423.104.05/2023 SOP No. Revisi :- Tanggal Terbit : 25 JANUARI 2023 Halaman : 1/2 Kepala UPT Puskesmas Kandangsapi UPT PUSKESMAS KANDANGSAPI drg. Nugroho Suhartanto NIP. 19800119 200904 1 002 1. Pengertian Suatu proses identifikasi terhadap hambatan-hambatan yang mungkin dimiliki pasien seperti hambatan dalam faktor bahasa, budaya, fisik, budaya, berkebutuhan khusus, serta risiko terjadinya penularan penyakit secara airborne dan droplet 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah identifikasi pasien dengan resiko,kendala dan kebutuhan khusus 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kandangsapi Nomor: 188/20.19/423.104.05/2023 identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko,kendala, dan kebutuhan khusus 4. Referensi 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 tentang Keselamatan Pasien. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas 5. Langkah-langkah 1. Petugas informasi menyapa pasien dengan ramah 2. Petugas informasi mengenali kebutuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus yang dimiliki oleh pasien: a. Lansia, ibu hamil, bayi dan balita serta pasien penyandang disabilitas. b. Kendala bahasa (pasien bayi / balita, tidak bisa berbahasa Indonesia). c. Kendala fisik, berjalan dengan tongkat atau alat bantu khusus, menggunakan penutup mata, pasien dengan gangguan pola berjalan,dan pasien yang perlu dituntun saat berjalan (kebutuhan khusus, buta). d. Kendala Berkebutuhan Khusus seperti GIF (Gangguan Indera Fungsional), kondisi fisik pasien dengan riwayat kelainan genetik yang dapat di amati seperti pasien dengan kelainan down syndrome, Retardasi Mental, Cerebral Palsy, dll). e. Pasien dengan keluhan demam, batu, pilek, nyeri saat menelan 3. Petugas pengambi nomor antrian mengambilkan nomer antrian warna hijau pada Lansia, ibu hamil, bayi dan balita serta pasien penyandang disabilitas, pasien yang berjalan dengan tongkat atau alat bantu khusus, pasien yang perlu dituntun saat berjalan (kebutuhan khusus, buta), dan pasien dengan kebutuhan khusus seperti GIFU (Gangguan Indera Fungsional), kondisi fisik pasien dengan riwayat kelainan genetik yang dapat di amati seperti pasien dengan kelainan down syndrome, Retardasi Mental, Cerebral Palsy, dll) 4. Jika terdapat pasien dengan keluhan demam,batuk, pilek, serta nyeri saat menelan, Petugas pengambil nomer antrian mengarahkan pasien tersebut ke poli ISPA kemudian petugas pengambil nomor antrian mengambilkan nomer di antrian umum dan menuliskan ISPA pada nomer antrian lalu menyerahkan ke petugas pendaftaran. 5. Petugas pendaftaran mendahulukan pemanggilan pasien dengan antrian warna hijau dan melakukan pendaftaran. 6. Petugas pendaftaran segera menghubungi petugas penerjemah yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas sebagai penerjemah bahasa (jika pasien tidak bisa berbahasa Indonesia dan atau petugas pendaftaran tidak mengerti bahasa yang digunakan pasien) dan melakukan pendaftaran. 7. Petugas pendaftaran mempersilahkan Pasien antrian warna hijau yang ada pendamping ke Ruang Tunggu di Ruang Pemeriksaan yang dituju. 8. Petugas pendaftaran meminta petugas loket lainnya untuk mendampingi pasien antrian warna hiaju menuju Ruang Pemeriksaan yang dituju apabila pasien tersebut tidak ada pendamping 6. Hal yang perlu - diperhatikan 7. Unit Terkait Loket Pendaftaran
8. Dokumen Terkait Rekam Medis.
9. Rekaman No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Historis diberlakukan Perubahan 1 2 DAFTAR TILIK SOP PENGKAJIAN AWAL KLINIS No. Dokumen : 188/124/UKP/423.104.05/2023
NO URAIAN TUGAS YA TIDAK
1 Apakah petugas mencuci tangan dan memakai APD sebelum melakukan pelayanan. 2 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut. 3 Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk duduk. 4 Apakah petugas menanyakan ulang identitas pasien disesuaikan dengan rekam medis pasien. 5 Apakah petugas menanyakan keluhan yg dirasakan pasien saat ini . 6 Apakah petugas menanyakan berapa lama keluhan dirasakan. 7 Apakah etugas menanyakan mengenai riwayat penyakit sebelumnya. 8 Apakah petugas menanyakan riwayat makanan dan aktifitas yang sebelum nya dilakukan. 9 Apakah petugas menanyakan adakah riwayat keluarga yang mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan pasien dalam satu rumah. 10 Apakah petugas menanyakan mengenai riwayat alergi obat. 11 Apakah petugas melakukan vital sign pada pasien. 12 Apakah petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan vital sign ke rekam medis. 13 Apakah petugas mempersilahkan pasien ke dokter. 14 Apakah petugas menyerahkan rekam medis ke dokter.