SISTEM RESPIRASI
NamaMahasiswa :
NIM :
Kelompok :
Kelas :
NamaAsisten :
KATA PENGANTAR
Buku penuntun praktikum ini berisi tentang pengetahuan dasar teori terkait sistem respirasi dan
akan menjadi acuan pada saat melakukan praktikum sistem respirasi.
Praktikum sistem respirasi adalah penerapan teori manajemen nutrisi yang telah diajarkan
sebelumnya.Praktikum ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai
manajemen terapi nutrisi pada sistem respirasi.
Materi praktikum ini merupakan penanganan penyakit respirasi dengan level kompetensi 4 yakni
mahasiswa mampu menangani sendiri penyakit yang terkait sistem respirasi hingga selesai seperti
penyakit asma, PPOK, TB tanpa komplikasi dan yang terbaru Covid-19.
Oleh karena itu, kami mengharapkan buku penuntun ini dapat menjadi acuan untuk penanganan
terapi nutrisi pada penyakit respirasi. Perbaikan akan kami lakukan untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
Ketua
Departemen Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran UNHAS,
Catatan :
Penuntun Praktikum Gizi asli yaitu penuntun yang ditandatangani dan distempel Bagian
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Unhas.
Mengutip sebagian atau seluruhnya untuk pemakaian harus seizin Bagian Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Unhas.
PenuntunPraktikum
iii
Sistem Respirasi
1. Mahasiswa peserta praktikum diwajibkan mempunyai Penuntun Praktikum Gizi dan harus
membawanya pada setiap kegiatan Praktikum.
2. Mahasiswa harus sudah ada dalam ruangan Praktikum (sesuai dengan pembagian Kelas dan
Kelompoknya) paling lambat 5 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi yang terlambat harus
melapor terlebih dahulu ke Koordinator Praktikum.
3. Mahasiswa peserta praktikum (Praktikan) di wajibkan:
a. Mengenakan jas praktikum dilengkapi dengan papan nama.
b. Membawa perlengkapan Praktikum lainnya yang telah ditentukan oleh instruktur sesuai
dengan jenispraktikum.
4. Setiap Praktikan harus mengetahui terlebih dahulu hal yang berhubungan dengan praktikum
yang akan dilaksanakannya.
5. Setiap Praktikan, wajib melakukan seluruh Praktikum yang dijadwalkan. Bagi yang
berhalangan segera melaporkan diri kepada asisten yang bersangkutan atau kepada Ketua Lab.
Ilmu Gizi dengan membawa bukti / surat keterangan yang sah (surat keterangan sakit dsb.)
Pelaporan ini paling lambat sehari sesudah Praktikum.
6. Mahasiswa telah dianggap sah menyelesaikan suatu Praktikum bila telah mendapat
pengesahan (tanda tangan/paraf) oleh Asisten / instruktur ybs. pada tempat yang disediakan
pada Penuntun Praktikum Gizi ini.
7. Di ruang Praktikum, praktikan tidak diperbolehkan merokok, membuat keributan dan hal lain
yang mengganggu jalannya Praktikum.
8. Laporan Praktikum selambat - lambatnya dimasukkan 3 (tiga) hari sesudah melakukan
Praktikum.
9. Asisten / instruktur Lab.dan petugas lain yang ditunjuk oleh Ketua Laboratorium Ilmu Gizi
FK-UNHAS berhak melakukan tindakan yang sesuai demi untuk menegakkan tata tertib ini.
10. Hal - hal lain yang belum tercantum dalam tata tertib ini bisa diputuskan oleh Ketua Lab. Ilmu
Gizi FK-UNHAS.
PenuntunPraktikum
iv
Sistem Respirasi
STRUKTUR ORGANISASI
DEPARTEMEN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE TAHUN 2022/2023
KETUA BAGIAN
dr. Aminuddin Amin, M. Nut & Diet, Ph. D
SEKERTARIS
dr. Mardiana, M.Kes, Sp.GK
KPM
dr. Aswadi Ibrahim, Sp. AK
Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp.GK (K) Yusuf Moll Muh. Faturrachmat
Prof. Dr. dr. Nurpudji A. Taslim, MPH, Sp.GK (K) Sarifuddin Fakhradya Fathu Rahman
Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes, Sp.PD-KGH, Sp.GK Paisal, SP Annisa Salsabila
dr. Andi Faradilah, M.Kes, Sp.GK Mirna Dewi, M.SE, SH M. Fadhil Banjar
Nama :
NIM :
Kelompok/Kelas :
Fakultas :
Universitas :
Instruktur Lab/Asisten :
PRAKTIKUM I
NUTRISI PADA COVID-19
Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) telah menyebabkan Pandemic Global dan menjadi masalah
kesehatan masyarakat serius. Orang dan pasien positif COVID-19 ringan, sedang sampai berat dan
kritis memerlukan tatalaksana pelayanan medis yang komprehensif termasuk pelayanan gizi klinik
sebagai bagian pelayanan medis yang tidak dapat dipisahkan.
Pelayanan gizi klinik meliputi kegiatan promotif, preventif dan kuratif untuk berbagai jenis penyakit,
termasuk Penyakit COVID-19. Kegiatan promotif dan preventif dalam pelayanan gizi klinik meliputi
penyampaian informasi mengenai gizi seimbang sesuai kebutuhan.
Tujuan praktikum
Memenuhi kebutuhan gizi makronutrien dan mikronutrien untuk tenaga kesehatan dan pasien sebagai
tindakan pencegahan maupun sebagai terapi.
Kebutuhan energi
a. Orang dalam pemantauan (ODP) dan PDP geriatri = 30 – 35 kkal/kg BB/hari
b. Pasien dalam pengawasan (PDP) = 30–35 kkal/kgBB/hari
c. Tenaga Kesehatan (Nakes) = Angka Kecukupan Gizi (AKG 2019) + 10%
Kebutuhan makronutrien
Karbohidrat : 50–60 % kebutuhan energi total
Protein : 1,2 – 2 g/kg BB/hari atau 15-25% kebutuhan energi total
Lemak : 25 – 30 % kebutuhan energi total
Kebutuhan mikronutrien
Vitamin A : Laki-laki 650 RE/hari
Perempuan 600 RE/hari
Vitamin B6 : 25-100 mg/hari
Vitamin C : 1 g/hari (500 mg/12 jam)
Vitamin D : 600 IU/hari
Vitamin E : 400 IU/hari
PenuntunPraktikum
7
SistemRespirasi
Zink : 20-40 mg/hari
Probiotik : Lactobacillus 109–1010 colonic forming unit (CFU)/hari
Madu : 10g/12 jam/hari
Curcuma : 20mg/12 jam/hari
Tabel rekomendasi nutrisi Covid-19
Menyusun menu
Contoh penyusunan menu pada pasien PDP dewasa laki-laki:
PenuntunPraktikum
8
SistemRespirasi
Langkah Praktikum:
Buatlah rencana nutrisi untuk pasien Covid-19 menggunakan data diri anda sendiri seperti pada
contoh di atas!
1. Data diri:
- Inisial :
- Umur :
- Jenis kelamin :
- Berat badan :
- Tinggi badan :
2. Hitung kebutuhan makronutrien
3. Tentukan kebutuhan mikronutrien
4. Susun menu harian untuk 1 hari dengan sesuai kebutuhan energi harian menggunakan
bantuan informasi bahan makanan di situs www.nilaigizi.com beserta ukuran rumah
tangganya (URT)
5. Tuliskan bahan makanan yang perlu diperbanyak untuk dikonsumsi
PenuntunPraktikum
9
SistemRespirasi
PRAKTIKUM 2
NUTRISI PADA PPOK
PPOK dapat disertai dengan malnutrisi yang merupakan fokus perhatian yang tidak bisa diabaikan,
dimana malnutrisi adalah faktor independen untuk mortalitas. Malnutrisi mempunyai pengaruh
negatif terhadap struktur, elastisitas dan fungsi par; kekuatan dan ketahanan otot pernapasan;
mekanisme pertahanan imunitas paru dan pengaturan napas.
Tujuan praktikum
Intervensi nutrisi untuk mencegah malnutrisi dalam rangka memperbaiki prognosis pasien dengan
PPOK.
Kebutuhan energi
- Harris Benedict
Laki-laki : 66 + (13,7xBB) + (5xTB) – (6,8xU)
Perempuan : 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU)
- 25 – 30 kkal/kgBB
Kebutuhan makronutrien
Karbohidrat : 40 – 55% kebutuhan energi total
Protein : 15 – 20% kebutuhan energi total
Lemak : 30 – 45% kebutuhan energi total
Kebutuhan mikronutrien
Vitamin A : 600 – 650 RE/hari
Vitamin C : > 35 mg/hari
Vitamin D : 400 UI
Vitamin E : IU/hari
Kalsium : 1.200 mg/hari
Magnesium : 320 – 420 mg/hari
Beta karoten : 20 mg/hari
PenuntunPraktikum
1
SistemRespirasi
0
Kebutuhan cairan
50 – 65 tahun : 30 – 35 ml/kgBB/hari
>65 tahun : 30 – 35 ml/kgBB/hari
Gagal jantung : 1.500 ml/hari
Menyusun menu
Contoh menu harian
Contoh kasus
Tn. M, 70 tahun, dengan diagnosis PPOK. TD = 140/90 mmHg, nadi 90x/menit, RR = 28x/menit dan
suhu 36,5 derajat. TB = 160 cm, BB = 44 kg, IMT = 16,32 kg/m2, LLA 18 cm. Didapatkan kebutuhan
energi 1447 kkal, protein 71 gram, lemak 48 gram, karbohidrat 188 gram, serat 16 gram.
Contoh penyusunan menu pada pasien di atas:
Energi Protein Lemak KH Contoh
Bahan makanan Berat URT
(kkal) (g) (g) (g) menu
Sarapan:
Nasi 100 ¾ gelas 175 4 - 40
Telur 55 ½ butir 50 7 2 - Dadar dengan tumis
Wortel, tauge 75 1 gelas 20 1 - 5 wortel dan tauge
Minyak 7,5 1,5 sdt 75 - 7,5 -
Selingan pagi:
Biskuit 20 2 buah 87 2 - 20
Putih telur 1 butir 20 5 - -
Makan siang:
PenuntunPraktikum
1
SistemRespirasi
1
Langkah Praktikum:
Buatlah rencana nutrisi untuk pasien PPOK menggunakan data diri anda sendiri seperti pada contoh
di atas!
1. Tentukan kebutuhan energi total dari data diri anda seperti pada praktikum 1
2. Hitung kebutuhan makronutrien
3. Tentukan kebutuhan mikronutrien
4. Susun menu harian untuk 1 hari dengan sesuai kebutuhan energi harian menggunakan bantuan
informasi bahan makanan di situs www.nilaigizi.com beserta ukuran rumah tangganya (URT)
5. Tuliskan bahan makanan yang perlu diperbanyak untuk dikonsumsi
PenuntunPraktikum
1
SistemRespirasi
2
PRAKTIKUM 3
NUTRISI PADA ASMA
Seiring waktu, terjadi peningkatan prevalensi asma dan dikaitkan dengan pola makan. Penurunan
aktioksidan dapat menstimulasi bronkokonstriksi dan peningkatan hiperaktivitas sistem imun. Pada
penderita asma, diet yang dapat mempengaruhi inflamasi dan oksidatif stres.
Tujuan praktikum
Intervensi nutrisi diharapkan dapat mengurangi kejadian dan kekambuhan gejala asma.
Kebutuhan energi
Harris Benedict
Laki-laki : 66 + (13,7xBB) + (5xTB) – (6,8xU)
Perempuan : 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU)
Kebutuhan makronutrien
Karbohidrat : 40 – 50% kebutuhan energi total
Protein : 15 – 25% kebutuhan energi total
Lemak : 25 – 35% kebutuhan energi total
Kebutuhan mikronutrien
Vitamin C : 1 – 2 g/hari
Vitamin E : 400 IU/hari
Menyusun menu
Contoh kasus:
Ny. J, 54 tahun, masuk RS dengan keluhan sesak hilang timbul sejak 2 minggu, tidak disertai demam
dan batuk, ada riwayat asma. Tanda vital: T 110/70 mmHg, HR 92 kali/ menit, RR 32 kali/ menit
PenuntunPraktikum
1
SistemRespirasi
3
dengan O2 nasal kanul dan sedang dinebulizer. Pasien didiagnosa asma bronkiale. TB = 155 cm BB
= 46 kg.
Didapatkan kebutuhan energi total Energi : 1443 kkal, protein = 60 gram, Karbohidrat = 160 gram,
lemak = 45 gram. Suplementasi vitamin C 1 gram/hari, vitamin E 400 IU/hari.
Contoh penyusunan menu pada pasien di atas:
Berat Energi Protein Lemak KH Contoh
Bahan makanan URT
(g) (kkal) (g) (g) (g) menu
Sarapan:
Nasi 100 ¾ gelas 175 4 - 40
Daging ayam 35 1 potong 50 7 2 - Brokoli cah ayam
Brokoli 50 1 gelas 20 - - 2,5
Minyak 5 1 sdt 50 - 5 -
Selingan pagi:
Kacang hijau 20 2 sdm 75 3 3 7 Rebus tanpa santan
Gula pasir 5 ½ sdm 20 - - 5
Makan siang:
Nasi 100 ¾ gelas 175 4 - 40
Ikan 80 2 potong 100 14 4 - Ikan pepes
Sup sayur 75 1 gelas 20 - - 5 Sup sayur
Sawi putih 75 1 gelas 20 1 - 5 Tumis sawi
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
Selingan sore:
Alpukat 120 1 buah 100 - 10 -
Makan malam:
Nasi 100 ¾ gelas 175 4 - 40
Putih telur 65 - 50 7 2 - Putih telur rebus
Tofu 100 - 77 8 5 - Tumis sapo tahu
Wortel 75 1 gelas 20 1 - 5 wortel
Minyak kanola 2,5 ½ sdt 62 - 7 -
Selingan malam:
Produgen 35 4 sdm 130 6 3 13
1.400 60 45 160
PenuntunPraktikum
1
SistemRespirasi
4
Langkah Praktikum:
Buatlah rencana nutrisi untuk pasien asma menggunakan data diri anda sendiri seperti pada contoh
di atas!
1. Tentukan kebutuhan energi total dari data diri anda seperti pada praktikum 1
2. Hitung kebutuhan makronutrien
3. Tentukan kebutuhan mikronutrien
4. Susun menu harian untuk 1 hari dengan sesuai kebutuhan energi harian menggunakan
bantuan informasi bahan makanan di situs www.nilaigizi.com beserta ukuran rumah
tangganya (URT)
5. Tuliskan bahan makanan yang perlu diperbanyak untuk dikonsumsi
PenuntunPraktikum
1
SistemRespirasi
5
PRAKTIKUM 4
NUTRISI PADA TBC
Seiring waktu, terjadi peningkatan prevalensi asma dan dikaitkan dengan pola makan. Penurunan
aktioksidan dapat menstimulasi bronkokonstriksi dan peningkatan hiperaktivitas sistem imun. Pada
penderita asma, diet yang dapat mempengaruhi inflamasi dan oksidatif stres secara positif diharapkan
dapat mencegah atau mengurangi kejadian dan kekambuhan gejala asma.
Tujuan praktikum
Intervensi nutrisi diharapkan dapat memperbaiki status nutrisi yang akan memperkuat imunitas
tubuh.
Kebutuhan energi
Harris Benedict
Laki-laki : 66 + (13,7xBB) + (5xTB) – (6,8xU)
Perempuan : 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) – (4,7xU)
Kebutuhan makronutrien
Karbohidrat : 50 – 55% kebutuhan energi total
Protein : 15 – 20% kebutuhan energi total
Lemak : 25 – 35% kebutuhan energi total
Kebutuhan mikronutrien
Vitamin A : 6.000 IU
Tiamin : 200 – 300 mg/hari
B6 : 100 mg/hari
Vitamin C : 75 – 90 mg/hari
Vitamin D : 15 – 20 mcg/hari
Vitamin E : 400 IU/hari
Zink : 20 mg/hari
Curcuma : 600 mg/hari
- Berhenti merokok
- Perbanyak konsumsi buah dan jus buah
- Konsumsi minyak zaitun
- Banyak konsumsi sayuran sebagai sumber vitamin B
Menyusun menu
Contoh kasus:
Tn. A, 57 tahun, masuk ke RS dengan keluhan batuk lama. BB = 40 kg, TB = 170 cm, LLA = 20,2
cm, IMT = 15,5 kg/m2, BBI = 63 kg. Riwayat merokok 2 bungkus/hari. Pasien didiagnosa dengan
TB aktif BTA positif.
Didapatkan kebutuhan energi total 1.800 kkal, protein 94 gram (20%), lemak 60 gram (30%),
karbohidrat 225 gram (50%). Suplementasi zink 20 mg/hari, vitamin A 6.000 IU/hari, vitamin D 500
mg, curcuma 200 mg/8 jam.
Contoh penyusunan menu pada pasien di atas
Berat Energi Protein Lemak KH Contoh
Bahan makanan URT
(g) (kkal) (g) (g) (g) menu
Sarapan:
Nasi 100 ¾ gelas 175 4 - 40
Daging 35 1 potong 50 7 2 - Daging tahu semur
Tahu 110 1 buah 75 5 3 7
Wortel, tauge 75 1 gelas 20 - - 5 Tumis wortel tauge
Minyak 5 1 sdt 50 - 5 -
Selingan pagi:
Buah campur
Pepaya 50 25 - - 6
Alpukat 50 50 - 5 -
Makan siang:
Nasi 100 ¾ gelas 175 4 - 40
Ikan 40 1 potong 50 7 2 - Ikan tempe bumbu
Tempe 50 2 potong 75 5 3 7 kuning
Wortel, tauge 75 1 gelas 20 - - 5 Tumis wortel tauge
Minyak 10 2 sdt 100 - 10 -
Selingan sore:
PenuntunPraktikum
1
SistemRespirasi
7
Langkah Praktikum:
Buatlah rencana nutrisi untuk pasien asma menggunakan data diri anda sendiri seperti pada contoh
di atas!
1. Tentukan kebutuhan energi total dari data diri anda seperti pada praktikum 1
2. Hitung kebutuhan makronutrien
3. Tentukan kebutuhan mikronutrien
4. Susun menu harian untuk 1 hari dengan sesuai kebutuhan energi harian menggunakan bantuan
informasi bahan makanan di situs www.nilaigizi.com beserta ukuran rumah tangganya (URT)
5. Tuliskan bahan makanan yang perlu diperbanyak untuk dikonsumsi
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Manajemen Diet:
Metode SOAPE
1. Subjective Data
Informasi yang diperoleh melalui tanya jawab (anamnesis) mengenai keadaan
pasien. Data yang dapat diperoleh antara lain indentitas, riwayat penyakit
sekarang dan dahulu, keluhan terkait gizi, pola makan, food recall 24 jam, dll.
2. ObjectiveData
Informasi yang diperoleh melalui hasil pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi), antropometri, hasil pemeriksaan lab, dan tanda-tanda vital.
3. Assesment
Menentukan diagnosa pasien berdasarkan data subjektif dan objektif (baik
diagnosis klinis maupun diagnosis gizi). Untuk menentukan diagnosis gizi pada
pasien (berdasarkan IMT) :
d. Jika menggunakan BBI, kebutuhan enegri basal (KEB) bisa dihitung dengan cara
Laki –laki = 30 kkal x BBI (atau sesuai anjuran)
Perempuan = 25 kkal x BBI (atau sesuai anjuran)
% KEB aktivitas
Aktivitas ringan:
- Membaca = 10%
- Menyetir = 10%
- Berjalan = 20%
Aktivitas sedang:
- Menyapu = 20%
- Jalan cepat = 30%
- Bersepeda = 30%
Aktivitas berat:
- Aerobik = 40%
- Mendaki = 40%
- Jogging = 40%
Faktor koreksi
Usia:
40 – 59 = 5%
60 – 69 = 10%
>70 = 20%
5. Evaluation:
Peninjauan hasil perencanaan terapi nutrisi yang telah dilakukan
untuk menilai efektivitas terapi terhadap kondisi pasien.
Lampiran tabel angka kecukupan gizi (AKG) 2019
Standar ukuran rumah tangga beberapa jenis bahan makanan