P: Bagaimana kalau
kita belajar cara-cara
mengontrol dorongan
untuk gigit orang lain
yang mbak rasakan?”
K: “...”
P:” ngomong-ngomong K: melihat kedepan, P: mengklarifikasi status K: mencoba memahami Menggali data lebih lanjut
mbak sebelum di liponsos nada suara pelan dan pekerjaan pasien pertanyaan P menunjukan kesungguhan
tinggal dimana, lambat niat membantu masalah
pekerjaannya apa?” P: menunjukan perhatian P: merasa mendapat K: paham dengan apa klien
K: “gak eroh, gak kerjo” respon positif dari K yang ditanyakan P
K: tersenyum melihat P
P: “oh, enakan disini apa P: menunjukan perhatian P: mencoba menghibur K K: sedikit terhibur
di liponsos? Dulu pernah sambil tersenyum
di sakiti sama temen atau P: Menggali data untuk K: mencoba memahami
siapa gitu?” P: menunjukan perhatian menentukan keluhan pertanyaan P Menggali data untuk
K: “liponsos, enggak” melihat kearah K utama menentukan core problem
K: melihat kearah P
P: sekarang keluhannya
mbak apa? P: menunjukan perhatian
K: “gak ada” K: mengalihkan
pandangan, raut muka
datar
P: ya sudah sekarang P: melihat kearah K, P: membuat kontrak K: berusaha memahami Persetujuan kontrak dari
mbak istirahat saja, tersenyum dengan K untuk interaksi kontrak interaksi yang K memudahkan P
besok kita lanjut ngobrol K: melihat kearah P, selanjutnya akan dilaksanakan melakukan interaksi
lagi selama 20 menit tanpa senyum terhadapnya selanjutnya
kayak tadi ya mbak P: senang K mau
K: iya mbak K: menganggukan menerima kontrak waktu K: menyetujui kontrak
kepala dan tersenyum untuk interaksi waktu yang telah
selanjutnya disepakati bersama P dan
K
ANALISA PROSES INTERAKSI
P: merasa K masih
menganggap P sebagai
orang asing
P: mencoba menggali
daya ingat K
P: “pagi mbak, kabrnya gimana, ada P: tersenyum sambil P: mencoba menggali K: merasa berkenalan Evaluasi subyektif
kleuhan, sekrang saya ,mau ajarkan memandang ke arah K data perasaan K dengan P hanya penting untuk
cara selanjutnya yaitu patuh minum K: K tampak raut muka setelah bercakap- sebatas sebagai mengetahui
obat” datar, diam cakap dengan K formalitas saja keberhasilan BHSP
K: “...”
P: duduk di samping K P: merasa K masih K: berusaha
P: “Biasanya minum obat berapa K: mau menjawab menganggap P sebagai memahami pertanyaan
kali? Dapat berapa obat? apa aja?” pertanyaan dengan orang asing
K: “pagi sama sore. Gatau” singkat K: berhasil menjawab
P: mencoba menggali pertanyaan sesuai Evaluasi subyektif
P: “obatnya ada 4. Putih bulat P: berusaha memberikan daya ingat K yang di maksud P penting untuk
clozapine 3x agar pikiran tenang. penjelasan yang mudah mengetahui
Kuning lonjong risperidone 2x dan dapat dimengerti P: mencoba K: masih ingat dengan keberhasilan BHSP
gunanya agar rileks dan tidak K: tampak diam dan mengevaluasi nama P
tegang. Merah muda lonjong mendengarkan keberhasilan BHSP
carbamazepine 2x agar rasa marah
hilang. Ungu bulat trifluoperazine P: mencoba menggali
2x agar rileks tidak tegang. Cek data perasaan K
label sebelum minum, obat, dosis, setelah bercakap-
nama obat, nama obat, jangan cakap dengan K
berhenti minum sebelum disuruh!
Ingat!” P: merasa K masih
menganggap P sebagai
orang asing
P: mencoba menggali
daya ingat K
ANALISA PROSES INTERAKSI
P: jangan lupa latihan P: memandang K P: tau apa yang sedang K: terlihat berat untuk Memberikan penjelasan
rutin ya K: memandang P, dirasakan K ditinggal yang realistic agar pasien
K: mbak puspa enggak berbicara dengan suara bisa menerima perpisahan
kesini lagi? jelas
P: Kalau saya ada waktu P: memandang K, P: merasa mendapat K: terlihat sekali untuk Usaha untuk menghindari
luang, saya usahakan tersenyum respon positif segera pulang kekecewaan
untuk datang kesini. Tapi K: melihat P dengan
saya doakanmbk segera kontak mata
pulang. K: mengangguk
K:terimakasih
Reinforcement positif
dapat memotivasi pasien
untuk melaksanakan
kembali kegiatan yang
telah dilatih.
P: mbak obatnya jangan P: melihat K, tersenyum P: mengingatkan K untuk K: tampak tenang Health education
lupa diminum ya? K: melihat p, dan rutin minum obat . diperlukan untuk
K: iya mbak, saya minum memperhatikan K: tampak tenang memotivasi pasien rutin
obat terus. pembicaraan P: merasa lega karena K minum obat dan rutin
menerima saran K: tampak tenang control ke Rs.
P: sekarang saya pulang K: berbicara dengan
dulu ya mbak, saya minta nada jelas P: berhati-hati untuk K: tampak tenang
maaf apabila saya punya mengucapkan perpisahan
salah. P: melihat K, berkata K: berjabat tangan dengan
K: iya. dengan pelan P: merasa lega K sudah P
K: melihat P menerima perpisahan Salam untuk mengakhiri
P: oke terimakasih mbak interaksi
F K: melihat P, tersenyum, P: berjabat tangan tanda
K: Iya mbak Puspa berbicara dengan nada berakhirnya interaksi
jelas
P: melihat K, tersenyum P: senang respon K positif
K: melihat P tersenyum
ANALISA PROSES INTERAKSI
P: “siapa mbak?”
K: “suami. gak pantes
dia dipanggil suami,
anjing itu. Sus, kapan
saya boleh pulang?”
P: “Selamat pagi P: memandang K sambil P: mulai mencoba K: mencoba menangkap Kalimat pembuka pada
mbak. Saya perawat P. tersenyum memulai percakapan pertanyaan awal interaksi harus
Bagaimana kabar K: terlihat masih ragu didahului atau dimulai
mbak hari ini? untuk terbuka dengan P: Berpikir apakah K mau dengan membina
Bagaimana menunjukan ekspresi melanjutkan interaksi, hubungan saling percaya
perasaannya? Apa ada wajah datar berfikir untuk interaksi
keluhan? Apa ada selanjutnya
perasaan ingin K: menjawab dengan
marah?” nada tinggi dan keras,
K: “ya baik, ga ada tangan mengepal, wajah
keluhan. Saya sehat memerah, bicara cepat, Kalimat pembuka pada
gak sakit kok. Saya mata melotot awal interaksi harus
gak pernah marah- didahului atau dimulai
marah. Kapan saya dengan membina
pulang sus?” hubungan saling percaya
P: “iyaa, sabar”
P: “selamat pagi mbak, P: menunjukkan P: Berharap K mau K: mampu menjawab Kalimat terbuka memberi
bagaimana kabarnya perhatiannya terhadap K terbuka dan menceritakan pertanyaan kesempatan pada K untuk
hari ini? Ada keluhan? K: menjawab singkat, masalahnya mengungkapkan
Apa ada rasa mara?” seperti bosan K: Tidak merasa perasaannya.
K: “ya baik, ga ada P: Berharap K mau keberatan dengan
keluhan. Saya sehat gakP: berusaha menggali data menjawab pertanyaan P. pertanyaan P
sakit kok. Saya gak dari K
pernah marah-marah. K: Menatap kearah P P: berhati-hati karena K: berfikir dan mencoba
Kapan saya pulang pertanyaan sangat spesifik mengingat
sus?” P: menunjukkan dan takut menyinggung Persetujuan Kontrak
perhatian perasaan K K: menjawab sesuai diperlukan untuk
P: “ya sabar dulu, K: menatap kedepan, dengan kondisi memudahkan interaksi
tunggu keputusan terkadang menatap ke P: lega K tidak
dan menggali informasi
dokter. Baik sekarang arah lain tersinggung K: jawaban cenderung
kita berbincang defensif selanjutnya.
mengenai perasaan P: menunjukan perhatian P: menggali data untuk
mbak, saya minta kearah K menentukan keluhan K: mencoba memahami
waktunya 20 menit saja K: melihat kearah P, utama pertanyaan P
kita ngobrol disini ya wajah memerah, tangan
mbak? mengepal, bicara P: mendapatkan data K: mulai terbuka dengan Menggali data penyebab
K: “ngobrol apa sus?” sarkasme, mata melotot bahwa K mendengar P pasien dibawa ke Rs akan
suara yang tidak ada membantu peneliti
P: “ngobrol biasa aja, P: menunjukan perhatian wujudnya mengetahui riwayat
supaya kita bisa lebih kearah K penyakit.
kenal mbak, mbak K: melihat kearah P P: senang karena K
asalnya dari mana? menjawab meskipun
K: “dari tuban” P: menunjukan perhatian singkat
K: bicara keras dan cepat,
P: “di tuban tinggal aktivitas motorik P: merasa mendapat
sama siapa? Mbak meningkat, tampak respon lebih lanjut Menggali riwayat
sebelumnya kerja?” gelisah hubungan sosial sangat
K: “sama anjing itu, P: mencari penyebab berarti untuk
sebelumnya saya kerja masalah K mendapatkan data
di luwuk sulawesi
tengah tapi sudah gak P: merasa mendapatkan
kerja lagi sejak april respon lebih lanjut
2017”
P: ” baiklah mbaksudah
20 menit bagaimana P: menatap K, P: mengevaluasi interaksi K: merasa perkenalannya Evaluasi subyektif
perasaan mbaksetelah tersenyum yang baru saja dilakukan hanya formalitas saja penting untuk mengetahui
berkenalan dan ngobrol K: melihat P, keberhasilan BHSP
dengan saya” memperhatikan P: merasa K masih K: berusaha memahami
K: “iya” pertanyaan menganggap P sebagai kontrak interaksi yang
orang asing akan dilaksanakan
P: ya sudah sekarang K: melihat kearah P terhadapnya
mbak istirahat saja, P: menatap K, P: membuat kontrak
besok kita lanjut ngobrol tersenyum dengan K untuk interaksi K: menyetujui kontrak Persetujuan kontrak dari
lagi selama 20 menit selanjutnya waktu yang telah K memudahkan P
kayak tadi ya mbak disepakati bersama P dan melakukan interaksi
K: “iya” P: senang K mau K selanjutnya
menerima kontrak waktu
untuk interaksi
selanjutnya
ANALISA PROSES INTERAKSI
P: “Asslamualaikum wr wb. Saya P: menunjukkan P: mencoba menggali K: menjawab sesuai Kalimat terbuka
perawat puspa. Baik mbak, mbak perhatiannya terhadap data aktivitas K dengan kondisi memberi kesempatan
masih ingat perilaku kekerasan itu K, sambil tersenyum. selama di Rumah sebenarnya pada K untuk
apa?” K: melihat kearah P mengungkapkan
K: “lupa” P: Berharap K mau K: Tidak merasa perasaannya.
P: mencoba agar obrolan menjawab pertanyaan keberatan dengan
P: “oke saya jelaskan lagi, mbak tidak cenderung pertanyaan P
masih ingat cara kontrol perilaku membosankan P: mencoba menggali
kekerasan yang sudah saya ajarkan? K: menjawab aktivitas yang K: berfikir dan
Coba jelaskan ke saya?” pertanyaan dengan dilakukan pasien di mencoba mengingat
K: “ingat mbak. nafas dalam dari singkat Rs. Menggali data lebih
mulut tahan trus keluarkan dari K: berfikir mencoba jauh menunjukan
hidung lalu ulangi 5 kali. Cara fisik P: berusaha menggali P: menunggu K mengingat kesungguhan niat
kedua itu pukul kasur dan bantal” lebih dalam informasi mengingat membantu klien
dari K K: mencoba
P: “Pintar, masih dilakukan tidak K: Menatap kearah P, P: memancing daya memahami pertanyaan
mbak sampai sekarang?” raut muka datar, tanpa ingat K P
K: “iya, kadang saya lupa” senyum
P: merasa K tidak K: tidak merespon
P: “iya lebih bagus lagi jika P: melihat kearah K, merespon pertanyaan pertanyaan P Menggali cara yang
dilakukan latihan rutin. Mulai besok tersenyum dengan baik. konstruktif dan
lakukan rutin ya mbak. Nah K: Mengalihkan K: mencoba menunjukan potensi
sekarang ini saya mau ajarkan cara perhatian dengan P: berharap K mengingat yang dimiliki pasien
ketiga yaitu secara sosial/ verbal mengalihkan pandangan mengiyakan kegiatan untuk mengubah
dengan bicara yang baik” mta ke arah lain hariannya P menggali dirinya lebih baik dan
K: “verbal itu apa mbak?” data kegiatan harian berharga.
P: menunjukan pasien lainnya.
P: “Jadi cara ketiga yaitu cara perhatian kearah K
verbal/ sosial dengan bicara yang K: melihat kearah P
baik yaitu dengan Meminta,
mengungkapkan, menolak dengan
baik. Coba tirukan saya!”
K: “Iya”
P: “Assalamualaikum wr wb. Saya P: menatap K , P: mencoba menggali K: merasa berkenalan Evaluasi subyektif
perawat puspa. Yang selama tersenyum data perasaan K dengan P hanya penting untuk
seminggu ini merawat mbak. K: melihat P, setelah bercakap- sebatas sebagai mengetahui
Sekarang mau saya ajarkan cara memperhatikan cakap dengan K formalitas saja keberhasilan BHSP
keempat yaitu mengontrol perilaku pertanyaan
kekerasan dengan cara spiritual?
Sebelumnya saya mau mbak yang
cerita dulu?”
K: “Cerita apa mbak?” K: tersenyum tipis,
melihat kearah P P: merasa K masih K: berusaha
P: “coba cerita kegiatan ibadah yang menganggap P sebagai memahami pertanyaan
biasa Ny.S kerjakan sebelum masuk orang asing
di RS ini?” P: melihat kearah K
K: “ya biasanya saya sholat, tetapi P: mencoba menggali
sejak pulang dari luwuk saya gak daya ingat K K: berhasil menjawab
pernah sholat soalnya ga ada K: melihat kearah P pertanyaan sesuai Evaluasi subyektif
mukenah. Mukenah saya bakar” yang di maksud P penting untuk
P: mencoba mengetahui
mengevaluasi K: masih ingat dengan keberhasilan BHSP
P: “baiklah coba tirukan saya. keberhasilan BHSP nama P
Ketika muncul dorongan atau rasa P: menatap K ,
ingin marah coba Ny.S langsung tersenyum
duduk/ rebahkan badan tarik nafas K: melihat P, P: mencoba menggali
dalam serta katakan memperhatikan data perasaan K
astagfirullahhaladzim hingga rasa pertanyaan setelah bercakap-
kesal atau marah yang mbak cakap dengan K
rasakan hilang atau berkurang.
Bisa?”
K: “iya sudah” K: tersenyum tipis,
melihat kearah P
P: “Bagus! Masukkan jadwal
latihan harian yang dilakukan pada P: merasa K masih
pagi hari tiap bangun tidur ya! menganggap P sebagai
Lakukan latihan rutin mbak!” orang asing
P: mencoba menggali
daya ingat K
P: “Assalamualaikum wr wb. pagi P: tersenyum sambil P: mencoba menggali K: merasa berkenalan Evaluasi subyektif
mbak” memandang ke arah K data perasaan K dengan P hanya penting untuk
K: “baik mbak” K: K tampak raut muka setelah bercakap- sebatas sebagai mengetahui
datar, diam cakap dengan K formalitas saja keberhasilan BHSP
P: “hari ini sudah dapat obat? Sudah P: duduk di samping K P: merasa K masih K: berusaha
diminum belum?” K: mau menjawab menganggap P sebagai memahami pertanyaan
K: “sudah” pertanyaan dengan orang asing
singkat K: berhasil menjawab
P: “berapa macam obat yang P: mencoba menggali pertanyaan sesuai
diminum? Apa saja warnanya? Jam P: berusaha memberikan daya ingat K yang di maksud P Evaluasi subyektif
berapa dimimum?” penjelasan yang mudah penting untuk
K: “dapat 3. Minumnya pagi sama dan dapat dimengerti P: mencoba K: masih ingat dengan mengetahui
sore. Obatnya ada 3 macam trus K: tampak diam dan mengevaluasi nama P keberhasilan BHSP
warnanya lupa apa aja” mendengarkan keberhasilan BHSP
Reinforcement positif
dapat memotivasi pasien
untuk melaksanakan
kembali kegiatan yang
telah dilatih.
BERITA ACARA BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM 20140660011
MENUR SURABAYA.
NIM 20140660011
MENUR SURABAYA.
NIM 20140660011
MENUR SURABAYA.
Dengan hormat,
Saya yang bernama Puspa Aprihayu Basri, NIM 2014.0660.011 adalah
Mahasiswi Program Studi D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhamadiyah Surabaya semester akhir, akan melakukan penelitian sebagai syarat
untuk dapat menyelesaikan tugas akhir. Adapun judul penelitian saya adalah
Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Keperawatan Perilaku Kekerasan
Dengan Diagnosa Medis Skizofrenia Di Ruang Wijaya Kusuma Rumah Sakit
Jiwa Menur Surabaya.
Saya memohon bantuan saudara/i agar bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini. Demikian permohonan kami, atas bantuan dan partisipasinya
disampaikan terima kasih.
Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya
mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden
yang telah saya siapkan.
Tandatangan :
Tanggal :
No. Responden :
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Klien Nn.F) Jumat, 7 Juli 2017 pukul 08.00
Nama klien : Nn.F (36 Tahun)
No.RM/ TTL : 05.14.XX/ 01 januari 1981
Tanggal MRS : MRS ke-2 pada 31 Mei 2017
Ruang : Wijaya Kusuma
Dx medis : F 20.3
Masalah Keperawatan : Perilaku
kekerasan Tanggal pertemuan: Pertemuan ke 1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi :
Subjektif :
a. Klien menjawab salam & kabar
b. Klien mengatakan namanya Nn.F, dan sebelum MRS tinggal di
liponsos
c. Klien mengatakan dia diikat karena suka menggigit, menggigit karena
keinginan sendiri dan badannya cekot-cekot jika tidak menggigit
Objektif :
a. Klien terpasang fiksasi di ekstremitas atas, klien tampak gelisah
berubah-ubah posisi <5menit, berteriak-teriak, pembicaraan kacau dan
cepat seperti bebek, klien mampu menjawab salam, menjabat tangan,
pandangan mata tajam, kontak mata kurang
b. Klien tampak diam tidak menjawab, tanda dan gejala, akibat, serta
kebiasaan perilaku kekerasan yang dilakukan
c. Klien mendengarkan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan
cara fisik 1 nafas dalam yang dijelaskan peneliti dan tidak
mempraktikannya
2. Diagnosa : Perilaku kekerasan
3. TUK : Klien tidak mencederai diri dan dapat mengontrol rasa marahnya.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
SP 1 P : Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah,
tanda gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan,
akibat, cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
pertama (latihan nafas dalam).
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Selamat pagi, perkenalkan nama saya perawat PAB, panggil saya
perawat P. saya perawat yang dinas pagi di ruangan wijaya kusuma
ini. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07.00 sampai jam 14.00. Saya
yang akan merawat anda, selama anda di rumah sakit Jiwa Menur ini.
Nama anda siapa? Senang dipanggil apa?
b. Evaluasi/ validasi
1) Bagaimana perasaan anda saat ini? masih ada perasaan kesal atau
marah?
c. Kontrak
1) Topik : baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang
perasaan marah anda,
2) Waktu : berapa lama anda mau kita berbincang-bincang? bagaimana
kalau 20 menit?
3) Tempat : mau dimana kita bercakap-cakap? bagaimana kalau di ruang
ini saja?
2. Kerja
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi :
Subjektif :
a. Klien menjawab salam & kabar
b. Klien mengatakan namanya Ny.S, berasal dari Tuban
c. Klien mengatakan dirinya sehat, meminta pulang, merasa sedikit
pusing
Objektif :
a. Klien terpasang fiksasi di ekstremitas atas dan bawah, klien tampak
gelisah, berteriak-teriak minta pulang, klien mampu menjawab
salam, menjabat tangan, pandangan mata tajam, kontak mata kurang
b. Klien tampak tidak menjawab penyebab, tanda dan gejala, akibat,
serta kebiasaan perilaku kekerasan yang dilakukan
c. Klien mendengarkan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan
cara fisik 1 nafas dalam yang dijelaskan peneliti dan tidak
mempraktikannya
2. Diagnosa : Perilaku kekerasan
3. TUK : Klien tidak mencederai diri dan dapat mengontrol rasa marahnya.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
SP 1P :Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebab marah,
tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan,
akibat, dan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
pertama (latihan nafas dalam).
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya perawat PAB, panggil saya P.
saya perawat yang dinas pagi di ruangan wijaya kusuma ini. Hari ini saya
dinas pagi dari jam 07.00 sampai jam 14.00. Saya yang akan merawat
anda, selama anda di rumah sakit Jiwa Menur ini. Nama anda siapa?
Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan Nn.S saat ini?masih ada perasaan kesal atau
marah? Apa yang terjadi di rumah?”
c. Kontrak
1) Topik : “Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang
perasaan marah Ny.S”
2) Waktu : “Berapa lama Ny.S mau kita berbincang-bincang?
bagaimana kalau 20 menit?”
3) Tempat : “Bagaimana kalau kita berbincang di ruang ini saja?”
2. Kerja
“Apa yang menyebabkanNy.S merasa marah atau jengkel?apakah sebelumnya
Ny.S pernah marah? terus, penyebabnya apa? samakah dengan yang sekarang?
O iya jadi ada (…) penyebab marah Ny.S. Pada saat penyebab marah itu ada,
seperti (Misalnya ini penyebab marah klien), apa yang Nn.S rasakan? (Tunggu
respon pasien). Apakah Ny.S merasa kesal kemudian dada Ny.S berdebar-
debar, mata melotot, rahang tekatup rapat dan tangan mengepal? Setelah itu
apa yang Ny.S lakukan? Jadi Ny.S (sebut yang dilakukan klien saat timbul
keinginan/ rasa marah) Apakah dengan cara tersebut keinginan anda terpenuhi?
Iya, tentu tidak. Apakah kerugian cara yang Ny.S lakukan? Betul (sebut akibat
dampak perilaku yang dilakukan klien). Menurut Ny.S adakah cara lain yang
lebih baik? Maukah Ny.S belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik
tanpa menimbulkan kerugian? ada berberapa cara untuk mengendalikan
kemarahan Ny.S, salah satunya dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik
rasa marah disalurkan. Ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa
marah, bagaimana kalau kita belajar cara satu dulu? Begini Ny.S, jika tanda
marah sudah anda rasakan Ny.S berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan/ tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti
mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik nafas dari hidung, bagus..,
tahan, dan tiup keluarkan melalui mulut.Nah lakukan 5 kali.Bagus sekali, anda
sudah biasa melakukannnya.Bagaimana perasaannya?Nah, sebaiknya latihan
ini Ny.S lakukan secara rutin sehingga bila perasaan marah itu muncul anda
sudah terbiasa melakukannya.”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ny.S setelah berbincang mengenai perasaan marah
anda?”
b. Evaluasi objektif
“Jadi ada (…) penyebab marah Ny.S (sebutkan) dan yang anda rasakan
(sebutkan) dan yang anda lakukan (sebutkan) serta akibatnya (sebutkan)?”
c. Rencana tindak lanjut
“Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah anda yang
lalu, apa yang anda lakukan kalau perasaan marah yang belum kita bahas
dan jangan lupa latihan nafas dalam ya. Sekarang kita buat jadwal
latihannya ya, dilakukan setiap hari saat bangun tidur ya”
d. Kontrak
“Baik, besok saya akan datang lagi dan kita latihan cara lain untuk
mencegah/ mengendalikan marah. Tempatnya disini saja ya.Selamat
pagi!”