Anda di halaman 1dari 145

PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL

Rumpen (RUMAH PENDIDIK)


Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

SOAL DAN PEMBAHASAN SITUATIONAL JUDGEMENT TEST (SJT)


TRYOUT TAHAP 2 PPPK 2023
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

1. Anda mengajar di kelas yang memiliki seorang murid dengan gangguan spektrum autisme. Murid
ini seringkali kesulitan untuk mengikuti instruksi verbal dan cenderung terisolasi dari teman
sekelasnya. Sebagai guru, apa langkah terbaik yang Anda ambil?

A. Anda mengabaikan kebutuhan khusus siswa tersebut dan mengajar seperti biasa, dengan
asumsi bahwa mereka akan beradaptasi secara alami.
B. Anda memodifikasi cara penyampaian instruksi dengan menggunakan alat bantu visual, dan
mengatur sesi khusus untuk membantu siswa tersebut berinteraksi dengan teman sekelasnya.
C. Anda meminta bantuan dari spesialis pendidikan khusus untuk bekerja secara individu dengan
siswa tersebut, sementara Anda fokus pada siswa lain di kelas.
D. Anda sering mengadakan diskusi kelas tentang autisme dan inklusivitas, namun tidak
mengubah metode pengajaran Anda secara signifikan.
E. Anda membiarkan siswa tersebut belajar sendiri dengan materi yang disesuaikan, sambil
memantau perkembangannya dari jarak jauh.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 5
- C. 3
- D. 2
- E. 4

Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Kebutuhan Khusus): Pendekatan ini tidak mempertimbangkan kebutuhan
unik siswa dengan gangguan spektrum autisme dan bisa mengakibatkan mereka semakin terisolasi.
Ini bukan praktik terbaik dalam pendidikan inklusif.
- Opsi B (Modifikasi Instruksi dan Interaksi): Pendekatan ini mengakui dan menangani kebutuhan
unik siswa dengan gangguan spektrum autisme. Penggunaan alat bantu visual dan intervensi sosial
adalah strategi yang efektif untuk mendukung siswa ini, sekaligus memelihara lingkungan belajar
yang inklusif.
- Opsi C (Bantuan Spesialis): Menggabungkan dukungan spesialis dengan pengajaran di kelas
adalah pendekatan yang baik, namun bisa membuat siswa tersebut terasa terpisah dari kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Diskusi tentang Autism dan Inklusivitas): Meskipun ini membantu menciptakan
kesadaran dan pemahaman di kalangan siswa lain, tetapi tidak cukup efektif dalam menangani
kebutuhan pendidikan langsung siswa dengan gangguan spektrum autisme.
- Opsi E (Pembelajaran Mandiri dengan Pemantauan): Ini memberikan siswa ruang untuk belajar
pada kecepatan mereka sendiri, tetapi bisa meningkatkan isolasi sosial dan kurangnya dukungan
langsung dari guru.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi B dianggap sebagai tindakan paling efektif dalam situasi ini.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

2. Pak Johan, seorang guru Kimia di SMA Negeri 1 Sejahtera, telah mengamati bahwa beberapa
siswanya mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia yang diajarkan. Ia ingin
menggunakan hasil asesmen untuk memperbaiki strategi pembelajaran di kelasnya. Metode
asesmen mana yang paling efektif untuk tujuan ini?

A. Pak Johan dapat mengadakan kuis singkat setiap akhir pembelajaran untuk mengevaluasi
pemahaman siswa terhadap materi yang baru diajarkan.
B. Pak Johan membuat proyek kelompok sebagai asesmen, di mana setiap kelompok harus
menyajikan topik kimia tertentu dan mendiskusikannya dengan kelas.
C. Pak Johan memberikan tes formatif mingguan yang mencakup pertanyaan-pertanyaan
reflektif untuk mengukur pemahaman konseptual siswa.
D. Pak Johan memanfaatkan tes standar nasional yang telah ada sebagai alat ukur kemajuan siswa
dan menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasil tes tersebut.
E. Pak Johan mengadakan diskusi kelas setelah setiap eksperimen laboratorium, meminta siswa
untuk mengartikulasikan apa yang telah mereka pelajari.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 4
- B. 3
- C. 5
- D. 1
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Kuis Singkat): Kuis singkat dapat memberikan umpan balik segera kepada guru dan
siswa mengenai pemahaman materi. Ini efektif untuk penyesuaian cepat dalam strategi mengajar.
- Opsi B (Proyek Kelompok): Proyek kelompok mempromosikan kerja sama dan pemahaman
mendalam, tetapi mungkin tidak secara akurat mengukur pemahaman individu.
- Opsi C (Tes Formatif Mingguan): Tes formatif yang mencakup pertanyaan reflektif dapat
memberikan wawasan mendalam tentang pemahaman konseptual siswa, memungkinkan Pak
Johan untuk menyesuaikan pendekatan mengajarnya secara lebih efektif.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Tes Standar Nasional): Meskipun berguna untuk benchmarking, tes standar nasional
sering kali tidak cukup sering diadakan untuk menginformasikan pembelajaran harian dan
mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kurikulum yang diajarkan Pak Johan.
- Opsi E (Diskusi Kelas): Diskusi kelas bisa sangat bermanfaat, namun tanpa struktur yang jelas,
mungkin sulit untuk mengukur pemahaman individual siswa dari diskusi tersebut.

Dalam skenario ini, opsi C adalah metode asesmen yang paling efektif untuk membantu Pak Johan
meningkatkan strategi pembelajaran di kelasnya, karena tes formatif dengan pertanyaan reflektif
dapat memberikan umpan balik yang kaya tentang pemahaman siswa dan memfasilitasi
penyesuaian strategi mengajar yang tepat.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

3. Anda mengajar di kelas yang beragam, termasuk beberapa siswa yang bahasa ibunya bukan
Bahasa Indonesia. Salah satu siswa, yang berbahasa ibu lain, tampak kesulitan memahami instruksi
dan materi pelajaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Bagaimana Anda akan
menangani situasi ini untuk memastikan bahwa siswa tersebut bisa mengikuti pelajaran dengan
baik?

A. Anda terus mengajar seperti biasa, berharap siswa tersebut akan menyesuaikan diri seiring
waktu.
B. Anda menggunakan alat bantu visual yang lebih banyak, serta menggabungkan beberapa
instruksi dalam bahasa ibu siswa tersebut.
C. Anda meminta siswa lain yang fasih dalam kedua bahasa untuk membantu menerjemahkan
instruksi dan materi pelajaran untuk siswa tersebut.
D. Anda mengadakan sesi tambahan khusus untuk siswa tersebut untuk membantu mereka
memahami materi dalam Bahasa Indonesia.
E. Anda mendorong siswa tersebut untuk mengikuti kursus Bahasa Indonesia di luar sekolah,
tanpa mengubah strategi pengajaran Anda di kelas.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 5
- C. 3
- D. 4
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Mengajar Seperti Biasa): Pendekatan ini tidak membantu siswa yang kesulitan dengan
bahasa pengantar dan dapat menyebabkan mereka tertinggal.
- Opsi B (Alat Bantu Visual dan Bahasa Ibu): Ini adalah pendekatan inklusif yang memanfaatkan
berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa. Penggunaan bahasa ibu siswa,
bahkan secara terbatas, menunjukkan empati dan upaya untuk melibatkan mereka.
- Opsi C (Bantuan dari Siswa Lain): Sementara ini dapat membantu dalam jangka pendek, ini
bukan solusi jangka panjang yang efektif dan dapat memberi beban tambahan pada siswa yang
membantu.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Sesi Tambahan Khusus): Ini menunjukkan upaya tambahan dari guru untuk memastikan
bahwa siswa tersebut mendapat dukungan yang dibutuhkan, tetapi bisa jadi menuntut waktu dan
sumber daya tambahan.
- Opsi E (Kursus Bahasa di Luar Sekolah): Meskipun ini bisa membantu siswa mengembangkan
keterampilan bahasa, tapi tidak menyelesaikan masalah mereka dalam memahami materi saat ini
di kelas.

Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif untuk menangani situasi
tersebut.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

4. Bu Anita, seorang guru Bahasa Inggris di SMP Harapan Bangsa, menyadari bahwa beberapa
muridnya mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran, khususnya dalam keterampilan
berbicara dan mendengarkan. Dia ingin memanfaatkan asesmen sebagai alat untuk memperbaiki
metode pengajaran dan meningkatkan keterampilan komunikasi siswa. Metode asesmen mana
yang paling efektif untuk mencapai tujuan ini?

A. Bu Anita menugaskan siswa untuk merekam video diri mereka sendiri sedang berbicara
tentang topik yang telah dipelajari dan menilainya berdasarkan kriteria yang jelas.
B. Bu Anita menggunakan tes pilihan ganda reguler untuk menilai pemahaman siswa tentang
kosakata dan tata bahasa yang telah diajarkan.
C. Bu Anita mengadakan role-play di kelas dimana siswa harus berinteraksi menggunakan
Bahasa Inggris, dan dinilai berdasarkan kemampuan komunikasi mereka.
D. Bu Anita memberikan tugas esai yang harus ditulis siswa di rumah, untuk mengevaluasi
kemampuan menulis dan pemahaman mereka.
E. Bu Anita menyelenggarakan diskusi kelompok tentang buku atau artikel yang telah dibaca,
dengan setiap siswa wajib memberikan pendapat.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 5
- B. 1
- C. 4
- D. 2
- E. 3

Pembahasan:
- Opsi A (Video Pribadi): Merekam video diri sendiri memungkinkan siswa untuk berlatih
berbicara dan memberikan kesempatan kepada Bu Anita untuk menilai kemampuan berbicara
setiap siswa secara individual. Ini mendukung pengembangan keterampilan berbicara dan
mendengarkan secara efektif.
- Opsi B (Tes Pilihan Ganda): Meskipun tes pilihan ganda dapat menilai pemahaman siswa tentang
kosakata dan tata bahasa, metode ini tidak efektif untuk menilai keterampilan berbicara dan
mendengarkan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Role-play): Role-play di kelas memfasilitasi interaksi nyata menggunakan Bahasa


Inggris dan memungkinkan Bu Anita untuk menilai kemampuan komunikasi siswa secara
langsung.
- Opsi D (Tugas Esai): Tugas esai mengevaluasi kemampuan menulis siswa tetapi tidak menilai
keterampilan berbicara atau mendengarkan secara langsung.
- Opsi E (Diskusi Kelompok): Diskusi kelompok meningkatkan keterampilan komunikasi dan
pemahaman mendengarkan, namun mungkin tidak memberikan cukup kesempatan bagi Bu Anita
untuk menilai keterampilan berbicara individu secara efektif.

Dalam situasi ini, opsi A merupakan metode asesmen yang paling efektif untuk membantu Bu
Anita memperbaiki metode pengajaran dan meningkatkan keterampilan komunikasi siswa, karena
asesmen ini secara langsung menargetkan keterampilan yang ingin ditingkatkan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

5. Di kelas Anda, ada seorang siswa dengan ADHD yang sering mengalami kesulitan untuk tetap
fokus selama pelajaran dan cenderung mengganggu teman sekelasnya. Sebagai guru, tindakan
mana yang paling efektif untuk mendukung siswa ini dan memastikan lingkungan belajar yang
kondusif bagi seluruh kelas?

A. Anda mengabaikan perilaku siswa tersebut dan berharap mereka akan belajar untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan kelas secara alami.
B. Anda memberikan tugas-tugas yang lebih menantang dan beragam untuk menarik perhatian
siswa tersebut, sambil mengatur waktu istirahat yang lebih sering.
C. Anda mengatur tempat duduk siswa tersebut di bagian belakang kelas agar tidak mengganggu
siswa lain.
D. Anda meminta bantuan dari konselor sekolah untuk merancang rencana pendidikan individual
yang khusus untuk siswa tersebut.
E. Anda menerapkan sistem reward dan punishment yang ketat untuk mengontrol perilaku siswa
tersebut di kelas.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 5
- C. 2
- D. 4
- E. 3

Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Pendekatan ini tidak membantu siswa dengan ADHD untuk
mengatasi tantangan mereka dan bisa memperburuk situasi di kelas.
- Opsi B (Tugas yang Menantang dan Beragam): Pendekatan ini mengakui kebutuhan siswa
dengan ADHD untuk stimulus dan aktivitas yang lebih dinamis. Memberikan tugas yang menarik
dan istirahat yang cukup dapat membantu mereka tetap terfokus dan terlibat.
- Opsi C (Tempat Duduk di Belakang Kelas): Meskipun ini bisa mengurangi gangguan, hal ini
tidak memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa dengan ADHD dan bisa membuat
mereka merasa terisolasi atau dikucilkan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Bantuan dari Konselor Sekolah): Mendapatkan dukungan profesional untuk merancang
pendekatan pendidikan yang khusus sangat bermanfaat, namun ini membutuhkan sumber daya
tambahan dan kerja sama antara berbagai pihak di sekolah.
- Opsi E (Sistem Reward dan Punishment): Meskipun sistem ini bisa memberikan beberapa
struktur, itu mungkin tidak cukup efektif untuk siswa dengan ADHD yang memerlukan pendekatan
yang lebih kreatif dan fleksibel.

Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
mengakomodasi kebutuhan khusus siswa dengan ADHD dan membantu mereka tetap terlibat
dalam proses belajar.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

6. Anda mengajar di sebuah kelas dan saat sesi tanya jawab, seorang siswa dengan percaya diri
memberikan jawaban yang kurang tepat. Sebagai guru, bagaimana Anda akan memberikan
feedback atau tanggapan, agar siswa tersebut tetap termotivasi untuk belajar dan tidak merasa
kurang?

A. Anda langsung mengoreksi jawaban siswa tersebut dan memberikan jawaban yang benar.
B. Anda memuji usaha siswa tersebut dalam berpartisipasi, lalu memberikan arahan atau
petunjuk agar siswa tersebut bisa mendekati jawaban yang benar.
C. Anda mengabaikan jawaban siswa dan meminta siswa lain untuk memberikan jawaban yang
benar.
D. Anda menanyakan alasan mengapa siswa tersebut memberikan jawaban tersebut dan
mendiskusikannya bersama kelas.
E. Anda meminta siswa tersebut untuk mencari jawaban yang benar setelah kelas dan
memberikannya pada hari berikutnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Langsung Mengoreksi): Meskipun penting untuk memberikan informasi yang benar
kepada siswa, mengoreksi secara langsung bisa membuat siswa merasa malu di depan
teman-temannya.
 Opsi B (Memuji dan Memberikan Arah): Memuji usaha siswa sebelum mengoreksi mereka
adalah pendekatan yang positif dan konstruktif. Ini membantu mempertahankan rasa percaya
diri siswa dan mendorong mereka untuk terus berpartisipasi.
 Opsi C (Mengabaikan): Mengabaikan jawaban siswa dan berpindah ke siswa lain tanpa
memberikan umpan balik bisa membuat siswa tersebut merasa tidak dihargai atau diabaikan.
 Opsi D (Diskusi Alasan): Mendiskusikan alasan di balik jawaban bisa membantu seluruh
kelas memahami kesalahan dan belajar darinya, tetapi harus dilakukan dengan cara yang
mendukung agar tidak membuat siswa merasa ditargetkan.
 Opsi E (Penugasan): Meminta siswa untuk mencari jawaban sendiri bisa menjadi pendekatan
yang baik untuk mendorong belajar mandiri, tetapi harus diimbangi dengan dukungan yang
cukup.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dengan mempertimbangkan semua aspek, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi
skenario ini adalah Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

7. Dalam kelas yang Anda ajarkan, saat memberikan contoh soal, seorang siswa tampaknya sulit
untuk memahami konsep dasar yang Anda sampaikan. Ketika Anda menanyakan apa yang
membuatnya bingung, siswa tersebut tampak ragu-ragu untuk menjawab. Sebagai guru,
bagaimana langkah Anda selanjutnya untuk memastikan siswa tersebut dapat mengerti, sambil
mempertahankan kepercayaan dirinya?

A. Anda meminta siswa lain yang paham untuk menjelaskan konsep tersebut di depan kelas.
B. Anda menghabiskan waktu sejenak dengan siswa tersebut setelah kelas untuk membahas
konsep yang bingungkan.
C. Anda menunjukkan kesalahan siswa di depan kelas dan menjelaskan solusi yang benar.
D. Anda memberikan sumber belajar tambahan seperti buku atau video tutorial agar siswa
tersebut bisa mempelajari konsepnya sendiri di rumah.
E. Anda mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana terkait konsep tersebut untuk
membangun pemahaman dasarnya di depan kelas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Dijelaskan oleh Teman): Meskipun bisa membantu siswa memahami dari perspektif
temannya, pendekatan ini bisa membuat siswa merasa malu atau kurang mampu di depan
kelas.
 Opsi B (Diskusi Setelah Kelas): Menghabiskan waktu setelah kelas untuk membantu siswa
memahami konsep menunjukkan perhatian khusus dan bisa membantu menjaga kepercayaan
diri siswa.
 Opsi C (Menunjukkan Kesalahan): Meskipun tujuannya adalah untuk edukatif,
menunjukkan kesalahan siswa di depan kelas dapat menurunkan kepercayaan diri siswa.
 Opsi D (Sumber Tambahan): Memberikan sumber tambahan adalah pendekatan yang baik,
tetapi bisa membuat siswa merasa terbebani dengan pekerjaan tambahan di luar kelas.
 Opsi E (Pertanyaan Dasar): Mengajukan pertanyaan dasar dapat membantu siswa
memahami konsep dari awal dan meningkatkan kepercayaan dirinya saat dia bisa menjawab
dengan benar di depan kelas.

Mengingat semua faktor dan dampak terhadap siswa, pendekatan yang paling direkomendasikan
adalah Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

8. Selama diskusi kelas, Anda memberikan pertanyaan kompleks yang memerlukan pemikiran
mendalam. Salah satu siswa Anda, yang biasanya aktif, memberikan jawaban yang jauh dari
ekspektasi. Anda dapat melihat dari ekspresinya bahwa dia merasa tidak yakin dengan
jawabannya. Bagaimana Anda akan menanggapi situasi ini untuk memastikan dia tetap percaya
diri dan berpartisipasi aktif di kelas?

A. Anda memberikan pujian atas usahanya untuk menjawab dan kemudian meminta pendapat
siswa lain untuk memberikan perspektif tambahan.
B. Anda membiarkan jawabannya tanpa komentar dan beralih ke pertanyaan selanjutnya.
C. Anda memberikan koreksi langsung tentang jawabannya di depan kelas.
D. Anda mengajukan pertanyaan tambahan yang berhubungan dengan jawabannya untuk
membimbingnya ke arah yang benar.
E. Anda menyarankan siswa tersebut untuk mempersiapkan diri lebih baik untuk diskusi kelas
berikutnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 4
B. 2
C. 1
D. 5
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Pujian dan Perspektif Tambahan): Menghargai usaha siswa dan kemudian meminta
pendapat siswa lain bisa menjadi pendekatan yang menghargai namun tetap mendidik,
meskipun ini bisa meningkatkan kepercayaan diri siswa, jawabannya belum tentu diperbaiki.
 Opsi B (Tanpa Komentar): Meskipun tidak menyebabkan rasa malu pada siswa, pendekatan
ini tidak memberikan kesempatan belajar dari kesalahan.
 Opsi C (Koreksi Langsung): Meskipun bisa memberikan jawaban yang benar kepada siswa,
pendekatan ini bisa menurunkan kepercayaan diri siswa.
 Opsi D (Pertanyaan Tambahan): Mengajukan pertanyaan tambahan dapat membantu siswa
merenungkan jawabannya dan datang ke kesimpulan yang benar sendiri, yang akan
meningkatkan pemahaman dan kepercayaan dirinya.
 Opsi E (Persiapan Lebih Baik): Meskipun mendorong siswa untuk mempersiapkan diri lebih
baik adalah saran yang bermanfaat, pendekatan ini tidak membantu siswa memahami
kesalahan dalam jawabannya saat ini.

Berdasarkan analisis di atas, pendekatan yang paling efektif dalam situasi ini adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

9. Anda, sebagai seorang guru, baru saja menemukan sumber materi pembelajaran yang sangat
bermanfaat di internet. Materi tersebut cocok dengan kurikulum yang Anda ajarkan dan Anda
yakin siswa akan mendapatkan manfaat besar darinya. Namun, Anda sedang mempertimbangkan
untuk menggunakan materi tersebut tanpa memberikan pengakuan atau kredit kepada sumber
aslinya. Bagaimana Anda akan bertindak dalam situasi ini?

A. Anda langsung menggunakan materi tersebut tanpa memberi kredit, karena yang terpenting
adalah siswa mendapatkan manfaat.
B. Anda memberi kredit pada sumber asli di dalam materi pembelajaran Anda, walaupun siswa
mungkin tidak memperhatikan.
C. Anda mencoba untuk mengubah materi tersebut sedikit sehingga terlihat berbeda, dan
kemudian menggunakan tanpa memberi kredit.
D. Anda menghubungi pencipta atau penyedia materi tersebut untuk meminta izin penggunaan.
E. Anda memutuskan untuk tidak menggunakan materi tersebut dan mencari sumber lain yang
serupa tapi tidak memerlukan pengakuan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 2
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Gunakan Tanpa Kredit): Meskipun niatnya baik untuk kepentingan siswa, tindakan
seperti ini tidak etis dan bisa mengajarkan siswa bahwa plagiarisme dapat diterima, yang
tentunya bukan nilai yang ingin diajarkan kepada siswa.
 Opsi B (Berikan Kredit): Memberikan kredit adalah tindakan yang paling etis dan
menghargai hak cipta. Ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya integritas akademik.
 Opsi C (Ubah dan Gunakan): Meskipun ada upaya untuk membuatnya berbeda, tetap saja
pendekatan ini kurang etis dan bisa dianggap sebagai plagiarisme.
 Opsi D (Minta Izin): Menghubungi pencipta untuk meminta izin adalah tindakan yang sangat
menghormati hak cipta. Namun, mungkin memerlukan waktu dan tidak selalu mendapatkan
persetujuan.
 Opsi E (Cari Sumber Lain): Memilih untuk mencari sumber lain adalah cara yang aman
untuk menghindari potensi masalah hak cipta, meskipun mungkin memerlukan waktu
tambahan untuk menemukan sumber yang setara.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling direkomendasikan adalah Opsi B, yaitu
memberikan kredit pada sumber asli.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

10. Sebagai seorang guru, Anda menemukan sebuah aplikasi pendidikan yang menarik dan bermanfaat
untuk siswa Anda. Aplikasi tersebut memang gratis, namun ada klausul dalam syarat dan ketentuan
yang menyebutkan bahwa data pengguna mungkin dibagikan dengan pihak ketiga. Bagaimana
Anda akan bertindak?

A. Anda langsung menerapkan aplikasi tersebut untuk semua siswa tanpa membahas masalah
privasi.
B. Anda memberi tahu siswa dan orang tua tentang aplikasi dan potensi masalah privasi,
meminta persetujuan mereka sebelum menggunakan.
C. Anda menggunakan aplikasi hanya untuk contoh di kelas tetapi tidak mewajibkan siswa
untuk mengunduh atau menggunakan aplikasi tersebut di perangkat pribadi mereka.
D. Anda mencari alternatif aplikasi lain yang memiliki kebijakan privasi yang lebih ketat dan
tidak membagikan data dengan pihak ketiga.
E. Anda memutuskan untuk membuat materi sendiri yang serupa dengan aplikasi tersebut agar
dapat mengontrol privasi dan kualitas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 3
D. 5
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Gunakan Langsung): Menggunakan aplikasi tanpa memberi tahu siswa atau orang
tua tentang potensi masalah privasi dapat mengakibatkan konsekuensi serius dan merusak
kepercayaan.
 Opsi B (Beritahu dan Minta Persetujuan): Menginformasikan siswa dan orang tua serta
meminta persetujuan mereka adalah langkah yang etis. Ini memberikan mereka kesempatan
untuk menimbang risiko dan manfaat sebelum memutuskan.
 Opsi C (Gunakan Sebagai Contoh): Menggunakan aplikasi hanya sebagai contoh
menunjukkan kepedulian terhadap privasi siswa, tetapi ada kemungkinan bahwa beberapa
siswa mungkin tetap memilih untuk mengunduhnya.
 Opsi D (Cari Alternatif): Mencari aplikasi alternatif dengan kebijakan privasi yang lebih baik
adalah solusi ideal, karena ini memastikan bahwa siswa mendapatkan manfaat dari teknologi
tanpa mengorbankan privasi mereka.
 Opsi E (Buat Materi Sendiri): Membuat materi sendiri memungkinkan kontrol penuh atas
kualitas dan privasi, namun memerlukan waktu dan sumber daya tambahan dari guru.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling direkomendasikan adalah Opsi D, yaitu
mencari aplikasi alternatif dengan kebijakan privasi yang lebih baik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

11. Sebagai seorang guru, Anda mendengar bahwa beberapa siswa Anda berbagi jawaban tugas lewat
media sosial. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini?

A. Anda membiarkan situasi ini dan tidak mengambil tindakan apapun, berharap siswa akan
berhenti dengan sendirinya.
B. Anda memberikan hukuman kepada seluruh kelas dengan memberi tugas tambahan.
C. Anda mendiskusikan masalah ini di kelas, menjelaskan pentingnya kejujuran akademik dan
mendorong siswa untuk tidak berbagi jawaban.
D. Anda memodifikasi cara pemberian tugas sehingga setiap siswa mendapatkan pertanyaan
atau soal yang sedikit berbeda.
E. Anda memanggil siswa yang diduga berbagi jawaban untuk berbicara secara pribadi dan
meminta mereka untuk mengakui kesalahannya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Biarkan): Membiarkan situasi berlanjut tanpa tindakan dapat menimbulkan preseden
buruk dan menunjukkan kepada siswa bahwa perilaku tersebut diterima.
 Opsi B (Hukuman Seluruh Kelas): Memberikan hukuman kepada seluruh kelas mungkin
tidak efektif dan bisa menimbulkan ketidakadilan karena menghukum siswa yang tidak
bersalah.
 Opsi C (Diskusi di Kelas): Mendiskusikan masalah ini di kelas dan menjelaskan tentang
integritas akademik mungkin merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Ini
memberi siswa kesempatan untuk memahami kesalahan mereka dan pentingnya kejujuran.
 Opsi D (Modifikasi Tugas): Memodifikasi tugas sehingga setiap siswa mendapat pertanyaan
berbeda dapat mencegah siswa berbagi jawaban di masa depan, namun mungkin
memerlukan waktu dan sumber daya lebih bagi guru.
 Opsi E (Panggil Siswa): Memanggil siswa yang diduga berbagi jawaban bisa efektif, tetapi
jika dilakukan tanpa bukti kuat, dapat menimbulkan masalah lain.

Berdasarkan analisis tersebut, pendekatan yang paling direkomendasikan adalah Opsi C, yaitu
mendiskusikan masalah ini di kelas dan menekankan pentingnya integritas akademik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

12. Anda adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah. Salah satu siswa Anda memberikan hadiah
berupa buku tulis yang bagus dan pena mahal kepada Anda. Siswa tersebut kemudian memberi
tahu Anda bahwa ia berharap bisa mendapatkan nilai yang lebih baik untuk ujian mendatang.
Bagaimana Anda akan menangani situasi ini?

A. Anda menerima hadiahnya dan berterima kasih, tetapi tidak menjanjikan apa-apa terkait
dengan nilai.
B. Anda menolak hadiahnya dan menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya integritas
akademik dan bahwa nilai harus diperoleh dengan usaha, bukan dengan hadiah.
C. Anda menerima hadiahnya dan memberikan nilai tambahan kepada siswa tersebut sebagai
tanda terima kasih.
D. Anda melaporkan situasi ini kepada kepala sekolah atau pihak berwenang lainnya di sekolah.
E. Anda mengabaikan pemberian hadiah dan melanjutkan pengajaran seperti biasa.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 5
C. 1
D. 4
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Menerima Hadiah): Menerima hadiah tanpa memberikan imbalan dalam bentuk nilai
mungkin sah-sah saja, namun ini dapat menimbulkan preseden yang tidak baik bagi siswa
lain dan menimbulkan potensi masalah di masa depan.
 Opsi B (Menolak Hadiah): Menolak hadiah dan menjelaskan kepada siswa tentang etika dan
integritas akademik adalah langkah yang paling tepat. Ini akan memberikan pelajaran
berharga bagi siswa tentang pentingnya kejujuran dan usaha.
 Opsi C (Menerima dan Memberi Nilai): Ini adalah pilihan yang paling tidak etis. Tindakan
seperti ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan kerugian bagi siswa lain dan merusak
reputasi guru.
 Opsi D (Lapor Kepala Sekolah): Melaporkan kejadian kepada otoritas sekolah adalah
langkah yang baik, namun sebelum itu, berbicara langsung dengan siswa dan memberikan
pengertian mungkin lebih efektif.
 Opsi E (Mengabaikan): Mengabaikan situasi seperti ini dapat menimbulkan ketidakjelasan
dan membiarkan siswa dalam ketidaktahuan tentang kesalahannya.

Dengan demikian, Opsi B, yaitu menolak hadiah dan memberikan pemahaman kepada siswa,
adalah pendekatan yang paling direkomendasikan dalam situasi ini.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

13. Sebagai seorang guru, Anda menemukan bahwa salah satu siswa Anda sering kali terlihat lesu dan
tidak fokus dalam pelajaran. Setelah berbicara dengannya, Anda mengetahui bahwa siswa tersebut
sering kali terjaga hingga larut malam karena bermain video game. Bagaimana Anda akan
menangani situasi ini?

A. Anda menegur siswa tersebut dengan keras dan memintanya untuk berhenti bermain video
game sepenuhnya.
B. Anda mengajak siswa tersebut berdiskusi tentang pentingnya keseimbangan antara waktu
bermain dan waktu belajar, serta memberikan saran tentang manajemen waktu.
C. Anda mengabaikan situasi tersebut, berpikir bahwa ini adalah tanggung jawab orang tua
siswa.
D. Anda menghubungi orang tua siswa dan mengadukan kebiasaan bermain video game siswa
tersebut tanpa berbicara lebih lanjut dengan siswa.
E. Anda memberikan sanksi dalam bentuk pengurangan nilai sebagai pelajaran agar siswa
tersebut berhenti bermain video game.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 3
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Menegur dengan Keras): Meskipun mungkin efektif dalam jangka pendek,
menegur siswa dengan keras bisa berakibat pada reaksi defensif dan menimbulkan
perasaan negatif yang tidak produktif.
 Opsi B (Diskusi dan Saran): Mengajak siswa untuk berdiskusi dan memberikan saran
adalah pendekatan yang paling konstruktif. Ini memungkinkan guru untuk memahami
perspektif siswa dan memberikan bimbingan tanpa harus memberikan tekanan.
 Opsi C (Mengabaikan): Mengabaikan masalah tidak akan menyelesaikannya dan dapat
membiarkan siswa terus berada dalam rutinitas yang tidak sehat.
 Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Meskipun melibatkan orang tua bisa menjadi langkah
yang baik, melakukannya tanpa berbicara lebih lanjut dengan siswa dapat menimbulkan
ketidakpercayaan.
 Opsi E (Sanksi Nilai): Menggunakan sanksi nilai sebagai cara untuk mengubah perilaku
pribadi siswa mungkin bukanlah pendekatan yang paling etis atau efektif.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dengan demikian, Opsi B, yaitu berdiskusi dengan siswa dan memberikan saran, merupakan
pendekatan yang paling direkomendasikan dalam situasi ini.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

14. Sebagai seorang guru, Anda menyadari bahwa ada seorang siswa yang selalu datang terlambat ke
kelas. Setelah beberapa kali mengamati, Anda mendapati bahwa siswa tersebut sering kali lelah
dan mengantuk selama pelajaran. Anda menduga ada alasan tertentu di balik keterlambatan dan
kelelahan siswa tersebut. Apa langkah terbaik yang seharusnya diambil oleh guru?

A. Anda memanggil siswa tersebut ke depan kelas dan menanyainya tentang alasannya datang
terlambat di depan seluruh kelas.
B. Anda mengabaikan keterlambatan siswa tersebut dengan asumsi bahwa itu adalah tanggung
jawab pribadi siswa.
C. Anda mengundang siswa tersebut untuk berbicara secara pribadi setelah pelajaran untuk
mengetahui alasannya dan memberikan dukungan atau solusi jika memungkinkan.
D. Anda segera menghubungi orang tua siswa tanpa mencoba berbicara dengan siswa terlebih
dahulu.
E. Anda memberikan hukuman kepada siswa tersebut setiap kali dia datang terlambat untuk
memberikan pelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Memanggil di Depan Kelas): Meskipun niatnya mungkin baik, memanggil siswa ke
depan kelas dan menanyai alasannya di depan teman-temannya bisa menimbulkan malu dan
stres bagi siswa tersebut.
 Opsi B (Mengabaikan): Mengabaikan masalah bukanlah pendekatan yang baik karena
sebagai guru, Anda memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan siswa Anda.
 Opsi C (Berbicara Secara Pribadi): Mengundang siswa untuk berbicara secara pribadi
memberikan kesempatan bagi guru untuk memahami dan membantu menyelesaikan masalah
yang mungkin dihadapi oleh siswa tanpa mengeksposnya ke penghinaan publik.
 Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Sementara melibatkan orang tua bisa menjadi solusi,
langkah awal yang baik adalah berbicara dengan siswa terlebih dahulu untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang situasinya.
 Opsi E (Memberikan Hukuman): Meskipun penting untuk menegakkan disiplin,
memberikan hukuman tanpa memahami alasan keterlambatan siswa mungkin bukan
pendekatan yang paling efektif.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dari semua opsi, Opsi C, yaitu berbicara dengan siswa secara pribadi untuk memahami situasinya,
adalah pendekatan yang paling direkomendasikan dalam situasi ini.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

15. Selama ujian tengah semester, Anda sebagai guru menyadari bahwa salah satu siswa, Rian, sedang
mencontek dari lembar ujian siswa di sebelahnya. Anda mengenali Rian sebagai siswa yang rajin
dan sering berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Bagaimana Anda seharusnya menangani
situasi tersebut tanpa merusak kepercayaan Rian kepadanya?

A. Anda segera menarik lembar ujian Rian dan memberitahukan kepada seluruh kelas bahwa
dia telah mencontek.
B. Anda menuliskan catatan di lembar ujian Rian bahwa dia telah mencontek dan memberinya
nilai nol tanpa memberitahukannya.
C. Anda menghampiri Rian, memberinya kesempatan untuk menghentikan perilakunya, dan
memberikan peringatan tanpa mengungkapkannya di depan kelas.
D. Anda mengabaikan situasi tersebut dan memutuskan untuk memberikan nilai pada ujian
Rian seperti biasa.
E. Anda memanggil Rian setelah ujian untuk mendiskusikan apa yang terjadi dan meminta
penjelasan darinya sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 4
D. 3
E. 5
Pembahasan:
 Opsi A (Menarik Lembar Ujian di Depan Kelas): Langkah ini bisa sangat memalukan bagi
Rian dan merusak hubungan kepercayaan antara guru dan siswa. Dengan mendeklarasikan
kesalahannya di depan seluruh kelas, guru berisiko menimbulkan trauma bagi Rian.
 Opsi B (Memberikan Nilai Nol Tanpa Pemberitahuan): Meskipun guru berhak memberi
sanksi atas perilaku mencontek, pendekatan ini tidak memberikan kesempatan bagi Rian
untuk belajar dari kesalahannya atau menjelaskan situasinya.
 Opsi C (Menghampiri Rian dan Memberikan Peringatan): Memberikan peringatan secara
pribadi dapat membuat Rian sadar akan kesalahannya tanpa merasa terhina. Ini juga
memberinya kesempatan untuk memperbaiki perilakunya selama ujian berlangsung.
 Opsi D (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi bisa menyebabkan masalah lebih lanjut
di masa depan. Hal ini juga tidak memberikan kesempatan bagi Rian untuk memahami
kesalahan yang telah dilakukannya.
 Opsi E (Memanggil Rian Setelah Ujian): Memanggil Rian setelah ujian memberikan
kesempatan bagi guru untuk mendengar penjelasan siswa tersebut dan membahas
konsekuensinya secara privat. Ini adalah pendekatan yang paling berempati dan
mempertimbangkan perasaan dan perspektif siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Dari semua opsi yang ada, Opsi E adalah pendekatan yang paling direkomendasikan karena
memberikan kesempatan bagi Rian untuk memahami kesalahannya dan berdiskusi dengan guru
tentang konsekuensinya dalam lingkungan yang mendukung dan penuh pengertian.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

16. Selama praktikum di laboratorium, Anda sebagai guru menyaksikan salah satu siswa, Lila, secara
sengaja mengganti zat kimia yang seharusnya digunakan dalam eksperimen dengan zat kimia lain
yang dia ambil dari rak. Eksperimen tersebut berakhir dengan hasil yang tidak sesuai dan beberapa
siswa lain mulai bingung. Bagaimana Anda seharusnya menangani situasi tersebut tanpa membuat
Lila merasa terpojok?

A. Anda segera menghentikan praktikum dan menegur Lila di depan seluruh kelas tentang
kesalahannya.
B. Anda melanjutkan praktikum tanpa mengambil tindakan apa pun, berharap Lila akan
mengakui kesalahannya sendiri.
C. Anda menghampiri Lila secara pribadi, menanyakan alasannya, dan memberikan peringatan
untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
D. Anda memberi tahu kepala laboratorium dan menyerahkan masalah tersebut sepenuhnya
kepadanya.
E. Anda menyelenggarakan ulang praktikum dan menggunakan kesempatan tersebut untuk
memberikan pelajaran tentang pentingnya mengikuti instruksi dengan tepat, tanpa menyebut
Lila secara spesifik.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Menegur Lila di Depan Kelas): Menegur Lila di depan kelas dapat membuatnya
merasa terpojok dan memalukan. Meskipun tindakannya salah, pendekatan ini mungkin
tidak efektif dalam mendorong perubahan perilaku yang positif.
 Opsi B (Mengabaikan Situasi): Meskipun berharap siswa akan mengakui kesalahannya
sendiri adalah ideal, pendekatan ini mungkin tidak memberikan kesempatan bagi Lila untuk
memahami dampak dari tindakannya atau belajar dari kesalahan tersebut.
 Opsi C (Menghampiri Lila Secara Pribadi): Dengan mendekati Lila secara pribadi, guru
memberinya kesempatan untuk menjelaskan diri dan memahami konsekuensi dari
tindakannya dalam lingkungan yang mendukung.
 Opsi D (Melapor ke Kepala Laboratorium): Meskipun penting untuk melibatkan otoritas
yang lebih tinggi dalam insiden serius, tindakan ini mungkin membuat Lila merasa lebih
terpojok dan takut.
 Opsi E (Menyelenggarakan Ulang Praktikum): Menggunakan kesempatan ini untuk
mengajarkan seluruh kelas tentang pentingnya mengikuti instruksi dengan tepat adalah
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

pendekatan yang konstruktif dan edukatif. Ini memungkinkan Lila dan siswa lainnya untuk
belajar dari kesalahan tanpa menunjuk siapa yang salah.
Dari semua opsi yang diberikan, Opsi C adalah pendekatan yang paling direkomendasikan karena
menawarkan kesempatan bagi siswa untuk memahami kesalahan mereka dalam lingkungan yang
aman dan mendukung.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

17. Pada saat Anda, sebagai guru, memeriksa tugas rumah siswa, Anda menemukan bahwa tugas salah
satu siswa, Arif, sangat mirip dengan tugas siswa lain, Rina. Kedua tugas tersebut hampir identik
dan terlihat seperti hasil dari menyalin. Bagaimana Anda sebaiknya menangani situasi ini untuk
memastikan keadilan dan integritas akademik, sekaligus menjaga hubungan baik dengan kedua
siswa?

A. Anda memanggil Arif dan Rina ke depan kelas dan meminta keduanya menjelaskan di
hadapan semua siswa.
B. Anda mengabaikan kesamaan dalam tugas tersebut dan memberikan nilai yang sama kepada
keduanya.
C. Anda mengundang Arif dan Rina untuk diskusi pribadi, mencari tahu alasan di balik
kesamaan tugas mereka, dan memberi nasihat serta konsekuensi yang sesuai.
D. Anda segera memberi nilai nol kepada keduanya tanpa mencari tahu alasan di balik
kesamaan tugas mereka.
E. Anda membahas kasus ini di depan kelas tanpa menyebut nama Arif dan Rina, lalu
memberikan kesempatan untuk mengulang tugas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Memanggil Arif dan Rina di Depan Kelas): Memanggil kedua siswa ke depan kelas
dan meminta mereka menjelaskan di hadapan semua siswa bisa memalukan mereka. Hal ini
mungkin tidak memberi kesempatan bagi mereka untuk dengan jujur menjelaskan
situasinya.
 Opsi B (Mengabaikan Kesamaan): Mengabaikan masalah ini mungkin tidak mendorong
kejujuran akademik dan integritas. Ini juga mungkin menimbulkan preseden buruk bagi
siswa lain.
 Opsi C (Diskusi Pribadi dengan Kedua Siswa): Mengundang kedua siswa untuk diskusi
pribadi memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelaskan dan memahami
konsekuensi dari tindakan mereka, serta mendapatkan bimbingan yang diperlukan.
 Opsi D (Memberikan Nilai Nol): Memberi nilai nol tanpa investigasi lebih lanjut mungkin
terlalu keras dan tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari kesalahan
mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

 Opsi E (Membahas Kasus Tanpa Menyebut Nama): Membahas kasus ini di kelas
memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk belajar tentang pentingnya integritas
akademik tanpa memalukan siapa pun.

Dari semua opsi yang ada, Opsi C adalah pendekatan yang paling direkomendasikan karena
mempertimbangkan kebutuhan masing-masing siswa dan memberikan solusi yang edukatif dan
mendukung.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

18. Anda, sebagai seorang guru, secara tidak sengaja menemukan informasi pribadi tentang salah satu
siswa Anda yang mungkin mempengaruhi performa akademiknya. Bagaimana Anda sebaiknya
bertindak agar tidak melanggar privasi siswa tersebut, sekaligus memberikan dukungan yang
diperlukan?

A. Anda memanggil siswa tersebut ke depan kelas dan membicarakan masalah pribadi tersebut
di hadapan semua siswa.
B. Anda mengabaikan informasi tersebut dan tidak melakukan tindakan apapun.
C. Anda mengundang siswa tersebut untuk diskusi pribadi, tanpa membahas detail informasi
tersebut, tetapi menanyakan apakah ada sesuatu yang mengganggunya dan menawarkan
dukungan jika diperlukan.
D. Anda segera menceritakan informasi tersebut kepada seluruh staf pengajar di sekolah.
E. Anda memberikan materi tambahan atau bantuan akademik kepada siswa tersebut tanpa
konfirmasi atau diskusi lebih lanjut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Membahas di Depan Kelas): Membahas masalah pribadi siswa di depan kelas sangat
tidak etis dan merusak privasi siswa. Ini dapat memiliki dampak negatif pada kepercayaan
dan kesejahteraan emosional siswa.
 Opsi B (Mengabaikan Informasi): Meskipun penting untuk menjaga privasi siswa,
mengabaikan informasi yang mungkin relevan dengan performa akademiknya bisa berarti
kehilangan kesempatan untuk memberikan dukungan yang diperlukan.
 Opsi C (Diskusi Pribadi dengan Siswa): Mengundang siswa untuk diskusi pribadi tanpa
langsung menyebutkan informasi tersebut adalah pendekatan yang paling etis. Ini
memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara jika mereka mau, dan juga menunjukkan
empati serta dukungan dari guru.
 Opsi D (Berbagi dengan Staf Pengajar): Menceritakan informasi pribadi siswa kepada orang
lain, termasuk staf pengajar, tanpa izin siswa adalah pelanggaran privasi.
 Opsi E (Memberikan Bantuan Akademik): Meskipun memberikan dukungan akademik bisa
bermanfaat, melakukannya tanpa berbicara terlebih dahulu dengan siswa bisa membuat
siswa merasa tidak nyaman atau diremehkan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah tindakan yang paling direkomendasikan karena
menghormati privasi siswa sambil memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan
dukungan yang mungkin mereka perlukan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

19. Sebagai guru, Anda menemukan bahwa salah satu siswa Anda sering terlihat lesu dan kehilangan
minat dalam kegiatan kelas. Anda curiga bahwa mungkin ada masalah di rumah atau kondisi lain
yang mempengaruhi kesejahteraan siswa tersebut. Bagaimana Anda sebaiknya bertindak untuk
mendukung siswa tanpa melanggar batasan profesional atau privasi siswa?

A. Anda segera menceritakan dugaan Anda kepada semua guru lain di sekolah tanpa konfirmasi
lebih lanjut.
B. Anda memanggil orang tua siswa tersebut dan menceritakan dugaan Anda tanpa berbicara
terlebih dahulu dengan siswa.
C. Anda mengundang siswa untuk berbicara setelah kelas, mengekspresikan kepedulian Anda
dan menanyakan apakah ada hal yang ingin mereka bicarakan.
D. Anda mengabaikan perubahan perilaku siswa tersebut dan tidak melakukan tindakan apa
pun.
E. Anda memberikan siswa tersebut tugas tambahan dengan harapan bahwa beban akademik
tambahan akan mengalihkan perhatiannya dari masalah pribadinya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 5
D. 1
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Berbagi Dugaan dengan Guru Lain): Membagikan dugaan pribadi tentang siswa
tanpa bukti konkret atau tanpa berbicara dengannya terlebih dahulu adalah pelanggaran
privasi dan tidak etis.
 Opsi B (Memanggil Orang Tua): Meskipun komunikasi dengan orang tua penting,
mendekati mereka dengan dugaan tanpa terlebih dahulu berbicara dengan siswa bisa
menimbulkan kebingungan dan ketidaknyamanan bagi siswa.
 Opsi C (Diskusi Pribadi dengan Siswa): Mendekati siswa dengan empati, menunjukkan
kepedulian, dan memberinya kesempatan untuk berbicara adalah pendekatan yang paling
seimbang dan etis. Ini memungkinkan siswa merasa didukung dan dipahami.
 Opsi D (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan tanda-tanda bahwa siswa mungkin
mengalami kesulitan bukanlah pendekatan yang proaktif dan tidak memperlihatkan
kepedulian sebagai seorang pendidik.
 Opsi E (Memberi Tugas Tambahan): Menambah beban akademik dengan harapan
mengalihkan perhatian siswa mungkin tidak efektif dan bahkan bisa menambah stres bagi
siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis di atas, Opsi C adalah tindakan yang paling direkomendasikan karena
memprioritaskan kesejahteraan siswa dan menghormati privasinya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

20. Anda sebagai guru mengetahui informasi pribadi atau rahasia dari seorang siswa yang mungkin
berdampak pada performa akademik siswa tersebut. Bagaimana sebaiknya Anda bertindak tanpa
melanggar privasi siswa?

A. Langsung mengonfrontasi siswa tersebut di depan kelas mengenai informasi pribadi yang
Anda ketahui.
B. Mendekati siswa tersebut secara pribadi dan menawarkan dukungan emosional tanpa
menyebutkan detail informasi yang Anda ketahui.
C. Memberi tahu teman-teman siswa tersebut mengenai informasi yang Anda ketahui agar
mereka dapat membantu.
D. Mengabaikan informasi tersebut dan memperlakukan siswa seperti biasa.
E. Membicarakannya dengan konselor sekolah tanpa menyebutkan nama siswa, untuk mencari
saran profesional.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 2
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Konfrontasi di Depan Kelas): Mengonfrontasi siswa di depan kelas akan melanggar
privasi siswa dan dapat menyebabkan trauma emosional bagi siswa tersebut. Ini adalah
pendekatan yang sangat tidak dianjurkan.
 Opsi B (Dukungan Emosional): Mendekati siswa dengan menawarkan dukungan emosional
tanpa mengungkapkan informasi yang Anda ketahui adalah pendekatan yang paling empatik
dan menghormati privasi siswa. Dengan cara ini, Anda menunjukkan kepedulian tanpa
melanggar batasan.
 Opsi C (Berbagi dengan Teman-teman): Memberitahu teman-teman siswa bisa
menyebabkan gosip dan berdampak negatif pada reputasi siswa. Ini juga melanggar privasi
siswa.
 Opsi D (Mengabaikan Informasi): Meskipun mengabaikan informasi mungkin tampak
seperti cara untuk menghormati privasi siswa, pendekatan pasif ini mungkin tidak membantu
siswa yang mungkin membutuhkan dukungan.
 Opsi E (Diskusi dengan Konselor): Membicarakannya dengan konselor sekolah tanpa
menyebutkan identitas siswa adalah cara yang baik untuk mencari saran dari profesional
yang terlatih dalam masalah-masalah seperti ini. Ini menghormati privasi siswa sambil
memastikan Anda mendapatkan panduan yang tepat.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

21. Seorang siswa memiliki masalah pribadi dan sering kali absen, namun berusaha keras untuk
mengikuti pelajaran. Di akhir semester, siswa ini berada di ambang batas antara mendapatkan nilai
lulus dan tidak lulus. Bagaimana Anda, sebagai guru, harus mempertimbangkan situasi ini dalam
memberikan nilai?

A. Memberikan siswa tersebut nilai lulus berdasarkan usahanya meskipun absennya banyak.
B. Memberikan siswa tersebut nilai tidak lulus karena kriteria akademik tidak terpenuhi
meskipun ada alasan pribadi.
C. Mengadakan ujian tambahan atau tugas tambahan khusus untuk siswa tersebut untuk
memberi kesempatan menaikkan nilai.
D. Meminta siswa tersebut untuk mengulang mata pelajaran di semester berikutnya tanpa
memberikan nilai di semester ini.
E. Membahas situasi tersebut dengan siswa dan orang tua untuk mencari solusi terbaik bersama.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 1
C. 5
D. 2
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Nilai Lulus Berdasarkan Usaha): Memberikan nilai lulus hanya berdasarkan usaha
bisa dianggap tidak adil bagi siswa lain yang memenuhi kriteria akademik. Namun,
menghargai usaha dan situasi pribadi siswa adalah pertimbangan penting.
 Opsi B (Nilai Tidak Lulus Berdasarkan Kriteria): Walaupun objektif, pendekatan ini tidak
mempertimbangkan kesulitan pribadi yang dialami siswa. Ini bisa menambah beban
emosional pada siswa yang sudah menghadapi masalah.
 Opsi C (Ujian atau Tugas Tambahan): Mengadakan ujian atau tugas tambahan memberi
kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam kondisi yang lebih baik,
dan ini adalah pendekatan yang adil dan mempertimbangkan keduanya: usaha siswa dan
standar akademik.
 Opsi D (Mengulang Mata Pelajaran): Membuat siswa mengulang mata pelajaran bisa
menjadi solusi jika siswa memang tidak memahami materi, namun jika siswa hampir lulus,
ini mungkin bukan solusi terbaik.
 Opsi E (Diskusi dengan Siswa dan Orang Tua): Membahas situasi dengan siswa dan orang
tua membantu guru memahami lebih lanjut tentang situasi pribadi siswa dan mencari solusi
yang lebih holistik. Meskipun ini membutuhkan waktu dan upaya tambahan, namun bisa
menjadi pendekatan yang paling memadai.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

22. Dalam suatu kelas yang Anda ajar, Anda menyadari bahwa seorang siswa sangat berbakat dan
selalu mendapatkan nilai tertinggi, namun sering kali terlihat terisolasi dan tidak memiliki teman.
Anda khawatir hal ini berdampak pada kesejahteraan emosionalnya. Bagaimana Anda, sebagai
guru, harus bertindak dalam situasi ini?

A. Mengabaikan situasi tersebut karena tugas Anda hanya mengajar dan memberikan nilai,
bukan mengurus masalah pribadi siswa.
B. Memberi saran kepada siswa tersebut untuk bergabung dengan klub atau kegiatan
ekstrakurikuler untuk meningkatkan interaksi sosialnya.
C. Membicarakan situasi tersebut dengan konselor sekolah agar dapat memberikan dukungan
yang lebih spesifik kepada siswa.
D. Mengatur proyek kelompok atau kegiatan kelas yang mempromosikan kerja sama, agar
siswa tersebut memiliki kesempatan berinteraksi dengan teman-temannya.
E. Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk memahami latar belakang masalah
dan mencari solusi bersama.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Situasi): Meskipun tugas utama guru adalah mengajar, kesejahteraan
siswa adalah hal yang sangat penting. Mengabaikan situasi ini bisa berdampak negatif pada
perkembangan emosional dan sosial siswa.
 Opsi B (Saran Bergabung Klub): Meskipun ini bisa menjadi solusi jangka pendek, tidak
semua siswa merasa nyaman dengan lingkungan klub atau kegiatan ekstrakurikuler.
Pendekatan ini tidak menjamin peningkatan interaksi sosial yang sebenarnya.
 Opsi C (Diskusi dengan Konselor): Membawa masalah ini kepada konselor sekolah bisa
menjadi pendekatan yang tepat, karena konselor memiliki pelatihan khusus untuk menangani
masalah kesejahteraan siswa.
 Opsi D (Proyek Kelompok): Mengatur kegiatan yang mempromosikan kerja sama bisa
menjadi cara terbaik untuk membantu siswa berinteraksi dengan teman-temannya. Ini tidak
hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi juga memfasilitasi pembentukan hubungan
sosial.
 Opsi E (Pertemuan dengan Orang Tua): Meskipun penting untuk memahami latar belakang
masalah, pendekatan ini mungkin tidak selalu efektif, tergantung pada situasi rumah siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

23. Anda mendapati bahwa di kelas Anda, terdapat sekelompok siswa yang selalu bekerja sama dalam
setiap tugas dan ujian, hingga mengakibatkan hasil pekerjaan mereka tampak mirip. Anda curiga
mereka saling mencontek. Bagaimana Anda, sebagai guru, harus mengatasi situasi ini?

A. Menghukum seluruh kelompok dengan memberikan nilai nol tanpa konfirmasi lebih lanjut.
B. Secara pribadi mendekati siswa-siswa tersebut dan menanyakan tentang kemiripan hasil
pekerjaan mereka.
C. Mengatur tempat duduk yang berbeda untuk mereka dalam ujian atau tugas berikutnya tanpa
memberi tahu alasan sebenarnya.
D. Mengadakan sesi refleksi kelas mengenai pentingnya integritas akademik dan konsekuensi
dari mencontek.
E. Membicarakan situasi ini dengan kepala sekolah atau tim pedagogik untuk mencari solusi
bersama.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 3
D. 5
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Hukuman Langsung): Menghukum tanpa konfirmasi lebih lanjut dapat berdampak
negatif pada hubungan guru-siswa dan mungkin tidak adil jika dugaan Anda ternyata salah.
 Opsi B (Pendekatan Pribadi): Mendekati siswa secara pribadi dan menanyakan alasan di
balik kemiripan pekerjaan mereka memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan
diri dan mungkin mengakui kesalahan mereka.
 Opsi C (Ubah Tempat Duduk): Meskipun mengatur tempat duduk yang berbeda dapat
mencegah mencontek di masa mendatang, pendekatan ini tidak menyelesaikan akar masalah
dan siswa mungkin tidak menyadari kesalahan mereka.
 Opsi D (Sesi Refleksi): Mengadakan sesi refleksi kelas mengenai integritas akademik
memberikan pelajaran berharga bagi seluruh kelas dan menggarisbawahi pentingnya kerja
sendiri.
 Opsi E (Diskusi dengan Kepala Sekolah): Membicarakan masalah ini dengan pihak sekolah
mungkin terlalu berlebihan untuk situasi seperti ini dan bisa mengakibatkan konsekuensi
yang tidak perlu bagi siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

24. Anda, sebagai seorang guru, mengetahui bahwa rekan kerja Anda sering kali memanipulasi nilai
siswa demi mencapai target sekolah. Bagaimana seharusnya Anda merespons informasi ini?

A. Mengabaikan informasi tersebut dan fokus pada pengajaran Anda sendiri.


B. Mengkonfrontasi rekan kerja Anda secara langsung dan meminta penjelasan.
C. Membahas masalah ini dengan kepala sekolah atau tim pedagogik secara rahasia.
D. Mengajak rekan-rekan guru lainnya untuk mendiskusikan masalah ini dan mencari solusi
bersama.
E. Mengadakan sesi refleksi kelas tentang pentingnya integritas akademik, berharap rekan kerja
Anda mendapatkan pesannya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 5
D. 4
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Informasi): Meskipun mungkin Anda ingin menjauh dari konflik,
mengabaikan masalah serius ini dapat merugikan reputasi sekolah dan keadilan terhadap
siswa.
 Opsi B (Konfrontasi Langsung): Meskipun penting untuk mendapatkan klarifikasi,
mengkonfrontasi rekan kerja Anda tanpa bukti atau persiapan yang memadai dapat memicu
ketegangan di antara staf.
 Opsi C (Diskusi dengan Kepala Sekolah): Menghadapkan masalah ini kepada kepala
sekolah atau tim pedagogik adalah pendekatan yang paling tepat. Mereka memiliki otoritas
untuk mengatasi masalah ini dan mengambil tindakan yang diperlukan.
 Opsi D (Diskusi dengan Rekan-rekan): Sementara mendiskusikan masalah dengan rekan-
rekan mungkin memberikan wawasan tambahan, hal ini dapat menyebabkan rumor dan
ketidakpastian di antara staf.
 Opsi E (Sesi Refleksi): Meskipun memberikan pelajaran tentang integritas akademik
penting, pendekatan ini mungkin terlalu samar dan tidak langsung mengatasi masalah yang
ada.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

25. Sebagai guru, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda memiliki hubungan yang sangat dekat
dengan rekan guru lainnya, yang bukan keluarganya. Anda khawatir hubungan tersebut mungkin
mempengaruhi objektivitas nilai atau perlakuan terhadap siswa tersebut. Bagaimana Anda
sebaiknya mengatasi situasi ini?

A. Mengabaikan situasi tersebut karena Anda merasa itu bukan urusan Anda.
B. Mendekati siswa untuk memastikan dia merasa nyaman dengan hubungan tersebut dan tidak
ada masalah.
C. Secara pribadi mendekati rekan guru untuk memahami hubungan mereka dengan siswa dan
menyampaikan kekhawatiran Anda.
D. Melaporkan observasi Anda kepada kepala sekolah atau tim pedagogik tanpa berbicara
terlebih dahulu dengan rekan guru tersebut.
E. Menciptakan forum diskusi tentang profesionalisme dalam hubungan guru-siswa, tanpa
menyebutkan situasi khusus tersebut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan): Meskipun mungkin Anda ingin menjauh dari situasi tersebut,
mengabaikan potensi masalah etika ini dapat mempengaruhi dinamika kelas dan sekolah.
 Opsi B (Mendekati Siswa): Memeriksa kesejahteraan siswa adalah hal yang penting, namun
mendekati siswa terlebih dahulu bisa membuatnya merasa tidak nyaman atau terancam.
 Opsi C (Mendekati Rekan Guru): Menghadapkan masalah secara langsung kepada rekan
guru mungkin memberikan kejelasan mengenai hubungan mereka dengan siswa. Namun, hal
ini juga bisa menimbulkan konflik atau ketegangan.
 Opsi D (Melapor ke Kepala Sekolah): Jika Anda sungguh-sungguh khawatir tentang
hubungan tersebut, melapor kepada otoritas yang lebih tinggi mungkin adalah tindakan yang
tepat. Mereka bisa melakukan penyelidikan yang lebih objektif dan menyikapi situasi
tersebut dengan tepat.
 Opsi E (Forum Diskusi): Meskipun penting untuk meningkatkan kesadaran tentang
profesionalisme, pendekatan ini tidak langsung mengatasi masalah yang ada dan bisa
dianggap terlalu umum.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

26. Seorang siswa di kelas Anda mengumpulkan tugas yang kurang memadai. Bagaimana sebaiknya
Anda, sebagai guru, memberikan umpan balik yang konstruktif tanpa merendahkan siswa?

A. Anda mengatakan kepada siswa bahwa tugasnya sangat buruk dan harus diperbaiki jika dia
ingin nilai yang lebih baik.
B. Anda memberikan umpan balik tertulis yang rinci, mengidentifikasi di mana kesalahan
terjadi dan menyertakan contoh cara memperbaikinya.
C. Anda mengabaikan kekurangan dalam tugas tersebut dan memberikan pujian atas usaha
yang dilakukan oleh siswa.
D. Anda mengundang siswa untuk bertemu secara pribadi dan mendiskusikan tugasnya,
menggarisbawahi aspek positif sebelum secara lembut mengarahkan perhatian pada area
yang perlu ditingkatkan.
E. Anda meminta siswa lain untuk menilai tugas tersebut di depan kelas dan memberikan
umpan balik.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 5
C. 2
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Kritik Langsung): Pendekatan ini bisa merusak kepercayaan diri siswa dan tidak
memberikan arahan yang jelas untuk perbaikan. Kritik tanpa dukungan konstruktif bisa
merendahkan.
 Opsi B (Umpan Balik Tertulis yang Rinci): Memberikan umpan balik tertulis yang rinci
memungkinkan siswa untuk memahami kesalahan secara spesifik dan belajar dari contoh
perbaikan. Ini adalah cara yang konstruktif dan mendidik tanpa merasa merendahkan.
 Opsi C (Pujian Tanpa Kritik): Hanya memberikan pujian tanpa menyoroti area yang perlu
ditingkatkan tidak membantu siswa untuk berkembang. Kekurangan dalam tugas harus
diidentifikasi untuk pembelajaran yang efektif.
 Opsi D (Diskusi Pribadi): Mengundang siswa untuk diskusi pribadi menunjukkan
kepedulian dan memungkinkan pembicaraan yang lebih terbuka. Mengakui aspek positif
sebelum memberikan kritik bisa lebih mudah diterima oleh siswa.
 Opsi E (Peer Review di Depan Kelas): Meskipun peer review bisa menjadi alat pembelajaran
yang efektif, melakukannya di depan kelas bisa membuat siswa merasa malu atau tertekan,
tergantung pada bagaimana itu dilakukan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

27. Anda mengajar di kelas dengan keragaman latar belakang dan kemampuan siswa yang berbeda-
beda. Salah satu siswa yang biasanya aktif dan antusias mulai terlihat tidak bersemangat dan sering
menghindar dari partisipasi kelas. Bagaimana cara Anda sebagai guru menangani situasi ini untuk
membantu siswa tersebut tanpa membuatnya merasa tertekan atau dikucilkan?

A. Anda memanggil siswa tersebut ke depan kelas dan memintanya menjelaskan mengapa dia
tampak tidak bersemangat belakangan ini.
B. Anda mengabaikan perubahan perilakunya, berpikir bahwa siswa tersebut akan kembali aktif
dengan sendirinya.
C. Anda mendekati siswa tersebut secara pribadi setelah kelas, menanyakan apakah ada sesuatu
yang mengganggu dan menawarkan dukungan.
D. Anda memberikan tugas tambahan kepada siswa tersebut untuk meningkatkan partisipasinya
di kelas.
E. Anda menyuruh teman sekelasnya untuk berbicara dengan siswa tersebut dan mencari tahu
apa masalahnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Memanggil ke Depan Kelas): Memanggil siswa ke depan kelas dapat membuatnya
merasa malu atau tertekan, terutama jika dia sedang mengalami masalah pribadi.
 Opsi B (Mengabaikan Perubahan): Mengabaikan perubahan perilaku siswa bisa
melewatkan kesempatan untuk memberikan dukungan yang mungkin sangat dibutuhkan.
 Opsi C (Pendekatan Pribadi): Mendekati siswa secara pribadi dan menanyakan keadaannya
menunjukkan kepedulian tanpa membuatnya merasa tertekan. Ini juga memberikan ruang
bagi siswa untuk berbicara tentang masalahnya.
 Opsi D (Tugas Tambahan): Memberikan tugas tambahan mungkin meningkatkan
partisipasi, tetapi tidak menangani masalah yang mungkin menjadi penyebab perubahan
perilaku siswa.
 Opsi E (Melibatkan Teman Sebaya): Walaupun teman sebaya mungkin dapat memberikan
dukungan, namun ada risiko siswa tersebut merasa dikucilkan atau ditekan.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

28. Dalam sebuah kelas yang Anda ajar, Anda menyadari bahwa ada siswa yang sering terisolasi dari
teman-temannya. Siswa ini tampak kesulitan untuk bergaul dan sering duduk sendirian selama
istirahat. Sebagai guru, apa langkah terbaik yang dapat Anda ambil untuk mendukung siswa ini
agar lebih terintegrasi dengan teman-temannya?

A. Anda berbicara secara pribadi dengan siswa tersebut, menanyakan tentang perasaannya dan
memberikan saran cara untuk berinteraksi dengan teman-temannya.
B. Anda mengabaikan situasi tersebut, menganggap bahwa siswa tersebut lebih suka
menyendiri dan tidak memerlukan intervensi.
C. Anda secara terbuka mendiskusikan situasi siswa tersebut di depan kelas dan meminta saran
dari siswa lain tentang cara membantunya.
D. Anda menciptakan kegiatan kelompok di kelas yang secara khusus dirancang untuk
memasukkan siswa tersebut ke dalam kelompok dengan teman-temannya.
E. Anda menghubungi orang tua siswa tersebut untuk membahas perilaku anak mereka dan
meminta mereka untuk berbicara dengan anaknya tentang pentingnya bersosialisasi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 5
B. 1
C. 2
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Pendekatan Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa menunjukkan
kepedulian dan bisa memberikan wawasan tentang apa yang dia rasakan. Ini juga
memberikan kesempatan untuk memberikan saran yang berguna dan mendukung.
 Opsi B (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi bisa menyebabkan siswa merasa lebih
terisolasi dan tidak terlihat oleh guru atau teman sekelasnya.
 Opsi C (Diskusi Terbuka di Kelas): Mendiskusikan situasi siswa di depan kelas lain bisa
membuat siswa tersebut merasa malu atau dikucilkan.
 Opsi D (Kegiatan Kelompok): Menciptakan kegiatan kelompok yang memasukkan siswa
tersebut adalah cara yang bagus untuk membantu integrasi sosial, tetapi perlu dilakukan
dengan hati-hati agar tidak terlihat paksaan.
 Opsi E (Menghubungi Orang Tua): Meskipun penting untuk melibatkan orang tua, ini harus
dilakukan setelah memahami situasi lebih jauh dan tidak harus menjadi langkah pertama.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi A.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

29. Seorang orang tua siswa datang ke sekolah dengan ekspresi tidak puas karena merasa anaknya
diberi nilai yang tidak adil. Bagaimana Anda sebagai guru harus berkomunikasi dengan orang tua
tersebut untuk meredam situasi tanpa mengabaikan kebijakan penilaian sekolah?

A. Anda menjelaskan dengan tegas bahwa nilai yang diberikan final dan tidak ada ruang untuk
negosiasi atau perubahan.
B. Anda mengundang orang tua tersebut untuk mendiskusikan masalahnya secara pribadi,
menjelaskan secara rinci tentang penilaian dan kriteria yang digunakan.
C. Anda menyarankan orang tua tersebut untuk mengajukan keluhan resmi ke kepala sekolah
jika mereka tidak puas dengan penilaian.
D. Anda setuju untuk meninjau kembali penilaian dan mempertimbangkan untuk menaikkan
nilai siswa tersebut agar orang tua merasa puas.
E. Anda mengarahkan orang tua tersebut untuk berbicara langsung dengan siswa tentang
pentingnya berusaha lebih keras di sekolah.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 3
D. 1
E. 4
Pembahasan:

 Opsi A (Penegasan Final): Sikap tegas mungkin diperlukan dalam beberapa situasi, tetapi
tidak memberikan penjelasan atau kesempatan bagi orang tua untuk mengerti bisa
meningkatkan ketegangan.
 Opsi B (Diskusi Pribadi): Mendiskusikan masalah secara pribadi dan menjelaskan detail
penilaian menunjukkan keterbukaan dan kepedulian, serta membantu orang tua memahami
prosesnya.
 Opsi C (Keluhan Resmi): Mengarahkan orang tua untuk mengajukan keluhan resmi
merupakan langkah formal, tetapi bisa meningkatkan ketegangan dan menghindari resolusi
langsung.
 Opsi D (Meninjau Ulang Penilaian): Menyetujui untuk meninjau ulang dan menaikkan nilai
tanpa alasan yang valid bisa merusak integritas sistem penilaian dan menciptakan preseden
yang tidak baik.
 Opsi E (Arahkan ke Siswa): Mengarahkan orang tua untuk berbicara dengan siswa bisa
bermanfaat dalam konteks tertentu, tetapi dalam situasi ini, itu menghindari tanggung jawab
guru untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang tua.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

30. Selama pelajaran, Anda menyadari bahwa salah satu siswa Anda tampaknya selalu menghindari
kontak mata dan jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas. Anda mencurigai bahwa siswa tersebut
mungkin memiliki kecemasan sosial. Sebagai guru, apa langkah yang paling tepat untuk Anda
ambil demi mendukung siswa tersebut?

A. Anda secara langsung menanyakan kepada siswa di depan kelas tentang keengganannya
berpartisipasi dan kontak mata.
B. Anda mengabaikan perilaku siswa tersebut, menganggap bahwa dia akan mengatasi
masalahnya sendiri seiring waktu.
C. Anda mengatur pertemuan pribadi dengan siswa tersebut untuk mendiskusikan kenyamanan
dan kebutuhannya di kelas.
D. Anda meminta siswa lain untuk mendorong siswa tersebut agar lebih aktif dan berpartisipasi
selama diskusi kelas.
E. Anda secara rutin memilih siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan di kelas agar ia
terbiasa berbicara di depan umum.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Konfrontasi di Kelas): Menanyakan langsung di depan kelas bisa membuat siswa
tersebut merasa malu atau tertekan, terutama jika dia memang memiliki kecemasan sosial.
 Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan tidak membantu siswa untuk mengatasi
masalahnya dan bisa membuat siswa tersebut merasa diabaikan atau tidak dipahami.
 Opsi C (Pertemuan Pribadi): Mengatur pertemuan pribadi memberikan kesempatan untuk
berkomunikasi dalam lingkungan yang aman, memahami kebutuhan siswa, dan membahas
cara mendukungnya.
 Opsi D (Mendorong Teman Sebaya): Meskipun teman sebaya dapat memberikan dukungan,
ini bisa menimbulkan tekanan lebih pada siswa jika tidak dilakukan dengan sensitivitas.
 Opsi E (Memilih untuk Berbicara): Memilih siswa tersebut secara rutin bisa membantu
mengurangi kecemasan berbicara di depan umum, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati
agar tidak meningkatkan kecemasannya.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

31. Anda mengajar di sebuah kelas dimana seorang siswa baru saja pindah dari sekolah lain. Siswa ini
tampak kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, sering terlihat sedih dan terisolasi dari siswa
lain. Sebagai guru, bagaimana cara terbaik untuk membantu siswa ini beradaptasi dengan
lingkungan sekolah yang baru?

A. Anda menghabiskan waktu ekstra untuk berbicara dengan siswa tersebut setelah kelas,
menawarkan dukungan dan saran untuk beradaptasi.
B. Anda membiarkan siswa tersebut untuk menyesuaikan diri sendiri, berpikir bahwa ini adalah
bagian penting dari proses belajar.
C. Anda meminta beberapa siswa yang ramah dan terbuka untuk membimbing dan mengajak
siswa baru tersebut bergabung dalam aktivitas kelas.
D. Anda langsung membawa siswa baru tersebut ke konselor sekolah untuk mendapatkan
dukungan profesional.
E. Anda membuat kegiatan khusus di kelas yang bertujuan untuk memperkenalkan siswa baru
tersebut kepada teman-teman sekelasnya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 4
B. 1
C. 5
D. 3
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Waktu Ekstra): Menghabiskan waktu ekstra untuk berbicara dengan siswa
menunjukkan kepedulian dan bisa membantu siswa merasa didukung, namun mungkin tidak
cukup untuk integrasi sosial.
 Opsi B (Biarkan Menyesuaikan Sendiri): Membiarkan siswa menyesuaikan diri sendiri tanpa
dukungan bisa membuatnya merasa terisolasi dan kesulitan beradaptasi.
 Opsi C (Bimbingan Teman Sebaya): Meminta bantuan siswa yang ramah dan inklusif adalah
cara yang baik untuk membantu siswa baru beradaptasi dan terintegrasi secara sosial.
 Opsi D (Konselor Sekolah): Mengarahkan siswa ke konselor bisa bermanfaat, tetapi ini
sebaiknya dilakukan setelah upaya lain dan jika siswa memang membutuhkan dukungan
lebih lanjut.
 Opsi E (Kegiatan Perkenalan): Membuat kegiatan khusus bisa membantu, tetapi mungkin
menekankan terlalu banyak pada status "siswa baru" dan tidak selalu membantu dalam
pembentukan hubungan organik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

32. Anda sedang bekerja dalam sebuah tim yang terdiri dari beberapa rekan guru lain untuk menyusun
kurikulum baru. Namun, tim Anda menghadapi perbedaan pendapat yang signifikan terkait
beberapa aspek penting dari kurikulum. Sebagai anggota tim, bagaimana Anda sebaiknya
berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan yang konstruktif?

A. Anda menegaskan pendapat Anda dengan kuat, berusaha meyakinkan tim bahwa ide Anda
yang paling benar.
B. Anda menghindari konflik dan setuju dengan mayoritas, meskipun Anda tidak sepenuhnya
setuju dengan keputusan tersebut.
C. Anda mengusulkan untuk melakukan voting, di mana keputusan akan diambil berdasarkan
suara terbanyak.
D. Anda mendorong diskusi terbuka, di mana setiap anggota tim dapat menyampaikan pendapat
dan alasan mereka sebelum mencapai kesepakatan.
E. Anda mengusulkan untuk mendatangkan mediator atau pihak ketiga netral untuk membantu
menyelesaikan perbedaan pendapat dalam tim.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 3
D. 5
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Menegaskan Pendapat): Menegaskan pendapat dengan kuat dapat menimbulkan
konfrontasi dan tidak menghormati pendapat orang lain, sehingga bisa merusak dinamika
tim.
 Opsi B (Menghindari Konflik): Menghindari konflik dan menyetujui mayoritas tanpa diskusi
berarti mengorbankan kepentingan bersama dan bisa menghasilkan keputusan yang tidak
optimal.
 Opsi C (Voting): Meskipun voting adalah metode yang demokratis, ini tidak selalu
memastikan bahwa setiap suara didengar atau keputusan yang diambil adalah yang terbaik.
 Opsi D (Diskusi Terbuka): Mendorong diskusi terbuka memungkinkan semua anggota tim
menyampaikan pendapat dan ide mereka, meningkatkan kemungkinan menemukan solusi
terbaik yang diterima oleh semua.
 Opsi E (Mediator): Mengusulkan mediator bisa membantu jika tim tidak dapat mencapai
kesepakatan, tetapi ini sebaiknya menjadi pilihan terakhir setelah upaya internal sudah
dilakukan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

33. Selama pembelajaran daring, Anda memperhatikan bahwa beberapa siswa Anda tampaknya tidak
terlibat dan jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas. Sebagai guru, bagaimana Anda harus
menangani situasi ini untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa?

A. Anda memutuskan untuk memanggil siswa yang kurang terlibat secara acak untuk menjawab
pertanyaan selama kelas berlangsung.
B. Anda mengabaikan masalah tersebut, berpikir bahwa siswa akan lebih terlibat jika mereka
merasa siap.
C. Anda memberikan tugas individu tambahan kepada siswa yang kurang terlibat untuk
mendorong partisipasi mereka.
D. Anda mencoba mengadakan sesi satu-satu secara daring dengan siswa yang kurang terlibat
untuk memahami hambatan mereka dan memberikan dukungan.
E. Anda menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, seperti diskusi
kelompok atau proyek berbasis tim.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 3
D. 5
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Pemanggilan Acak): Memanggil siswa secara acak dapat menimbulkan kecemasan
dan tidak selalu efektif dalam meningkatkan keterlibatan jangka panjang.
 Opsi B (Mengabaikan Masalah): Mengabaikan masalah tidak akan membantu siswa menjadi
lebih terlibat dan dapat menyebabkan mereka semakin terasing dari proses pembelajaran.
 Opsi C (Tugas Tambahan): Meskipun memberikan tugas tambahan bisa mendorong
partisipasi, ini mungkin tidak mengatasi akar masalah mengapa siswa kurang terlibat.
 Opsi D (Sesi Satu-satu): Mengadakan sesi individual dapat membantu guru memahami
hambatan khusus siswa dan menyediakan dukungan yang dibutuhkan, meningkatkan
partisipasi mereka.
 Opsi E (Metode Interaktif): Menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan
kolaboratif bisa sangat efektif dalam meningkatkan keterlibatan, tetapi mungkin tidak cukup
jika tidak dibarengi dengan pemahaman akan hambatan individu siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

34. Anda menyadari bahwa salah satu siswa di kelas Anda, yang biasanya aktif dan berprestasi, mulai
menunjukkan penurunan minat dan prestasi dalam beberapa minggu terakhir. Sebagai guru,
bagaimana Anda harus mendekati situasi ini untuk membantu siswa tersebut tanpa membuatnya
merasa terbebani?

A. Anda langsung berbicara dengan siswa tersebut di depan kelas, mencoba memahami
penyebab penurunannya.
B. Anda memutuskan untuk tidak mengambil tindakan, berpikir bahwa siswa tersebut akan
memperbaiki diri sendiri.
C. Anda mengatur waktu untuk bertemu secara pribadi dengan siswa tersebut, mencari tahu
masalah yang dihadapinya dan bagaimana Anda dapat membantu.
D. Anda segera menghubungi orang tua siswa untuk memberi tahu mereka tentang perubahan
yang Anda perhatikan.
E. Anda memberikan tugas tambahan kepada siswa tersebut untuk mendorong kembali
keterlibatannya di kelas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Berbicara di Depan Kelas): Mendekati siswa di depan kelas dapat membuatnya malu
dan tidak nyaman, yang mungkin memperburuk situasi.
 Opsi B (Tidak Mengambil Tindakan): Mengabaikan perubahan perilaku siswa tidak
membantu mereka dan bisa membuat masalah bertambah serius.
 Opsi C (Pertemuan Pribadi): Bertemu secara pribadi memberikan kesempatan untuk
memahami masalah secara lebih mendalam dan menunjukkan dukungan tanpa membuat
siswa merasa terbebani.
 Opsi D (Menghubungi Orang Tua): Meskipun melibatkan orang tua penting, ini sebaiknya
dilakukan setelah berbicara dengan siswa terlebih dahulu untuk memahami situasinya.
 Opsi E (Tugas Tambahan): Memberikan tugas tambahan mungkin menambah beban siswa
tanpa mengatasi akar masalah yang mereka hadapi.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

35. Sebagai guru, Anda membutuhkan bantuan dari staf administrasi untuk mengurus beberapa
dokumen penting. Namun, staf tersebut sering kali terlihat sibuk dan kurang responsif. Bagaimana
Anda mendekati dan berkomunikasi dengan staf tersebut agar kebutuhan Anda dapat terpenuhi
tanpa menimbulkan konflik?

A. Anda langsung menuntut agar staf administrasi segera mengurus dokumen Anda karena itu
penting.
B. Anda memutuskan untuk menunggu sampai staf tersebut tidak terlihat sibuk dan kemudian
mendekati mereka dengan permintaan Anda.
C. Anda mengirim email resmi kepada staf tersebut, menjelaskan urgensi dokumen dan
meminta bantuan mereka.
D. Anda mendekati staf dengan ramah, menanyakan waktu yang tepat bagi mereka untuk
membantu Anda, dan menyampaikan pentingnya dokumen tersebut.
E. Anda memilih untuk mengurus dokumen tersebut sendiri tanpa melibatkan staf administrasi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Menuntut Langsung): Sikap menuntut dapat menimbulkan konflik dan tidak
menghargai kesibukan staf, yang mungkin merugikan hubungan kerja.
 Opsi B (Menunggu Waktu yang Tepat): Meskipun menunggu saat staf tidak sibuk adalah
pendekatan yang sopan, ini mungkin tidak efektif jika kebutuhan Anda bersifat mendesak.
 Opsi C (Email Resmi): Mengirim email resmi adalah cara profesional untuk berkomunikasi,
tetapi mungkin kurang personal dan tidak seefektif komunikasi langsung.
 Opsi D (Mendekati dengan Ramah): Pendekatan ini menunjukkan penghargaan terhadap
waktu staf, membangun hubungan yang baik, dan memungkinkan kesempatan untuk
menjelaskan kebutuhan Anda secara langsung.
 Opsi E (Mengurus Sendiri): Meskipun mengurus dokumen sendiri menghindari interaksi
dengan staf, ini mungkin tidak praktis dan tidak memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

36. Selama pelajaran, Anda menyadari bahwa seorang siswa tampak terganggu dan sering
menggunakan ponselnya. Ini bukan perilaku biasa bagi siswa tersebut. Sebagai guru, bagaimana
Anda menangani situasi ini untuk memastikan kelas berjalan dengan lancar tanpa membuat siswa
merasa ditargetkan?

A. Anda meminta siswa tersebut menyerahkan ponselnya dan memberinya peringatan di depan
kelas.
B. Anda mengabaikan perilaku siswa dan melanjutkan pelajaran agar tidak mengganggu kelas.
C. Anda mendekati siswa secara pribadi setelah kelas dan menanyakan apakah ada masalah
yang mengganggu.
D. Anda mengumumkan pengingat tentang aturan kelas mengenai penggunaan ponsel tanpa
menyebut nama siswa.
E. Anda memberikan tugas tambahan kepada siswa sebagai hukuman karena tidak
memperhatikan pelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Menyerahkan Ponsel dan Peringatan): Meminta siswa menyerahkan ponsel dan
memberikan peringatan di depan kelas dapat membuat siswa merasa malu dan ditargetkan.
 Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku siswa mungkin mempertahankan
kelancaran kelas, tetapi tidak membantu siswa mengatasi masalah yang mungkin dia hadapi.
 Opsi C (Pendekatan Pribadi): Mendekati siswa secara pribadi setelah kelas menunjukkan
empati dan membuka ruang untuk komunikasi tanpa mempermalukan mereka.
 Opsi D (Pengingat Aturan Kelas): Pengingat umum tentang aturan kelas merupakan
pendekatan yang tidak menargetkan siswa tertentu dan mengingatkan semua siswa tentang
ekspektasi.
 Opsi E (Tugas Tambahan): Memberikan tugas tambahan sebagai hukuman mungkin tidak
efektif dan tidak menangani masalah yang mendasari perilaku siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
37. Seorang siswa di kelas Anda sering menunjukkan sikap tidak hormat dan terkadang mengganggu
kelas dengan komentar sarkastik. Meskipun siswa ini cerdas, perilakunya sering menghambat
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

proses pembelajaran. Sebagai guru, bagaimana Anda menangani situasi ini untuk memelihara
lingkungan belajar yang positif tanpa mengucilkan siswa tersebut?

A. Anda menegur siswa di depan kelas setiap kali dia bertindak tidak hormat.
B. Anda mengabaikan perilaku siswa dan berharap itu akan berhenti dengan sendirinya.
C. Anda mengatur pertemuan pribadi dengan siswa untuk membahas perilakunya dan mencari
tahu penyebabnya.
D. Anda memberikan tugas atau proyek tambahan kepada siswa untuk mengalihkan energinya
ke hal yang lebih produktif.
E. Anda meminta siswa lain untuk mengingatkan temannya tersebut setiap kali dia bertingkah
tidak hormat.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Menegur di Depan Kelas): Menegur siswa di depan kelas dapat membuat mereka
malu dan mungkin menimbulkan perlawanan lebih lanjut.
 Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku tidak akan membantu mengatasi
masalah dan dapat memperburuk situasi.
 Opsi C (Pertemuan Pribadi): Mengadakan pertemuan pribadi memberikan kesempatan untuk
mendengarkan siswa dan memahami penyebab perilaku mereka, membuka jalan untuk
solusi.
 Opsi D (Tugas Tambahan): Memberikan tugas atau proyek tambahan bisa efektif untuk
menyalurkan energi siswa ke aktivitas positif, tetapi mungkin tidak menyelesaikan masalah
perilaku.
 Opsi E (Intervensi Teman Sebaya): Meskipun intervensi teman sebaya bisa memiliki
dampak, ini mungkin menempatkan siswa lain dalam situasi yang tidak nyaman dan tidak
menyelesaikan akar masalah.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

38. Seorang siswa datang kepada Anda dalam keadaan emosional setelah mengalami konflik dengan
temannya. Sebagai guru, bagaimana Anda seharusnya berkomunikasi untuk menenangkan siswa
dan membantu menyelesaikan masalahnya?

A. Anda meminta siswa untuk menenangkan diri dan kembali ke kelas tanpa membahas
masalahnya.
B. Anda mendengarkan cerita siswa dengan sabar dan kemudian menyarankan solusi untuk
masalahnya.
C. Anda segera memanggil teman siswa dan mencoba menyelesaikan konflik di depan Anda.
D. Anda mengalihkan perhatian siswa dengan tugas lain dan menghindari membahas
konfliknya.
E. Anda membantu siswa mengidentifikasi perasaannya sendiri terlebih dahulu dan kemudian
membimbingnya untuk menemukan solusi.

Skor untuk setiap opsi:


A. 1
B. 4
C. 3
D. 2
E. 5
Pembahasan:
 Opsi A (Menenangkan dan Kembali ke Kelas): Meminta siswa menenangkan diri tanpa
mendengarkan masalahnya bisa membuat siswa merasa tidak didengar dan diabaikan.
 Opsi B (Mendengarkan dan Menyarankan Solusi): Mendengarkan dengan sabar dan
kemudian memberikan solusi menunjukkan empati, namun solusi yang disarankan mungkin
tidak selalu tepat bagi siswa.
 Opsi C (Memanggil Teman): Memanggil teman dan mencoba menyelesaikan konflik di
depan Anda bisa menyelesaikan masalah untuk saat itu, tetapi mungkin tidak mengajarkan
keterampilan penyelesaian konflik jangka panjang.
 Opsi D (Mengalihkan Perhatian): Mengalihkan perhatian siswa mungkin meredakan emosi
untuk sementara, tetapi tidak menyelesaikan akar masalah.
 Opsi E (Mengidentifikasi Perasaan dan Mencari Solusi): Membantu siswa mengidentifikasi
perasaannya dan membimbing mereka untuk menemukan solusi sendiri mendukung
keterampilan penyelesaian konflik yang independen dan reflektif.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi E.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

39. Selama kegiatan kelompok, Anda memperhatikan bahwa salah satu siswa tampak terisolasi dan
tidak berpartisipasi. Siswa lain tampaknya tidak melibatkannya dalam diskusi kelompok. Sebagai
guru, bagaimana Anda seharusnya mengintervensi untuk memastikan partisipasi yang inklusif dan
efektif dari semua siswa?

A. Anda segera mengganti susunan kelompok agar siswa tersebut berada di kelompok yang
lebih aktif.
B. Anda mengabaikan situasi dan berharap siswa tersebut akan menemukan cara untuk
berpartisipasi sendiri.
C. Anda mengamati dari jarak jauh dan hanya intervensi jika situasi tampak semakin buruk.
D. Anda mendekati kelompok dan memberi petunjuk atau pertanyaan yang dapat membantu
siswa terisolasi untuk terlibat.
E. Anda meminta siswa lain untuk memastikan bahwa setiap anggota kelompok mendapat
kesempatan untuk berbicara.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 1
C. 2
D. 5
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Mengganti Susunan Kelompok): Mengganti susunan kelompok mungkin
menyelesaikan masalah untuk sementara waktu, tetapi tidak mengajarkan siswa cara
berinteraksi secara efektif.
 Opsi B (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi tidak akan membantu siswa yang
terisolasi dan bisa memperburuk perasaan eksklusi.
 Opsi C (Mengamati dari Jauh): Mengamati tanpa intervensi mungkin membuat Anda
menyadari dinamika kelompok, tetapi kurang efektif dalam membantu siswa yang terisolasi.
 Opsi D (Memberi Petunjuk atau Pertanyaan): Mendekati kelompok dan memberi petunjuk
atau pertanyaan dapat membantu siswa yang terisolasi terlibat tanpa merasa terpaksa.
 Opsi E (Meminta Siswa Lain Membantu): Meminta siswa lain untuk memastikan inklusi
bisa efektif, tetapi mungkin menempatkan tanggung jawab terlalu banyak pada siswa lain.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

40. Selama pelajaran matematika, Anda memperhatikan bahwa seorang siswa tampak bingung dan
kesulitan mengikuti materi yang sedang diajarkan. Siswa tersebut tampak enggan bertanya atau
meminta bantuan. Sebagai guru, bagaimana Anda seharusnya merespon untuk membantu siswa
tersebut tanpa membuatnya merasa malu atau tertekan?

A. Anda menghentikan pelajaran dan fokus membantu siswa tersebut di depan kelas.
B. Anda mengabaikan situasi karena berpikir siswa tersebut akan memahami materi dengan
sendirinya.
C. Anda memberikan pertanyaan yang lebih mudah kepada siswa tersebut untuk meningkatkan
kepercayaan dirinya.
D. Anda mendekati siswa tersebut secara individu dan menawarkan bantuan tambahan setelah
kelas.
E. Anda menugaskan teman sekelas yang memahami materi untuk membantu siswa tersebut
selama pelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 3
D. 5
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Menghentikan Pelajaran): Menghentikan pelajaran untuk satu siswa mungkin
membuat siswa lainnya merasa terabaikan dan bisa membuat siswa yang kesulitan merasa
malu.
 Opsi B (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi tidak akan membantu siswa yang
kesulitan dan bisa menimbulkan rasa frustrasi atau putus asa.
 Opsi C (Memberikan Pertanyaan Mudah): Memberikan pertanyaan yang lebih mudah dapat
meningkatkan kepercayaan diri, tetapi mungkin tidak cukup untuk membantu siswa
memahami materi yang sulit.
 Opsi D (Bantuan Individu): Mendekati siswa secara individu dan menawarkan bantuan
tambahan menunjukkan dukungan tanpa membuat siswa merasa terpampang.
 Opsi E (Bantuan Teman Sebaya): Meminta teman sekelas untuk membantu bisa efektif,
tetapi perlu memastikan bahwa ini tidak menimbulkan tekanan tambahan pada kedua siswa.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

41. Selama diskusi di kelas, beberapa siswa menjadi sangat bersemangat dan mulai berbicara dengan
keras, sehingga beberapa pendapat siswa lain menjadi terabaikan. Bagaimana guru mengendalikan
situasi tersebut agar semua siswa mendapat kesempatan untuk berbicara dan diskusi tetap berjalan
dengan baik?

A. Guru meninggikan suara untuk menenangkan siswa yang berbicara keras dan menegaskan
kembali aturan diskusi.
B. Guru mengabaikan perilaku siswa yang berbicara keras dan fokus pada siswa yang belum
mendapat kesempatan berbicara.
C. Guru menghentikan diskusi dan mengubahnya menjadi tugas tertulis agar semua siswa dapat
menyampaikan pendapatnya.
D. Guru memberikan batasan waktu bagi setiap siswa untuk berbicara dan memastikan giliran
berbicara diikuti.
E. Guru membiarkan siswa yang berbicara keras melanjutkan tanpa intervensi, menganggap itu
sebagai bagian dari proses diskusi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 2
C. 4
D. 5
E. 1
Pembahasan:
 Opsi A (Meninggikan Suara): Meskipun dapat menenangkan siswa yang bersemangat,
meninggikan suara bisa menimbulkan suasana tegang dan membuat siswa lain enggan
berpartisipasi.
 Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku siswa yang bersemangat mungkin
tidak efektif dalam mengendalikan situasi dan memastikan keterlibatan semua siswa.
 Opsi C (Mengubah ke Tugas Tertulis): Mengubah diskusi menjadi tugas tertulis
memastikan semua siswa bisa menyampaikan pendapat, tetapi menghilangkan dinamika
diskusi lisan.
 Opsi D (Batasan Waktu): Memberikan batasan waktu dan mengatur giliran berbicara
memastikan keterlibatan setiap siswa dan menjaga diskusi tetap terkontrol.
 Opsi E (Membiarkan Berlanjut): Membiarkan siswa yang berbicara keras melanjutkan
tanpa intervensi bisa mengesampingkan siswa lain dan merusak kualitas diskusi.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

42. Seorang guru menemukan bahwa ada siswa di kelasnya yang sering menggunakan ponsel selama
pelajaran. Ini mengganggu konsentrasi siswa lain dan menghambat proses pembelajaran.
Bagaimana sebaiknya guru mengatasi situasi ini tanpa membuat siswa merasa terhakimi atau
teralienasi?

A. Guru langsung menyita ponsel siswa tersebut dan memberikan peringatan keras di depan
kelas.
B. Guru mengabaikan perilaku siswa dan melanjutkan pelajaran, menghindari konfrontasi.
C. Guru menetapkan aturan kelas yang jelas tentang penggunaan ponsel dan menjelaskan
konsekuensinya.
D. Guru berbicara secara pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami alasan penggunaan
ponsel dan memberikan solusi bersama.
E. Guru membiarkan siswa menggunakan ponsel asalkan tidak mengganggu siswa lain.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 4
D. 5
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Menyita Ponsel): Menyita ponsel dan memberikan peringatan keras bisa efektif
jangka pendek, tetapi dapat menciptakan ketegangan dan rasa tidak nyaman di kelas.
 Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan masalah tidak akan mengatasinya dan bisa
menimbulkan preseden buruk bagi perilaku kelas lainnya.
 Opsi C (Menetapkan Aturan): Menetapkan aturan yang jelas tentang penggunaan ponsel dan
konsekuensinya membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih terfokus dan
terstruktur.
 Opsi D (Bicara Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa untuk memahami alasan
mereka dan menawarkan solusi bersama merupakan pendekatan yang empatik dan efektif
dalam jangka panjang.
 Opsi E (Membiarkan Penggunaan): Membiarkan siswa menggunakan ponsel dengan syarat
tidak mengganggu dapat memberikan fleksibilitas, namun risiko gangguan tetap ada.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

43. Seorang guru menemukan bahwa beberapa siswanya sering terlambat masuk kelas. Ini
mengganggu alur pelajaran dan menghambat proses belajar. Bagaimana sebaiknya guru mengatasi
masalah keterlambatan ini tanpa membuat siswa merasa tertekan atau dikucilkan?

A. Guru memberikan hukuman kepada siswa yang terlambat dengan meminta mereka
melakukan tugas tambahan di depan kelas.
B. Guru mengabaikan masalah keterlambatan dan melanjutkan pelajaran tanpa memberikan
perhatian kepada siswa yang terlambat.
C. Guru menetapkan aturan kelas yang jelas tentang keterlambatan dan menjelaskan
konsekuensinya.
D. Guru berbicara secara pribadi dengan siswa yang terlambat untuk memahami alasan
keterlambatan dan mencari solusi bersama.
E. Guru membiarkan siswa masuk kapan saja asalkan mereka tidak mengganggu kelas.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 4
D. 5
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Hukuman di Kelas): Memberikan hukuman di depan kelas bisa efektif jangka
pendek, tetapi dapat menciptakan rasa malu dan ketegangan di antara siswa.
 Opsi B (Mengabaikan Keterlambatan): Mengabaikan masalah tidak akan mengatasinya dan
bisa menimbulkan preseden buruk bagi disiplin kelas.
 Opsi C (Menetapkan Aturan): Menetapkan aturan yang jelas tentang keterlambatan dan
konsekuensinya membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih disiplin dan
terstruktur.
 Opsi D (Bicara Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa untuk memahami alasan
mereka dan mencari solusi bersama merupakan pendekatan yang empatik dan efektif dalam
jangka panjang.
 Opsi E (Fleksibilitas Masuk): Membiarkan siswa masuk kapan saja dengan syarat tidak
mengganggu memberikan fleksibilitas, namun bisa melemahkan disiplin kelas.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

44. Dua siswa sering kali bertengkar karena perselisihan pendapat dalam kelompok tugas. Bagaimana
guru seharusnya meredakan ketegangan dan mengembalikan kerja sama di dalam kelompok?

A. Guru memisahkan kedua siswa tersebut dan menempatkannya dalam kelompok yang
berbeda.
B. Guru membiarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri tanpa campur tangan.
C. Guru mengadakan sesi mediasi, memfasilitasi diskusi untuk mengungkapkan dan
mendengarkan kedua sisi.
D. Guru memberi tugas individu kepada kedua siswa tersebut untuk menghindari interaksi lebih
lanjut.
E. Guru memberi hukuman kepada kedua siswa karena tidak dapat bekerja sama.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 1
C. 5
D. 2
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Memisahkan Siswa): Memisahkan siswa bisa mengurangi konflik saat itu, tetapi
tidak mengatasi masalah kerja sama dan komunikasi.
 Opsi B (Biarkan Menyelesaikan Sendiri): Seringkali, tanpa bantuan dan bimbingan, siswa
mungkin kesulitan menyelesaikan konflik dengan efektif.
 Opsi C (Mediasi): Mengadakan sesi mediasi dapat membantu kedua siswa memahami
perspektif masing-masing dan mencari solusi bersama.
 Opsi D (Tugas Individu): Memberikan tugas individu hanya menghindari masalah
sementara tanpa membangun keterampilan kerja sama.
 Opsi E (Memberi Hukuman): Memberi hukuman bisa membuat siswa menyadari
kesalahannya, tetapi mungkin tidak efektif dalam mengembangkan keterampilan
penyelesaian konflik.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

45. Seorang siswa tampak kesulitan mengikuti materi pelajaran dan sering kali terlihat bingung selama
kelas berlangsung. Bagaimana guru seharusnya membantu siswa tersebut agar dapat mengikuti
pelajaran dengan lebih baik?

A. Guru mengabaikan kebingungan siswa dan melanjutkan pelajaran seperti biasa agar tidak
mengganggu siswa lain.
B. Guru memberikan bimbingan khusus setelah jam pelajaran untuk membantu siswa
memahami materi.
C. Guru mengubah metode pengajaran agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh semua
siswa.
D. Guru menyarankan siswa untuk mencari bimbingan tambahan di luar sekolah.
E. Guru meminta siswa lain yang memahami materi untuk membantu siswa yang kesulitan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 5
D. 3
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Kebingungan): Mengabaikan siswa yang kesulitan dapat
memperburuk situasi dan tidak memberikan solusi.
 Opsi B (Bimbingan Khusus): Menawarkan bimbingan khusus setelah jam pelajaran dapat
membantu siswa tersebut, tetapi mungkin tidak praktis bagi semua siswa.
 Opsi C (Mengubah Metode Pengajaran): Mengubah metode pengajaran untuk membuatnya
lebih menarik dan mudah dipahami dapat membantu semua siswa, termasuk yang kesulitan.
 Opsi D (Bimbingan Luar Sekolah): Menyarankan bimbingan tambahan di luar sekolah dapat
membantu, tetapi tidak menyelesaikan masalah di dalam kelas.
 Opsi E (Bantuan dari Siswa Lain): Meminta siswa lain untuk membantu bisa bermanfaat,
tetapi mungkin tidak cukup efektif dan tidak semua siswa merasa nyaman dengan peran
tersebut.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

46. Selama pelajaran, guru menyadari bahwa beberapa siswa tampak tidak termotivasi dan enggan
berpartisipasi. Bagaimana guru seharusnya merespons situasi ini untuk meningkatkan motivasi
dan keterlibatan siswa?

A. Guru mengabaikan siswa yang tidak termotivasi dan hanya fokus pada siswa yang aktif
berpartisipasi.
B. Guru memberikan reward atau insentif bagi siswa yang berpartisipasi aktif dalam kelas.
C. Guru mencoba memahami alasan ketidaktermotivasian siswa dan mengadaptasi metode
pengajaran.
D. Guru menetapkan aturan yang lebih ketat untuk mendorong partisipasi siswa.
E. Guru mengadakan diskusi kelas untuk mencari tahu apa yang bisa membuat pelajaran lebih
menarik bagi siswa.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 5
D. 2
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Siswa): Mengabaikan siswa yang tidak termotivasi tidak akan
menyelesaikan masalah dan dapat memperburuk situasi mereka.
 Opsi B (Reward atau Insentif): Memberikan reward atau insentif bisa meningkatkan
partisipasi jangka pendek, tetapi mungkin tidak menyelesaikan masalah motivasi secara
mendasar.
 Opsi C (Mengadaptasi Metode Pengajaran): Memahami alasan ketidaktermotivasian dan
mengadaptasi metode pengajaran dapat membantu siswa merasa lebih terlibat dan
termotivasi.
 Opsi D (Aturan Lebih Ketat): Menetapkan aturan yang lebih ketat mungkin meningkatkan
partisipasi, tetapi bisa menimbulkan perasaan negatif dan tekanan pada siswa.
 Opsi E (Diskusi Kelas): Mengadakan diskusi kelas untuk mendapatkan masukan dari siswa
dapat membantu membuat pelajaran lebih menarik dan relevan bagi mereka.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

47. Seorang siswa mengaku tidak mau pulang ke rumah karena berkonflik dengan orang tuanya.
Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil guru dalam situasi ini?

A. Mengabaikan masalah tersebut karena itu adalah urusan pribadi siswa dan keluarganya.
B. Mendengarkan curahan hati siswa dan memberikan dukungan emosional tanpa intervensi
lebih lanjut.
C. Segera menghubungi orang tua siswa tanpa mendengar secara rinci masalah yang dialami
siswa.
D. Menghubungi konselor sekolah atau pihak berwenang yang relevan untuk penanganan lebih
lanjut.
E. Memberi saran kepada siswa untuk berbicara dan menyelesaikan masalah dengan orang
tuanya sendiri.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 3
C. 2
D. 5
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Masalah): Mengabaikan masalah tidak membantu siswa dan bisa
menimbulkan risiko yang lebih besar.
 Opsi B (Dukungan Emosional): Memberikan dukungan emosional penting, namun tidak
cukup dalam situasi yang mungkin memerlukan intervensi profesional.
 Opsi C (Menghubungi Orang Tua): Menghubungi orang tua tanpa mendengar secara rinci
masalah yang dialami siswa dapat memperburuk situasi, terutama jika orang tua adalah
sumber konflik.
 Opsi D (Konselor atau Pihak Berwenang): Menghubungi konselor sekolah atau pihak
berwenang yang relevan adalah langkah yang tepat untuk menjamin keselamatan dan
kesejahteraan siswa.
 Opsi E (Saran Berbicara dengan Orang Tua): Meskipun berbicara dengan orang tua mungkin
solusi, siswa mungkin memerlukan bantuan profesional untuk menghadapi konflik.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

48. Selama kegiatan ekstrakurikuler, seorang siswa tampaknya tidak tertarik dan sering kali terlihat
menyendiri. Guru pembimbing kegiatan tersebut merasa khawatir dengan sikap siswa tersebut.
Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil guru dalam situasi ini?

A. Mengabaikan perilaku siswa tersebut karena mungkin dia hanya pemalu.


B. Menghukum siswa karena tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
C. Mendekati siswa secara pribadi untuk memahami alasan sikapnya dan memberikan
dukungan.
D. Memberi tahu orang tua siswa tentang perilaku anak mereka tanpa berbicara dengan siswa
terlebih dahulu.
E. Memaksa siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Perilaku Siswa): Mengabaikan mungkin membuat siswa merasa
diabaikan dan tidak terbantu, meski dalam beberapa kasus sikap menyendiri bisa normal.
 Opsi B (Menghukum Siswa): Menghukum siswa karena tidak aktif dalam kegiatan bukanlah
pendekatan yang konstruktif dan bisa membuat siswa semakin terasing.
 Opsi C (Mendekati Siswa): Mendekati siswa secara pribadi dan berusaha memahami
masalahnya merupakan langkah empatik yang membantu membangun hubungan dan
memberikan dukungan yang dibutuhkan.
 Opsi D (Memberi Tahu Orang Tua): Langkah ini bisa bermanfaat, tetapi sebaiknya dilakukan
setelah berbicara dengan siswa terlebih dahulu.
 Opsi E (Memaksa Partisipasi): Memaksa siswa berpartisipasi lebih aktif mungkin tidak
efektif dan bisa meningkatkan tekanan pada siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

49. Seorang guru baru menyadari bahwa sebagian besar siswa di kelasnya tampak tidak termotivasi
dan seringkali tidak mengerjakan tugas tepat waktu. Bagaimana langkah terbaik yang harus
diambil guru dalam situasi ini untuk meningkatkan motivasi dan kinerja siswa?

A. Mengancam siswa dengan hukuman atau penurunan nilai jika mereka tidak mengerjakan
tugas.
B. Mengabaikan masalah tersebut dengan asumsi bahwa siswa akan memperbaiki diri sendiri.
C. Mengadakan sesi diskusi dengan siswa untuk memahami hambatan yang mereka hadapi dan
mencari solusi bersama.
D. Hanya memberikan tugas yang lebih mudah agar siswa tidak merasa kewalahan.
E. Menghubungi orang tua siswa untuk mengeluhkan kinerja anak-anak mereka.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Mengancam Siswa): Mengancam siswa dengan hukuman atau penurunan nilai bisa
membuat siswa merasa tertekan dan takut, yang tidak mendukung pembelajaran yang efektif.
 Opsi B (Mengabaikan Masalah): Mengabaikan masalah dapat memperburuk situasi dan
tidak membantu siswa untuk mengatasi hambatan yang mereka hadapi.
 Opsi C (Diskusi dengan Siswa): Mengadakan sesi diskusi membantu guru memahami
masalah dari perspektif siswa dan membangun solusi yang inklusif dan partisipatif.
 Opsi D (Memberikan Tugas Mudah): Meski ini bisa mengurangi tekanan, hanya
memberikan tugas yang lebih mudah tidak menyelesaikan akar masalah motivasi dan
keterlibatan siswa.
 Opsi E (Menghubungi Orang Tua): Meskipun melibatkan orang tua penting, sebaiknya
dilakukan setelah memahami dan menangani masalah bersama siswa terlebih dahulu.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

50. Seorang siswa merasa tidak puas dengan nilai yang diberikan oleh guru dan menuduh guru
bersikap tidak adil. Bagaimana guru seharusnya menangani situasi ini agar dapat menyelesaikan
masalah tanpa memicu konflik lebih lanjut?

A. Mengabaikan keluhan siswa dan mengatakan bahwa keputusan nilai sudah final.
B. Meningkatkan nilai siswa untuk menghindari konflik lebih lanjut.
C. Menjelaskan kriteria penilaian yang digunakan dan mengundang siswa untuk mendiskusikan
tugasnya secara detail.
D. Mengajak siswa berbicara secara pribadi dan menanyakan mengapa dia merasa tidak adil.
E. Memberitahu siswa bahwa semua keluhan harus disampaikan kepada kepala sekolah.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Keluhan): Mengabaikan keluhan siswa bisa memperburuk rasa
ketidakpuasan dan tidak menunjukkan empati atau keinginan untuk menyelesaikan masalah.
 Opsi B (Meningkatkan Nilai): Meningkatkan nilai hanya untuk menghindari konflik tidak
menyelesaikan masalah secara akar dan dapat menimbulkan preseden yang buruk.
 Opsi C (Menjelaskan Kriteria Penilaian): Menjelaskan kriteria penilaian dan mendiskusikan
tugas secara detail membantu siswa memahami penilaian dan membuka ruang dialog.
 Opsi D (Berbicara Secara Pribadi): Berbicara secara pribadi dengan siswa menunjukkan
kepedulian dan kesediaan untuk memahami perspektif siswa, walaupun belum tentu
menyelesaikan masalah.
 Opsi E (Mengarahkan ke Kepala Sekolah): Meski penting melibatkan pihak lain jika
diperlukan, sebaiknya guru terlebih dahulu mencoba menyelesaikan masalah secara
langsung dengan siswa.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

51. Seorang guru mendapati bahwa beberapa siswa merasa tidak termotivasi dalam pembelajaran
karena materi yang diajarkan dirasa terlalu sulit. Bagaimana guru seharusnya menangani situasi
ini agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa tanpa mengurangi standar akademik?

A. Menurunkan standar kesulitan materi untuk menyesuaikan dengan kemampuan semua


siswa.
B. Membuat kelas tambahan untuk siswa yang merasa kesulitan.
C. Memberikan tugas tambahan kepada siswa yang merasa materi terlalu sulit.
D. Mengadakan sesi tanya jawab dan diskusi untuk memahami kendala yang dihadapi siswa.
E. Membiarkan situasi tersebut dan menganggap ini adalah bagian dari proses pembelajaran.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 4
C. 1
D. 5
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Menurunkan Standar Kesulitan): Menurunkan standar bisa membantu siswa yang
kesulitan, tetapi juga bisa merugikan siswa yang membutuhkan tantangan.
 Opsi B (Kelas Tambahan): Kelas tambahan dapat memberikan dukungan tambahan bagi
siswa yang kesulitan, tetapi tidak menyelesaikan masalah secara umum di kelas.
 Opsi C (Tugas Tambahan): Memberikan tugas tambahan mungkin tidak menyelesaikan
masalah motivasi dan bisa membuat siswa merasa lebih terbebani.
 Opsi D (Sesi Tanya Jawab): Mengadakan sesi tanya jawab membantu guru memahami secara
mendalam tentang kesulitan yang dihadapi siswa dan mencari solusi bersama.
 Opsi E (Membiarkan Situasi): Membiarkan situasi mungkin tidak membantu siswa yang
membutuhkan bimbingan dan dukungan tambahan.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

52. Selama pelajaran online, seorang guru mendapati bahwa beberapa siswa tidak aktif berpartisipasi
dan tampak tidak tertarik dengan materi yang diajarkan. Bagaimana guru seharusnya merespons
situasi ini untuk meningkatkan keterlibatan siswa tanpa memberikan tekanan yang berlebihan?

A. Memaksa semua siswa untuk mengaktifkan kamera dan memantau mereka sepanjang waktu.
B. Mengadakan kuis spontan untuk memastikan siswa mengikuti materi.
C. Menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti diskusi kelompok.
D. Mengabaikan siswa yang tidak aktif dan fokus pada yang aktif.
E. Menanyakan langsung kepada siswa yang tidak aktif tentang alasan ketidakaktifan mereka.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 5
D. 1
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Memaksa Aktifkan Kamera): Memaksa siswa mengaktifkan kamera bisa membuat
mereka tidak nyaman dan menambah tekanan.
 Opsi B (Kuis Spontan): Kuis spontan bisa menambah keterlibatan, tetapi juga bisa
menambah tekanan jika dilakukan terlalu sering.
 Opsi C (Metode Pembelajaran Interaktif): Metode pembelajaran yang lebih interaktif seperti
diskusi kelompok bisa meningkatkan keterlibatan tanpa tekanan berlebih.
 Opsi D (Mengabaikan Siswa Tidak Aktif): Mengabaikan siswa yang tidak aktif tidak
membantu mereka yang membutuhkan motivasi atau bantuan tambahan.
 Opsi E (Menanyakan Langsung): Menanyakan langsung bisa membantu mengidentifikasi
masalah, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk tidak menambah tekanan.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

53. Di kelas yang beragam, terjadi perselisihan antara siswa-siswa dari latar belakang budaya atau
agama yang berbeda. Bagaimana guru mengatasi situasi ini dengan memastikan semua siswa
merasa dihargai dan dihormati?

A. Mengabaikan perselisihan dan melanjutkan pelajaran seperti biasa.


B. Menghukum siswa yang terlibat dalam perselisihan.
C. Mengadakan diskusi kelas tentang pentingnya keragaman dan toleransi.
D. Mengadakan sesi konseling individu dengan siswa yang terlibat.
E. Mengajak siswa menciptakan proyek kelompok yang melibatkan pemahaman budaya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 4
D. 3
E. 5
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Perselisihan): Mengabaikan perselisihan tidak mengatasi masalah dan
bisa meninggalkan siswa merasa tidak didengar atau dihormati.
 Opsi B (Menghukum Siswa): Menghukum siswa hanya menyelesaikan gejala masalah dan
tidak membantu pemahaman atau penghormatan antarbudaya.
 Opsi C (Diskusi tentang Keragaman): Diskusi kelas tentang keragaman dan toleransi
membantu meningkatkan kesadaran dan penghormatan, namun mungkin tidak cukup untuk
menyelesaikan konflik yang sudah ada.
 Opsi D (Konseling Individu): Sesi konseling individu bisa membantu siswa memproses
emosi mereka, tetapi mungkin tidak cukup untuk mengatasi masalah di level kelas.
 Opsi E (Proyek Kelompok): Mengajak siswa menciptakan proyek kelompok yang
melibatkan pemahaman budaya bisa membantu mereka bekerja sama dan memahami satu
sama lain, serta mendorong rasa dihargai dan dihormati.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi E.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

54. Dalam kelas seni, terjadi ketidakpuasan di antara beberapa siswa karena adanya perbedaan
penilaian terhadap karya seni yang subjektif. Beberapa siswa merasa bahwa penilaian guru tidak
adil dan terlalu berpihak pada gaya seni tertentu. Bagaimana guru seharusnya menangani situasi
ini untuk memastikan penilaian yang adil dan transparan?

A. Menjelaskan kriteria penilaian kepada seluruh kelas dan meminta masukan dari siswa.
B. Mengubah penilaian karya seni yang dipermasalahkan tanpa memberikan penjelasan.
C. Mengabaikan keluhan siswa dan melanjutkan pengajaran seperti biasa.
D. Mengadakan kompetisi seni dengan juri yang berasal dari luar sekolah.
E. Meminta siswa untuk saling menilai karya teman mereka.
Skor untuk setiap opsi:
A. 5
B. 2
C. 1
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Menjelaskan Kriteria Penilaian): Menjelaskan kriteria penilaian dan meminta
masukan siswa menunjukkan transparansi dan menghargai pendapat mereka, membangun
kepercayaan dan keadilan.
 Opsi B (Mengubah Penilaian): Mengubah penilaian tanpa penjelasan tidak menyelesaikan
masalah transparansi dan mungkin menimbulkan kebingungan atau ketidakpercayaan lebih
lanjut.
 Opsi C (Mengabaikan Keluhan): Mengabaikan keluhan siswa tidak menyelesaikan masalah
dan bisa meninggalkan siswa merasa tidak dihargai atau tidak adil.
 Opsi D (Kompetisi dengan Juri Luar): Mengadakan kompetisi dengan juri dari luar bisa
menawarkan perspektif baru dan mengurangi bias, namun bisa menimbulkan persaingan
yang tidak sehat.
 Opsi E (Penilaian Antar Siswa): Meminta siswa untuk saling menilai bisa memberikan
pengalaman berharga, namun bisa juga menimbulkan ketidakadilan dan bias di antara siswa.

Berdasarkan analisis ini, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi A.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

55. Seorang guru merencanakan kegiatan lapangan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan di kalangan siswa. Namun, beberapa siswa menunjukkan ketidakminatan dan enggan
berpartisipasi, menganggap kegiatan tersebut membosankan. Bagaimana guru harus merespon
untuk mendorong partisipasi dan minat semua siswa?

A. Memaksa semua siswa untuk berpartisipasi tanpa terkecuali.


B. Mengubah kegiatan lapangan menjadi tugas kelas yang lebih konvensional.
C. Menjelaskan pentingnya kegiatan ini bagi lingkungan dan masa depan mereka.
D. Memberikan insentif tambahan bagi siswa yang berpartisipasi.
E. Mengadakan diskusi kelas untuk mendapatkan masukan dan menyesuaikan kegiatan.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 5
Pembahasan:
 Opsi A (Memaksa Partisipasi): Memaksa partisipasi mungkin berhasil dalam jangka pendek,
tetapi tidak mendorong minat atau pemahaman nyata tentang pentingnya kegiatan.
 Opsi B (Mengubah Kegiatan): Mengubah kegiatan menjadi tugas kelas yang konvensional
mungkin membuatnya lebih diterima oleh siswa, namun menghilangkan pengalaman
langsung dan dampak kegiatan lapangan.
 Opsi C (Menjelaskan Pentingnya): Menjelaskan pentingnya kegiatan bagi lingkungan dan
masa depan mereka dapat meningkatkan kesadaran dan minat siswa, tetapi mungkin tidak
cukup untuk beberapa siswa.
 Opsi D (Insentif Tambahan): Memberikan insentif tambahan dapat mendorong partisipasi,
namun harus diimbangi agar tidak mengesampingkan tujuan pendidikan kegiatan tersebut.
 Opsi E (Diskusi Kelas): Mengadakan diskusi kelas untuk mendapatkan masukan dan
menyesuaikan kegiatan menunjukkan bahwa guru menghargai pendapat siswa dan bersedia
berkolaborasi, yang dapat meningkatkan minat dan partisipasi.

Dalam konteks ini, opsi yang paling efektif adalah Opsi E, yang menciptakan lingkungan
kolaboratif dan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam perencanaan kegiatan. Ini
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyuarakan pendapat dan ide mereka, sehingga
meningkatkan rasa kepemilikan dan minat terhadap kegiatan tersebut.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

56. Seorang guru memiliki pendapat yang berbeda dengan rekan kerja mengenai pendekatan
pembelajaran atau kebijakan sekolah. Situasi ini mulai mempengaruhi dinamika kerja tim.
Bagaimana guru seharusnya menyelesaikan perbedaan tersebut agar bisa bekerja sama dengan
baik?

A. Menghindari diskusi lebih lanjut tentang topik tersebut untuk menghindari konflik.
B. Memaksakan pendapatnya dan meyakinkan yang lain bahwa pendekatannya yang paling
benar.
C. Berusaha mencari kompromi dengan rekan kerja untuk mencapai kesepakatan.
D. Membuat keputusan secara mandiri tanpa mempertimbangkan pendapat rekan kerja.
E. Memfasilitasi diskusi terbuka dan konstruktif untuk memahami berbagai perspektif.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 2
C. 4
D. 2
E.5
Pembahasan:
 Opsi A (Menghindari Diskusi): Menghindari diskusi lebih lanjut mungkin mengurangi
konflik jangka pendek, tetapi tidak menyelesaikan masalah yang mendasari dan bisa
menimbulkan ketegangan jangka panjang.
 Opsi B (Memaksakan Pendapat): Memaksakan pendapat sendiri tidak menunjukkan sikap
kolaboratif dan dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam tim.
 Opsi C (Mencari Kompromi): Mencari kompromi adalah langkah positif untuk mencapai
kesepakatan, tetapi mungkin tidak sepenuhnya mengakomodasi semua perspektif.
 Opsi D (Keputusan Mandiri): Membuat keputusan secara mandiri tanpa mempertimbangkan
pendapat rekan kerja tidak memperlihatkan kerjasama tim yang efektif.
 Opsi E (Diskusi Terbuka dan Konstruktif): Memfasilitasi diskusi terbuka dan konstruktif
memungkinkan semua pihak untuk menyuarakan pendapatnya dan memahami perspektif
yang berbeda, mendorong pemecahan masalah yang inklusif dan kolaboratif.

Dalam konteks ini, Opsi E adalah pilihan terbaik. Dengan memfasilitasi diskusi yang terbuka dan
konstruktif, guru dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai
berbagai pendapat. Pendekatan ini memungkinkan tim untuk mengeksplorasi berbagai
pendekatan, memahami manfaat dan kekurangan masing-masing, dan bekerja sama untuk
menemukan solusi yang paling efektif dan cocok bagi semua pihak.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

57. Seorang guru melihat bahwa ada beberapa siswa yang sering mengejek dan mem-bully siswa lain
di kelas. Guru tersebut ingin mengatasi masalah ini secara efektif tanpa memperburuk situasi.
Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil oleh guru dalam situasi ini?

A. Mengabaikan situasi tersebut dan berharap siswa-siswa akan menyelesaikannya sendiri.


B. Menghukum siswa yang melakukan bullying tanpa mencoba memahami alasan di balik
perilakunya.
C. Mendiskusikan masalah ini dengan seluruh kelas untuk meningkatkan kesadaran tentang
dampak bullying.
D. Mengadakan pertemuan pribadi dengan siswa yang melakukan bullying dan korban untuk
mencari solusi.
E. Memberikan tanggung jawab kepada siswa lain untuk mengawasi dan melaporkan setiap
kasus bullying.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 2
C. 4
D. 5
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi bullying dapat memperburuk masalah
dan tidak menunjukkan tanggung jawab sebagai pendidik.
 Opsi B (Menghukum Tanpa Memahami): Meskipun penting untuk menegakkan disiplin,
menghukum tanpa mencoba memahami alasan di balik perilaku bullying tidak mengatasi
akar masalah.
 Opsi C (Diskusi Kelas): Mendiskusikan masalah ini dengan seluruh kelas dapat
meningkatkan kesadaran dan membangun budaya anti-bullying, tetapi mungkin tidak cukup
untuk menangani kasus individual.
 Opsi D (Pertemuan Pribadi): Mengadakan pertemuan pribadi dengan siswa yang melakukan
bullying dan korban memungkinkan guru untuk memahami situasi lebih dalam dan mencari
solusi yang tepat untuk kedua belah pihak.
 Opsi E (Tanggung Jawab Siswa Lain): Memberikan tanggung jawab kepada siswa lain untuk
mengawasi dapat membantu dalam pengawasan, tetapi bisa menimbulkan lebih banyak
tekanan dan tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah.

Opsi D adalah pilihan terbaik dalam situasi ini. Dengan mengadakan pertemuan pribadi, guru dapat
memahami dinamika antara siswa yang terlibat dan bekerja untuk menyelesaikan konflik secara
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

efektif. Pendekatan ini memungkinkan intervensi yang lebih terfokus dan solusi yang disesuaikan
dengan kebutuhan spesifik setiap siswa, sambil juga memberikan peluang bagi siswa yang
melakukan bullying untuk memahami dampak perbuatannya dan belajar dari situasi tersebut.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

58. Seorang guru menemukan bahwa salah satu siswanya secara konsisten tidak menyelesaikan tugas-
tugasnya dan tampak tidak tertarik dengan pelajaran. Guru tersebut ingin mendekati siswa ini dan
menemukan cara untuk meningkatkan keterlibatannya tanpa membuat siswa tersebut merasa
dipaksa atau tertekan. Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil oleh guru dalam situasi ini?

A. Memberikan hukuman kepada siswa tersebut setiap kali ia tidak menyelesaikan tugasnya.
B. Mengabaikan perilaku siswa tersebut dan berharap ia akan berubah sendiri.
C. Melibatkan siswa tersebut dalam proses pembelajaran dengan memberikan tugas-tugas yang
sesuai dengan minatnya.
D. Menyelenggarakan pertemuan pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami kesulitan
yang ia hadapi.
E. Memberitahu orang tua siswa tentang masalah ini dan meminta mereka untuk memotivasi
anaknya.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 4
D. 5
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Memberikan Hukuman): Memberikan hukuman tanpa mencoba memahami
penyebab perilaku dapat menimbulkan resistensi dan tidak menyelesaikan masalah yang
sebenarnya.
 Opsi B (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku siswa dapat membiarkan masalah
berlanjut dan tidak menunjukkan upaya untuk membantu siswa tersebut.
 Opsi C (Libatkan dalam Pembelajaran): Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
dengan tugas yang sesuai dengan minatnya dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan,
tetapi mungkin tidak cukup untuk mengatasi masalah yang lebih dalam.
 Opsi D (Pertemuan Pribadi): Mengadakan pertemuan pribadi dengan siswa untuk
memahami kesulitan yang dihadapinya dapat membantu guru untuk menemukan solusi yang
lebih efektif dan personal.
 Opsi E (Libatkan Orang Tua): Memberitahu orang tua dan meminta mereka untuk
memotivasi anaknya dapat membantu, tetapi bisa menimbulkan tekanan tambahan pada
siswa dan tidak menyelesaikan masalah di lingkungan sekolah.

Opsi D adalah pilihan terbaik dalam situasi ini. Dengan mengadakan pertemuan pribadi, guru dapat
memahami latar belakang dan kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Pendekatan ini memungkinkan
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

guru untuk menawarkan dukungan yang sesuai, baik dalam hal akademis maupun emosional, dan
bekerja bersama siswa untuk menemukan strategi yang dapat meningkatkan motivasi dan
keterlibatannya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

59. Guru merasa kebijakan baru yang dikeluarkan oleh administrasi sekolah tidak efektif dan
berpotensi merugikan siswa. Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil oleh guru untuk
menyampaikan pendapatnya sambil menjaga hubungan yang baik dengan administrasi?

A. Mengeluh kepada rekan guru lainnya tentang kebijakan baru tersebut.


B. Menulis surat terbuka yang mengkritik kebijakan tersebut dan mempostingnya di media
sosial.
C. Mengatur pertemuan pribadi dengan administrasi untuk menyampaikan pendapatnya secara
konstruktif.
D. Mengabaikan kebijakan tersebut dan terus mengajar sesuai dengan metode yang dirasa
terbaik.
E. Mengumpulkan feedback dari siswa dan rekan guru, kemudian menyampaikan masukan
tersebut kepada administrasi.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4
Pembahasan:
 Opsi A (Mengeluh kepada Rekan): Mengeluh kepada rekan guru lainnya dapat menciptakan
suasana negatif dan tidak mengarah pada solusi yang produktif.
 Opsi B (Surat Terbuka di Media Sosial): Menulis surat terbuka yang mengkritik dan
mempostingnya di media sosial dapat menimbulkan konflik terbuka dengan administrasi dan
merusak hubungan.
 Opsi C (Pertemuan Pribadi): Mengatur pertemuan pribadi dengan administrasi untuk
menyampaikan pendapat secara konstruktif menunjukkan profesionalisme dan kesediaan
untuk berdialog.
 Opsi D (Mengabaikan Kebijakan): Mengabaikan kebijakan dan mengajar sesuai metode
sendiri bisa menimbulkan konflik dengan administrasi dan mengabaikan struktur sekolah.
 Opsi E (Mengumpulkan Feedback): Mengumpulkan feedback dari siswa dan rekan guru lalu
menyampaikan masukan tersebut kepada administrasi merupakan cara yang efektif untuk
menunjukkan dampak kebijakan dan mempromosikan perubahan.

Opsi C adalah pilihan terbaik dalam situasi ini. Dengan mengatur pertemuan pribadi dan
menyampaikan pendapat secara konstruktif, guru menunjukkan kesediaan untuk berdialog dan
mencari solusi yang dapat menguntungkan semua pihak. Pendekatan ini memungkinkan guru
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

untuk menyampaikan keprihatinannya secara langsung kepada pihak yang berwenang dan
berupaya untuk menemukan solusi yang efektif dan menguntungkan siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

60. Selama pelaksanaan ujian akhir semester, guru menyadari bahwa seorang siswa tampaknya sedang
melakukan kecurangan. Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil oleh guru untuk
menangani situasi ini tanpa memicu rasa malu atau konflik yang tidak perlu?

A. Langsung menegur siswa tersebut di depan kelas dan memperingatkan tentang konsekuensi
kecurangan.
B. Menghentikan ujian dan menggeledah semua barang pribadi siswa untuk mencari bukti
kecurangan.
C. Mendekati siswa tersebut secara diam-diam dan meminta untuk berbicara setelah ujian
selesai.
D. Mengabaikan situasi tersebut dan memberikan nilai berdasarkan kinerja siswa dalam ujian.
E. Mengumumkan pengawasan yang lebih ketat untuk seluruh kelas dan mengawasi siswa
tersebut lebih dekat.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 5
D. 3
E. 4

Pembahasan:
 Opsi A (Menegur di Depan Kelas): Langsung menegur siswa di depan kelas dapat memicu
rasa malu dan konflik, serta mengganggu konsentrasi siswa lain.
 Opsi B (Menghentikan Ujian): Menghentikan ujian dan menggeledah barang pribadi siswa
dapat dianggap sebagai tindakan yang terlalu ekstrem dan melanggar privasi.
 Opsi C (Mendekati Secara Diam-diam): Mendekati siswa secara diam-diam dan berbicara
setelah ujian menghormati privasi siswa dan meminimalisir potensi konflik atau rasa malu.
 Opsi D (Mengabaikan Situasi): Mengabaikan situasi dan memberikan nilai berdasarkan
kinerja dalam ujian tidak menangani masalah kecurangan dan dapat mengirim pesan yang
salah kepada siswa.
 Opsi E (Pengawasan Ketat): Mengumumkan pengawasan yang lebih ketat dapat mencegah
kecurangan lebih lanjut dan memberi peringatan kepada semua siswa.

Opsi C adalah pilihan terbaik dalam situasi ini. Dengan mendekati siswa secara diam-diam dan
berbicara setelah ujian selesai, guru dapat menangani situasi secara profesional tanpa memicu rasa
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

malu atau konflik yang tidak perlu. Pendekatan ini memungkinkan guru untuk mengatasi masalah
secara langsung dengan siswa yang terlibat, sambil menjaga integritas proses ujian dan
menghormati privasi siswa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

61. Sebagai seorang guru, Anda merasa kebijakan baru yang dikeluarkan oleh administrasi sekolah
tidak efektif dan berpotensi merugikan siswa. Bagaimana langkah terbaik yang harus diambil oleh
guru untuk menyampaikan pendapatnya sambil menjaga hubungan yang baik dengan
administrasi?

A. Langsung menyuarakan ketidaksetujuan di depan semua staf selama rapat, menekankan


kerugian yang mungkin terjadi pada siswa.
B. Menulis surat resmi kepada kepala sekolah, menjelaskan kekhawatiran dengan data dan
saran alternatif.
C. Berdiskusi secara informal dengan rekan guru untuk mengumpulkan dukungan sebelum
menyampaikan masalah kepada administrasi.
D. Mengabaikan kebijakan dan menerapkan metode pengajaran yang dirasa lebih tepat tanpa
memberi tahu administrasi.
E. Mengadakan pertemuan pribadi dengan kepala sekolah atau administrator terkait,
menyampaikan pendapat dan kekhawatiran secara konstruktif.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 4
D. 1
E. 3

Pembahasan:
 Opsi A (Menyuarakan di Rapat): Meskipun penting untuk menyampaikan pendapat,
melakukannya di depan banyak orang secara langsung mungkin akan menimbulkan konflik
dan tidak efektif dalam membangun dialog konstruktif.
 Opsi B (Surat Resmi): Pendekatan ini profesional dan terstruktur. Menyampaikan
kekhawatiran melalui surat dengan data yang mendukung dan saran alternatif menunjukkan
sikap yang konstruktif dan solutif.
 Opsi C (Diskusi Informal): Mendapatkan dukungan dari rekan guru adalah langkah yang
baik, namun bisa menimbulkan polarisasi jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Lebih efektif
daripada Opsi A karena ada langkah persiapan terlebih dahulu.
 Opsi D (Mengabaikan Kebijakan): Langkah ini bisa merugikan karena tidak menghormati
struktur dan aturan sekolah. Ini bisa menimbulkan konflik yang lebih besar dan tidak
menyelesaikan masalah kebijakan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

 Opsi E (Pertemuan Pribadi): Ini adalah pendekatan yang lebih langsung dan personal.
Meskipun ini baik untuk pembicaraan terbuka, surat resmi (Opsi B) lebih efektif dalam
menyampaikan pendapat secara menyeluruh dan terstruktur.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

62. Seorang siswa di kelas Anda kesulitan memahami konsep tertentu meskipun sudah Anda jelaskan
berkali-kali. Bagaimana Anda akan menyajikan informasi tersebut dengan cara yang berbeda agar
siswa dapat memahaminya?

A. Mengulang penjelasan yang sama dengan harapan siswa akan memahaminya setelah
mendengarnya beberapa kali lagi.
B. Menggunakan analogi atau contoh dari kehidupan sehari-hari yang relevan dengan minat
siswa untuk menjelaskan konsep tersebut.
C. Menugaskan siswa lain yang telah memahami konsep untuk menjelaskannya kepada siswa
yang kesulitan.
D. Menggunakan alat bantu visual seperti video, diagram, atau model untuk menjelaskan
konsep tersebut.
E. Mengatur sesi konsultasi pribadi dengan siswa untuk memahami kesulitan spesifiknya dan
menjelaskan konsep dengan pendekatan yang berbeda.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 3
D. 5
E. 2
Pembahasan:
A. Opsi A (Mengulang Penjelasan): Ini tidak efektif karena jika siswa tidak memahami dari
penjelasan sebelumnya, mengulanginya mungkin tidak akan membantu.
B. Opsi B (Menggunakan Analogi): Ini bisa sangat membantu karena menghubungkan konsep
dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa dapat memudahkan pemahaman.
C. Opsi C (Menugaskan Siswa Lain): Ini bisa bermanfaat, namun tergantung pada kemampuan
siswa lain dalam menjelaskan dan tidak selalu konsisten.
D. Opsi D (Alat Bantu Visual): Alat bantu visual seringkali sangat efektif dalam menjelaskan
konsep-konsep yang sulit karena mereka menyediakan representasi yang lebih konkret.
E. Opsi E (Sesi Konsultasi Pribadi): Meskipun ini bisa membantu, pendekatan ini memerlukan
waktu dan sumber daya tambahan dan mungkin tidak sesuai untuk situasi di kelas.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

63. Anda mengamati bahwa beberapa siswa di kelas Anda tampak tidak tertarik dan sering kali
terdistraksi selama pelajaran. Anda ingin meningkatkan keterlibatan mereka dan memastikan
mereka berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Bagaimana Anda akan mengatasi situasi ini?

A. Memberikan peringatan keras kepada siswa yang tidak tertarik dan mengharuskan mereka
untuk memperhatikan.
B. Mengintegrasikan teknologi dalam pelajaran, seperti aplikasi pendidikan atau kuis interaktif,
untuk membuat pelajaran lebih menarik.
C. Mengubah metode pengajaran Anda menjadi lebih berbasis diskusi dan proyek kelompok.
D. Mengabaikan siswa yang terdistraksi dan fokus pada siswa yang tertarik dan berpartisipasi.
E. Melakukan survei kelas untuk memahami minat dan preferensi siswa, lalu menyesuaikan
materi pelajaran dengan umpan balik tersebut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 1
B. 4
C. 5
D. 2
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Memberikan Peringatan Keras): Pendekatan ini mungkin menimbulkan ketegangan
dan tidak menyelesaikan akar masalah mengapa siswa tidak tertarik.
 Opsi B (Integrasi Teknologi): Penggunaan teknologi bisa sangat menarik bagi siswa dan
membuat pelajaran lebih interaktif, tetapi harus digunakan dengan bijak.
 Opsi C (Diskusi dan Proyek Kelompok): Pendekatan ini mendorong partisipasi aktif dan
memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses belajar.
 Opsi D (Mengabaikan Siswa Tertentu): Mengabaikan siswa yang terdistraksi tidak
menyelesaikan masalah dan bisa menimbulkan kesenjangan dalam kelas.
 Opsi E (Survei Kelas): Memahami minat siswa adalah langkah awal yang baik, namun
perubahan yang signifikan dalam partisipasi mungkin memerlukan lebih dari sekedar
penyesuaian materi.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

64. Dalam sebuah kelas, Anda menyadari bahwa ada siswa yang sering mengganggu pelajaran. Siswa
tersebut sering berbicara saat Anda sedang mengajar dan kadang-kadang membuat lelucon yang
mengalihkan perhatian siswa lainnya. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini untuk
menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif?

A. Memberikan hukuman kepada siswa yang mengganggu, seperti mengirimnya ke ruang


kepala sekolah atau memberikan catatan pada laporannya.
B. Berbicara secara pribadi dengan siswa tersebut untuk memahami alasan perilakunya dan
memberikan dukungan yang diperlukan.
C. Mengalihkan energinya dengan memberikan peran khusus dalam kelas, seperti membantu
menyiapkan alat atau memimpin kegiatan tertentu.
D. Mengabaikan perilaku siswa tersebut dan melanjutkan pelajaran, dengan harapan dia akan
berhenti jika tidak mendapatkan perhatian.
E. Mengajak seluruh kelas berdiskusi tentang pentingnya menghormati dan mendengarkan saat
orang lain berbicara.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 4
D. 1
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Memberikan Hukuman): Meskipun bisa memberikan dampak jangka pendek,
hukuman seringkali tidak menyelesaikan masalah yang mendasari dan tidak membangun
pemahaman atau perubahan perilaku jangka panjang.
 Opsi B (Bicara Secara Pribadi): Pendekatan ini membantu memahami penyebab perilaku
siswa dan membangun solusi bersama, mendorong perubahan perilaku yang lebih
berkelanjutan.
 Opsi C (Memberikan Peran Khusus): Ini bisa menjadi cara kreatif untuk mengalihkan energi
siswa secara positif dan memberinya rasa tanggung jawab.
 Opsi D (Mengabaikan Perilaku): Mengabaikan perilaku yang mengganggu seringkali tidak
efektif dan bisa memperburuk situasi dengan memberikan sinyal bahwa perilaku tersebut
dapat diterima.
 Opsi E (Diskusi Kelas): Meskipun ini bisa membuka dialog penting, pendekatan ini mungkin
tidak langsung menangani masalah dengan siswa yang mengganggu dan bisa memakan
waktu belajar yang berharga.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

65. Anda sedang mengajar dengan bantuan proyektor ketika tiba-tiba terjadi pemadaman listrik di
sekolah. Ruang kelas menjadi gelap dan siswa mulai merasa gelisah. Bagaimana Anda akan
melanjutkan pelajaran tanpa hambatan signifikan?

A. Meminta siswa untuk beristirahat sebentar sambil menunggu listrik kembali menyala.
B. Menggunakan cahaya dari jendela dan melanjutkan pelajaran dengan mengajar dari papan
tulis atau secara lisan.
C. Mendorong siswa untuk berdiskusi dalam kelompok kecil tentang materi yang sedang
dipelajari.
D. Mengambil kesempatan ini untuk mengadakan sesi tanya jawab spontan atau kuis ringan
terkait materi pelajaran.
E. Memutuskan untuk mengakhiri kelas lebih awal dan memberikan tugas untuk dipelajari di
rumah.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 4
C. 3
D. 5
E. 1
Pembahasan:
 Opsi A (Beristirahat): Meskipun bisa memberikan kesempatan untuk menunggu listrik
kembali, ini bisa membuang waktu belajar yang berharga dan mungkin tidak menyelesaikan
masalah jika pemadaman berlangsung lama.
 Opsi B (Menggunakan Cahaya Jendela): Ini adalah solusi praktis yang memungkinkan
pembelajaran terus berlangsung, meskipun mungkin tidak sesempurna dengan penggunaan
proyektor.
 Opsi C (Diskusi Kelompok Kecil): Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga siswa
terlibat, tetapi mungkin tidak menutupi semua materi yang direncanakan.
 Opsi D (Sesi Tanya Jawab atau Kuis): Ini adalah cara kreatif untuk memanfaatkan situasi,
memelihara interaksi, dan memastikan pemahaman materi.
 Opsi E (Mengakhiri Kelas): Ini adalah pilihan terakhir dan sering kali tidak diinginkan
karena mengurangi waktu belajar dan mungkin tidak memanfaatkan potensi untuk mengajar
dalam kondisi yang kurang ideal.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario
ini adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

66. Anda adalah guru mata pelajaran sejarah. Saat sedang membahas tentang peristiwa bersejarah yang
sensitif, Anda menyadari bahwa beberapa siswa mulai terlihat tidak nyaman dan bahkan ada yang
terganggu secara emosional. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini sambil memastikan
pembelajaran berlangsung efektif dan menghargai perasaan siswa?

A. Menghentikan diskusi tentang topik sensitif tersebut dan segera mengganti topik
pembelajaran.
B. Mendorong siswa untuk menyampaikan perasaan dan pandangan mereka tentang topik
tersebut dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.
C. Mengabaikan reaksi siswa dan melanjutkan pembelajaran, berfokus pada fakta-fakta historis
tanpa membahas aspek emosional.
D. Memberikan tugas kepada siswa untuk menulis refleksi pribadi tentang topik tersebut
sebagai pekerjaan rumah.
E. Mengadakan sesi khusus setelah kelas untuk mendiskusikan perasaan dan pandangan siswa
secara lebih mendalam.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 5
C. 1
D. 4
E. 3
Pembahasan:
 Opsi A (Menghentikan Diskusi): Ini bisa mencegah ketidaknyamanan jangka pendek, tetapi
menghindari diskusi tentang topik sensitif bisa melewatkan peluang pembelajaran yang
penting.
 Opsi B (Mendorong Ekspresi Perasaan): Ini mendorong pembelajaran empati dan
pemahaman mendalam, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi perasaan
mereka dalam konteks yang aman.
 Opsi C (Mengabaikan Reaksi Siswa): Mengabaikan aspek emosional dari pembelajaran
berisiko meninggalkan siswa yang terganggu tanpa dukungan, dan bisa mengurangi
efektivitas pembelajaran.
 Opsi D (Tugas Refleksi Pribadi): Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memproses
perasaan mereka secara pribadi, tetapi mungkin tidak memberikan dukungan yang cukup
dalam konteks kelas.
 Opsi E (Sesi Khusus Setelah Kelas): Meskipun ini bisa menjadi cara untuk mendalaminya
lebih jauh, tidak semua siswa mungkin bisa atau mau berpartisipasi, dan ini bisa menunda
penanganan masalah yang mendesak.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi B.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

67. Sebagai seorang guru, Anda diminta untuk mengajarkan satu topik yang memerlukan pemahaman
mendalam dan aplikasi praktis dalam satu sesi pembelajaran. Selain itu, Anda tahu bahwa siswa
Anda memiliki latar belakang pengetahuan yang bervariasi tentang topik tersebut. Bagaimana
Anda akan memaksimalkan waktu pembelajaran agar setiap siswa mendapatkan pemahaman yang
solid tentang topik tersebut?

A. Anda akan memberikan penjelasan mendalam tentang topik tersebut selama 45 menit,
kemudian memberikan 15 menit untuk siswa mengerjakan contoh praktik.
B. Anda akan menunjukkan video terkait topik tersebut selama 20 menit dan sisanya dihabiskan
untuk diskusi dan tanya jawab.
C. Anda akan mengalokasikan waktu pertama untuk diskusi kelompok kecil berdasarkan apa
yang mereka tahu tentang topik tersebut, lalu menyampaikan materi inti, dan memberi waktu
untuk latihan praktik.
D. Anda akan memulai dengan pertanyaan atau problem yang berkaitan dengan topik untuk
menarik perhatian siswa, kemudian menjelaskan konsep, dan akhirnya memberi mereka
waktu untuk aplikasi praktik.
E. Anda akan mengajak siswa untuk berbagi apa yang mereka tahu tentang topik terlebih
dahulu, kemudian memberikan penjelasan singkat, dan sisanya diperuntukkan untuk tanya
jawab.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 2
C. 4
D. 5
E. 1
Pembahasan:
 Opsi A (Penjelasan Mendalam dan Praktik): Meskipun penjelasan mendalam penting,
alokasi waktu yang tidak seimbang antara penjelasan dan praktik mungkin tidak
memberikan kesempatan bagi siswa untuk benar-benar menerapkan apa yang mereka
pelajari.
 Opsi B (Video dan Diskusi): Video bisa menjadi sumber pembelajaran yang baik, tetapi
mengandalkan terlalu banyak pada video bisa mengurangi waktu interaksi langsung
dengan siswa.
 Opsi C (Diskusi Kelompok, Materi Inti, dan Praktik): Memulai dengan diskusi bisa
membantu mengidentifikasi tingkat pengetahuan siswa, namun transisi yang halus ke
materi inti dan praktik sangat penting.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

 Opsi D (Pertanyaan, Penjelasan, dan Aplikasi): Mengawali dengan pertanyaan atau


problem relevan bisa memicu ketertarikan siswa. Setelah itu, menjelaskan konsep dan
memberikan waktu untuk aplikasi praktik adalah pendekatan yang seimbang.
 Opsi E (Berbagi Pengetahuan dan Tanya Jawab): Meskipun mendapatkan input dari siswa
adalah ide yang baik, terlalu banyak fokus pada apa yang siswa sudah tahu bisa mengurangi
waktu untuk materi baru.
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi D.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

68. Sebagai seorang guru, Anda sedang mempersiapkan materi pelajaran untuk topik yang kompleks.
Anda ingin memastikan bahwa siswa Anda dapat memahami konsep-konsep tersebut dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana Anda akan mendesain pelajaran Anda
untuk mencapai tujuan tersebut dalam satu sesi pembelajaran?

A. Anda akan memulai dengan ceramah panjang tentang topik tersebut, lalu memberikan siswa
beberapa studi kasus untuk dikerjakan pada akhir sesi.
B. Anda akan membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil dan memberikan setiap
kelompok tugas untuk menyelidiki bagian tertentu dari topik, lalu mempresentasikannya
kepada kelas.
C. Anda akan memulai dengan sebuah aktivitas atau simulasi yang berkaitan dengan topik
tersebut, kemudian menyampaikan konsep-konsep penting, dan menutup dengan refleksi
bersama.
D. Anda akan memberikan siswa bacaan terlebih dahulu sebelum pelajaran, lalu menggunakan
waktu di kelas untuk diskusi mendalam dan tanya jawab.
E. Anda akan memutar video pendek yang relevan dengan topik, kemudian mengadakan sesi
brainstorming dengan siswa tentang apa yang mereka perhatikan dan apa yang mereka ingin
ketahui lebih lanjut.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 4
C. 5
D. 3
E. 1
Pembahasan:
 Opsi A (Ceramah dan Studi Kasus): Meskipun ceramah dapat menyampaikan informasi
dengan cepat, pendekatan ini mungkin tidak memaksimalkan keterlibatan dan pemahaman
siswa, terutama untuk topik kompleks.
 Opsi B (Pekerjaan Kelompok dan Presentasi): Memecah topik menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dan membiarkan siswa menyelidiki sendiri dapat meningkatkan pemahaman
mereka. Namun, kualitas presentasi mungkin bervariasi.
 Opsi C (Aktivitas, Penjelasan, Refleksi): Menggunakan aktivitas atau simulasi untuk
memperkenalkan konsep dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Menyampaikan konsep-
konsep penting setelah aktivitas dan menutup dengan refleksi dapat memperdalam
pemahaman.
 Opsi D (Bacaan dan Diskusi): Memberikan bacaan terlebih dahulu memungkinkan siswa
memiliki dasar sebelum masuk ke diskusi, tetapi kualitas diskusi sangat bergantung pada
sejauh mana siswa mempersiapkan diri.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

 Opsi E (Video dan Brainstorming): Video dapat menjadi pendahuluan yang baik, namun
brainstorming tanpa panduan yang jelas mungkin tidak efektif untuk topik yang kompleks.

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

69. Anda sedang mempersiapkan kelas untuk semester baru. Salah satu aspek penting yang ingin Anda
atur dengan baik adalah pengaturan tempat duduk siswa. Anda ingin memaksimalkan proses
pembelajaran, meningkatkan interaksi positif antar siswa, dan meminimalisir gangguan.
Bagaimana Anda akan mengatur tempat duduk siswa Anda?

A. Anda akan menempatkan siswa berdasarkan ranking akademik mereka, dengan siswa yang
berprestasi tertinggi di depan dan yang kurang berprestasi di belakang.
B. Anda akan membiarkan siswa memilih tempat duduk mereka sendiri tanpa intervensi atau
aturan tertentu.
C. Anda akan mengatur siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang berbentuk U, di mana
setiap kelompok terdiri dari siswa dengan berbagai kemampuan.
D. Anda akan menempatkan siswa dengan kemampuan akademik yang serupa berdampingan,
namun memisahkan kelompok-kelompok ini dengan ruang yang cukup untuk menghindari
gangguan.
E. Anda akan mengatur meja dalam bentuk lingkaran untuk memudahkan diskusi dan interaksi,
dan secara berkala merotasi siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan teman-teman yang
berbeda.
Skor untuk setiap opsi:
A. 2
B. 1
C. 4
D. 3
E. 5
Pembahasan:
 Opsi A (Berdasarkan Ranking): Meskipun mungkin ada beberapa keuntungan dalam
memprioritaskan perhatian kepada siswa yang berprestasi tinggi, pendekatan ini dapat
menimbulkan perasaan terisolasi dan stigma bagi siswa yang ditempatkan di belakang.
 Opsi B (Pilihan Bebas): Membiarkan siswa memilih tempat duduk mereka sendiri bisa
memberi mereka rasa otonomi, namun tanpa pedoman yang jelas, ini dapat memudahkan
terjadinya gangguan dan kelompok-klik yang eksklusif.
 Opsi C (Kelompok Berbentuk U): Mengatur siswa dalam bentuk U memudahkan interaksi
dan diskusi. Menempatkan siswa dengan berbagai kemampuan dalam satu kelompok juga
dapat memudahkan kolaborasi dan peer learning.
 Opsi D (Siswa Kemampuan Serupa): Mengelompokkan siswa dengan kemampuan yang
serupa dapat memudahkan instruksi yang difokuskan. Namun, pendekatan ini kurang
mempromosikan keragaman dan interaksi antara siswa dengan kemampuan yang berbeda.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

 Opsi E (Bentuk Lingkaran dan Rotasi): Pengaturan ini memudahkan diskusi dan interaksi.
Merotasi siswa secara berkala juga memastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk
berinteraksi dengan banyak teman sekelasnya, meningkatkan kohe
Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi E.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

70. Dalam mengajar kelas yang memiliki siswa dengan berbagai latar belakang budaya dan bahasa,
Anda sadar bahwa komunikasi efektif adalah kunci untuk memastikan semua siswa memahami
materi dengan baik. Mengingat perbedaan budaya dan bahasa ini, bagaimana Anda akan
memastikan bahwa instruksi Anda jelas dan dapat dimengerti oleh semua siswa?

A. Anda akan menggunakan bahasa sederhana dan menghindari penggunaan slang atau idiom
yang mungkin tidak dimengerti oleh siswa non-pribumi.
B. Anda akan meminta siswa yang berbicara bahasa asing untuk selalu menggunakan
penerjemah atau alat penerjemah saat Anda mengajar.
C. Anda akan memanfaatkan gambar, diagram, dan alat visual lainnya untuk mendukung
instruksi verbal Anda.
D. Anda hanya akan fokus pada siswa yang memiliki kemampuan bahasa yang baik, karena
mereka lebih mungkin untuk mengikuti pelajaran dengan lancar.
E. Anda akan membagi kelas menjadi kelompok berdasarkan kemampuan bahasa mereka dan
memberikan instruksi terpisah untuk setiap kelompok.
Skor untuk setiap opsi:
A. 5
B. 3
C. 4
D. 1
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Bahasa Sederhana): Menggunakan bahasa yang sederhana dan menghindari slang
atau idiom adalah pendekatan yang inklusif. Ini memastikan bahwa sebagian besar siswa,
terlepas dari latar belakang bahasa mereka, akan dapat memahami instruksi.
 Opsi B (Penerjemah): Meskipun ini dapat membantu siswa yang berbicara bahasa asing, hal
ini mungkin tidak praktis untuk setiap situasi dan dapat menghambat kelancaran
pembelajaran.
 Opsi C (Alat Visual): Alat visual dapat melengkapi instruksi verbal dengan baik dan
memudahkan pemahaman bagi siswa yang mungkin kesulitan dengan bahasa pengantar.
 Opsi D (Fokus pada Kemampuan Bahasa): Ini bukan pendekatan yang inklusif dan bisa
menimbulkan perasaan terasing bagi siswa yang memerlukan dukungan lebih dalam bahasa.
 Opsi E (Instruksi Terpisah): Meskipun ini mungkin memastikan instruksi yang lebih spesifik
untuk setiap kelompok, hal ini juga bisa memecah kelas dan mengurangi interaksi antar
siswa dengan latar belakang yang berbeda.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi A.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

71. Anda mengajar di sebuah kelas dengan siswa yang memiliki rentang perhatian yang berbeda-beda.
Beberapa siswa mudah terdistaksi, sementara siswa lainnya mampu fokus selama periode waktu
yang lebih lama. Dalam konteks ini, bagaimana Anda akan mengatur kegiatan belajar untuk
memaksimalkan keterlibatan dan pemahaman semua siswa?

A. Anda akan memberikan materi dengan tempo yang cepat tanpa banyak jeda untuk
memastikan semua siswa tetap terlibat.
B. Anda akan menerapkan teknik "10 menit aturan" di mana Anda beralih ke aktivitas atau topik
baru setiap 10 menit.
C. Anda akan menggunakan alat teknologi, seperti video pendek atau permainan interaktif,
untuk memberi variasi dan mempertahankan perhatian siswa.
D. Anda hanya akan fokus pada siswa yang memiliki rentang perhatian yang lebih panjang,
menyajikan materi secara mendalam kepada mereka.
E. Anda akan meminta siswa untuk menulis catatan setiap kali mereka merasa kehilangan fokus
untuk dapat mendiskusikannya nanti.
Skor untuk setiap opsi:
A. 3
B. 4
C. 5
D. 1
E. 2
Pembahasan:
 Opsi A (Tempo Cepat): Meskipun ini mungkin mempertahankan perhatian siswa untuk
waktu yang singkat, pendekatan ini bisa membuat beberapa siswa merasa kewalahan dan
tertinggal.
 Opsi B (10 Menit Aturan): Mengganti aktivitas atau topik setiap 10 menit dapat
mempertahankan perhatian siswa dan memastikan mereka tetap terlibat. Namun, penting
juga untuk memastikan transisi yang mulus agar tidak terasa terputus-putus.
 Opsi C (Alat Teknologi): Menggunakan teknologi dan variasi dalam metode pengajaran
dapat mempertahankan keterlibatan siswa dan memungkinkan guru untuk menyesuaikan
dengan gaya belajar yang berbeda.
 Opsi D (Fokus pada Rentang Perhatian Panjang): Pendekatan ini mengabaikan kebutuhan
siswa dengan rentang perhatian yang lebih pendek dan bukan pendekatan yang inklusif.
 Opsi E (Catatan Kehilangan Fokus): Meskipun ini mungkin membantu guru memahami
kapan siswa kehilangan fokus, hal ini tidak secara langsung mengatasi masalah rentang
perhatian yang berbeda di kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

Berdasarkan analisis tersebut, opsi yang paling direkomendasikan dalam menghadapi skenario ini
adalah Opsi C.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

72. Anda mengajar di sebuah kelas yang beragam, dengan siswa dari berbagai latar belakang sosial-
ekonomi. Anda menyadari bahwa beberapa siswa mungkin tidak memiliki akses ke sumber belajar
yang memadai di rumah, seperti internet atau komputer. Bagaimana Anda akan memastikan bahwa
semua siswa memiliki kesempatan belajar yang sama di kelas Anda?
A. Anda memberikan tugas yang sama kepada semua siswa, menganggap bahwa mereka akan
menemukan cara untuk mengakses sumber belajar yang diperlukan.
B. Anda menyediakan materi tambahan yang dapat diakses secara offline dan menyesuaikan tugas
agar tidak bergantung pada teknologi.
C. Anda mengatur sistem mentor di mana siswa yang memiliki akses teknologi lebih banyak
membantu siswa yang tidak memiliki akses.
D. Anda berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk menyediakan perangkat atau akses internet
di sekolah bagi siswa yang membutuhkan.
E. Anda memfokuskan pengajaran Anda pada aktivitas kelas tradisional dan menghindari
penggunaan teknologi sebagai bagian dari kurikulum.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 5
- C. 3
- D. 4
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Tugas yang Sama untuk Semua): Pendekatan ini mengabaikan perbedaan akses ke
sumber belajar dan bisa menyebabkan ketidakadilan dalam peluang belajar.
- Opsi B (Materi Offline dan Penyesuaian Tugas): Ini memastikan bahwa semua siswa, terlepas
dari akses teknologi, dapat berpartisipasi dan belajar secara efektif.
- Opsi C (Sistem Mentor): Meskipun ini bisa mendukung siswa yang kurang beruntung, itu
mungkin tidak menyelesaikan masalah akses teknologi secara keseluruhan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Berkomunikasi dengan Pihak Sekolah): Upaya untuk menyediakan sumber daya bisa
sangat membantu, tetapi mungkin membutuhkan waktu dan mungkin tidak segera menyelesaikan
masalah.
- Opsi E (Menghindari Penggunaan Teknologi): Ini mungkin mengurangi masalah akses, tetapi
juga bisa mengurangi kesempatan belajar yang kaya dan relevan dengan dunia saat ini.

Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
menawarkan cara yang inklusif dan praktis untuk memastikan semua siswa mendapat kesempatan
belajar yang sama, terlepas dari keterbatasan akses mereka terhadap teknologi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

73. Sebagai guru bahasa di sekolah menengah pertama, Anda memiliki seorang siswa, Rian, yang telah
didiagnosis dengan disleksia. Anda memperhatikan bahwa Rian berjuang keras untuk mengikuti
pelajaran membaca dan menulis yang standar. Untuk mendukung kebutuhan pendidikan Rian,
tindakan mana yang harus Anda ambil?
A. Mengurangi jumlah pekerjaan membaca dan menulis Rian, dengan asumsi bahwa tugas-tugas
tersebut terlalu sulit bagi kemampuannya.
B. Memberikan Rian materi pembelajaran yang sama dengan siswa lain, tetapi memberinya waktu
tambahan untuk menyelesaikan tugas membaca dan menulis.
C. Menggunakan teknologi bantu, seperti perangkat lunak yang dapat membaca teks secara lisan,
untuk membantu Rian dalam pelajaran membaca.
D. Menyediakan salinan catatan pelajaran yang telah diketik untuk mengurangi beban menulis,
dan memberikan tugas dalam format audio atau video.
E. Meminta siswa lain untuk membantu Rian dengan tugas-tugasnya, sehingga dia bisa
mendapatkan penjelasan tambahan dan dukungan teman sebaya.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 2
- B. 3
- C. 5
- D. 4
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Mengurangi Beban Tugas): Mengurangi jumlah pekerjaan dapat menurunkan ekspektasi
terhadap Rian dan tidak memberinya kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
- Opsi B (Waktu Tambahan): Memberikan waktu tambahan adalah langkah yang baik, namun ini
tidak mengatasi masalah mendasar Rian dalam memproses informasi tertulis.
- Opsi C (Teknologi Bantu): Penggunaan teknologi bantu secara langsung menargetkan kesulitan
Rian dan membantu dia untuk mengakses materi pembelajaran dengan cara yang lebih cocok
dengan kebutuhannya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Catatan yang Diketik dan Tugas Audio/Video): Ini membantu mengurangi beban menulis
dan membaca Rian dan menyediakan akses ke materi pelajaran dengan cara yang mungkin lebih
sesuai dengan gaya belajarnya.
- Opsi E (Dukungan Teman Sebaya): Meskipun dukungan teman sebaya bisa bermanfaat, hal ini
menempatkan tanggung jawab pada siswa lain dan mungkin tidak konsisten atau profesional, serta
dapat membuat Rian merasa terpisah dari teman-temannya.

Berdasarkan skenario dan analisis, opsi C dengan menggunakan teknologi bantu adalah tindakan
yang paling efektif untuk mendukung siswa dengan disleksia dalam mengikuti pelajaran
membaca dan menulis.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

74. Pak Budi, seorang guru Matematika di SMA Bintang Terang, mengamati bahwa meskipun
siswanya dapat menyelesaikan soal matematika secara teori, banyak yang kesulitan menerapkan
konsep dalam masalah kehidupan nyata. Untuk meningkatkan keterampilan aplikasi matematis
siswa, metode asesmen mana yang paling efektif yang harus Pak Budi terapkan?
A. Memberikan tes berbasis komputer yang menggunakan simulasi untuk menyelesaikan masalah
matematika dalam konteks kehidupan nyata.
B. Mengadakan ujian tertulis tradisional yang terdiri dari soal-soal cerita yang membutuhkan
penerapan konsep matematika.
C. Meminta siswa untuk mengembangkan proyek matematika yang terkait dengan situasi dunia
nyata dan mempresentasikannya di kelas.
D. Melakukan wawancara individu dengan siswa untuk membahas pemecahan masalah
matematika dan pemahaman mereka tentang konsep-konsep tersebut.
E. Menyelenggarakan kompetisi di kelas dimana siswa menyelesaikan masalah matematika
kehidupan nyata secara kelompok dalam waktu yang terbatas.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 4
- B. 2
- C. 5
- D. 3
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Tes Berbasis Komputer): Simulasi komputer dapat menggambarkan masalah kehidupan
nyata dengan baik, namun mungkin tidak sepenuhnya menilai keterampilan pemecahan masalah
praktis secara individu.
- Opsi B (Ujian Tertulis Tradisional): Meskipun soal cerita dapat mencerminkan situasi dunia
nyata, ujian tertulis mungkin tidak mengukur kemampuan aplikasi praktis secara efektif.
- Opsi C (Proyek Matematika Dunia Nyata): Mengembangkan proyek yang berhubungan dengan
situasi dunia nyata memungkinkan siswa untuk sepenuhnya terlibat dalam penerapan konsep
matematika dan keterampilan pemecahan masalah.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Wawancara Individu): Wawancara memungkinkan pemahaman mendalam tentang


proses pemikiran siswa, namun kurang dalam menilai keterampilan aplikasi praktis.
- Opsi E (Kompetisi Kelas): Sementara kompetisi dapat menciptakan lingkungan yang
menyenangkan dan kolaboratif, format ini mungkin tidak memberikan cukup umpan balik individu
tentang penerapan konsep matematika siswa.

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, opsi C dianggap sebagai metode asesmen yang paling efektif
untuk membantu Pak Budi meningkatkan keterampilan aplikasi matematis siswa, karena
melibatkan siswa dalam pemecahan masalah yang kreatif dan praktis yang terkait dengan
kehidupan nyata.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

75. Anda mengajar di sebuah kelas di mana salah satu siswa sering terlambat dan tampak tidak tertarik
dengan pelajaran. Ketika di kelas, siswa ini sering kali menggunakan ponsel dan jarang
menyelesaikan tugas. Anda ingin meningkatkan keterlibatan dan kinerja akademis siswa ini.
Sebagai guru, apa langkah yang akan Anda ambil?
A. Anda mengabaikan perilaku siswa tersebut dan fokus pada mengajar siswa lain yang lebih
berminat.
B. Anda memberlakukan aturan ketat mengenai keterlambatan dan penggunaan ponsel di kelas
dan memberi sanksi jika aturan ini dilanggar.
C. Anda mencoba mengidentifikasi masalah yang mungkin dihadapi siswa ini di luar kelas dan
menawarkan bantuan atau sumber daya yang relevan.
D. Anda memodifikasi materi atau metode pengajaran untuk membuat pelajaran lebih menarik
bagi siswa ini.
E. Anda mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk membahas perilakunya dan
mencari solusi bersama.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 3
- C. 5
- D. 4
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Perilaku Siswa): Ini tidak membantu siswa yang menghadapi kesulitan
dan bisa meningkatkan perilaku negatif mereka.
- Opsi B (Aturan Ketat dan Sanksi): Meskipun penting untuk menjaga disiplin, pendekatan yang
terlalu ketat bisa menimbulkan perlawanan dan tidak menangani akar masalah.
- Opsi C (Identifikasi Masalah Luar Kelas): Pendekatan ini mengakui bahwa perilaku siswa bisa
dipengaruhi oleh faktor di luar kelas. Mendukung mereka dengan sumber daya atau bantuan yang
relevan bisa sangat efektif.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Modifikasi Materi Pelajaran): Ini bisa membantu menarik minat siswa yang tidak
terlibat, tetapi mungkin tidak cukup jika ada masalah yang lebih dalam yang perlu diatasi.
- Opsi E (Pertemuan dengan Orang Tua): Kolaborasi dengan orang tua penting, namun ini hanya
satu aspek dari pendekatan yang lebih komprehensif yang mungkin diperlukan.

Berdasarkan analisis ini, opsi C dianggap sebagai strategi paling efektif, karena berusaha
memahami dan menangani akar masalah yang mungkin menyebabkan perilaku siswa, sehingga
memberikan solusi yang lebih holistik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

76. Ibu Sari, seorang guru Geografi di SMP Nusantara, ingin mengintegrasikan pemahaman
lingkungan hidup siswanya dengan kejadian aktual di dunia. Dia membutuhkan metode asesmen
yang dapat mengukur seberapa baik siswa dapat menghubungkan materi pelajaran dengan isu
lingkungan global. Metode asesmen mana yang akan paling efektif untuk tujuan ini?
A. Ibu Sari memberikan kuis harian dengan pertanyaan yang mengacu pada peristiwa lingkungan
terkini dan meminta siswa untuk menganalisisnya menggunakan konsep geografi.
B. Ibu Sari menugaskan siswa untuk menulis esai reflektif tentang dampak aktivitas manusia
terhadap lingkungan di wilayah tempat tinggal siswa.
C. Ibu Sari mengadakan debat kelas mengenai isu lingkungan yang kontroversial, di mana siswa
harus menggunakan data dan fakta geografis untuk mendukung argumen mereka.
D. Ibu Sari menggunakan portofolio yang berisi kumpulan pekerjaan siswa sepanjang semester,
termasuk proyek, laporan lapangan, dan refleksi pribadi tentang isu lingkungan.
E. Ibu Sari mengatur studi kasus kelompok di mana siswa menganalisis isu lingkungan aktual dan
menyajikan temuan mereka kepada kelas.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 3
- B. 2
- C. 4
- D. 5
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Kuis Harian): Kuis harian dapat memberikan umpan balik cepat dan relevan terhadap
peristiwa terkini, tetapi mungkin tidak cukup mendalam untuk menilai pemahaman kompleks
siswa tentang isu lingkungan.
- Opsi B (Esai Reflektif): Esai reflektif memungkinkan siswa untuk memikirkan dampak
lingkungan secara lokal, namun mungkin tidak mencakup pemahaman global yang luas.
- Opsi C (Debat Kelas): Debat membantu mengembangkan pemikiran kritis dan kemampuan
berargumentasi siswa dengan menggunakan konsep geografi, namun mungkin tidak secara penuh
menilai pemahaman individual.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Portofolio): Portofolio memberikan gambaran komprehensif tentang pemahaman siswa


sepanjang waktu dan memungkinkan penilaian yang holistik dan reflektif terhadap isu lingkungan.
- Opsi E (Studi Kasus Kelompok): Meskipun studi kasus kelompok dapat membantu siswa
memahami isu lingkungan secara mendalam, penilaian ini mungkin tidak menangkap pemahaman
individu secara akurat.

Berdasarkan analisis ini, opsi D dianggap sebagai metode asesmen yang paling efektif untuk
mengukur seberapa baik siswa menghubungkan materi pelajaran dengan isu lingkungan global,
karena portofolio memungkinkan penilaian yang berkelanjutan dan mendalam.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

77. Anda mengajar di kelas yang memiliki seorang siswa yang sangat pemalu dan sering menghindari
partisipasi dalam diskusi kelas atau kegiatan kelompok. Anda ingin memastikan siswa ini merasa
nyaman dan mampu berkontribusi dalam kelas. Sebagai guru, tindakan apa yang akan Anda ambil?
A. Anda membiarkan siswa tersebut sesuai dengan keinginannya dan tidak memaksa mereka untuk
berpartisipasi dalam kegiatan kelas.
B. Anda secara rutin mendorong siswa tersebut untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas, tetapi
memberikan mereka opsi untuk menolak jika merasa tidak nyaman.
C. Anda memberikan tugas-tugas individu kepada siswa tersebut, memungkinkan mereka untuk
menunjukkan pemahaman tanpa harus berinteraksi secara langsung dengan teman sekelasnya.
D. Anda mengadakan sesi konseling individu untuk membantu siswa tersebut mengatasi
kecemasan sosialnya dan secara bertahap meningkatkan partisipasinya.
E. Anda memasangkan siswa tersebut dengan teman sekelas yang lebih ekstrovert dalam kegiatan
kelompok, berharap ini akan membantu mereka lebih terlibat.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 4
- C. 3
- D. 5
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Membiarkan Siswa): Pendekatan ini tidak membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan sosial atau akademik dan bisa membuat mereka semakin terisolasi.
- Opsi B (Dorongan Rutin): Ini memberikan keseimbangan antara mendorong siswa untuk
berpartisipasi dan menghormati batasan mereka, memungkinkan mereka untuk merasa lebih
nyaman dengan pilihan mereka.
- Opsi C (Tugas Individu): Ini memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam cara yang nyaman
bagi mereka, tetapi tidak secara langsung membantu mereka mengatasi rasa malu dalam situasi
sosial.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Konseling Individu): Pendekatan ini menawarkan dukungan langsung dan bertahap
untuk membantu siswa mengatasi kecemasan sosial, yang dapat meningkatkan partisipasi dan rasa
percaya diri mereka.
- Opsi E (Pasangan dengan Teman Ekstrovert): Meskipun ini bisa menjadi strategi yang baik dalam
beberapa kasus, ada risiko bahwa siswa pemalu bisa menjadi lebih terpendam atau bergantung
pada teman sekelas mereka untuk berkomunikasi.

Berdasarkan analisis ini, opsi D dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
memberikan dukungan langsung dan personal untuk membantu siswa mengatasi kecemasan sosial
mereka sambil meningkatkan partisipasi kelas secara bertahap.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

78. Anda memperhatikan bahwa beberapa siswa di kelas Anda tampaknya tidak tertarik dan tidak
terlibat dalam pelajaran matematika. Mereka sering kali terlihat bingung dan enggan untuk
mengajukan pertanyaan atau berpartisipasi dalam diskusi kelas. Sebagai guru matematika,
bagaimana Anda akan meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa-siswa ini?
A. Anda terus mengajar dengan metode yang sama, berharap siswa akan mulai memahami materi
seiring waktu.
B. Anda memperkenalkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan praktis, seperti proyek
kelompok dan permainan edukatif matematika.
C. Anda meminta siswa yang menguasai materi untuk membantu mengajar teman sekelas mereka
yang kesulitan.
D. Anda mengadakan sesi remedial tambahan setelah jam sekolah untuk siswa yang tampak
kesulitan.
E. Anda menggunakan teknologi, seperti aplikasi pendidikan matematika, untuk membuat materi
lebih menarik dan mudah dipahami.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 5
- C. 3
- D. 4
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Metode Mengajar yang Sama): Pendekatan ini tidak menangani masalah kurangnya
keterlibatan dan pemahaman, dan kemungkinan tidak akan efektif.
- Opsi B (Metode Pengajaran Interaktif): Pendekatan interaktif dapat meningkatkan keterlibatan
dan memudahkan pemahaman konsep matematika yang kompleks.
- Opsi C (Peer Teaching): Meskipun ini bisa efektif dalam beberapa situasi, beban mungkin terlalu
besar pada siswa yang harus mengajar dan mungkin tidak selalu sesuai untuk setiap konsep.
- Opsi D (Sesi Remedial): Ini menawarkan dukungan tambahan untuk siswa yang kesulitan, tetapi
mungkin sulit untuk dihadiri oleh semua siswa yang membutuhkan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi E (Teknologi Pendidikan): Penggunaan teknologi bisa menarik, tetapi mungkin tidak cukup
untuk menangani semua aspek kebingungan dan kurangnya keterlibatan.

Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
mendekati masalah dari berbagai sudut sambil membuat pembelajaran lebih menarik dan
interaktif.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

79. Pak Agus, seorang guru Sejarah di SMA Bhakti Bangsa, ingin meningkatkan keterampilan berpikir
kritis dan pemahaman historis siswanya. Dia berencana untuk mengimplementasikan metode
asesmen yang mendorong siswa untuk tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga memahami konteks
dan konsekuensi peristiwa sejarah. Metode asesmen mana yang akan paling efektif untuk
mencapai tujuan ini?
A. Mengadakan ujian tertulis yang terdiri dari tanggal dan peristiwa penting yang harus dihafal
dan diulang kembali oleh siswa.
B. Memberikan tes objektif berbentuk pilihan ganda tentang peristiwa dan tokoh sejarah untuk
menguji retensi pengetahuan siswa.
C. Menugaskan siswa untuk membuat presentasi grup tentang era sejarah tertentu, dengan
penekanan pada penyebab dan dampak peristiwa sejarah.
D. Meminta siswa untuk menulis makalah penelitian tentang peristiwa sejarah, menganalisis
berbagai sumber dan perspektif.
E. Menyelenggarakan simulasi peristiwa sejarah di kelas, dimana siswa harus berperan sebagai
tokoh-tokoh sejarah dan membuat keputusan berdasarkan konteks waktu itu.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 2
- C. 4
- D. 5
- E. 3

Pembahasan:
- Opsi A (Ujian Tertulis Hafalan): Metode ini menguji kemampuan menghafal siswa tetapi tidak
mendukung pengembangan pemahaman yang mendalam atau keterampilan berpikir kritis.
- Opsi B (Tes Pilihan Ganda): Meskipun tes ini dapat mengukur retensi pengetahuan, ia cenderung
terbatas pada pengujian pengetahuan faktual daripada analisis kritis.
- Opsi C (Presentasi Grup): Presentasi grup mendorong kolaborasi dan pemahaman mendalam
tentang penyebab dan konsekuensi peristiwa, membantu mengembangkan keterampilan analitis
dan komunikasi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Makalah Penelitian): Menulis makalah penelitian memungkinkan siswa untuk


melakukan analisis mendalam, mengkritik sumber, dan memahami peristiwa dari berbagai
perspektif, yang sangat mendukung keterampilan berpikir kritis.
- Opsi E (Simulasi Sejarah): Simulasi memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dengan
materi dan memahami konteks historis, namun mungkin tidak menilai pemahaman individu secara
mendalam.

Mengingat tujuan Pak Agus untuk meningkatkan pemahaman historis dan keterampilan berpikir
kritis, opsi D merupakan metode asesmen yang paling efektif karena mendorong analisis kritis dan
pemahaman mendalam tentang sejarah melalui penelitian dan penulisan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

80. Anda seorang guru IPA di sebuah SMP, memperhatikan bahwa Maya, seorang siswi di kelas Anda
yang sangat bersemangat tentang isu-isu lingkungan, mengalami kesulitan dalam memahami
konsep-konsep ilmiah yang lebih abstrak. Anda ingin menggunakan pendekatan yang sesuai untuk
membantunya menghubungkan antusiasmenya dengan pemahaman materi yang lebih mendalam.
Tindakan apa yang paling efektif untuk Anda lakukan?

A. Menyederhanakan konsep-konsep ilmiah yang diajarkan menjadi bentuk yang lebih dasar agar
lebih mudah dimengerti oleh Maya.
B. Mengintegrasikan proyek lingkungan praktis ke dalam kurikulum yang memungkinkan Maya
untuk menerapkan konsep-konsep ilmiah secara nyata.
C. Memberikan Maya bahan-bahan bacaan tambahan yang lebih mendalam tentang isu-isu
lingkungan untuk meningkatkan pengetahuannya.
D. Mengatur sesi konsultasi pribadi dengan Maya untuk menjelaskan konsep-konsep ilmiah yang
sulit dengan menggunakan contoh dari isu-isu lingkungan.
E. Meminta Maya untuk mengajar rekan-rekan sekelasnya tentang isu lingkungan, sehingga
memperdalam pemahamannya melalui proses pengajaran.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 2
- B. 5
- C. 3
- D. 4
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Menyederhanakan Konsep): Meskipun menyederhanakan konsep bisa membantu, ini
mungkin tidak menantang Maya atau menghubungkan antusiasmenya dengan pembelajaran ilmiah
yang lebih mendalam.
- Opsi B (Proyek Lingkungan Praktis): Melalui proyek praktis, Maya dapat menerapkan dan
memahami konsep ilmiah dalam konteks yang nyata dan relevan dengan minatnya, yang mungkin
meningkatkan pemahaman dan retensi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Bahan Bacaan Tambahan): Memberikan bahan bacaan tambahan dapat meningkatkan
pengetahuan Maya, tetapi mungkin tidak cukup dalam membantu dia memahami konsep ilmiah
yang abstrak.
- Opsi D (Sesi Konsultasi Pribadi): Sesi konsultasi dapat memberikan bimbingan yang diperlukan
dan menjelaskan konsep dengan cara yang relatable bagi Maya, namun ini mungkin memerlukan
waktu yang banyak.
- Opsi E (Mengajar Rekan Kelas): Mendorong Maya untuk mengajar orang lain bisa memperkuat
pemahamannya, namun tanpa pemahaman yang kuat terlebih dahulu, ini bisa menjadi
kontraproduktif.

Mengingat kebutuhan Maya untuk mengaitkan antusiasme lingkungannya dengan konsep ilmiah,
opsi B dengan mengintegrasikan proyek lingkungan praktis adalah tindakan yang paling efektif.
Ini akan memberi Maya kesempatan untuk belajar sambil melakukan, yang dapat membantu
memperkuat pemahaman konsep ilmiah yang abstrak.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

81. Di kelas Anda, terdapat seorang siswa yang sangat cerdas namun sering menyela pelajaran dengan
pertanyaan atau komentar yang tidak relevan. Ini sering mengganggu alur pelajaran dan membuat
siswa lain terdistraksi. Sebagai guru, apa langkah yang akan Anda ambil untuk mengatasi situasi
ini sambil tetap mengakui kebutuhan siswa yang cerdas tersebut?
A. Anda mengabaikan interupsi siswa tersebut dan melanjutkan pelajaran tanpa memberi mereka
perhatian tambahan.
B. Anda mendorong siswa tersebut untuk menulis pertanyaan atau komentarnya dan membahasnya
bersama Anda setelah kelas.
C. Anda memberikan tugas tambahan atau proyek khusus kepada siswa tersebut agar mereka tetap
terlibat tanpa mengganggu kelas.
D. Anda mengadakan diskusi kelas tentang pentingnya menghormati giliran berbicara dan etika
kelas.
E. Anda mengatur pertemuan dengan orang tua siswa untuk membahas perilaku anak mereka dan
mencari strategi bersama untuk mengatasinya.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 4
- C. 5
- D. 3
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Interupsi): Pendekatan ini tidak mengatasi masalah dan bisa membuat
siswa tersebut merasa tidak dihargai atau diabaikan.
- Opsi B (Menulis Pertanyaan): Ini memberi siswa outlet untuk curiositas mereka tanpa
mengganggu kelas, tapi mungkin tidak cukup menantang atau memenuhi kebutuhan mereka
sepenuhnya.
- Opsi C (Tugas Tambahan): Ini adalah cara efektif untuk menyalurkan energi dan kecerdasan
siswa ke dalam aktivitas yang lebih produktif dan menguntungkan tanpa mengganggu kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Diskusi Tentang Etika Kelas): Meskipun penting, diskusi ini mungkin tidak cukup
spesifik untuk menangani kebutuhan individu siswa yang cerdas tersebut.
- Opsi E (Pertemuan dengan Orang Tua): Kolaborasi dengan orang tua bisa membantu, tetapi
pendekatan ini membutuhkan waktu dan mungkin tidak menyelesaikan masalah secara langsung
di kelas.

Berdasarkan analisis ini, opsi C dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
memberikan tantangan yang sesuai untuk siswa yang cerdas sambil mengurangi gangguan di kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

82. Pak Rudi, seorang guru Fisika di SMA Maju Bersama, menemukan bahwa Andi, salah satu
siswanya, sangat tertarik dengan astronomi tetapi kesulitan memahami konsep fisika teoretis. Pak
Rudi ingin menggunakan pendekatan yang dapat mengaitkan minat Andi pada astronomi dengan
pemahaman konsep fisika yang diperlukan. Tindakan mana yang sebaiknya Pak Rudi ambil?
A. Memberikan Andi buku-buku yang berisi teori fisika dasar untuk memperkuat pemahamannya
sebelum masuk ke topik astronomi yang lebih kompleks.
B. Menyelenggarakan observasi langit malam bersama kelas, di mana Andi dapat belajar konsep
fisika melalui pengamatan langsung benda langit.
C. Menugaskan Andi untuk membuat makalah tentang fisikawan terkenal yang juga ahli
astronomi, untuk memberikan konteks historis dan inspirasi.
D. Membentuk kelompok belajar yang dipimpin Andi untuk mendiskusikan topik-topik terkait
astronomi dan fisika dengan teman sekelasnya.
E. Menggunakan simulasi komputer dan aplikasi pendidikan untuk membantu Andi
memvisualisasikan dan memahami konsep-konsep fisika yang kompleks.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 2
- B. 5
- C. 3
- D. 4
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Buku Teori Fisika): Meskipun buku teori dapat memberikan dasar yang kuat, metode ini
mungkin tidak menarik bagi Andi yang lebih antusias dengan aspek praktis dan visual astronomi.
- Opsi B (Observasi Langit Malam): Observasi astronomi langsung mengaitkan minat Andi dengan
konsep fisika yang relevan dan dapat memperkuat pemahaman melalui pengalaman nyata,
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan berkesan.
- Opsi C (Makalah Fisikawan-Ahli Astronomi): Meneliti tentang fisikawan yang juga ahli
astronomi dapat memberikan inspirasi dan konteks tentang bagaimana fisika diterapkan dalam
astronomi, tetapi mungkin tidak langsung meningkatkan pemahaman konsep.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Kelompok Belajar): Memimpin diskusi kelompok dapat memperdalam pemahaman


Andi sambil membangun keterampilan komunikasi dan kepemimpinan, namun mungkin tidak
memberikan dukungan spesifik yang dia butuhkan untuk konsep yang sulit.
- Opsi E (Simulasi Komputer): Simulasi komputer memungkinkan visualisasi konsep-konsep
fisika, namun mungkin tidak memanfaatkan minat Andi pada pengalaman astronomi langsung
yang lebih autentik.

Berdasarkan skenario yang diberikan, opsi B dengan menyelenggarakan observasi langit malam
merupakan pendekatan yang paling efektif untuk menghubungkan minat Andi pada astronomi
dengan pemahaman konsep fisika. Ini menawarkan pengalaman belajar interaktif dan langsung
yang dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman Andi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

83. Seorang siswa di kelas Anda dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menunjukkan
perilaku disruptif saat mereka merasa cemas atau kewalahan. Bagaimana Anda akan menangani
situasi ini untuk mendukung siswa tersebut sambil memastikan lingkungan belajar yang kondusif
bagi seluruh kelas?
A. Anda mengabaikan perilaku disruptif tersebut dan melanjutkan pelajaran agar tidak
mengganggu siswa lain.
B. Anda menciptakan "ruang tenang" di dalam kelas di mana siswa dapat pergi untuk
menenangkan diri ketika mereka merasa kewalahan.
C. Anda mengatur pertemuan dengan orang tua siswa dan terapis mereka untuk membahas strategi
pengelolaan perilaku yang efektif.
D. Anda menerapkan sistem reward dan punishment yang konsisten untuk mengendalikan perilaku
disruptif siswa.
E. Anda mengubah struktur dan rutinitas kelas secara rutin untuk mengurangi kemungkinan siswa
merasa cemas atau kewalahan.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 5
- C. 4
- D. 2
- E. 3

Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Pendekatan ini tidak membantu siswa ASD atau kelas secara
keseluruhan, dan bisa memperburuk perilaku disruptif.
- Opsi B (Ruang Tenang): Ini memberikan siswa kesempatan untuk menenangkan diri di
lingkungan yang aman, mengurangi gangguan kelas, dan memperhatikan kebutuhan spesifik
mereka.
- Opsi C (Pertemuan dengan Orang Tua dan Terapis): Kolaborasi dengan orang tua dan profesional
bisa sangat membantu, namun mungkin memerlukan waktu dan sumber daya yang tidak tersedia
di semua situasi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Reward dan Punishment): Meskipun struktur bisa bermanfaat, siswa ASD mungkin tidak
selalu merespons dengan baik terhadap sistem semacam ini, terutama jika perilaku mereka
dikaitkan dengan kecemasan.
- Opsi E (Mengubah Struktur Kelas): Konsistensi dan rutinitas sering kali penting untuk siswa
ASD. Mengubahnya secara teratur mungkin menyebabkan lebih banyak kecemasan dan perilaku
disruptif.

Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
menawarkan cara langsung untuk membantu siswa ASD mengatasi kecemasan atau kewalahan
mereka di lingkungan kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

84. Anda mengajar di kelas yang memiliki seorang siswa yang sangat berbakat dalam matematika,
tetapi sering kali menunjukkan rasa tidak sabar dan frustrasi ketika teman sekelasnya tidak
memahami konsep yang bagi mereka mudah. Siswa ini kadang-kadang mengungkapkan rasa
frustrasi tersebut dengan cara yang tidak pantas. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini untuk
membantu siswa berbakat tersebut mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik, sambil
memastikan lingkungan belajar yang positif bagi semua siswa?
A. Anda mengabaikan perilaku siswa tersebut, berfokus pada keterampilan akademiknya dan
menganggap bahwa keterampilan sosialnya akan berkembang dengan sendirinya.
B. Anda mengatur agar siswa tersebut belajar materi yang lebih menantang secara individual,
sehingga mereka tidak merasa frustrasi dengan kecepatan kelas.
C. Anda mendiskusikan pentingnya empati dan kesabaran secara pribadi dengan siswa tersebut,
dan memberikan mereka peran sebagai asisten guru dalam sesi kelompok.
D. Anda memperkenalkan aktivitas kelompok di mana siswa ini diharapkan untuk mengajar atau
membantu teman sekelasnya memahami konsep matematika.
E. Anda mengadakan sesi konseling atau bimbingan untuk siswa ini, dengan fokus pada
pengembangan keterampilan sosial dan empati.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 3
- C. 4
- D. 5
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Pendekatan ini tidak menangani isu keterampilan sosial dan
dapat membiarkan masalah berlanjut atau memburuk.
- Opsi B (Belajar Materi Lebih Menantang): Meskipun ini dapat memuaskan kebutuhan akademik
siswa, ini tidak menangani masalah keterampilan sosial mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Diskusi tentang Empati): Ini adalah langkah awal yang baik untuk menyadarkan siswa
tentang pentingnya kesabaran dan empati, dan memberikan mereka tanggung jawab tambahan
dapat memperkuat pembelajaran ini.
- Opsi D (Aktivitas Kelompok): Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan dan
mengembangkan keterampilan sosial mereka dalam lingkungan yang mendukung.
- Opsi E (Sesi Konseling): Meskipun ini dapat membantu, pendekatan ini mungkin memerlukan
waktu dan sumber daya yang tidak tersedia di semua situasi sekolah.

Berdasarkan analisis ini, opsi D dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
memberikan kesempatan bagi siswa berbakat untuk berkontribusi positif kepada teman sekelasnya
sambil mengembangkan keterampilan sosial dan empati mereka.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

85. Anda seorang guru di SMA Merdeka, memiliki siswa bernama Joko yang mengalami gangguan
penglihatan. Anda menyadari bahwa materi cetak yang digunakan dalam kelas tidak cocok untuk
Joko dan ini menghambat kemampuannya untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Sebagai guru,
apa tindakan terbaik yang dapat Anda ambil untuk memastikan Joko dapat mengakses materi
pelajaran dengan efektif?
A. Memperbesar teks materi pelajaran dan mencetaknya pada kertas dengan kontras tinggi untuk
membantu Joko membaca lebih mudah.
B. Mengadaptasi semua materi pelajaran ke dalam format Braille sehingga Joko dapat
menggunakannya dengan kemandirian penuh.
C. Menggunakan teknologi pembaca layar dan perangkat lunak pendidikan khusus yang dapat
membacakan materi pelajaran untuk Joko.
D. Merekam instruksi dan materi pelajaran dalam format audio yang bisa Joko dengarkan baik di
kelas maupun di rumah.
E. Mengorganisir sesama siswa untuk membantu Joko dengan membacakan materi pelajaran dan
membuat catatan untuknya.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 2
- B. 5
- C. 4
- D. 3
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Teks Diperbesar): Meskipun teks yang diperbesar bisa membantu siswa dengan
gangguan penglihatan ringan, untuk gangguan yang lebih signifikan ini mungkin tidak efektif.
- Opsi B (Format Braille): Mengadaptasi materi ke dalam Braille memungkinkan Joko untuk
belajar secara mandiri dan mengakses materi dengan cara yang dapat dia gunakan sepenuhnya,
menghormati kebutuhan khususnya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Teknologi Pembaca Layar): Penggunaan pembaca layar memungkinkan Joko untuk
mendengarkan materi pelajaran dan menavigasi sendiri, tetapi mungkin memerlukan pelatihan dan
peralatan khusus.
- Opsi D (Format Audio): Materi audio memberikan alternatif yang baik dan dapat membantu Joko
mengikuti pelajaran tanpa memerlukan peralatan khusus, namun mungkin tidak seefektif Braille
dalam beberapa kasus.
- Opsi E (Bantuan Siswa Lain): Meskipun bantuan dari teman sekelas dapat menawarkan
dukungan, ini menempatkan beban pada siswa lain dan tidak mendukung kemandirian Joko.

Dengan mempertimbangkan aksesibilitas dan kemandirian Joko, opsi B adalah tindakan terbaik
yang dapat diambil oleh Ibu Anita untuk memastikan bahwa Joko dapat mengakses materi
pelajaran dengan efektif dan merasa termasuk dalam lingkungan belajar yang sama dengan rekan-
rekannya.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

86. Di kelas Anda, terdapat seorang siswa yang sangat pemalu dan sering kesulitan berinteraksi dengan
teman sekelasnya. Siswa ini jarang berpartisipasi dalam diskusi kelas atau kegiatan kelompok,
yang tampaknya mempengaruhi kinerja akademik mereka. Sebagai guru, apa langkah yang akan
Anda ambil untuk membantu siswa ini menjadi lebih terlibat dalam kelas?
A. Anda mengabaikan perilaku pemalu siswa dan memperlakukan mereka sama seperti siswa lain,
berharap mereka akan mengatasi ketidaknyamanan mereka dengan sendirinya.
B. Anda memberikan tugas yang lebih banyak kepada siswa ini yang bisa diselesaikan secara
individual, memungkinkan mereka untuk menunjukkan pemahaman tanpa harus berinteraksi
secara langsung dengan teman sekelas.
C. Anda secara bertahap mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas dengan
memberikan pertanyaan atau topik yang sesuai dengan minat mereka.
D. Anda mengatur pertemuan pribadi dengan siswa untuk membahas kekhawatiran mereka dan
menyusun strategi bersama untuk meningkatkan partisipasi mereka.
E. Anda mendorong siswa lain untuk melibatkan siswa pemalu tersebut dalam kegiatan kelompok
dan diskusi, untuk membantu membangun rasa percaya dirinya.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 3
- C. 5
- D. 4
- E. 2

Pembahasan:
- Opsi A (Mengabaikan Perilaku): Ini tidak membantu siswa mengatasi rasa malu mereka dan bisa
meninggalkan mereka terisolasi.
- Opsi B (Tugas Individu): Meskipun ini memungkinkan siswa untuk berkontribusi tanpa tekanan
interaksi sosial, ini tidak membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial.
- Opsi C (Dorongan Bertahap): Ini membantu siswa mengatasi rasa malu mereka dengan cara yang
tidak terlalu menekan dan memungkinkan mereka untuk merasa lebih nyaman dalam
berpartisipasi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Pertemuan Pribadi): Mendiskusikan kekhawatiran mereka secara pribadi dapat


membantu dalam memahami dan mengatasi hambatan mereka dalam berpartisipasi.
- Opsi E (Dorongan dari Teman Sebaya): Meskipun melibatkan teman sebaya bisa membantu,
siswa pemalu mungkin merasa lebih tertekan atau malu jika pendekatannya terlalu langsung.

Berdasarkan analisis ini, opsi C dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini, karena
memberikan pendekatan yang lembut dan bertahap untuk membantu siswa pemalu merasa lebih
nyaman dan terlibat dalam kegiatan kelas.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

87. Ibu Farah, seorang guru Biologi di SMK Harapan Ilmu, memperhatikan bahwa Lina, seorang siswi
kelas X, sangat berminat pada subjek biologi tetapi mengalami kesulitan dalam memahami proses
fotosintesis dan respirasi seluler. Ibu Farah ingin menggunakan pendekatan yang dapat membantu
Lina menghubungkan minatnya dengan pemahaman mendalam tentang proses-proses biologis ini.
Tindakan apa yang sebaiknya Ibu Farah ambil?
A. Memberikan Lina diagram dan model 3D dari siklus fotosintesis dan respirasi seluler untuk
studi mandiri.
B. Mengatur eksperimen laboratorium dimana Lina dapat secara praktis menelusuri dan
mengamati proses fotosintesis dan respirasi seluler.
C. Meminta Lina untuk menulis esai tentang pentingnya fotosintesis dan respirasi seluler untuk
kehidupan tanaman dan hewan.
D. Membuat kuis interaktif yang menggunakan animasi dan visualisasi untuk mengajarkan Lina
tentang langkah-langkah fotosintesis dan respirasi seluler.
E. Menugaskan Lina untuk mengajarkan konsep fotosintesis dan respirasi seluler kepada siswa
yang lebih muda sebagai proyek peer teaching.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 3
- B. 5
- C. 2
- D. 4
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Diagram dan Model 3D): Meskipun diagram dan model 3D dapat membantu dalam
visualisasi, mereka mungkin tidak cukup untuk menjelaskan proses yang kompleks dan dinamis
tanpa bimbingan tambahan.
- Opsi B (Eksperimen Laboratorium): Melakukan eksperimen langsung memungkinkan Lina
untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan memperoleh pemahaman praktis tentang
konsep yang sulit.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi C (Esai Tentang Pentingnya Proses): Menulis esai dapat meningkatkan pemahaman teoritis
Lina, tetapi mungkin tidak memberikan insight praktis tentang proses tersebut.
- Opsi D (Kuis Interaktif dengan Animasi): Kuis interaktif yang menampilkan animasi dapat
menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan membantu Lina memahami langkah demi
langkah dari proses-proses biologis tersebut.
- Opsi E (Proyek Peer Teaching): Mengajar teman sebaya dapat meningkatkan pemahaman dan
kepercayaan diri, namun Lina mungkin masih membutuhkan pemahaman yang lebih kokoh
sebelum dapat mengajarkan konsep kepada orang lain.

Berdasarkan kebutuhan Lina, opsi B, yaitu mengatur eksperimen laboratorium, adalah pendekatan
yang paling efektif untuk membantunya menghubungkan minatnya dengan pemahaman mendalam
tentang fotosintesis dan respirasi seluler, karena ia akan belajar melalui pengalaman langsung yang
berkesan.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

88. Anda mengajar di kelas yang termasuk beberapa siswa yang tidak fasih berbahasa Indonesia. Salah
satu siswa ini, yang baru saja bergabung dan memiliki keterbatasan bahasa, tampak kesulitan
mengikuti pelajaran dan sering kali terlihat terpisah dari siswa lain. Sebagai guru, bagaimana Anda
akan mendukung siswa ini agar terintegrasi baik secara akademis dan sosial?
A. Anda terus mengajar seperti biasa, berharap siswa tersebut akan belajar bahasa Indonesia
dengan cepat melalui imersi.
B. Anda menggunakan alat bantu visual lebih banyak dan berusaha menyederhanakan instruksi
Anda, sambil mendorong siswa lain untuk berinteraksi dengan siswa ini.
C. Anda menunjuk seorang siswa yang fasih dalam bahasa ibu siswa tersebut untuk bertindak
sebagai mentor atau teman bicara.
D. Anda meminta siswa tersebut untuk mengikuti kelas tambahan bahasa Indonesia setelah sekolah
untuk mempercepat pemahaman bahasa mereka.
E. Anda mengorganisir kegiatan kelompok yang menggabungkan siswa dari berbagai latar
belakang bahasa agar mereka dapat belajar dan berinteraksi bersama.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 1
- B. 5
- C. 4
- D. 2
- E. 3

Pembahasan:
- Opsi A (Mengajar Seperti Biasa): Pendekatan ini tidak mempertimbangkan kebutuhan khusus
siswa yang tidak fasih berbahasa Indonesia dan mungkin memperlambat integrasi mereka.
- Opsi B (Alat Bantu Visual dan Instruksi Sederhana): Metode ini membantu siswa yang tidak
fasih berbahasa Indonesia mengikuti pelajaran lebih mudah dan mendorong integrasi sosial
melalui interaksi dengan teman sekelas.
- Opsi C (Mentor atau Teman Bicara): Menyediakan mentor yang berbicara bahasa mereka dapat
membantu siswa tersebut merasa lebih nyaman dan mendukung pembelajaran bahasa.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Kelas Tambahan Bahasa Indonesia): Ini bisa membantu, tapi mungkin tidak cukup dalam
mendukung integrasi sosial siswa di kelas.
- Opsi E (Kegiatan Kelompok Multibahasa): Ini mendorong integrasi sosial dan keterlibatan semua
siswa, tetapi mungkin membutuhkan waktu dan sumber daya tambahan untuk dikelola secara
efektif.

Berdasarkan analisis ini, opsi B dianggap sebagai strategi paling efektif dalam situasi ini karena
menawarkan dukungan langsung di kelas yang memudahkan pemahaman dan interaksi sosial.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

89. Sebagai guru di Sekolah Menengah Atas Nusantara, Anda memperhatikan bahwa Andika, seorang
siswa dengan kebutuhan khusus dalam bergerak yang menggunakan kursi roda, sering kesulitan
mengakses beberapa area di sekolah karena keterbatasan fasilitas aksesibilitas. Tindakan apa yang
sebaiknya Anda lakukan untuk mendukung aksesibilitas Andika di sekolah?
A. Melakukan penggalangan dana atau kampanye untuk membangun fasilitas yang lebih ramah
bagi siswa dengan kebutuhan khusus seperti Andika.
B. Bekerja sama dengan pihak sekolah untuk merancang dan mengimplementasikan modifikasi
sementara pada fasilitas yang ada.
C. Menyelenggarakan sesi pelatihan kesadaran aksesibilitas untuk staf dan siswa agar lebih
memahami dan mendukung kebutuhan Andika.
D. Mengatur pembelajaran Andika di satu kelas tetap untuk meminimalisir pergerakan antar area
sekolah yang sulit diakses.
E. Menyusun petisi dan mendesak pihak sekolah untuk segera melakukan perbaikan pada
infrastruktur yang tidak ramah akses.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 3
- B. 5
- C. 4
- D. 2
- E. 1

Pembahasan:
- Opsi A (Penggalangan Dana/Kampanye): Ini adalah solusi jangka panjang yang baik, namun
mungkin memerlukan waktu dan tidak langsung mengatasi tantangan aksesibilitas Andika saat ini.
- Opsi B (Modifikasi Sementara Fasilitas): Kerja sama dengan pihak sekolah untuk membuat
modifikasi sementara adalah pendekatan yang praktis dan dapat segera mengatasi beberapa
hambatan aksesibilitas.
- Opsi C (Pelatihan Kesadaran Aksesibilitas): Pelatihan ini penting untuk meningkatkan
pemahaman dan dukungan terhadap kebutuhan Andika, tetapi tidak langsung mengubah
infrastruktur fisik.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Pembelajaran di Satu Kelas): Meskipun ini mengurangi pergerakan Andika, tindakan ini
juga bisa membatasi pengalaman sosial dan pendidikannya, dan tidak mengatasi masalah fasilitas.
- Opsi E (Petisi Perbaikan Infrastruktur): Petisi adalah cara yang baik untuk mendesak perubahan,
namun sering kali memerlukan waktu dan tidak menjamin hasil yang segera.

Berdasarkan skenario yang diberikan, opsi B merupakan tindakan terbaik karena menyediakan
solusi praktis dan cepat untuk meningkatkan aksesibilitas bagi Andika, sambil bekerja menuju
perbaikan permanen.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

90. Anda adalah guru pendidikan khusus di Sekolah Dasar Harapan. Salah satu siswa Anda, Budi,
yang memiliki gangguan pendengaran, kesulitan mengikuti pelajaran karena banyak aktivitas
pembelajaran yang bergantung pada instruksi lisan. Anda ingin memastikan bahwa Budi dapat
mengakses materi pembelajaran dengan baik. Apa langkah terbaik yang dapat Anda ambil?
A. Memasang sistem amplifikasi suara di kelas untuk memperkuat instruksi lisan agar Budi dapat
mendengar dengan lebih jelas.
B. Menggunakan alat bantu dengar yang disesuaikan dengan kebutuhan Budi dan melakukan
penyesuaian pada setelan alat bantu dengarnya.
C. Mengubah metode pengajaran Anda menjadi lebih visual, termasuk penggunaan bahasa isyarat
dan materi cetak besar untuk komunikasi.
D. Menugaskan seorang teman sekelas yang sensitif dan paham untuk selalu berada dekat Budi
dan membantu menerjemahkan instruksi lisan.
E. Berkoordinasi dengan spesialis pendengaran untuk mengatur program pembelajaran individual
bagi Budi yang sesuai dengan kebutuhan khususnya.

Skor untuk setiap opsi:


- A. 2
- B. 3
- C. 5
- D. 1
- E. 4

Pembahasan:
- Opsi A (Sistem Amplifikasi Suara): Meskipun sistem amplifikasi suara dapat membantu, ini
mungkin tidak efektif jika Budi memiliki gangguan pendengaran yang parah.
- Opsi B (Alat Bantu Dengar): Menggunakan dan menyesuaikan alat bantu dengar dapat
membantu, tetapi ini memerlukan sumber daya dan mungkin tidak sepenuhnya menyelesaikan
masalah aksesibilitas komunikasi di kelas.
- Opsi C (Metode Pengajaran Visual): Mengadaptasi gaya mengajar untuk lebih visual dan
termasuk bahasa isyarat serta materi cetak besar akan langsung memperbaiki akses Budi ke materi
pelajaran dan instruksi.
PUSAT EDUKASI DAN PELATIHAN GURU PROFESIONAL
Rumpen (RUMAH PENDIDIK)
Kontak: rpendidik@gmail.com, Ig: @rumah_pendidik, Yt: Rumah Pendidik,
Telp. 0895-3722-37663

- Opsi D (Teman Sekelas Menerjemahkan): Ini bisa memberikan bantuan instan tetapi membebani
siswa lain dan tidak menjamin konsistensi atau keakuratan dalam komunikasi.
- Opsi E (Program Pembelajaran Individual): Berkoordinasi dengan spesialis pendengaran untuk
membuat program pembelajaran individual adalah langkah proaktif yang menyediakan dukungan
yang disesuaikan, namun mungkin memerlukan waktu untuk diimplementasikan.

Berdasarkan skenario yang diberikan, opsi C, mengubah metode pengajaran menjadi lebih visual
dengan penggunaan bahasa isyarat dan materi cetak besar, adalah langkah yang paling efektif dan
langsung dalam mendukung kebutuhan pembelajaran Budi.

Anda mungkin juga menyukai