Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN PADA IBU HAMIL BERSALIN DAN NIFAS


NORMAL SERTA REFLEKS PRAKTIK, REFLEKS TERMASUK
ANALISIS DAN PATIENT SAFETY

OLEH :
KELOMPOK 07
“KELAS 01E”

TIM PENYUSUN MAKALAH :


1. YUSTI (B.23.06.609)
2. RITHA PAWANNA (B.23.06.603)
3. SITTI HALIJAH (B.23.06.604)
4. NI MADE ANGGRAENI (B.23.06.598)

TIM PENYUSUN PPT :


1. VINNI ALVIYUNITA (B.23.06.607)
2. ST AISYAH (B.23.06.605)
3. RIA MUSTIKA (B.23.06.602)
4. MUNIRAH (B.23.06.597)

TIM MENCARI REFERENSI MATERI:


1. VIVI NOVIANTIKA (B.23.06.608)
2. NAERI (B.23.06.597)
3. MIRNAWATI (B.23.06.595)
4. SUKMAWATI (B.23.06.606)

TIM REFERENSI FOTO :


1. NURHASIA L (B.23.06.600)
2. RENI (B.23.06.601)
3. NORMA (B.23.06.599)
4. MELDA (B.23.06.594)
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa, yang atas RahmatNya dan

Karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya adapun judul

makalah ini adalak “Promosi Hamil, Bersalin dan Nifas Normal

Dan Refleksi Praktik, Refleksi Termasuk Analisis Dan Patient Safety”

Pada kesempatan ini kami mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

dosen mata kuliah Praktek Kebidanan yang telah memberikan tugas terhadap kami.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu

dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari study yang

sesungguhnyaoleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik

dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat

berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Mamuju Tengah, 10 November 2023

Tertanda

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. PROMOSI HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS NORMAL............................................ 2

1.Pengertian Promosi............................................................................................... 2

1) Promosi Hamil................................................................................................... 2

a) Kehamilan................................................................................................... 2

b) Perubahan Psikologis dan Fisik.................................................................. 2

c) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil ...................................................................... 3

d) Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Setiap wanita hamil menghadapi...... 4

2) Promosi Bersalin............................................................................................... 5

a. Pengertian Persalinan......................................................................................... 5

b. Jenis Persalinan........................................................................................ 5

c. Peranan Promosi Kesehatan Dalam Mencegah Masalah persalinan....... 6

3) Promosi Nifas normal........................................................................................ 7

a. Masa nifas dan Menyusui........................................................................... 7

b. Peranan Promosi Kesehatan Dalam Mencegah Masalah Nifas

dan Menyusui.............................................................................................. 7

B. REFLEKSI PRAKTIK, REFLEKSI TERMASUK ANALISIS DAN PATIENT

SAFETY................................................................................................................. 9

1. Pengertian Refleksi ...................................................................................... 9

2. Refleksi Praktik Dalam Pelayanan Kebidanan ............................................. 10

3. Komponen Refleksi Asuhan Kebidanan........................................................ 10

4. Model Refleksi Asuhan Kebidanan............................................................... 11

5. Strategi Refleksi Praktik................................................................................ 12

ii
6. Patient Safety Dalam Asuhan Kebidanan..................................................... 13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 18

A. KESIMPULAN..................................................................................................... 18

B. SARAN................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran

dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang

optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari bidan bisa setiap ibu

hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang.Serta siap menghadapi

persalinan.

Promosi kesehatan pada ibu bersalin untuk meningkatkan kesadaran dan

kemampuan hidup sehat bagi ibu yang akan menghadapi persalinan agar terwujud

derajad kesehatan yang optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari

bidan dapat membuat ibu bersalin dapat menjalani persalinannya dengan tenang.

Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka,

akan tetapi banyak pula diwarnai dengan komponen-komponen fisiologis. Tetapi ada

perbedaan yang dialami oleh ibu yang satu dengan yan glainnya.Pengalaman di

masyarakat, ada ibu-ibu yang sangat muda melahirkan bayinya, dan ada juga ibu-ibu

yang sangat suka melahirkan bayinya, yangkadang-kadang sampai mengalami

keadaan abnormal seperti operasi. Untuk itulah perlu dilakukannya promosi

kesehatan pada ibu bersalin yaitu untuk mengantisipasi perasaan cemas pada ibu

dalam menghadapi persalinan..

(https://www.scribd.com/document/440250457/4-Promosi-Kesehatan-pada-ibu-Hamil-dan-Bersalin-docx)

Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk

pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bldan dalam memberikan

asuhan kebidanan. dipengaruhl oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan

kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalarn paradigma kesehatan

(manusia-perilaku. lingkungan & pelayanan kesehatan).


https://www.scribd.com/presentation/367354280/1-Refleksi-Praktik-2-pptx)

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROMOSI HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS NORMAL

1. Pengertian Promosi

1) Promosi Hamil

a) Kehamilan

Menurut Linda, 2021 bahwa kehamilan adalah suatu proses fisiologi dan

alamiah, yang setiap wanita atau perempuan memiliki system genital

(alat kelamin/organ reproduksi) yang sehat, pernah mengalami masa

haid dan pernah berhubungan badan (hubungan seksual) dengan laki-

laki yang sehat kemungkinan besar akan hamil.

b) Perubahan Psikologis dan Fisik

1. Perubahan fisik

 Rahim (Uterus)

 Serviks

 Indung telur (Ovarium)

 Perineum dan Vagina

 Kulit

 Payudara

2. Perubahan Psikologis

 Tahap I (2 minggu setelah konsumsi) Gizi yang diperlukan seperti

biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan penambahan

v
 Tahap II (minggu ke 2 - minggu ke 8) Sudah dibutuhkan nutrisi

karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-jaringan dan organ-

organ tubuh janin.

 Tahap III (minggu ke 8 – lahir) Untuk persiapan persalinan, laktasi

dan kesempurnaan janin

3. Ibu Hamil Melalui Penyuluhan Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

( promosi Kesehatan pada kebidanan oleh Lailatulrohma Tim Tahun 2023)

C) Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan
untuk pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri. Sebagai tenaga

vi
kesehatan sebaiknya melakukan upaya untuk mempromosikan tentang
kebutuhan nutrisi ibu hamil tersebut.

1. Jenis-jenis makanan:
 Makanan pokok : karbohidrat sebagai sumber energy
 Makanan pembangun : protein untuk tumbang janin
 Makanan pelengkap : vitamin dan mineral
 Makanan penunjang : lemak
2. Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :
 Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
 Energi / kalori : yang dapat diperolieh dari karbohidrat dan lemak
 Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung
3. Tiga jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :
 Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi
BBLR, perdarahan, dll
 Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang
 Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada
ibu, perkembangan lambat sehingga akan terjadi retardasi
mental, cebol.

D) Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Setiap wanita hamil menghadapi


reaksi komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap
wanita hamil memerlukan pemeriksaan kehamilam minimal enam kali
selama kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada
trimester I dan III :
 1x pemeriksaan pada Trimester I (sebelum 12 mg) oleh Dokter
 2x pemeriksaan pada Trimester II (antara mg 12-24 mg)
 3x pemeriksaan pada Trimester III (antara mg 24-40 mg)
Dengan salah satu di antaranya dilakukan oleh Dokter
vii
2) Promosi Bersalin

a. Pengertian Persalinan

Pada dasarnya persalinan normal merupakan proses

pengeluaran janin yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan

yakni 37-42 minggu menghasilkan persalinan spontan dengan

presentasi belakang kepala, yang merupakan pengeluaran janin

yang berlangsung dalam waktu 18 jam tanpa komplikasi, kesulitan

baik ibu maupun janin.

Persalinan spontan adalah proses pengeluaran hasil

konsepsi yang sudah cukup bulan melalui jalan lahir dengan

kekuatan ibu sendiri tanpa bantuan.

b. Jenis Persalinan

1) Saat persalinan berlangsung atas usaha ibu sendiri dan melalui

jalan lahir disebut persalinan Spontan,

2) Proses persalinan yang berlangsung dengan bantuan tenaga

atau pertolongan dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps/

dilakukan operasi sectio caesarea disebut persalinan Buatan,

3) bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari

luar dengan jalan rangsangan misalnya pemberian oksitosin dan

prostaglandin yang merangsang otot rahim berkontraksi

serta memecahkan ketuban disebut persalinan Anjuran.


( promosi Kesehatan pada kebidanan oleh Lailatulrohma Tim Tahun 2023)

c. Peranan Promosi Kesehatan Dalam Mencegah Masalah persalinan

viii
1) Promosi Kesehatan Pada Ibu Bersalin Melalui Pelvic Rocking

Salah satu gerakan yang melibatkan menggoyangkan panggul ke

depan, belakang, kiri, dan kanan disebut dengan pelvic rocking. Latihan

goyang panggul (Pelvic Rocking Exercises) dirancang untuk memperkuat

otototot di pinggul, pinggang, dan punggung sekaligus membantu

menurunkan kepala bayi saat mendekati jalan lahir dengan memasuki

rongga panggul. menunjukkan bahwa latihan pelvic rocking dapat

meningkatkan fungsi dan aktivitas tubuh ibu hamil trimester ketiga yang

aktivitas geraknya sering dibatasi karena sering mengalami nyeri

punggung. Latihan goyang panggul dapat mengurangi atau bahkan

meredakan nyeri punggung bawah di akhir kehamila. ( promosi Kesehatan pada


kebidanan oleh Lailatulrohma Tim Tahun 2023)

2) Promosi Kesehatan Pada Ibu Bersalin Melalui Endorpin Massage

Endorphine massage adalah terapi pijitan ringan dan juga terapi

sentuhan yang dapat memberi rangsangan pada tubuh untuk melepas

senyawa endorphine. Constance Palinsky dari Michigan, yang telah

melakukan banyak penelitian tentang manajemen nyeri, beralih ke pijat

endorfin untuk mengurangi atau meredakan nyeri pada ibu yang

melahirkan. Selanjutnya, ia menciptakan endorphin massage, yaitu teknik

sentuhan dan pijatan ringan yang dapat menormalkan detak jantung dan

tekanan darah serta meningkatkan keadaan rileks pada tubuh ibu hamil

dengan menimbulkan rasa nyaman melalui permukaan kulit. Persiapan

persalinan, nutrisi, asupan hidrasi, dukungan emosional, kesejahteraan

ix
janin, partisipasi keluarga, dan manajemen nyeri merupakan komponen

promosi kesehatan bagi ibu hamil. Depresi selama atau setelah

melahirkan dapat dihindari melalui promosi kesehatan bagi ibu hamil.

( promosi Kesehatan pada kebidanan oleh Lailatulrohma Tim Tahun 2023)

3) Promosi Nifas Normal

a. Masa nifas dan Menyusui

Masa nifas/puerperium dimulai 2 jam setelah lahirnya plasenta dan

berlanjut selama 6 minggu (42 hari) sesudahnya. Puerperium berasal dari

kata puer artinya bayi dan parous artinya melahirkan. Masa nifas dipahami

sebagai masa setelah kelahiran bayi yaitu fase pemulihan, yang dimulai

dari akhir persalinan hingga alat rahim kembali ke keadaan sebelum hamil.

Sekitar 50 persen kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama setelah

melahirkan, sehingga perawatan pasca melahirkan yang berkualitas harus

diberikan selama ini untuk memenuhi kebutuhan ibu dan anak.( Susilo,

2017)

Menyusui adalah proses pemberian ASI kepada bayi atau anak kecil dari

Air Susu Ibu (dari payudara ibu). Segala upaya untuk membantu ibu agar

berhasil menyusui bayinya disebut manajemen menyusui atau laktasi.

(Sutanto, 2018).

b. Peranan Promosi Kesehatan Dalam Mencegah Masalah Nifas dan

Menyusui

1) Promosi Kesehatan Ibu Nifas Melalui Olah Raga Pascapersalinan

(Senam Nifas)

x
Olah Raga Pascapersalinan/senam nifas adalah senam yang

terjadi pada masa setelah melahirkan (postpartum periode) ibu. Tujuan

senam nifas adalah untuk memperlancar peredaran darah,

menormalkan persendian akibat kehamilan, mencegah komplikasi

saat persalinan, menjaga kekuatan otot perut, otot dasar panggul dan

otot muskuloskeletal, serta mencegah pembengkakan pergelangan

kaki.

Kontraindikasi Olah Raga Pascapersalinan (Senam Nifas),

senam nifas setelah melahirkan tidak diperbolehkan bagi ibu yang

mengalami kesulitan persalinan. Serupa dengan ini, ibu dengan

kondisi seperti jantung, ginjal, atau diabetes harus istirahat total dua

minggu (Rahayu, 2017).

2) Promosi Kesehatan Pada Ibu Nifas Melalui Pijat Laktasi/Oksitosin.

Salah satu solusi untuk mengatasi produksi ASI yang tidak

lancar/merata adalah pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pijatan yang

dilakukan di sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang

rusuk (costae) kelima sampai keenam sebagai upaya merangsang

hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Selain itu, dapat

memberikan kenyamanan bagi ibu dan merangsang refleks oksitosin.

Pijat oksitosin memiliki manfaat lain termasuk mengurangi

xi
pembengkakan pada payudara, mengurangi sumbatan ASI dan

menjaga produksi ASI saat ibu dan bayi sakit. (Armini NW, dkk, 2020)

B. REFLEKSI PRAKTIK, REFLEKSI TERMASUK ANALISIS DAN PATIENT SAFETY

1.Pengertian Refleksi

Refleksi adalah proses penting yang memungkinkan seseorang mengkaji

pengalaman dan tindakan mereka sebagai tanggapan atas situsi tertentu.

Diperlukan kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kejadian.

Refleksi membantu untuk melihat Kembali pengalaman mereka dan

menentukan apa yang telah dipelajari dan diterapkan serta apa yang belum

dimengerti. Membantu menentukan apa yang akan dilakukan secara berbeda

jika situasi serupa kembali muncul.

Refleksi praktis berguna untuk perbaikan dan pengembangan

terhadap kompetensi Kebidanan yang akan di lakukan, untuk mengidentifikasi

dan mengoreksi terhadap aktivitas atau tindakan Kebidanan yang pernah

dilakukan, mencegah kesalahan berulang atau duplikasi terhadap tindakan

Kebidanan yang dirasa tidak benar, menjadikan asuhan Kebidanan yang

dilakukan akan menjadi lebih efisien, efektif, dan mencegah „Nursing error‟

serta peningkatan hasil dari asuhan Kebidanan yang berkualitas tinggi dan

jaminan pelayanan kesehatan. (RI, 2013)

xii
2. Refleksi Praktik Dalam Pelayanan Kebidanan

Sebagai bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang

bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang

dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat

dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku,lingkungan & pelayanan

kesehatan). (https://www.scribd.com/presentation/367354280/1-Refleksi-Praktik-2-pptx)

Refleksi asuhan kebidanan penting dilakukan oleh bidan sebagai seorang

profesional. Bidan sebagai praktisi refleksi/reflective practicioner dapat

mengoptimalkan analisis terhadap pengalaman praktik yang telah

dilakukannya sehingga akan meningkatkan performa kinerja baik hard skill

maupun soft skill. Aktivitas refleksi asuhan kebidanan juga akan meningkatkan

kepercayaan diri dan kompetensi asuhan kebidanan di masa depan sehingga

pelayanan kebidanan yang diberikan akan berkualitas.

3. Komponen Refleksi Asuhan Kebidanan

Komponen refleksi asuhan kebidanan ada tiga yaitu:

1. Refleksi sebelum tindakan termasuk pemikiran mengenai tujuan yang

akan dicapai dan dipahami berdasarkan pengalaman sebelumnya.

2. Reflection in action berhubungan dengan tugas yang sedang dilakukan

dimana tugas tersebut dapat dimodofikasi saatdilakukan.

3. Reflection on action dengan meninjau secara retrospektif praktik yang

dilakukan dan menganalisis informasi sehingga menjadi pengetahuan,

pembelajaran baru, dan pengembangan profesional. Reflection on action

xiii
sesuai diterapkan pada asuhan persalinan dan dapat menggambarkan

kondisi emosional mahasiswa.

4. Model Refleksi Asuhan Kebidanan

Model refleksi asuhan kebidanan direkomendasikan untuk membantu

mengakomodir alur pikir agar refleksi dapat memberikan efek terbaik bagi

perbaikan praktik selanjutnya. Model refleksi yang digunakan harus tepat,

jelas, dan koheren. Model Gibbs' merupakan model yang tepat digunakan

oleh praktisi dalam merefleksikan pengalaman praktik asuhan kebidanan yang

dilakukannya.

Refleksi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Menulis refleksi dapat

menggambarkan struktur refleksi yang lebih jelas dan terdapat kemajuan yang

nyata dari level kompleksitas area kognitif dan psikomotor mahasiswa di

ruang bersalin. Aktivitas mendokumentasikan refleksi akan membantu

pengembangan dari kedalaman refleksi jika dihubungkan dengan pengalaman

yang relevan, jelas, danbermanfaat bagi pembelajaran, fleksibel dalam

mencapai kebutuhan belajar dari individu, dibimbing oleh tutor yang

menguasai reflective learning, diberikan umpan balik, dinilai dengan kriteria

kualitatif, didiskusikan dengan teman dan pembimbing.

Komponen Refleksi Uraian


Deskripsi:
Gambaran situasi pada kasus
Perasaan:
Gambaran Pikiran dan perasaan pada saat menghadapi kasus
Evaluasi:
Hal-hal yang sudah baik dan masih perlu perbaikan pada situasi
kasus
Analisis:
Apa arti dari situasi yang terjadi pada kasus
Kesimpulan:Apa kesimpulan dari pengalaman dan analisis yang
telah dilakukan
Rencana Tindakan:
Jika hal tersebut terjadi lagi, apa yang akan dilakukan

xiv
Refleksi merupakan kompetensi tersendiri yang harus dikuasai bidan.

Penilaian kemampuan bidan dalam melakukan refleksi salah satunya dengan

menggunakan rubrik yang valid dan reliabel, seperti reflection evaluation for

learner enhance competencies tool (REFLECT) yang dapat

mengevaluasikemampuan refleksi secara naratif. Berdasarkan rubrik

REFLECT, terdapat empat level kompetensi refleksi, yaitu: bukan refleksi, aksi

berpikir atau introspeksi, refleksi dan refleksi kritis dengan penilaian lanjutan

refleksi dan pembelajaran transformatif atau sudah bersifat confirmatory

learning.

Kompetensi bidan dalam melakukan refleksi asuhan kebidanan minimal

berada pada level "Refleksi". Berikut penilaian kompetensi refleksi dengan

enam kriteria, yaitu:

1. Spektrum tulisan,

2. Kehadiran penulis,

3. Deskripsi konflik atau pilihan yang membingungkan,

4. Keterlibatan perasaan,

5. Analisis dan pemaknaan

6. Kriteria tambahan Iainnya berupa kesiapan untuk penugasan (jika relevan).


(Konsep Asuhan Kebidanan dalam Tinjauan Teori dan Aplikasi oleh Diyan Indrayani, SST., S.Keb., Bd., M.Keb. tahun

2023)

5. Strategi Refleksi Praktik

a. Bidan mencoba mengamati dan menggali informasi dalam bentuk

fenomena atau fakta Kebidanan yang ditemukan pada pasien, baik melalui

observasi murni atau observasi partisipasi dalam melakukan intervensi

Kebidanan

b. Fenomena atau fakta yang ditemukan dari pasien selanjutnya

dibandingkan dengan standar norma atau etika dan dianalisa untuk

menemukan kesenjangan data, dengan menjawab “What, Where and

When”
xv
c. Kesenjangan data yang ditemukan selanjutnya dirumuskan dalam suatu

masalah dengan menganalisa untuk mencari penyebab kesenjangan yang

ditemukan, dengan menjawab pertanyaan “Why”

d. Merumuskan suatu alternatif pemecahan yang mengandung perbaikan dan

pengembangan terhadap kesenjangan atau masalah yang ditemukan,

kemudian diadopsi menjadi suatu kebiasaan baru.

e. Aktivitas refleksi praktis tersebut akan lebih baik kalau didokumentasikan

sebagai “evidence based practice”

6. Patient Safety Dalam Asuhan Kebidanan

Patient Safety adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan

pasien yang lebih aman. Mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh

kesalahan akibat melaksankan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan

yang seharusnya diambil.

Keselamatan (Safety) juga telah menjadi isu global dirumah sakit. Ada 5 (lima)

isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) pasien dirumah sakit

yaitu :

a. Keselamatan pasien (Patient Safety)

b. Keselamatan Pekerja atau petugas kesehatan

c. Keselamatan Bangunan

d. Keselamatan Peralatan rumah sakit

e. Keselamatan pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis

Pelayanan kesehatan pada dasar adalah untuk menyelamatkan pasien.

Dirumah sakit dan puskesmas terdapat macam obat, ratusan test dan

prosedur, serta alat-alat dengan berbagai macam teknologinya.

https://www.scribd.com/document/510401520/Tugas-Patient-Safety-Dalam-Asuhan-Kebidanan-2)

Standar Keselamatan Pasien :

xvi
a. Hak pasien

Standarnya adalah pasien & keluarganya mempunyai hak untuk

mendapatkan informasi tentang rencana & hasil pelayanan termasuk

kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan). Kriterianya

adalah sebagai berikut:

1) Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.

2) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana

pelayanan

3) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan

yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan

hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk

kemungkinan terjadinya KTD

b. Mendidik pasien dan keluarga

Standarnya adalah RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang

kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Kriterianya

adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan

dengan keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan.

Karena itu, di RS harus ada sistim dan mekanisme mendidik pasien &

keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan

pasien. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien & keluarga dapat:

1) Memberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur

2) Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab

3) Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti

4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan

5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS

6) Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa

7) Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

xvii
Standarnya adalah RS menjamin kesinambungan pelayanan dan

menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan dengan kriteri

sebagai berikut:

1) Koordinasi pelayanan secara menyeluruh

2) Koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan

sumber daya

3) Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi

4) Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan

evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien Standarnya

adalah RS harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang

ada, memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,

menganalisis secara intensif KTD, & melakukan perubahan untuk

meningkatkan kinerja serta KP dengan criteria sebagai berikut:

1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design)

yang baik, sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien

Rumah Sakit”.

2) Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja

3) Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif

4) Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi

hasil analisis

e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

standarnya adalah:

1) Pimpinan dorong & jamin implementasi program KP melalui

penerapan “7 Langkah Menuju KP RS”.

2) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko

KP & program mengurangi KTD.

3) Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit &

individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang KP

xviii
4) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk

mengukur, mengkaji, & meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan KP.

5) Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinya dalam

meningkatkan kinerja RS & KP, dengan criteria sebagai berikut:

 Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan

pasien.

 Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan

program meminimalkan insiden,

 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua

komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi

 Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk

asuhan kepada pasien yang terkena musibah,membatasi risiko

pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas

untuk keperluan analisis.

 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan

dengan insiden, Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai

jenis insiden

 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar

unit dan antar pengelola pelayanan

 Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan

 Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi

menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas

perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

 Mendidik staf tentang keselamatan pasien. Standarnya adalah:

 RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap

jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.

 RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang

berkelanjutan untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf

xix
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan

pasien.

f. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan

pasien. Standarnya adalah:

1) RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP

untuk memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.

2) Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat

(Bobak, Lowdermik, & Jensen, 2012)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

xx
Dari hasil pembahasan mengenai Promosi Hamil, Bersalin dan Nifas Normal

Dan Refleksi Praktik, Refleksi Termasuk Analisis Dan Patient Safety yang telah

kami susun dalam bentuk makalah ini, kami dapat menarik kesimpulan bahwa

Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkankesadaran dan

kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang

optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari bidan bisa setiap ibu

hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang.Serta siap menghadapi

persalinan.

Refleksi merupakan kompetensi tersendiri yang harus dikuasai bidan.

Penilaian kemampuan bidan dalam melakukan refleksi salah satunya dengan

menggunakan rubrik yang valid dan reliabel, seperti reflection evaluation for learner

enhance competencies tool (REFLECT) yang dapat mengevaluasikemampuan

refleksi secara naratif.

B. Saran

Meskipun penyusun mengingikan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,

akan tetap pada kenyataannya masaih banyak yang perlu penyusun perbaiki. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan

sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bias terus menghasilkan

penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

(https://www.scribd.com/document/440250457/4-Promosi-Kesehatan-pada-ibu-

Hamil-dan-Bersalin-docx)

xxi
https://www.scribd.com/presentation/367354280/1-Refleksi-Praktik-2-pptx)

promosi Kesehatan pada kebidanan oleh Lailatulrohma Tim Tahun 2023

Suryani Desri dan Yandrizal 2022. Advokasi Kebijakan kesehatan kesehatan

(https://www.scribd.com/presentation/367354280/1-Refleksi-Praktik-2-pptx)

(Konsep Asuhan Kebidanan dalam Tinjauan Teori dan Aplikasi oleh Diyan

Indrayani, SST., S.Keb., Bd., M.Keb. tahun 2023)

Bobak, Lowdermik, & Jensen. (2012). Buku Ajar Kebidanan Maternitas. Jakarta:
EGC.
RI, K. (2013). Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan . Jakarta: Edisi Pratama.

xxii

Anda mungkin juga menyukai