Disusun oleh :
Nama : Rainhart Rayja Priya Putra
NPM : 0203000008
Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kusuma Neagara
Dr.Kasbuntoro,SE,MM
ii
HALAMAN PENGESAHAN
(...............................) ..........................................
Sekretaris Tanggal
(...............................) .............................................
Anggota Tanggal
(................................) ..............................................
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR
Jakarta, ..................2023
iv
PERNYATAAN IJIN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Menyatakan dengan sebenarnya dan memberikan ijin kepada STIE Kusuma Negara
terhadap karya ilmiah saya berupa laporan tugas akhir untuk dipublikasikan oleh
STIE Kusuma Negara dalam bentuk jurnal atau lainnya untuk kepentingan
akademis. Dan saya tidak akan menurut dalam bentuk apapun di kemudian hari.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Jakarta, 2023
Materai Rp.6.000
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena
atas cinta dan kebaikanNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
yang berjudul “Penerapan Kebijakan PSAK 74 Sebagai Standar Pengelolaan
Kontrak Asuransi Perusahaan Salah Satu Tugas Konsultatif CT Prima”,
dengan baik dan berhasil.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang dengan caranya masing-masing telah membantu dan membimbing
penulis menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara
Jakarta, yaitu kepada:
1. Dr. Kasbuntoro,SE.MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kusuma Negara Jakarta.
2. Dr. Nendi Juhandi SE,MM selaku Wakil Ketua I, Sari Maemunah,SE,MM
selaku Wakil Ketua II dan Refren Riadi selaku Wakil Ketua III yang dengan
penuh perhatian dan kesabaran memberikan arahan dan petunjuk, serta
bimbingan selama Penulis mengikuti kegiatan kuliah hingga penyusunan
tugas akhir.
3. Hestin Agus Tantriningsih,SE,Ak,M.Ak,CA,CSRA sabagai Ketua Program
Studi D3 Akuntansi yang dengan penuh kesabaran memberikan perhatihan,
bimbingan dan arahan kepada penulis selama kuliah dan khususnya dalam
penyusunan tugas akhir hingga selesai.
4. Pawit Winarti,S.Pd,MM selaku dosen pembimbing I dan I Nyoman Simpen,
SE,M.Ak. yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis menyusun
dan menyelesaikan tugas akhir.
5. Pimpinan dan staf CT PRIMA, bapak Dr. Lodovicus Sensi
Wondabio,CPA,CA dan Bpk Yohanes Lui, Sak,CA. yang dengan sepenuh
hati menerima Penulis melakukan kerja magang di CT Prima serta
membantu membimbing penulis beradaptasi dengan dunia kerja yang riil
dan mengarahkan penulis membuat laporan tugas akhir hingga selesai.
6. Kedua orang tua tercinta, Bpk. Crys Bernard Embungganda, S.Fil. dan Ibu
Sampang ate Riana T, SE, M.Si serta adik Dylan Agustino yang telah
vi
memberikan dukungan yang luar biasa kepada penulis sejak awal kuliah
hingga selesai.
7. Teman-teman D3 Akuntansi malam angkatan 2020 yang telah memberikan
dukungan serta semangat selama kuliah hingga lulus.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik
dan saran yang konstuktif dan berguna sangat penulis harapkan demi perbaikan
lebih lanjut.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat baik
untuk penulis, maupun untuk yang membacanya.Semoga Tuhan membalas semua
kebaikan serta melimpahkan berkat yang istimewah bagi kita semua.
Jakarta,......................
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN AKHIR ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ................... iv
PERNYATAAN IZIN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR .................. v
KATA PENGATAR ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul .................................................................... 1
1.2. PERMASALAHAN ....................................................................................... 2
1.2.1. Pokok Permasalahan ....................................................................... 2
1.2.2. Pembatasan Masalah ....................................................................... 3
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ................................................. 3
1.3.1. Tujuan Penelitan.............................................................................. 3
1.3.2. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
1.4. METODE PENGUMPULAN DATA ............................................................ 4
1.5. SISTEMATIKA PENELITIAN ..................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6
2.1. DEFINISI DAN TUJUAN KONTRAK ASURANSI ................................... 6
2.1.1. Contoh Kontrak Asuransi ................................................................. 7
2.1.2. Contoh Yang Tidak Termasuk Kontrak Asuransi ............................ 8
2.2. PSAK ............................................................................................................. 9
2.2.1. Tujuan Dan Pentingnya PSAK......................................................... 9
2.2.2. PSAK Tentang Kontrak Asuransi .................................................... 9
BAB III LAPORAN HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................... 13
3.1. PROFIL PERUSAHAAN ............................................................................ 13
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................... 13
3.1.2. Nilai Dan Filosofi Perusahaan CT PRIMA .................................... 13
3.1.3. Logo Perusahaan ............................................................................ 14
viii
3.1.4. Organisasi Dan Manajemen Perusahaan ........................................ 14
3.1.5. Bidang Usaha Perusahaan .............................................................. 17
3.2. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 19
3.2.1. Alasan CT PRIMA Menerapkan PSAK 74 .................................... 20
3.2.2. Tantangan Perusahaan Asuransi Dalam Memenuhi PSAK 74 ...... 23
3.2.3. Solusi SAS Bantu Perusahaan Asuransi Memenuhi PSAK 74 ...... 23
3.2.4. Manfaat Solusi SAS PSAK 74 Bagi Perusahaan Asuransi ............ 24
3.2.5. Persiapan Sistem Keuangan Untuk PSAK 74 Oleh CT PRIMA ... 24
3.2.6. Kontrak Asuransi Berdasarkan PSAK 74 ...................................... 25
3.2.7. Strategi Pemasaraan Jasa Konsultasi Keuangan CT PRIMA ........ 28
3.2.8. Kontrak Kerja ................................................................................. 34
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 45
4.1. KESIMPULAN ............................................................................................ 45
4.2. SARAN ........................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Logo CT PRIMA ............................................................................... 14
Gambar 3.2 Struktur Organisasi CT PRIMA ........................................................ 14
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dan beberapa ketentuan transisi yang dimodifikasi. Rajala (2020) menyebut laporan
keuangan perusahaan asuransi yang dibuat dengan penerapan IFRS 17 dapat
memiliki “daya banding” (comparable) dan keterbukaan. Selain itu, PSAK 74 juga
menyediakan informasi yang jelas terkait pemisahaan antara pendapatan dari bisnis
asuransi dengan pendapatan dari kegiatan investasi, sehingga diharapkan seluruh
stakeholders dari laporan keuangan, termasuk pemegang polis maupun investor
bisa memiliki informasi atas laporan keuangan perusahaan secara transparan.
Implementasi PSAK 74 di Indonesia direncanakan efektif berjalan pada
pada 1 Januari 2025. Meskipun demikian, para pelaku industri asuransi telah
diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan persiapan sedini
mungkin. Penelitian mengenai persiapan implementasi PSAK 74 pada perusahaan
asuransi terutama di Indonesia masih jarang ditemukan, namun demikian sudah ada
beberapa peneliti terdahulu yang telah membahas hal tersebut. Penelitian Muskita
& Safitri, 2019; Qadri et al.,2022 mengemukakan bahwa terdapat beberapa kendala
dalam penerapan PSAK 74 yaitu adanya kesulitan untuk mengumpulkan dan
menyesuaikan data historis perusahaan yang dibutuhkan dalam perhitungan
restropektif bagi kontraktual jasa marjin (CSM). Kendala lain yaitu minimnya
tenaga aktuaria dan kompetensi akuntan padahal dalam pengimplementasian PSAK
74 perusahaan asuransi dituntut untuk melakukan lebih banyak perhitungan
aktuaria dibandingkan dengan pembuatan laporan keuangan dengan menggunakan
PSAK 62.
Berdasarkan gambaran kondisi tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
menjadikan “ Penerapan Kebijakan PSAK 74 sebagai Standar Pengelolahan
Kontrak Asuransi Perusahaan,Salah satu Tugas Konsultatif CT PRIMA”,
sebagai judul Laporan Tugas Akhir.
1.2. PERMASALAHAN
PRIMA ?
2. Bagi CT PRIMA
Dengan laporan ini , Perusahaan akan mendapatkan informasi tambahan
mengenai PSAK 74 untuk efektifitas kerja selanjutnya.
2. Wawancara.
Teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlansung
satu arah,artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan
jawaban diberikan oleh yang diwawancara.
3. Studi Pustaka.
Metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto,
gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses
penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung
foto-foto atau karya
Untuk mempermudah uraian dan pemahaman atas laporan ini, penulis membaginya
menjadi 4 bagian, sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Bagian Pendahuluan berisi latar belakang masalah,tujuan dan manfaat
penelitian,metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
2. Landasan Teori
Landasan teori yaitu pernyataan yang disusun secara sistematis dan
memiliki variabel yang kuat. Landasan teori biasanya memuat teori-teori
dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian digunakan sebagai
kerangka teori peneliti untuk menyelesaikan sebuah penelitian.
4. Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori dalam penelitian atau karya tulis ilmiah ini digunakan untuk
menguatkan penelitian yang dilakukan. Selain itu, landasan teori juga berfungsi
untuk memperjelas masalah yang akan diteliti oleh penulis laporan ilmiah tersebut.
Pada bagian ini, penulis ingin menjelaskan beberapa teori sebagai landasan
untuk memperkuat penelitian penulis dan laporan ilmiah yang dibuat berkaitan
dengan kontrak asuransi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
6
7
h. Kontrak reasuransi.
Asuransi sendiri, dengan kata lain menahan risiko yang dilindungi oleh asuransi
(tidak terdapat kontrak asuransi karena tidak ada kesepakatan dengan pihak lain).
9
2.2. PSAK
3. PSAK 62
PSAK 62 merupakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang bersifat
temporer dan tidak dimaksudkan untuk mengubah secara signifikan
pengaturan dan praktik akuntansi yang selama ini dilakukan oleh industri
asuransi. Penerapan PSAK 62 dilengkapi dengan revisi PSAK 28 dan PSAK
36 untuk memberikan panduan yang lebih spesifik terkait pengakuan dan
pengukuran pendapatan, beban dan liabilitas yang timbul dari kontrak
asuransi.
Ruang Lingkup PSAK 62 adalah: 1) Kontrak Asuransi (termasuk kontrak
reasuransi) yang diterbitkan dan kontrak reasuransi yang dimiliki cedant; 2)
instrument keuangan yang diterbitkan entitas dengan fitur partisipasi tidak
mengikat (hak kontraktual untuk menerima. sebagai tambahan dari manfaat
yang dijamin). Pengecualian PSAK 62 adalah : 1) kontrak jaminan
keuangan kecuali pihak penerbit sebelumnya telah menyatakan secara
eksplisit bahwa kontrak tersebut merupakan kontrak asuransi; 2) tidak
berlaku bagi kontrak asuransi langsung dimana entitas adalah pemegang
polis; 3)asuradur tidak perlu memisahkan dan mengukur pada nilai wajar
suatu opsi pemegang polis untuk menyerahkan kontrak asuransi pada
jumlah tetap bahkan jika harga eksekusi berbeda dengan nilai tercatat dari
liabilitas asuransi utamanya. Untuk pengecualian PSAK 62 dapat
diterapkan PSAK 55 (Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran).
4. PSAK 74
PSAK 74 merupakan adopsi dari IFRS 17 Insurance Contract yang akan
berlaku efektif secara internasional pada 1 Januari 2023. PSAK 74: Kontrak
Asuransi ini telah mencakup relaksasi beberapa ketentuan sebagaimana
11
Penghematan biaya hingga 26% untuk lisensi dan hosting dibandingkan jika
perusahaan asuransi mengimplementasi secara mandiri.
2. Efisiensi
12
3. Konsistensi Data
4. Tampilan Komprehensif
2. Respek ( Respect)
CT PRIMA sangat menghormati adanya perbedaan budaya yang dimiliki
setiap klien dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk berinovasi serta
modal untuk memperlakukan klien dengan baik dan benar.
13
14
3. Kompetensi ( Competence)
CT PRIMA secara profesional dan kompeten bekerja memberikan kepuasan
kepada klien serta membantu mengembangkan bisnis perusahaan rekanan
dan pembangunan stafnya.
4. Independen (Independence)
Secara independen CT PRIMA mampu mengatasi banyak tantangan demi
pengembangan pasarnya sesuai standar kualitas yang dimiliki.
Direktur
Technical Technical
Advisor Advisor
2. Manajemen Perusahaan
SDM dalam CT PRIMA berkolaborasi sesuai tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing. Tentunya koordinasi antar unit kerja sangat diperlukan
demi tujuan yang akan dicapai. Berikut tugas dan tanggung jawab dari
masing-masingnya:
1. Director/Direktur
• Direktur bertanggung jawab mengelola Perusahaan mencapai visi
dan misi dengan mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Direktur menjalankan kegiatan
operasi Perusahaan sehari-hari dan memimpin Perusahaan mencapai
maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan yang telah
ditetapkan.
• Mengelola bisnis dan menyusun strategi bisnis untuk kemajuan
perusahaan
• Melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan
sehingga seluruh kinerja karyawan bisa ditingkatkan atau
dipertahankan.
• Menentukan dan memilih staf-staf yang membantu dalam
perusahaan.
• Menyetujui anggaran belanja perusahaan.
• Mengirim laporan secara rutin ke para pemegang saham.
• Melakukan pengadaan rapat dengan semua jajaran pada perusahaan
tersebut.
• Menerapkan visi misi perusahaan.
4. Actuaris
• Mengumpulkan data statistik untuk dianalisis.
• Memperkirakan probabilitas dan kemungkinan biaya untuk suatu
kejadian, misalnya kecelakaan, kematian, bencana alam, atau
penyakit.
• Membuat desain, menguji, dan mengelola kebijakan untuk
meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan.
• Menjelaskan proposal dan hasil temuan kepada pihak yang terkait
misalnya eksekutif perusahaan, pemegang saham, klien, atau bahkan
pejabat pemerintah.
17
pandangan bagi setiap perusahaan asuransi di Indonesia serta para investor terkait
dengan akan diimplementasikannya PSAK 74.
Indonesia saat ini memiliki beberapa standar akuntansi keuangan yang
berlaku dan digunakan oleh entitas perusahaan. Penggunaan standar akuntansi
keuangan memiliki peran yang penting yaitu untuk mempermudah auditor dan
pembaca laporan keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda beda. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) merupakan pedoman yang digunakan di Indonesia terutama oleh entitas
perusahaan yang membutuhkan akuntabilitas publik untuk membuat laporan
keuangan. Salah satu hal yang diatur dalam PSAK adalah terkait kontrak asuransi.
Dimana kontrak asuransi akan diatur dalam PSAK 74 yang akan menggantikan
PSAK 62. Kontrak asuransi sendiri adalah kontrak dimana satu pihak (perusahaan
asuransi) menerima risiko asuransi signifikan dari pihak lain (pemegang polis)
dengan menyetujui untuk mengkompensasi pemegang polis jika kejadian masa
depan tidak pasti tertentu (kejadian yang diasuransikan) berdampak merugikan
pemegang polis. PSAK 74 akan mengatur cara pencatatan keuangan kontrak
asuransi agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang terstandarisasi.
5. Kasus fraud salah satu asuransi jiwa dilakukan oleh pemilik perusahaan itu
sendiri dengan modus melakukan transaksi aset investasi perusahaan untuk
kepentingan pribadi. PSAK 74 bisa menjadi “obat” untuk mencegah
terulangnya miss-management yang disengaja atau tidak disengaja.
6. Industri asuransi kembali dikejutkan dengan kasus fraud salah satu asuransi
jiwa yang dilakukan oleh pemilik perusahaan itu sendiri dengan modus
melakukan transaksi aset investasi perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Padahal belum kelar kasus produk bleeding dan miss management, serta
fraud asuransi pelat merah, juga masalah klaim nasabah asuransi unit-linked
yang tak kunjung terselesaikan.
masih ada celah di regulasi dan infrastruktur yang dapat menyebabkan miss
management, baik disengaja maupun tidak disengaja. Tentu diperlukan
“obat” untuk mencegah terulangnya masalah tersebut. Salah satunya dengan
regulasi administratif, termasuk pedoman akuntansi untuk menutup celah
jalan masuk penyelewengan, window dressing, dan pengaburan data
keuangan. Caranya dalah menerapkan PSAK 74.
• Pendapatan asuransi dan beban jasa asuransi yang disajikan dalam laba
rugi tidak memasukkan komponen investasi.
1. Efisiensi
Efisiensi waktu dalam mengelola informasi hingga 37%, sehingga
perusahaan bisa mengambil keputusan lebih cepat dengan metode yang
lebih efektif.
2. Konsistensi Data
Konsistensi data dan pemrosesan yang lebih baik di berbagai departemen
dalam organisasi atau perusahaan.
3. Tampilan Komprehensif
Memiliki tampilan komprehensif sehingga PSAK 74 dapat memenuhi
persyaratan akuntansi untuk kontrak asuransi dan menciptakan proses kerja
terstruktur. Solusi ini mengintegrasikan kalkukasi finansial dan risiko.
Dengan demikian memungkinkan perusahaan menyederhanakan alur
informasi dan pelaporan arus kas yang diharapkan dengan arus kas
sesungguhnya untuk seluruh jajaran perusahaan.
b. Kontrak Asuransi
Saat mengakui kelompok kontrak asuransi dalam suatu periode
pelaporan, entitas hanya dapat memasukan kontrak yang diterbitkan
sampai dengan akhir periode pelaporan tersebut dan membuat estimasi
untuk tingkat diskonto pada tanggal pengakuan awal dan unit
pertanggungan yang diberikan dalam periode pelaporan. Entitas
menambahkan kontrak tersebut kepada kelompok kontrak dalam
periode pelaporan saat kontrak diterbitkan. Hal ini dapat menyebabkan
perubahan dalam penentuan tingkat diskonto pada tanggal pengakuan
awal sesuai paragraf PP73. (Jika modifikasi kontrak tidak memenuhi
salah satu kondisi dalam paragraf 72, entitas memperlakukan perubahan
arus kas dari modifikasi tersebut sebagai perubahan estimasi atas arus
kas pemenuhan). Entitas menerapkan tingkat diskonto revisian sejak
27
3. Pengukuran Selanjutnya
Jumlah tercatat atas sekelompok kontrak asuransi pada setiap akhir periode
pelaporan merupakan penjumlahan dari:
a. Liabilitas atas sisa masa pertanggungan yang terdiri dari arus kas
pemenuhan terkait jasa masa depan yang dialokasikan untuk kelompok
pada tanggal pelaporan dan marjin jasa kontraktual atas kelompok pada
tanggal pelaporan.
b. Liabilitas atas kejadian klaim, terdiri atas arus kas pemenuhan terkait
jasa masa lalu yang dialokasikan untuk kelompok pada tanggal
pelaporan.
6. Pengungkapan
Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan
informasi dalam catatan atas laporan keuangan yang, bersama informasi
didalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan dan laporan arus
kas, memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
dampak yang ditimbulkan kontrak asuransi terhadap laporan posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas. Untuk mencapai tujuan
tersebut, entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif
mengenai:
a. Jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk kontrak yang
tercakup dalam ruang lingkup DE PSAK (DE=Draft Exposure)
b. Pertimbangan signifikan, dan perubahan dalam pertimbangan tersebut,
yang dibuat ketika menerapkan DE PSAK 74
c. Sifat dan tingkat risiko dari kontrak asuransi yang berada dalam ruang
lingkup DE PSAK 74
• Value as The Quality Consumer Gets For The Price They Pay
Lain hal dengan penilaian konsumen yang membandingkan kualitas
yang didapatkan dengan apa yang dibayarkan.
1. Tenaga Profesional
Kegiatan pemasaran ini tentu akan membutuhkan tenaga yang terlibat
langsung kepada konsumen sebagai customer service atau penawaran
jasa. Sehingga adanya tenaga ini berfungsi menjual jasa atau atau
produk pemasaran yang menjadi branding pada usaha jasa Anda.
31
2. Feedback Konsumen
Ketika Anda menawarkan jasa yang ditawarkan secara baik dan benar,
akan menciptakan kenyamanan dan kepuasan pelanggan. Sehingga
Anda dapat menerima penilaian positif yang membangun citra
perusahaan, berupa feedback konsumen melalui komunikasi atau
dokumentasi secara fisik
b. Positioning Market
Menentukan positioning secara spesifik akan membuat Anda semakin
tepat untuk mendapatkan konsumen, cara ini ditujukan supaya Anda
mendapatkan posisi pemasaran yang kuat dalam lingkup pasar.
e. Timing strategy
Melakukan strategi pemasaran sebaiknya memilih waktu yang tepat
sehingga produk yang ditawarkan kepada konsumen juga meningkat.
Bukan hanya itu pembukuan bisnis Anda pun dapat dibereskan secara
teknologi dengan layanan profesional ini. Apa saja teknologi yang digunakan?.
Harmony software akuntansi adalah solusi pembukuan berbasis teknologi yang bisa
membantu Anda. Harmony telah membantu ribuan pebisnis untuk mendapatkan
laporan keuangan realtime dan menyelesaikan transaksi penjualan dan pengeluaran
dengan mudah.
34
itu asuransi dan produk apa yang cocok untuk digunakan. Dengan begitu
tidak akan terjadi kesalahan pembelian produk karena sudah sesuai
dengan apa yang dibutuhkan. Untuk menjalankan tugas ini dengan baik
maka insurance advisor harus memahami dunia asuransi secara
menyeluruh. Ia harus bisa menguasai semua hal terkait penggunaan
layanan asuransi. Dengan begitu berbagai jenis pertanyaan dari klien
dapat dijawab secara optimal dan lengkap.
Jasa insurance advisor ini tidak hanya membantu klien yang akan
membeli produk asuransi. Mereka juga akan membantu klien yang
sudah memakai produk asuransi tertentu. Jika ada masalah terkait
penggunaan produk asuransi tersebut maka jasa konsultan ini bisa
membantu klien untuk mengatasinya. Termasuk membantu klien dalam
mengajukan klaim asuransi. Urusan asuransi ini memang seringkali sulit
untuk dipahami oleh pengguna asuransi itu sendiri. Jadi akan jauh lebih
efektif jika ada jasa profesional yang membantu klien. Insurance advisor
ini akan memastikan bahwa klien mengikuti prosedur pengajuan klaim
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jadi pengajuan klaim juga bisa
lebih hemat waktu dan tenaga. Berikut contoh jurnalnya :
Dari sisi pembeli asuransi :
Jurnal mengajukan kliem
Beban klaim xxx
Utang klaim xxx
Dari sisi penjual asuransi :
Beban klaim asuransi xxx
Kas xxx
Apa yang ingin dinilai dari penyedia bergantung dari apa yang ingin
dicapai oleh pengguna barang/jasa, juga bergantung seberapa
kompleks pekerjaan dan tipe hubungan bisnis yang diharapkan
dengan penyedia. Hal ini akan menentukan penyedia terbaik yang
sesuai dalam merespon persyaratan yang dibutuhkan pengguna.
Penilaian penyedia juga dapat dilakukan jika terdapat penyedia
potensial baru. Jika penilaian bagi suatu penyedia adalah positif,
maka penyedia tersebut dapat dimasukkan pada “daftar penyedia
yang disetujui atau sah”, dan penyedia dapat dimasukkan sebagai
penyedia terundang untuk pekerjaan atau kontrak yang baru.
b. Kualitas
Beberapa hal yang dapat dijadikan kriteria evaluasi dalam aspek kualitas
adalah:
• spesifikasi,
• interval perawatan,
• keandalan,
• garansi
c. Ketersediaan
Ketersediaan adalah tentang kemampuan penyedia untuk dapat
menawarkan apa yang dibutuhkan di lokasi dan saat yang diinginkan
43
• kapasitas,
• stok barang,
• pengalaman ekspor,
d. Daya tanggap
Daya tanggap berkaitan langsung dengan pelayanan penyedia kepada
organisasi pembeli. Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam
mengevaluasi penyedia dalam aspek ini seperti:
• pengukuran respon dalam menyelesaikan permasalahan,
e. Biaya
Biaya adalah aspek yang sangat menentukan dalam kriteria evaluasi
penyedia. Secara keseluruhan aspek biaya tidak hanya ditentukan oleh
harga produk tetapi total biaya kepemilikan. Beberapa kriteria yang
dapat digunakan dalam melakukan evaluasi penyedia seperti:
• daftar atau harga standar atau tarif,
sebelumnya, website organisasi penyedia, pihak ketiga, serta data lain yang
harus diverifikasi dan divalidasi. Data yang digunakan untuk evaluasi
adalah data dalam rentang yang ditentukan oleh sistem melalui
kebijakan/ketentuan Organisasi, misalnya data 1 (satu) tahun terakhir pada
saat dilakukan evaluasi kinerja.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Perkembangan usaha dalam dunia perasuransian saat ini semakin pesat dan
kompleks. Kondisi ini menuntut adanya sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
pada setiap perusahaan untuk seragam dan dapat diterima secara umum sehingga
perusahaan perlu menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi yang
berlaku umum agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal.
Sistem akuntansi yang mengatur kontrak asuransi diantaranya yaitu PSAK 74,
PSAK 28, PSAK 36, IFRS 4, dan IFRS 17. Yang berlaku saat ini dengan tingkat
kualitas yang baik adalah PSAK 74 atau IFRS 17.
Pengakuan kontrak asuransi diakui entitas pada saat mana yang paling awal
dari pilihan awal periode pertanggungan dari kelompok kontrak, tanggal ketika
pembayaran pertama dari satu pemegang polis dalam kelompok jatuh tempo, dan
pada saat kelompok menjadi merugi untuk kelompok kontrak yang merugi. Entitas
melakukan pengakuan dan penyajian kontrak dengan memisahkan jumlah yang
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (selanjutnya
disebut sebagai laporan kinerja keuangan) ke dalam hasil jasa asuransi dan
penghasilan atau beban keuangan asuransi. Selanjutnya, untuk menilai dampak
yang ditimbulkan kontrak asuransi terhadap laporan posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas, entitas melakukan pengungkapan. Entitas mengungkapkan
informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan untuk kontrak, pertimbangan signifikan dan perubahan dalam
pertimbangan tersebut, sifat dan tingkat risiko dari kontrak asuransi.
4.2. SARAN
Pembahasan penelitian telah memberikan hasil-hasil penelitian yang dapat
disimpulkan oleh peneliti untuk memberikan beberapa saran yaitu:
1. Penerapan perlakuan akuntasi untuk kontrak asuransi diharapkan terus
konsisten sebagaimana PSAK 74 dan IFRS 17 yang berlaku.
45
46
Morasa, J., & Horman, I. (2016). Analisis Penerapan Psak No.36 Tentang
Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa Pada Pt. Asuransi Jiwasraya (Persero) Cabang
Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1), 2963.
48
Qadri, R. A., Sari, Y. M., Andriani, A. F., & Kusumawati, R. (2022).
Contextualizing the Universe of PSAK 74 [IFRS 17] in Indonesia and Insurance
Industry Vigilance Through the Cosmology of Yoga“
48