BODY
Periksa kondisi body terhadap keausan atau keretakan. Pengelasan dilakukan dengan
menyesuaikan matrial dengan material body katup dan pengelasan tambahan dilakukan
berdasarkan ukuran atau standar yang ditetapkan di dalam ANSI B 16.5, dan ANSI B 16.34.
Untuk melakukan proses lapping untuk seat, plug, grinding compound yang digunakan
berdasarkan ukuran kehalusan yang akan digunakan, antara lain:
Grit 36 dan 50 untuk permukaan yang sangat kasar. Grit 80, 100 dan 120 kasar. Grit 150 dan 180
sedang.Grit 220 dan 240 hampir halus. Grit 280 dan 320 halus. Grit 400, 500 dan 600 sangat
halus. Grit 800, 1000 dan 1200 adalah yang paling halus.
Untuk seat dan plug dalam kondisi normal, lapping compound menggunakan Grit 280 atau 320.
Jika ingin diperoleh hasil yang sangat halus, maka gunakan Grit 400, 500 atau 600.
Jika kerusakan pada seat dan plug termasuk dalam level parah, maka sebelum dilakukan
proses lapping, harus dibentuk terlebih dahulu dengan mesin bubut dan diakhiri dengan
lapping dengan menggunakan grit yang sangat halus.
Untuk Lapping tipe seat and plug Cam flex II harus dipastikan semua permukaan plug dan
posisi plug pada seat memiliki permukaan yang sangat halus dengan warna yang sama tanpa ada
goresan.
STEM ( SPINDLE )
Periksa kebengkokan, stem dengan menggunakan indikator Dial pada stem yang terpasang
pada mesin bubut. Kebengkokan stem tidak boleh lebih dari 0,003”. Gunakan palu plastik agar
stem tidak rusak waktu di pukul dalam proses pelurusan. Jika timbul kesulitan dalam meratakan
stem, maka panaskan stem yang bengkok. Stem harus dipoles dengan menggunakan kertas
ampelas Grit 320 atau 380 hingga permukaannya menjadi halus dan berkilau. Gantikan stem
dengan yang baru jika mengalami kerusakan parah.
PROSEDUR KERJA UNTUK CONTROL VALVE
Penerimaan
Mengambil Foto
Ambilah photo control valve dari kedua sisi atau lebih jika perlu. Tujuannya adalah untuk
mempermudah perakitan ulang komponen seperti tubing, regulator, conector dan aksesoris
lainnya.
Beberapa data ini digunakan untuk tujuan kalibrasi dan pengujian seperti class, rating, bench
set dan signal , range.. Sebagai contoh, kondisi body, bonnet, apakah ada retakan, keausan
dan karat.
Pembersihan
Pembersihan ini dilakukan dengan dengan tujuan agar sisa minyak, oli, atau cairan kimia tidak
membahayakan bagi teknisi yang akan melakukan pekerjaan perbaikan.
Penandaan ( Marking )
Penandaan dilakukan pada bagian body, bonnet dan actuator, plug stem dan komponen
lainnya yang dipisahkan dan digunakan tanda yang sama dengan menggunakan punch code.
Tujuan penandaan ini adalah untuk mempermudah saat instalasi katup dan untuk menghindari
agar tidak saling tertukar satu sama lainnya secara tak disengaja.
Pembongkaran
Membongkar Body
Melepaskan Actuator
Proses Perbaikan
Langkah Perbaikan
1. Jika body mengalami retakan, maka pengelasan dilakukan dengan menggunakan material
yang sama. Atau katup tidak dikerjakan sama sekali kecuali ada penggantian body
2. Bubutlah kedua permukaan flange posisi gasket (jika perlu)
3. Periksa kelurusan stem di atas mesin bubut dengan menggunakan dial indicator.
4. Lakukan pemanasan untuk membantu meluruskan stem dan gunakan alat pemukul yang
lembut seperti palu plastik / karet.
5. Potonglah permukaan seat dan plug jika kerusakan dan goresan terlalu dalam.
6. Letakkan permukaan seat dan plug sehingga permukaan seat dan plug tampak rata dalam
satu garis dengan warna yang sama dengan menggunakan blue check.
7. Jika bushing sudah aus, ganti dengan yang baru dan gunakan material yang asli.
8. Jika diafragma bocor, maka harus diganti dengan yang baru.
9. Tutuplah saluran udara yang mengarah ke aktuator dan lepaskan pipa saluran udara dari
kotak diafragma
10. Lepaskan kedua socket head cap screw diafragma yang mengunci konektor stem bagian
atas dan bawah.
11. Lepaskan case cap screw diafragma, tension bolt dan compression nut untuk melepas kotak
diafragma.
12. Lepaskan cup screw atau jam nut dan diaphragm washer.
13. Lepaskan diafragrna lama dan pasang kembali diafragma baru ke dalam pelat diafragma.
14. Berikan sealant compound pada cap screw, permukaan washer dan actuator stem
seperlunya.
15. Kencangkan cap screw dan rakit kembali kotak diafragma dan tension bolt
16. Kencangkan tension bolt dengan perlahan-lahan dan seimbang.
17. Rakit kembaji cap screw dan nut
18. Rakit kembali stem connector pada komponen atas dan bawah dan kedua socket dead cap
screw.
19. Hubungkan kembali pipa udara ke aktuator.
Pemasangan
1. Jika plug harus diganti, maka stem perlu diganti dengan yang baru.
2. Jika stem lama harus digunakan, maka stem harus mempunyai panjang yang cukup
setelah direkondisi.
3. Batas sambungan minimum plug stem pada actuator stem adalah 2 x diameter stem. Jika
kurang dan 2 x diameter stem, maka harus diganti dengan yang baru.
4. Berhati-hatilah ketika melepas pin, hindari agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan
seat dan plug.
5. Gunakan pin punch untuk melepas pin lama jika perlu bor lubang pin dengan menggunakan
drilling pin yang ukurannya lebih kecil dan pin.
6. Putar dan bukalah plug berlawanan arah jarum jam.
7. Potonglah ujung stem yang terkait pada plug dengan memotong ujung atas pin.
8. Ulir kembali ujung stem, sekitar 2 x diameter stem.
9. Rakit kembali stem pada plug, ukurlah stem ke ukuran awal.
10. Pasang plug pada klem atau sebaliknya, dengan menggunakan mata bor, lakukan
pengeboran pada stem dan plug.
11. Bersihkan lubang pin dan kotoran basil pengeboran.
12. Ambil pin yang bersesuaian dan lumasi pin dengan pelumas atau oil lalu masukkan ke
dalam lubang pin. Pin harus dimasukkan dan permukaan stem sekitar 1/16 lebih dalam.
13. Setelah pin dipasang, ukurjah kedathran atau bengkokan pada stem pada mesin bubut dan
gunakan palu plastik untuk memukul stem hingga lurus.
Pemasangan Body
1. Periksa apakah semua komponen aktuator berada dalam kondisi baik dan bersih, dan
terpasang dengan sempurna
2. Pasanglah aksesoris aktuator pada aksesoris body dan selama pemasangan, drive nut
juga ikut dipasang. Drive nut stem juga harus dipasang pada plug stem.
3. Letakkan plug stem di dalam actuator stem dengan memutar stem lock nut searah
jarum jam.
4. Pastikan agar plug tidak menyentuh seat selama memutar stem lock nut, sehingga tidak
terjadi kerusakan pada permukaan seat dan plug.
5. Pasang drive nut pada bonnet, tempatkan posisi aktuator pada tempat semula dan
kencangkan drive nut.
6. Pasang sambung pipa udara pada katup aktuator diafragma.
7. Periksa apakah semua komponen telah terpasang dengan baik.
8. Lakukan kalibrasi untuk tahap berikutnya.
1. Tutup saluran udara yang mengarah ke aktuator dan lepaskan pipa saluran udara pada
penutup diafragma.
2. Putar hand wheel pada posisi netral berdasarkan standar konstruksi hand wheel.
3. Lepaskan kedua pin hand wheel pivot yang menghubungkan yoke ke hand wheel pivot
4. Lepaskan aksesoris hand wheel.
5. Lepaskan kedua socket head cap screw yang mengunci bagian atas dan bawah konektor
pada stem.
6. Lepaskan sekrup ujung diaphragm case cap screw, tension bolt dan compression nut
7. Lepaskan cap screw atau jam nut dan diaphragm washer.
8. Lepaskan pelat diafragma dan diafragma.
9. Periksa informasi pada pegas
10. Rakit kembalj pegas dengan menempatkan ujung pegas di depan actuator stem.
11. Pasang pelat diafragma pada actuator stem.
12. Periksa apakah pegas telah didudukkan dengan benar pada kotak diafragrna bagian bawah,
Posisi pegas dapat dilihat dan celah lubang pada pelat diafragma.
13. Pasang diafragma dan oleskan sealant compound pada permukaan washer.
14. Rakit kembali washer, jam nut lalu kencangkan seperlunya.
15. Pasang tutup diafragma dan tension bolt
16. Kencangkan tension bolt secara perlahan dan datar sehingga tutup diafragnia atas tertutup
erat dengan tutup diafragnia bawah, pasang mur dan cap screw
17. Pasang kembali konektor stem pada bagian atas dan bawah lalu kunci dengan socket head
cap screw.
18. Rakit kembali aksesoris hand wheel, kedua pivot pin ke dalam yoke dan hubungkan ke
hand wheel pivot.
19. Rakit kembali pipa saluran udara pada tutup diafragma.
20. Berikan tekanan udara seperlunya sesuai dengan kondisinya dan periksa apakah diafragma
dalam kondisi baik.
Laporan Pengetesan
Setiap Katup yang telah dilakukan pengetesan dan dinyatakn lulus akan di buatkan laporan
pengetesanya dalam Testing Report PT.Bungo Beringin Teknik yang di tandatangani oleh teknisi
yang melakukan pengetesan, supervisor, dan pelaksana inspeksi dari kostumer.