Anda di halaman 1dari 3

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Yth. Tutor, mohon izin menanggapi diskusi 6

Berdasarkan contoh kasus tersebut, risiko-risiko yang banyak dijumpai pada industri
makanan termasuk:

1. Resiko Suplai (Supply Risk):

Penutupan pemasok, seperti yang terjadi pada kasus McDonald's, dapat


menyebabkan kekurangan pasokan dan dampak langsung pada penjualan.

Solusi: Diversifikasi basis pasokan, memiliki pemasok cadangan yang teruji, kredibel,
dan andal. Memiliki visibilitas yang baik terhadap kesehatan keuangan pemasok dan
melakukan e-sourcing secara rutin untuk menemukan sumber pasokan alternatif.

2. Resiko Permintaan (Demand Risk):

Fluktuasi permintaan yang tidak terduga dapat menyebabkan ketidakseimbangan


antara pasokan dan permintaan.
Solusi: Menerapkan strategi manajemen permintaan yang responsif dan fleksibel,
serta memiliki data dan analisis yang baik untuk meramalkan permintaan.

3. Resiko Operasional (Operational Risk):

Gangguan produksi atau operasional, baik akibat bencana alam, masalah teknis, atau
faktor lainnya, dapat mempengaruhi kelancaran rantai pasokan.
Solusi: Mempersiapkan rencana darurat, memiliki prosedur operasional yang solid,
dan berinvestasi dalam keamanan siber untuk melindungi data dan operasi
perusahaan.

4. Resiko Keamanan (Security Risk):

Ancaman keamanan siber dapat mengakibatkan kerugian data dan merusak reputasi
perusahaan.
Solusi: Mengimplementasikan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, seperti
enkripsi data dan pemantauan keamanan secara terus-menerus.
Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, perusahaan dalam industri makanan dapat
mengambil beberapa langkah proaktif:

 Diversifikasi Pasokan: Mencari pemasok alternatif dan mengelola hubungan


dengan mereka dengan baik. McDonald's mengalami kekurangan pasokan
daging karena penutupan pemasok utama mereka. Diversifikasi pasokan
dapat membantu mengurangi risiko ini. McDonald's bisa saja memiliki
beberapa pemasok daging yang berbeda, baik lokal maupun internasional,
untuk meminimalkan dampak jika salah satu pemasok mengalami masalah.
 Manajemen Permintaan: Menggunakan teknologi dan analisis data untuk
meramalkan permintaan dan menyesuaikan produksi secara
fleksibel. Gangguan rantai pasokan dapat disebabkan oleh fluktuasi
permintaan yang tidak terduga. McDonald's dapat meningkatkan manajemen
permintaan mereka dengan menggunakan sistem yang lebih canggih untuk
meramalkan tren konsumen dan mengoptimalkan produksi berdasarkan data
ini. Ini akan membantu mereka menyesuaikan persediaan dengan permintaan
yang sebenarnya.
 Manajemen Operasional: Menyusun rencana darurat, mengadopsi teknologi
yang dapat mempercepat proses produksi, dan melibatkan pihak ketiga yang
spesialis dalam manajemen risiko operasional. McDonald's mungkin
menghadapi tantangan operasional, seperti penutupan pabrik atau kesulitan
transportasi yang mempengaruhi distribusi daging. Mereka dapat memitigasi
risiko ini dengan memiliki rencana darurat yang terperinci, termasuk sumber
pasokan cadangan dan rute distribusi alternatif yang dapat diaktifkan dalam
situasi darurat.
 Keamanan Siber: Menginvestasikan dalam teknologi keamanan siber,
melibatkan spesialis keamanan, dan melibatkan seluruh organisasi dalam
praktik keamanan. Dalam konteks keamanan siber, McDonald's dan
perusahaan makanan lainnya harus melindungi data pelanggan, sistem
pembayaran, dan informasi internal. Mengingat peran teknologi dalam rantai
pasokan dan operasi restoran, investasi dalam keamanan siber sangat penting.
McDonald's bisa belajar dari insiden tersebut untuk memperkuat pertahanan
keamanan siber mereka.

Dengan mengidentifikasi, menilai, dan mengatasi risiko-risiko ini, perusahaan dapat


meminimalkan dampak gangguan pada rantai pasokan dan memastikan kelancaran
operasional mereka dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul.

Terimakasih, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Sumber referensi:

Guritno, Adi Djoko dan Meirani Harsasi. 2023. BMP EKMA 4371 - Manajemen Rantai
Pasokan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Hal 6.7 - 6.8

Anda mungkin juga menyukai