Anda di halaman 1dari 10

hlm:67-76

Sosialisasi Pemanfaatan Eco Enzyme untuk Mengurangi Sampah Organik


di Dawis Anggrek Desa Blederan, Wonosobo, Jawa Tengah

Siti Latifah, Ahmad Atho’ Mukhotib, Nadzir, Doni Agil Pamungkas, Hermawan*
Email: hermawanarsit@gmail.com
Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
Jl. KH. Hasyim Asy’ari Km.03 Wonosobo

Abstrak
DOI: Indonesia memiliki masalah sampah yang serius dan
10.37402/abdimaship.vol4.iss2.243 perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Pengelolaan
sampah dapat dilakukan berdasarkan prinsip 4R, yaitu
History artikel: reduce (mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle
(daur ulang), dan replace (mengganti). Sampah sendiri
Diterima
8/3/2023
terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah
Direvisi organik dalam kondisi over kapasitas dan tidak dikelola
11/8/2023 dengan benar bias menimbulkan bahaya seperti
Diterbitkan memunculkan bau, mempengaruhi kualitas air,
30/8/2023 mengurangi kualitas tanah, dan menghasilkan gas
metana sebagai penyumbang gas rumah kaca hingga
menimbulkan kerusakan lingkungan. Salah satu upaya
untuk mengurangi sampah organik adalah melalui
pembuatan eco enzyme sebagai pupuk alami tanaman
sekaligus dapat menurunkan efek rumah kaca. Kegiatan
dilakukan melalui metode sosialisasi dan pelatihan
pembuatan eco enzyme. Hasil kegiatan menunjukan
adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang
manfaat eco enzyme bagi lingkungan sekaligus cara
pembuatan eco enzyme dengan memanfaatkan limbah
dapur yang dijumpai setiap harinya.

Kata kunci: sampah; sampah organik; eco enzyme.

67

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
2023;4(2):67-76

Siti Latifah,
Ahmad Atho’ Mukhotib,
Nadzir,
Doni Agil Pamungkas,
Hermawan*
Abstract
Indonesia has a serious waste problem and needs
attention from all parties. Waste management can be
carried out based on the 4R principle, namely reduce,
reuse, recycle and replace. Garbage itself consists of
organic and inorganic waste. Organic waste that is over
capacity and not managed properly can cause hazards
such as odors, affecting water quality, reducing soil
quality, and producing methane gas as a contributor to
greenhouse gases which can cause environmental
damage. One of the efforts to reduce organic waste is
through the manufacture of eco enzymes as a natural
fertilizer for plants while reducing the greenhouse
effect. Activities are carried out through socialization
methods and training in making eco enzymes. The
results of the activity show that there is an increase in
public understanding about the benefits of eco enzyme
for the environment as well as how to make eco enzyme
by utilizing kitchen waste that is found every day.

Keywords: rubbish; organic trash; eco enzyme.

68

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
69

1. Pendahuluan bagian lain. Bagian tubuh atau sisa


Pengolahan sampah masih hewan, contohnya tulang daging
menjadi masalah yang serius di ayam, tulang ikan, bagian organ
Indonesia. Menurut catatan dalam ayam, sapi dan seterusnya,
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kotoran hewan, seperti kotoran
Kehutanan (KLHK) menyebut, hewan ternak (sapi, ayam,
volume sampah telah menembus kambing), kotoran hewan peliharaan
angka 68,5 juta ton pada 2021. (kucing, anjing) dan kotoran hewan
Jumlah ini meningkat dua kali lipat liar, Sisa kayu, seperti serbuk
dibanding data 10 tahun gergaji, sisa potongan kayu mebel,
sebelumnya. Dari jumlah tersebut 17 dan lain-lain, dedaunan, baik itu
persennya merupakan sampah hasil penebangan atau rontokan
plastik atau sekitar 11,6 juta ton.(1) alami, limbah pabrik kulit, bangkai
Sampah organik sendiri hewan dan sebagainya.
berasal dari tumbuhan dan hewan Pada dasarnya sampah yang
seperti sisa makanan, sisa minuman, kita buang hanya berpindah tempat,
kertas, ranting, kayu yang dapat dari tempat sampah ke Tempat
terurai alami oleh alam. Sampah Pembuangan Akhir (TPA).
organik mayoritas di produksi oleh tumpukan sampah organik dan
sektor rumah tangga. Penyebab anorganik yang bercampur dapat
tingginya produksi sampah organik mengancam kehidupan manusia.
adalah tingginya angka produksi Meski sampah organik mampu
sampah sisa makanan (food waste). terurai, namun juga memiliki
Di dunia, per tahun 2019, 931 juta potensi merusak lingkungan.
ton sampah sisa makanan Sampah organik menghasilkan
dihasilkan. 61% sampah tersebut cairan leachate yang berbahaya.
berasal dari sektor rumah tangga, Cairan ini bisa mengurangi kualitas
26% dari industry makanan dan tanah dan air disekitar sampah.
13% dari retail (Data UNEP Food Selain itu, tumpukan sampah
Waste Index Report 2021). Di organik juga menghasilkan gas
Indonesia juga didominasi oleh metana, apabila disimpan dalam
sampah sisa makanan yang kondisi tertutup, kekurangan sinar
produksinya mencapai 23-48 juta matahari dan oksigen. Akibatnya,
ton tiap tahunnya.(2) Bahkan metagonen terus terakumulasi dalam
produksi sampah makanan di jumlah besar dan terperangkap di
Indonesia menjadi yang tertinggi di dalam tanah. Saat diambang batas,
Asia Tenggara. Mengutip data sampah meledak dengan kekuatan
program lingkungan PBB (UNEP), layaknya bom besar. Itu pun belum
Indonesia menghasilkan 20, 93 juta termasuk dengan sifat gas metana
ton sampah makanan setiap yang mudah terbakar. Tak heran jika
tahunnya. Masalah sampah sisa sering terjadi kebakaran di area
makanan di Indonesia memang terus tempat pembuangan sampah secara
terjadi setiap tahunnya. Bahkan tiba-tiba. seperti yang terjadi di TPA
KLHK mencatat sampah sisa Leuwigajah di Bandung pada tahun
makanan menjadi komposisi sampah 2005.
terbanyak di Indonesia, yakni 28,3% Dampak negatif dari tumpukan
pada 2021.(3) Adapun contoh sampah organik lainnya adalah
sampah organik diantaranya: tumpukan sampah organik adalah
Sampah sisa makanan, Sisa sayur habitat yang paling disukai oleh
dan buah, seperti kulit, biji dan hewan-hewan seperti tikus, lalat,

Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat


2023;4(2):67-76
70

kecoa dan nyamuk. Deretan hewan mengalami proses pembusukan


yang bisa membawa aneka penyakit secara alamiah. Dalam pembusukan
menular melalui aneka bakteri dan sampah organik tersebut akan keluar
virus. gas methana (CH4). Oleh karena itu,
Sampah organik juga erat pengumpulan dan penampungan
kaitannya dengan efek rumah kaca sampah di tempat pembuangan akhir
dan pemanasan global (global (TPA) hanya merupakan
warming). Efek rumah kaca dalam penyelesaian sementara, terutama
kaitan dengan pemanasan global dikaitkan dengan kebersihan kota.
disebabkan oleh adanya gas rumah Tempat pembuangan sampah akhir
kaca (GRK) di atmosfer. Gas rumah (TPA) yang membiarkan
kaca tersebut dapat memantulkan pembusukan justru akan menjadi
sinar matahari yang terperangkap di masalah baru, yaitu sumber
bumi secara berulang-ulang ke pencemar gas methana (CH4) yang
bumi. Pemantulan sinar matahari ke terjadi secara alamiah. Gas methana
bumi secara berulang-ulang oleh gas (CH4) merupakan salah satu
rumah kaca ini, mengakibatkan komponen gas rumah kaca yang
temperatur permukaan bumi kekuatannya lebih kuat
meningkat. Perlu ditegaskan bahwa dibandingkan gas CO2. Gas
efek rumah kaca disebabkan oleh methana (CH4) ternyata 21 kali
adanya gas rumah kaca di atmosfer. lebih kuat dari gas CO2 dan ini
Gas rumah kaca sendiri adalah gas sangat berpengaruh terhadap
yang timbul secara alamiah dan pemantulan panas dari bumi kembali
merupakan akibat kegiatan industri. ke bumi. Pembebasan gas methana
Contoh gas rumah kaca (GRK) (CH4) secara alami dari proses
adalah CO2 (karbon dioksida), CH4 pembusukan sampah organik lepas
(methana), N2O (nitrogen oksida), ke atmosfer tak terkendali.
CFC (chloro fluoro karbon), HFC Pembusukan sampah organik dapat
(hidro fluro karbon), PFC (perfluoro juga terjadi pada limbah pertanian,
karbon), dan SF6 (sulphur kotoran ternak dan lain sebagainya,
heksafluoro). Jika GRK terlepas ke akan menambah beban atmosfer
atmosfer dan sampai pada menerima gas methana (CH4)
ketinggian troposfer, akan terbentuk alamiah.(4)
lapisan ‘selimut’ atau ‘rumah kaca’ Di Kabupaten Wonosobo,
yang mengungkung bumi. Adapun masalah sampah juga cukup
partikel yang melayanglayang di memprihatinkan. TPA Wonorejo
atmosfer bumi berasal dari letusan Wonosobo yang telah berusia 30
gunung berapi berupa debu (abu) tahun kini dinyatakan overload.
vulkanik. Saat melayang-layang di TPA Wonorejo setiap hari
atmosfer bumi sebelum kemudian setidaknya menerima kiriman
jatuh ke bumi, debu (abu) vulkanik sampah hingga 150 ton. Hal ini
tersebut berlaku sebagai lapisan membuat pemerintah membuat
selimut yang mengungkung bumi. kebijakan penerapan pengurangan
Salah satu gas rumah kaca timbulan sampah yang dilaksanakan
yang dapat berperan sebagai gas pada tanggal 15 Desember 2022,
rumah kaca yang berasal dari pada tahapan pengurangan dari
sampah organik adalah methana timbulan sampah masuk maksimal
(CH4). Sampah organik yang 50% dari kondisi awal. Kemudian
ditampung di tempat pembuangan pada tanggal 1 Januari 2023
akhir (TPA) sampah akan penerapan maksimal 30%

Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat


2023;4(2):67-76
71

residu sampah yang masuk TPA, pembuatan eco enzyme adalah


dan akan dilakukan dengan memfermentasikan sisa
pengembalian/ditolak bagi yang bahan-bahan organik dalam kondisi
melanggar perjanjian kerjasama an-aerob dengan bantuan organisme
yang disepakati (saat memasuki hidup yang berasal dari bahan
jembatan timbang). Sekda juga organik tersebut. Pengolahan
meminta agar seluruh sampah organic menjadi eco enzyme
desa/kelurahan di Wonosobo bisa merupakan hasil penelitian yang
memiliki Bank Sampah. sehingga telah dilakukan oleh Dr. Rasukon
diharapkan masing-masing Poompanvong dari Thailand. Dr.
desa/kelurahan dapat mewujudkan Rosukon merupakan seorang pendiri
Mandiri Sampah Pada Tahun Asosiasi Pertanian Organik Thailand
2024.(5) Di Desa Blederan, peraturan (Organic Agriculture Association of
ini diimplementasikan dengan Thailand) yang bekerjasama dengan
pembuangan sampah warga hanya petani di Thailand bahkan Eropa dan
sekali pada tanggal 15 setiap berhasil menghasilkan produk
bulannya setelah dikurangi sampah pertanian yang bermutu tetapi ramah
plastik yang dibakar. lingkungan. Dari usaha dan inovasi
Berdasarkan Peraturan yang dilakukan ini, beliau
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 dianugerahi penghargaan oleh FAO
Tentang Analisa Mengenai Dampak Regional Thailand pada tahun 2003.
Lingkungan Hidup, yang pada Menurut Imron (2020) eco enzyme
dasarnya mendorong upaya kepada merupakan hasil dari fermentasi
masyarakat bahwa betapa limbah sampah organik seperti
pentingnya lingkungan yang sehat, ampas buah dan sayuran, gula (gula
bersih dan indah demi mewujudkan aren, gula merah, atau gula tebu),
pembangunan yang berkelanjutan dan air. Ciri-ciri eco enzyme yang
yang berwawasan lingkungan sehat baik adalah warnanya coklat gelap
dalam rangka kelangsungan hidup dan memiliki bau khas fermentasi
masyarakat yang lebih baik dan asam manis yang kuat. Sampah
terorganisir. Maka berdasarkan organik merupakan bahan baku
peraturan tersebut masyarakat harus pembuatan eco enzyme melalui
dapat menjadikan hal itu sebagai proses fermentasi yang memakai
acuan untuk menjadikan daerah bahan campuran gula aren dan air,
tempat tinggalnya tergolong proses fermentasi tersebut
lingkungan yang bersih dan sehat. menghasilkan gas O3 (ozon). Eco
Kemudian dalam Undang-Undang enzyme memiliki banyak manfaat
Republik Indonesia Nomor 18 diantaranya sebagai cairan
Tahun 2008 Tentang Pengelolaan pembersih serta pupuk yang ramah
Sampah Pasal 12 Setiap orang lingkungan. (7)
dalam pengelolaan sampah rumah Selama proses fermentasi,
tangga dan sampah sejenis sampah berlangsung reaksi: CO2 + N2O +
rumah tangga wajib mengurangi dan O2 → O3 + NO3 + CO3 Setelah
menangani sampah dengan cara proses fermentasi sempurna, barulah
yang berwawasan lingkungan.(6) eco-enzyme (cairan berwarna coklat
Salah satu upaya yang dapat gelap) terbentuk. Hasil akhir ini juga
dilakukan untuk mengurangi menghasilkan residu tersuspensi di
dampak negatif dari sisa bahan bagian bawah yang merupakan sisa
organik rumah tangga adalah sayur dan buah. Residu dapat
pembuatan eco enzyme. Metode dimanfaatkan sebagai pupuk

Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat


2023;4(2):67-76
72

organik. Pembuatan enzim ini juga lingkungan, penyelamatan bumi, di


memberikan dampak yang luas bagi kehidupan sehari-hari, maupun
lingkungan secara global maupun dalam bidang pertanian.
ditinjau dari segi ekonomi. Ditinjau Bahan untuk pembuatan eco enzyme
manfaat bagi lingkungan, selama yaitu:
proses fermentasi enzim  Limbah sayur dan kulit buah-
berlangsung, dihasilkan gas O3 yang buahan
merupakan gas yang dikenal dengan  Molase (sari tebu)
sebutan ozon. Sebagaimana  Air bersih dan contoh produk
diketahui jika satu kandungan dalam eco enzyme yang sudah siap
eco enzyme adalah Asam Asetat digunakan
(H3COOH), yang dapat membunuh Alat yang digunakan meliputi:
kuman, virus dan bakteri.  Toples plastik
Sedangkan kandungan dalam enzim  Neraca untuk mengukur berat
itu sendiri adalah Lipase, Tripsin, bahan yang digunakan
Amilase dan Mampu membunuh  Pengaduk
/mencegah bakteri Patogen. Selain  Kertas label untuk mencata awal
itu juga dihasilkan NO3 (Nitrat) dan pembuatan dan saat eco enzyme
CO3 (Karbon trioksida) yang sangat
bisa digunakan
dibutuhkan oleh tanah sebagai Cara pembuatan eco enzyme adalah
nutrient. Dari segi ekonomi,
sebagai berikut:
pembuatan enzim dapat mengurangi
 Tuangkan air bersih ke dalam
konsumsi untuk membeli cairan
toples/wadah plastik. Wadah
pembersih lantai ataupun pembasmi
plastik dipilih agar lebih
serangga. (8)
fleksibel dan tidak meledak saat
gas hasil fermentasi bertambah.
2. Metode  Ukur air, sisa sayur atau buah,
Kegiatan pengolahan dan
dan gula merah dengan
pengelolaan sampah sangat penting
perbandingan 1:3:10 (Contoh:
untuk mengurangi timbunan sampah
10 gram gula merah, 30 gram
yang bertambah setiap harinya
sisa sayur/buah, 100 gram air).
sehingga dirasa penting untuk
Sesuaikan dengan sampah
melakukan sosialisasi pembuatan
organik yang tersedia atau
eco enzyme agar masyarakat dapat
ukuran wadah.
mengolah sampah organik secara
 Akumulasi dari semua bahan
mandiri di rumah masing-masing
tidak memenuhi seluruh ruang
melalui pembuatan eco enzyme.
wadah. Dibutuhkan ruang untuk
Kegiatan pengabdian kepada
gas hasil fermentasi.
mayarakat ini melibatkan
mahasiswa Kuliah Pengabdian  Masukkan molase sesuai takaran
Masyarakat Universitas Sains Al kemudian diaduk hingga terlarut
Qur’an (KPM UNSIQ) dan ibu-ibu dengan air. Molase berfungsi
dari Dawis Anggrek Rt. 05 Rw. 02 sebagai sumber gula bagi
Dusun Klesman Desa Blederan bakteri untuk melakukan
Mojotengah Wonosobo. Diharapkan fermentasi. Molase juga dapat
melalui kegiatan ini mahasiswa dan diganti gula merah atau gula
masyarakat dapat menjadi agen aren. Potong gula merah atau
perubahan khususnya dalam gula aren menjadi bagian kecil
pembuatan eco enzyme yang sangat agar lebih mudah larut dalam
bermanfaat baik dalam pelestarian air.

Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat


2023;4(2):67-76
73

 Potong kulit buah/sayur menjadi 3. Hasil dan Pembahasan


potongan kecil lalu masukkan Kegiatan pengabdian kepada
kulit buah/sayur ke dalam masyarakat ini bertujuan untuk; (1)
wadah kulit buah/sayur yang meningkatkan pengetahuan dan
dimasukkan hendaknya keterampilan mahasiswa dan
dipotong kecil. Ini bertujuan masyarakat dalam hal ini ibu-ibu
agar proses fermentasi dapat Dawis Anggrek Rt 05 Rw. 02
berjalan dengan baik. Semakin Klesman dalam membuat eco
kecil potongan kulit buah/sayur enzyme, (2) memberikan
maka bakteri dekomposer yang pemahaman kepada mahasiswa dan
terkandung di dalamnya menjadi masyarakat tentang pentingnya
lebih teraktivasi untuk pembuatan eco enzyme untuk
melakukan fermentasi karena peletarian melestarikan lingkungan
luas bidang lebih kecil. dan menyelamatkan bumi, dan (3)
 Setelah semua bahan tercampur meningkatkan pengetahuan dan
dengan baik, tutup wadah keterampilan masyarakat dalam
plastik agar udara luar tidak pemanfaatan eco enzyme sebagai
masuk. Hal ini dapat cairan serbaguna untuk pupuk,
menggangu proses fermentasi. disinfektan, insektisida, pembersih
 Beri label tanggal pembuatan lantai, pembersih selokan, baik
dan tanggal panen. untuk pertumbuhan ikan di kolam
 Wadah plastic disimpan di dan tentuya membuat lingkungan
tempat yang tidak terjangkau menjadi sehat dan bersih.
oleh cahaya matahari, sehingga
sistem benar-benar tertutup.
 Fermentasi sempurna memakan
waktu hingga 3 bulan. Pada dua
minggu pertama setelah
pembuatan, tutup ember/wadah
dapat dibuka maksimal 2 kali
selama beberapa detik saja
untuk membuang gas yang
terbentuk dan mencegah wadah
meledak
Gambar 1. Kegiatan Pelatihan
 Setelah 3 bulan, cairan eco
enzyme yang sukses akan
Kegiatan pengabdian
berubah warna menjadi coklat
masyarakat ini dilaksanakan di
gelap dan berbau cuka. Jika
kediaman ibu Dewi di RT. 5 Rw. 2
cairan berwarna hitam,
Klesman dengan sasaran para ibu
tambahkan gula untuk
yang tergabung dalam Dawis
mengulang proses fermentasi.
Anggrek. Kegitan dilakukan saat
Jika muncul cacing atau
acara pertemuan rutin Dawis
serangga, biarkan karena akan
Anggrek pada tanggal 11 Februari
terurai dengan sendirinya dalam
2023 dimana 15 orang ibu-ibu
cairan.
anggota Dawis berkumpul dan
 Saring cairan dari residu sampah
mendengarkan pemaparan mengenai
dan simpan untuk digunakan.
sampah dan dampaknya bagi
 Residu sampah organik juga kehidupan dan lingkungan. Terdapat
dapat digunakan sebagai
penyubur tanaman.
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
2023;4(2):67-76
74

beberapa tahapan pelatihan semua paham dan tidak ada lagi


pengolahan sampah ini: pertanyaan, barulah dilakukan
1. Penyuluhan, berupa memberikan praktik pembuatan eco enzyme
informasi tentang sampah diserta penjelasan. Alat dan
organik dan bagaimana bahan telah disiapkan oleh tim
memanfaatkan sampah organik KPM UNSIQ. Praktek dapat
atau limbah rumah tangga berjalan dengan lancar sesuai
menjadi sesuatu yang produktif yang telah direncanakan.
dan memiliki nilai ekonomis, 4. Pembagian sampel cairan eco
selain itu juga membuka enzyme yang sudah digunakan.
pandangan para ibu, bahwa Eco enzyme yang dibagikan pada
semua pihak dapat terlibat dalam peserta berasal dari kulit buah
menjaga dan mencintai lemon yang diproduksi pada 4
lingkungan, meski dilakukan di November 2022. Adapun eco
tingkat keluarga. Adapun materi enzyme yang dibagikan sebanyak
sebelumnya telah dikirim dalam 10 botol ukuran 250 ml.
bentu file ke Whatsapp grup
Dawis Anggrek Rt. 5 sehingga
bisa dipelajari oleh anggota yang
berhalangan hadir.
2. Berdiskusi, setelah diberikan
pemahaman tentang pentingnya
mengelola limbah rumah tangga,
kemudian dilanjutkan diskusi
sekaligus saling sharing kondisi
limbah rumah tangga masing-
masing. Sehingga ada titik temu,
pentingnya mengelola limbah
organik dengan
memanfaatkannya menjadi cairan
multiguna berupa cairan eco
enzyme. Dalam hal ini terjadi
diskusi tentang bagaimana cara Gambar 2. Sosialisasi dan pelatihan
pengelolaan limbah rumah pembuatan eco enzyme
tangga dan bahan serta teknik
pembuatannya. Adapun contoh Hasil yang diperoleh dari
sampah organik yang biasa ada sosialisasi pemanfaatan eco enzyme
dalam setiap keluarga, seperti ini, peserta sangat antusias untuk
sisa bahan sayuran, kulit buah menggunakan eco enzyme sebagai
sebagai bahan utama pembuatan cairan pembersih rumah tangga.
eco enzyme, kecuali kulit buah Peserta juga mendapat pemahaman
dan sayur yang telah busuk, baru tentang pembuatan eco enzyme
sudah dimasak (digoreng, yang dapat dilakukan secara
ditumis, direbus), dan kulit buah mandiri. Masa pembuatan eco
yang keras (durian, nangka, enzyme memakan waktu sekitar 3
salak, manggis) bulan sehingga disediakan eco
3. Praktek, pada awalnya diberikan enzyme yang siap pakai untuk
penjelasan tentang bahan baku dibagikan pada para peserta.
pembuatan eco enzyme beserta Eco enzyme dapat
teknik pembuatannya. Setelah dimanfaatkan sebagai cairan

Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat


2023;4(2):67-76
75

pembersih lantai kamar mandi, edukasi tentang pengelolaan sampah


desinfektan, pengusir hama, dan ke masyarakat agar mampu dan
pupuk cair tanaman. Namun untuk berdaya dalam mengolah dan
penggunaan pupuk cair tanaman mengelola limbah rumah tangga
masih perlu ditambahkan air. menjadi hal yang memiliki nilai
Penggunaan eco enzyme sebagai guna. Pembuatan eco enzyme juga
pupuk cair untuk tanaman dapat dapat dilakukan secara kolektif
membuat tanaman menjadikan untuk membangun kebersamaan
warna daun lebih hijau, ukuran daun warga dalam mengelola sampah dan
dan diameter batang juga lebih hasilnya dapat dimanfaatkan
besar.(9) Eco enzyme sendiri berguna bersama. Sampah berkurang,
untuk menyuburkan tanah dan masyarakat pun mendapat manfaat
tanaman serta meningkatkan kualitas ekonomis dari cairan eco enzyme
dan rasa buah serta sayuran, dengan yang multiguna dan tentunya aman
konsentrasi 30 ml dalam 2 liter air, bagi kelestarian lingkungan.
dan jangan menggunakan 100%
cairan eco enzyme ke tanah atau 5. Daftar Pustaka
tanaman karena menyebabkan [1] Ramdhani I. Indonesia
tanaman masam dan membakar Memiliki Masalah Sampah
tanaman.(10) Yang Serius.
Untuk desinfektan, dapat [2] Saraswati AW. Ancaman
dibuat dengan melarutkan cairan eco Masalah Sampah di Indonesia.
enzyme dan air bersih dengan https://greeneration.org.
perbandingan 50%:50%. Sediakan
[3] Dihni VA. Produksi Sampah
desinfektan dibuat dengan volume
final 500 ml dengan mencampurkan Makanan Indonesia Tertinggi
250 ml eco enzyme dan 250 ml air di Asia Tenggara. 27 Juni
2022. 2022.
bersih, kemudian diaduk hingga
homogeny. Ditambahkan 2 ml [4] Puger IGN. Sampah Organik,
minyak sereh yang bisa memberikan Kompos, Pemanasan Global
aksi ganda berupa membersihkan dan PenanamanAglaonema di
udara dari kuman sekaligus memberi Pekarangan. Agro Bali
aroma segar pada udara yang (Agricultural Journal) Univ
disemprotkan serta dapat Panji Sakti. 2018;Vol. 1
menjauhkan serangga seperti [5] Abdillah E. Tempat
nyamuk dan lalat.(11) Pembuangan Akhir Wonorejo
Eco enzyme ini jika diproduksi Berumur 30 Tahun, Wonosobo
dengan baik dan meluas di Cita-citakan Mandiri Sampah
masyarakat maka dapat mengurangi 2024.
pemcemaran lingkungan yang [6] Zico Fakhrur Rozi, Dian
diakibatkan dari limbah sampah Samitra H. Pengolahan
organik yang berasal dari aktivitas Sampah Organik Rumah
rumah tangga. Tangga Menjadi Pupuk
Organik di Kelurahan
4. Kesimpulan Ponorogo Kota Lubuklinggau.
Limbah organik jika dikelola J Cemerlang Pengabdi Pada
dengan tepat dapat mengurangi Masy STKIP PGRI
buangan limbah ke lingkungan dan Lubuklinggau. 2021;Vol.4,
bias memberi nilai ekonomi bagi
masyarakat. Perlu lebih banyak

Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat


2023;4(2):67-76
76

[7] Anung Sindu Miyanti A. Serba [11] Agus Yuliono, Mega Sari
Guna Eco-Enzym. Juane Sofiana, Ikha Safitri,
https://yankes.kemkes.go.id/. Warsidah, Arie Antasari
[8] Neny Rochyani, Rih Laksmi Kushadiwijayanto SH.
Utpalasari ID. Analisis Hasil Peningkatan Kesehatan
Konversi Eco enzyme Masyarakat Teluk Batang
Menggunakan Nanas (Ananas secara Mandiri melalui
comosus ) dan Pepaya (Carica pembuatan Handsanitizer dan
papaya L.). J Redoks Univ Desinfektan berbasis Eco-
PGRI Palembang. Enzyme dari Limbah Sayuran
2020;Volume 5,. dan Buah. J Community
Engagem Heal. 2021;Vol. 4.
[9] Benriwati Maharmi, Neri
Puspita Sari, Zaiyar Zaiyar,
Yulia Setiani SR. Pelatihan
Pembuatan dan Pemanfaatan
Eco Enzyme dari Sampah
Organik Rumah Tangga Pada
Warga Binawidya. J Abdimas
ADPI Sains dan Teknol.
2022;Vol. 3
[10] Ronny Nangoi, Rena
Paputungan, Tommy B. Ogie,
Rafli I. Kawulusan, Rinny
Mamarimbing FJP. Utilization
Of Household Organic Waste
As An Eco-Enzyme For The
Growth And Product Of
Cultivate Culture (Lactuca
sativa L.). J Agroekoteknologi
Terap Unoiversitas Sam
Ratulangi. 2022;Vol. 3

Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat


2023;4(2):67-76

Anda mungkin juga menyukai