Anda di halaman 1dari 23

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CRITICAL INCIDENT PADA

PEMBELAJARAN TAJWID AL-QUR’AN DI MTS RAUDHATUSSIBYAN

SUNGAI RANGAS ULU

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
ZAINUDDIN

INTITIUT AGAMA ISLAM ( IAI ) DARUSSALAM

MARTAPURA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu unsur atau dorongan manusia untuk mendaptkan tujuan

dan pendidikan mencakup ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mampu tersampaikan

kepada suatu insan melalui proses pengamatan, pengajaran, dan penerapan. Sebagaimana

pendidikan yang terdiri dari dua unsur penyusun antara pengetahuan dan keterampilan, yang

menjadi sebuah kesatuan pengantar insan berperilaku dan berpikir. Sejalan dengan fungsi

pendidikan menurut David Popenoe yang layaknya mampu menggambarkan makna tersebut,

pendidikan. terdiri dari empat fungsi secara umum yaitu sebagai transmisi (pemindahan)

budaya, memberikan ketangkasan peranan sosial yang dimiliki, membentuk karakter pribadi

individu, dan mampu menjadi sumber inovasi sosial yang ada. Agaknya pendidikan lantas

tidak sekadar menjadi bentuk upaya menjadi insan yang lebih baik dalam menguasai suatu

hal, melainkan menjadi sarana untuk mempertahankan hidup, mengetahui lebih dalam hakikat

diri sendiri hingga melahirkan insan yang mampu menjadi pemecah masalah yang ada. 1

Pendidikan di laksanakan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber manusia.

Sebagai mana tercantum pada surah ( Al-Baqarah: 121) Surat An-Nahl ayat 126:

‫لصِ ِِبيْ َن‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ


ّّٰ ّ‫صبَ ْرُُْت ََلَُو َخْي ٌر ل‬
َ ‫َوا ْن َعاقَ ْب تُ ْم فَ َعاقبُ ْوا ِبثْ ِل َما عُ ْوقْب تُ ْم بهٖۗ َولَ ِٕى ْن‬

Artinya: Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan

siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya

itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. ( Al-Baqarah: 121)

Ayat tersebut memberi tuntutan kepada Nabi Muhammad SAW mengenai tata cara

berdakwah dan membalas perbuatan orang yang menyakitinya. Peristiwa ini merupakan salah

1
Wardha Aziz, Adib Amrullah, Ibu Pertiwi Mengajar Kembali, (Surabaya, Agustus 2020), H. 9
satu pendidikan bagi manusia ketika menghadapi situasi yang serupa, seperti sakit hati

terhadap sikap atau perkataan orang lain. Jika seseorang mengalami hal tersebut, sikap terbaik

yang dapat dilakukan adalah bersabar dan tidak membalasnya dengan perbuatan yang lebih

menyakiti.2

Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut, maka diperlukan pembelajaran dimana guru

berperan sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing, untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Guru bertugas untuk membangun manusia dalam

hal ini generasi masa depan. Oleh karena itu, menjadi seorang guru diperlukan suatu kealihan

sendiri dalam menjalankan tugas untuk mendidik peserta didik, keahlihan dalam menjalankan

tugas sering dikenal dengan kompetensi. Kompetensi merupakan kemampuan, atau

kapabilitas yang diterapkan dan menghasilkan kinerja (Performance) yang baik. Kemampuan

tersebut melekat pada individu.3 Oleh karena itu, guru harus memahami dengan baik tentang

proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan serta menyediakan lingkungan

belajar yang tepat dan serasi bagi para siswa. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka guru

harus menciptakan kegiatan yang efektif dalam pelajaran Ilmu tawid dalam membaca Al-

Qur’an.

Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan efektif apabila guru mampu

menggunakan strategi mengajar yang tepat. Hal tersebut disebabkan strategi mempunyai andil

yang cukup besar dalam kegiatan blear dalam pelajaran Ilmu tajwid dalam membaca Al-

Qur’an. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa, akan ditemukan oleh

kerelevansian penggunaan suatu strategi yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan

pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan strategi yang tepat, sesuai dengan

standar keberhasilan yang tercapai di dalam tujuan strategi yang dipergunakan dalam kegiatan

belajar mengajar yang bermacam-macam penggunaannya tergantung dari rumusan tujuan.4

2
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 10.
3
Heronimus, Mengajar Dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar, (Delu Pingge, 2020
4
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Renika cipta, 1995), h. 5
Hartono, dkk, dalam bukunya PAIKEM menyebutkan bahwa strategi pembelajaran

aktif yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran diantaranya

adalah strategi Critical Incident (pengalaman penting) yaitu strategi untuk mengaktifkan

siswa sejak dimulainya pembelajaran yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan

pengalamannya yang sesuai dengan topik materi yang disampaikan. Dengan strategi ini

peserta didik terlibat langsung secara aktif dan dapat membantu siswa dalam berkonsentrasi,

mengajukan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan, serta menggugah diskusi.5

Dengan adanya suatu metode membuat kegiatan belajar mengajar lebih efisien dalam

proses pembelajaran demi mencapai tujuan dari pengajaran. Adanya suatu metode

pembelajaran, menjadikan guru dapat mengatur lingkungan belajar dengan gairah dan lebih

memotivasi peserta didik agar tidak belajar dengan monoton dan membosankan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di Madrasah sanawiyah

Raudhatussibyan Kecamatan Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar merupakan salah satu

lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Kementerian Agama dan

statusnya sudah diakui sehingga diperlakukan setara dengan sekolah lainnya, dengan

demikian sekolah ini mengunakan kurikulum Kementerian Agama diantara mata pelajaran

yang diajarkan adalah mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadist

merupakan pelajaran yang mencakup beberapa aspek bacaan, dimana guru dituntut untuk bisa

menyampaikan materi pelajaran sesuai tujuan yang diharapkan.6 Terutama masalah tajwit

menurut guru Al-Qur’an Hadist dalam penyampaian materi ini biasanya digunakan metode

demonstrasi karena dalam materi Ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an banyak memerlukan

praktek langsung sehingga metode strategi Critical Incident sangat tepat digunakan ketika

menjelaskan materi pelajaran Al-Qur’an Hadist kepada siswa terkhusus lagi pada pokok

bahasan Ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an.

5
Ibid., h.13.
6
Observasi Di Madrasah Sanawiyah Rudatus Supiyan Kecamatan Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar,
Selasa, 02 Mei 2023
Guru Al-Qur’an Hadist juga menjelaskan bahwa penerapan metode strategi Critical

Incident ini memiliki beberapa kelebihan namun juga memiliki kekurangan apabila tidak tepat

dalam penggunaannya, kelebihan yang didapat antara lain: siswa dapat memahami obyek

sebenarnya, dapat membuat pengajaran lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa,

merangsang siswa lebih aktif.7 Namun pada kenyataan penulis lihat masih ada beberapa siswa

yang belum mampu mendemonstrasikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga

penulis beranggapan apakah penerapannya belum maksimal atau karena pemahaman siswa

yang kurang.

Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala yang penulis temukan. maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian apakah juga terjadi pada penyampaian materi tentang

Ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an, yang nantinya penulis tuangkan dalam bentuk skripsi

dengan judul: " Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident Pada

Pembelajaran Tajwid Al-Qur’an Di Mts Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu".

B. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini maka penulis akan

menjelaskan beberapa istilah dalam penelitian ini.

1. Penerapan

Penerapan strategi critical incident (pengalaman penting) memberi harapan

banyak bagi pencapaian tujuan pembelajaran, hal ini karena menjadikan proses belajar

lebih bermakna dengan usaha mengkonstruksi kembali pengalaman-pengalaman yang

ada pada benak siswa dikaitkan dengan kontek materi yang diterima pada saat proses

pembelajaran, dengan ini memori ingatan siswa dituntut aktif mendeskripsikan

sejumlah pengalaman-pengalaman penting guna memecahkan masalah yang dihadapi.

Prosedur pelaksana model pembelajaran ini cukup sederhana tetapi meyakinkan

bahwa prosesnya mampu mengaktifkan peserta didik. karena faktor utama dalam

7
Jarjani, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist, Wawancara Secara Langsung, Jum’at, 02 Juni 2023
proses pembelajaran adalah mereka, jadi setiap siswa mempunyai kesempatan yang

sama untuk mendeskripsikan pengalaman penting terkait pada materi ajar, sedangkan

siswa lainnya mencermati, memahami dan mengoreksi hal-hal yang dianggap tidak

sesuai dengan hakekat kajian materi yang sedang dibahas.8

Penerapan yang di maksud disini adalah aktivitas yang di laksanakan oleh guru

Al-Qur’an Hadist dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan

menggunakan strategi Aktif Critical Incident pada pokok pembahasan Ilmu tajwid di

kelas ekstrakurikuler di MTs Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu.

2. Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident

Strategi pembelajaran aktif adalah strategi belajar yang

melibatkan siswa secara aktif dengan tujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dan

kreatifitas dalam belajar.9

Strategi Critical Incident (Pengalaman Penting) adalah strategi untuk mengaktifkan

siswa sejak dimulainya pembelajaran yaitu strategi yang mana siswa harus mengingat dan

mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang sesuai dengan topik materi yang

disampaikan.10

Strategi pembelajaran critical incident adalah sebuah Strategi pembelajaran yang

bertujuan untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalamannya. Artinya,

strategi pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar secara aktif karena mereka dituntut

aktif dalam proses pembelajaran pada awal permulaan pembelajaran. Hal ini diharapkan

dapat mendongkrak semangat siswa dalam belajar. Oleh karena itu, apabila siswa telah

bersemangat dalam belajar maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan mudah.

Pelaksanaan pembelajaran Strategi ini menurut Sabri siswa harus mengingat dan

mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang menarik dan berhubungan serta berkaitan

8
Amin, Model Pembelajaran Komtemporer. (Bekasi 2006), H. 134
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.126
10
Hisyam Zaini, Loc. Cit., h. 2
dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, kemudian guru menyampaikan materi

dengan menghubungkan pengalaman yang dimiliki oleh siswanya.11

Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident yang di maksud disini adalah strategi

yang di laksanakan oleh guru Al-Qur’an Hadist pada materi Ilmu tajwid di kelas

ekstrakurikuler di MTs Raudhatussubiyan Sungai Rangas Ulu.

3. Pokok Pembahasan Tajwid Al-Qur’an

Pokok pembahasan Tajwid Al-Qur’an ini adalah meteri pelajaran Al-Qur’an

Hadist di kelas VI, VII dan VIII senawiyah semister ganjil.

4. Kelas VI, VII dan VIII Senawiyah

Kelas VI, VII dan VIII senawiyah ini adalah kelas 7, 8 dan 9 di MTs

Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu di gabung menjadi satu ruangan di sini penulis

meneliti pencapayan dari penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident dalam

ilmu tajwid di MTs Raudhatussubiyan Sungai Rangas Ulu.

5. Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu.

Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu adalah Sekolah Yang

Setara Dengan SMP Dan Terlatak Di Jl. Martapura Lama Desa Sungai Rangas Ulu RT 01

RW 0. Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar.

Dari definisi operasional tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang di

maksud judul di atas adalah bagaimana proses pelaksanaan strategi pembelajaran aktif

Critical Incident oleh guru bidang studi Al-Qur’an Hadist pada pembelajaran Ilmu tawid

dalam membaca Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan sungai rangas ulu.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan strategi pembelajaran aktif Critical Incident pada pokok


11
Amin, Model Pembelajaran Komtemporer. (Bekasi 2006), H. 136
pembahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah

Raudhatussibyan Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten

Banjar....?

2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penggunaan strategi pembelajaran

aktif Critical Incident pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-

Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan Martapura Barat Desa

Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar......?

D. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan penulis dalam memilih judul penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Dilaksanakannya strategi pembelajaran aktif Critical Incident pada pokok

pembahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah

Raudhatussibyan Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten

Banjar.

2. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai pelaksnaan strategi pembelajaran

aktif Critical Incident terutama pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam

membaca Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan

Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar.

E. Tujuan Penelitian

Menyesuaikan dengan rumusan masalah sebelumnya maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui penggunaan strategi pembelajaran aktif Critical Incident oleh

guru bidang Al-Qur’an Dan Hadist pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam

membaca Al-Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan

Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan strategi

pembelajaran aktif Critical Incident oleh guru bidang studi Al-Qur’an Dan Hadist
pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an di Madrasah

Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu

Kabupaten Banjar.

F. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait

dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian

yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini,

maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan perbedaan penelitian yang

hendak dilakukan. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut:

1. Nurnajmi (2009) Mahasiswa UIN Suska Riau Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) melakukan penelitian dengan

judul “Penggunaan Strategi Pembelajaran Critical Incident Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV SDN 039 Muara Uwai Bangkinang Seberang”.

Di dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa penerapan strategi Critical Incident

dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas IV SDN 039 Muara Uwai

Bangkinang Seberang. Hal ini terlihat dari hasil belajar dari siklus I ke siklus II.

Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah 60 pada siklus I berjumlah 7 orang

(52,9%) sedangkan pada siklus II siswa yang mendapat nilai di bawah 60 tidak ada

(100%). Meskipun ketuntasan individu belum tercapai, namun ketuntasan kelas

meningkat dari 64,3 hingga 77,1. Nurnajmi meneliti pelajaran Sains Siswa Kelas IV

SDN 039 Muara Uwai Bangkinang Seberang, sedangkan yang penulis teliti tentang

pelajran Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an di sekolahan MTs Madrasah

Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu

Kabupaten Banjar.

2. Saftri (2019) penelitian yang terdahulu Penerapan Strategi Critical Incident

(Pengalaman Penting) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 1


Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan, metode penelitian yang di gunakan

bersifat kualitatif deskriftif. Hasil penelitian belajar siswa sebelum menggunakan

penerapan strategi strategi critical incident (pengalaman penting) adalah memiliki

nilai rata-rata 62,11 atau termasuk dalam kategori kurang. Akan tetapi, sesudah

menggunakan penerapan strategi strategi critical incident (pengalaman penting)

berubah menjadi 91,29 atau termasuk kategori sangat baik. safitri meneliti pelajaran

PAI yang disekolahan Di Smpn 1 Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan,

sedangkan yang penulis teliti tentang pelajran Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an

di sekolahan MTs Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan Martapura

Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar.

3. Saniah (2016) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah IAIN Antasari Bajarmasin dengan judul “Penerapan Strategi Critical Incident

dalam Pembelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VI Pada Madrasah Ibtidaiyah Ahmad

Denan Kelayan A Banjarmasin”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi

Critical Incident dalam pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VI pada MI Ahmad Denan

Kelayan A Banjarmasin berjalan dengan baik, yaitu guru sudah membuat RPP dengan

baik, guru sudah menerapkan strategi Critical Incident sesuai dengan langkah-langkah,

guru menggunakan media kertas HVS dan semua peserta didik aktif terlibat dalam

pembelajaran. Saniah meneliti pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VI Pada Madrasah

Ibtidaiyah Ahmad Denan Kelayan A Banjarmasin, sedangkan yang penulis teliti tentang

pelajran Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an di sekolahan MTs Madrasah Tsanawiyah

Raudhatussibyan Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten

Banjar.

Tabel. 1.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian

No Judul Persamaan Perbedaan

1 Penggunaan Strategi Sama-sama Mata pelajaran,


Pembelajaran Critical membahas tempat,

Incident Untuk tentang Strategi sekolahan

Meningkatkan Hasil Pembelajaran

Belajar Sains Siswa Critical

Kelas IV SDN 039 Incident

Muara Uwai Bangkinang

Seberang

2 Penerapan Strategi Sama-sama Mata pelajaran,

Critical Incident membahas tempat,

(Pengalaman Penting) tentang Strategi sekolahan

Pada Mata Pelajaran Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Critical

Di Smpn 1 Tewang Incident

Sangalang Garing

Kabupaten Katingan

3 Penerapan Strategi Sama-sama Mata pelajaran,

Critical Incident dalam membahas tempat,

Pembelajaran Akidah tentang Strategi sekolahan

Akhlak Di Kelas VI Pembelajaran

Pada Madrasah Critical

Ibtidaiyah Ahmad Denan Incident

Kelayan A Banjarmasin

G. Signifikansi Penelitian

a. Signifikansi Teoritis

Menambah khazanah keilmuan tentang pentingnya strategi pembelajaran aktif pada


mata pelajaran Al-Qur’an Hadits khususnya. Agar siswa menjadi lebih kreatif dan

semangat lagi dalam mengikuti pelajaran dan tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik.

b. Signifikansi Praktis

1. Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan tentang konsep strategi pembelajaran aktif pada

mata pelajaran Al-Qur’an Dan Hadist Di Mts Tsanawiyah Raudhatussibyan

Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar .

b. Memberikan motivasi bagi peneliti untuk senantiasa menelaah dan

mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.

2. Bagi lembaga MTs Tsanawiyah Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk

meningkatkan proses dan aktivitas belajar mengajar peserta didik melalui

implementasi strategi pembelajaran aktif khususnya dalam mata pelajaran Al-

Qur’an Dan Hadist.

3. Bagi Lembaga IAI Darussalam Martapura

Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah kualitas mahasiswa dan

calon guru Pendidikan Agama Islam, sehingga dapat dijadikan informasi dan

refrensi bagi seluruh aktivis akademika untuk menggali lebih dalam membangun

suatu pengetahuan yang lebih mendalam dan lengkap untuk melahirkan pendidikan

yang lebih berkualitas.

H. Sistematika Penulisan

Penulis membagi dalam V (lima) Bab dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, penegasan judul, rumusan masalah, alasan

memilih judul, tujuan penelitian, penelitian terdahulu, siginifikansi penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan teoritis tentang konsep Strategi Pembelajaran Critical Incident


Bab III Metode penelitian yang berisi jenis, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek

penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data,

analisis data serta prosedur penelitian.

Bab IV Berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data

Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dalam bentuk

kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian lapangan (field research) yaitu

merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak

memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu

dari pihak peneliti.12

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian ini dilaksaankan di MTs Tsanawiyah Raudhatussibyan

Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung mulai keluarnya surat ijin

penelitian dari kampus.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seseorang yang terlibat dalam penelitian dan

keberadaannya menjadi sumber data penelitian. Subjek penelitian ini memiliki kompetensi

dan relevansi informsi dengan fokus masalah penelitian.13

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu 1 orang guru Al-Qur’an

Hadist yang mengajar di kelas Kelas VI, VII dan VIII Madrasah Tsanawiyah

Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu.

12
Neuman, W. Lawrence. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Research. (USA: University
of Wisconsin, 2006), h. 68
13
Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Prestasi
2. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data

untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya.14

Adapun yang menjadi Objek dalam penelitian ini yaitu penerapan Strategi

Pembelajaran Aktif Critical Incident pada pokok bahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-

Qur’an serta faktor pendukung penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident

tersebut di Kelas Kelas VI, VII dan VIII Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Sungai

Rangas Ulu.

D. Data dan Sumber Data

1. data

Data yang digali dalam penelitian ini meliputi data pokok dan data penunjang:

a. Data Pokok

Data pokok yaitu data yang dijadikan bahasan dalam penelitian ini meliputi:

1) Penggunaan strategi pembelajaran aktif Critical Incident oleh guru bidang

studi Al-Qur’an Dan Hadist pada pokok bahasan Ilmu tawid dalam membaca

Al-Qur’an di MTs Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan Martapura Barat

Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar, yaitu:

a) Kegiatan awal

b) Kegiatan inti

c) Kegiatan penutup

2) Faktor yang mendukung dan menghambat penggunaan strategi pembelajaran

Aktif Critical Incident oleh guru bidang studi Al-Qur’an Dan Hadist pada

pokok bahasan tajjuwid al-quran di Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan

14
Pustakaraya, 2012), h. 27. 46Sugiyono, Mitode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R dan D. (Bandung:
Alfabeta, 2018), h. 38.
Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar,

yaitu:

a) Faktor guru

b) Faktor siswa

c) Faktor sarana dan prasarana

d) Faktor waktu

e) Data Penunjang

b. Data panjang

Data penunjang dalam penelitian ini berkenaan tentang gambaran umum

objek dan lokasi penelitian, meliputi:

a) Identitas Madrasah

b) Visi dan misi Madrash

c) Tujuan dan Motto Madrasah

d) Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan

e) Jumlah Rombongan Belajar

f) Jumlah sarana prasarana Madrasah

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini, meliputi:

a. Responden: yaitu 1 orang guru Al-Qur’an Dan Hadist di Madrasah Tsanawiyah

Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu.

b. Informan: yaitu Kepala Sekolah, guru dan siswa dan TU di Madrasah Tsanawiyah

Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu.

c. Dokumen: yaitu berupa catatan, data atau arsip yang berkenaan dengan masalah

penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:


1. Observasi

Penulis menggunakan teknik observasi langsung atau pengamatan yang dilakukan

terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung

diamati oleh pengamat.15 Dalam hal ini penulis meneliti ketempat yang ingin diteliti

untuk mengetahui kondisi lingkungan sekolah dan proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru Al-Qur’an Dan Hadist di Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Kecamatan

Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteleiti dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih dalam dan

jumlah respondennya kecil/sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur

maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan

menggunakan telepon.16

3. Dokumentasi

Penulis menggali data tentang gambaran umum lokasi penelitian, seperti identitas

madrasah, visi dan misi, motto dan tujuan, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan,

keadaan fasilitas sarana dan prasarana, dan jumlah siswa di Madrasah Tsanawiyah

Raudhatussibyan Kecatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada matriks berikut ini.

Tabel. 3.4 Matriks: Data , Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan

Sumber
No Data TPD

15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Officer, 2009), h. 85.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 19
Data

1 Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Guru dan Wawancara,

Critical Incident Oleh Guru Bidang Studi Al- siswa observasi dan

Qur’an Dan Hadist Pada Pokok Bahasan dokumentasi

Ilmu tajwid dalam membaca Al- Qur’an di

Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan

Kecatan Martapura Barat Desa Sungai

Rangas Ulu Kabupaten Banjar, yaitu:

a) Kegiatan awal

b) Kegiatan inti

c) Kegiatan penutup

2 Faktor yang mendukung dan menghambat Guru dan Wawancara,

Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif siswa observasi dan

Critical Incident Oleh Guru Bidang Studi dokumentasi

Al-Qur’an Dan Hadist Pada Pokok Bahasan

Ilmu tajwid dalam membaca Al- Qur’an di

Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan

Kecatan Martapura Barat Desa Sungai

Rangas Ulu Kabupaten Banjar, yaitu:

a) Faktor guru

b) Faktor siswa

c) Faktor sarana dan prasarana

d) Faktor waktu

3 Data penunjang dalam penelitian ini Kepala Wawancara,

berkenaan tentang gambaran umum objek Sekolah observasi dan

dan lokasi penelitian, meliputi: dan TU dokumentasi


a) Identitas Madrasah

b) Visi dan misi Madrash

c) Tujuan dan Motto Madrasah

d) Jumlah tenaga pendidik dan

kependidikan

e) Jumlah Rombongan Belajar

Jumlah sarana prasarana Madrasa


F. Teknik Pengolahan Data

Proses pengolahan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Koleksi data yaitu menggunpulkan data yang diperlukan

2. Editing yaitu mengadakan penyelesaian terhadap data yang telah dikumpulkan

3. Klasifikasi yaitu menggelompokkan data menurut jenisnya masing- masing.

G. Analisis Data

Untuk menganalisis data ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni

memberikan gambaran secara umum kemudian ke khsusus untuk menarik kesimpulan dari

data yang sudah didapat melalui hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

H. Prosedur Penelitian

Adapun penelitian dan penyusunan skripsi ditempuh tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

a. Melakukan penjajakan awal ke lokasi penelitian dan berkonsultasi dengan dosen

pembimbing untuk membuat desain proposal.

b. Mengajukan desain proposal ke Fakultas untuk mendapatkanpersetujuan.

c. Melaksanakan seminar terhadap desain proposal yang sudah disetujui.

2. Tahap Persiapan

a. Menyusun pedoman wawancara yang dilanjutkan dengan berkonsultasi dengan

dosen pembimbing.

b. Memohon surat perintah riset kepada Fakultas untuk disampaikan dengan pihak

terkait.

c. Menghubungi pihak terkait dan meminta kesediaan responden dan informan


untuk memberikan data.

3. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan wawancara kepada responden dan informan

b. Memberikan angket kepada responden

c. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data yang diperoleh dilanjutkan

dengan menuangkan hasil penelitian ke dalam naskah laporan skripsi sambil

berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

d. Menyempurnakan naskah skripsi sesuai dengan saran dosen pembimbing.

4. Tahap Akhir

a. Memohon kesediaan pembimbing untuk menyetujui naskah skripsi.

b. Memperbanyak naskah skripsi untuk dimunaqasyahkan.


DAFTAR PUSTAKA

Amin, Model Pembelajaran Komtemporer, Bekasi: 2006.

Aziz, Amrullah, Ibu Pertiwi Mengajar Kembali, Surabaya, Agustus 2020.

Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Renika cipta, 1995.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Heronimus, Mengajar Dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar, Delu Pingge, 2020.

Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Prestasi


Pustakaraya, 2012.

Neuman, Lawrence, Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Research. USA:
University of Wisconsin, 2006.

Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Sugiyono, Mitode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta, 2018.

Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Officer, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,


Bandung: Alfabeta, 2015

Anda mungkin juga menyukai