Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“JAMUR KULIT PADA KAKI PEKERJA TAMBANG


PASIR
DISUNGAI GIWING KARANGANYAR”

NAMA ANGGOTA :
1. LAELI AULIA RAHMAN {202202030017}
2. IKA LARASATI {202202030034}
3. EKA ZULIATUN NURBAETI {202202030041}
4. SHILVYA AGUSTINA {202202030092}
5. BERLIANTI FEBI UTAMI {202202030122}

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sungai giwing atau biasa dikenal dengan kali giwing terletak di desa
kayugeritan kecamatan karanganyar. sungai ini adalah salah satu tempat tambang
pasir yang sudah tidak asing lagi di daerah pekalongan. Selain pasir ditambang ini
juga banyak dihasilkan batu, karena potensinya yang cukup besar banyak yang
memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai tambang guna memenuhi kebutuhannya.
Pembeli hasil tambang disungai giwing tersebut tidak hanya dari daerah pekalongan
saja tapi juga ada dari luar derah pekalongan seperti pemalang dan sekitarnya.
Pekerja ditambang pasir atau batu disungai giwing ini rata rata berusia 35
tahun ke atas. Para pekerja bekerja dari pagi hingga sore dengan waktu yang tidak
ditentukan. Selain memiliki potensi yang cukup menjanjikan bekerja ditambang pasir
ini juga memiliki resiko yang cukup tinggi. Ada beberapa kasus yang terjadi seperti
hanyut disungai dan juga tertimbun hasil tambang pasir itu sendiri yang menyebabkan
cidera yang cukup parah bahkan sampai menyebabkan kematian.
Pekerjaan tambang pasir akan selalu berhubungan dengan sepatu but, kaos
kaki, dan juga air, hal itu dapat menyababkan tumbuhnya jamur pada kaki. Jamur
tersebut lebih dikenal dengan kutu air, akibat infeksi jamur dermatofita yang
mengenai kulit pada jari-jari kaki, telapak kaki, dan bagian lateral kaki. Penyebab
tersering penyakit ini adalah Tinea Pedis, Trchophyton Rubrum, Trichopyton
Mentagrophytes, dan Trichopyton Epidermophyton Floccosum. ( Atun Farihatun )
Dari penelitian penyakit yang disebabkan oleh jamur yang sudah ada oleh
Inayah Hayati yang berjudul “IDENTIFIKASI JAMUR MALASSEZIA FURFUR
PADA NELAYAN” yang meneliti penyakit yang disebabkan oleh jamur Malassezia
Furfur pada nelayan, Sedangkan penelitian kami berbeda yaitu meneliti tentang
infeksi jamur kulit pada pekerja tambang pasir disungai.
Alasan kelompok kami memilih judul ini karena banyak pekerja yang
terinfeksi jamur pada kaki akibat terlalu lama didalam air tanpa menggunakan
pelindung dan kurang peduli atau kurang tahunya tentang pentingnya menjaga
kebersihan kaki agar terhindar dari infeksi jamur.

B. Metode penelitian
Metode penelitian yang kelompok kami gunakan adalah observasi yaitu
dengan cara mengamati secara langsung. obyek yang digunakan pada saat kelompok
kami mengobservasi secara langsung mayoritas pekerja tambang pasir terinfeksi
jamur kulit.
Kemudian kelompok kami melakukan wawancara secara langsung,dengan
menggunakan lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengeni kondisi para
pekerja dan mengidentifikasi adanya jamur pada kulit kaki para pekerja tambang.
Kami mengetahui adanya jamur pada kulit kaki para pekerja dengan cara melihat
langsung kondisi dilapangan. Selain mengamati bagaimana kondisi kulit kaki para
pekerja, kami juga mengamati apa penyebab atau faktor yang dapat menyebabkan hal
tersebut bisa terjadi. Kami melakukan wawancara dengan 10 pertanyaan yang sama
kepada 10 orang yang berbeda. Dengan hal tersebut kami dapat mendapatkan
hasipenelitian yang telah kami tuliskan di dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Jamur kulit adalah jamur yang dapat hidup dan berkembangbiak dikulit serta
menginfeksi kulit. Infeksi jamur kulit biasanya terjadi diarea kuloit yang lembab,
seperti pada lipatan kulit, misalnya ketiak, sela-sela jari, atau area intim, dan lipatan
paha. Jamur merupakan organisme yang dapat hidup di air, tanah, udara, atau bahkan
ditubuh manusia. Sebagian jamur tidak berbahaya bagi manusia, tapi Sebagian
lainnya dapat berkembangbiak lebih cepat ditubuh manusia dan menyababkan infeksi.

Berikut Jenis-jenis infeksi jamur kulit yang perlu diketahui :


Dermatofitosis (ringworm)
Infeksi jamur ini ditandai dengan ruam pada kulit yang berbentuk lingkaran, berwarna
kemerahan, dan gatal. Warna merah di bagian tepi lingkaran lebih jelas.Ringworm
dapat menular, tetapi biasanya tidak menjadi parah. Infeksi ini bisa menyerang kulit
kepala, wajah, leher, atau di bagian tubuh lainnya.
Tinea pedis atau kurap kaki (athlete’s foot)
Gejala tinea pedis antara lain adalah kulit mengelupas dan pecah-pecah di bagian kaki,
terdapat kulit yang melepuh dan berwarna merah, serta muncul rasa gatal dan
perih.Infeksi jamur ini bersifat menular dan umumnya timbul pada sela-sela jari kaki.
Olahragawan yang selalu menggunakan kaus kaki lebih berisiko terserang infeksi jamur
kulit ini.
Tinea cruris (jock itch)
Tinea cruris merupakan infeksi jamur menular yang muncul di lipatan kulit yang
lemab dan hangat, seperti lipatan bokong, selangkangan, dan alat kelamin. Bagian kulit
yang terinfeksi akan tampak kemerahan, serta terasa gatal dan perih.Kondisi ini sering
terjadi pada pria berusia remaja dan dewasa, atau orang yang sering mengenakan celana
ketat.
Kandidiasis kulit
Infeksi jamur kulit yang satu ini disebabkan oleh jamur Candida dan tidak bersifat
menular. Kandidiasis kulit dapat muncul di bagian tubuh manapun, tetapi kerap kali
muncul di area tubuh yang hangat dan lembab, seperti selangkangan dan ketiak. Kulit
yang terinfeksi jamur candida akan terlihat kemerahan dan terasa gatal.

2. Penyebab Jamur Pada Kulit


Jamur dapat menyebabkan infeksi di berbagai bagian tubuh, dan yang paling
sering adalah di kulit. Infeksi jamur di kulit, atau secara medis disebut tinea,
umumnya dialami oleh orang-orang yang mudah berkeringat, tinggal di cuaca yang
lembab, atau orang dengan daya tahan tubuh rendah. Contoh orang-orang yang
memiliki daya tahan tubuh yang rendah adalah bayi, orang lanjut usia, penderita
diabetes mellitus, atau penderita HIV.
Infeksi jamur juga bisa ditularkan melalui kontak kulit orang sehat dengan penderita
infeksi jamur.
Penyebab
Berbagai jenis jamur dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Salah satu
yang tersering adalah jamur golongan Dermatofita, seperti Trycophyton,
Microsporum, dan Epidermophyton. Jenis jamur ini menyukai tinggal di kulit
manusia dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki.
Orang yang rentan mengalami infeksi jamur antara lain adalah:
Tinggal dalam iklim yang lembab di Indonesia salah satunya,mudah
berkeringat,sering menggunakan pakaian ketat dengan bahan yang tidak mudah
menyerap keringat, memiliki anggota keluarga atau binatang peliharaan terinfeksi
jamur,dan Orang dengan daya tahan tubuh yang rendah

3. Tanda dan Gejala


Gejala yang muncul biasanya berbeda,tergantung jenis jamur yang
menyerang,secara garis besar tanda dan gejala yang dapat ditemui adalah: Gatal
terutama saat cuaca panas atau ber keringat , Kemerahan atau ada perubahan warna
kulit.
Secara umum, tanda dan gejala dari infeksi jamur, meliputi:
Ruam,bintik kulit,luka melepuh/bernanah,dan gatal (jika infeksi terjadi pada kulit).
4. Cara Penularan
Infeksi jamur kulit terjadi ketika jamur berkembang biak dengan cepat di kulit
manusia. Jenis jamur yang paling sering menginfeksi kulit adalah Candida,
Dermatophyta, dan Malassezia.
Pada infeksi jamur kulit yang menular, penularan dapat terjadi melalui:
kontak secara langsung
Bersentuhan atau melakukan kontak langsung dengan penderita infeksi Melakukan
kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi
Melakukan kontak dengan tanah yang terkontaminasi spora jamur
kontak tidak langsung
Lewat alat-alat tidur,mandi,rumah tangga dan sebagainya,dimana squma/sisik/sel kulit
penderita jatuh atau melekat disitu

5. Pencegahan Infeksi Jamur


Infeksi jamur dapat dicegah dengan melakukan sejumlah langkah berikut:
Jaga kebersihan kulit dan segera keringkan tubuh bila basah.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah menyentuh
permukaan di tempat umum.
Jangan berbagi pakai handuk, pakaian, atau barang-barang pribadi.
Jaga kuku kaki tetap pendek, tetapi tidak terlalu pendek.
Jangan gunakan gunting kuku yang sama untuk kuku yang terinfeksi dan yang tidak.
Jangan menggaruk area kulit yang terinfeksi.
Kenakan pakaian yang bersih untuk beraktivitas.
Segera cuci pakaian setelah digunakan.
Ganti pakaian dalam dan kaus kaki secara rutin.
Cuci dan keringkan sepatu secara rutin.

6. Hasil penelitian
Penelitian ini atau pengamatan ini dilakukan pada hari Senin, 19 Desember
2022 di sungai giwing yang terletak di Desa Kayugeritan Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Pekalongan. Kami mendatangi dan mewawancarai secara langsung para
pekerja tambang yang sedang beristirahat di gubug yang mereka buat untuk
beristirahat sejenak bahkan bermalam. Kami mewawancarai 10 orang pekerja
mengenai bagaimana mereka melakukan pekerjaannya dan bagaimana kondisi mereka
saat bekerja ataupun setelah bekerja. Kami memberikan pertanyaan yang sama kepada
10 orang pekerja berbeda dan kami menemukan beberapa jawaban yang sama dan ada
juga yang berbeda.
Berikut hasil pengamatan kelompok kami :

No Nama P/L Umur Alamat Hasil


1 Ibu Suminah P 45th Kayugeritan Terinfeksi jamur Tinea Pedis
2 Bapak Amsori L 75th Pododadi Terinfeksi jamur Tinea Pedis
3 Ibu Kusniati P 40th Sontel, Terinfeksi jamur Tinea Pedis
Legokalor
4 Bapak Rohmat L 45th Gembong, Tidak terinfeksi jamur kulit pada
Kandangserang kaki
5 Ibu Ruminah P 46th Kayugeritan Terinfeksi jamur Tinea Pedis
6 Ibu Tarmiah P 53th Pododadi Terinfeksi jamur Tinea Pedis
7 Bapak Tarmono L 60th Kayugeritan Terinfeksi jamur Tinea Pedis
8 Bapak Supardi L 46th Kutasari Terinfeksi jamur Tinea Pedis
9 Bapak Rusdi L 52th Kayugeritan Terinfeksi jamur Tinea Pedis
10 Bapak Kurdi L 48th Pododadi Terinfeksi jamur Tinea Pedis

Dari hasil pengamatan yang telah klompok kami lakukan pada 10 orang
pekerja tambang disungai giwing ada 9 orang yang terinfeksi jamur Tinea Pedis yang
ditandai adanya gatal-gatal pada area kulit kaki dan sela-sela jari kaki. Dari
pengakuan mereka, hal tersebut disebabkan karena terlalu lama di air selain itu air
sungai yang kotor juga menjadi salah satu faktor timbulnya jamur Tinea pedis
tersebut. Selain itu kurangnya perlengkapan mereka saat bekerja seperti penggunaan
sepatu but, sarung tangan dan lainnya juga menjadi faktor utama penyebab
terinfeksinya kulit mereka dari jamur Tinea Pedis. Kurang tahunya mereka dalam
pencegahan ataupun pengobatan infeksi jamur kulit juga mempengaruhi lamanya
penyembuhan selain itu juga karena mereka tidak terlalu memperdulikan hal tersebut
dan sudah dianggap biasa bagi mereka, padahal hal tersebut jika dibiarkan terlalu
lama akan menyebabkan infeksi yang cukup parah dan dapat menular kebagian tubuh
yang lain ataupun ke anggota keluarga yang tidak terinfeksi.
Hal yang paling kami perhatikan adalah kurang peduli atau kurang tahunya
mereka terhadap pentingnya menjaga kebersihan kulit agar terhindar dari infeksi
jamur tersebut. Oleh karena itu selain kami melakukan pengamatan kami juga
melakukan penyuluhan atau memberikan pengertian kepada mereka agar lebih
memperhatikan lagi kebersihan kulit mereka dan juga memberikan pengobatan yang
tepat kepada bagian tubuh yang terinfeksi jamur tersebut. Apabila meraka
memperhatikkan kebersihan kulitnya maka akan terhindar dari infeksi jamur kulit ,
hal itu dibuktikan dari 1 orang dari 10 orang pekerja yang kami amati tidak terinfeksi
jamur kulit. Hal itu karena 1 orang tersebut sangat memperhatikan kebersihan
kulitnya, Pak Rohmat menuturkan bahwa setiap selesai bekerja langsung segera
membersihkan diri menggunakan sabun dan air bersih, dan pada saat bekerja juga
menggunakan alat pelindung seperti sepatu but dan lainnya, selain itu jika merasa
gatal juga langsung diberikan obat salep, hal itu yang menjadikan Pak Rohmat tidak
terinfeksi jamur kulit.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan hasil 9
dari 10 Orang terinfeksi jamur Tinea Pedis, hal itu dibuktikan dari hasil wawancara
dan pengamatan bagian kaki para pekerja. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
terinfeksinya jamur Tinea Pedis diantaranya yaitu, kurang pengetahuan akan
pentingnya menjaga kebersihan diri, kurangnya penggunaan alat pelindung diri saat
bekerja, dan air sungai yang kotor terlebih saat musim hujan. Selain itu kurang
pedulinya pekerja juga menjadi faktor utama terinfeksinya jamur kulit tersebut.
Saat melakukan pengamatan kami memberikan penyuluhan atau pengertian
menganai pentingnya menjaga kebersihan diri dan juga pencegahan agar tidak
terinfeksi jamur kulit. Hal itu kami lakukan dengan cara memberikan leafleat kepada
para pekerja dan memberikan penjelasan kepada mereka.

Dokumentasi

Gambar kaki yang terinfeksi jamur Tinea Pedis


Gambar saat wawancara

Gambar saat penyuluhan

Gambar foto Bersama


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai