PRAKTIKUM FISIKA
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliahPraktikum Fisika
pada Program Studi S-1 Teknik Industri Fakultas TeknikUniversitas
Singaperbangsa Karawang SemesterGenap Tahun Akademik 2022/2023
Oleh:
Kelompok 18
Setelah diperiksa dengan seksama, maka Laporan Akhir ini telahmemenuhi syarat
dan ketentuan sebagai Laporan Akhir Praktikum Fisika 2023 pada Program Studi
S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang
Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023
Oleh:
Kelompok 18 (Delapan Belas)
Firda Ainun Nisah, S.Si., M.Sc. Dr. Umi Nuraini, S.Pd., M.Si.
NIDN. 0005039109 NIDN. 0018118906
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena atas
berkat rahmat-Nya Laporan Akhir Mata Kuliah Praktikum Fisika 2023 yang
berjudul “Laporan Akhir Praktikum Fisika 2023” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Laporan Akhir Mata Kuliah Praktikum Fisika ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktikum Fisika pada Program Studi S1
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang Semester
Genap Tahun Akademik 2022/2023. Dalam penyusunan Laporan Akhir Mata
Kuliah Praktikum Fisika ini, kami mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan kali ini kami
menyampaikan rasa terimakasihkepada diantaranya:
1. Dr. M. Samsuri, S.Pd., MT., IPU. sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Rektor
Universitas Singaperbangsa Karawang.
2. Dr. H. Maman Suryaman, M.M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Singaperbangsa Karawang.
3. H. Wahyudin, ST., MT. sebagai Koordinator Program Studi S-1 Teknik
Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang.
4. Firda Ainun Nisah, S.Si., M.Sc., dan Dr. Umi Nuraini, S.Pd., M.Si. sebagai
Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktikum yang senantiasa memberikan
bantuan, bimbingan dan dukungan kepada kami dalam menyusun Laporan
Akhir Mata Kuliah Praktikum Fisika ini.
5. Bapak/Ibu Dosen seluruh Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa
Karawang yang juga senantiasa memberikanbantuan, bimbingan dan dukungan
kepada kami dalam menyusun Laporan Akhir Mata Kuliah Praktikum Fisika
ini.
6. Billy Nugraha, Friska Putri Zukhruf, Handika Setiawan, Moh. Rizha Fauzi
Amin, dan Nadhira Septias Kharisma sebagai Asisten Praktikum yang menjadi
pembimbing, pengarah dan penanggungjawab akan berjalannya Praktikum
Fisika 2023 yang juga senantiasa selalu memberikan bantuan,bimbingan dan
dukungan kepada kami dalam menyusun Laporan Akhir Mata Kuliah
Praktikum Fisika ini.
7. Saudara/Saudari atau Rekan-Rekan seluruh Fakultas Teknik, Universitas
Singaperbangsa Karawang yang juga ikut membantu dan memberikan rasa
semangat kepada kami dalam menyusun yang juga senantiasa memberikan
bantuan, bimbingan dan dukungan kepada kami dalam menyusun Laporan
Akhir Mata Kuliah Praktikum Fisika ini.
Kami menyadari bahwa Laporan Akhir Mata Kuliah Praktikum Fisika ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan daripada kelebihan.
Oleh sebab itu, kamimengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
konstruktif demi kesempurnaan Laporan Akhir Mata Kuliah Praktikum Fisika ini
dan juga berharap semoga gagasan ide atau inovasi yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan dan teknologi pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Kelompok 18
DAFTAR ISI
2.1.2 Fungsi
Dalam melakukan pengukuran tentunya kita tidak akan
menemukan 100% pengukuran yang tepat. Penyertaan ketidakpastian
dalam hasil akhir akan sangat penting manakala ada pertanyaan
apakah hasil pengukuran sesuai atau tidak dengan nilai referensi.
Sebagai contoh laporan hasil pengukuran 12,12 sedangkan nilai
referensi 12,3. Dengan melihat hasil perhitungan laporan hasil
pengukuran berada di luar rentang pengukuran, oleh karena itu harus
menggunakan metode ketidakpastian pengukuran. Terdapat 2 fungsi
utama mengapa harus memperhitungkan faktor ketidakpastian, yaitu:
1. Agar orang lain yang menggunakan data pengukuran tersebut
dapat mengetahui secara persis seberapa tepat dan akurat data
data tersebut untuk keperluan mereka sendiri.
2. Agar hipotesa-hipotesa yang mendasarkan pada data data hasil
pengukuran tersebut akan dapat ditarik dan diuji kebenarannya
secara tepat.
2.1.3 Tujuan
Terdapat beberapa tujuan mengapa kita penting untuk
melakukan ketidakpastian pengukuran yaitu:
1. Ketepatan atau akurasi
Ketepatan atau akurasi menyatakan seberapa tepat angka
yang terbaca pada alat ukur dengan nilai besaran berdasarkan
teori yang diukur. Alat ukur dengan ketepatan tinggi akan
menunjukkan angka yang terbaca sama atau sangat dekat dengan
nilai sebenarnya dari besaran yang diukur. Semakin nilai yang
ditunjukkan mendekati besaran yang diukur maka alat ukur
tersebut semakin memiliki ketepatan tinggi. Sebaliknya jika nilai
yang ditunjukkan pada alat ukur sangat jauh dengan nilai besaran
yang diukur maka ketepatan yang dimiliki oleh alat ukur tersebut
adalah rendah.
2. Ketelitian atau presisi
Ketelitian menyatakan seberapa dekat nilai bacaan alat ukur
jika digunakan untuk mengukur suatu besaran secara berulang-
ulang. Alat ukur dikatakan teliti jika alat ukur tersebut digunakan
secara berulang-ulang hasil pembacaan dari pengukuran yang
pertama, kedua, ketiga, keempat, dst didapatkan nilai bacaan
yang masing-masing nilainya sangat dekat atau mendekati antara
satu dengan yang lainnya.
3. Kepekaan atau sensitifitas
Kepekaan adalah menyatakan perbandingan kecepatan
penunjukan hasil pengukuran atau tanggapan suatu alat ukur
terhadap perubahan besaran yang diukur / seberapa cepat alat
ukur tersebut menanggapi perubahan pada besaran yang diukur.
Alat yang memiliki kepekaan tinggi akan memberikan tanggapan
atau respon yang cepat jika besaran yang diukur berubah.
2.4.2 Fungsi
Dinamika bidang miring memiliki beberapa fungsi yang
penting, antara lain:
1. Memprediksi gerakan benda pada bidang miring: Dinamika
bidang miring dapat digunakan untuk memprediksi gerakan
benda pada bidang miring, termasuk kecepatan, percepatan, dan
jarak yang ditempuh oleh benda tersebut.
2. Meningkatkan keamanan dalam kehidupan sehari-hari: Dinamika
bidang miring dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam desain dan konstruksi
jalan, gedung, dan kendaraan.
3. Meningkatkan efisiensi energi: Dinamika bidang miring dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai
aplikasi, seperti pada mesin dan alat-alat industri.
4. Mengembangkan teknologi baru: Dinamika bidang miring juga
dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi baru, seperti
pada pengembangan kendaraan angkasa dan robotika.
5. Dengan memahami prinsip-prinsip dinamika bidang miring, kita
dapat mengaplikasikan konsep tersebut dalam berbagai bidang
dan memperoleh manfaat yang signifikan dalam kehidupan
sehari-hari.
2.4.3 Tujuan
Pada Praktikum Fisika ini tujuan dalam dinamika bidang miring
meliputi:
1. Memahami prinsip-prinsip dasar dinamika benda pada bidang
miring: Tujuan utama dinamika bidang miring adalah memahami
prinsip-prinsip dasar tentang gaya, momentum, dan energi yang
terlibat dalam gerakan benda pada bidang miring.
2. Mempelajari hubungan antara sudut kemiringan bidang miring
dan gaya-gaya yang bekerja pada benda: Dinamika bidang miring
juga bertujuan untuk mempelajari hubungan antara sudut
kemiringan bidang miring dan gaya-gaya yang bekerja pada
benda. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana
perubahan sudut kemiringan bidang miring dapat memengaruhi
gerakan benda.
3. Memprediksi gerakan benda pada bidang miring: Tujuan
dinamika bidang miring adalah dapat memprediksi gerakan benda
pada bidang miring, termasuk kecepatan, percepatan, dan jarak
yang ditempuh oleh benda tersebut.
4. Mengembangkan aplikasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari:
Dinamika bidang miring juga bertujuan untuk mengembangkan
aplikasi teknologi dalam berbagai bidang, seperti desain dan
konstruksi jalan, gedung, dan kendaraan, serta dalam
pengembangan teknologi baru seperti kendaraan angkasa dan
robotika.
5. Meningkatkan efisiensi energi: Tujuan dinamika bidang miring
adalah untuk meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai
aplikasi, seperti pada mesin dan alat-alat industri.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dinamika
bidang miring, kita dapat memprediksi gerakan benda pada bidang
miring, meningkatkan efisiensi energi, dan mengembangkan aplikasi
teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Mulai
Tugas Pendahuluan
Kuis
Responsi
Asistensi
Diskusi
Apakah Sudah
Selesai?
A
A
Apakah Sudah
Selesai?
Apakah Sudah
Selesai?
Apakah Sudah
Selesai?
A
A
Apakah Sudah
Selesai?
Penyusunan Laporan
Selesai
3.2.5 Kuis
Setelah pertemuan baik itu responsi laporan maupun responsi
materi, praktikan diminta mengerjakan kuis yang telah diberikan
asisten praktikum. Praktikan mengerjakan kuis sebanyak 10
pertanyaan dengan waktu 10 menit pengerjaan, soal diberikan
melalui gform pada saat sesi berlangsung.
3.2.6 Responsi
Sebelum memulai praktikum, asisten praktikum menjelaskan
beberapa hal mengenai bagaimana praktikum akan berlangsung
kedepannya, diantaranya yaitu: tata pelaksanaan praktikum,
ketentuan yang wajib praktikan taati selama praktikum berlangsung
beserta sanksi apa saja yang akan diterima jika praktikan melanggar
peraturan yag sudah ditetapkan. Asisten praktikum juga menjelaskan
tentang metode penilaian yang akan dinilai dari praktikum ini, dan
yang paling utama dijelaskannya tentang laporan, bagaimana
pembuatan laporan dengan benar dan sesuai ketentuan. Responsi
pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 April 2023 pukul
14:00 s.d. 15:30 bertempat di Gedung Labolatorium Bersama (GLB-
C), Lantai 1. Dalam responsi ini menerapkan metode review,
sehingga praktikan diharapkan mempelajari materi sebelum
pertemuan.
3.2.7 Asistensi
Asistensi merupakan kegiatan dimana peserta praktikum
diberikan penjelasan mengenai tugas menggambar teknik atau
laporan praktikum oleh asisten praktikum. Kegiatan asistensi ini
dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
yaitu setiap pertemuan.. Kegiatan asistensi ini dilakukan secara luring
pada setiap pertemuan. Kegiatan Asistensi ini bersifat wajib dan
dibagi menjadi empat sesi setiap pertemuannya. Berikut jadwal
Asistensi Praktikum:
1. Bulan April
a. Pada tanggal 1 April 2023 dilakukan Asistensi Laporan
Praktikum 1 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
b. Pada tanggal 15 April 2023 dilakukan Asistensi Laporan
Praktikum 2 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
2. Bulan Mei
a. Pada tanggal 13 Mei 2023 dilakukan Asistensi Laporan
Praktikum 3 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
b. Pada tanggal 27 Mei 2023 dilakukan Asistensi Laporan
Praktikum 4 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
3. Bulan Juni
a. Pada tanggal 10 Juni 2023 dilakukan Asistensi Laporan
Praktikum 5 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
b. Pada tanggal 24 Juni 2023 dilakukan Asistensi Laporan
Praktikum 6 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
3.2.8 Diskusi
Diskusi merupakan tahap penjelasan atau arahan mengenai
tugas yang diberikan oleh asisten praktikum kepada peserta
praktikum. Kegiatan diskusi dilakukan secara rutin setiap pertemuan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu setiap hari sabtu
pada. Kegiatan diskusi ini dilakukan secara luring. Kegiatan diskusi
ini bersifat wajib untuk seluruh praktikan dan dibagi menjadi empat
sesi setiap pertemuannya. Berikut jadwal kegiatan diskusi:
a. Bulan April
a. Pada tanggal 1 April 2023 dilakukan diskusi Laporan
Praktikum 1 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
b. Pada tanggal 15 April 2023 dilakukan diskusi Laporan
Praktikum 2 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
b. Bulan Mei
a. Pada tanggal 13 Mei 2023 dilakukan diskusi Laporan
Praktikum 3 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
b. Pada tanggal 27 Mei 2023 dilakukan diskusi Laporan
Praktikum 4 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
c. Bulan Juni
a. Pada tanggal 10 Juni 2023 dilakukan diskusi Laporan
Praktikum 5 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
b. Pada tanggal 24 Juni 2023 dilakukan diskusi Laporan
Praktikum 6 pukul 14.00 s.d. 15.30 dilakukan secara luring.
3.2.15 Selesai
Pada tahap ini praktikan telah mengkonfirmasi kepada asisten
praktikum bahwa praktikan telah menyelesaikan seluruh tugas
praktikum fisika yang telah diberikan oleh asisten praktikum tersebut.
Dengan begitu, praktikan siap mengikuti seminar sebagai standar
kelulusan SKS praktikum fisika semester II Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa 2023.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 106 44 16,5
2 106 46 16,48
3 104 41 16,5
4 105 46 16,48
5 106 45 16,48
Rerata 105,4 44,4 16,488
4.1.4 Perhitungan
1. Pengamatan menggunakan jangka sorong
a. Mengitung Panjang Balok
Diketahui;
P1: 105,45 mm P4: 105,55 mm
P2: 105,35 mm P5: 105,45 mm
P3: 105, 5 mm n: 5
Ditanya:
1). Panjang Balok(P)
2). Ketidakpastian Pengukuran Berulang
Jawab:
1). Panjang Balok (P)
𝛴𝑃 (105,45+105,35+105,5+105,55+105,45)
̅
P= =
𝑛 5
527,3
= = 105,46 𝑚𝑚
5
5(278.045,4)−278.045,4
= √ 100
0,11
= √ 100
= √0,0011
= 0,033 𝑚𝑚
𝑝 ± ∆𝑝 = (105,46 ± 0,033 )
mm
∆𝑝 0,033
𝑅𝑁 = × 100% = 105,46 × 100% = 0,03%
𝑝
= √ (46+46,5+39,5+45,25+45,4)2
52 (5−1)
5(9.947,2225)−49,573,0225
= √ 100
163,09
= √ = √1,6309
100
= 1,277 𝑚𝑚
𝐿 ± ∆𝐿 = (44,53 ± 1,277)𝑚𝑚
∆𝐿 1,277
𝑅𝑁 = × 100% = 44,53 × 100% = 2,87 %
𝐿
15,4 𝑚𝑚
2). Ketidakpastian Pengukuran Berulang
𝑛(𝛴𝑇 2 )−(𝛴𝑇)2
∆𝑇 = √ 𝑛2 (𝑛−1)
5(16,052 + 15,22 +15,352 + 15,152 +15,252 )−
(16,05+15,2+15,35+15,15+15,25)2
= √ 52 (5−1)
5(1.186,35)−5.929
= √ 100
2,75
= √ 100 = √0,0275
= 0,166𝑚𝑚
𝑇 ± ∆𝑇 = (15,4 ± 0,166)𝑚𝑚
∆𝑇 0,166
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 1,08%
𝑇 15,4
= √ (7,75+8,22+8,12+8,15+8,17)2
52 (5−1)
5(326,73667)−1.632,9681
= √ 100
0,7154
= √ 100
= √0,007154
𝑇 ± ∆𝑇 = (8,082 ± 0,085)𝑚𝑚
= 0,085𝑚𝑚
∆𝑇 0,085
𝑅𝑁 = × 100% = 8,082 × 100% = 1,05%
𝑇
= √ (29,1+29,75+29,05+29,1+29,75)2
52 (5−1)
5(4.307,6475)− 21.535,5625
=√ 100
2,675
= √ 100 = √0,02675
= 0,164 mm
d ± ∆d = (29,35 ± 0,164) mm
0,164
𝑅𝑁 = 29,35 × 100 % = 0,56%
𝑉 ± ∆𝑉 = (72.320,460 ± 3.506,145)𝑚𝑚3
3.506,145
𝑅𝑁 = × 100% = 4,84%
72.320,460
88,62
𝑅𝑁 = 5.465,186 × 100 % = 1,62 %
5(55549)−277729
= √ 100
16
= √100
= √0,16
= 0,4 𝑚𝑚
𝑝 ± ∆𝑝 = (105,4 ± 0,4) mm
∆𝑝 0,4
𝑅𝑁 = × 100% = 105,4 × 100% = 0,38%
𝑝
5(9874)−49284
= √ 100
86
= √100 = √0,86 = 0,927 𝑚𝑚
𝐿 ± ∆𝐿 = (44,4 ± 0,927)𝑚𝑚
∆𝐿 0,927
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 2,09%
𝐿 44,4
16,488 𝑚𝑚
2). Ketidakpastian Pengukuran Berulang
𝑛(𝛴𝑇 2 )−(𝛴𝑇)2
∆𝑇 = √ 𝑛2 (𝑛−1)
5(1359,2712)−6796,3536
= √ 100
0,0024
= √ 100
= √0,000024
= 0,0048𝑚𝑚
𝑇 ± ∆𝑇 = (16,488 ± 0,0048)𝑚𝑚
∆𝑇 0,0048
𝑅𝑁 = × 100% = 16,488 × 100% = 0,03%
𝑇
𝑝 ± ∆𝑝 = (105,4 ± 0,4) mm
𝐿 ± ∆𝐿 = (44,4 ± 0,927) mm
𝑇 ± ∆𝑇 = (16,488 ± 0,0048) mm
Ditanya;
1). Volume Balok (V)
2). Ketidakpastian Besaran Turunan
Jawab:
1). Volume balok
𝑉=𝑃 × 𝐿 × 𝑇
= (105,4 × 44,4 × 16,488)
= 77159,882 𝑚𝑚3
2). Ketidakpastian Besaran Turunan
𝜕𝑉 𝜕𝑉 𝜕𝑉
∆𝑉 = |𝜕𝑃 × ∆𝑃| + | 𝜕𝐿 × ∆𝐿| + |𝜕𝑇 × ∆𝑇|
𝑉 ± ∆𝑉 = (77159,882 ± 1926,27)𝑚𝑚3
∆𝑉 1926,27
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,024%
𝑉 77159,882
= √ (7,15+7,15+7,3+7,2+7,3)2
52 (5−1)
5(260,665)−1303,21
= √ 100
0,115
= √ 100
= √0,00115
= 0,339𝑚𝑚
𝑇 ± ∆𝑇 = (7,22 ± 0,339)𝑚𝑚
∆𝑇 0,339
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 4,7%
𝑇 7,22
29,728 𝑚𝑚
2). Ketidakpastian Pengukuran Berulang
𝑛(𝛴𝐷 2 )−(𝛴𝐷)2
∆𝐷 = √ 𝑛2 (𝑛−1)
= √ −(29,52+30+29,6+30+29,52)2
52 (5−1)
5(4419,0208)−22093,8496
= √ 100
0,1151,2544
= √ 100
= 0,112𝑚𝑚
𝐷 ± ∆𝐷 = (29,728 ± 0,112)𝑚𝑚
∆𝑇 0,112
𝑅𝑁 = × 100% = 29,728 × 100% = 0,38%
𝑇
𝑑 ± ∆𝑑 = (29,728 ± 0,112) mm
𝑇 ± ∆𝑇 = (7,22 ± 0,339) mm
Ditanya;
1). Volume Koin (V)
2). Ketidakpastian Besaran Turunan
Jawab:
1). Volume Koin
1 1
𝑉 = 4 × 𝜋 𝑑 2 𝑇 = 4 (3,14)(29,728)2 (7,22) =
5008,852𝑚𝑚3
2). Ketidakpastian Besaran Turunan
𝜕𝑣 𝜕𝑣
∆𝑉 = |𝜕𝑑 × ∆𝑑| + | 𝜕𝑡 × ∆𝑇|
1
= [4 (3,14)(29,728)(7,22)(0,112)] +
1
[4 (3,14)(29,728)2 (0,339)]
4.1.5 Kesimpulan
1. Jangka Sorong
Tabel 4. 7 Kesimpulan Ketidakpastian Pengukuran (Jangka Sorong)
M(kg) X (m)
1 2 3 1 2 3
6,02 6,02 6,02 6,005 6,003 6,002
6,52 6,52 6,52 6,055 6,056 6,057
7 7 7 6,145 6,138 6,141
Ditanya:
a. Rata-Rata Nilai X.
b. Menghitung Ketetapan Pegas (K).
c. Ketidakpastian Pengukuran Berulang.
d. Ketidakpastian Besaran Turunan.
Jawab:
1). Rata-rata nilai x
∑ 𝑋𝑖 6,005+6,003+6,002 18,01
𝑋̅ = = = = 6,003 m
𝑛 3 3
= 0,0009 𝑚
𝑋 ± ∆𝑋 = (6,003 ± 0,0009)𝑚
∆𝑋 0,0009
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,014%
𝑋 6,003
Ditanya:
1). Rata-Rata Nilai X.
2). Menghitung Ketetapan Pegas (K).
3). Ketidakpastian Pengukuran Berulang.
4). Ketidakpastian Besaran Turunan.
Jawab:
1). Rata-rata nilai x
∑ 𝑋𝑖 6,055+6,056+6,057 18,168
𝑋̅ = = = = 6,06 m
𝑛 3 3
= √ −(6,055+6,056+6,057)2
32 (3−1)
= 0,0006 𝑚
𝑋 ± ∆𝑋 = (6,06 ± 0,0006)𝑚
∆𝑋 0,0006
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,01%
𝑋 6,06
9 2
(6,52)(9,8) 2
=√|𝑋 × 0| + | 6,06 × 0,0006|
Ditanya:
1). Rata-Rata Nilai X.
2). Menghitung Ketetapan Pegas (K).
3). Ketidakpastian Pengukuran Berulang.
4). Ketidakpastian Besaran Turunan.
Jawab:
1). Rata-rata nilai x
∑ 𝑋𝑖 6,145+6,138+6,141 18,424
𝑋̅ = = = = 6,141m
𝑛 3 3
𝑛(∑𝑋𝑖 2 ) − (∑𝑋𝑖 )2
∆𝑋 = √
𝑛2 (𝑛 − 1)
9 2
(7)(9,8) 2
=√|𝑋 × 0| + | 6,141 × 0,002|
= 0,22 𝑁⁄𝑚
𝐾 ± ∆𝐾 = (11,17 ± 0,22) 𝑁⁄𝑚
∆𝐾 0,22
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,2%
𝐾 11,17
𝑑𝑔 2 𝑑𝑔 2
∆𝑔 = √|𝑑𝑘 × ∆𝑘| + |𝑑𝑚 × ∆𝑚|
0,15 2
= √|6,615 × 0,01| + 02
= 0,0002 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,242 ± 0,0002) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,0002
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,082%
𝑔 0,242
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 0,082% = 99,92%
Jadi, nilai percepatan gravitasi bumi yang diperoleh pada
pegas A dengan metode pembebanan adalah 0,242 𝑚/
𝑠 2 ± 0,0002 𝑚/𝑠 2
2. Perhitungan Metode Getaran
a. Benda I Pegas A
Diketahui:
m1 = 6,02 𝑘𝑔 T1 = 6,206 𝑠
m2 = 6,02 𝑘𝑔 T2 = 6,35 𝑠
m3 = 6,02 𝑘𝑔 T3 = 6,0393 𝑠
Ditanya:
1). Massa benda (m)
2). Ketidakpastian pengukuran berulang (∆𝑚)
3). Periode pegas (T)
4). Ketidakpatian pengukuran berulang (∆𝑇)
5). Ketetapan pegas (k)
6). Ketidakpastian besaran turunan
Jawab:
1). Massa benda (m)
∑𝑚 (6,02+6,02+6,02) 18,06
𝑚= = = = 6,02 𝑘𝑔
𝑛 3 3
326,1636− 326,1636
=√ = 0 𝑘𝑔
18
𝑚 ± ∆𝑚 = (6,02 ± 0) 𝑘𝑔
∆𝑚 0
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0 %
𝑚 6,02
= 0,056 → 0,06 𝑠
5). Ketetapan pegas (k)
4𝜋 2 𝑚 4.(3,14).6,02 273,419168
̅ =
K = = = 5,944 𝑁⁄𝑚
𝑇2 (6,32)2 39,9424
4𝜋 𝑚 2 4𝜋 𝑚 2 2 2
=√| 𝑇 2 × 0| + | 𝑇 × 0,06|
4(3,14)2 .6,02 2
= √0 + | × 0,06|
6,32
= 2,253 𝑁⁄𝑚
𝑘 ± ∆𝑘 = (5,944 ± 2,253) 𝑁⁄𝑚
∆𝑘 2,253
𝑅𝑁 = 𝑘
∙ 100% = 5,944
∙ 100% = 37,903%
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 37,903% = 62,1%
b. Benda II Pegas A
Diketahui:
T1 = 6,559 𝑠 m = 6,52 ± 0 𝑘𝑔
T2 = 6,56 𝑠 g = 9,8 𝑚/𝑠 2
T3 = 6,579 𝑠
Ditanya:
1). Massa benda (m)
2). Periode pegas (T)
3). Ketidakpatian pengukuran berulang (∆𝑇)
4). Ketetapan pegas (k)
5). Ketidakpastian besaran turunan
Jawab:
1). Massa benda (m)
∑𝑚 (6,52+6,52+6,52) 19,56
𝑚= = = = 6,52 𝑘𝑔
𝑛 3 3
= 0,006 𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (6,57 ± 0,006) 𝑠
∆𝑇 0,006
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,91%
𝑇 6,57
4(3,14)2 .6,52 2
= √0 + | × 0,006|
6,57
= 0,234 𝑁⁄𝑚
𝑘 ± ∆𝑘 = (5,96 ± 0,234) 𝑁⁄𝑚
∆𝑘 0,234
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 3,93%
𝑘 5,96
= 0,02 𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (6,832 ± 0,02) 𝑠
∆𝑇 0,02
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,292%
𝑇 6,832
4𝜋 2 4𝜋 𝑚 2 2 2
=√| 𝑇 2 × 0| + | 𝑇 × 0,02|
4(3,14)2 .7 2
= √0 + | × 0,02|
6,832
= 0,81 𝑁⁄𝑚
𝑘 ± ∆𝑘 = (5,914 ± 0,81) 𝑁⁄𝑚
∆𝑘 0,81
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,14%
𝑘 5,914
0,3933288
= √ = 0,15 𝑠
18
𝑇 ± ∆𝑇 = (6,574 ± 0,15) 𝑠
∆𝑇 0,15
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 2, 281%
𝑇 6,574
𝑑𝑔 2 𝑑𝑔 2
∆𝑔 = √| 𝑥 × ∆𝑥| + | 𝑇 × ∆𝑇|
4𝜋 2 2 4𝜋 2 𝑥 2
= √| 𝑇 2 × 0| + | × ∆𝑇|
𝑇
4.(3,14)2 .0,15 2
= √0 + | × 0,15|
6,574
= 0,134 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,14 ± 0,134) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,134
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 95,714%
𝑔 0,14
Percepatan
Ketetapan
Pegas Benda RN KS Gravitasi (𝑚/
Pegas (N/m)
𝑠2)
METODE PEMBEBANAN
A 1 9,83 ± 0,01 0,101% 99,9%
A 2 10,543 ± 0,01 0,094% 99,91% 0,242 ± 0,0002
A 3 11,17 ± 0,022 0,2% 99,8%
METODE GETARAN
A 1 5,944 ± 2,252 37,90% 62,1%
A 2 5,96 ± 0,234 3,93% 96,1% 0,14 ± 0,134
A 3 5,914 ± 0,81 0,14% 99,86%
4,5 0
6,32 6,57 6,832 6,003 6,06 6,141
4.3.4 Perhitungan
1. Panjang Tali 106 (cm).
Diketahui:
T1 = 8,1 s
T2 = 8,2 s
𝑇3 = 8,3 s
L = 1,06 m
n=3
NST = 1 mm → 0,001 m
Ditanya:
a. Ketidakpastian pengukuran tunggal.
b. Rata-rata periode (T).
c. Ketidakpastian pengukuran berulang.
d. Percepatan gravitasi (g).
e. Ketidakpastian besaran turunan.
Jawab:
a. Ketidakpastian pengukuran tunggal.
1 1
∆𝐿 = 2 × 𝑁𝑆𝑇 = 2 × 0,001 = 0,0005
𝐿 ± ∆𝐿 = (1,06 ± 0,0005) 𝑠
∆𝐿 0,0005
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,05%
𝐿 1,06
= 0,06 𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (8,2 ± 0,06) 𝑠
∆𝑇 0,06
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,73%
𝑇 8,2
4×𝜋 2 2
4×𝜋 ×𝐿 2 2
= √( × ∆𝐿) √( 𝑇 × ∆𝑇)
𝑇2
4×3,142 2
4×3,14 ×1,06 2 2
= √( × 0,0005) √( × ∆0,06)
8,22 8,2
= 0,31 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,62 ± 0,31) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,31
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 50%
𝑔 0,62
𝐿 ± ∆𝐿 = (0,96 ± 0,0005) 𝑠
∆𝐿 0,0005
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,052%
𝐿 1,06
= 0𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (8 ± 0) 𝑠
∆𝑇 0
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0%
𝑇 8
𝜕𝑔 𝜕𝑔 2 2
∆𝑔 = √( 𝜕𝐿 × ∆𝐿) √(𝜕𝑇 × ∆𝑇)
4×𝜋 2 2
4×𝜋 ×𝐿 2 2
= √( × ∆𝐿) √( 𝑇 × ∆𝑇)
𝑇2
4×3,142 2
4×3,14 ×0,96 2 2
= √( × 0,0005) √( × 0)
82 8,2
= 0,0003 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,59 ± 0,0003) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,0003
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,05%
𝑔 0,59
𝐿 ± ∆𝐿 = (0,86 ± 0,0005) 𝑠
∆𝐿 0,0005
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,06%
𝐿 1,06
= 0,06 𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (7,8 ± 0,06) 𝑠
∆𝑇 0,06
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,77%
𝑇 7,8
𝜕𝑔 𝜕𝑔 2 2
∆𝑔 = √( 𝜕𝐿 × ∆𝐿) √(𝜕𝑇 × ∆𝑇)
4×𝜋 2 2
4×𝜋 ×𝐿 2 2
= √( × ∆𝐿) √( 𝑇 × ∆𝑇)
𝑇2
4×3,142 2
4×3,14 ×0,86 2 2
= √( × 0,0005) √( × 0,06)
7,82 7,8
= 0,26 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,56 ± 0,26) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,26
𝑅𝑁 = × 100% = 0,56 × 100% = 46,42%
𝑔
𝐿 ± ∆𝐿 = (0,76 ± 0,0005) 𝑠
∆𝐿 0,0005
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,07%
𝐿 0,76
= 0𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (7,7 ± 0) 𝑠
∆𝑇 0
𝑅𝑁 = × 100% = 7,7 × 100% = 0%
𝑇
𝜕𝑔 𝜕𝑔 2 2
∆𝑔 = √( 𝜕𝐿 × ∆𝐿) √(𝜕𝑇 × ∆𝑇)
4×𝜋 2 2
4×𝜋 ×𝐿 2 2
= √( × ∆𝐿) √( 𝑇 × ∆𝑇)
𝑇2
4×3,142 2
4×3,14 ×0,76 2 2
= √( × 0,0005) √( × 0)
7,72 8,2
= 0,0003 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,51 ± 0,0003) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,0003
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,06%
𝑔 0,51
𝐿 ± ∆𝐿 = (0,66 ± 0,0005) 𝑠
∆𝐿 0,0005
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,08%
𝐿 0,66
= 0,03 𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (7,57 ± 0,03) 𝑠
∆𝑇 0,03
𝑅𝑁 = × 100% = 7,57 × 100% = 0,4%
𝑇
4×𝜋 2 2
4×𝜋 ×𝐿 2 2
= √( × ∆𝐿) √( 𝑇 × ∆𝑇)
𝑇2
4×3,142 2
4×3,14 ×0,66 2 2
= √( × 0,0005) √( × 0,03)
7,572 7,57
= 0,103 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,454 ± 0,103) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,103
𝑅𝑁 = × 100% = 0,454 × 100% = 22,69%
𝑔
𝐿 ± ∆𝐿 = (0,56 ± 0,0005) 𝑠
∆𝐿 0,0005
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,09%
𝐿 0,56
= 0𝑠
𝑇 ± ∆𝑇 = (7,4 ± 0) 𝑠
∆𝑇 0
𝑅𝑁 = × 100% = 7,4 × 100% = 0%
𝑇
4×𝜋 2 2
4×𝜋 ×𝐿 2 2
= √( × ∆𝐿) √( 𝑇 × ∆𝑇)
𝑇2
4×3,142 2
4×3,14 ×0,56 2 2
= √( × 0,0005) √( × 0)
7,42 7,4
= 0,0004 𝑚/𝑠 2
𝑔 ± ∆𝑔 = (0,403 ± 0,0004) 𝑚/𝑠 2
∆𝑔 0,0004
𝑅𝑁 = × 100% = × 100% = 0,1%
𝑔 0,403
4.3.5 Kesimpulan
Tabel 4. 14 Kesimpulan Ayunan Matematis
2(0,612 + 12 )−(0,61+1)2
=√ 22 (2−1)
= 0,2
𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 = (0,8 ± 0,2)
∆𝜇𝑠 0,2
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 25%
𝜇𝑠 0,8
= 0,187
𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 = (0,645 ± 0,187)
∆𝜇𝑠 0,187
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 28,99%
𝜇𝑠 0,645
= 0,1 𝑠
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,645 ± 0,187)
∆𝑡 0,01
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,18%
𝑡 0,55
𝑑𝑣 2 𝑑𝑣 2
∆v = √ ( 𝑑𝑙 × ∆𝑙) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,335 2
= √ (0,55 × 0,005) + ( × 0,01)
1
= 0,009 𝑚⁄𝑠
𝑣 ± ∆𝑣 = (0,609 + 0,009) 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 0,009
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,47%
𝑣 0,609
1 2 0,609 2
= √ (0,55 × 0,009) + ( × 0,01)
1
= 0,017 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (1,107 ± 0,017) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,017
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,53%
𝑎 1,107
= 0,024 𝑠
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,49 ± 0,024)𝑠
∆𝑡 0,024
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 4,8%
𝑡 0,49
𝑑𝑣 2 𝑑𝑣 2
∆v = √ ( 𝑑𝑙 × ∆𝑙) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,335 2
= √ (0,49 × 0,005) + ( × 0,024)
1
= 0,012 𝑚⁄𝑠
𝑣 ± ∆𝑣 = (0,683 + 0,012) 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 0,012
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,7%
𝑣 0,683
𝑑𝑎 2 𝑑𝑎 2
∆a = √ (𝑑𝑣 × ∆𝑣) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,683 2
= √ (0,49 × 0,012) + ( × 0,024)
1
= 0,026 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (1,393 ± 0,026) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,026
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,8%
𝑎 1,393
= 0,046 𝑠
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,336 ± 0,046)𝑠
∆𝑡 0,046
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 13,6%
𝑡 0,336
𝑑𝑣 2 𝑑𝑣 2
∆v = √ ( 𝑑𝑙 × ∆𝑙) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
2 2
1 0,335
√
= ( × 0,005) + ( × 0,046)
0,336 1
= 0,02 𝑚⁄𝑠
𝑣 ± ∆𝑣 = (0,99 + 0,02) 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 0,02
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 2%
𝑣 0,99
∆𝑎 0,005
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,16%
𝑎 2,946
1 2 0,99 2
= √ (0,336 × 0,02) + ( × 0,046)
1
= 0,07 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (2,946 ± 0,07) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,07
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 2,3%
𝑎 2,946
= 0,026 𝑠
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,253 ± 0,026)𝑠
∆𝑡 0,026
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 10,27%
𝑡 0,253
𝑑𝑣 2 𝑑𝑣 2
∆v = √ ( 𝑑𝑙 × ∆𝑙) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,335 2
= √ (0,253 × 0,005) + ( × 0,026)
1
= 0,021 𝑚⁄𝑠
𝑣 ± ∆𝑣 = (1,324 + 0,021) 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 0,021
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,5%
𝑣 1,324
1 2 1,324 2
= √ (0,253 × 0,021) + ( × 0,026)
1
= 0,089 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (5,233 ± 0,089) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,089
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,7%
𝑎 5,233
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 1,7% = 98,3%
g. Menghitung nilai kecepatan (v) dan percepatan (a) pada
lintasan tripleks dengan kemiringan sudut 25° (balok).
Diketahui:
L = 33,5 m → 0,335cm 𝑡3 = 0,82 s
t1 = 0,83 s n=3
t 2 = 0,85 s Nst = 0,01 s
Ditanya:
1). Waktu rata-rata (t).
a) Ketidakpastian pengukuran berulang.
2). Kecepatan benda (v).
a) Ketidakpastian pengukuran berulang.
3). Percepatan benda (a).
a) Ketidakpastian pengukuran tunggal.
b) Ketidakpastian besaran turunan.
Jawab:
1). Waktu rata-rata (t).
∑𝑡 0,83+0,85+0,82 2,5
𝑡̅ = = = = 0,83 𝑠
𝑛 3 3
= 0,008 𝑠
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,83 ± 0,008)𝑠
∆𝑡 0,008
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,9%
𝑡 0,83
𝑑𝑣 2 𝑑𝑣 2
∆v = √ ( 𝑑𝑙 × ∆𝑙) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,335 2
= √ (0,83 × 0,005) + ( × 0,008)
1
= 0,006 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 0,006
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,4%
𝑣 0,403
2 2
1 0,403
=√( × 0,006) + ( × 0,008)
0,83 1
= 0,005 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (0,485 ± 0,005) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,005
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1%
𝑎 0,485
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,71 ± 0,04)𝑠
= 0,04 𝑠
∆𝑡 0,04
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 5,6%
𝑡 0,71
1 2 0,335 2
= √ (0,71 × 0,005) + ( × 0,04)
1
= 0,015 𝑚⁄𝑠
𝑣 ± ∆𝑣 = (0,471 + 0,015) 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 0,015
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 3,1%
𝑣 0,471
1 2 0,471 2
= √ (0,71 × 0,095) + ( × 0,04)
1
= 0,02 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (0,663 ± 0,02) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,02
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 3%
𝑎 0,663
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 3% = 97%
i. Menghitung nilai kecepatan (v) dan percepatan (a) pada
lintasan tripleks dengan kemiringan sudut 40° (bola).
Diketahui:
L = 33,5 m → 0,335cm 𝑡3 = 0,58 s
t1 = 0,43 s n=3
t 2 = 0,48 s Nst = 0,01 s
Ditanya:
1). Waktu rata-rata (t).
a) Ketidakpastian pengukuran berulang.
2). Kecepatan benda (v).
a) Ketidakpastian pengukuran berulang.
3). Percepatan benda (a).
a) Ketidakpastian pengukuran tunggal.
b) Ketidakpastian besaran turunan.
Jawab:
1). Waktu rata-rata (t).
∑𝑡 0,43+0,48+0,58 1,49
𝑡̅ = = = = 0,496 𝑠
𝑛 3 3
= 0,044 𝑠
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,496 ± 0,044)𝑠
∆𝑡 0,044
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 9,8%
𝑡 0,496
𝑑𝑣 2 𝑑𝑣 2
∆v = √ ( 𝑑𝑙 × ∆𝑙) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,335 2
= √ (0,496 × 0,05) + ( × 0,044)
1
= 0,101 𝑚⁄𝑠
1 2 0,675 2
= √ (0,496 × 0,101) + ( × 0,044)
1
= 0,205 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (1,36 ± 0,205) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,205
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 15%
𝑎 1,36
= 0,012 𝑠
𝑡 ± ∆𝑡 = (0,53 ± 0,012)𝑠
∆𝑡 0,012
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 2,2%
𝑡 0,53
𝑑𝑣 2 𝑑𝑣 2
∆v = √ ( 𝑑𝑙 × ∆𝑙) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,335 2
= √ (0,53 × 0,005) + ( × 0,012)
1
= 0,01 𝑚⁄𝑠
𝑣 ± ∆𝑣 = (0,632 + 0,01) 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 0,01
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,5%
𝑣 0,632
𝑑𝑎 2 𝑑𝑎 2
∆a = √ (𝑑𝑣 × ∆𝑣) + ( 𝑑𝑡 × ∆𝑡)
1 2 0,632 2
= √ (0,53 × 0,01) + ( × 0,012)
1
= 0,02 𝑚⁄𝑠
2
𝑎 ± ∆𝑎 = (1, ,194 ± 0,02) 𝑚⁄𝑠
∆𝑎 0,02
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 1,6%
𝑎 1,194
Pembacaan
Parameter
1 2 3 4 5
Mkal 116 117 117 116 116
Mkal + Air 268 268 268 268 268
Mlogam 4 4 4 4 4
Ta 26 26 26 26 26
Tl 80 79 78 77 76
Ts 40 37 34 31 28
4.5.1 Perhitungan
1. Menghitung Massa calorimeter (Mkal).
Diketahui:
Mkal1 = 116 g
Mkal2 = 117 g
Mkal3 = 117 g
Mkal4 = 116 g
Mkal5 = 116 g
n=5
Ditanya:
a. Rata-rata Massa kalorimeter.
b. Ketidakpastian pengukuran berulang Massa kalorimeter.
Jawab:
a. Rata-rata Massa kalorimeter.
̅̅̅̅̅̅̅ = ∑ 𝑀𝑘𝑎𝑙 = 116+117+117+116+116 = 582 = 116,4 𝑔
Mkal 𝑛 5 5
= √ −(116+ 117+117+116+116)2
52 (5−1)
5(67746)−(338724)
=√ 100
5(67746)−(338724)
=√ = 0,224 𝑔
100
∆𝑀𝑘𝑎𝑙 0,244
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,2%
𝑀𝑘𝑎𝑙 116,4
5(80)−(400)
=√ 100
= 0𝑔
∆𝑀𝑙 0
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0%
𝑀𝑙 4
268 𝑔
b. Ketidakpastian pengukuran berulang.
2
𝑛(∑ 𝑀𝑘𝑎𝑙+𝑎𝑖𝑟 )−(∑ 𝑀𝑘𝑎𝑙+𝑎𝑖𝑟)2
∆𝑀𝑘𝑎𝑙 + 𝑎𝑖𝑟 = √
𝑛2 (𝑛−1)
5(359120)−(1795600)
=√ 100
= 0𝑔
𝑀𝑘𝑎𝑙 + 𝑎𝑖𝑟 ± ∆𝑀𝑘𝑎𝑙 + 𝑎𝑖𝑟 = (0,645 ± 0,187) 𝑔
∆𝑀𝑘𝑎𝑙+𝑎𝑖𝑟 0
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0%
𝑀𝑘𝑎𝑙+𝑎𝑖𝑟 268
= √ −(152+151+151+152+152)2
52 (5−1)
5(114914)−(574564)
=√ 100
= 0,244 𝑔
𝑀𝑎𝑖𝑟 ± 𝑎𝑖𝑟 = (151,6 ± 0,244) 𝑔
∆𝑀𝑎𝑖𝑟 0,244
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,1%
𝑀𝑎𝑖𝑟 151,6
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 0,1% = 99,9%
Jadi, rata-rata Mair dan Ketidakpastian berulangnya
adalah 151,6 dan 0,244 g dengan RN 0,1% dan KS 99,9%.
Karena RN berada pada rentan 0,1%-1% maka menggunakan
4 angka penting.
5. Menghitung Suhu Awal(Ta)
Diketahui:
𝑇𝑎1 = 26℃
𝑇𝑎2 = 26℃
𝑇𝑎3 = 26℃
𝑇𝑎4 = 26℃
𝑇𝑎5 = 26℃
𝑛=5
Ditanya:
a. Rata-rata suhu awal(Ta)
b. Ketidakpastian pengukuran berulang suhu awal
Jawab:
a. Rata-rata suhu awal(Ta)
∑ 𝑡𝑎 26+26+26+26+26 130
̅̅̅
Ta = 𝑛 = = 5 = 26℃
5
5(3380)−(16900)
=√ 100
= 0℃
𝑇𝑎 ± ∆𝑇𝑎 = (26 ± 0)℃
∆𝑇𝑎 0
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0%
𝑇𝑎 26
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 0% = 100%
Jadi, rata-rata suhu awal dan Ketidakpastian
berulangnya adalah 26 dan 0 ℃ dengan RN 0% dan KS
100%. RN tidak menggunakan angka penting.
6. Menghitung Suhu Logam(Tl)
Diketahui:
𝑇𝑙1 = 80℃
𝑇𝑙2 = 79℃
𝑇𝑙3 = 78℃
𝑇𝑙4 = 77℃
𝑇𝑙5 = 76℃
𝑛=5
Ditanya:
a. Rata-rata suhu logam(Tl)
b. Ketidakpastian pengukuran berulang suhu logam
Jawab:
a. Rata-rata suhu logam(Tl)
̅ = ∑ 𝑡𝑙 = 80+79+78+77+76 = 390 = 78℃
Tl 𝑛 5 5
5(30430)−(1512100)
=√ 100
= 0,707℃
𝑇𝑙 ± ∆𝑇𝑙 = (78 ± 0,707)℃
∆𝑇𝑙 0,707
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 0,9%
𝑇𝑙 78
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 0,9% = 99,1%
Jadi, rata-rata suhu logam dan Ketidakpastian
berulangnya adalah 78 dan 0,707℃ dengan RN 0,9% dan
KS 99,1%. Karena RN berada pada rentan 0,1%-1% maka
menggunakan 4 angka penting.
7. Menghitung Suhu Thermal
Diketahui:
𝑇𝑠1 = 40℃
𝑇𝑠2 = 37℃
𝑇𝑠3 = 34℃
𝑇𝑠4 = 31℃
𝑇𝑠5 = 28℃
𝑛=5
Ditanya:
a. Rata-rata suhu thermal(Ts)
b. Ketidakpastian pengukuran berulang suhu thermal
Jawab:
a. Rata-rata suhu thermal(Ts)
∑ 𝑡𝑠 40+37+34+31+28 170
̅̅̅
Ts = 𝑛 = = 5 = 34℃
5
5(5870) − (28900)
=√
100
= 2,121℃
𝑇𝑠 ± ∆𝑇𝑠 = (34 ± 2,121)℃
∆𝑇𝑠 2,121
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 6,2%
𝑇𝑠 34
𝐾𝑆 = 100% − 𝑅𝑁 = 100% − 6,2% = 93,8%
Jadi, rata-rata suhu thermal dan Ketidakpastian berulangnya
adalah 34 dan 2,121℃ dengan RN 6,2% dan KS 93,8%. Karena
RN berada pada rentan 1%-10% maka menggunakan 3 angka
penting.
5(410)−(1600)
=√ 100
= 2,121℃
𝑡𝑠 − 𝑡𝑎 ± ∆𝑡𝑠 − 𝑡𝑎 = (8 ± 2,121)℃
∆𝑡𝑠−𝑡𝑎 2,121
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 26,5%
𝑡𝑠−𝑡𝑎 8
5(9720)−(48400)
=√ 100
= 1,414℃
𝑡𝑙 − 𝑡𝑠 ± ∆𝑡𝑙 − 𝑡𝑠 = (44 ± 1,414)℃
∆𝑡𝑙−𝑡𝑠 1,414
𝑅𝑁 = ∙ 100% = ∙ 100% = 3,2%
𝑡𝑙−𝑡𝑠 8
4.5.2 Kesimpulan
Tabel 4. 18 Kesimpulan Kalor Jenis Logam
Parameter Nilai RN KS
Mkal 122,4 ± 0,24 𝑔 0,19% 99,81%
Mkal+Air 274 ± 0 𝑔 0% 100%
Mlogam 10 ± 0 𝑔 0% 100%
Mair 151,6 ± 0,24 𝑔 0,16% 99,84%
TL-Ts 44 ± 1,41 °𝐶 3,2% 96,8%
Ts-Ta 8 ± 2,12𝑔 26,5% 73,5%
2,76
Clogam 4,01% 95,99%
± 11,06 𝑘𝑎𝑙/𝑔°𝐶
BAB V ANALISA
Pada bab ini praktikan akan menganalisis langkah-langkah dari setiap modul
pembelajaran pada Praktikum Fisika Universitas Singaperbangsa Karawang
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri. Pada Praktikum Fisika terdapat 5
modul pembelajaran yaitu Dasar dan Ketidakpastian Pengukuran, Pegas, Ayunan
Matematis, Dinamika Bidang Miring, dan Kalor Jenis Logam. Berikut merupakan
analisa-analisa nya.
5.1 Dasar dan ketidakpastian Pengukuran
Untuk melakukan pengamatan pada modul dasar dan ketidakpastian
pengukuran terdapat beberapa langkah (Dosen Pengampu Praktikum dan
Asisten Praktikum, 2022). Berikut langkah-langkah pengamatan,
diantaranya:
1. Mengukur panjang menggunakan mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup
a. Mengukur panjang sisi objek ukur dengan menggunakan mistar.
Nyatakan hasil pengukuran dengan jumlah angka yang wajar
sesuai ketelitian alat. Ulang pengukuran sebanyak 5 kali. Catat
hasil pengukuran pada tabel.
b. Mengukur panjang sisi objek ukur dengan menggunakan jangka
sorong. Nyatakan hasil pengukuran dengan jumlah angka yang
wajar sesuai ketelitian alat. Ulang pengukuran sebanyak 5 kali.
Catat hasil pengukuran padatabel.
c. Mengukur diameter objek dengan menggunakan jangka sorong.
Nyatakan hasil pengukuran dengan jumlah angkayang wajar sesuai
ketelitian alat. Ulang pengukuran sebanyak 5 kali. Catat hasil
pengukuran pada tabel.
d. Mengukur panjang sisi objek ukur dengan menggunakan
mikrometer sekrup. Nyatakan hasil pengukuran dengan jumlah
angka yang wajar sesuai ketelitian alat. Ulang pengukuran
sebanyak 5 kali. Catat hasil pengukuran padatabel.
e. Mengukur diameter objek dengan menggunakan mikrometer.
Nyatakan hasil pengukuran dengan jumlah angka yang wajar
sesuai ketelitian alat. Ulang pengukuran sebanyak 5 kali. Catat
hasil pengukuran padatabel.
2. Menimbang berat objek menggunakan neraca
a. Menimbang berat objek menggunakan neraca digital. Nyatakan
hasil pengukuran dengan jumlah angka yang wajar sesuai
ketelitian alat. Ulang pengukuran sebanyak 5 kali. Catat hasil
pengukuran pada tabel.
b. Menimbang berat objek menggunakan neraca analog.Nyatakan hasil
pengukuran dengan jumlah angka yang wajar sesuai ketelitian alat.
Ulang pengukuran sebanyak 5 kali. Catat hasil pengukuran pada
tabel
5.2 Pegas
Untuk melakukan pengamatan pada modul pegas terdapat beberapa
langkah (Dosen Pengampu Praktikum dan Asisten Praktikum, 2022). Berikut
langkah-langkah pengamatan, diantaranya:
1. Penentuan (k) dengan Metode Pembebanan:
a. Timbanglah 3 (tiga) buah beban dengan penimbangan masing-
masing beban 3 (tiga) kali, lalu catat masing- masing massanya.
b. Letakkan sebuah beban pada penggantung pegas yang terpasang
pada pegas.
c. Catat pertambahan panjang pegas akibat pembebanan, lalu ulangi
percobaan tersebut sebanyak 3 (tiga) kali.
d. Tambahkan sebuah beban lain pada pegas dan catat massa total
beban yang ada pada pegas.
e. Ulangi langkah ke-3 dan ke-4 hingga seluruh bebanterpasang pada
pegas,
f. Hitung nilai (k) beserta perhitungan ralatnya.
g. Buat grafik hubungan massa dan pertambahan panjang dari
perhitungan nilai (k) yang telah diperoleh.
h. Lakukan langkah-langkah yang sama pada pegas kedua.
2. Penentuan (k) dengan Metode Getaran:
a. Timbanglah 3 (tiga) buah beban dengan penimbangan masing-
masing beban 3 (tiga) kali, lalu catat masing- masing massanya.
b. Letakkan sebuah beban pada penggantung pegas yang terpasang
pada pegas.
c. Simpangkan beban, lalu secara perlahan lepaskan.
d. Catat waktu yang diperlukan untuk melakukan 10 getaran, lalu
lakukan percobaan tersebut sebanyak 3 (tiga) kali.
e. Lakukan langkah ke-2 sampai ke-4 hingga seluruh bebanterpasang
pada pegas.
f. Hitung nilai (k) beserta perhitungan ralatnya.
g. Buat grafik hubungan massa dan periode pegas dariperhitungan
nilai (k) yang telah diperoleh.
h. Tentukan nilai percepatan gravitasi bumi (g) dariperhitungan
nilai (k).
i. Lakukan langkah-langkah yang sama pada pegas kedua.
6.1 Kesimpulan
Praktikum Fisika merupakan kegiatan belajar mengajar yang
memerlukan beberapa eksperimen dan pengumpulan data dari berbagai
percobaan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Dalam Praktikum
Fisika Tahun 2023 memuat beberapa modul yaitu terdiri dari modul Dasar
dan Ketidakpastian Pengukuran, Pegas, Ayunan Matematis, Dinamika
Bidang Miring, dan Kalor Jenis Logam. Sistem penyampaian materi
Praktikum Fisika dibagi menjadi dua kelompok setiap pertemuannya, yakni
terdapat kelompok ganjil dan genap. Yang dimana pada saat penyampaiannya
akan mendapatkan materi yang berbeda dengan kelompok lainnya.
Dalam proses pengambilan data dilakukan oleh masing-masing
kelompok, yang dimana tiap mahasiswa akan ikut serta dalam proses
pengambilan data dari tiap modul yang ada. Selain itu, Adapun beberapa
penilaian tambahan guna untuk menyesuaikan nilai individu dan kelompok
diantaranya;
1. Review Handout.
2. Review Individu.
3. Kuis Kelompok.
4. Kuis Individu.
6.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum Fisika ini, seluruh praktikan telah
melaksanakan praktikum dengan semaksimal dan sebaik-baiknya. Akan
tetapi, terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki lagi oleh praktikan dalam
praktikum selanjutnya. Praktikan diharapkan dapat lebih aktif lagi dalam
bertanya kepada asisten praktikum. Praktikan harus lebih bisa mengatur
waktunya dalam mengerjakan tugas-tugas praktikum yang diberikan.
Sehingga, praktikan dapat menghindari keterlambatan pengumpulan tugas
yang diberikan. Praktikan juga harus bisa lebih teliti lagi dalam perhitungan
individu dan kelompok, untuk menghasilkan gambar teknik yang lebih baik
lagi. Selain itu juga, praktikan diharapkan bisa lebih berhati-hati dalam
penggunaan berbagai alat praktikum fisika, supaya praktikum berjalan
dengan lancer dan dapat lebih rapih serta bersih.
Oleh karena itu, praktikan akan dengan sangat terbuka dalam menerima
kritik dan saran yang ingin disampaikan. Praktikan akan menerima semua
kritik dan saran tersebut dengan lapang dada, guna menghasilkan lembar
perhitungan yang baik dan rapih, maupun laporan yang lebih baik lagi. Kritik
dan saran yang disampaikan akan dijadikan evaluasi bagi praktikan.
Saran yang dapat dipaparkan setelah dilaksanakannya seluruh kegiatan
praktikum menggambar teknik ini, diantaranya:
1. Mempelajari langkah-langkah perhitungan yang sesuai dengan aturan.
2. Mempelajari materi yang disampaikan.
3. Mempelajari penggunaan alat-alat sebelum dilaksanakannya praktikum.
4. Membuat handout dengan desain yang lebih menarik.
5. Lebih aktif dalam proses praktikum.
LEMBAR ASISTENSI
Berikut hasil kegiatan Asistensi Praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum
kepada kami dalam menyusun Laporan Akhir Praktikum Fisika 2023 lebih baik
lagi, melalui tempat dan personal chat/multigroup chat masing-masing perwakilan
kelompok kepada Asisten Praktikum, diantaranya:
Asistensi RM 1 Asistensi RL 1 Asistensi RM 2
Asisten IV Asisten V
Dengan ini menyatakan bahwa saya perwakilan dari kelompok 18 bersedia untuk
mengikuti prosedur atau tata tertib yang berlaku untuk Seminar Praktikum Fisika
2022/2023. Apabila pada sesi atau waktu yang telah ditentukan, maka Kelompok
18 siap menerima konsekuensi apapun. Demikian pernyataan ini dibuat dengan
keadaan sadar dan tidak di bawah tekanan orang lain.
Asisten IV Asisten V
Oleh:
Kelompok 18
Asisten IV Asisten V