The Procedures For Calculating, Paying and Reporting Tax UMKM Of The
Annual Tax Return 1771 For Corporate Tax Payer in Accordance With
Government Regulation No.23 Of 2018 Using E-Form For IBS Consulting
Client Of “PT. Biro Perjalanan Wisata Mega Rizky Persada”
Oleh
ABDUL HAZIM
A0D020002
Mataram,………………..2023
Menyetujui
Pembimbing
Nurabiah,MM.Si
NIP 198002122008122001
Mengetahui,
Dekan Ketua Program
Tim Penguji:
1. Nurabiah,SE,MM.Si
2. Dra. Hj. Emi Salmah.,M.Si
3. Drs. I Dewa Ketut Yudha.S,M.Si
ii
LAPORAN PKL
TATA CARA PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN DAN PELAPORAN
PAJAK UMKM SPT TAHUNAN 1771 WAJIB PAJAK BADAN SESUAI PP
NO.23 TAHUN 2018 MELALUI E-FORM PADA KLIEN IBS
CONSULTING “PT.BIRO PERJALANAN WISATA MEGA RIZKY
PERSADA”
Oleh:
ABDUL HAZIM
A0D020002
Nurabiah,MM.Si
NIP 198002122008122001
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berjudul : Tata Cara
Perhitungan,Pembayaran dan Pelaporan Pajak UMKM SPT Tahunan 1771
Wajib Pajak Badan sesuai PP No.23 Tahun 2018 melalui e-from pada klein
IBS Consulting “PT.Biro Perjalanan Wisata Mega Rizky Persada”.
Penulis
DAFTAR ISI
v
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................viiix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
RINGKASAN........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2.Tujuan Dan Manfaat PKL.....................................................................5
1.2.1.Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)....................................................5
1.2.2.Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)..................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
2.1.Definisi Pajak..................................................................................................7
2.2.Fungsi Pajak....................................................................................................8
2.3.Pengelompokan Pajak....................................................................................9
2.4.Hak dan Kewajiban Wajib Pajak................................................................10
2.4.1 Kewajiban Wajib Pajak............................................................10
2.4.2 Hak Wajib Pajak.......................................................................12
2.5.Kewajiban dan Hak Konsultan Pajak.........................................................13
2.5.1. Kewajiban Konsultan Pajak......................................................13
2.6.Tata Cara Pemungutan Pajak.......................................................................16
2.6.1 Stelsel Pajak..............................................................................16
2.6.2 Sistem Pemungutan Pajak.........................................................17
2.7.Pajak Penghasilan ( PPh )............................................................................18
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.Bagan Struktur Organisasi IBS Consulting...................................................30
2.Laman DJP.....................................................................................................34
3.Pemilihan menu Bayar...................................................................................34
4.Pemilihan menu e-billing...............................................................................35
5.Pengisian Pajak UMKM dan membuat kode e-billing..................................35
6.Pengisian kode keamanan e-billing...............................................................36
7. Pilih menu Lapor..........................................................................................37
8.Masuk ke dalam menu e-from.......................................................................37
9.Klik buat SPT dan mendonlowad formulir SPT untuk pengisian pajak........38
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel Halaman
2.Laporan Laba/Rugi........................................................................................42
3.Laporan Neraca..............................................................................................43
RINGKASAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
sehingga pajak adalah salah satu penopang yang sangat vital di Indonesia
salah satu sumber penerimaan Negara seperti penerimaan dari Pajak Penghasilan,
Pajak Pertambahan Nilai, Bea Masuk dan Keluar, Bea Cukai yang diguakan untuk
perpajakan yang dilakukan Dirjen Pajak juga diharapkan dapat membuat Wajib
(Usaha Kecil Mikro dan Menengah). Pada Tahun 2017, UMKM mendominasi
perekenomian di Indoesia dengan jumlah unit usaha 98,8 % dari total unit usaha,
tenaga kerja sebesar 96,99 % dari total tenaga kerja, dan pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) UMKM cukup stabil, yaitu 60,3 % dari PDB. Hal ini
menjadikan pelaku UMKM memiliki potensi pajak yang besar untuk membangun
Pada Tahun 2018 Presiden Joko Widodo merevisi Peraturan PPh Final
UMKM untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Berbentuk Koperasi,
menerima peredaran bruto tidak melebihi Rp. 4.800.000.000 dalam satu tahun
pajak. Aturan ini biasa disebut dengan Pajak UMKM, direvisi dengan perubahan
tarif yang awalnya sebesar 1% menjadi 0,5 %, revisi ini tertuang dalam Peraturan
(Poernomo, 2019).
PPh UMKM (PPh Final) Pada Tahun 2017 berkontribusi sebesar 2,2% tingkat
2013 silam, penerimaan pajak UMKM terus mengalami peningkatan dari tahun
3
2013 – 2017. Adanya penurunan tarif tersebut diharapkan dapat membuat pelaku
Tahunannya melalui e-from. Penurunan tarif ini juga diharapkan dapat membuat
Wajib Pajak itu sendiri. Tujuan dari Pajak UMKM ini juga adalah dapat
2019).
Disisi lain, tata cara perhitungan dan pembayaran pajak UMKM melalaui
dan total omzet yang dihasilkan setiap bulannya. Selain bisa menjadi acuan untuk
perkembangan bisnis, laporan ini juga bisa menjadi dokumen penting bagi wajib
dengan omzet bruto di bawah Rp4,8 miliar setahun boleh menggunakan tarif
Pajak Penghasilan (PPh) Final sebesar 0,5% dari penghasilan bruto. 3).Membuat
kode billing (tagihan pajak),Kode billing adalah kode identifikasi yang diterbitkan
oleh sistem billing DJP atas suatu jenis pembayaran atau setoran yang akan
4
kode billing, wajib pajak bisa membayarkan PPh yang sebelumnya sudah dihitung
dari omzet tiap bulan. PPh Final ini dapat dibayarkan setiap tanggal 15 di bulan
perpajakan yang membuat semakin kompleks dan detailnya aturan pajak yang
harus ditaati oleh wajib pajak. Direktorat Jenderal Pajak memberikan kelonggaran
dan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk meminta pihak lain yang memahami
masalah perpajakan sebagai kuasa Wajib Pajak untuk membantu dalam hal
kurang lebih sudah berdiri selama 7 tahun dengan wilayah kerja NTB. IBS
Wajib Pajak yang difasilitasi oleh konsultan ini antara lain Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan usaha dagang dan Wajib Pajak Badan dengan usaha penjualan
obat eceran oleh PT. Biro Perjalanan Wisata Mega Rizky Persada dan wajib
5
Pajak Badan dengan berbagai bentuk usaha lain sebagainya, dari beberapa
dan Wajib Pajak sebagai Sumber penerimaan pajak, dimana wajib pajak masih
penting untuk memfasilitasi atau bertindak sebagai kuasa khusus Wajib Pajak,
oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat judul laporan PKL. TATA
pajak UMKM SPT Tahunan Wajib Pajak Badan sesuia dengan PP No.23
Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
undang-undang nomor 6 tahun 1983 yakni ketentuan umum dan tata cara
Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
pemerintah.
b. Berdasarkan undang-undang.
c. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari Negara yang secara
pengeluaran-pengeluarannya.
1. Menurut golongannya
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankn atau dilimpahkan kepada orang lain.
2. Menurut sifatnya
Mewah.
a. Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
b. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan
pajak.
11
menggunakan satuan mata uang asing selain rupiah yang diizinkan, yang
Keuangan.
ketetapan pajak.
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas atau Wajib Pajak badan,
masa.
2. Mengajukan surat keberatan dan banding bagi wajib pajak dengan kriteria
tertentu.
keputusan keberatan.
13
keputusan keberatan.
10. Menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankan
perundang-undangan perpajakan.
masih harus dibayar ,menjadi lebih besar dan dilakukan paling lama dalam
sebagai berikut:
di maksud.
15
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal Surat Keputusan
7. Mendokumentasikan :
adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan
riil diketahui).
tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan
besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan. Kebaikan stelsel
ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus
sesungguhnya.
c. Stelsel Campuran
besar dari pada pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus
kembali.
Wajib Pajak.
Ciri-cirinya :
c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
Ciri-cirinya :
Pajak sendiri.
18
b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk
Ciri-cirinya :
perpajakan.
b. Wajib pajak serta fiskus berperan pasif dalam melaksanakan pajak sistem
ini.
c. Adanya bukti potong atau Surat Setoran Pajak (SSP) yang perlu dilampirkan
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
19
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
1. Orang Pribadi
Orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih
dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari (tidak harus berturut-turut)
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau Orang pribadi yang dalam
tinggal di Indonesia.
dari dari PT, CV, perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan
berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat
kegiatan di Indonesia.
diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
3. Laba usaha.
keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan
atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan
bersangkutan.
biaya.
pengembalian uang.
usaha koperasi.
8. Royalti.
15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang
terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
16. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum
dan sebagainya.
4) Hadiah undian Bagi Wajib Pajak Dalam negeri, yang menjadi Objek Pajak
adalah penghasilan baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
23
tahun pajak 2018 bulan juni tarif pajak diturunkan menjadi 0,5% sesuai
Masukkan NPWP, kata sandi, serta kode keamanan untuk login. 3) Pilih
menu lapor e-form lalu klik buat SPT'. Saat mendapat pertanyaan apakah
anda menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, pilih “Ya” dan klik e-form
SPT 1771. 4) Isi tahun pajak, status SPT Normal dan pembetulan ke-0.
"windows (24mb)". 6) Ikuti perintah instalasi dengan klik next, install, dan
Pindahkan nilai omzet ke lampiran III SPT. Pilih "Ya”. 10) Jika tidak ada
25
kondisi wajib pajak. Status Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) pilih
sesuai dengan kondisi wajib pajak. 13) Jika data identitas, KTP, dan
14) Klik unggah lampiran, pilih file pdf hasil scan rekap pembayaran PPh
final. Lalu klik “submit”. 15) Submit SPT berhasil dilakukan, lalu klik
BAB III
JADWAL KEGIATAN PKL
Hari kerja di kantor IBS consulting di mulai Hari Senin s/d Hari
Jumat. Dengan jam kerja untuk Hari Senin s/d Hari Jumat dimulai pukul
08.00 WITA sampai pukul 17.00 WITA. Waktu istirahat mulai pukul
1. Memperoleh pembelajaran cara kerja tim yang baik. Yaitu bekerja secara
2. Disiplin waktu dengan baik dalam bekerja mulai dari jam masuk, batas
waktu mengerjakan tugas yang diberikan, jam istirahat dan jam pulang
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
oleh Notaris Baiq Mariana Setiarini, SH., M.KN dengan modal dasar
50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) oleh para pendiri yang telah
mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang
lainnya.
pelayanan yang terbaik, sedangkan Misi dari KKP IBS consulting adalah
KONSULTAN
PAJAK -
KOMISARIS
DIREKTUR
OPERASIONAL
Tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing bagian dari kantor konsultan
2. Direktur operasional.
pelaksanaan kegiatan.
3. Staff administrasi.
perusahaan klien.
32
e. Melakukan kerja sama dan diskusi kepada sesama staf secara langsung
4.2. Pembahasan
IBS Consulting memiliki klien yang bergerak di berbagai bidang. Antara
lain bergerak di bidang perdagangan eceran obat tradisional yaitu perusahaan PT.
Biro Perjalanan Wisata Mega Rizky Persada .IBS Consulting membantu dalam
PP Nomor 23 tahun 2018 dengan tarif 0,5% x dari Peredaran Bruto perbulannya.
2 FEBRUARI - -
3 MARET - -
4 APRIL - -
5 MEI - -
6 JUNI - -
7 JULI - -
8 AGUSTUS 193.030.000 965.150
9 SEPTEMBER 304.425.000 1.522.125
10 OKTOBER 388.134.000 1.940.670
11 NOVEMBER 397.855.600 1.989.278
12 DESEMBER 388.270.600 1.941.353
TOTAL 1.671.715.200 8.358.576
Total PPh Terutang dari bulan Agustus sampai dengan bulan Desember sebesar
Rp. 8.358.576
Wisata Mega Rizky Persada berkewajiban untuk membayar PPh Final ketika
34
kewajiban perpajakan PT. Biro Perjalanan Wisata Mega Rizky Persada dengan
membuat kode billing untuk pembayaran PPh Final UMKM dengan Langkah
sebagai berikut :
Langkah ini, semua post harus diisi sesuai dengan jenis pajak, masa pajak,
tahun pajak hingga jumlah pajak yang akan dibayar terutang yang akan dibuatkan
ISI SEMUA
6. Langkah selanjutnya Wajib Pajak dapat mengunduh bukti cetakan kode billing.
Cetakan kode billing digunakan sebagai syarat bukti untuk membayar pajak ke
penerimaan negara.
2021 melalui Peraturan Pemrintah Nomor 23 Tahun 2018 (PP 23/2018) Wajib
memenuhi kewajiban perpajakan dalam hal pelaporan pajak UMKM melalui DJP
3.Masuk ke dalam buat SPT dan mendonlowad formulir SPT untuk pengisian
pajak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
tahunan wajib pajak badan sesuai PP No.23 tahun 2018 melalui e-from pada
klein IBS Consulting “PT. Biro Perjalanan Wisata Mega Rizky Persada”
penghitungan, pembayaran dan pelaporan pajak UMKM pada klien “PT. Biro
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAPORAN LABA RUGI
PT.BIRO PERJALANAN WISATA MEGA RIZKY PERSADA
LAMPIRAN 3
NERACA
PT.BIRO PERJALANAN WISATA MEGA RIZKY PERSAD
LAMPIRAN 4
Gambar 13. Induk lanjutan 8A-6 Non Kualifikasi pada SPT Tahunan Wajib Pajak
Badan 1771
46
Gambar 14. Lampiran khusus 1A pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
47
Gambar 15. lampiran 5 pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
48
Gambar 16. Lampiran 4 pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
49
Gambar 17. Lampiran 3 pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
50
Gambar 18. Lampiran 2 pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
51
Gambar 19. Lampiran 1 pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
52
Gambar 20. Induk pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
53
Gambar 21. Induk Lanjutan pada SPT Tahunan Wajib Pajak Badan 1771
54