah air. Peneliti telah dapat membangun nilai karakter cinta tanah air dengan menerapkan pada
setiap pertemuan pembelajaran dengan mengenakan pakaian batik dan dari argumentasi masing-masing
mahasiswa memberikan argumentasi tentang sejarah-sejarah batik dan model-model batik yang ada di Indonesia.

Ada beberapa masukan yang harapannya dapat ditindaklanjuti berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu upaya
membangun nilai karakter cinta tanah air ini masih dinilai belum memadai dan krisis moral yang terjadi di
masyarakat bahkan sebagian dari sarana pembelajaran masih dirasakan belum mencapai standar capaian. Padahal
melalui pendidikan ini kita bisa membangun bangsa ini lebih baik, terutama mengenai karakter bangsa. Sehingga
untuk implementasi lebih lanjut dapat lebih banyak lagi penerapan-penerapan strategi yang dilakukan dengan
sistem dan metode pembelajaran yang lebih beranekaragam dan lebih relevan untuk dilakukan sebagai upaya
pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

4. KESIMPULAN

Mahasiswa sebagai agent of change merupakan sebuah alat atau perantara dalam mewujudkan perubahan
menuju Indonesia emas 2045. Perubahan yang membuat Indonesia siap untuk Indonesia emas 2045 salah satunya
yaitu pembentukan karakter cinta tanah air. Karakter cinta tanah air ini perlu di tumbuhkan dalam jiwa setiap
mahasiswa karena nantinya sebagai generasi yang akan merubah Indonesia mahasiswa harus mencintai dan
bangga dengan bangsa dan tanah airnya. Bangga dan mencintai tanah air merupakan nilai fundamental yang harus
tertanam sejak dini. Untuk itu mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa hendaknya membuat bangsa Indonesia
menjadi lebih mencintai tanah airnya dibandingkan dengan mencintai bangsa asing.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis telah menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah kami yang berjudul “Peran Mahasiswa sebagai Agent of Change dalam
membentuk Karakter Cinta Tanah Air demi terciptanya Indonesia Emas 2045”, Terima kasih kepada Orang tua
yang selalu mendukung kami, dan tentu saja terima kasih untuk diri kami sendiri sebagai rekan satu kelompok
sehingga kami bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat waktu.

REFERENSI :

1. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/57686890/133.-ILMA-SURYA-ISTIQOMAHARANI-SANDRA-
SUSAN-HABIBAH-libre.pdf?1541258182=&response-content-
disposition=inline%3B+filename%3DILMA_SURYA_ISTIQOMAHARANI_SANDRA_SUSAN.pdf&Ex
pires=1697209294&Signature=d8yfG-
wIcnrmsv8ZhtXc9ddwSMtK7KclEPGmdPBDBAZdjUrT4NfJNEv~svZ2vMlavMZFT-
8O2QwIOrlpDpSsJo-VUmaM9Tsl1qN96kb8tjWTg~x5MoZMjM7mlqqWqoFQKHZ-
zLdtSrFBl5o4O0FA6Gn4a~S06XlhJVRzQuCFnnsU-moj9r3tDcJ42K6QUIodOxLm8R8TqA-
onFhialBpD5PCA3CdByQfm1i38KYgeiHixUfIc5jn797qfd6Buo9Lig3YSGvrxEY4Fl2cjjiXR7384bHRiKt
ui3Qxzu03Bh0CUCdnug5omLdR1RPW1O8Q4WBB2d0R0OsysOLOTZe-5Q__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
2. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kajian+teori+pembentukan+karakter+cinta+t
anah+air&btnG=
3. Agboola, Alex, Tsai, A., & Chen, K. (2012). Bring Character Education into Classroom. European Journal
of Education Research, 1 no 2.
4. Tabrani, Z. A. (2017). Sistem Pendidikan di Indonesia Antara Solusi dan Ilusi.
https://www.researchgate.net/publication/318587807
5. Atika, Nur Tri. (2019). Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter Membentuk Karakter Cinta Tanah Air.
Jurnal Mimbar Ilmu, 24 (1).
6. Aprilina, Nurul, dkk. (2017). Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran IPS
di Gugus 2 MATA IE Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah.2(3)

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Hervina Mahasrian Putri Asmarani


Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo, 16 November 2005
Kota Asal : Nganjuk
Alumni : SMAN 2 Nganjuk
Status : mahasiswa
Instansi : Universitas Negeri Surabaya
Program Studi : S1 Pendidikan IPS
NIM : 23041344221
Angkatan : 2023

Nama : Bella Sabilla Adin Nagari


Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 20 Agustus 2005
Kota Asal : Madiun
Alumni : SMAN 1 DOLOPO
Status : Mahasiswa
Instansi : Universitas Negeri Surabaya
Program Studi : Pendidikan Sejarah
NIM : 23040284071
Angkatan : 2023

Anda mungkin juga menyukai