Nama Penyusun :
DEPARTEMEN AKUAKULTUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
I. Pendahuluan
Ikan belida atau Clown knifefish adalah ikan yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan
Thailand. Ikan yang merupakan keluarga Notopteridae dan bermarga Chitala/Notopterus ini di
tanah air hidup di anak-anak sungai besar yang bersebelahan dengan daerah rawa di Sumatera,
Kalimantan. Belida dikenal sebagai ikan pipih, di Sumatera dinamakan ikan belido, dan yang
berasal dari Thailand disebutikan belida bangkok. Beratnya mencapai 5 kg/ekor dan dikenal sulit
memijah. Ikan belida asal Indonesia dan Thailand cirinya adalah adanya bintik (spot) berwarna
hitam berbentuk bulat di badannya dari depan hingga kepangkal ekor. Ikan belida (Chitala sp.)
merupakan jenis ikan air tawar yang hidupnya di sungai, namun hanya terdapat di beberapa
daerah di Indonesia termasuk Kalimantan Timur. Ikan belida merupakan ikan lokal yang cukup
disukai oleh masyarakat yang selama ini hanya diperoleh dari usaha penangkapan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Biasanya ikan belida dipasarkan dalam keadaan segar, baik
untuk kebutuhan rumah makan maupun untuk bahan baku pengolahan kerupuk dan amplang
(Fadhli et al.,2015). Untuk belida bangkok, ada dua jenis yang beredar di pasaran yaitu yang
berwarna abu-abu keperakan dan albino. Keduanya memiliki belang hitam dengan garis tepian
putih. Makin banyak belangnya, makin banyak dicari orang. Sebagai ikan hias belida bangkok
pernah sangat popular di era 19951997. Kondisi itu kian diperparah dengan adanya perubahan
lingkungan alam serta eksploitasi yang berlebihan. Permintaan ikan belida yang tinggi,
al.,2014). Di Sumatera Selatan sampai awal 1980-an,belida masih mudah ditemukan di anak
Sungai Musi seperti Sungai Arisan Belida dan Sungai Meriak. Lalu sampai 1998, di Sungai
Citarum, Jawa Barat, jumlahnya masih ditangkap hingga 6 ton, tapi setahun kemudian tak seekor
pun bisa ditemukan. Akan tetapi dari segi bentuk ikan belida sangat unik, badanya pipih dengan
punggung yang menjulang tinggi. Belida juga dikenal dengan nama Knife fish yang berarti ikan
yang berbentuk seperti pisau. Selain keunikan dari bentuk tubuhnya, yang menjadikan belida
menjadi ikan hias yang dipelihara di aquarium juga karena semakin langkanya belida ditemukan
dihabitat asalnya. Harga Ikan belida di setiap wilayah berbeda-beda, tergantung jenis, ukuran,
dan tingakat sulit tidaknya para penjual ikan hias mendapatkanya. Pada umumnya untuk anakan
yang ukuranya 10 cm bisa mencapai 30 rb/ekor dan ikan belidayang beratnya sudah 3 kg bisa
dihargai sekitar 900 ribuan/ekor. Sedangkan untuk ikan berukuran 50-60 cm harga jual ikan ini
II. Pembahasan
Ikan belida adalah ikan air tawar yang memiliki arti penting, bernilai ekonomis tinggi
sebagai bahan pangan. ikan belida mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Badan pipih dan
memanjang dengan bagian punggung yang tampak mencembung. Bagian perut berduri ganda.
Bagian ekor juga memanjang. Sisik kecil, sikloid, pada samping badan membentuk gurat sisi.
Ikan ini menyenangi perairan sungai yang banyak terdapat pohon kayu yang tumbang dan di
rawa banjiran yang berhutan, karena diduga batang kayu baik yang masih hidup maupun yang
sudah mati merupakan rumpon bagi ikan kecil dan berfungsi sebagai media bagi udang dan
serangga air, selain menjadi makanan bagi ikan belida juga menjadi substrat tempat menempel
telur yang dibuahi (Wibowo et al.,2007) .Makanan ikan belida di habitat asalnya adalah ikan
ikan kecil, udang, katak dan juga krustasea. Karena ikan ini adalah predator, maka biasanya
umpan ikan belida yang dipakai para mancing mania adalah umpan hidup. Karena ikan belida
adalah ikan yang aktif di malam hari (nokturnal), makanya untuk memancing ikan belida ini
yang biasa dilakukan oleh para mancing mania disekitar jam 5 hingga malam. Ikan belida
menyukai perairan dengan vegetasi yang tinggi sebagai tempat berlindung. Dan juga dihabitat
asalnya ikan belida hidup pada tepi-tepi sungai dan biasanya bersembunyi pada batang-batang
kayu yang tenggelam serta akar-akar pohon di tepi sungai. Hidup ikan belida suka menyendiri,
tidak akan pindah ketempat lain selama dia merasa nyaman dan tidak ada pengganggu yang
mengusik tempatnya. Saat ini ikan belida sudah sangat jarang ditemukan dihabitat asalnya dan
Ikan belida dalam perikanan memiliki nilai ekonomis sebagai ikan hias dan konsumsi.
Ikan Belida memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena rasa daging yang lezat dan khas terutama
karena kandungan lemaknya, kandungan protein yang tinggi. Ikan belida digunakan sebagai
bahan baku makanan tradisional seperti pempek dan kerupuk Selain itu, Ikan Belida memiliki
pola sisik yang unik dan karena bentuknya yang indah sehingga dimanfaatkan untuk ikan hias,
karena gerakannya yang gemulai sehingga ikan ini menarik untuk dipandang berlama-lama. Ikan
belida (Chitala lopis) merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi karena
banyak digunakan sebagai bahan baku makanan tradisional seperti pempek dan kerupuk, serta
2.3 Pemijahan
Pemijahan ikan belida memerlukan substrat sebagai tempat menempelkan telur. Subtrat
yang digunakan berupa batang kayu yang berukuran diameter 1520cm dan ketinggian 20
cm. Proses pemijahan menggunakan subtrat dari papan kayu ulin ukurannya lebar 50 cm dan
tinggi 40 cm yang dimasukkan ke kolam induk. Proses ini dimulai dengan pasangan induk
matang gonad mulai berdempetan satu sama lain. Ikan belida jantan mencapai rata-rata ukuran
pertama kali matang gonad pada panjang total 135 mm dengan kisaran antara 125-146 mm,
sedangkan ikan betina mencapai rata-rata ukuran pertama kali matang gonad pada panjang total
162 mm dengan kisaran antara 160-164 mm. maka ikan jantan lebih dulu mencapai kedewasaan
dibandingkan ikan betina (Gustomi et al.,2016) .Membedakan induk jantan dan betina yaitu pada
induk betina bagian belakang kepala (punuknya) lebih tebal dan ukuran badannya relatif lebih
besar dibanding jantan. Alat kelamin berbentuk bulat, sirip perut relatif pendek dan tidak
menutupi urogenital. Ketika matang gonad bagian perut membesar dan kelamin memerah.
Sedangkan induk jantan mempunyai ciri sebagai berikut yaitu bagian belakang kepala (punuk)
tipis, alat kelamin tipis dan berbentuk tabung, sirip perut relatif lebih panjang dan menutupi
urogenital, serta ukuran badan relatif lebih kecil. Pada saat siap pijah, alat kelamin memerah dan
Ikan belida di habitat asalnya memakan ikan - ikan kecil, udang, katak dan juga
krustasea. Ikan belida adalah jenis predator. Ikan belida merupakan jenis euryphagic yaitu ikan
yang memakan berbagai makanan atau omnivora. Ikan belida pada siang hari biasanya
bersembunyi di antara tumbuhan. Ikan belida jantan bertugas membuat sarang yang dibuatnya
dari ranting dan daun, juga menjaga telur dan anak-anaknya. Ikan belida dikelompokan ke dalam
predator besar, pemakan ikan segala ukuran, udang dan kepiting. nilai indeks panjang usus relatif
berkisar antara 0,2707-0,978 dengan ratarata 0,56. Makanan ikan belida secara umum, terdiri
atas delapan kelompokjenis organisme makanan, yang terdiri atas ikan, udang, bahan tumbuhan,
insekta, cacing, bentos (Wibowo et al.,2010). Belida lebih aktif pada malam hari, dan mulai
respon terhadap makanan pada sore hari. Hewan ini menyukai bagian gelap dari sungai, biasanya
hidup di bawah ranting pohon yang jatuh di sungai. Hasil analisis ini menunjukan bahwa variasi
makanan ikan belida cukup banyak, dengan demikian berdasarkan variasi makanannya ikan
belida dapat dikatakan sebagai jenis ikan euryphagic yaitu ikan pemakan bermacam-macam
makanan. Berdasarkan kebiasaan makanan ikan berdasarkan tempat, ikan belida termasuk di
golongkan kedalam ikan lapisan tengah perairan, yakni ikan yang mencari makanan yang
mengapung di tengah perairan dan sewaktu-waktu muncul ke permukaan air atau berenang di
Ikan belida membutuhkan kondisi lingkungan perairan untuk hidup, tumbuh dan
berkembangbiak. Kondisi lingkungan perairan yang dibutuhkan ikan belida termasuk faktor
fisika (suhu perairan, turbidity, kedalaman dan arus), kimia (oksigen terlarut, pH, kesadahan dan
amoniak) dan biologi perairan (riparian vegetasi). Suhu perairan berpengaruh terhadap sintasan,
reproduksi, pertumbuhan organisme muda dan kompetisi . Bagi ikan yang hidup di perairan
tawar, perubahan suhu perairan pada musim penghujan memberikan tanda secara alamiah untuk
melakukan pemijahan, beruaya dan mencari makan. suhu perairan yang sering dijumpai ikan
belida berkisar antara 2730 0C. Kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang sangat
diperhatikan dalam budidaya. syarat suhu optimal pada pemeliharaan ikan yaitu berkisar antara
26 -30C (Nisa et al.,2013). Turbidity menggambarkan sifat optik air, turbidity yang tinggi dapat
akuatik serta dapat menghambat penetrasi cahaya di dalam air. Kecepatan arus ditentukan oleh
kemiringan, kekasaran, kedalaman, dan kelebaran dasar, dinyatakan dengan satuan meter per
detik . Kedalaman perairan dinyatakan dengan satuan meter, merupakan nilai variabel yang
berkaitan langsung dengan volume badan perairan. Oksigen terlarut atau Disolved Oxigen (DO)
merupakan gas O2 yang terlarut dalam perairan. Salah satu indikator kesuburan perairan adalah
oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut semakin menurun seiring dengan semakin meningkatnya
limbah organik di perairan tersebut. Hal ini disebabkan oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri
untuk menguraikan zat organik menjadi zat anorganik semakin banyak. Oksigen adalah salah
satu unsur kimia yang sangat penting sebagai penunjang utama kehidupan berbagai organisme.
Oksigen dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk proses respirasi dan menguraikan zat
organik menjadi zat an-organik oleh mikro organisme (Simanjuntak,2007). Konsentrasi oksigen
terlarut berfluktuasi secara harian dan musiman tergantung pada pencampuran (mixing) dan
pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi dan limbah yang masuk
kedalam air Kandungan oksigen perairan yang sesuai untuk ikan belida > 2 ppm . Kesadahan
yang baik berkisar antara 40500 mg/L CaCO3 Ikan belida beradaptasi pada kondisi perairan
2.6 Reproduksi
Reproduksi pada ikan berhubungan erat dengan fekunditas dan gonad sebagai alat
reproduksi seksualnya. Aspek biologi reproduksi, terdiri dari rasio kelamin, frekuensi
pemijahan, waktu pemijahan, ukuran ikan pertama kali matang gonad dan tempat memijah.
Ikan belida melakukan pemijahan di hutan rawa, terbukti pada perairan tersebut banyak ikan
yang sudah matang gonad ,waktu pemijahannya diketahui terjadi pada bulan November-
Januari. Secara bertahap induk yang sudah matang gonad beruaya dari sungai menuju daerah
rawa banjiran, terutama hutan rawa yang banyak ditumbuhi tanaman dengan substrat keras,
seperti pohon-pohon yang sudah mati sebagai tempat menempelkan telur. Induk yang matang
gonad adalah induk yang telah melakukan fase pembentukan kuning telur (phase
vitellogenesis) dan masuk ke fase dorman. Fase pembentukan kuning telur dimulai sejak
terjadinya penumpukan bahan-bahan kuning telur (yolk) dalam sel telur dan berakhir setelah
sel telur mencapai ukuran tertentu atau nukleolus tertarik ke tengah nukleus. Setelah fase
pembentukan kuning telur berakhir, sel telur tidak mengalami perubahan bentuk selama
beberapa saat, tahap ini disebut fase istirahat (dorman), bila rangsangan diberikan pada saat
ini akan menyebabkan terjadinya migrasi inti ke perifer, inti pecah atau lebur, se!anjutnya
terjadi ovulasi (pecahnya folikel) dan oviposisi. Bila kondisi lingkungan tidak cocok dan
rangsangan tidak diberikan, telur yang dorman tersebut akan mengalami degradasi atau gagal
diovulasikan lalu diserap kembali oleh sel-sel ovarium, telur yang demikian dikenal dengan
oosit atresia. Penentuan fekunditas dilakukan dengan mengambil ovari ikan betina yang
matang gonad pada TKG III dan IV. Fekunditas diasumsikan sebagai jumlah telur yang
terdapat dalam ovari pada ikan yang telah mencapai TKG III dan IV. Fekunditas total
dihitung dengan menggunakan metode sub-contoh bobot gonad atau disebut metode
gravimetrik. Cara mendapatkan telur yaitu mengambil telur ikan betina dengan mengangkat
seluruh gonadnya dari dalam perut ikan dan ditimbang. Kemudian gonad tersebut diambil
sebagian untuk ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik, selanjutnya butiran telur
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Notopteridae, genus Chitala, spesies Chitala lopis. Ikan belida membutuhkan kondisi lingkungan
perairan untuk hidup, tumbuh dan berkembangbiak. Ikan belida membutuhkan kondisi
lingkungan perairan untuk hidup, tumbuh dan berkembangbiak. Ikan belida di habitat asalnya
Daftar pustaka
Dayatino., Indah E.R. Rachimi.2014.PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI PALA (Myristica
HIDROLISIS PROTEIN
Nisa K., Marsi, Mirna F.2013.PENGARUH PH PADA MEDIA AIR RAWA TERHADAP
striata). 1(1)::57-65
37 43
Wibowo A, Subagja.,S. Makmur.2007. Dinamika Tampilan Pertumbuhan, Faktor Kondisi dan