SKRIPSI
Oleh:
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dr.Ns. Rahmaya Nova Handayani., S.Kep., Sp.Kep.MB., M.Sc Eza Kemal Firdaus, S.Kep., Ns., Sp.Kep.MB., M.Kep
NIK. 105201061179 NIK. 118408220993
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun oleh:
Pada Hari:
Tanggal :
Dewan Penguji:
Mengesahkan,
Ka.Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan
Fakultas Kesehatan
Universitas Harapan Bangsa
Wilis Sukmaningtyas,SST.,S.Kep,Ns.,M.Kes
NIK. 109204120188
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 190106159
Fakultas : Kesehatan
hasil karya saya, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya, kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil plagiasi, maka saya bersedia
menerima sanksi berupa pencabutan gelar sarjana terapan yang saya peroleh
iv
HUBUNGAN LAMA OPERASI DENGAN KEJADIAN SHIVERING PADA
PASIEN PASCA SPINAL ANESTESI DI RUANG PULIH SADAR
RSUD DR R GOETENG TAROENADIBRATA
ABSTRAK
Latar Belakang: Anestesi adalah hilangnya seluruh modalitas dari sensasi yang
meliputi nyeri,rabaan, suhu, dan posisi. Anestesi spinal menurunkan batas pemicu
vasokontriksi dan menggigil sekitar 0,6°C. Oleh karena itu,dampak yang timbul
paska tindakan regional anestesi yang sering terjadi adalah shivering. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi Shivering salah satunya lama operasi. Pos
Anastesic Shivering (PAS) adalah salah satu komplikasi potensial anestesi yang
bisa menyebabkan berbagai efek samping seperti peningkatan proses metabolisme
(dapat mencapai 400%) dan memperberat nyeri pasca operasi. Tujuan:
Menganalisis hubungan lama operasi terhadap kejadian shivering pada pasien
pasca spinal anestesi di ruangan recovery room RSUD Dr R goeteng
taroenadibrata. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan jenis penelitian observasional analitik dan desain menggunakan cross
sectional. Teknik Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang
berjumlah 82 responden pada penelitin ini analisis data menggunakan uji
spearman rank. Hasil : Penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara lama
operasi dengan kejadian shivering dengan hasil uji spearman rank probabilitas
0.000 < 0.05. Kesimpulan: Adanya hubungan antara lama operasi dengan
kejadian shivering pasca spinal anestesi di ruang pulih sadar RSUD Dr.R Goeteng
Taroenadibrata
v
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LENGTH OF SURGERY AND THE
INCIDENCE OF SHIVERING IN POST-SPINAL ANESTHESIA PATIENTS
IN THE CONSCIOUS RECOVERY ROOM
RSUD DR R GOETENG TAROENADIBRATA
ABSTRACT
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
yang telah memberikan segala nikmat, kemudahan, kekuatan dan segala karunia
yang telah engkau berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
karena sudah memberikan yang terbaik kepada putramu ini. Putramu berharap
agar engkau tetap dalam kondisi sehat dan saya bangga engkau menjadi ibuku.
mendidik putramu ini agar dapat menjadi laki-laki yang bertanggung jawab,
sabar dan pembelajaran lainnya dalam hidup. Semua jerih payahmu untuk
sudah memberikan yang terbaik kepada putramu ini. Putramu berharap agar
engkau tetap dalam kondisi sehat dan saya bangga engkau menjadi ayahku.
3. Kakaku tersayang Eka Suhartini terimakasih atas rasa sayang yang telah
engkau berikan kepada adikmu ini. Terimakasih atas segala bantuannya selama
vii
adikmu ini berada di tanah rantau sampai adikmu menyelesaikan skripsi ini.
Adikmu berharap agar engkau bisa terus dalah kondisi sehat dan bahagia
bersama suamimu serta keponakanku dan juga kita bisa menjaga persaudaraan
4. Kakaku tersayang Miftah Parid Maulana terimakasih atas segala rasa sayang,
terimakasih juga atas bantuan kepada adikmu ini selama di tanah rantau sampai
kesehatan dan kebahagian bersama istri dan keponakan ku juga kita bisa
5. Enin, Aki dan keluarga terimakasih saya ucapkan atas kasih sayang yang telah
diberikan kepada saya serta terimakasih telah menjaga saya semasa kecil,
kalian telah saya anggap keluarga sendiri dan juga rumah kedua bagi saya.
Terimakasih atas doa dan dukungan sampai saya bisa menyelesaikan skripsi
ini.
6. Seluruh keluarga besar saya yang selalu memberi saya semangat dan doa
7. Ibu Nova dan pak Eza terimakasih banyak saya ucapkan atas waktu dan
skripsi ini. Kepada pak Burhan saya ucapkan terimakasih atas saran sehingga
viii
KATA PENGANTAR
Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya skripsi Yang Berjudul “Hubungan
Lama Operasi Dengan Kejadian Shivering pada Pasien pasca Spinal Anestesi di
Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk kesempatan ini penulis mengucapkan terima
Dwi Puspita
Purwokerto
4. Wilis Sukmaningtyas, S.ST., S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Program Studi
D4 Keperawatan Anestesiologi
ix
6. Dr.Ns. Rahmaya Nova Handayani, S.Kep., M.sc selaku dosen pembimbing I
atas segala masukan, saran, pengarahan, dan telah membimbing dengan sabar
7. Eza Kemal Firdaus, S.Kep., Ns., M.kep selaku dosen pembimbing II atas
segala masukan, saran, pengarahan, dan telah membimbing dengan sabar yang
9. Salman Al Farizi, S.Hum selaku admin pada ujian skripsi yang telah
11. Kedua orang tua saya yang telah mendidik dan membesarkan saya hingga
12. Serta semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan sebagai masukan bagi proses
x
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................... iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
ABSTRACT..................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv
DATAR LAMPIRAN..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan................................................................................................... 6
1. Tujuan Umum................................................................................ 6
2. Tujuan Khusus............................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
1. Manfaat Teoritis............................................................................. 6
2. Manfaat praktis.............................................................................. 7
E. Keaslian Penelitian............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 10
A. Tinjauan Teori...................................................................................... 10
1. Shivering........................................................................................ 10
2. Anestesi Spinal.............................................................................. 20
xi
B. Kerangka Teori..................................................................................... 30
C. Kerangka Konsep.................................................................................. 31
D. Hipotesis............................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 32
A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................ 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 32
C. Populasi dan Sampel............................................................................. 33
1. Populasi.......................................................................................... 33
2. Sampel........................................................................................... 33
D. Variabel Penelitian................................................................................ 36
1. Variabel Bebas............................................................................... 36
2. Variabel Terikat............................................................................. 36
E. Definisi Oprasional Variabel................................................................ 37
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 38
G. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data.................................................... 39
a) Jenis Data....................................................................................... 39
b) Teknik Pengumpulan Data............................................................. 39
H. Analisis Data......................................................................................... 45
I. Jadwal Penelitian.................................................................................. 46
J. Etika Penelitian..................................................................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 49
A. Hasil penelitian..................................................................................... 49
1. Hasil Uji Univariat......................................................................... 49
2. Hasil Uji Bivariat........................................................................... 51
B. Pembahasan........................................................................................... 52
1. Karakteristik Responden................................................................ 52
2. Lama Operasi................................................................................. 54
3. Kejadian Shivering......................................................................... 55
4. Hubungan Lama Operasi Dengan Shivering ................................ 57
C. Keterbatasan Penelitian......................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 61
xii
A. Kesimpulan .......................................................................................... 61
B. Saran .................................................................................................... 62
1. Bagi RSUD Dr.R Goeteng Taroenadibrata.................................... 62
2. Bagi Universitas Harapan Bangsa................................................. 62
3. Bagi penata Anestesi...................................................................... 62
4. Bagi peneliti Selanjutnya............................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 64
LAMPIRAN.................................................................................................... 68
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
3. Lembar Observasi
xvi
20. Lampiran Master Tabel
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau peningkatan rasa nyeri yang disebabkan oleh kontraksi otot di daerah
ke tahun. Tercatat di tahun 2017 terdapat 140 juta pasien diseluruh rumah
sebesar 148 juta jiwa, sedangkan untuk di Indonesia pada tahun 2019
1
2
spinal, anestesi epidural, dan anestesi blok saraf regional. Anestesia spinal
karena teknik ini membuat pasien tetap dalam keadaan sadar sehingga
masa pulih lebih cepat dan dapat dimobilisasi lebih cepat. Regional
vasokonstriksi dan menggigil sekitar 0,6°C. Oleh karena itu, dampak yang
terhadap hipotermia, akan tetapi proses ini juga dapat diakibatkan oleh
karena rangsangan nyeri dan juga obat anastesi tertentu. Kombinasi dari
status fisik ASA, umur, status gizi dan indeks massa tubuh yang rendah,
(IATI) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada bulan Januari sampai
anestesi didapati hasil pada pasien pasca general anestesi sebanyak 16 dari
responden. Sedangkan pada operasi besar yang waktu operasi nya lebih
halus dapat terlihat pada otot – otot wajah khususnya otot masester dan
meluas keleher, badan dan ekstrimitas. Kontraksi ini halus dan cepat,
(Nurullah afifah, 2015)
tetapi tidak akan berkembang menjadi kejang .
operasi yang menggunakan spinal dengan usia antara 17-65 tahun serta
operasi elektif. Pada bulan agustus berjumlah 115 orang kemudian pada
bulan september berjumlah 139 orang dan pada bulan oktober berjumlah
104 orang. Hasil pra survei yang telah di lakukan di ruang recovery room
anestesi.
5
goeteng taroenadibrata .
B. Rumusan Masalah
pasien karena sensasi dingin atau peningkatan rasa nyeri yang disebabkan
terpapar dengan suhu lingkungan yang dingin, status fisik ASA, umur,
status gizi dan indeks massa tubuh yang rendah, Risiko terjadinya
karena akan menambah waktu terpaparnya tubuh dengan suhu dingin serta
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
R goeteng taroenadibrata.
2. Tujuan Khusus
taroenadibrata.
taroenadibrata.
goeteng taroenadibrata.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
anestesi.
7
2. Manfaat Praktis
b. Bagi peneliti
pasca anestesi.
c. Bagi responden
anestesi.
8
E. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama Dan Judul Metode Dan Hasil Persamaan
Tahun Penelitian Penelitian Dan
penelitian Perbedaan
Dewi Lama Operasi Penelitian ini Persamaan nya
Masithoh, Dan Kejadian merupakan penelitian ada pada
Ni Ketut Shivering Pada kuantitatif dengan variabel lama
Mendri, Pasien Pasca jenis penelitian operasi dan
Abdul Spinal Anestesi observasional analitik kejadian
Majid dan desain shivering serta
(2018) menggunakan studi metode
potong lintang (cross penelitian
sectional). Dengan sedangkan
Hasil Penelitian yang untuk
cukup tinggi dimana perbedaan ada
jumlah responden 40 pada
didapati pasien yang karakteristik
mengalami shivering responden ,tah
paska anestesi un penelitian
sebanyak 21 dan tempat
responden dan 19 penelitian
lainnya tidak
mengalami shivering
Anna Faktor-Faktor Penelitian ini Persamaannya
Millizia, Yang menggunakan jenis ada pada
Julia Berhubungan rancangan penelitian variabel
Fitriany, Dengan Post analitik observasional kejadian
Dita Anesthesic prospektif dengan shivering dan
Adhyaksa Shivering Pada pendekatan cross metode
Siregar Pasien Anestesi sectional. Dengan penelitian
(2020) Spinal Di hasil dari responden untuk
Instalasi Bedah yang telah dilakukan perbedaan ada
Sentral Ppk dari 119 responden pada responden
Blud RSUD Cut yang menjalani ,tahun
Meutia Aceh operasi dengan penelitian,
Utara anestesi spinal tempat
didapatkan bahwa penelitian dan
pasien yang penelitian ini
9
spinal anestesi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Shivering
a. Definisi
yang terjadi terhadap hipotermia, akan tetapi proses ini juga dapat
10
12
b. Etiologi
lain:
1) Lama Operasi
lama operasi 1-2 jam dan operasi lama lebih dari 2 jam
(Burhan et al., 2021; Connelly et al., 2017)
13
atau besar yang memakan waktu lebih dari 1 jam (60 menit).
3) Usia
dan dingin yang mulai menurun pada usia lansia, ambang batas
4) Jenis Kelamin
5) Suhu tubuh
6) Jenis Operasi
pemulihan.
18
a) Bedah minor
b) Bedah mayor
c. Patofisiologi
kecil yang diikuti oleh neuron motorik alfa tonik kecil, dan
(Lopez, 2018)
akhirnya, motor alfa fasik yang lebih besar .
d. Derajat Shivering
1) Non farmakologis
2) Farmakologis
ini.
22
2. Anestesi Spinal
a. Definisi
menghilangkan nyeri dan pasien dapat tetap sadar. Oleh sebab itu,
lain:
3) Bedah obsterti-ginekologi
23
4) Bedah urologi
1) Kontraindikasi absolut
c) Hipovolemia berat
2) Kontraindikasi relative
a) Infeksi sistemik
c) Defisit neurologis
hipertrofi obstruktif)
1) Posisi duduk
3) Posisi prone
terbuka.
1) Tehnik midline
epidural.
2) Teknik paramedian
1) High spinal
2) Henti jantung
3) Hipotensi
4) Bradikardi
5) Mual muntah
pada jaringan pengikat dan ligamen. Dan hal ini akan sangat
7) Shivering
8) Trauma saraf
9) Infeksi
pada pasien (darah atau kulit) kateter spinal dapat menjadi jalur
(Rehatta et al., 2019)
kontaminasi organisme kulit .
30
PDPH adalah nyeri kepala yang timbul dalam lima hari fungsi
tetapi bisa juga dalam waktu segera. Insiden PDPH juga sangat
B. Kerangka Teori
Kerangka teori ini disusun dengan modifikasi konsep-konsep yang
diuraikan di atas. Adapun kerangka teori penelitiannya sebagai berikut:
Anestesi
Shivering/Menggigil
Menghambat respon
kompensasi
terhadap suhu
Faktor–faktor yang
mendukung kejadian
Peningkatan shivering:
aktifitas metabolik 1. Lama Operasi
2. IMT
3. Usia
4. Jenis kelamin
5. Suhu Tubuh
6. Jenis Operasi
32
C. Kerangka Konsep
1. IMT
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Suhu tubuh
5. Jenis Operasi
6. Suhu Kamar Operasi
Keterangan :
Yang Diteliti :
D. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
dan mudah dipahami oleh pembaca. Disamping itu, uji statistik dapat
hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen dan
dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak
(Nursalam, 2020)
lanjut.
32
35
1. Populasi
2. Sampel
And Michael.
2
λ . N .P.Q
s=
d ²(N −1)+ λ ² . P . Q
2,706.104 .0 ,5.0 ,5
s= 2
5 % ( 104−1 ) +3,841.0 , 5.0 , 5
99,866
s=
0,0025.103+ 0,96025
99,866
s=
0,2575+ 0,96025
99,866
s=
1,21775
s=¿82
1) Kriteria Inklusi
d) Pasien elektif
2) Kriteria eklusi
b) Pasien Emergency
anestesi
38
D. Variabel Penelitian
pengukuran sebagian.
1. Variabel Bebas
penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah lama operasi pada
pasien spinal
2. Variabel Terikat
tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai stimulus.
Dengan kata lain, variabel terikat adalah faktor yang diamati dan
adalah shivering.
39
F. Instrumen Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial
a) Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
berikut:
a. Metode Observasi
42
operasi.
b. Prosedur Penelitian
1) Tahap persiapan
43
harapan bangsa.
Taroenadibrata purbalingga.
Purbalingga.
recovery room.
2) Tahap Pelaksanaan
44
1) Editing
2) Coding
IMT Coding
Kurus IMT < 18,5 1
Normal IMT ≥18,5 - <24.9 2
Berat Badan Lebih IMT 3
≥25,0 -<27
Obesitas IMT ≥27,0 4
b) Usia
Usia Coding
Remaja akhir (17-25 tahun) 1
Dewasa awal (26-35 tahun) 2
Dewasa akhir (36-45 tahun) 3
Lansia awal (46-55 tahun) 4
Lansia akhir (56-65 tahun) 5
46
c) Jenis Kelamin
e) Derajat Shivering
Tabel 3.6 Coding Derajat Shivering
Derajat Shivering Coding
3) Entry
4) Cleaning
H. Analisis Data
1. Analisis univariat
Hanya tes deskriptif yang dapat digunakan dalam jenis analisis ini.
2. Analisis bivariat
anestesi.
48
I. Jadwal Penelitian
Jadwal Bulan
Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Pendaftaran
Ujian
Proposal
Seminar
Proposal
Pengambila
n Data
penelitian
Bimbingan
Skripsi
Ujian
Skripsi
Revisi
Skripsi
J. Etika Penelitian
2. Anonimitas
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
kepentingan penelitian.
4. Sukarela
50
5. Kemanfaatan
6. Keadilan
A. Hasil Penelitian
berdasarkan pada IMT, usia, jenis kelamin, lama operasi dan kejadian
operasi 8 (tetapi yang dipakai 5), jumlah Dr.Sp.An sebanyak 3 orang, dan
49
52
berada pada usia lansia akhir yaitu 56-65 tahun mendominasi pada
sedikit adalah usia kategori remaja akhir yaitu 17-25 tahun sebanyak 7
(48.8).
Dr R Goeteng Taroenadibrata.
dengan hasil uji spearman rank dengan nilai probabilitas 0.000 (p value
Taroenadibrata.
B. Pembahasan
memliki IMT normal adalah yang paling banyak. Penelitian ini juga
(Riskesdas, 2018).
sejalan dengan data dari Menyebutkan bahwa
umur >18 tahun terbanyak pada IMT normal dengan jumlah 55.3% dan
untuk wilayah jawa tengah sendiri sama di dominasi oleh IMT normal
didominasi oleh usia lansia akhir. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
(Millizia et al., 2020)
tentang faktor-faktor yang berhubunan dengan post
lesion atau luka (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Hal
tahan tubuh terhadap infeksi salah satunya adalah penurunan masa otot
dan susunan syaraf. Hal ini yang bisa mempengaruhi banyaknya tindakan
dapati bahwa kejadian shivering paling banyak terjadi pada usia lansia
kedua data tersebut rasio jenis kelamin penduduk indonesia setiap 100
orang perempuan terdapat sekitar 101 sampai 102 orang laki-laki. Pada
Taroenadibrata
paling sedikit adalah operasi lama dengan durasi lama dengan waktu ≥ 2
jam dengan jumlah 5 responden (6.1%). Hal ini sejalan dengan dengan
(Zulfakhrizal et al., 2023)
penelitian yang dilakukan tentang Hubungan
(21.5).
dengan durasi lama ≥ 2 jam dengan jumlah 1 responden (1.9%). Hal ini
Goeteng Taroenadibrata
badan, IMT, suhu tubuh pre operasi, teknik anestesi, jenis pembedahan,
Hal ini didukung oleh teori dari (Masithoh et al., 2018) yang
suhu. Dampak yang muncul dari kondisi tersebut adalah terjadinya reaksi
shivering. Selain karna efek spinal anestesi ada beberapa faktor lain yang
dingin yang mulai menurun pada usia lansia, ambang batas vasokontriksi
tubuh terhadap perubahan suhu akan ikut turun diusia tua sebesar 1℃
(Tantarto et al., 2016)
apabila diberikan anestesia . Sejalan dengan
(Syauqi et al., 2020)
pernyataan yang menyatakan bahwa pasien anak
pada pasien dewasa yang memiliki risiko shivering lebih rendah, selain
pada usia faktor yang mempengaruhi lainnya adalah IMT, pada tabel 4.1
59
yang menyatakan bahwa hal ini dapat diakibatkan karena manusia yang
memiliki IMT yang rendah memiliki simpanan lemak yang lebih tipis,
Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji spearman rank pada penelitian ini
yaitu lama operasi, IMT, usia, jenis kelamin, suhu tubuh, jenis operasi
dan suhu kamar operasi. Salah satu penyebab shivering, hal ini
operasi cepat atau sedang yang di hitung sejak sayatan pertama sampai
basah atau lembab,seperti perut yang terbuka dan juga luasnya paparan
permukaan kulit terhadap suhu yang dingin. Dampak yang muncul dari
suhu darah, kulit dan suhu inti tubuh. Operasi dengan anestesi spinal
61
(Nugroho et al., 2016). Shivering lebih sering terjadi pada pasien yang
lembab, perut yang terbuka saat operasi dan juga karena terlalu lama
terpapar suhu dingin di permukaan kulit. Selain itu, suhu ruang operasi
post operasi dengan teknik regional anestesi di rsud dr. r.m. pratomo.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu ada beberapa faktor yang tidak
bisa dikendalikan oleh peneliti yang mempengaruhi hasil yaitu lama operasi
yang kurang bervariasi yang didominasi oleh operasi dengan durasi cepat.
Kemudian hal lainnya juga cepatnya waktu pemindahan dari ruang persiapan
responden.
BAB V
A. Kesimpulan
usia lansia akhir (56-65 tahun) sebanyak 41 responden (50%) dan yang
(25.6%).
61
62
B. Saran
anestesi karena masih ada beberapa materi tentang shivering yang masih
berbeda-beda.
prakiraan lama operasi agar nantinya lebih siap lagi mencegah kejadian
pasien..
kejadian shivering pada pasien pasca anestesi spinal seperti IMT, usia,
jenis kelamin, jenis operasi, dosis obat anestesi dan suhu tubuh, ini dapat
Amin Trisetyo, K., Suandika, M., Lintang Suryani, R., Studi, P. D., Anestesiologi, K., Kesehatan,
F., & Harapan Bangsa Jl Raden Patah No, U. (2022). Profil Pasien yang Mengalami
Kejadian Shivering Intraoperative Urologic Endoscopy Pasca Anestesispinal di Rumah
Sakit Jatiwinangun Purwokerto. Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (SNPPKM), 1–7.
Badjatia, N., Strongilis, E., Gordon, E., Prescutti, M., Fernandez, L., Fernandez, A.,
Buitrago, M., Schmidt, J. M., Ostapkovich, N. D., & Mayer, S. A. (2008).
Metabolic impact of shivering during therapeutic temperature modulation: The
bedside shivering assessment scale. Stroke, 39(12), 3242–3247.
https://doi.org/10.1161/STROKEAHA.108.523654
Burhan, A., Studi Keperawatan Anastesi, P., Kesehatan, F., & Harapan Bangsa, U.
(2021). Efek Hypotermia Pasca General Anestesi: A Scoping Review. Seminar
Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 547–557.
Connelly, L., Cramer, E., DeMott, Q., Piperno, J., Coyne, B., Winfield, C., &
Swanberg, M. (2017). The Optimal Time and Method for Surgical Prewarming: A
Comprehensive Review of the Literature. Journal of Perianesthesia Nursing,
32(3), 199–209. https://doi.org/10.1016/j.jopan.2015.11.010
Def, M., Sukmaningtyas, W., Utami, T., Kesehatan Universitas Harapan Bangsa, F., &
Jl Raden Patah No, P. (2022). Hubungan Lama Operasi dengan Kejadian
Shivering pada Pasien Post Operasi dengan Teknik Regional Anestesi di RSUD
dr. R.M. Pratomo.
Syauqi, D., Henny, P., & Didik, P. (2020). Hubungan Lama Operasi dengan Terjadinya
Shivering Pada Pasien Operasi Dengan Anestesi Spinal di Kamar Operasi RSUD
Nganjuk. JURNAL SABHANGA, 1(1), 55–63. https://doi.org/10.53835/vol-
1.no.1.thn.2019.hal-55-63
Fauzi, N. A., Rahimah, S. B., & Yulianti, A. B. (2015). Gambaran Kejadian Menggigil
(Shivering) pada pasien dengan Tindakan Operasi yang Menggunakan Anestesi
Spinal di RSUD Karawang Periode Juni 2014. Prosiding Pendidikan Dokter,
694–699.
Friska, B., & Kemenkes Riau, P. (2020). The Relationship Of Family Support With
The Quality Of Elderly Living In Sidomulyo Health Center Work Area In
Pekanbaru Road. Jurnal Proteksi Kesehatan, 9(1), 1–8.
64
Gunanto, A., Tri Yudono, D., Adriani, P., Studi Sarjana Keperawatan Anestesiologi,
P., Kesehatan, F., Harapan Bangsa, U., & Studi Diploma Tiga Keperawatan, P.
(2022). Hubungan Lama Operasi dengan Kejadian Post Anesthetic Shivering
(PAS) pada Pasien Pasca Spinal Anestesi Di RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara.
Harnita, Tri Yudono, D., & Heri Wibowo, T. (2022). Hubungan Lama Operasi dengan
Terjadinya Shivering pada Pasien Post Spinal Anestesi di Ruang Pemulihan
Rumah Sakit Emanuel Klampok.
Hidayah, E. S., Khalidi, M. R., & Nugroho, H. (2021). Perbandingan Insiden Shivering
Pasca Operasi dengan Anestesi Umum dan Anestesi Spinal di RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(4), 525–530.
https://doi.org/10.25026/jsk.v3i4.447
Krismanto, J., & Jenie, I. M. (2021). Evaluasi Penggunaan Surgical Safety Checklist
Terhadap Kematian Pasien Setelah Laparotomi Darurat Di Kamar Operasi.
Journal of Telenursing (JOTING), 3(Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telenursing
(JOTING)), 390–400.
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/view/2556/1586
Li, C., Zhao, B., Li, L., Na, G., & Lin, C. (2021). Analysis of the Risk Factors for the
Onset of Postoperative Hypothermia in the Postanesthesia Care Unit. Journal of
Perianesthesia Nursing, 36(3), 238–242.
https://doi.org/10.1016/j.jopan.2020.09.003
Mahdi Nugroho, A., Harijanto, E., & Fahdika, A. (2016). Keefektifan Pencegahan Post
Anesthesia Shivering (PAS) pada ras Melayu: Perbandingan Antara Pemberian
Ondansetron 4 mg Intravena Dengan Meperidin 0.35 mg/kgBB Intravena. In
Anesthesia & Critical Caree (Vol. 34, Issue 1).
Masithoh, D., Ketut Mendri, N., Majid, A. (2018). Lama Operasi dan Kejadian
Shivering Pada Pasien Pasca Spinal Anestesi Long Duration of Surgery and the
Incidents of Shivering. Maret, 4(1), 14–20.
Millizia, A., Fitriany, J., & Siregar, D. A. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Post Anesthetic Shivering Pada Pasien Anestesi Spinal Di Instalasi Bedah
65
Sentral Ppk Blud Rsud Cut Meutia Aceh Utara. Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi,
Ekonomi, Sosial Dan Budaya, 4(1), 1–6.
Nasrun, S. A., & Aisyah, A. N. (2022). Hubungan Lama Operasi Dengan Kejadian
Shivering Pada Pasien Post Spinal Anestesi Di Recovery room RSUD Dr.
Soedirman Kebumen.
Nurmansah, H., Widodo, D., & Milwati, S. (2021). Body Mass Index, Duration of
Operation and Dose of Inhalation Anesthesia with Body Temperature in
Postoperative Patients with General Anesthesia in the Recovery room of Bangil
Hospital. Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), 7(2), 2442–6873.
Nurullah afifah, F. dkk. (2015). Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X. 694–
699.
Perdatin, pp. (2017). Komplikasi Anestesi Regional (Sudadi & I. Artika, Eds.;
pertama). perhimpunan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif indonesia.
Pramono, A. (2016). Buku Kuliah Anestesi ( derian sukma widjaja, Ed.). EGC.
Rehatta, Margarita. N., Hanindito, E., Tantri, aida R., Redjeksi, ike S., Soenarto, R. F.,
Birsi, D. yulianti, Musha, A. M. T., & Lestari, mayang I. (2019). Anestesiologi
dan Terapi Intensif (A. Christina, Ed.; pertama). PT GRAMEDI PUSTAKA
UTAMA.
Susilowati, A., Hendarsih, S., & Donsu, T. (2017). The Correlation Of Body Mass
Index With Shivering Of Spinal Anesthesic Patients In RS Pku Muhammadiyah
Yogyakarta.
Tantarto, T., Fuadi, I., & Setiawan. (2016). Angka Kejadian dan Karakteristik
Menggigil Pascaoperasi di Ruang Pemulihan COT RSHS Periode Bulan Agustus
– Oktober 2015 Prevalence and Characteristics of Post-anesthetic Shivering in
Recovery room COT RSHS from August to October 2015. Anesthesia & Critical
Care, 34(Iv), 161–166.
66
Zulfakhrizal, Sumarni, T., & Haniyah, S. (2023). Hubungan Usia dengan Kejadian
Hipotensi Pada Pasien Pasca Spinal Anestesi di Kamar Operasi Rumah Sakit
Umum Tgk. Chik Ditiro Sigli Kabupaten Pidie Aceh.
https://doi.org/10.35960/vm.v16i2.908
67
LAMPIRAN
68
1. Lampiran Surat Permohonan Responden
2. Lampiran Surat Persetujuan Responden
3. Lampiran Lembar Observasi
4. Lampiran Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir
5. Lampiran Surat Permohonan Pra Survei
6. Lampiran Surat Ijin Pra Survei
7. Lampiran Lembar Persetujuan Proposal Skripsi
8. Lampiran Bimbingan Seminar Proposal Pembimbing 1
9. Lampiran Bimbingan Seminar Proposal Pembimbing 2
10. Lampiran Pegesahan Seminar Proposal
11. Lampiran Ethical Approval
12. Lampiran Surat Pengajuan Penelitian ke RS
13. Lampiran Surat Pengajuan Penelitian ke KESBANGPOL
14. Lampiran Balasan Perizinan Penelitian RSUD
15. Lampiran Balasan Perizinan Penelitian Baplitbangda
16. Lampiran Balasan Perizinan Penelitian Kesbangpol
17. Lampiran SPSS Univariat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Lama Operasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kejadian Shivering
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Shivering
Normal Count 30 8 6 10 54
Obesitas Count 3 0 1 0 4
Total Count 40 10 11 21 82
JK * Shivering Crosstabulation
Shivering
JK Laki-laki Count 24 5 4 15 48
Perempuan Count 16 5 7 6 34
Total Count 40 10 11 21 82
Shivering
Total Count 40 10 11 21 82
Count
Kejadian Shivering
1-2 jam 4 2 8 15 29
>2 jam 0 0 1 4 5
Total 40 10 11 21 82
Correlations
Kejadian
Lama Operasi Shivering
N 82 82
N 82 82
19. Lampiran dokumentasi
20. Lampiran Master Tabel
N Inisial Jenis Kelamin Tinggi Berat IMT Usia Lama Operasi Kejadian Derajat Shivering
o Responden Badan Badan Shivering
1 Tn. S Laki-Laki 158 45 18 60 1-2 jam ya 3
2 Tn. S Laki-Laki 165 51 18.3 60 1- 2 jam ya 3
3 Ny. K Perempuan 157 67 27.2 29 1-2 jam Tidak 0
4 Ny. P Perempuan 160 47 18.4 62 >2 jam Ya 3
5 Ny. A Perempuan 154 42 17.7 26 < 1 jam ya 3
6 Ny. w Perempuan 163 52 19.6 63 >2 jam ya 2
7 Ny. K Laki-Laki 167 56 20.1 60 1-2 jam ya 3
8 Ny. S Perempuan 155 55 22.9 60 <1 jam ya 1
9 Tn. T Laki-Laki 165 51 18,7 46 <1 jam Tidak 0
10 Tn. N Laki-Laki 165 82 30.1 55 <1 jam Tidak 0
11 Ny. S Perempuan 156 65 26.7 39 1-2 jam Tidak 0
12 Tn. Y Laki-Laki 157 52 21.1 51 1-2 jam ya 3
13 Ny. S Perempuan 153` 53 22.6 65 <1 jam ya 1
14 Tn. D Laki-Laki 152 42 18.2 64 1-2 jam ya 3
15 Tn. D Laki-Laki 167 65 23.3 33 <1 jam Tidak 0
16 Tn. S Laki-Laki 163 60 22.6 60 <1 jam Tidak 0
17 Tn. K Laki-Laki 170 63 21.8 59 <1 jam ya 3
18 Tn. A Laki-Laki 162 56 21.3 64 <1 jam ya 1
19 Ny. N Perempuan 169 128 44,8 31 <1 jam Tidak 0
20 Ny. J Perempuan 168 65 23 31 1-2 jam ya 2
21 Ny. I Perempuan 160 55 21.5 41 <1 jam Tidak 0
22 Tn. M Laki-Laki 165 62 22.8 59 <1 jam Tidak 0
23 Tn. Y Laki-Laki 170 74 25.6 59 <1 jam Tidak 0
24 Ny. M Perempuan 158 60 24 22 <1 jam Tidak 0
25 Ny. N Perempuan 157 52 21,1 38 1-2 jam ya 3
26 Ny. A Perempuan 154 50 21.1 40 1-2 jam ya 3
27 Tn. S Laki-Laki 162 55 21 58 <1 jam Tidak 0
28 Tn. D Laki-Laki 162 62 23.6 60 <1 jam Tidak 0
29 Tn. N Laki-Laki 174 59 19.5 39 1-2 jam ya 1
30 Tn. T Laki-Laki 167 56 20.1 44 <1 jam Tidak 0
31 Tn. S Laki-Laki 165 63 23.1 58 <1 jam Tidak 0
32 Tn. S Laki-Laki 163 54 20.3 60 1-2 jam ya 1
33 Tn. A Laki-Laki 153 42 17.9 48 1-2 jam ya 2
34 Ny. I Perempuan 167 60 21.5 40 <1 jam ya 1
35 Ny. R Perempuan 162 57 21.7 26 <1 jam Tidak 0
36 Tn. S Laki-Laki 167 68 24.4 64 <1 jam Tidak 0
37 Tn. D Laki-Laki 163 55 20.7 59 <1 jam Tidak 0
38 Ny. R Perempuan 157 50 20.3 57 <1 jam Tidak 0
39 Tn. S Laki-Laki 173 50 16.7 60 1-2 jam ya 2
40 Ny. S Perempuan 168 67 23.7 35 <1 jam ya 2
41 Tn. S Laki-Laki 165 54 19.8 56 <1 jam ya 1
42 Ny. Y Perempuan 167 50 19.3 50 >2 jam ya 3
43 Ny. S Perempuan 156 46 18.9 64 <1 jam ya 1
44 Ny. S Perempuan 150 60 24 54 <1 jam Tidak 0
45 Ny. A Perempuan 149 43 19.4 32 <1 jam ya 1
46 Tn. M Laki-Laki 170 72 24.9 50 1-2 jam Tidak 0
47 Ny.A Perempuan 167 60 21.5 19 <1 jam Tidak 0
48 Ny. K Perempuan 160 60 23.4 25 <1 jam Tidak 0
49 Ny. S Perempuan 160 62 24.2 18 <1 jam Tidak 0
50 Ny. S Perempuan 152 48 19.9 63 >2 jam ya 3
51 Ny. S Perempuan 167 70 25.1 24 <1 jam Tidak 0
52 Ny. I Perempuan 165 52 19.1 23 1-2 jam Ya 2
53 Tn.Y Laki-Laki 164 50 18.6 65 1-2 jam ya 3
54 Tn. M Laki-Laki 158 46 18.4 61 1-2 jam ya 3
55 Tn. D Laki-Laki 154 61 25.1 46 <1 jam Tidak 0
56 Tn. M Laki-Laki 168 54 19.1 63 >2 jam ya 3
57 Tn. K Laki-Laki 167 50 17.9 64 1-2 jam ya 3
58 Ny. A Laki-Laki 160 53 20.7 59 <1 jam Tidak 0
59 Tn. A Laki-Laki 158 52 20.8 64 <1 jam Tidak 0
60 Tn. W Laki-Laki 163 55 20.7 60 <1 jam Tidak 0
61 Tn. T Laki-Laki 168 52 18.4 65 <1 jam ya 1
62 Tn. R Laki-Laki 167 75 26.9 32 <1 jam Tidak 0
63 Tn. R Laki-Laki 170 65 22.5 62 <1 jam Tidak 0
64 Tn. S Laki-Laki 165 50 18.4 51 1-2 jam ya 3
65 Ny. K Perempuan 153 50 21.4 65 <1 jam Tidak 0
66 Tn. A Laki-Laki 162 50 19.1 63 1-2 jam ya 3
67 Ny. D Perempuan 157 60 24.3 58 <1 jam Tidak 0
68 Tn. D Laki-Laki 165 62 23.8 52 <1 jam Tidak 0
69 Tn. w Laki-Laki 158 57 22,8 65 <1 jam Tidak 0
70 Tn. T Laki-Laki 164 55 20.4 51 < 1 jam ya 2
71 Tn.W Laki-Laki 158 48 19.2 43 <1 jam Tidak 0
72 Tn. S Laki-Laki 167 78 28 65 1-2 jam Tidak 0
73 Ny. N Perempuan 158 65 26 19 <1 jam Tidak 0
74 Ny. K Perempuan 157 45 18.3 52 1-2 jam ya 2
75 Tn. S Laki-Laki 165 48 17.6 60 <1 jam ya 1
76 Ny. N Perempuan 162 70 26.7 34 <1 jam Tidak 0
77 Tn. R Laki-Laki 168 46 16.3 50 1-2 jam ya 3
78 Ny. A Perempuan 168 42 14.9 39 1-2 jam ya 2
79 Ny. I Perempuan 164 50 18.6 28 1-2 jam ya 2
80 Tn. E Laki-Laki 162 43 18.3 54 1-2 jam ya 3
81 Tn. S Laki-Laki 163 57 21.5 62 1-2 jam ya 2
82 Tn. K Laki-Laki 162 45 17.1 61 1-2 jam ya 3
21. Lampiran Lembar Bimbingan Pembimbing 1
22. Lampiran Lembar Bimbingan Pembimbing 2