Anda di halaman 1dari 34

Mata Kuliah : TRANSRADIAL PROSTHETICS

Beban Studi : 3 SKS


Modul 1 : Pengantar Transradial Prosthetics
Kegiatan Belajar 1: Transradial Amputasi
Kegiatan Belajar 2: Fungsi Transradial Prosthetics

Modul 2 : Komponen Transradial Prosthetics


Kegiatan Belajar 1 : Terminal device
Kegiatan Belajar 2 : Wrist Unit

Modul 3 : Sistem gerak prostesis


Kegiatan Belajar 1: Body Powered
Kegiatan Belajar 2 : Eksternal Powered

Modul 4 : Desain Harness


Kegiatan Belajar 1 : Harness Figure 8
Kegiatan Belajar 2 : Harness Figure 9

Modul 5 : Desain Socket Transradial Prosthetics


Kegiatan Belajar 1 : Desain Transradial Prosthetics
Kegiatan Belajar 2 : Trimline Transradial Prosthetics
Kegiatan Belajar 3 : Self suspending sockets
Kegiatan Belajar 4 : Harness suspension sockets

Modul 6 : Casting
Kegiatan Belajar 1 : Prosedur Casting
Kegiatan Belajar 2 : Plaster application
Kegiatan Belajar 3 : Alignment lines

Modul 7 : Cast Modification


Kegiatan Belajar 1 : Cast Modification
MODUL 1
TRANSRADIAL PROSTHETICS

Penulis:
Cica Tri Mandasari Ningsih, SST.OP,. M.Kes

PRODI DIII ORTOTIK PROSTETIK


JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2021
Daftar Isi
Hal
Pendahuluan.............................................................................................................
Kegiatan Belajar 1: Pengantar Transradial Prosthetics ........................................
Tujuan Pembelajaran Umum....................................................................................
Tujuan pembelajaran Khusus...................................................................................
Pokok-Pokok Materi................................................................................................
Materi.......................................................................................................................
Test Formatif............................................................................................................
Test terstruktur (praktikum).....................................................................................
Tugas Mandiri..........................................................................................................
Kegiatan Belajar 2: Biomechanical Principles ........................................................
Tujuan Pembelajaran Umum....................................................................................
Tujuan pembelajaran Khusus...................................................................................
Pokok-Pokok Materi................................................................................................
Materi.......................................................................................................................
Test Formatif..........................................................................................................
Test terstruktur (praktikum)...................................................................................
Tugas Mandiri........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 1 :
PENGANTAR TRANSRADIAL PROSTHETICS

1. Pendahuluan
A. Pengantar
Selamat pagi mas mba, ketemu lagi dengan saya. Pada kesematan kali ini saya
mengampu mata kuliah Transradial Prosthetics. Pada kesempatan pertama yang
tertuang dalam MODUL 1 dengan tema Pengantar Transradial Prosthetics yang
terdiri dari klompok belajar 1 yaitu Transradial Amputasi dan kelompok belajar 2
Fungsi Transradial Prosthetics

B. Deskripsi cakupan materi modul


Modul 1 ini membahas tentang :
1. Transradial Amputasi
2. Fungsi Transradial Prosthetic
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa mampu memahami
pengantar Transradial Prosthetics
2. Tujuan Instruksional Khusus :
a) Mahasiswa mampu Menjelaskan Pengertian Transradial Amputasi
b) Mahasiswa Mampu Menjelaskan Fungsi Transradial Prosthetic

3. Kegunaan Modul bagi Mahasiswa


Materi pada modul ke-1 ini mepunyai hubungan dengan semua modul
sesudahnya karena materi pada modul ini menjadi kunci sukses pada
penatalaksanaan Ortotik Prostetik.

4. Urutan Kegiatan Belajar


1. Kegiatan Belajar 1: Transradial Amputasi
2. Kegiatan Belajar 2 : Fungsi Transradial Prosthetic
5. Petunjuk Mempelajari Modul
Modul ini dikemas dalam 2 kegiatan belajar. Dua kegiatan belajar tersebut
disusun dengan urutan sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1: Transradial Amputasi
b. Kegiatan Belajar 2: Fungsi Transradial Prosthetic

6. Petunjuk Belajar
Teman - teman, proses pembelajaran tentang Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic yang sedang anda ikuti dapat berjalan dengan lebih baik
bila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
a. Bacalah materi tentang Introduction to Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic secara seksama
b. Bacalah referensi lainnya tentang Transradial Amputasi dan fungsi
Transradial Prosthetic dalam penatalaksanaan Transradial Prosthetic yang
berasal dari buku-buku referensi maupun mengunduh dari laman-laman
(situs) internet yang tersedia
c. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 2.
d. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas
dan diskusikan dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
e. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
f. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas
dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir
setiap unit.
g. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
h. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat Anda.
Kegiatan Belajar I : Transradial Amputasi
1. Pengertian Transradial Amputasi
Transradial Amputasi adalah amputasi yang menghilangkan tulang radius dan
ulna. Tujuan amputasi untuk mempertahankan sendi elbow atau lengan bagian
bawah. Transradial amputasi memberikan keuntungan bagi individu dibandingkan
dengan amputasi yang lebih proksimal misalnya elbow
disarticulation/transhumeral. Keuntungan utama adalah fungsi sendi siku masih
ada, tetapi jika amputasi terjadi pada level proksimal, maka rentang fleksi akan
berkurang. Dalam kasus level stump trans-radial yang panjang, gerakan pronasi
dan supinasi yang hampir normal. Tetapi jika amputasi pada level proksimal maka
gerakan pronasi dan supinasi semakin terbatas. Dengan kondisi sendi siku yang
masih utuh, ada kemungkinan menggunakan condylus humerus untuk dijadikan
suspensi prostesis, seperti socket trans-tibialis.

2. Fungsi Transradial Prosthetic adalah


a. Fungsional
Transradial Prosthetic berfungsi untuk menggantikan fungsional pada sendi
wrist dan juga finger. Maksud dari menggantikan fungsional sendi adalah
memberikan fungsi gerakan menggunakan sendi tiruan pada wrist dan hand.
Komponen wrist unit dan fingers pada transradial prosthetic bisa menggantikan
fungsi anatomi sendi seperti gerakan fleksi, ekstensi, menjepit, memegang,
membawa suatu benda. Dengan sistem penggerak body powered dan external
powered, transradial prosthetic bisa mengembalikan fungsi tubuh yang hilang,
walaupun tidak bisa menyerupai sama persis dengan fungsi lengan yang hilang
akan tetapi . Transradial Prosthetic tidak bisa merasakan rangsangan pada kulit
dan juga gerakan tangan yang rumit mungkin tidak bisa sama persis.

b. Kosmetik
Fungsi lain dari Transradial Prosthetic adalah sebagai penunjang kosmetik.
Fungsi sebagai kosmetik tidak bisa digunakan untuk fungsional seperti menjepit,
membawa, menulis dan bekerja. Prostesis ini tidak ada pergerakan pada wrist
joint maupun finger. Pada umumnya pasien memilih prostesis ini karena
menginginkan harga yang terjangkau.
MODUL 2
KOMPONEN TRANSRADIAL PROSTHETICS

1. Pendahuluan
A. Pengantar
Pada pertemuan pertama kalian sudah mempelajari pengertian amputasi
dan prosthesis tansradial, maka dari itu kita lanjutkan pertemuan ke 2 ini kita akan
membahas mengenai macam-macam komponen transradial prosthetics. Sama
halnya dengan prosthesis yang lain, TRP ini mempunyai komponen-komponen
pendukung yang sling mendukung untuk terciptanya kenyamanan dan fungsional
dari TRP
B. Deskripsi cakupan materi modul
Modul 1 ini membahas tentang :
1. Terminal device
2. Wrist Unit
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa mampu memahami pengantar
Transradial Prosthetics
2. Tujuan Instruksional Khusus :
b. Mahasiswa mampu Menjelaskan dan menyebutkan macam-macam
Terminal device
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan dan menyebutkan macam-macam
Wrist Unit
2. Kegunaan Modul bagi Mahasiswa
Materi pada modul ke-1 ini mepunyai hubungan dengan semua modul
sesudahnya karena materi pada modul ini menjadi kunci sukses pada
penatalaksanaan Ortotik Prostetik.

3. Urutan Kegiatan Belajar


a. Kegiatan Belajar 1: Transradial Amputasi
b. Kegiatan Belajar 2 : Fungsi Transradial Prosthetic
4. Petunjuk Mempelajari Modul
Modul ini dikemas dalam 2 kegiatan belajar. Dua kegiatan belajar tersebut
disusun dengan urutan sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1: Transradial Amputasi
b. Kegiatan Belajar 2: Fungsi Transradial Prosthetic

5. Petunjuk Belajar
Teman - teman, proses pembelajaran tentang Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic yang sedang anda ikuti dapat berjalan dengan lebih baik
bila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
a. Bacalah materi tentang Introduction to Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic secara seksama
b. Bacalah referensi lainnya tentang Transradial Amputasi dan fungsi
Transradial Prosthetic dalam penatalaksanaan Transradial Prosthetic yang
berasal dari buku-buku referensi maupun mengunduh dari laman-laman
(situs) internet yang tersedia
c. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 2.
d. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas
dan diskusikan dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
e. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
f. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas
dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir
setiap unit.
g. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
h. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat Anda.
Kegiatan Belajar 1 : Terminal device
a. Pengertian terminal device
Terminal device adalah komponen yang digunakan untuk menggantikan
tangan yang hilang. Terminal device dapat aktif atau pasif dan dapat berbentuk
seperti tangan atau kait atau menjadi alat khusus yang dibutuhkan oleh pasien
untuk melaksanakan tugas fungsionalnya atau pekerjaannya.
b. Pasif terminal device
Banyak orang merasa menggunakan prostesis ekstremitas atas lebih sulit
daripada melakukan aktivitas fungsional tanpa prostesis. Sebuah prostesis
fungsional bisa menjadi rumit dan / atau besar, membuat masalah kosmetik.
Pasif terminal device seringkali lebih dapat diterima secara kosmetik.
Selain kosmetik, perangkat ini mungkin berguna untuk beberapa aktivitas seperti
membawa tas, memegang stang sepeda, atau sekadar berfungsi untuk
menstabilkan objek yang sedang dikerjakan oleh tangan lain. Ada berbagai
terminal device pasif yang tersedia yang dapat memiliki fungsi berbeda. Beberapa
memiliki jari yang dapat ditekuk yang dapat diposisikan untuk memegang benda
dan beberapa memiliki lampiran untuk alat.
c. Aktif terminal device (Prehensile)
Aktif terminal device atau prehensile dapat digunakan untuk
menggenggam objek. Aktif terminal device dapat berupa perangkat pembuka atau
penutup.
 Perangkat pembuka ditutup dengan pegas atau karet gelang dan dibuka
saat kabel pengontrol ditarik.
 Perangkat penutup sukarela tetap terbuka dan akan menutup saat kabel
pengontrol ditarik.
Perangkat aktif hadir dalam dua variasi dasar yang terlihat seperti tangan, dan
yang seperti “hooks” atau “kait”.
1. Hooks
Menggunakan Hooks sebagai terminal device memberikan kemampuan
fungsional yang lebih besar. Ini lebih efisien secara mekanis daripada tangan dan
memiliki kemampuan untuk menggenggam benda besar dan kecil. Ini ringan dan
memungkinkan pengguna untuk melihat permukaan menggenggam suatu objek.
Namun Hooks ini mungkin tidak dapat diterima dikarenakan perspektif kosmetik
yang jelek untuk beberapa pengguna

2. Hands
Active prosthetic hands memiliki kemampuan prehension yang terbatas
karena gesekan dalam mekanisme tangan dan ketahanan cover kosmetik. Karena
kurangnya presisi, Hands mungkin sulit digunakan oleh penderita amputasi
bilateral dengan fungsi yang baik. Salah satu kelemahan Hands adalah mereka
menghalangi pandangan dari objek yang pasien coba pegang

d. Special Terminal device


Special Terminal device dibuat khusus atau custom, beberapa orang
mungkin memerlukan alat khusus untuk melaksanakan tugas pekerjaan atau hobi
khusus mereka. Special Terminal device dapat dibuat khusus sesuai dengan
kebutuhan pemakainya atau ada juga berbagai Special Terminal device yang dapat
dipesan dari perusahaan prostetik.
MODUL 3
SISTEM GERAK PROSTESIS

1. Pendahuluan
A. Pengantar
Setelah kita mempelajari tentang komponen protetic hand, selanjutnya kita
akan mempelajari system gerak prosthesis Transradial prostetik. Ada 2
sistem penggerak pada TRP, yaitu body powered dan external powered

B. Deskripsi cakupan materi modul


Modul 1 ini membahas tentang :
1. Body powered
2. External powered
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa mampu memahami sistem
gerak prostesis Transradial Prosthetics
2. Tujuan Instruksional Khusus :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Body powered
Transradial Prosthetics
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian External powered
Transradial Prosthetics
2. Kegunaan Modul bagi Mahasiswa
Materi pada modul ke-3 ini mepunyai hubungan dengan semua modul
sesudahnya karena materi pada modul ini menjadi kunci sukses pada
penatalaksanaan Ortotik Prostetik.
3. Urutan Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1: Body powered
b. Kegiatan Belajar 2 : External powered
4. Petunjuk Mempelajari Modul
Modul ini dikemas dalam 2 kegiatan belajar. Dua kegiatan belajar tersebut
disusun dengan urutan sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1: Body powered
b. Kegiatan Belajar 2: External powered
5. Petunjuk Belajar
Teman - teman, proses pembelajaran tentang Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic yang sedang anda ikuti dapat berjalan dengan lebih baik
bila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
a. Bacalah materi tentang Introduction to Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic secara seksama
b. Bacalah referensi lainnya tentang Transradial Amputasi dan fungsi
Transradial Prosthetic dalam penatalaksanaan Transradial Prosthetic yang
berasal dari buku-buku referensi maupun mengunduh dari laman-laman
(situs) internet yang tersedia
c. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 2.
d. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas
dan diskusikan dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
e. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
f. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas
dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir
setiap unit.
g. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
h. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat Anda.

Kegiatan Belajar 1 : Body powered


Body powered prostesis menggunakan kombinasi harness, tali kontrol
dan kabel bersama dengan gerakan sendi untuk mengoperasikan komponen
prostetik seperti terminal device atau elbow unit.
 Keuntungan menggunakan Body powered prostesis adalah bahwa
prosthesis tersebut dapat diandalkan, biaya rendah dan ringan. Body
powered prostesis memiliki lebih sedikit bagian yang bergerak dan
karenanya membutuhkan lebih sedikit perawatan daripada perangkat
eksternal powered.
 Kerugian menggunakan Body powered prostesis adalah bahwa sistem
kontrol (harness dan strap) perlu diperluas ke sisi kontralateral tubuh dan
memerlukan gerakan tubuh yang besar untuk mengoperasikan perangkat.
Semakin proksimal tingkat amputasi, semakin sulit menggunakan Body
powered prostesis karena berkurangnya daya ungkit dan panjang lengan.
 Misalnya. Untuk amputasi trans-radial, pada gerakan ekstensi elbow,
fleksi shoulder, dan abduksi shoulder mengoperasikan terminal device.
Kabel control dapat disesuaikan sehingga pasien dapat bekerja dengan
terminal device dalam posisi nyaman mereka sendiri.

Kegiatan Belajar 2 : External powered


External powered prosthesis menggunakan perangkat eksternal seperti
baterai untuk mengoperasikan komponen prostetik. Perangkat ini bisa mahal,
kurang dapat diandalkan, dan membutuhkan lebih banyak perawatan daripada
perangkat Body powered.
Saat ini, prostesis mioelektrik
adalah prostesis ekstremitas atas
bertenaga eksternal yang paling umum
digunakan.
Myoelectrik Prostesis
dikendalikan melalui impuls otot.
Elektroda ditempatkan pada kulit stump
dan ketika otot berkontraksi, ia
menerima impuls listrik dari otot.
Impuls otot diperkuat 300.000 kali,
melalui penggunaan baterai, untuk
menghasilkan daya yang cukup untuk mengoperasikan Prostesis. Listrik dari
impuls otot tidak menjalankan motor Prostesis.
Harus ditekankan bahwa perangkat myoelectric bukan tangan "bionik"
atau robotic. Jadi pasien harus dilatih untuk membuat kontraksi otot, dan
kontraksi ini akan memicu gerakan motor di prosthesis tangan.
Tangan tidak terasa karena tidak ada hubungan dengan syaraf pada kulit,
dan pasien tidak hanya membuat tangan bergerak dengan memikirkannya
(berbeda dengan robotic hand, dengan memikirkannya tangan sudah bisa
bergerak, missal saya mau mengambil gelas, tangan sudah otomatis bergerak).
Prostesis myoelectric dapat digunakan untuk semua tingkat amputasi. Elektroda
harus ditempatkan pada otot besar (jika memungkinkan).
Misalnya untuk amputasi trans-radial, area yang paling umum untuk
penempatan elektroda adalah satu di kelompok otot ekstensor dan satu di
kelompok otot fleksor lengan bawah. Perangkat terminal kemudian dapat dibuka
dengan menggunakan otot-otot ekstensor dan ditutup dengan mengkontraksikan
otot-otot fleksor.
MODUL 4
DESAIN HARNESS

1. Pendahuluan
A. Pengantar
Setelah kita mempelajari tentang system gerak pada prostetic hand,
selanjutnya kita akan mempelajari harnessing, yang mana berfungsi
sebagai suspense prostesis. Ada 2 tipe harnessing pada TRP, yaitu Harness
Figure 8 dan Harness Figure 9

B. Deskripsi cakupan materi modul


Modul 4 ini membahas tentang:
1. Harness Figure 8
2. Harness Figure 9

C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa mampu memahami profil dan
cara kerja harnessing pada Transradial Prosthetics
2. Tujuan Instruksional Khusus :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Harness Figure 8
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Harness Figure 9
2. Kegunaan Modul bagi Mahasiswa
Materi pada modul ke-4 ini mepunyai hubungan dengan semua modul
sebelumnya dan sesudahnya karena materi pada modul ini menjadi kunci sukses
pada penatalaksanaan Ortotik Prostetik.
3. Urutan Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1: Harness Figure 8
b. Kegiatan Belajar 2: Harness Figure 9
4. Petunjuk Mempelajari Modul
Modul ini dikemas dalam 2 kegiatan belajar. Dua kegiatan belajar tersebut
disusun dengan urutan sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1: Harness Figure 8
b. Kegiatan Belajar 2: Harness Figure 9
5. Petunjuk Belajar
Teman - teman, proses pembelajaran tentang Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic yang sedang anda ikuti dapat berjalan dengan lebih baik
bila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
a. Bacalah materi tentang Introduction to Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic secara seksama
b. Bacalah referensi lainnya tentang Transradial Amputasi dan fungsi
Transradial Prosthetic dalam penatalaksanaan Transradial Prosthetic yang
berasal dari buku-buku referensi maupun mengunduh dari laman-laman
(situs) internet yang tersedia
c. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 2.
d. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas
dan diskusikan dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
e. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
f. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas
dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir
setiap unit.
g. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
h. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat Anda

Kegiatan Belajar 1: Harness Figure 8


Desain harness ada tiga desain harnes dasar, harnes “Figure 9”, harnes
“Figure 8”, dan harnes sadel bahu dengan tali dada. Desain mungkin perlu
dimodifikasi untuk beberapa orang yang diamputasi, tergantung pada kemampuan
fungsional mereka, kekuatan dan aktivitas yang diperlukan untuk dilakukan
dengan prostesis.

a. Harness Figure 8
Harness Figure 9 terutama digunakan untuk soket self suspending yang hanya
membutuhkan harness untuk mengoperasikan terminal device, bukan untuk
suspensi prostesis

Figure of 9 harness. (Adapted from Smith, Michael & Bowkder, 2004, p135)

b. Harness Figure 8

Harness Figure 8 adalah harness paling populer dan dapat digunakan untuk
suspensi prostesis dan mengontrol terminal device
Figure of 8 harness Adapted from CSPO, 1997, p43

Selama proses assessment terhadap pasien, penting untuk mengetahui


tujuan dan aktivitas pasien yang ingin mereka lakukan dengan prostesis. Desain
prostesis dan pemilihan komponen akan berhubungan dengan hasil selama
assessment. Misalnya, jika pasien Anda perlu kembali bekerja di lokasi
konstruksi, maka Anda perlu mempertimbangkan terminal device yang paling
tepat yang akan berfungsi untuknya.
MODUL 5
DESAIN SOCKET TRANSRADIAL PROSTHETICS

1. Pendahuluan
A. Pengantar
Setelah kita mempelajari tentang harnessing pada transradial prosthetic,
selanjutnya kita akan mempelajari Desain Transradial Prosthetics, dalam
mempelajari desain prosthesis kita akan mempelajari beberapa kompetensi
dasar yang mendukung yaitu Socket, Trimline Transradial Prosthetics, Self
suspending sockets, Harness suspension sockets

B. Deskripsi cakupan materi modul


Modul 5 ini membahas tentang:
1. Desain Socket Transradial Prosthetics
2. Trimline Transradial Prosthetics
3. Self suspending sockets
4. Harness suspension sockets

C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa mampu memahami profil dan
cara kerja harnessing pada Transradial Prosthetics
2. Tujuan Instruksional Khusus :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Desain Socket
Transradial Prosthetics
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Trimline Transradial
Prosthetics
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Self suspending
sockets
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Harness suspension
sockets
2. Kegunaan Modul bagi Mahasiswa
Materi pada modul ke-5 ini mepunyai hubungan dengan semua modul
sebelumnya dan sesudahnya karena materi pada modul ini menjadi kunci sukses
pada penatalaksanaan Ortotik Prostetik.
3. Urutan Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1 : Desain Socket Transradial Prosthetics
b. Kegiatan Belajar 2 : Trimline Transradial Prosthetics
c. Kegiatan Belajar 3 : Self suspending sockets
d. Kegiatan Belajar 4 : Harness suspension sockets

4. Petunjuk Mempelajari Modul


Modul ini dikemas dalam 4 kegiatan belajar. Empat kegiatan belajar tersebut
disusun dengan urutan sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1 : Desain Socket Transradial Prosthetics
b. Kegiatan Belajar 2 : Trimline Transradial Prosthetics
c. Kegiatan Belajar 3 : Self suspending sockets
d. Kegiatan Belajar 4 : Harness suspension sockets
5. Petunjuk Belajar
Teman - teman, proses pembelajaran tentang Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic yang sedang anda ikuti dapat berjalan dengan lebih baik
bila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
a. Bacalah materi tentang Introduction to Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic secara seksama
b. Bacalah referensi lainnya tentang Transradial Amputasi dan fungsi
Transradial Prosthetic dalam penatalaksanaan Transradial Prosthetic yang
berasal dari buku-buku referensi maupun mengunduh dari laman-laman
(situs) internet yang tersedia
c. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 2.
d. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas
dan diskusikan dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
e. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
f. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas
dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir
setiap unit.
g. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
h. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat Anda

Kegiatan Belajar 1 : Desain Socket Transradial Prosthetics


Desain Socket Trans Radial
Soket harus dirancang untuk:
• Nyaman
• Mendukung dengan gaya yang kuat/baik
• berfungsi mendukung gerakan stump

Ada banyak variasi desain socket untuk amputasi trans-radial, dengan empat tipe
dasar. Penggunaan masing-masing jenis mirip dengan desain soccket Trans-tibial
dan tergantung pada panjang stump, tingkat aktivitas pasien.
Empat desain dasar soket TR adalah:

1. Plug-fit (or standard)


2. North Western
3. Muenster
4. Strathclyde Supra Olecranon socket
1. Plug fit
Seperti namanya, Plug fit ini adalah desain yang sangat mendasar, yang
menggunakan tekanan melingkar (dan terkadang bantalan ujung) untuk
mentransfer gaya antara stump dan prostesis. Aspek anterior dan posterior socket
diratakan/flat untuk memberikan kontrol rotasi. Ini dapat digunakan pada pasien
dengan stump panjang dengan cakupan jaringan lunak yang baik. Trimline
anterior biasanya cukup distal untuk memungkinkan fleksi penuh. Trimline
medial dan lateral berada di distal epicondylus dan trimline posterior setinggi
olecranon. Hal ini memungkinkan untuk gerakan supinasi/pronasi. Desain ini
tidak menjadi suspensi dan maka dari itu desain ini masih membutuhkan harness
2. North Western
Fungsi dasar desain ini sangat mirip dengan PTB-SC. Socket ini
memiliki medial flare dan lateral flare yang bermula dari proksimal ke
epicondylus humerus dan memberikan suspensi. Penambahan flare pada aspek
medial dan lateral socket juga membantu menjaga protesis tetap stabil dalam
mentransfer kekuatan. Jenis desain ini sering digunakan untuk pasien yang
memiliki stump sedang – panjang.
3. Muenster
Fungsi dasar desain ini sangat mirip dengan fungsi PTB-SCSP. Socket
ini memiliki medial flare dan lateral flare, serta trimline posterior yang yang
bermula dari proksimal ke olecranon (seperti bagian suprapatella PTB-SCSP).
Desain ini memberikan suspensi dan stabilitas yang sangat baik untuk stump
pendek - menengah. trimline socket ini sangat "tinggi". Trimline anterior sampai
proksimal ke tingkat lipatan cubiti (cubital fold) dan trimline posterior menutupi
olecranon.
Salah satu kelemahan dari desain ini adalah
membatasi jangkauan fleksi dan
ekstensi pada pasien, namun karena
pasien dengan stump pendek
biasanya memiliki rentang gerak

Flexio Extension
n
yang berkurang, jauh lebih penting untuk kepentingan menyediakan socket yang
stabil.
ROM dari ekstensi siku ke fleksi siku dengan Muenster socket adalah
sekitar 70 derajat – dari sekitar 35 derajat ekstensi hingga sekitar 105 derajat
fleksi.
4. Strathclyde Supra Olecranon socket
SSOS menggunakan suspensi hingga menutupi di atas area supra
olecranon pada tendon trisep. Soket memiliki medial dan lateral "wings" yang
memanjang di atas epicondylus sejajar dengan humerus. Fungsi utama wings
adalah untuk mempertahankan posisi soket pada stump, bukan untuk memberikan
suspensi. Seperti desain Muenster, SSOS membatasi rentang ekstensi siku pasien.
Dalam kasus stump trans-radial yang panjang, pronasi dan supinasi yang
hampir normal bisa dipertahankan. Namun soket yang lebih pendek tidak akan
memberikan distribusi kekuatan yang baik dan tidak ada perlekatan untuk strap.
Pembatasan pronasi dan supinasi dapat diatasi dengan abduksi/adduksi humerus
atau rotasi pada wrist unit.
Desain yang dibahas sejauh ini memiliki perbedaan yang jelas, tetapi
terkadang pasien memiliki berbagai kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh
satu desain saja. Diskusi selanjutnya membahas pada variasi trimline yang dapat
dibuat dengan memodifikasi trimlines

Kegiatan Belajar 2 : Trimline Transradial Prosthetics


a. Trimline anterior akan bervariasi tergantung pada panjang stump. Long
Stump tidak membutuhkan trimline yang proksimal, stump pendek akan
membutuhkan trimline sangat proksimal. (Sekali lagi, ini mirip dengan soket
Trans-tibial).
b. Harus ditrimm untuk memungkinkan fleksi maksimum sendi siku.
c. Trimline medial dan lateral harus memanjang hingga ke tengah condylus
medial dan lateral, dan dalam kasus suspensi supracondylar, trimlines berada
di proksimal.
d. Trimline posterior memanjang ke distal olecranon atau menutupi olecranon
dengan relief untuk area ini.

Tujuan dari trimlines medial dan lateral adalah


a. Untuk memungkinkan attachment suspensi diposisikan dekat dengan centre
elbow joint
b. Untuk melindungi epicondylus dari tekanan attachment.

Trimline anterior
a. Untuk stump trans-radial yang panjang, trimline dapat 1/3 dari jarak dari
ujung distal stump.
b. Stump trans-radial dengan level sedang akan membutuhkan garis trim untuk
mencapai 2/3 dari jarak dari ujung distal stump.

c. Stump yang level pendek akan mendapatkan trimline yang


memanjang/menutupi cubital crease atau lebih proximal.
Jika anterior wall diperpanjang lebih proksimal, maka jangkauan fleksi
yang tersedia akan berkurang, menjadi antara 70 hingga 90 derajat fleksi. Form
arm/ lengan prostesis dapat difleksikan terlebih dahulu hingga sekitar 30 derajat
untuk memberikan posisi terminal device yang lebih fungsional, hal itu
dinamakan initial flexion
Step up” hinges dapat digunakan yang meningkatkan jangkauan fleksi.
Mereka dilengkapi dengan mekanisme yang meningkatkan jangkauan gerakan
sebanyak 2 hingga 3 kali lipat. Namun ada peningkatan kekuatan yang diperlukan
untuk memfleksikan form arm yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan
preskripsi

Kegiatan Belajar 3 : Self suspending sockets


Self suspending sockets, Seperti namanya, ini adalah socket yang mempunyai
suspensi pada socketnya itu sendiri. Ini biasanya menggunakan struktur kerangka
skeletal di sekitar sendi siku.
Keuntungan menggunakan socket self suspending adalah:
1. Lebih mudah untuk dipakai dan dilepas (tidak memerlukan harness suspensi).
2. Tidak terlalu restriktif pada sisi kontralateral.
3. Saat digunakan dengan komponen yang body powered, self suspensi dapat
digunakan dengan tali kontrol/straps yang minimal.

Kerugian dari socket self suspending;


1. Pembatasan rentang gerak siku.
2. Pembatasan pronasi dan supinasi.
3. Dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada area suspensi bagi pasien yang
melakukan pekerjaan berat.

Indikasi untuk socket self suspending:


1. Ketika kosmetik itu penting.
2. Penggunaan pasif
3. Jaringan parut pada axila ipsilateral.
4. Preferensi pasien.
5. Stump pendek.

Kontraindikasi untuk socket self suspending:


1. Tahap awal pasca operasi (mungkin memerlukan strap suspensi/harnessing
untuk keamanan tambahan)
2. Pemasangan anak-anak (anak mungkin memerlukan strap suspensi/harnessing
untuk mencegah anak melepas prostesis).
3. Scar tissue pada kulit di area suspensi.

Kegiatan Belajar 4 : Harness suspension sockets


Penggunaan suspensi harness untuk amputasi trans-radial mungkin diperlukan
jika:
1. Orang yang diamputasi memiliki stump yang pendek dan merupakan pengguna
prostetik yang berat.
2. Diamputasi baru dengan edema dan nyeri
3. Di mana retensi prostesis adalah hal yang paling penting
4. Diamputasi bilateral, tergantung pada preskripsi.
5. Diamputasi yang selalu memiliki sistem ini dan tidak ingin berubah. (keinginan
pasien)
6. Anak kecil untuk mencegah mereka melepas prostesis
MODUL 6
CASTING TRANSRADIAL PROSTHETICS

1. Pendahuluan
A. Pengantar
Setelah kita mempelajari tentang desain socket transradial prosthetic,
selanjutnya kita akan mempelajari casting transradial prosthetics, dalam
mempelajari casting transradial prosthetics kita akan mempelajari
beberapa kompetensi dasar yang mendukung yaitu Prosedur Casting,
Plaster application, Alignment lines

B. Deskripsi cakupan materi modul


Modul 6 ini membahas tentang:
1. Prosedur Casting
2. Plaster application
3. Alignment lines

C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa mampu memahami prosedur
casting dan cara Teknik casting
2. Tujuan Instruksional Khusus :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikkan Prosedur
Casting
b. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikkan Plaster
application
c. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikkan Alignment lines
2. Kegunaan Modul bagi Mahasiswa
Materi pada modul ke-6 ini mepunyai hubungan dengan semua modul
sebelumnya dan sesudahnya karena materi pada modul ini menjadi kunci sukses
pada penatalaksanaan Ortotik Prostetik.
3. Urutan Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1 : Prosedur Casting
b. Kegiatan Belajar 2 : Plaster application
c. Kegiatan Belajar 3 : Alignment lines
4. Petunjuk Mempelajari Modul
Modul ini dikemas dalam 3 kegiatan belajar. Empat kegiatan belajar tersebut
disusun dengan urutan sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1 : Prosedur Casting
b. Kegiatan Belajar 2 : Plaster application
c. Kegiatan Belajar 3 : Alignment lines
5. Petunjuk Belajar
Teman - teman, proses pembelajaran tentang Transradial Amputasi dan Fungsi
Transradial Prosthetic yang sedang anda ikuti dapat berjalan dengan lebih baik
bila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
a. Bacalah materi tentang casting transradial prosthetics secara seksama
b. Bacalah referensi lainnya tentang casting transradial prosthetics yang
berasal dari buku-buku referensi maupun mengunduh dari laman-laman
(situs) internet yang tersedia
c. Pelajari secara berurutan kegiatan belajar 1 sampai dengan 3.
d. Kerjakan latihan-latihan / tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas
dan diskusikan dengan fasilitator / tutor pada saat kegiatan tatap muka.
e. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda
mengingat.
f. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas
dan cocokkan jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir
setiap unit.
g. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman Anda dan
konsultasikan kepada fasilitator
h. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mempelajari materi dalam
modul ini tergantung dari kesungguhan Anda dalam mengerjakan latihan.
Untuk itu belajarlah dan berlatih secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat Anda

Kegiatan Belajar 1 : Prosedur Casting


Casting untuk prostesis trans-radial
Pemeriksaan pasien menyeluruh harus dilakukan sebelum menentukan
preskripsi dan casting. Dalam prosedur casting, tandai tonjolan tulang dan area
yang perlu dimodifikasi dalam proses rektifikasi. Pasangkan stockinet pada stump
untuk memastikan jaringan tidak terganggu/ jika ada luka tidak terganggu.
Kencangkan stocking dengan tali elastis yang ditempatkan pada angka 8 di sekitar
ekstremitas kontralateral.

1. Landmarks/ penandaan
Tandai pada bony prominences dan daerah lainnya yang perlu ditandai (scar
tissue/ luka) pada
a. Medial and lateral epicondyles of the humerus
b. Olecranon process
c. Cut end of radius and ulnar
d. Scarred areas
e. Graft areas
f. Neuromas
g. Approximate proximal trimline
Pastikan semua pengukuran dilakukan pada
a. Sisi sound side:
 Distance from the medial epicondyle to tip of thumb
 Circumference at metacarpophalangeal joints

b. Pada stump side :

1. Distance from the medial epicondyle to stump end


2. Proximal and distal stump circumference
3. Diameter at epicondyles and above epicondyles

Posisi casting TRP


1. Stump pada posisi di sekitar 45 sampai 60 derajat fleksi dan
pronasi/supinasi netral.
2. Posisi fleksi stump penting ketika trimlines dinaikkan ke proksimal ke siku
untuk memudahkan identifikasi olecranon dan epicondylus.
3. Memberi penekanan di atas radius posterior dan anterior dan ulnaris akan
membantu menstabilkan stump terhadap socket dan mencegah rotasi

Anda mungkin juga menyukai