NAMA ANGGOTA :
1. LAELI AULIA RAHMAN {202202030017}
2. IKA LARASATI {202202030034}
3. EKA ZULIATUN NURBAETI {202202030041}
4. SHILVYA AGUSTINA {202202030092}
5. BERLIANTI FEBI UTAMI {202202030122}
B. Metode penelitian
Metode penelitian yang kelompok kami gunakan adalah observasi yaitu
dengan cara mengamati secara langsung. obyek yang digunakan pada saat kelompok
kami mengobservasi secara langsung mayoritas pekerja tambang pasir terinfeksi
jamur kulit.
Kemudian kelompok kami melakukan wawancara secara langsung,dengan
menggunakan lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengeni kondisi para
pekerja dan mengidentifikasi adanya jamur pada kulit kaki para pekerja tambang.
Kami mengetahui adanya jamur pada kulit kaki para pekerja dengan cara melihat
langsung kondisi dilapangan. Selain mengamati bagaimana kondisi kulit kaki para
pekerja, kami juga mengamati apa penyebab atau faktor yang dapat menyebabkan hal
tersebut bisa terjadi. Kami melakukan wawancara dengan 10 pertanyaan yang sama
kepada 10 orang yang berbeda. Dengan hal tersebut kami dapat mendapatkan
hasipenelitian yang telah kami tuliskan di dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Jamur kulit adalah jamur yang dapat hidup dan berkembangbiak dikulit serta
menginfeksi kulit. Infeksi jamur kulit biasanya terjadi diarea kuloit yang lembab,
seperti pada lipatan kulit, misalnya ketiak, sela-sela jari, atau area intim, dan lipatan
paha. Jamur merupakan organisme yang dapat hidup di air, tanah, udara, atau bahkan
ditubuh manusia. Sebagian jamur tidak berbahaya bagi manusia, tapi Sebagian
lainnya dapat berkembangbiak lebih cepat ditubuh manusia dan menyababkan infeksi.
6. Hasil penelitian
Penelitian ini atau pengamatan ini dilakukan pada hari Senin, 19 Desember
2022 di sungai giwing yang terletak di Desa Kayugeritan Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Pekalongan. Kami mendatangi dan mewawancarai secara langsung para
pekerja tambang yang sedang beristirahat di gubug yang mereka buat untuk
beristirahat sejenak bahkan bermalam. Kami mewawancarai 10 orang pekerja
mengenai bagaimana mereka melakukan pekerjaannya dan bagaimana kondisi mereka
saat bekerja ataupun setelah bekerja. Kami memberikan pertanyaan yang sama kepada
10 orang pekerja berbeda dan kami menemukan beberapa jawaban yang sama dan ada
juga yang berbeda.
Berikut hasil pengamatan kelompok kami :
Dari hasil pengamatan yang telah klompok kami lakukan pada 10 orang
pekerja tambang disungai giwing ada 9 orang yang terinfeksi jamur Tinea Pedis yang
ditandai adanya gatal-gatal pada area kulit kaki dan sela-sela jari kaki. Dari
pengakuan mereka, hal tersebut disebabkan karena terlalu lama di air selain itu air
sungai yang kotor juga menjadi salah satu faktor timbulnya jamur Tinea pedis
tersebut. Selain itu kurangnya perlengkapan mereka saat bekerja seperti penggunaan
sepatu but, sarung tangan dan lainnya juga menjadi faktor utama penyebab
terinfeksinya kulit mereka dari jamur Tinea Pedis. Kurang tahunya mereka dalam
pencegahan ataupun pengobatan infeksi jamur kulit juga mempengaruhi lamanya
penyembuhan selain itu juga karena mereka tidak terlalu memperdulikan hal tersebut
dan sudah dianggap biasa bagi mereka, padahal hal tersebut jika dibiarkan terlalu
lama akan menyebabkan infeksi yang cukup parah dan dapat menular kebagian tubuh
yang lain ataupun ke anggota keluarga yang tidak terinfeksi.
Hal yang paling kami perhatikan adalah kurang peduli atau kurang tahunya
mereka terhadap pentingnya menjaga kebersihan kulit agar terhindar dari infeksi
jamur tersebut. Oleh karena itu selain kami melakukan pengamatan kami juga
melakukan penyuluhan atau memberikan pengertian kepada mereka agar lebih
memperhatikan lagi kebersihan kulit mereka dan juga memberikan pengobatan yang
tepat kepada bagian tubuh yang terinfeksi jamur tersebut. Apabila meraka
memperhatikkan kebersihan kulitnya maka akan terhindar dari infeksi jamur kulit ,
hal itu dibuktikan dari 1 orang dari 10 orang pekerja yang kami amati tidak terinfeksi
jamur kulit. Hal itu karena 1 orang tersebut sangat memperhatikan kebersihan
kulitnya, Pak Rohmat menuturkan bahwa setiap selesai bekerja langsung segera
membersihkan diri menggunakan sabun dan air bersih, dan pada saat bekerja juga
menggunakan alat pelindung seperti sepatu but dan lainnya, selain itu jika merasa
gatal juga langsung diberikan obat salep, hal itu yang menjadikan Pak Rohmat tidak
terinfeksi jamur kulit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan hasil 9
dari 10 Orang terinfeksi jamur Tinea Pedis, hal itu dibuktikan dari hasil wawancara
dan pengamatan bagian kaki para pekerja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
terinfeksinya jamur Tinea Pedis diantaranya yaitu, kurang pengetahuan akan
pentingnya menjaga kebersihan diri, kurangnya penggunaan alat pelindung diri saat
bekerja, dan air sungai yang kotor terlebih saat musim hujan. Selain itu kurang
pedulinya pekerja juga menjadi faktor utama terinfeksinya jamur kulit tersebut.
Saat melakukan pengamatan kami memberikan penyuluhan atau pengertian
menganai pentingnya menjaga kebersihan diri dan juga pencegahan agar tidak
terinfeksi jamur kulit. Hal itu kami lakukan dengan cara memberikan leafleat kepada
para pekerja dan memberikan penjelasan kepada mereka.
Dokumentasi