Anda di halaman 1dari 2

Rusip merupakan salah satu dari sekian banyak makanan tradisional masyarakat Bangka.

Rusip terbuat dari

ikan yang telah di-fermentasi-kan dan digunakan sebagai sambal untuk lalapan daun singkong, mentimun,

terong dan sebagainya. Bangka Belitung sendiri merupakan daerah kepulauan dimana mata pencaharian

utamanya selain perkebunan dan pertambangan adalah nelayan dengan komuditi utama adalah ikan.

Dulunya jenis pengawetan ikan ini hanya dilakukan ketika ikan sedang melimpah dan harganya jatuh. Akan

tetapi saat ini rusip diproduksi oleh industri rumah tangga karena pembuatan rusip tidak hanya untuk menyimpan

saja melainkan salah satu panganan wajib di Bangka Belitung, dan banyak yang membeli rusip sebagai buah
tangan jika berwisata di Bangka Belitung.

Adaptasi ikan rusip Bangka-Belitung terhadap lingkungannya juga


merupakan hal menarik. Ikan ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dengan baik di perairan yang memiliki kadar garam yang rendah. Ikan rusip
dapat hidup di air tawar maupun payau dengan keasaman yang berbeda-
beda. Hal ini membuat ikan rusip menjadi salah satu spesies yang unik dan
istimewa di Bangka-Belitung.

Seiring berjalannya waktu, ikan rusip khas Bangka telah menjadi salah satu
komoditas penting dalam sektor perikanan di daerah ini. Bukan hanya
sebagai ikan konsumsi, tetapi ikan rusip juga digunakan dalam industri
kuliner seperti pembuatan keripik ikan rusip yang terkenal. Kehadiran ikan
rusip khas Bangka menjadi bagian dari kekayaan alam dan warisan budaya
yang harus dijaga secara berkelanjutan.

Rusip merupakan produk fermentasi ikan asal Bangka dan Lampung. Rusip dibuat dari ikan yang
diberi garam antara 10-25% dan beras atau gula aren sekitar 10%, yang kemudian difermentasi
selama kurang lebih dua minggu secara anaerob. Penambahan garam lebih dari 13% pada substrat
kaya protein seperti ikan menghasilkan hidrolisis protein yang terkontrol yang mencegah
pembusukan, menghasilkan pasta serta asam amino dan peptida yang beraroma “meaty” dan
“savory” (Steinkraus, 2002). Umumnya, ikan yang dijadikan bahan baku pembuatan rusip adalah ikan
rucah yang berukuran kecil, misalnya ikan teri
Name : Aisyafiah Amini
Class : XII OTKP
Subject : Bahasa Inggris

Rusip is one of the many traditional foods of the Bangka people. Rusip is
made from fermented fish and is used as a sauce for fresh vegetables such as
cassava leaves, cucumbers, eggplant and so on. Bangka Belitung itself is an
archipelagic area where the main livelihood apart from plantations and mining is
fishing and the main commodity is fish.

The adaptation of the Bangka-Belitung rusip fish to its environment is also


interesting. This fish has the ability to adapt well in waters that have low salt levels.
Rusip fish can live in fresh and brackish water with varying acidity. This makes the
rusip fish one of the unique and special species in Bangka-Belitung.

Previously, this type of fish preservation was only done when fish was
abundant and the price fell. However, currently rusip is produced by home industries
because making rusip is not only for storing but is one of the mandatory foods in
Bangka Belitung, and many people buy rusip as souvenirs when traveling to Bangka
Belitung.

Anda mungkin juga menyukai