Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL : TRANSFORMASI KONSEP DIRI JAMAAH HAJI

(STUDI FENOMENOLOGI PADA KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI


LEMBAGA HAJI MUHAMMADIYAH JAWA BARAT)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu : Abdul Wahid. M.Si.

Disusun Oleh :
Muhammad Dafala Safutra
(11210530000063)

Kelas 5D MHU

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2023


ANALISIS JURNAL

A. IDENDITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Sosial Keagamaan
2. Volume : 13
3. Nomor :2
4. Halaman : 279-304
5. Tahun Penerbit : Desember 2019
6. Judul Jurnal : Transformasi Konsep Diri Jamaah Haji (Studi Fenomenologi
pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Lembaga Haji
Muhammadiyah Jawa Barat)
7. Nama Penulis : Imron Rosyidi, Encep Dulwahab

B. ABSTRAK JURNAL
1. Jumlah Paragraf : 1 Paragraf
2. Halaman : 1 Halaman
3. Ukuran Spasi : 1.0
4. Uraian Abstrak : Dalam jurnal ini, abstrak menjelaskan bahwa penelitian ini
bertujuan
untuk mengeksplorasi transformasi konsep diri pada jamaah haji
sebelum dan setelah melaksanakan ibadah haji. Metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan perspektif fenomenologis.
Temuan penelitian menunjukkan adanya perubahan konsep diri pada
jamaah haji, termasuk kurangnya keterampilan membaca Al-Quran,
kurangnya kedekatan dengan Allah, dan kurangnya kepedulian
terhadap orang lain sebelum haji. Setelah haji, terjadi transformasi
citra diri sebagai jamaah haji yang taat dengan beribadah berjamaah
dan peduli terhadap orang lain. Artikel ini juga menekankan
pentingnya konsep diri dalam komunikasi dan hubungan
interpersonal.

5. Keyword Jurnal : Jamaah, Haji, Komunikasi, Konsep Diri, Transformasi


C. PENDAHULUAN JURNAL
Dalam pendahuluan, penulis membahas tentang transformasi konsep diri pada jamaah haji
sebelum dan setelah melaksanakan ibadah haji. Mereka menjelaskan bahwa sebelum haji,
jamaah haji menghadapi tantangan seperti kurangnya keterampilan membaca Al-Quran,
kurangnya kedekatan dengan Allah, dan kurangnya kepedulian terhadap orang lain. Namun,
setelah haji, terjadi transformasi citra diri sebagai jamaah haji yang taat dengan beribadah
berjamaah dan peduli terhadap orang lain.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi transformasi konsep diri pada
jamaah haji sebelum dan setelah melaksanakan ibadah haji.serta pemahaman yang
holistik berdasarkan situasi yang wajar (natural setting) tentang transformasi konsep
diri jamaah haji yang diteliti.
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan perspektif
fenomenologis. Mereka menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, termasuk observasi
partisipatif, wawancara mendalam, analisis dokumen, dan tinjauan pustaka. Para peneliti
sendiri bertindak sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan data yang diperlukan.
F. HASIL PEMBAHASAN
Hasil pembahasan dalam jurnal ini menunjukkan bahwa transformasi konsep
diri jamaah haji dipengaruhi oleh berbagai faktor. Para peneliti menemukan bahwa
sebelum menunaikan ibadah haji, para jamaah haji menghadapi tantangan seperti
kurangnya kemampuan membaca Al-Quran, kurangnya kedekatan dengan Allah, dan
kurangnya kepedulian terhadap sesama. Namun setelah menunaikan ibadah haji,
terjadi transformasi signifikan pada konsep diri mereka. Mereka mengembangkan
citra diri baru sebagai jemaah haji yang taat dan menjalankan ibadah berjamaah dan
menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Para peneliti juga menyoroti pentingnya
konsep diri dalam komunikasi dan hubungan interpersonal. Mereka menekankan
bahwa konsep diri tidak terbentuk saat lahir tetapi dipelajari melalui pengalaman unik
dengan diri sendiri, individu terdekat, dan realitas dunia. Transformasi konsep diri
pada jamaah haji berdampak pada pola komunikasinya, karena mereka dapat
mengubah gaya komunikasi dan menjauhkan diri dari orang lain setelah haji. Secara
keseluruhan, temuan penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik
tentang transformasi konsep diri jamaah haji dan dampaknya terhadap komunikasi
dan hubungan interpersonal mereka. Hal ini menyoroti pentingnya ibadah haji dalam
membentuk konsep diri jamaah dan mempengaruhi pola komunikasi mereka.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam jurnal ini, dapat
disimpulkan bahwa melaksanakan ibadah haji memiliki dampak signifikan terhadap
transformasi konsep diri jamaah haji. Sebelum haji, jamaah haji menghadapi
tantangan seperti kurangnya keterampilan membaca Al-Quran, kurangnya kedekatan
dengan Allah, dan kurangnya kepedulian terhadap orang lain. Namun, setelah haji,
terjadi perubahan yang signifikan dalam konsep diri mereka. Mereka
mengembangkan citra diri baru sebagai jamaah haji yang taat dengan beribadah
berjamaah dan peduli terhadap orang lain.
Transformasi konsep diri ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
komunikasi keluarga, komunikasi interpersonal, dan pengalaman unik selama
menjalani ibadah haji. Konsep diri juga memiliki pengaruh yang besar dalam
komunikasi dan hubungan interpersonal seseorang. Selain itu, perubahan konsep diri
jamaah haji juga mempengaruhi pola komunikasi mereka dengan orang lain. Namun,
perubahan konsep diri pasca haji seringkali terjadi hanya pada tingkat simbolik, di
mana jamaah haji menciptakan citra diri baru sebagai "orang suci" yang diharapkan
untuk menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sosial mereka. Ekspektasi
ini muncul dari orang-orang yang dianggap penting dalam lingkungan mereka.
Kesimpulannya, melaksanakan ibadah haji memiliki dampak yang signifikan
pada transformasi konsep diri jamaah haji. Hal ini mempengaruhi pola komunikasi
dan hubungan interpersonal mereka. Studi ini memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang perubahan konsep diri jamaah haji dan dampaknya pada komunikasi dan
hubungan interpersonal mereka.
H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1. KELEBIHAN
 Eksplorasi mendalam: Jurnal menyajikan eksplorasi secara komprehensif dan detail
mengenai transformasi konsep diri jamaah haji sebelum dan sesudah menunaikan
ibadah haji.
 Perspektif fenomenologis: Penelitian ini mengadopsi perspektif fenomenologis, yang
memungkinkan pemahaman mendalam tentang pengalaman hidup dan makna
subjektif dari para partisipan.
 Teknik pengumpulan data ganda: Para peneliti menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data, termasuk observasi partisipatif, wawancara mendalam, analisis
dokumen, dan tinjauan pustaka, untuk mengumpulkan data yang kaya dan beragam.
 Keterlibatan peneliti: Para peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen kunci dalam
mengumpulkan data yang diperlukan, sehingga meningkatkan keaslian dan kekayaan
temuan.
 Konteks sosial dan budaya: Jurnal ini membahas konteks sosial dan budaya ibadah
haji di Indonesia, menyoroti pengaruh harapan masyarakat dan makna simbolis dari
ibadah haji. Secara keseluruhan, kekuatan-kekuatan ini berkontribusi pada
pemahaman yang komprehensif dan bernuansa tentang transformasi konsep diri
jamaah haji dan implikasinya terhadap komunikasi dan hubungan interpersonal.

2. KEKURANGAN
 Ukuran sampel yang terbatas: Jurnal mungkin memiliki ukuran sampel yang
terbatas, yang dapat mempengaruhi kemampuan generalisasi temuan.
 Kurangnya keberagaman peserta: Penelitian ini mungkin berfokus pada kelompok
jamaah haji tertentu, seperti mereka yang berasal dari wilayah atau demografi
tertentu, sehingga mungkin membatasi penerapan temuan ini pada populasi yang
lebih luas.
 Potensi bias: Para peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen kunci dalam
mengumpulkan data, yang dapat menimbulkan bias dalam interpretasi dan analisis
temuan.
 Kurangnya data longitudinal: Penelitian ini mungkin hanya menangkap transformasi
konsep diri sebelum dan sesudah haji, tanpa mempertimbangkan efek jangka
panjang atau perubahan dari waktu ke waktu.
 Terbatasnya pembahasan mengenai faktor budaya dan kontekstual: Meskipun jurnal
ini secara singkat menyebutkan konteks sosial dan budaya ibadah haji di Indonesia,
mungkin terdapat kekurangan dalam analisis dan diskusi mendalam tentang
bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi transformasi konsep diri.

Anda mungkin juga menyukai