Anda di halaman 1dari 2

IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN PASIEN DENGAN


KONDISI KHUSUS
No. Dokumen :440/SOP.095/
PKM-CB/I/2023
SOP No. Revisi :00
Tanggal Terbit :16 Januari 2023
Halaman :1/2
UPTD
PUSKESMAS HJ. HASANAH, S.ST
CIBADAK NIP : 196807271991032007

1. Pengertian Identifikasi pasien adalah pengumpulan data dan pencatatan


segala keterangan tentang identitas pasien sehingga kita dapat
menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan
pasien, dengan kata lain bahwa dengan identifikasi kita dapat
mengetahui identitas pasien dan dengan identitas tersebut kita
dapat membedakan pasien yang satu dengan pasien yang lain.

Pasien kondisi khusus adalah pasien-pasien yang memiliki


keterbatasan baik kognitif, motorik, sensorik, dan ataupun
kondisi kritis yang diakibatkan oleh penyakitnya termasuk
pasien dengan kondisi terminal dan atau pasien DNR dan
potongan tubuh manusia dan jenazah.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan


identitas pada pasien, membedakan pasien, dan menghindari
kesalahan medis demi mengutamakan keselamatan pasien di
Puskesmas.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Cibadak Nomor


440/KEP. 038/PKM-CB/I/2023 Tentang Identifikasi dan
Pemenuhan Kebutuhan Pasien dengan Resiko, Kendala dan
Kebutuhan Khusus.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang
Akreditasi Puskesmas

5. Prosedur 1. Petugas pendaftaran mengenali hambatan yang dimiliki oleh


pasien.
2. Petugas melakukan identifikasi kepada
pasien/keluarga/Penangggung jawab pasien minimal dengan
2 identifikasi yang relatif tidak berubah, yaitu nama lengkap,
tanggal lahir, nomor rekam medis, atau nomor induk
kependudukan. Identifikasi bisa ditanyakan secara langsung
atau melihat kartu identitas pasien (KK/KTP/KIA/Kartu
BPJS/SIM/Paspor).
3. Jika hambatan bahasa (tidak bisa berbahasa Indonesia)
Petugas Pendaftaran segera menghubungi petugas
penerjemah yang sudah ditunjuk oleh Kepala UPTD
Puskesmas sebagai penerjemah bahasa atau dengan bantuan
google translate.
4. Jika hambatan fisik (dilihat dari cara berjalan pakai tongkat
atau alat bantu yang lain, dituntun, buta, bisu tuli,
menggunakan kursi roda) maka petugas pendaftaran akan
mendahulukan dan mengantarkan pasien langsung menuju
ruang/ kursi prioritas dan identifikasi pasien dilakukan
dengan alat bantu dan jika ada kerabat yang mengantar
pendaftaran dilakukan oleh pengantar.
5. Pasien dengan resiko jatuh diberikan penanda yaitu kalung
berwarna kuning dan pasien prioritas diberikan nomor
antrian berwarna merah.
6. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya
sendiri, verifikasi data dengan menanyakan keluarga atau
penanggung jawab pasien.

6. Diagram Alir -
(bika diperlukan)
7. Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan
8. Rekaman Tanggal mulai
Historis NO Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai