Investigasi Kecelakaan Kereta Api dan Jalan Tol

Sarah Huwaida Hasari/15020080

Pada tanggal 25 Oktober 2021, terjadi tabrakan LRT Jabodatebek yang sedang
melaksanakan uji coba sebelum diresmikan untuk tahun 2023. PT INKA sebagai pihak yang
bergantung jawab mengatakan bahwa kejadian ini terjadi akibat salah satu perangkat kereta
melaju terlalu cepat saat berpindah jalur. Kejadian ini disebabkan oleh human error, yaitu
masinis yang melebihi batas kecepatan saatmengendalikan LRT. Oleh karena itu, ebelum LRT
dibuka untuk publik, seluruh sistem LRT harus diuji, mulai dari fungsi kererta, lintasan,
persinyalan, dan stasiun serta melakukan integrasi perangkatannya.

Pada hari kamis 4 November 2021, terdapat kecelakaan lalu lintas di jalan tol yang
melibatkan alm. Vanesa Angel dan suaminya hingga menjemut nyawa. Berdasarkan
kehancuran mobil mereka yaitu Pajero Sport, mobil tersebut berawal dengan kecepatan tinggi,
hingga menabrak beton di titik lemah mobil yaitu bagian kiri, sehingga tabrakan tersebut
berakibat fatal terhadap mobil tersebut. Secara umum, sistem moibl memiliki zona untuk
menyerap energi dari benturan namun biasanya terletak di bagian tengah dari mobil itu sendiri.
Oleh karena itu, bagian mobil yang bertabrakkan tersebut tidak siap untuk menerima beban
dari benturan sehingga mobil mengalami kehancuran dahsyat. Kejadian ini terjadi di tikungan,
menurut Fitra Eri, jalan tol Indonesia belum memiliki tikungan yang cukup tajam untuk
membuat membuat mobil itu kehilangan kendali sebab jalan tersebut sudah dirancang dengan
matang. Konstruksi jalan tol saat ini menggunakan pembatas berupa beton yang memiliki sifat
komponen yang keras, sehingga apabila terjadi kecelakaan benturan terhadap beton akan
berakibat fatal terhadap kendaraan, pengendara, ataupun penumpang. Oleh sebab itu, salah satu
solusi yang dapat dilakukan adalah merombak konstruksi jalan tol untuk memiliki batasan di
tepi dan tengah jalan itu landai, dan juga ditambahkan rumput untuk menambah friksi
kendaraan yang lepas kendali.