1 Proposal Skripsi Zainuddin
1 Proposal Skripsi Zainuddin
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
ZAINUDDIN
MARTAPURA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu unsur atau dorongan manusia untuk mendaptkan tujuan
dan pendidikan mencakup ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mampu tersampaikan
kepada suatu insan melalui proses pengamatan, pengajaran, dan penerapan. Sebagaimana
pendidikan yang terdiri dari dua unsur penyusun antara pengetahuan dan keterampilan, yang
menjadi sebuah kesatuan pengantar insan berperilaku dan berpikir. Sejalan dengan fungsi
pendidikan menurut David Popenoe yang layaknya mampu menggambarkan makna tersebut,
pendidikan. terdiri dari empat fungsi secara umum yaitu sebagai transmisi (pemindahan)
budaya, memberikan ketangkasan peranan sosial yang dimiliki, membentuk karakter pribadi
individu, dan mampu menjadi sumber inovasi sosial yang ada. Agaknya pendidikan lantas
tidak sekadar menjadi bentuk upaya menjadi insan yang lebih baik dalam menguasai suatu
hal, melainkan menjadi sarana untuk mempertahankan hidup, mengetahui lebih dalam hakikat
diri sendiri hingga melahirkan insan yang mampu menjadi pemecah masalah yang ada. 1
Sebagai mana tercantum pada surah ( Al-Baqarah: 121) Surat An-Nahl ayat 126:
Artinya: Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan
itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. ( Al-Baqarah: 121)
Ayat tersebut memberi tuntutan kepada Nabi Muhammad SAW mengenai tata cara
berdakwah dan membalas perbuatan orang yang menyakitinya. Peristiwa ini merupakan salah
1
Wardha Aziz, Adib Amrullah, Ibu Pertiwi Mengajar Kembali, (Surabaya, Agustus 2020), H. 9
satu pendidikan bagi manusia ketika menghadapi situasi yang serupa, seperti sakit hati
terhadap sikap atau perkataan orang lain. Jika seseorang mengalami hal tersebut, sikap terbaik
yang dapat dilakukan adalah bersabar dan tidak membalasnya dengan perbuatan yang lebih
menyakiti.2
Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut, maka diperlukan pembelajaran dimana guru
siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Guru bertugas untuk membangun manusia dalam
hal ini generasi masa depan. Oleh karena itu, menjadi seorang guru diperlukan suatu kealihan
sendiri dalam menjalankan tugas untuk mendidik peserta didik, keahlihan dalam menjalankan
kapabilitas yang diterapkan dan menghasilkan kinerja (Performance) yang baik. Kemampuan
tersebut melekat pada individu.3 Oleh karena itu, guru harus memahami dengan baik tentang
proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan serta menyediakan lingkungan
belajar yang tepat dan serasi bagi para siswa. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka guru
harus menciptakan kegiatan yang efektif dalam pelajaran Ilmu tawid dalam membaca Al-
Qur’an.
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan efektif apabila guru mampu
menggunakan strategi mengajar yang tepat. Hal tersebut disebabkan strategi mempunyai andil
yang cukup besar dalam kegiatan blear dalam pelajaran Ilmu tajwid dalam membaca Al-
Qur’an. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa, akan ditemukan oleh
kerelevansian penggunaan suatu strategi yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan
pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan strategi yang tepat, sesuai dengan
standar keberhasilan yang tercapai di dalam tujuan strategi yang dipergunakan dalam kegiatan
2
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 10.
3
Heronimus, Mengajar Dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar, (Delu Pingge, 2020
4
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Renika cipta, 1995), h. 5
Hartono, dkk, dalam bukunya PAIKEM menyebutkan bahwa strategi pembelajaran
aktif yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran diantaranya
adalah strategi Critical Incident (pengalaman penting) yaitu strategi untuk mengaktifkan
siswa sejak dimulainya pembelajaran yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan
pengalamannya yang sesuai dengan topik materi yang disampaikan. Dengan strategi ini
peserta didik terlibat langsung secara aktif dan dapat membantu siswa dalam berkonsentrasi,
Dengan adanya suatu metode membuat kegiatan belajar mengajar lebih efisien dalam
proses pembelajaran demi mencapai tujuan dari pengajaran. Adanya suatu metode
pembelajaran, menjadikan guru dapat mengatur lingkungan belajar dengan gairah dan lebih
memotivasi peserta didik agar tidak belajar dengan monoton dan membosankan.
Raudhatussibyan Kecamatan Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar merupakan salah satu
lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Kementerian Agama dan
statusnya sudah diakui sehingga diperlakukan setara dengan sekolah lainnya, dengan
demikian sekolah ini mengunakan kurikulum Kementerian Agama diantara mata pelajaran
yang diajarkan adalah mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadist
merupakan pelajaran yang mencakup beberapa aspek bacaan, dimana guru dituntut untuk bisa
menyampaikan materi pelajaran sesuai tujuan yang diharapkan.6 Terutama masalah tajwit
menurut guru Al-Qur’an Hadist dalam penyampaian materi ini biasanya digunakan metode
demonstrasi karena dalam materi Ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an banyak memerlukan
praktek langsung sehingga metode strategi Critical Incident sangat tepat digunakan ketika
menjelaskan materi pelajaran Al-Qur’an Hadist kepada siswa terkhusus lagi pada pokok
5
Ibid., h.13.
6
Observasi Di Madrasah Sanawiyah Rudatus Supiyan Kecamatan Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar,
Selasa, 02 Mei 2023
Guru Al-Qur’an Hadist juga menjelaskan bahwa penerapan metode strategi Critical
Incident ini memiliki beberapa kelebihan namun juga memiliki kekurangan apabila tidak tepat
dalam penggunaannya, kelebihan yang didapat antara lain: siswa dapat memahami obyek
sebenarnya, dapat membuat pengajaran lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa,
merangsang siswa lebih aktif.7 Namun pada kenyataan penulis lihat masih ada beberapa siswa
yang belum mampu mendemonstrasikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga
penulis beranggapan apakah penerapannya belum maksimal atau karena pemahaman siswa
yang kurang.
Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala yang penulis temukan. maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian apakah juga terjadi pada penyampaian materi tentang
Ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an, yang nantinya penulis tuangkan dalam bentuk skripsi
dengan judul: " Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident Pada
B. Definisi Operasional
1. Penerapan
banyak bagi pencapaian tujuan pembelajaran, hal ini karena menjadikan proses belajar
ada pada benak siswa dikaitkan dengan kontek materi yang diterima pada saat proses
bahwa prosesnya mampu mengaktifkan peserta didik. karena faktor utama dalam
7
Jarjani, Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist, Wawancara Secara Langsung, Jum’at, 02 Juni 2023
proses pembelajaran adalah mereka, jadi setiap siswa mempunyai kesempatan yang
sama untuk mendeskripsikan pengalaman penting terkait pada materi ajar, sedangkan
siswa lainnya mencermati, memahami dan mengoreksi hal-hal yang dianggap tidak
Penerapan yang di maksud disini adalah aktivitas yang di laksanakan oleh guru
menggunakan strategi Aktif Critical Incident pada pokok pembahasan Ilmu tajwid di
melibatkan siswa secara aktif dengan tujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dan
siswa sejak dimulainya pembelajaran yaitu strategi yang mana siswa harus mengingat dan
mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang sesuai dengan topik materi yang
disampaikan.10
bertujuan untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalamannya. Artinya,
strategi pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar secara aktif karena mereka dituntut
aktif dalam proses pembelajaran pada awal permulaan pembelajaran. Hal ini diharapkan
dapat mendongkrak semangat siswa dalam belajar. Oleh karena itu, apabila siswa telah
bersemangat dalam belajar maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan mudah.
Pelaksanaan pembelajaran Strategi ini menurut Sabri siswa harus mengingat dan
mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang menarik dan berhubungan serta berkaitan
8
Amin, Model Pembelajaran Komtemporer. (Bekasi 2006), H. 134
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.126
10
Hisyam Zaini, Loc. Cit., h. 2
dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, kemudian guru menyampaikan materi
Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident yang di maksud disini adalah strategi
yang di laksanakan oleh guru Al-Qur’an Hadist pada materi Ilmu tajwid di kelas
Kelas VI, VII dan VIII senawiyah ini adalah kelas 7, 8 dan 9 di MTs
Raudhatussibyan Sungai Rangas Ulu di gabung menjadi satu ruangan di sini penulis
meneliti pencapayan dari penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident dalam
Setara Dengan SMP Dan Terlatak Di Jl. Martapura Lama Desa Sungai Rangas Ulu RT 01
maksud judul di atas adalah bagaimana proses pelaksanaan strategi pembelajaran aktif
Critical Incident oleh guru bidang studi Al-Qur’an Hadist pada pembelajaran Ilmu tawid
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka yang menjadi rumusan masalah dalam
Banjar....?
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat penggunaan strategi pembelajaran
aktif Critical Incident pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-
Ada beberapa alasan penulis dalam memilih judul penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Banjar.
aktif Critical Incident terutama pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam
E. Tujuan Penelitian
Menyesuaikan dengan rumusan masalah sebelumnya maka tujuan dalam penelitian ini
guru bidang Al-Qur’an Dan Hadist pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam
pembelajaran aktif Critical Incident oleh guru bidang studi Al-Qur’an Dan Hadist
pada pokok pembahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an di Madrasah
Kabupaten Banjar.
F. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait
dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian
yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan. Dengan melakukan langkah ini,
maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan perbedaan penelitian yang
1. Nurnajmi (2009) Mahasiswa UIN Suska Riau Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV SDN 039 Muara Uwai Bangkinang Seberang”.
dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas IV SDN 039 Muara Uwai
Bangkinang Seberang. Hal ini terlihat dari hasil belajar dari siklus I ke siklus II.
Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di bawah 60 pada siklus I berjumlah 7 orang
(52,9%) sedangkan pada siklus II siswa yang mendapat nilai di bawah 60 tidak ada
meningkat dari 64,3 hingga 77,1. Nurnajmi meneliti pelajaran Sains Siswa Kelas IV
SDN 039 Muara Uwai Bangkinang Seberang, sedangkan yang penulis teliti tentang
Kabupaten Banjar.
nilai rata-rata 62,11 atau termasuk dalam kategori kurang. Akan tetapi, sesudah
berubah menjadi 91,29 atau termasuk kategori sangat baik. safitri meneliti pelajaran
sedangkan yang penulis teliti tentang pelajran Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an
3. Saniah (2016) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah IAIN Antasari Bajarmasin dengan judul “Penerapan Strategi Critical Incident
Critical Incident dalam pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VI pada MI Ahmad Denan
Kelayan A Banjarmasin berjalan dengan baik, yaitu guru sudah membuat RPP dengan
baik, guru sudah menerapkan strategi Critical Incident sesuai dengan langkah-langkah,
guru menggunakan media kertas HVS dan semua peserta didik aktif terlibat dalam
Ibtidaiyah Ahmad Denan Kelayan A Banjarmasin, sedangkan yang penulis teliti tentang
pelajran Ilmu tawid dalam membaca Al-Qur’an di sekolahan MTs Madrasah Tsanawiyah
Banjar.
Seberang
Sangalang Garing
Kabupaten Katingan
Kelayan A Banjarmasin
G. Signifikansi Penelitian
a. Signifikansi Teoritis
semangat lagi dalam mengikuti pelajaran dan tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik.
b. Signifikansi Praktis
1. Bagi Peneliti
calon guru Pendidikan Agama Islam, sehingga dapat dijadikan informasi dan
refrensi bagi seluruh aktivis akademika untuk menggali lebih dalam membangun
suatu pengetahuan yang lebih mendalam dan lengkap untuk melahirkan pendidikan
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, penegasan judul, rumusan masalah, alasan
sistematika penulisan.
penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data,
Bab IV Berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data
A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dalam bentuk
kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian lapangan (field research) yaitu
merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak
memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung mulai keluarnya surat ijin
1. Subjek Penelitian
keberadaannya menjadi sumber data penelitian. Subjek penelitian ini memiliki kompetensi
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu 1 orang guru Al-Qur’an
Hadist yang mengajar di kelas Kelas VI, VII dan VIII Madrasah Tsanawiyah
12
Neuman, W. Lawrence. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Research. (USA: University
of Wisconsin, 2006), h. 68
13
Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Prestasi
2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data
Adapun yang menjadi Objek dalam penelitian ini yaitu penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Critical Incident pada pokok bahasan Ilmu tawid dalam membaca Al-
Qur’an serta faktor pendukung penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident
tersebut di Kelas Kelas VI, VII dan VIII Madrasah Tsanawiyah Raudhatussibyan Sungai
Rangas Ulu.
1. data
Data yang digali dalam penelitian ini meliputi data pokok dan data penunjang:
a. Data Pokok
Data pokok yaitu data yang dijadikan bahasan dalam penelitian ini meliputi:
studi Al-Qur’an Dan Hadist pada pokok bahasan Ilmu tawid dalam membaca
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan penutup
Aktif Critical Incident oleh guru bidang studi Al-Qur’an Dan Hadist pada
14
Pustakaraya, 2012), h. 27. 46Sugiyono, Mitode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R dan D. (Bandung:
Alfabeta, 2018), h. 38.
Kecamatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar,
yaitu:
a) Faktor guru
b) Faktor siswa
d) Faktor waktu
e) Data Penunjang
b. Data panjang
a) Identitas Madrasah
2. Sumber Data
b. Informan: yaitu Kepala Sekolah, guru dan siswa dan TU di Madrasah Tsanawiyah
c. Dokumen: yaitu berupa catatan, data atau arsip yang berkenaan dengan masalah
penelitian
terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung
diamati oleh pengamat.15 Dalam hal ini penulis meneliti ketempat yang ingin diteliti
untuk mengetahui kondisi lingkungan sekolah dan proses pembelajaran yang dilakukan
2. Wawancara
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteleiti dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih dalam dan
maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan
menggunakan telepon.16
3. Dokumentasi
Penulis menggali data tentang gambaran umum lokasi penelitian, seperti identitas
madrasah, visi dan misi, motto dan tujuan, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan,
keadaan fasilitas sarana dan prasarana, dan jumlah siswa di Madrasah Tsanawiyah
Raudhatussibyan Kecatan Martapura Barat Desa Sungai Rangas Ulu Kabupaten Banjar.
Sumber
No Data TPD
15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Officer, 2009), h. 85.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 19
Data
Critical Incident Oleh Guru Bidang Studi Al- siswa observasi dan
a) Kegiatan awal
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan penutup
a) Faktor guru
b) Faktor siswa
d) Faktor waktu
kependidikan
G. Analisis Data
Untuk menganalisis data ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni
memberikan gambaran secara umum kemudian ke khsusus untuk menarik kesimpulan dari
data yang sudah didapat melalui hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Pendahuluan
2. Tahap Persiapan
dosen pembimbing.
b. Memohon surat perintah riset kepada Fakultas untuk disampaikan dengan pihak
terkait.
3. Tahap Pelaksanaan
4. Tahap Akhir
Heronimus, Mengajar Dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar, Delu Pingge, 2020.
Neuman, Lawrence, Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Research. USA:
University of Wisconsin, 2006.
Sugiyono, Mitode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta, 2018.
Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Officer, 2009.