SOP Pelaksanaan Identifikasi Pasien Dengan Kondisi Khusus
SOP Pelaksanaan Identifikasi Pasien Dengan Kondisi Khusus
1. Pengertian Pelaksanaan identifikasi pasien dengan kondisi khusus adalah suatu sistem
identifikasi untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien lainnya pada
keadaan yang memerlukan tindakan yang lebih/ tidak lazim. Misal, pada
pasien tidak dapat menyebutkan identitas, penurunan kesadaran, gangguan
jiwa.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan identifikasi pasien dengan kondisi
khusus
3. Kebijakan 3.1. SK Kepala Puskesmas Baamang II No 074/PKM-B2/SK-ADM/I/2024
Tentang Sasaran Keselamatan Pasien
3.2. SK Kepala Puskesmas Baamang II No
400.7.1/36/PKM-B2/SK-ADM/I/2024 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi 4.1. Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan
Pasien
4.2. Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang
Standar Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat dan Bahan 5.1. Alat:
-
5.2. Bahan:
-
6. Prosedur 6.1. Petugas melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama dan
/Langkah- tanggal lahir dan/atau alamat lengkap kepada pasien yang datang ke tempat/
langkah unit layanan
6.2. Petugas memastikan identitas pasien benar dengan kondisi khusus :
a) Pada pasien yang datang diantar keluarga/ pengantar, petugas
menyakan ulang identitas pasien pada pengantar/ keluarga pasien
b) Pada pasien yang datang sendiri dengan tidak bisa menyebutkan
identitasnya (misal, penurunan kesadaran, gangguan jiwa), petugas
menanyakan identitas melalui media social dan/atau petugas lain yang
mengenali identitas
6.3. Petugas menanyakan kartu identitas pasien (KTP, kartu BPJS, KK)
jika diperlukan
6.4. Petugas melakukan tindak lanjut terhadap pelayanan jika identitas
pasien tersebut benar
7. Diagram Alir Identifikasi Pasien dengan kondisi khusus
9. Historis Perubahan