Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KIMIA

SENYAWA HIDRAT DAN REAKSI KIMIA

NAMA : Alisha Fatimah


KELAS : XI-1
ABSEN : 01

1. Senyawa Hidrat
a. Tujuan Praktikum
1) Menentukan jumlah air dalam padatan ZnSO4·xH2O

b. Teori Dasar
Hidrat merupakan zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur
kristalnya. Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh kristal yang akan lepas
atau menguap. Molekul air yang terikat dalam senyawa hidrat disebut air hidrat (Fessenden, 1997).

c. Alat dan Bahan


1) Alat
a) Kaca Arloji d) Spiritus g) Korek Api
b) Neraca Digital e) Kasa Asbes
c) Spatula f) Kaki Tiga
2) Bahan
a) Padatan ZnSO4·xH2O

d. Langkah Percobaan
1) Ambilah kaca arloji kosong dan timbang menggunakan neraca digital. Catat hasilnya!
2) Ambil sebanyak 0,5 gram padatan ZnSO4·xH2O kedalam kaca arloji!
3) Susunlah tempat pembakaran yang terdiri dari kaki tiga, kasa asbes, dan spiritus!
4) Letakkan kaca arloji yang berisi senyawa hidrat di atas kasa asbes
5) Panaskan hingga padatan menguap dan kering
6) Dinginkan hasil penguapan di udara terbuka!
7) Timbang kembali masa hasil penguapan. Catat hasilnya!

e. Data Pengamatan
Massa kaca arloji = 24,4 gram
Massa kaca arloji + 0,5 gram ZnSO4·xH2O = 24,4 + 0,5 = 24,9 gram

Massa kaca arloji + ZnSO4·xH2O


Setelah dipanaskan = 24,7 gram

f.Perhitungan
ZnSO4 · xH2O → ZnSO4 + xH2O
0,5 gr ZnSO4 = 24,7 – 24,4 = 0,3 gr
xH2O = 0,5 – 0,3 = 0,2 gr
Mr ZnSO4 = Ar Zn + Ar S + (Ar O × 4)
= 65 + 32 + (16 × 4)
= 97 + 64
= 161
Mr xH2O = (Ar H × 2) + Ar O
= (1 × 2) + 16
= 2 + 16
= 18
0,3 0 ,2
n ZnSO4 = n xH2O = Jika n ZnSO4 dibanding xH2O, maka :
Mr ZnSO 4 Mr xH 2 O
0 ,3 0 ,2
= = 0,002 : 0,01 = 1 : 5
161 18
= 0,002 = 0,01

Maka, x dalam H2O adalah 5

g. Analisis Data
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan jumlah air dalam padatan ZnSO 4·xH2O. Hidrat
merupakan zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur kristalnya. Jika
suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagian atau seluruh kristal yang akan lepas atau menguap.
Molekul air yang terikat dalam senyawa hidrat disebut air hidrat (Fessenden, 1997).

Pada percobaan ini kita akan menggunakan alat-alat yang terdiri atas kaca arloji, neraca digital,
spatula, spiritus, kaca asbes dan kaki tiga. Adapun bahan yang digunakan untuk percobaan ini yaitu
padatan ZnSO4·xH2O.

Pertama, kita akan mengambil kaca arloji yang kosong dan ditimbang diatas neraca digital, lalu
untuk langkah kedua, ambil padatan ZnSO 4·xH2O sebanyak 0,5 gram lalu timbang massa kaca arloji dan
padatan ZnSO4·xH2O tersebut. Untuk langkah ketiga, kita akan menyusun tempat pembakaran yang
terdiri dari kaki tiga, kaca asbes, dan spiritus. Lalu untuk langkah selanjutnya, kita akan membakar kaca
arloji dengan padatan ZnSO4·xH2O sehingga padatan tersebut menguap dan mengering, lalu dinginkan
hasil penguapan. Untuk langkah terakhir kita akan menimbang massa hasil penguapan untuk melanjutkan
ke langkah berikutnya yaitu perhitungan massa molekul air xH2O.

Pada saat padatan ZnSO4·xH2O dipanaskan diatas api, kita bisa mengamati perubahan yang terjadi
yaitu pendidihan dan penguapan pada padatan tersebut. Ini dikarenakan dengan adanya molekul-molekul
air yang terkandung dalam padatan ZnSO4·xH2O tersebut yang dapat mengakibatkan massa padatan
tersebut untuk berkurang karena penguapan molekul-molekul air.

Banyaknya jumlah molekul air yang terkandung dalam padatan ZnSO4·xH2O dapat terhitung dalam
data hasil perhitungan diatas, yaitu 5 molekul air.
h. Kesimpulan
Pada praktikum ini, kita akan menganalisis dan menentukan jumlah air dalam padatan ZnSO4·xH2O
dengan melakukan pengamatan langsung. Dari pengamatan kami, kami mendapatkan data bahwa massa
mula-mula kaca arloji + 0,5 gram padatan ZnSO4·xH2O adalah 24,9 gram, dan setelah padatan tersebut
dipanaskan, massa akhir kaca arloji + 0,5 padatan ZnSO4·xH2O berkurang menjadi 24,7 gram, ini
dikarenakan dengan adanya penguapan zat, karena padatan ZnSO4·xH2O memiliki molekul air.

Maka, dapat kita tuliskan dalam persamaan reaksi sebagai :


ZnSO4·xH2O → ZnSO4 + xH2O

Yang dimana koefisien x dalam H2O adalah 5, karena terkandung 5 molekul air di dalam padatan
ZnSO4·xH2O. Dan juga dapat kita tuliskan dalam bentuk persamaan reaksi, yaitu :

ZnSO4·xH2O → ZnSO4 + 5H2O


2. Reaksi Kimia
a. Tujuan Praktikum
1) Mengamati perubahan yang terjadi pada reaksi kimia

b. Teori Dasar
Reaksi kimia adalah suatu peristiwa yang menyebabkan terjadinya perubahan reaktan menjadi
produk. Zat yang baru terbentuk setelah terjadinya reaksi kimia bisa berupa gas, endapan, atau warnanya.

c. Alat dan Bahan


1) Alat
a) Tabung Reaksi c) Spatula
b) Pipet Tetes d) Penjepit tabung
2) Bahan
a) Larutan HCl 5 M d) Larutan KI 0,1 M h) Padatan Zn
b) Larutan HCl 0,1 M e) Larutan Na2CO3 0,1 M i) Padatan NH4Cl
c) Larutan NaOH 0,1 f) Larutan CuSO4 0,1 M
M g) Padatan CaCO3

d. Langkah Percobaan
1) Tabung 1: Reaksikan 3 ml CuSO4 0,1 M dengan 5 ml NaOH 0,1 M
2) Tabung 2: Reaksikan 3 ml Na2CO3 0,1 M dengan 5 ml HCl 0,1 M
3) Tabung 3: Reaksikan 3 ml NaOH 0,1 M dengan 3 ml HCl 0,1 M
4) Tabung 4: Reaksikan 1 gram CaCO3 dengan 5 ml HCl 5 M
5) Tabung 5: Reaksikan 0,5 gram Zn dengan 3 ml CuSO4
6) Tabung 6: Reaksikan 0,5 gram dengan 3 ml NaOH 0,1 M lalu panaskan

e. Data Pengamatan
No Yang dihasilkan
Persamaan Reaksi Keterangan
Tabung Bau Endapan Gas Warna
Terdapat
CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + endapan yang
1 ✓
NaSO4 terlihat seperti
kristal
Terjadi
Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O perubahan
2
+ CO2 suhu menjadi
dingin
Terjadi
perubahan
3 NaOH + HCl → NaCl + H2O
suhu menjadi
panas
4 ✓ ✓ Terdapat
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 pembentukan
+ H2O gas pada
tabung dan
endapan yang
berwarna
putih keruh
Terdapat
perubahan
5 Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu ✓ warna larutan
menjadi
bening
Menghasilkan
NH4Cl + NaOH → NaCl + NH3 bau yang
6 ✓
+ H2O tidak enak
(seperti urine)

f.Analisis Data
Pada praktikum ini, kita akan mengamati perubahan yang terjadi pada reaksi kimia. Reaksi kimia
adalah suatu peristiwa yang menyebabkan terjadinya perubahan reaktan menjadi produk. Zat yang baru
terbentuk setelah terjadinya reaksi kimia bisa berupa gas, endapan, atau warnanya.

Pada percobaan ini kita akan menggunakan alat-alat yang terdiri atas tabung reaksi, pipet tetes,
spatula, dan penjepit tabung. Adapun bahan yang digunakan untuk percobaan ini yaitu larutan HCl 5 M,
larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M, larutan KI 0,1 M, larutan Na 2CO3 0,1 M, larutan CuSO4 0,1 M,
padatan CaCO3, padatan Zn, dan padatan NH4Cl.

Untuk tabung 1, kita akan mereaksikan 3 ml CuSO4 0,1 M dengan 5 ml NaOH 0,1 M, yang
menghasilkan produk yang berupa Cu(OH)2 dan NaSO4. Reaksi ini menghasilkan endapan padat yang
menyerupai kristal berwarna biru kehitaman, karena hasil reaksi Cu(OH) 2 memiliki konstantar kelarutan
yang rendah sehingga dapat membentuk endapan.

Persamaan reaksi : CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + NaSO4

Untuk tabung 2, kita akan mereaksikan 3 ml Na2CO3 0,1 M dengan 5 ml HCl 0,1 M, yang
menghasilkan produk berupa NaCl, H2O, dan CO2. Reaksi ini menghasilkan perubahan suhu menjadi
dingin atau yang disebut sebagai endoterm. Endoterm adalah penyerapan suhu atau kalor dari lingkungan
menuju sistem, dan sistem dalam reaksi ini merupakan larutan Na2CO3 + 2HCl.

Persamaan reaksi : Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2

Untuk tabung 3, kita akan mereaksikan 3 ml NaOH 0,1 M dengan 3 ml HCl 0,1 M, yang
menghasilkan produk berupa NaCl dan H2O. Reaksi ini menghasilkan perubahan suhu menjadi panas
atau yang disebut sebagai eksoterm. Eksoterm adalah pelepasan suhu atau kalor dari sistem menuju
lingkungan, dan sistem dalam reaksi ini merupakan larutan NaOH + HCl.

Persamaan reaksi : NaOH + HCl → NaCl + H2O

Untuk tabung 4, kita akan mereaksikan 1 gram CaCO3 dengan 5 ml HCl 5 M, yang menghasilkan
produk berupa CaCl2, CO2, dan H2O. Reaksi ini menghasilkan gas pada dalam tabung dan menghasilkan
endapan yang berwarna putih keruh, ini dikarenakan zat CaCO 3 mudah korosi jika terkena asam. Bila
CaCO3 terkena HCl akan menghasilkan H2O, CO2 dan CaCl2 dalam bentuk larutan.
Persamaan reaksi : CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + CO2 + H2O
Untuk tabung 5, kita akan mereaksikan 0,5 gram Zn dengan 3 ml CuSO 4, yang menghasilkan
produk berupa ZnSO4 dan Cu. Reaksi ini menghasilkan perubahan warna cairan CuSO4 yang mula-
mulanya berwarna biru menjadi bening atau tidak berwarna.

Persamaan reaksi : Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu

Untuk tabung 6, kita akan mereaksikan 0,5 gram NH4Cl dengan 3 ml NaOH 0,1 M yang setelah itu
akan kita panaskan diatas api, setelah dipanaskan kita dapat mengamati hasil produk berupa NaCl, NH3,
dan H2O. Apabila larutan NaOH dengan NH4Cl dipanaskan, maka akan melepaskan bau yang menyengat
mirip seperti urine manusia karena pembentukan amonia (NH 3) yang dikenal dengan baunya yang tidak
enak.

Persamaan reaksi : NH4Cl + NaOH → NaCl + NH3 + H2O

g. Kesimpulan
Pada praktikum ini, kita mengamati perubahan yang terjadi pada reaksi kimia, dan data yang kita
kumpulkan dari praktikum ini adalah, antara lain :
1. Pada tabung 1, menghasilkan endapan menyerupai kristal yang berwarna biru kehitaman.
2. Pada tabung 2, menghasilkan perubahan suhu menjadi dingin atau endoterm.
3. Pada tabung 3, menghasilkan perubahan suhu menjadi panas atau eksoterm.
4. Pada tabung 4, menghasilkan gas CO2 dan endapan.
5. Pada tabung 5, menghasilkan perubahan warna dari biru menjadi bening.
6. Pada tabung 6, menghasilkan bau yang menyengat mirip seperti urine manusia setelah
dipanaskan.

Anda mungkin juga menyukai