Anda di halaman 1dari 4

3.

Akun Modal dalam Perseroan


Modal perseroan, disebut juga modal saham atau modal sero adalah jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian dan
merupakan suatu jumlah maksimum, sejauh perseroan dapat mengeluarkan sertifikat saham. Dalam neraca, pada perseroan ini
disebut juga modal statutair, mempunyai jumlah tetap, dan jumlahnya terbagi-bagi atas saham-saham.
Modal perseroan menurut kebiasaan tidak ditempatkan seluruhnya sekaligus, tetapi ada sebagian yang ditempatkan dan ada
sebagian yang masih disimpan dalam portepel (portofolio). Saham dalam portofolio ini baru akan dikeluarkan lagi bila perseroan
membutuhkan tambahan modal. Menurut undang-undang Perseroan paling sedikit seperlima dari modal perseroan harus
ditempatkan.
Modal yangditempatkan terdiri atas modal yang telah disetor (dibayar oleh pemegang saham)dan modal yang belum disetor. Modal
Setoran (modal yang telah disetor) adalah modal perseroan yang telah diwujudkan dalam bentuk aktiva. Menurut undang-undang
dinyatakan bahwa agar perseroan mendapatkan pengesahan dari pihak yang berwenang, maka paling sedikit sepersepuluh dari
modal yang ditempatkan harus sudah disetorkan. Modal bayar inilah yang mempunyai hak dalam pembagian keuntungan.
Sebagai contoh, PT. Bali didirikan dengan modal statutair 1.000.000 lembar, nominal @ Rp10.000,00 ditempatkan 300.000 lembar
dengan kurs 110 atau Rp11.000,00 dan disetor 200.000 lembar. Dalam neraca, penyajian modal pemegang saham akan tampak
sebagai berikut.

PT. Bali
Neraca
Per .....
Modal Pemegang Saham
Modal saham (statutair 1.000.000 lembar,
ditempatkan 300.000 lembar, disetor 200.000
lembar, nominal @ Rp 10.000,00 Rp 2.000.000.000,00
Kelebihan setoran di atas nominal (agio saham) Rp 200.000.000,00*)+
Jumlah modal pemegang saham Rp2.200.000.000,00
*)(Rp11.000 – Rp10.000) x 200.000 lembar: Rp200.000.000,00

Apabila perseroan telah menjalankan kegiatannya, model pemegang saham selain yang berasal dari setoran seperti telah dijelaskan
di atas, juga ada modal pemegang saham yang berasal dari laba yang diperoleh perseroan yang tidak dibagikan dalam bentuk
dividen (disebut dengan Laba Ditahan atau Saldo Laba). Dengan demikian seandainya PT. Bali mempunyai laba yang ditahan sebesar
Rp1.500.000.000,00maka penyajian modal pemegang saham dalam neraca adalah sebagai berikut.

PT. Bali
Neraca
Per .....
Modal Pemegang Saham :
Modal saham (statutair 1.000.000 lembar,
ditempatkan 300.000 lembar, disetor 200.000
lembar, nominal @ Rp 10.000,00 Rp 2.000.000.000,00
Kelebihan setoran di atas nominal (agio saham) Rp 200.000.000,00*)+
Jumlah modal yang disetor Rp2.200.000.000,00
Saldo laba Rp1.500.000.000,00
Jumlah modal pemegang saham Rp3.700.000.000,00
Dengan demikian dalam suatu perseroan terbatas akan dijumpai akun modal yang menggambarkan jumlah nominal modal yang
telah disetor dan akun agio saham yang menunjukkan kelebihan jumlah yang disetor diatas nominal saham. Kedua akun ini
menunjukkan jumlah keseluruhan modal yang disetorkan oleh para pemegang saham. Saldo akun ini akan selalu tetap selama tidak
terjadi transaksi emisi (penambahan) atau penebusan modal.
Selain itu juga akan dijumpai akun laba yang ditahan. Akun ini mempunyai fungsi untuk menampung laba atau rugi yang diperoleh
perusahaan. Dengan demikian jumlah akun ini dalam penutupan buku akun laba yang ditahan akan menerima saldo dari akun
ikhtisar laba-rugi. Bila perusahaan membagikan dividen, maka akan di debet pada akun laba yang ditahan dan dikredit pada akun
kas. Alternatif lain, perusahaan dapat menyelenggarakan akun dividen. Pada saat diumumkan akun deviden di kredit, akun laba
yang ditahan di debet dan pada saat uangnya dibagikan akun dividen di debet dan akun kasnya dikredit.

Demikian jawaban dari saya, mohon koreksi dan revisi dari Bapak tutor apabila diperlukan perbaikan.
Terima Kasih.

Salam
042615387 – Mutiara Tanjung Sari

Sumber Referensi :
Sugiarto. 2020. Buku Materi Pokok Pengantar Akuntansi 1-12 EKMA4115. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

www.berpendidikan.com (2019, Agustus). Kelebihan dan Kekurangan PT, CV, Firma, dan Badan Usaha. Diakses pada 06 November
2020 melalui
https://www.berpendidikan.com/2019/08/kelebihan-dan-kekurangan-pt-cv-firma-dan-badan-usaha-perseorangan.html.

Anda mungkin juga menyukai