Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI DAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN
PASIEN DENGAN RESIKO,
KENDALA DAN KEBUTUHAN
KHUSUS
No. Dokumen : 175 /SOP/2023
No. Revisi : /SOP/2023
SOP Tanggal Terbit : 11 Januari 2023
Halaman : 1/3
Ditetapkan Oleh :
UPTD
PUSKESMAS BERINGIN YEDI HARDIANSYAH, SKM
NIP. 19730109199403 1 002
1. Pengertian Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan
resiko, kendala dan kebutuhan khusus adalah suatu proses
identifikasi terhadap hambatan – hambatan yang mungkin
dimiliki pasien faktor bahasa, fisik, budaya/kepercayaan
mulai dari petugas pendaftaran. Pasien dengan resiko
seperti lansia, ibu hamil, pasien disabilitas.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam langkah - langkah penerapan untuk
Mengidentifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan
resiko, kendala dan kebutuhan khusus
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Beringin nomor :
440/079/SK/PKMB/I/2023 tentang Identifikasi dan
pemenuhan kebutuhan pasien dengan resiko, kendala dan
kebutuhan khusus.
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas;
5. Alat dan Bahan 1. Kursi Roda
2. Brangkar
3. Kalung Tanda Prioritas
6. Prosedur/ 1. Petugas melakukan pendaftaran pada pasien yang
Langkah-langkah memiliki resiko
a. Lansia
 Petugas memberikan kalung tanda prioritas
berwarna merah pada pasien lansia.
 Petugas mempersilahkan duduk pasien lansia.
 Petugas mendaftarkan pasien lansia ke loket
pendaftaran.
 Petugas mengambil rekam medis dan
mengantarkan lansia ke poli lansia.
 Petugas menjelaskan kepada petugas poli bahwa
terdapat kendala/hambatan budaya/Bahasa/fisik
pasien.
 Petugas laraboratorium melakukan pengambilan
sampel di ruangan lansia jika diperlukan
pemeriksaan laboratorium.
 Petugas mengambilkan obat pasien lansia.
 Petugas memberikan arahan cara penggunaan
obat sesuai aturan.
 Petugas mengantar pasien ke tempat parkir
disabilitas.

b. Ibu hamil
 Petugas memberikan kalung tanda prioritas
berwarna merah pada pasien ibu hamil.
 Petugas memberikan pinjaman kursi roda pada
ibu hamil jika kondisinya tidak memungkinkan.
 Petugas mendaftarkan pasien ibu hamil keloket
pendaftaran.
 Petugas mengambil rekam medis dan
mengantarkan ibu hamil ke poli KIA/KB.
 Petugas menjelaskan kepada petugas poli bahwa
terdapat kendala/hambatan budaya/Bahasa/fisik
pasien.
 Petugas laboratorium melakukan pengambilan
sampel di ruangan jika diperlukan pemeriksaan
laboratorium.
 Petugas mengambilkan obat.
 Petugas memberikan arahan cara penggunaan
obat sesuai aturan.
 Petugas mengantar pasien ke tempat parkir
disabilitas.

c. Pasien Disabilitas
 Petugas memberikan kalung tanda prioritas warna
merah.
 Petugas memberikan pinjaman kursi roda pada
pasien yang cacat fisik (Lumpuh).
 Petugas mendaftakan pasien ke loket
pendaftaran.
 Petugas membawa rekam medis dan
mendampingi pasien ke poli yang dituju.
 Petugas menjelaskan kepada petugas poli bahwa
terdapat kendala/hambatan budaya/Bahasa/fisik
pasien.
 Petugas laboratorium melakukan pengambilan
sampel di ruangan jika diperlukan pemeriksaan
laboratorium.
 Petugas mengambilkan obat.
 Petugas memberikan arahan cara penggunaan
obat sesuai aturan.
 Petugas mengantar pasien ke tempat parkir
disabilitas.
.
7. Hal yang perlu di Pasien Prioritas
perhatikan

8. Bagan Alir
9. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Poli Umum
3. Poli Kesehatan gigi dan mulut
4. Poli KIA/KB
5. Poli MTBS
6. Poli Lansia
7. Poli P2P / Dot’s
8. Poli Konseling
9. Poli Imunisasi
10. Poli Gizi
11. Unit Gawat Darurat / PONED
10. Dokumen Terkait Rekam Medis

11. Rekaman Historis


Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
. Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai