“ ANALISIS PRODUKSI “
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
KUPANG
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Analisi Produksi”
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak dan kerja keras dari
kelompok kami untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini.
Dalam makalah ini, terdapat banyak kesalahan-kesalahan baik itu dalam hal pengetikan,
penyusunan makalah yang kurang sempurna, kami selaku penulis dan penyusun makalah ini
meminta maaf dan kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki
makalah yang kurang sempurna ini. Akhir kata kami selaku penulis dan penyusun makalah
ini mengucapkan terima kasih.
Penyususun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
3.1 KESIMPULAN....................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk dapat melaksanakan pengendalian proses produksi dengan baik, perlu diketahui fungsi
pengendalian proses produksi didalam perusahaan yang melaksanakan proses produksi
tersebut. Adapun yang dimaksud dengan fungsi pengendalian proses ini adalah perencanaan,
penentuan urutan kerja, penentuan waktu kerja, pemberian perintah kerja dan tindak lanjut
dalam pelaksanaan proses produksi (Ahyari, 1986:4). Pengendalian produksi dilakukan untuk
mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik mendapatkan rancangan sistem dan tata kerja
yang paling efektif dan efisien. Prinsip atau teknik-teknik tersebut diaplikasikan guna
mengatur komponen-komponen kerja yang terlibat dalam sebuah sistem kerja seperti
manusia, bahan baku, mesin, dan lain-lain, sehingga dicapai tingkat efektivitas dan efisiensi
kerja yang tinggi (Mulyadi, 1998:284). CV. Roda Jati bergerak dibidang furniture.
Perusahaan ini membuat produk dari bahan baku sampai produk jadi. Di bagian permesinan
pada departemen produksi sering terjadi penumpukkan komponen produk yang dikarenakan
menunggu komponen yang belum selesai diproses dari mesin yang lain untuk kemudian
dikirimkan ke bagian assembling. Dengan terjadi penumpukkan di bagian permesinan, maka
di stasiun assembling mengalami kekosongan kerja. Karena order yang datang/input dibagian
permesinan tidak sama dengan order yang dikirim/output, maka beban produksi yang ada
dipermesinan semakin meningkat. Berdasarkan uraian di atas dan pentingnya pengendalian
produksi khususnya di bagian permesinan untuk memperlancar proses produksi yang ada.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengendalian produksi pada bagian permesinan di
perusahaan, maka perlu disusun sistem pengendalian produksi yang akan dilaksanakan dalam
perusahaan tersebut dengan membandingkan antara jumlah yang dihasilkan (output) dan
jumlah masukan (input) dengan Load-Oriented Manufacturing Control direpresentasikan
melalui diagram throughput untuk beberapa pesanan yang sedang dikerjakan dan dianggap
cukup memadai untuk menggambarkan kondisi aliran produksi manufaktur sebenarnya.
1.3 Tujuan
Jangka pendek yang dimaksud dalam teori ekonomi adalah suatu periode di mana salah satu
atau beberapa faktor produksi yang digunakan dalam usaha perusahaan jumlahnya tetap
(faktor produksi tetap). Dengan demikian, perubahan kuantitas produksi dalam periode
tersebut diperoleh melalui perubahan penggunaan faktor produksi variabel.
Ditinjau dari hubungannya dengan produksi, biaya ini dibedakan menjadi dua, yakni:Dalam
hubungannya dengan tujuan biaya, mencakup biaya langsung dan biaya tidak
langsung.Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, mencakup biaya tetap
total, biaya variabel total, biaya total, biaya tetap rata-rata, biaya variabel rata-rata, dan biaya
total rata-rata.
Ketika melakukan analisis biaya produksi jangka pendek, ada tiga fungsi yang dihitung, yaitu
biaya tetap total (total fixed cost/TFC), dengan f adalah konstan. Kemudian, ada biaya
variabel total (total variable cost/TVC), dengan f merupakan output atau Q, serta total
cost/TC, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus TC=TFC + TVC.
Selain menghitung biaya-biaya di atas, dalam analisis biaya produksi jangka pendek, ada
beberapa jenis biaya lagi yang dihitung, seperti average fixed cost/AFC yang memiliki rumus
AFC=TFC/Q. Kemudian, ada average variabel cost/AVC, dengan AVC=TVC/Q, average
cost yang dapat dihitung memakai rumus AC=TC/Q atau TFC=TVC/Q, atau AFC+AVC.
Terakhir, adalah biaya marjinal atau marginal cost (MC) yang dapat diperoleh melalui hasil
penambahan biaya produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang.
Di beberapa titik, memang ada kemungkinan biaya produksi akan mulai meningkat dengan
output. Ada tiga alasan untuk perubahan itu, yaitu setidaknya dalam jangka pendek, ruang
pabrik dan kapasitas mesin dapat membuat keadaan lebih sulit bagi pekerja untuk melakukan
pekerjaan secara efektif; mengelola sebuah perusahaan besar, mungkin menjadi lebih
kompleks dan tidak efisien karena jumlah tugas meningkat; dan keuntungan dari membeli
dalam jumlah besar mungkin telah menghilang setelah mencapai titik tertentu.
Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi.Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari
hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu:
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu
proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung
dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan
biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan
dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi
perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan
bahan baku.
Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
TC = FC + VC
VC = TC - FC
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk memproduksi
sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
AVC = ATC-AFC
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC = ATC-AVC
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya marginal
merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit
keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
MC = TC/ Q
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi
jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka
dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost),
tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor
produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua
faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang
digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi
tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya
rata-rata,dan biaya marginal.
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para
ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang
bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau
jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk
mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun
mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam
jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat
variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.di tulis dengan rumus:
LTC = LVC
Di mana :
b.Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah
sama dengan perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah :
LMC =∆LTC / ∆Q
Di mana :
∆Q = Perubahan Output
LAC = LTC / Q
Dimana :
LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
2.3 FUNGSI PRODUKSI cobb-douglas
menjelaskan bahwa formulasi pertama dari fungsi produksi Cobb – Douglas
dikembangkan pada tahun 1927; ketika mencari bentuk fungsional untuk menghubungkan
perkiraan yang telah dia hitung untuk pekerja dan modal, dia berbicara dengan ahli
matematika dan kolega Charles Cobb , yang menyarankan fungsi dari
bentuk Y = AL β K 1− β , yang sebelumnya digunakan oleh Knut Wicksell , Philip
Wicksteed , dan Léon Walras , meskipun Douglas hanya mengakui Wicksteed dan
Walras atas kontribusi mereka. Memperkirakan ini menggunakan kuadrat terkecil , dia
memperoleh hasil eksponen tenaga kerja 0,75 — yang kemudian dikonfirmasi oleh Biro
Riset Ekonomi Nasional menjadi 0,741. Pekerjaan selanjutnya di tahun 1940-an
mendorong mereka untuk memungkinkan eksponen pada K dan L bervariasi,
menghasilkan perkiraan yang kemudian terbukti sangat dekat dengan peningkatan ukuran
produktivitas yang dikembangkan pada waktu itu.
Kritik utama pada saat itu adalah bahwa perkiraan fungsi produksi, meskipun tampaknya
akurat, didasarkan pada data yang jarang sehingga sulit untuk memberikan kredibilitas
yang besar. Douglas berkata, "Saya harus mengakui bahwa saya berkecil hati dengan
kritik ini dan berpikir untuk menyerah, tetapi ada sesuatu yang mengatakan kepada saya
bahwa saya harus menahannya." Terobosan ini datang dengan menggunakan data sensus
AS , yang bersifat cross-sectional dan memberikan sejumlah besar observasi. Douglas
mempresentasikan hasil temuan ini, bersama dengan yang untuk negara lain, pada
pidatonya tahun 1947 sebagai presiden American Economic Association . Tak lama
kemudian, Douglas terjun ke dunia politik dan dilanda kesehatan yang buruk —
mengakibatkan sedikit perkembangan di pihaknya. Namun, dua dekade kemudian, fungsi
produksinya digunakan secara luas, diadopsi oleh ekonom seperti Paul
Samuelson dan Robert Solow . [4] Fungsi produksi Cobb – Douglas sangat terkenal
karena untuk pertama kalinya fungsi produksi agregat atau seluruh ekonomi telah
dikembangkan, diperkirakan, dan kemudian disajikan ke profesi untuk dianalisis; ini
menandai perubahan penting dalam cara para ekonom mendekati ekonomi makro dari
perspektif ekonomi mikro.
Dalam bentuknya yang paling standar untuk produksi satu barang dengan dua faktor,
fungsinya adalah
dimana:
Y = total produksi (nilai riil semua barang yang diproduksi dalam satu tahun atau 365,25
hari)
L = input tenaga kerja (jumlah jam kerja orang dalam satu tahun atau 365,25 hari)
K = input modal (ukuran semua mesin, peralatan, dan bangunan; nilai input modal dibagi
harga modal)
A = produktivitas faktor total
α dan β adalah elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Nilai-nilai ini adalah
konstanta yang ditentukan oleh teknologi yang tersedia.
Elastisitas keluaran mengukur daya tanggap keluaran terhadap perubahan tingkat tenaga
kerja atau modal yang digunakan dalam produksi, ceteris paribus . Misalnya, jika α =
0,45 , peningkatan 1% dalam penggunaan modal akan menyebabkan peningkatan output
sekitar 0,45% .
Kadang-kadang istilah ini memiliki arti yang lebih terbatas, mengharuskan fungsi tersebut
menampilkan skala hasil konstan , yang berarti bahwa menggandakan penggunaan
modal K dan tenaga kerja L juga akan menggandakan output Y. Ini berlaku jika
α+β=1,
Jika
α + β <1 ,
dimana
A adalah parameter efisiensi
L adalah jumlah total barang
x 1 , ..., x L adalah jumlah (non-negatif) barang yang dikonsumsi, diproduksi, dll.
adalah parameter elastisitas untuk barang i
Fungsi Cobb – Douglas sering digunakan sebagai fungsi utilitas . [8] [2] Dalam konteks ini
konsumen diasumsikan memiliki kekayaan yang terbatas, dan maksimalisasi utilitas
mengambil bentuk:
dimana adalah kekayaan total konsumen dan adalah harga barang. Utilitas dapat
dimaksimalkan sebagai berikut. Pertama, ambil logaritma utilitas
Sebagaimana dicatat, fungsi Cobb – Douglas yang umum digunakan dalam pemodelan
makroekonomi adalah
dimana K adalah modal dan L adalah tenaga kerja. Jika eksponen model berjumlah satu,
fungsi produksi homogen orde pertama, yang berarti skala hasil konstan — yaitu,
jikasemua input diskalakan oleh faktor umum yang lebih besar dari nol, output akan
diskalakan dengan faktor yang sama.
Analogi definisi di atas adalah nilai guna sebuah buku. Yang mana buku tersebut tidak
mungkin memiliki nilai manfaat dan nilai jual jika tidak ada kertas, lem sebagai bahan
mentahnya. Juga tidak mungkin ada buku jika tidak ada tenaga kerja dan modal untuk
memuat buku. Kertas, lem, tenaga kerja dan modal disebut sebagai faktor produksi. Karena
dengannya maka produk memiliki nilai guna yang disebut buku.
Pengertian faktor produksi secara khusus adalah semua kebutuhan usaha yang dibutuhkan
oleh produsen supaya ia bisa menjalankan produksi dengan lancar dan mudah. Jika dilihat
dari pengertian ini tentu faktor produksi adalah hal penting yang harus ada di dalam sebuah
perusahaan. Jika tidak tersedia atau salah satunya saja tidak ada, maka bisa dipastikan
produksi tidak akan berjalan.
Efeknya ialah tidak akan ada produk/jasa yang dihasilkan, proses produksi macet yang akan
membuat usaha Anda mendapatkan kerugian. Bahkan bukan tidak mungkin perusahaan akan
gulung tikar
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jangka pendek yang dimaksud dalam teori ekonomi adalah suatu periode di mana salah satu
atau beberapa faktor produksi yang digunakan dalam usaha perusahaan jumlahnya tetap
(faktor produksi tetap). Dengan demikian, perubahan kuantitas produksi dalam periode
tersebut diperoleh melalui perubahan penggunaan faktor produksi variabel.
Ditinjau dari hubungannya dengan produksi, biaya ini dibedakan menjadi dua, yakni:Dalam
hubungannya dengan tujuan biaya, mencakup biaya langsung dan biaya tidak
langsung.Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, mencakup biaya tetap
total, biaya variabel total, biaya total, biaya tetap rata-rata, biaya variabel rata-rata, dan biaya
total rata-rata.
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi
jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka
dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost),
tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor
produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua
faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang
digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi
tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya
rata-rata,dan biaya marginala.Biaya total (jangka panjang)
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para
ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang
bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau
jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk
mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun
mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam
jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
FUNGSI PRODUKSI cobb-douglas
menjelaskan bahwa formulasi pertama dari fungsi produksi Cobb – Douglas
dikembangkan pada tahun 1927; ketika mencari bentuk fungsional untuk menghubungkan
perkiraan yang telah dia hitung untuk pekerja dan modal, dia berbicara dengan ahli
matematika dan kolega Charles Cobb , yang menyarankan fungsi dari
bentuk Y = AL β K 1− β , yang sebelumnya digunakan oleh Knut Wicksell , Philip
Wicksteed , dan Léon Walras , meskipun Douglas hanya mengakui Wicksteed dan
Walras atas kontribusi mereka. Memperkirakan ini menggunakan kuadrat terkecil , dia
memperoleh hasil eksponen tenaga kerja 0,75 — yang kemudian dikonfirmasi oleh Biro
Riset Ekonomi Nasional menjadi 0,741. Pekerjaan selanjutnya di tahun 1940-an
mendorong mereka untuk memungkinkan eksponen pada K dan L bervariasi,
menghasilkan perkiraan yang kemudian terbukti sangat dekat dengan peningkatan ukuran
produktivitas yang dikembangkan pada waktu itu.
Kritik utama pada saat itu adalah bahwa perkiraan fungsi produksi, meskipun tampaknya
akurat, didasarkan pada data yang jarang sehingga sulit untuk memberikan kredibilitas
yang besar. Douglas berkata, "Saya harus mengakui bahwa saya berkecil hati dengan
kritik ini dan berpikir untuk menyerah, tetapi ada sesuatu yang mengatakan kepada saya
bahwa saya harus menahannya." Terobosan ini datang dengan menggunakan data sensus
AS , yang bersifat cross-sectional dan memberikan sejumlah besar observasi. Douglas
mempresentasikan hasil temuan ini, bersama dengan yang untuk negara lain, pada
pidatonya tahun 1947 sebagai presiden American Economic Association . Tak lama
kemudian, Douglas terjun ke dunia politik dan dilanda kesehatan yang buruk —
mengakibatkan sedikit perkembangan di pihaknya. Namun, dua dekade kemudian, fungsi
produksinya digunakan secara luas, diadopsi oleh ekonom seperti Paul
Samuelson dan Robert Solow . [4] Fungsi produksi Cobb – Douglas sangat terkenal
karena untuk pertama kalinya fungsi produksi agregat atau seluruh ekonomi telah
dikembangkan, diperkirakan, dan kemudian disajikan ke profesi untuk dianalisis; ini
menandai perubahan penting dalam cara para ekonom mendekati ekonomi makro dari
perspektif ekonomi mikro.
Efeknya ialah tidak akan ada produk/jasa yang dihasilkan, proses produksi macet yang akan
membuat usaha Anda mendapatkan kerugian. Bahkan bukan tidak mungkin perusahaan akan
gulung tikar