Anda di halaman 1dari 33

PEMAPARAN

TOKSIK

Dr.Triana Srisantyorini, SKM, M.Kes


Dosen Tetap Kes.Masy. FKM UMJ
KARAKTERISTIK PEMAPARAN
Terjadi tidaknya efek toksik di dalam tubuh
tergantung dari :
l SIFAT KIMIA

l SIFAT FISIKA

l SITUASI PEMAPARAN

à Jalur masuk kedalam tubuh, jangka waktu


dan frekuensi pemaparan
l KERENTANAN SISTEM BIOLOGIS SUBJEK
Sifat dan hebatnya efek kimia terhadap
organisme tergantung kadarnya di dalam
organ, yaitu :
- Dosis

- Derajat Absorpsi

- Distribusi

- Pengikatan

- Ekskresi
SISTEM PEMAPARAN

1. ABSORPSI (JALUR MASUK)


2. DISTRIBUSI
3. PENGIKATAN & PENYIMPANAN
4. EKSKRESI
1. Absorpsi (Jalur Masuk)
l Kulit (topikal), saluran pencernaan
(lambung, usus) à menelan, inhalasi
(paru-paru)(gas), dan jalur lain.
l Paling cepat melalui Intravena
l Pemaparan di Industri yang terbanyak
melalui : Inhalasi dan topikal
2. Distribusi
Setelah zat kimia masuk ke dalam darah,
didistribusikan dengan cepat ke seluruh
tubuh.

3. Pengikatan dan Penyimpanan


à Hati, Ginjal, Jaringan Lemak, Tulang
4. Ekskresi
à Urin,Ginjal, Hati, dan Paru-paru,
Saluran Cerna (lambung, usus),
ASI, keringat, dan air liur
PENCEGAHAN KERACUNAN

1. TOXICITY (Toksisitas)
2. HAZARD (Bahaya)
3. RISK (Risiko)
4. SAFETY (Keamanan / Faktor Keamanan)
Perhitungan dan Pencegahan
Bahan Toksik meliputi:

Toxicity Hazard Risk Safety


1. Toxicity (Toksisitas)
à Gambaran dan kuantitas sifat-sifat
toksik zat kimia
Toxicity ( toksisitas )
Toksisitas merupakan istilah dalam toksikologi
yang didefinisikan sebagai kemampuan bahan
kimia untuk menyebabkan kerusakan/injuri.
Istilah toksisitas merupakan istilah kualitatif,
terjadi atau tidak terjadinya kerusakan
tergantung pada jumlah unsur kimia yang
terabsopsi.
Efek Toksisitas

Contoh efek toksisitas pada timbal.


Pengaruh keracunan timbal dapat
menimbulkan kerusakan otak dan
penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan otak. Sebagai akibat dari
keracunan timbal adalah epilepsy,
halusinasi, kerusakan pada otak besar,
dan delirium (sejenis penyakit gula)
Pencegahan Toksisitas

Secara Administratif

Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara


administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan
yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara
mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang
berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya
adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-
pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan
oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret
1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek
pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
Lanjutan…
Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk
memiliki unit pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah
pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah
limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat
yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan
terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan
betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu,
dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan
formal atau sekolah.
2. Hazard (Bahaya)
à Bentuk cair >> karena dapat
menempel dikulit dan diserap,
menyebar luas di udara
BAHAYA (HAZARD)

• Suatu kondisi, secara alamiah maupun


karena ulah manusia, yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian dan
kehilangan jiwa manusia.

• Bahaya berpotensi menimbulkan bencana,


tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi
bencana.
LAMBANG HAZARD
Lanjutan…

Keterangan:
E = Dapat Meledak T = Beracun
F+ = Sangat Mudah Terbakar C = Korosif
F = Mudah Terbakar Xi = Iritasi
O = Pengoksidasi Xn = Berbahaya Jika
Tertelan
T+ = Sangat Beracun N = Berbahaya Untuk
Lingkungan
JENIS POTENSI HAZARD

• Physical
• Chemical
• Electrical
• Mechanical
• Phisiological
• Biological
3. Risk (Risiko)
l Besarnya kemungkinan zat kimia untuk
menimbulkan keracunan.
l Contoh cara perhitungan Risk :
Relative Risk (RR), Odds Ratio (OR), dsb
l Tergantung dari besarnya dosis yang
masuk kedalam tubuh (besarnya
konsentrasi, lama dan seringnya
pemaparan, dan cara masuk ke dalam
tubuh)
l >> Pemaparan à >> risiko
Risk ( Resiko )

Risiko (bahasa Inggris : "Risk")


Definisi yang sederhana ini
mengandung dua unsur yaitu :
Ketidakpastian (uncertainty) dan
kerugian (loss).
(risk)

Risiko:
Besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi
korban manusia, kerusakan dan kerugian ekonomi
yg disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu
daerah pada suatu waktu tertentu.

Risiko : perkiraan frekuensi yang menimbulkan


efek yang tidak diinginkan akibat pajanan toksik.
Management Risiko

Proses pengukuran atau


penilaian resiko serta
pengembangan strategi
pengelolaannya.
Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan
resiko kepada pihak lain,
menghindari resiko, mengurangi
efek negatif resiko
4. Safety
(Keamanan / Faktor Keamanan)

l Maksimal konsentrasi
l Tingkat toleransi

l Daya terima bahan makanan

l dll
Safety ( faktor keamanan )

Keamanan (safety) (secara umum) adalah


status seseorang dalam keadaan aman,
kondisi yang terlindungi secara fisik, sosial,
spiritual, finansial, politik, emosi, pekerjaan,
psikologis atau berbagai akibat dari sebuah
kegagalan, kerusakan, kecelakaan, atau
berbagai keadaan yang tidak diinginkan.
Safety juga didapat dari perhitungan risiko dan
bahaya dari suatu pajanan toksik.
PENGELOMPOKAN (KLASIFIKASI)
BAHAN TOKSIK

1. Target Organ (Organ Sasaran)


à Hati, Ginjal, Jaringan Lemak
2. Penggunaan
à Pestisida, Pelarut, Aditif Makanan
3. Sumber
à Toksin Tumbuhan dan Hewan
4. Efek
à Kanker, Kerusakan Hati
PENGELOMPOKAN (KLASIFIKASI)
BAHAN TOKSIK

5. Fisik
à Gas, Cair, Debu
6. Label Kegunaannya
à Bahan Peledak, Oksidator
7. Kandungan Kimia (Susunan Kimia)
à Amino Aromatis, Halogen, Hidrokarbon
8. Potensi Racun
à Organofosfat lebih toksik dari pada Karbamat
INTERAKSI BAHAN KIMIA
à Interaksi bahan kimia dapat terjadi melalui beberapa
mekanisme, seperti perubahan dalam absorpsi,
pengikatan protein, dan ekskresi dari satu atau dua
zat toksik yang beriteraksi.
à Efek Interaksi Bahan Kimia
(dalam Farmakologis dan Toksikologis) :
1. Efek Aditif
2. Efek Sinergistik
3. Efek Antagonisme
4. Efek Potensiasi
1. Efek Aditif
Efek gabungan dari dua bahan kimia sama
dengan jumlah dari efek masing-masing
bahan bila diberikan sendiri-sendiri.
Contoh : 2 + 3 = 5

2. Efek Sinergistik
Efek gabungan dari dua bahan kimia jauh
melampaui penjumlahan dari tiap-tiap bahan
kimia bila diberikan secara sendiri-sendiri.
Contoh : 2 + 3 = 20
3. Efek Antagonisme
l Bila dua bahan kimia diberikan bersamaan,
efeknya saling mempengaruhi atau satu
bahan kimia mempengaruhi bahan kimia
yang lainnya.
l Efek Antagonisme dari bahan-bahan kimia
seringkali merupakan efek yang dikehendaki
dalam toksikologi.
l Contoh : 4 + 6 = 8, atau 4 + 0 = 1
4. Efek Potensiasi
Keadaan dimana suatu senyawa kimia tidak
mempunyai efek toksik terhadap sistem atau
organ tertentu, namun bila ditambahkan ke
bahan kimia lain akan membuat yang terakhir
menjadi jauh lebih toksik.
Contoh : 0 + 2 = 10
DOSIS RESPON
l Grafik Hubungan Dosis dengan Respon

l LD 50 (Letal Dosis 50) : Dosis tunggal dari


suatu zat yang secara statistik dapat
diharapkan untuk menyebabkan kematian
sebanyak 50% dari binatang percobaan.
à Penting untuk mengetahui / melihat
tingkat bahaya pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai