Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD


PDGK4204

(YOLA ARDAYANI,S.Pd.I)
(856278974)

UT DAERAH (UPBJJ PADANG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Nama : YOLA ARDAYANI,S.Pd.I
NIM/ID Lainnya : 856278974
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : UPT SDN 06 III KOTO
: Jr.Balimbiang Nagari Balimbiang
Kecamatan Rambatan Kabupaten
Alamat
Tanah Datar Provinsi Sumatera
Barat-Indonesia

Pertanyaan:
1. Fungsi bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
setiap diri manusia sebagai makhluk hidup. Halliday mengidentifikasi fungsi
bahasa meliputi tujuh fungsi yaitu:
Jawaban:

Fungsi bahasa adalah cara utama di mana bahasa digunakan dalam komunikasi
manusia. Michael Halliday, seorang ahli linguistik, mengidentifikasi tujuh fungsi
bahasa yang mencerminkan bagaimana bahasa digunakan dalam berbagai konteks
komunikasi. Berikut adalah uraian singkat tentang tujuh fungsi bahasa menurut
Halliday:

1. Fungsi Instrumental:

Fungsi Instrumental digunakan ketika seseorang menggunakan bahasa


untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan tertentu.Fungsi ini berkaitan
dengan komunikasi yang memiliki tujuan praktis atau fungsional. Ketika seseorang
menggunakan bahasa dengan fungsi ini, tujuannya adalah mendapatkan respons
atau tindakan dari pihak lain. Berikut contoh nya:

a. Permintaan: Ketika seseorang meminta sesuatu atau meminta bantuan.


Contohnya: "Tolong berikan saya pensil ini."
b. Pemberian Instruksi: Ketika seseorang memberikan instruksi kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu. Contohnya: "Silakan buka buku halaman 10 dan
kerjakan latihan nomor 3."
c. Permintaan Informasi: Ketika seseorang mengajukan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi atau jawaban atas pertanyaan mereka. Contohnya: "Apa
yang akan kita makan malam ini?"
d. Permintaan Layanan: Ketika seseorang meminta layanan atau bantuan dari
pihak lain. Contohnya: "Saya ingin memesan dua tiket kereta ke Surabaya,
berangkat besok pagi."

2. Fungsi Regulator

Fungsi Regulator digunakan ketika seseorang menggunakan bahasa untuk


mengatur atau mengendalikan perilaku, tindakan, atau respons orang lain atau diri
sendiri. Fungsi ini berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk memberikan
perintah, petunjuk, arahan, atau pengarahan dengan tujuan untuk mencapai hasil
tertentu atau mengendalikan situasi. Contoh Fungsi Regulator:

a. Pemberian Perintah: Ketika seseorang memberikan perintah atau perintah


kepada orang lain. Contohnya: Tutup pintu, tolong."
b. Penggunaan Larangan: Ketika seseorang mengeluarkan larangan atau larangan
kepada orang lain. Contohnya: Jangan sentuh itu, itu panas."
c. Memberikan Petunjuk: Ketika seseorang memberikan petunjuk atau arahan
tentang cara melakukan sesuatu. Contohnya: Geser ke kanan untuk membuka
aplikasi."
d. Memberikan Arahan: Ketika seseorang memberikan arahan kepada seseorang
untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu. Contohnya: "Kamu akan
bertanggung jawab untuk mengatur rapat besok."

3. Fungsi Interaksional

Fungsi Interaksional digunakan ketika seseorang menggunakan bahasa


untuk menjalin hubungan sosial, berkomunikasi secara akrab, dan membangun
interaksi antarpribadi. Fungsi ini mencakup penggunaan bahasa dalam percakapan
sehari-hari, seperti sapaan, pembicaraan santai, dan komunikasi yang bertujuan
untuk memperkuat hubungan interpersonal. Contoh Fungsi Interaksional:
a. Sapaan dan Salam: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk memberikan
salam atau sapaan sebagai tanda kehangatan dan penghargaan terhadap orang
lain. Contohnya: "Halo, apa kabar?"
b. Berkomunikasi secara Akrab: Ketika seseorang berbicara dengan bahasa yang
lebih santai dan akrab untuk memperkuat hubungan dengan teman, keluarga,
atau rekan. Contohnya: "Gimana kabarmu, bro?"
c. Tanggapan Positif: Ketika seseorang memberikan pujian atau dukungan kepada
orang lain untuk memperkuat perasaan positif dalam interaksi. Contohnya:
"Kamu melakukan pekerjaan yang bagus!"
d. Pendekatan Ramah: Ketika seseorang menggunakan bahasa yang bersahabat
dan ramah dalam berkomunikasi untuk menciptakan suasana yang nyaman.
Contohnya: "Kita bisa mengatasi masalah ini bersama-sama."

4. Fungsi Personal

Fungsi Personal digunakan ketika seseorang menggunakan bahasa untuk


mengungkapkan perasaan, emosi, dan pendapat pribadi. Ini adalah cara untuk
menyampaikan diri sendiri, mengkomunikasikan apa yang dirasakan, dan
mengekspresikan pemikiran atau pandangan pribadi. Contoh:

a. Ekspresi Perasaan: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk


mengungkapkan perasaan atau emosi mereka. Contohnya: "Saya sangat senang
bahwa kamu datang."
b. Pengungkapan Pendapat: Ketika seseorang menyampaikan pendapat pribadi
atau pandangan tentang suatu hal. Contohnya: "Menurut saya, kebijakan ini
tidak efektif."
c. Komentar Pribadi: Ketika seseorang memberikan komentar atau tanggapan
pribadi terhadap situasi atau peristiwa. Contohnya: "Saya suka sekali dengan
dekorasi rumahmu."
d. Pengungkapan Identitas: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk
menggambarkan siapa mereka dan bagaimana mereka melihat diri sendiri.
Contohnya: "Saya adalah seorang seniman yang suka melukis."
5. Fungsi Heuristik:

Fungsi ini berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk mendapatkan


pengetahuan dan informasi baru. Orang menggunakan bahasa untuk bertanya,
mencari tahu, dan mengeksplorasi. Contoh nya:

a. Pertanyaan: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk mengajukan


pertanyaan atau mencari informasi lebih lanjut. Contohnya: "Mengapa langit
berwarna biru?"
b. Permintaan Klarifikasi: Ketika seseorang meminta penjelasan lebih lanjut atau
klarifikasi tentang suatu topik. Contohnya: "Bisakah kamu menjelaskan
bagaimana hukum ini berlaku?"
c. Pencarian Informasi: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk mencari
informasi atau sumber daya yang diperlukan. Contohnya: "Apa yang perlu saya
baca untuk memahami topik ini?"
d. Eksperimen Pikiran: Ketika seseorang berbicara atau menulis untuk mencoba
gagasan atau konsep baru. Contohnya: "Apa yang akan terjadi jika kita
mengubah variabel ini dalam eksperimen?"

6. Fungsi Imaginatif:

Fungsi Imaginatif digunakan ketika seseorang menggunakan bahasa untuk


mengungkapkan kreativitas, imajinasi, dan berkhayal. Ini mencakup penggunaan
bahasa dalam sastra, cerita, puisi, dan ekspresi seni. Fungsi ini memungkinkan
individu untuk menciptakan dunia imajinatif dan berbagi karya seni atau cerita.
Contoh Fungsi Imaginatif:

a. Puisi: Ketika seseorang menulis atau membaca puisi untuk menyampaikan


perasaan dan gambaran imajinatif. Contohnya: "Di tengah hutan lebat, bunga-
bunga berkembang, menari di bawah sinar matahari."
b. Cerita Fiksi: Ketika seseorang menulis atau menceritakan cerita fiksi yang
menciptakan karakter, plot, dan dunia imajinatif. Contohnya: "Once upon a time,
in a land far, far away, there lived a brave knight."
c. Seni Visual: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan
atau mengekspresikan seni visual, seperti lukisan atau patung. Contohnya:
"Lukisan ini menggambarkan matahari terbenam di atas laut yang tenang."
d. Pementasan Drama: Ketika seseorang menulis naskah drama atau berpartisipasi
dalam pertunjukan teater. Contohnya: "Aktor utama berperan sebagai tokoh
utama yang mengalami perjalanan emosional yang mendalam."

7. Fungsi Informatif:

Fungsi Informatif digunakan ketika seseorang menggunakan bahasa untuk


menyampaikan informasi objektif, fakta, dan pengetahuan tentang dunia. Ini
mencakup penggunaan bahasa untuk memberikan deskripsi, menjelaskan konsep,
atau menyampaikan data tanpa pengaruh perasaan atau sikap pribadi yang kuat.
Contoh Fungsi Informatif:

a. Deskripsi Objek: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk


menggambarkan atau mendeskripsikan objek, tempat, atau fenomena.
Contohnya: "Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia dengan
ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut."
b. Pemberian Data Statistik: Ketika seseorang menyajikan data statistik atau
informasi numerik. Contohnya"Pertumbuhan ekonomi negara ini mencapai 5%
tahun lalu."
c. Penjelasan Konsep: Ketika seseorang menggunakan bahasa untuk menjelaskan
konsep, teori, atau prinsip. Contohnya: "Hukum gravitasi universal Newton
menjelaskan tarikan gravitasi antar benda."
d. Berita atau Laporan Berita: Ketika seseorang menyampaikan berita atau laporan
yang obyektif. Contohnya: "Gempa bumi dengan magnitudo 7,2 mengguncang
wilayah tersebut hari ini."
2. Halliday, menyatakan ada 3 tipe belajar yang melibatkan bahasa, yaitu: (a)
belajar bahasa, (b) belajar melalui bahasa, dan (c) belajar tentang bahasa. Coba
Anda menguraikan dengan jelas perbedaan belajar bahasa dengan belajar
melalui bahasa, dan serta belajar tentang bahasa.
a. Belajar Bahasa:
Belajar bahasa merujuk pada proses di mana individu memperoleh
kemampuan untuk berkomunikasi dalam suatu bahasa, baik itu bahasa ibu atau
bahasa kedua. Tujuan utama dari belajar bahasa adalah untuk menguasai aspek-
aspek bahasa itu sendiri, seperti tata bahasa, kosakata, ejaan, dan keterampilan
berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Contoh: Seorang siswa
belajar bahasa Inggris dengan fokus pada tata bahasa, pelafalan, dan
pemahaman kosakata.

b. Belajar Melalui Bahasa


Belajar melalui bahasa mengacu pada proses belajar konten, konsep,
atau materi tertentu dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan
pemahaman. Tujuan utama dari belajar melalui bahasa adalah untuk memahami
dan menguasai konten atau informasi yang disampaikan melalui bahasa. Contoh:
Seorang siswa belajar matematika dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai
medium komunikasi di kelas matematika.

c. Belajar Tentang Bahasa:


Belajar tentang bahasa merujuk pada proses memahami struktur dan
fungsi bahasa itu sendiri, termasuk tata bahasa, fonologi, sintaksis, dan unsur-
unsur bahasa lainnya. Tujuan utama dari belajar tentang bahasa adalah untuk
memahami bagaimana bahasa bekerja, termasuk bagaimana suatu bahasa
digunakan untuk berkomunikasi dan ekspresi. Contoh: Seorang siswa belajar
tentang struktur kalimat dan sintaksis bahasa dalam mata pelajaran linguistik.

Jadi dapat disimpulakn bahwa perbedaan utama antara ketiga tipe belajar ini
adalah terlihat dari tujuan utama dari belajar tersebut. Belajar bahasa berkaitan dengan
penguasaan bahasa itu sendiri, belajar melalui bahasa berkaitan dengan pemahaman
konten atau materi yang disampaikan melalui bahasa, dan belajar tentang bahasa
berkaitan dengan pemahaman struktur dan fungsi bahasa. Akan tetapi ketiga tipe
belajar ini penting dalam pendidikan dan perkembangan kemampuan komunikasi serta
pemahaman Bahasa

3. Ada tiga pandangan yang mengungkapkan proses pemerolehan bahasa pertama,


yaitu: (a) pandangan nativistis, (b) pandangan behavioristis, dan (c) pandangan
kognitif. Uraikan tiga pandangan tersebut di atas dengan singkat dan jelas!
Jawab:
Tiga pandangan mengenai proses pemerolehan bahasa pertama, yaitu
pandangan nativistis, pandangan behavioristis, dan pandangan kognitif, ketiganya
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pandangan Nativistis:
Pandangan nativistis menyatakan bahwa kemampuan pemerolehan bahasa pada
manusia sebagian besar bersifat bawaan (innate). Ini berarti bahwa anak-anak
lahir dengan predisposisi bawaan untuk belajar Bahasa. Teori terkemuka dalam
pandangan ini adalah "Universal Grammar" yang dikemukakan oleh Noam
Chomsky. Teori ini menyatakan bahwa semua bahasa memiliki struktur dasar
yang sama dan bahwa anak-anak secara alami memahami struktur ini.
Lingkungan memainkan peran penting dalam mengaktifkan kemampuan
bawaan anak, tetapi pandangan ini menekankan bahwa kemampuan belajar
bahasa sudah ada sejak lahir.

b. Pandangan Behavioristis:

Pandangan behavioristis menganggap bahwa pemerolehan bahasa didasarkan


pada prinsip-prinsip belajar yang umum, di mana perilaku bahasa dipelajari
melalui stimulus, respons, dan penguatan (stimulus-response-reinforcement).
Teori terkemuka dalam pandangan ini adalah teori pembelajaran bahasa oleh
Ivan Pavlov dan B.F. Skinner. Mereka menekankan pentingnya pengulangan,
penguatan positif, dan hukuman dalam proses pembelajaran bahasa.
Lingkungan dan interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya dianggap
penting dalam pembelajaran bahasa. Anak-anak belajar bahasa melalui respons
terhadap stimulus yang mereka alami.
c. Pandangan Kognitif

Pandangan kognitif melihat pemerolehan bahasa sebagai hasil dari


perkembangan kognitif anak. Ini berarti bahwa kemampuan kognitif, seperti
pemahaman konsep, berperan dalam proses belajar bahasa. Menurut Jean Piaget
seorang ahli perkembangan anak yang berkontribusi pada pandangan kognitif
ini. Dia menyatakan bahwa bahasa merupakan cerminan perkembangan kognitif
anak. Lingkungan dan interaksi dengan orang dewasa berperan dalam
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan
kognitif dan bahasa mereka.

Jadi, ketiga pandangan ini memberikan wawasan berbeda tentang bagaimana


anak-anak memperoleh bahasa pertama mereka. Sementara pandangan nativistis
menekankan predisposisi bawaan, pandangan behavioristis menekankan peran
pengulangan dan penguatan, dan pandangan kognitif menyoroti hubungan antara
perkembangan kognitif dan pemerolehan bahasa.

4. Teknik dapat mengandung berupa makna yaitu cara-cara dan alat alat yang
digunakan guru dalam kelas ketika proses belajar mengajar dilaksanakan.
Menurut pendapat Saliwangi ada enam teknik pembelajaran bahasa, yaitu: (a)
teknik ceramah, (b) teknik Tanya jawab, (c) teknik diskusi kelompok, (d) teknik
pemberian tugas, (e) teknik ramu pendapat (brainstorming), (f) teknik simulasi.
Jelaskan dengan singkat enam macam teknik tersebut.
Enam teknik pembelajaran bahasa menurut Saliwangi adalah:
a. Teknik Ceramah:
Penjelasan: Teknik ceramah melibatkan guru sebagai pemimpin kelas yang
memberikan penjelasan atau presentasi kepada siswa. Siswa mendengarkan
dengan penuh perhatian dan mencatat informasi yang disampaikan.
Tujuan: Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyampaikan informasi dengan
jelas dan efektif kepada siswa.
Contoh: Guru memberikan ceramah tentang tata bahasa bahasa Inggris kepada
siswa dan menjelaskan aturan penggunaan tenses.
b. Teknik Tanya Jawab:

Penjelasan: Teknik tanya jawab melibatkan interaksi antara guru dan siswa di
mana guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, dan siswa merespons dengan
jawaban. Ini mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

Tujuan: Tujuan dari teknik ini adalah untuk merangsang pemikiran kritis,
memahami pemahaman siswa, dan mempromosikan interaksi dalam kelas.

Contoh: Guru bertanya kepada siswa, "Apa perbedaan antara kata kerja
beraturan dan kata kerja tidak beraturan dalam bahasa Indonesia?" Siswa
merespons dengan menjawab pertanyaan guru.

c. Teknik Diskusi Kelompok:

Penjelasan: Teknik diskusi kelompok melibatkan siswa dalam kelompok-


kelompok kecil untuk membahas topik tertentu. Mereka berbagi ide,
mengemukakan pendapat, dan mencari solusi bersama.

Tujuan: Tujuan dari teknik ini adalah untuk meningkatkan keterampilan


berbicara, kerja sama, dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Contoh: Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil dan memberikan topik
diskusi tentang dampak teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
kelompok berdiskusi dan berbagi pemikiran.

d. Teknik Pemberian Tugas:

Penjelasan: Teknik ini melibatkan pemberian tugas atau proyek kepada siswa
yang harus diselesaikan secara mandiri atau dalam kelompok. Tugas ini dapat
berupa penulisan, penelitian, atau proyek kreatif lainnya.

Tujuan: Tujuan dari teknik ini adalah untuk mengembangkan keterampilan


penelitian, kreativitas, dan kemampuan bekerja mandiri siswa.
Contoh: Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menulis esai tentang
dampak perubahan iklim di lingkungan mereka. Siswa harus melakukan
penelitian dan menulis esai secara mandiri.

e. Teknik Ramu Pendapat (Brainstorming):

Penjelasan: Teknik brainstorming melibatkan siswa dalam menghasilkan ide


atau gagasan sebanyak mungkin tentang suatu topik tanpa menilai atau
memfilternya. Ini mempromosikan pemikiran bebas dan kreatif.

Tujuan: Tujuan dari teknik ini adalah untuk menghasilkan beragam ide, solusi,
atau pemikiran terkait dengan topik tertentu.

Contoh: Guru meminta siswa untuk melakukan brainstorming ide-ide untuk


sebuah proyek seni tentang "keindahan alam." Siswa secara bebas mencatat
semua gagasan yang muncul tanpa menghakimi.

f. Teknik Simulasi:

Penjelasan: Teknik simulasi melibatkan siswa dalam peran tertentu atau situasi
yang mensimulasikan situasi nyata. Ini memungkinkan siswa untuk belajar
dengan pengalaman dan praktik.

Tujuan: Tujuan dari teknik ini adalah untuk memahami konsep dalam konteks
yang lebih nyata dan mengembangkan keterampilan praktis.

Contoh: Guru mengorganisir simulasi sebuah konferensi PBB tentang


perdamaian dunia. Siswa memainkan peran sebagai diplomat dan berpartisipasi
dalam simulasi negosiasi perdamaian.
5. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia ini merupakan kerangka
tentang standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia yang harus
diketahui, dilakukan, dan dimahirkan oleh siswa pada setiap tingkatan. Kerangka
ini disajikan dalam lima komponen utama, yaitu: (a) standar kompetensi, (b)
kompetensi dasar, (c) hasil belajar, (d) indikator, dan (e) materi pokok. Buatlah
standar kompetensi aspek mendengarkan untuk kelas rendah di SD dengan
menggunakan tabel berikut ini:
Tabel: Standar kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 2

STANDAR KOMOETENSI HASIL MATERI


INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR BELAJAR POKOK
Mendengarkan Siswa mampu Siswa dapat Cerita pendek
dengan baik dan mendengarkan mendengarkan sederhana
memahami cerita dan memahami cerita pendek dalam bahasa
pendek cerita pendek yang dibacakan Indonesia.
sederhana dalam sederhana dalam oleh guru dan
bahasa bahasa menjawab
Indonesia. Indonesia. pertanyaan
sederhana
tentang cerita
tersebut.
Mampu
mendengarkan Mendengarkan Siswa Mampu Siswa dapat Percakapan
dengan baik dan dengan baik dan mendengarkan mengidentifikasi sehari-hari
memahami mengidentifikasi dan informasi dasar, tentang topik-
berbagai jenis informasi dasar mengidentifikasi seperti nama, topik seperti
teks lisan dengan dalam informasi dasar usia, atau keluarga,
baik dan percakapan dalam kegiatan dalam teman, dan
mengikuti sehari-hari. percakapan percakapan yang aktivitas
petunjuk secara sehari-hari. dibacakan oleh sehari-hari.
cermat. guru.

Mendengarkan Siswa mampu Siswa dapat Instruksi guru


dengan baik dan mendengarkan mengikuti selama proses
mengikuti dan mengikuti petunjuk guru pembelajaran.
petunjuk guru petunjuk guru saat diberikan
dengan cermat dengan cermat instruksi atau
selama proses selama proses tugas selama
pembelajaran. pembelajaran. proses
pembelajaran.

Sources:

Halliday,M.K. dan hasan,R.(1991). Language,Contex, and text:Aspect oflanguage in a social


-semiotic perpektif .Melbourne:Oxford University Press

Solchan.T.W,dkk.(2021).Pendidikan Bahasa Indonesia di SD.Banten: Universitas terbuka

Bahan Bacaan youtube,dll

Anda mungkin juga menyukai