Pendapat kelompok 12

Mata kuliah. : kewarganegaraan 10

Anggota kelompok :
1. Sarah amalia 2310112086
2. Suprilenny. 2310842014

Pada dasarnya tindakan tidak manusiawi yang datang dari Israel terhadap warga negara Palestina yang
menjadi korban, bukanlah lagi suatu perang. Melainkan pembunuhan massal yang melibatkan rakyat
sipil tidak berdosa yang mana bukan merupakan pihak militer. Hal ini tidak sejalan dengan Aturan dasar
hukum humaniter internasional dalam konflik adalah bahwa semua pihak harus membedakan, setiap
saat, antara kombatan dan warga sipil. Warga sipil dan objek sipil tidak pernah dibolehkan menjadi
sasaran serangan; pihak-pihak tersebut hanya boleh menyasar kombatan dan sasaran militer.
Tidak cukup hanya dengan menyatakan bahwa warga sipil bukanlah sasaran serangan; hukum
humaniter internasional mewajibkan pihak-pihak yang berkonflik untuk mengambil semua tindakan
pencegahan yang layak dilakukan untuk meminimalkan kerugian terhadap warga dan objek-objek sipil.
Jika suatu serangan tidak bisa membedakan antara kombatan dan warga sipil atau diperkirakan akan
menyebabkan kerugian yang tidak proporsional terhadap penduduk sipil dibandingkan dengan
keuntungan militer, maka serangan tersebut juga dilarang.

Perlindungan warga negara, baik WNA maupun WNI, pada konflik antara Israel dan Hamas di Palestina
dapat melibatkan tindakan evakuasi, diplomasi, dan dukungan konsuler dari pemerintah Indonesia.
Pemerintah biasanya memiliki peran dalam memastikan keselamatan warganya di luar negeri dan
berusaha untuk menjaga hubungan diplomatik yang baik.
Perlindungan warga negara selama konflik Israel-Palestina dapat mencakup langkah-langkah berikut:

Menjauhi Wilayah Konflik: Warga negara sebaiknya menjauhi daerah-daerah yang terlibat langsung
dalam konflik untuk mengurangi risiko. peringatan perjalanan dan informasi terkini terkini dapat
membantu dalam mengambil keputusan yang aman.

Mengikuti Perkembangan Berita: Tetap informasi dengan mengikuti berita terkini. Ini membantu warga
negara untuk mengetahui situasi terbaru dan membuat keputusan yang tepat waktu.

Mencari Perlindungan Saat Konflik Terjadi: Jika terjadi serangan atau situasi berbahaya, mencari
tempat perlindungan yang aman seperti tempat perlindungan atau area yang dilindungi.

Menghubungi Kedutaan atau Konsulat: Warga negara dapat menghubungi kedutaan atau konsulat
negara mereka untuk mendapatkan informasi terkini dan panduan lebih lanjut. Pihak diplomatik dapat
memberikan bantuan dan informasi terkait keamanan.

Memiliki Rencana Evakuasi: Selalu memiliki rencana evakuasi yang jelas dan diketahui oleh seluruh
anggota keluarga. Ini bisa mencakup rute evakuasi, titik pertemuan, dan kontak darurat.

Menggunakan Layanan Evakuasi Darurat: Jika diperlukan, gunakan layanan evakuasi darurat yang
mungkin disediakan oleh pemerintah atau organisasi internasional.

Berkomunikasi dengan Orang Terdekat: Selalu berkomunikasi dengan orang terdekat, seperti keluarga
dan teman, untuk memberi tahu mereka tentang keadaan dan memastikan bahwa semua orang dalam
keadaan aman.