TOKSIK
l SIFAT FISIKA
l SITUASI PEMAPARAN
- Derajat Absorpsi
- Distribusi
- Pengikatan
- Ekskresi
SISTEM PEMAPARAN
1. TOXICITY (Toksisitas)
2. HAZARD (Bahaya)
3. RISK (Risiko)
4. SAFETY (Keamanan / Faktor Keamanan)
Perhitungan dan Pencegahan
Bahan Toksik meliputi:
Secara Administratif
Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan
terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan
betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu,
dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan
formal atau sekolah.
2. Hazard (Bahaya)
à Bentuk cair >> karena dapat
menempel dikulit dan diserap,
menyebar luas di udara
BAHAYA (HAZARD)
Keterangan:
E = Dapat Meledak T = Beracun
F+ = Sangat Mudah Terbakar C = Korosif
F = Mudah Terbakar Xi = Iritasi
O = Pengoksidasi Xn = Berbahaya Jika
Tertelan
T+ = Sangat Beracun N = Berbahaya Untuk
Lingkungan
JENIS POTENSI HAZARD
• Physical
• Chemical
• Electrical
• Mechanical
• Phisiological
• Biological
3. Risk (Risiko)
l Besarnya kemungkinan zat kimia untuk
menimbulkan keracunan.
l Contoh cara perhitungan Risk :
Relative Risk (RR), Odds Ratio (OR), dsb
l Tergantung dari besarnya dosis yang
masuk kedalam tubuh (besarnya
konsentrasi, lama dan seringnya
pemaparan, dan cara masuk ke dalam
tubuh)
l >> Pemaparan à >> risiko
Risk ( Resiko )
Risiko:
Besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi
korban manusia, kerusakan dan kerugian ekonomi
yg disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu
daerah pada suatu waktu tertentu.
l Maksimal konsentrasi
l Tingkat toleransi
l dll
Safety ( faktor keamanan )
5. Fisik
à Gas, Cair, Debu
6. Label Kegunaannya
à Bahan Peledak, Oksidator
7. Kandungan Kimia (Susunan Kimia)
à Amino Aromatis, Halogen, Hidrokarbon
8. Potensi Racun
à Organofosfat lebih toksik dari pada Karbamat
INTERAKSI BAHAN KIMIA
à Interaksi bahan kimia dapat terjadi melalui beberapa
mekanisme, seperti perubahan dalam absorpsi,
pengikatan protein, dan ekskresi dari satu atau dua
zat toksik yang beriteraksi.
à Efek Interaksi Bahan Kimia
(dalam Farmakologis dan Toksikologis) :
1. Efek Aditif
2. Efek Sinergistik
3. Efek Antagonisme
4. Efek Potensiasi
1. Efek Aditif
Efek gabungan dari dua bahan kimia sama
dengan jumlah dari efek masing-masing
bahan bila diberikan sendiri-sendiri.
Contoh : 2 + 3 = 5
2. Efek Sinergistik
Efek gabungan dari dua bahan kimia jauh
melampaui penjumlahan dari tiap-tiap bahan
kimia bila diberikan secara sendiri-sendiri.
Contoh : 2 + 3 = 20
3. Efek Antagonisme
l Bila dua bahan kimia diberikan bersamaan,
efeknya saling mempengaruhi atau satu
bahan kimia mempengaruhi bahan kimia
yang lainnya.
l Efek Antagonisme dari bahan-bahan kimia
seringkali merupakan efek yang dikehendaki
dalam toksikologi.
l Contoh : 4 + 6 = 8, atau 4 + 0 = 1
4. Efek Potensiasi
Keadaan dimana suatu senyawa kimia tidak
mempunyai efek toksik terhadap sistem atau
organ tertentu, namun bila ditambahkan ke
bahan kimia lain akan membuat yang terakhir
menjadi jauh lebih toksik.
Contoh : 0 + 2 = 10
DOSIS RESPON
l Grafik Hubungan Dosis dengan Respon