Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizal Fatkhurrahman

Kelas : 2C/S1 Keperawatan


NIM : 202202131

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA

Sumsum tulang belakang atau bone row ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type
sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi). Sel
darah merah berfungsi membawa oksigen ke dalam tubuh, dan platelet (bagian kecil sel darah
yang membantu proses pembekuan darah).
Leukimia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya. Sumsung tulang
tanpa diketahui denga jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang
tidak normal atau abnormal. Normalnya , sel darah putih memproduksi ulang bila tubuh
memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan
tanda secara teratur kapankah sel darah diharapkan berproduksi kembali.
1. Definisi Leukimia
 Leukimia adalah suatu keganasan pada pembuatan sel darah merah berupa proliferasi
patologis sel hemopeotik muda yang ditandai dengan adanya kegagalan sumsum tulang
belakang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000)
 Leukimia adalah kanker pada anak yang paling sering, 33% dari keganasan pediatrik.
 Leukimia limfoblastik akut berjumlah kira-kira 75% dari semua kasus dengan insidensi
tertinggi pada umur 4 tahun.
 Leukimia myeloid akut berjumlah kira-kira 20% dari leukimia.
 Leukimia sisanya adalah bentuk kronis : leukimia limfostik kronis jarang ditemukan pada
anak.
 Insidensi keseluruhan dari leukimia adalah 42,2 tiap juta anak kulit putih dan 24,3 juta
anak kulit hitam
 Perbedaan itu disebabkan oleh rendahnya kejadian LLA pada kulit hitam.

2. Etiologi
 Faktor genetic (virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (T cell
leukimia-lymphoma virus/HTLV)
 Radiasi
 Obat-obatan
 Faktor herediter
 Kelainan kromosom/down syndrome
3. Manisfestasi Klinis
 Pilek tidak sembuh-sembuh
 Pucat, lesu
 Demam dan anoreksia
 BB menurun, memar tanpa sebab
 Nyeri pada tulang dan persendian
 Nyeri abdomen
 Lymphedenopathy

4. Komplikasi
 Sensis
 Perdarahan
 Gagal organ
 Iron deficiency anemia
 Kematian

5. Gambaran Klinis Leukimia


 Leukimia terjadi apabila adanya gangguan pematangan pada sel darah putih yang
berubah menjadi pertumbuhan yang ganas.
 Pertumbuhan itu berkaitan dengan unsur materi genetic yaitu kromosssom, translokasi
kromossom menggangu pembelahan sel, sehingga tidak terkontrol dan menjadi ganas,
akhirnya sel-sel ini menggerogoti sumsum tulang belakang dan mengganti tempat sel
normal menjadi temoat pertumbuhan sel abnormal.
 Kanker ini bisa merusak liver, jantung, paru-paru.

6. Pemeriksaan Leukimia
 Tes darah
 Pemeriksaan kromossom
 Tes fisik
 Analisa terhadap produksi leukosit dan sampel tulang belakang
 Pemeriksaan darah tepi
 Aspirasi sumsum tulang
 Biopsi sumsum tulang
 Lumbal fungsi

7. Pengobatan Leukimia
 Kemoterapi
 Tlansplantasi sumsum tulang belakang
 Biological terapi
 Terapi radiasi
 Tlansplantasi sel induk
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Pasien
 Acute Lymphoblastic leukimia sering terdapat pada anak-anak usia dibawah 15 tahun
(85%), puncaknya berada pada usia 2-4 tahun
 Rasio lebih sering terjadi pada anak laki-laki
2. Keluhan Utama
 Pada anak pra sekolah keluhan yang sering muncul tiba-tiba yaitu demam, lesu dan
malas makan, anemia, dan kecenderungan terjadi perdarahan.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
 Pada penderita sering ditemukan riwayat keluarga yang terpapar oleh chemical toxins,
infeksi virus, kelainan kromosom, terapi radiasi maupun kemoterapi.
4. Pola persepsi-Mempertahankan Kesehatan
a. Pola Latihan dan Aktivitas
 Mengalami penurunan kordinasi dalam pergerakan, didapatkan penurunan tonus
otot dan nyeri pada sendi atau tulang.
 Keadaan umum lemah, rewel, dan ketidakmampuan melaksanakan aktivitas rutin.
 Kesadaran somnolen, penurunan fungsi sarah kranial dengan atau disertai dengan
tanda perdarahan serebral.
 Keluhan jantung berdebar
 Adanya dyspnea, batuk
 Penderita mudah mengalami perdarahan spontan yang tak terkontrol
b. Pola Nutrisi
 Mengalami penurunan nafsu makan, anorexia, muntah, penurunan berat badan,
gangguan menelan, faringitis.
 Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya distensi abdomen, pembesaran limfa,
pembesaran hepar, adanya pembesaran gusi.
c. Pola Eliminasi
 Anak kadang mengalami diare, penegangan peranial, nyeri abdomen, dan
ditemukan darah segar dan feses berwarna hitam, darah dalam urin, serta
penurunan urin output.
d. Pola Tidur dan Istirahat
 Anak memperlihatkan penurunan aktifitas dan lebih banyak waktu yang
dihabiskan untuk tidur karena mudah mengalami kelelahan.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
 Anak penderita sering ditemukan mengalami penurunan kesadaran, iritabilitasi
oto dan seizure activity, adanya keluhan sakit kepala, disorientasi karena sel darah
putih yang abnormal berfiltrasi ke sususan saraf pusat.
f. Pola Mekanisme Koping dan Stress
 Anak berada dalam kondisi yang lemah dengan pertahanan tubuh yang sangat
jelek. Dalam pengkajian dapat ditemukan adanya depresi, cemas, takut, marah,
dan iritabilitasi. Juga dutemukan perubahan suasana hati, bingung.
g. Pola Hubungan Peran
 Pasien anak-anak usia pra sekolah merasa kehilangan kesempatan bermain dan
berkumpul bersama teman-teman serta belajar.
h. Pola Keyakinan dan Nilai
 Anak pra sekolah mengalami kelemahan umum dan ketidakberdayaan melakukan
ibadah.
5. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko infeksi b.d menurunnya sistem pertahanan tubuh
b. Resiko injuri perdarahan b.d perubahan factor pembekuan
c. Resiko kurangnya volume cairan b.d mual dan muntah
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d cancer cachexia
e. Kerusakan integritas kulit b.d pemberian kemoterapi, radhioterapi
f. Nyeri b.d dilakukan pemeriksaan diagnostic, efek fisiologis neoplasma
g. Perubahan proses keluarga b.d memiliki anak dengan kondisi yang mengancam
kehidupan
h. Berduka b.d kehilangan actual/potensial
6. Prioritas Keperawatan
a. Mencegah infeksi selama fase akut dan pengobatan
b. Mempertahankan volume darah sirkuasi
c. Menghilangkan nyeri
d. Memberikan dukungan psikologis
e. Memberikan informasi mengenai proses penyakit, prognosis dan pengobatan.
7. Komplementari Terapi dalam Keperawatan
a. Obat herbal kanker darah atau leukimia yang aman dan alami serta tanpa efek
samping dengan obat XAMthone plus.
b. XAM thone plus terbuat dari buah manggis
c. Manggis (mangosteen) dengan nama latin Garcinia Mangostana.

Anda mungkin juga menyukai