Anda di halaman 1dari 35

PANDUAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN TERNAK UNGGAS


EAS-156
UNTUK MAHASISWA PROGRAM STUDI PETERNAKAN

Tim Mata Kuliah

Prof. Dr. Ir. Abdul Azis, M.Si.


Ir. Berliana S, M.S.
Ir. Yusrizal, M.Sc. Ph.D
Dr. Ir. Noferdiman, M.P.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
i

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


terselesaikannya panduan praktikum mata kuliah manajamen ternak
unggas. Panduan praktikum ini disusun berdasarkan konsep teori yang
penulis pandang berhubungan dengan penerapan prinsip dasar
pengelolaan budidaya ternak unggas, khususnya ayam ras komersia (tipe
pedaging dan petelur) yang nantinya diharapkan dapat menjadi suatu
keahlian (kompetensi) bagi mahasiswa dalam mengelola dan melakukan
kegiatan produksi peternakan unggas.
Panduan praktikum ini memuat penerapan teknis budidaya dan
pengelolaan produksi ayam pedaging (broiler) dan pengelolaan produksi
telur pada ayam petelur pada periode peneluran. Secara teknis, kegiatan
praktikum memberikan pengalaman lapangan dalam mengelola
peternakan ayam broiler dan petelur. Khusus pengelolaan produksi ayam
petelur, mengingat masa pemeliharaannya cukup panjang, kegiatan
praktikumnya hanya difokuskan pada pengelolaan budidaya pada
periode peneluran.
Panduan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum agar lebih mudah
memahami prinsip dasar pengelolaan produksi unggas berdasarkan
aspek teknis peternakan. Akhir kata, penulis menyadari bahwa sesuatu
upaya tidaklah selalu sempurna dan oleh karenanya kekurangan yang
ada menjadi perhatian penulis demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Jambi, September 2023
Koordinator mata kuliah,

Prof. Dr. Ir. Abdul Azis, M.Si


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………... i


DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………... iii
I. MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM BROILER ................. 1
Pendahuluan ............................................................... 1
Standar Kompetensi .................................................. 2
Kegiatan Praktikum I ................................................ 3
Kegiatan Praktikum II ............................................... 5
Kegiatan Praktikum III ............................................... 9
Kegiatan Praktikum IV ............................................... 11
Kegiatan Praktikum V ............................................... 13
Kegiatan Praktikum VI ............................................... 15
Kegiatan Praktikum VII ............................................. 17
Kegiatan Praktikum VIII ............................................ 18

II. MANAJEMEN PETELUR PADA PERIODE PENELURAN 22


Pendahuluan ............................................................... 22
Standar Kompetensi ................................................... 22
Kegiatan Praktikum IX ............................................... 23

III. PELAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM ................................ 29

IV. REFERENSI .................................................................................... 31


iii

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel hal


1. Manajemen pencatatan (recording) produksi ayam broiler ...... 20
2. Standar produksi telur pada ayam petelur ................................ 25
3. Klasifikasi (grade) telur berdasarkan bobot telur ...................... 27
4. Manajemen pencatatan (recording) pemeliharaan ayam
petelur pada periode produksi .................................................... 28
I. MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM BROILER

Pendahuluan

Praktikum dalam mata kuliah Manajemen Ternak Unggas ini


dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lapangan kepada
mahasiswa tentang berbagai aspek manajemen produksi unggas khusus
manajemen pemeliharaan ayam ras pedaging (broiler). Ayam pedaging
(broiler) yang dipelihara dengan sistem intensif, dimana sekelompok
ayam ditempatkan dalam satu bangunan kandang yang telah dirancang
sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan tersebut membuat ruang
geraknya menjadi terbatas. Upaya untuk memenuhi kebutuhan pokok
ayam yang dipelihara dalam lingkungan terbatas tersebut, agar dapat
tumbuh dengan baik dan sehat, menuntuk adaya perlakuan manajemen
pemeliharaan yang memadai dengan segala aspek teknisnya secara
terpadu dan komperhensif. Mengingat sistem pemeliharaan ayam ras
pedaging ini dilakukan dengan sistem intensif dan terkendali, diharapkan
saudara memperhatikan standar operasional dari manajemen
pemeliharaan secara keseluruhannya.
Pada kegiatan praktikum ini, saudara diharapkan dapat
memperoleh gambaran nyata bagaimana teknik pemeliharaan ayam ras
pedaging broiler yang meliputi beberapa tahapan kegiatan, yaitu
persiapan awal (persiapan kandang, sanitasi dan disenfeksi kandang dan
peralatan kandang), pemeliharaan periode brooding dan starter, grower
dan finisher.

1
Standar Kompetensi

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum manajemen ternak


unggas, mahasiswa mampu melakukan kegiatan:
1. Sanitasi dan disenfeksi kandang beserta peralatan kandang unggas
(ayam),
2. Pengelolaan pemeliharaan ayam periode indukan (brooding) dan
starter, grower serta finisher.
3. Teknik recording selama pemeliharaan dan analisis kinerja usaha
4. Teknik penangkapan pada waktu panen

2
KEGIATAN PRAKTIKUM I

POKOK BAHASAN

1. Persiapan kandang
2. Sanitasi dan disenfeksi kandang beserta peralatan kandang

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan kegiatan sanitasi dan disenfeksi
kandang beserta peralatan kandang sebelum pemeliharaan ayam
ras pedaging dilaksanakan.
Tujuan dari persiapan kandang adalah untuk memastikan bahwa
kandang yang akan digunakan untuk tujuan pemeliharaan ayam
dipastikan sudah bersih dari kotoran dan bebas dari cemaran
mikroorganisme yang bersifat patogen.

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Keluarkan semua peralatan yang ada di dalam kandang, kemudian


bersihkan kandang dari semua kotoran (bekas feses dan sampah
atau sisa-sisa makanan yang tertinggal).
• Bersihkan dengan cara menggaruk atau menyikat pada kotoran
yang menempel pada lantai dan diding kandang.
• Bersihkan sarang laba-laba yang ada di langit-langit kandang dan
sudut-sudut kandang
• Bila terdapat banyak serangga di dalam kandang, dapat dilakukan
penyemprotan dengan insektisida terlebih dahulu sebelum
dilakukan bersih basah (pencucian kandang).
• Cuci bangunan kandang dengan air bersih bila memungkinkan
seprot dengan air bersih menggunakan tekanan tinggi. Setelah

3
bersih, cuci kembali dengan menggunkan deterjen atau sabun
khusus pada lantai kandang, biarkan sebentar (± 1 jam) agar
deterjen dapat melarutkan sisa-sisa lemak atau kotoran yang masih
tertinggal di lantai kandang, selanjutnya bilas dengan air bersih.
• Bersihkan peralatan kandang seperti tempat makanan dan tempat
minum dengan menggunakan deterjen dan selanjutnya bilas
dengan air bersih.
• Bila memungkinkan lakukan penyemprotan atau pengepelan atau
pengecetan lantai dengan larutan kapur gamping kental khususnya
pada lantai kandang.
• Tutup semua bagian kandang yang terbuka dengan tirai penutup,
kemudian lakukan disenfeksi dengan menggunakan bahan
disenfektan.
• Biarkan kandang yang telah didisenfeksi tersebut selama ± 14 hari
dalam kondisi tertutup
• Dua atau tiga hari sebelum anak ayam masuk, siapkan bahan litter
(serutan kayu atau sekam padi) pada lantai kandang dengan
ketinggian sekitar 5 cm dan lampu bohlam 75 Watt sebagai brooder
(pemanas).

4
KEGIATAN PRAKTIKUM II

POKOK BAHASAN

1. Persiapan awal
2. Seleksi anak ayam (DOC)
3. Manajemen pemeliharaan periode brooding (umur 1-7 hari) dan
proses vaksinasi awal

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan seleksi anak ayam (DOC) dan
pengelolaan pemeliharaan masa indukan (brooding) dan periode
starter serta vaksinasi.
Tujuan dari kegiatan ini untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
nantinya berhubungan dengan proses pemeliharaan ayam, sehingga
kondisi yang baik selalu dapat dipastikan untuk keberlangsungan
pemeliharaan ayam tersebut.
Anak ayam (DOC) yang berkualitas baik mempunyai ukuran yang
seragam, pusar tampak kering dan menutup dengan baik. Tanda-tanda
lain yang menjadi patokan dalam menentukan kondisi DOC yang baik
adalah sebagai berikut:
• Bulu terlihat cerah, tidak kusam dan penuh menutupi tubuh, mata
terlihat cerah serta aktif bergerak
• Kondisi tubuh normal dan tidak ada tanda-tanda cacat serta
gangguan pernafasan
• Bobot badan ideal berkisar antara 38-45 gram dengan tingkat
keseragaman minimum 80%

5
• Bebas dari kasus penyakit berak kapur (pullorum) yang
diindikasikan dari anus terlihat bersih tanpa ada kotoran berwarna
putih menempel disekitar anus dan abdomen.

Prosedur Kegiatan Praktikum

Sebelum kedatangan/pemasukan DOC ke kandang


• Pasang dan periksan semua peralatan dan kelengkapan kandang
secara seksama sebelum DOC dimasukkan ke dalam kandang.
• Pasang pembatas (chick guard) dengan tinggi sekitar 40-50 cm di
sekeliling kandang brooder untuk mencegah agar anak tidak
berkeliaran di luar areal brooder.
• Beri alas kertas/koran bekas di atas litter, usahakan dibuat 3 lapis
agar mudah menggantikannya tanpa memasang yang baru.
Penggunaan alas kertas ini hingga umur 3 hari.
• Hidupkan pemanas (dalam hal ini lampu listrik) 2 jam sebelum
anak ayam dimasukkan dalam areal brooding dan pastikan
temperatur dalam areal tersebut berkisar antara 30-320 C di bawah
brooder.
• Tirai kandang tetap dalam kondisi tertutup
• Cek air minum yang akan disediakan, pastikan air minum tersebut
bersih. Sangat baik dan dianjurkan air minum yang diberikan
mengandung suplemen vitamin, seperti suplemen “Vitachick” atau
dengan pemberian air gula (2-5%).

Setelah kedatangan/ pemasukan DOC ke kandang

• Buka secara hati-hati boks anak ayam dan adaptasikan terlebih


dahulu di dalam kandang. Sembari proses adaptasi, lakukan
seleksi/cek anak ayam tersebut secara cermat mengacu petunjuk di

6
atas, catat hasilnya, kemudian lepaskan/tempatkan dalam area
brooding yang telah disiapkan.
• Berikan makanan pada tempatnya atau ditabur di atas koran yang
telah disiapkan terlebih dahulu. Perlu diperhatikan, pemberian
makanan jangat terlalu banyak. Frekuensi pemberian makanan
dapat diatur 6-8 kali/hari selama 3 hari pertama pemeliharaan.
• Selama 1-2 jam setelah anak ayam dilepaskan kedalam area
brooding, cermati apakah anak ayam dapat makan dan minum
dengan leluasa serta menyebar merata dalam area brooding.
Pengaturan tempat makan dan minum serta alat pemanas dapat
dilakukan bila diperlukan.
• Kontrol terhadap anak ayam harus dilakukan minimal 4-6 jam,
terutama pada 24 jam pertama pemeliharaan. Perhatikan tingkah
laku anak ayam sebagai indikator apakah ada atau tidak masalah
dalam sistem brooding.
• Lakukan penggantian lapisan kertas yang berada di atas litter
setiap hari dengan cara menggulung lapisan bagian atas hingga
terbentuk lapisan kedua yang masih baru. Setelah lapisan ketiga
dikeluarkan, biarkan anak ayam tetap diatas litter hingga hari ke
tujuh.
• Berikan air minum yang mengandung suplemen (vitachick) dengan
dosis 0,7 g/liter selama 5 hari (umur 1 s/d 5 hari), kemudian pada
hari ke 6 berikan suplemen obat-obatan (therapi) dengan dosis 1
g/liter hingga hari ke 8 (umur 8 hari). Air minum harus tersedia
sepanjang hari (ad libitum).
• Lakukan vaksinasi ND pertama pada umur 4 hari melalui tetes
mata atau hidung. Vaksinasi sebaiknya dilakukan pada pagi hari
atau sore hari.

7
• Buka tirai kandang 1/3 bagian pada waktu siang hari apabila cuaca
panas pada hari ke 4. Catatan: apabila cuaca dingin atau hujan,
tutup kembali tirai kandang tersebut
• Catat jumlah ayam yang mati atau dikeluarkan (culling) selama
periode umur 1 s/d 7 hari.
• Catat jumlah ransum yang diberikan pada setiap kali pemberian
dan hitung jumlah ransum yang dikonsumsi selama 7 hari pertama
(umur 1-7 hari).
• Lakukan penimbangan bobot badan pada hari ke 7, dan hitung
pertambahan bobot badannya (umur 1-7 hari), bandingkan dengan
target produksi !!!

8
KEGIATAN PRAKTIKUM III

POKOK BAHASAN

Manajemen pemeliharaan periode starter (periode 7-14 hari)

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan pengelolaan pemeliharaan
ayam broiler periode starter (7-14 hari).

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Buang/angkat bahan litter yang ada dalam kandang pada hari ke


tujuh, dan pemeliharaan ayam dilanjutkan dengan sistem kandang
lantai berlubang/kandang postal.
• Buka tirai kandang 1/2 bagian pada waktu siang hari apabila cuaca
panas pada hari ke 7 dan terbuka penuh pada hari ke 10. Catatan:
apabila cuaca dingin atau hujan, tutup kembali tirai kandang
tersebut
• Pemberian air minum. Dilakukan setiap hari, ganti air minum yang
tersisa dengan air minum yang bersih dan segar. Tambahkan
suplemen obat-obatan (therapi) dengan dosis 1 g/liter dalam air
minum yang diberikan hingga umur 8 hari. Air minum tanpa
suplemen (air minum biasa) diberikan mulai umur 9 s/d 13 hari.
• Pemberian makanan. Dilakukan setiap hari, timbang ransum yang
akan disediakan pada hari itu. Sesuaikan kebutuhan ransum yang
diberikan dengan kebutuhannya.
• Catat jumlah ayam yang mati atau dikeluarkan (culling) selama
periode umur 7 s/d 14 hari.

9
• Catat jumlah ransum yang diberikan pada setiap kali pemberian
dan hitung jumlah ransum yang dikonsumsi dari umur 7 s/d 14
hari.
• Lakukan penimbangan bobot badan pada umur 14 hari dan hitung
pertambahan bobot badannya (umur 7-14 hari), bandingkan
dengan target produksi !!!

10
KEGIATAN PRAKTIKUM IV

POKOK BAHASAN

Manajemen pemeliharaan periode starter (periode 14-21 hari)

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan pengelolaan pemeliharaan
ayam broiler periode starter (14-21 hari).

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Tirai kandang dalam kondisi terbuka penuh sepanjang hari.


Penutupan tirai kandang dipandang perlu apabila kondisi hujan
dan angin kencang.
• Pemberian air minum. Dilakukan setiap hari, ganti air minum yang
tersisa dengan air minum yang bersih dan segar. Tambahkan
suplemen vitamin dan mineral (Neobro) dengan dosis 0,5 g/liter
dalam air minum yang diberikan hingga umur 16 hari, kemudian
diberikan air minum biasa dari umur 17 s/d 21 hari.
• Lakukan vaksinasi ND melalui suntikan intramuskular atau
melalui air minum pada umur 18 hari
• Pemberian makanan. Dilakukan setiap hari, timbang ransum yang
akan disediakan pada hari itu. Sesuaikan kebutuhan ransum yang
diberikan dengan kebutuhannya.
• Catat jumlah ayam yang mati atau dikeluarkan (culling) selama
periode umur 14 s/d 21 hari.
• Catat jumlah ransum yang diberikan pada setiap kali pemberian
dan hitung jumlah ransum yang dikonsumsi dari umur 14 s/d 21
hari.

11
• Lakukan penimbangan bobot badan pada umur 21 hari dan hitung
pertambahan bobot badannya (umur 14-21 hari), bandingkan
dengan target produksi !!!

12
KEGIATAN PRAKTIKUM V

POKOK BAHASAN

Manajemen pemeliharaan periode grower (periode 21-28 hari)

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan pengelolaan pemeliharaan
ayam broiler periode grower (21-28 hari).

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Tirai kandang dalam kondisi terbuka penuh sepanjang hari.


Penutupan tirai kandang dipandang perlu apabila kondisi hujan
dan angin kencang.
• Pemberian air minum. Dilakukan setiap hari, ganti air minum yang
tersisa dengan air minum yang bersih dan segar. Tambahkan
suplemen vitamin dan mineral (Neobro) dengan dosis 0,5 g/liter
dalam air minum yang diberikan dari umur 22 s/d 24 hari,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian suplemen obat-obatan
(therapi) dari umur 25 s/d 27 hari.
• Pemberian makanan. Dilakukan setiap hari, timbang ransum yang
akan disediakan pada hari itu. Sesuaikan kebutuhan ransum yang
diberikan dengan kebutuhannya.
• Catat jumlah ayam yang mati atau dikeluarkan (culling) selama
periode umur 21 s/d 28 hari.
• Catat jumlah ransum yang diberikan pada setiap kali pemberian
dan hitung jumlah ransum yang dikonsumsi dari umur 21 s/d 28
hari.

13
• Lakukan penimbangan bobot badan pada umur 28 hari dan hitung
pertambahan bobot badannya (umur 21-28 hari), bandingkan
dengan target produksi !!!

14
KEGIATAN PRAKTIKUM VI

POKOK BAHASAN

Manajemen pemeliharaan periode grower (periode 28-35 hari)

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan pengelolaan pemeliharaan
ayam broiler periode grower (28-35 hari).

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Tirai kandang dalam kondisi terbuka penuh sepanjang hari.


Penutupan tirai kandang dipandang perlu apabila kondisi hujan
dan angin kencang.
• Pemberian air minum. Dilakukan setiap hari, ganti air minum yang
tersisa dengan air minum yang bersih dan segar. Tambahkan
suplemen vitamin dan mineral (Neobro) dengan dosis 0,5 g/liter
dalam air minum yang diberikan dari umur 28 s/d 30 hari,
kemudian dilanjutkan dengan pemberian air minum biasa tanpa
suplemen.
• Pemberian makanan. Dilakukan setiap hari, timbang ransum yang
akan disediakan pada hari itu. Sesuaikan kebutuhan ransum yang
diberikan dengan kebutuhannya.
• Catat jumlah ayam yang mati atau dikeluarkan (culling) selama
periode umur 28 s/d 35 hari.
• Catat jumlah ransum yang diberikan pada setiap kali pemberian
dan hitung jumlah ransum yang dikonsumsi dari umur 28 s/d 35
hari.

15
• Lakukan penimbangan bobot badan pada umur 28 hari dan hitung
pertambahan bobot badannya (umur 28-35 hari), bandingkan
dengan target produksi !!!

16
KEGIATAN PRAKTIKUM VII

POKOK BAHASAN

Manajemen pemeliharaan periode finisher (periode 35-42 hari)

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan pengelolaan pemeliharaan
ayam broiler periode finisher (35-42 hari).

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Tirai kandang dalam kondisi terbuka penuh sepanjang hari.


Penutupan tirai kandang dipandang perlu apabila kondisi hujan
dan angin kencang.
• Pemberian air minum. Dilakukan setiap hari, ganti air minum yang
tersisa dengan air minum yang bersih dan segar tanpa suplemen.
• Pemberian makanan. Dilakukan setiap hari, timbang ransum yang
akan disediakan pada hari itu. Sesuaikan kebutuhan ransum yang
diberikan dengan kebutuhannya.
• Catat jumlah ayam yang mati atau dikeluarkan (culling) selama
periode umur 35 s/d 42 hari.
• Catat jumlah ransum yang diberikan pada setiap kali pemberian
dan hitung jumlah ransum yang dikonsumsi dari umur 35 s/d 42
hari.
• Lakukan penimbangan bobot badan pada umur 28 hari dan hitung
pertambahan bobot badannya (umur 35-42 hari), bandingkan
dengan target produksi !!!

17
KEGIATAN PRAKTIKUM VIII

POKOK BAHASAN

Pemanenan dan teknik penangkapan ayam


Analisa kinerja usaha berdasarkan indeks produksi

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan pemanenan ayam dengan baik
dan benar serta menganalisis kinerja usaha berdasarkan nilai
indeks produksi.

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Angkat semua tempat makanan dan minuman yang ada di dalam


kandang.
• Arahkan ayam ke sudut kandang atau sekat kandang, kemudian
beri batasan (sekat) agar ayam terkumpul dalam satu kelompok.
• Penangkapan ayam dilakukan pada bagian kaki dan kumpulkan
tangkapan ayam tersebut dalam satu genggaman tangan antara 3-5
ekor, kemudian angkat dan masukkan ke dalam keranjang
penimbangan.
• Timbang ayam secara seksama dalam satu keranjang yang berisi
ayam sekitar 10 ekor.
• Catat hasil penimbangan dari setiap kelompok penimbangan dan
kalkulasikan jumlah total penimbangan kotor dan penimbangan
bersih setelah dikurangi berat keranjang.
• Kalkulasikan jumlah total ransum yang dihabiskan, jumlah ayam
yang mati atau diapkir, rataan bobot akhir (panen) yang diperoleh
dan konversi ransum yang dihasilkan secara menyeluruh.

18
• Hitung indeks produksi sebagai indikator kinerja usaha
pemeliharaan ayam broiler yang saudara lakukan. Bagaimana
analisa saudara dari hasil yang telah dicapai tersebut.

Rumus Indeks Produksi (IP)

Deplesi/daya hidup x Rataan Bobot Panen x 100


IP =
Konversi Ransum x Rataan Umur Panen

Keterangan:
Deplesi/daya hidup: 100% - % ayam mati + apkir
Rataan bobot panen: total bobot panen/jumlah ayam yang dipanen
Konversi ransum (teknis): total konsumsi ransum/total bobot
panen
Umur panen: apabila pemanenan ayam dilakukan lebih dari sekali,
maka nilai yang diambil adalah nilai rataan. Apabila panen
dilakukan sekali, maka nilainya adalah lama hari hingga dipannen.

19
Tabel 1. Manajemen pencatatan (recording) produksi ayam broiler

RECORDING PRODUKSI AYAM BROILER

Kelompok Praktikum : Jumlah Ayam Masuk :


1. Strain :
2. Tanggal Menetas :
3. Bobot DOC :
4.
5.

Umur Deplesi Konsumsi (g) Bobot Badan (g)


Tanggal
(hari) Mati Afkir Sisa Riil Standar Riil Standar
1
2
3
4
5
6
7 162 184
8
9
10
11
12
13
14 541 477
15
16
17
18
19
20
21 1217 943

20
Deplesi Konsumsi (g) Berat Badan (g)
Tanggal Umur
Mati Afkir Sisa Riil Standar Riil Standar
22
23
24
25
26
27
28 2225 1550
29
30
31
32
33
34
35 3543 2246
36
37
38
39
40
41
42 5110 2971

Keterangan:
• Konsumsi ransum standar yang tertera adalah kumulatif (g/ekor)
• Berat badan standar adalah berat badan yang dicapai pada akhir minggu
(g/ekor) selama pemeliharaan.

21
II. MANAJEMEN PETELUR PADA PERIODE PENELURAN

Pendahuluan

Pemeliharaan pada masa produksi diawali pada saat ayam telah


mencapai umur 18 minggu. Pada saat ini ayam sudah mencapai dewasa
kelamin dan pemeliharaan ayam pada umumnya ditempatkan pada
kandang individu atau kandang batere (laying cage) selama periode
produksi.
Periode peneluran (laying period) pada ayam tipe petelur di mulai
apabila produksi telah mencapai 5% (hen day production) hingga ayam di
keluarkan atau afkir (culling) di akhir periode produksi. Pengelolaan
produksi selama periode peneluran harus dilakukan secara cermat agar
produktivitas ayam dapat meningkat sehingga pencapaian puncak
produksi dapat dicapai tepat pada waktunya. Pencatatan produksi telur
harus dilakukan dalam pengelolaan selama periode ini. Tujuan dari
pencatatan produksi telur sangat berguna untuk mengetahui tingkat
produksi ayam setiap harinya dan data produksi tersebut dapat
digunakan untuk melihat pola produksi selama periode peneluran.
Pengelolaan rutin selama periode peneluran meliputi pemberian
makan dan minum, pengumpulan telur, sortir telur dan pengafkiran ayam
yang tidak produktif. Pengumpulan atau pengambilan telur dari kandang
sebainya dilakukan 3 kali dalam sehari. Pengambilan pertama dilakukan
pada pagi hari antara pukul 10:00 s/d 11:00, pengambilan kedua antara
pukul 13:00 s/d 14:00, dan pengambilan ketiga antara pukul 15:00 s/d
16:00.
Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum manajemen ayam
petelur selama periode peneluran, mahasiswa mampu melakukan
pengelolaan produksi telur selama periode peneluran.

22
KEGIATAN PRAKTIKUM IX

POKOK BAHASAN

Pengelolaan ayam petelur periode peneluran (laying period)


Analisa produksi telur dan grade telur

Kompetensi Khusus

Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum pada pokok bahasan


ini, mahasiswa mampu melakukan pengelolaan ayam petelur
selama periode peneluran dan mengevaluasi produksi telur serta
mengklasifikasikan grade telur.

Prosedur Kegiatan Praktikum

• Kegiatan praktikum ini dilaksanakan selama 1 minggu (7 hari)


untuk setiap kelompoknya.
• Catat umur ayam dan jumlah ayam yang ada pada waktu saudara
melakukan praktikum ini.
• Sediakan ransum sesuai dengan kebutuhan ayam (kg) yang akan
diberikan pada hari tersebut (lihat standar). Jumlah ransum yang
disediakan dihitung berdasarkan jumlah ayam yang ada di dalam
kandang. Contoh: jumlah ayam sebanyak 200 ekor, kebutuhan
ransum untuk umur ayam 23 minggu sebanyak 112 g/ekor, maka
kebutuhan total pada hari itu adalah 200x112 g = 22 400 g (22,4 kg)
• Bersih tempat air minum sebelum pemberian air minum dilakukan.
Air minum harus tersedia sepanjang hari.
• Berikan ransum yang telah dipersiapkan sebelumnya dalam 2
tahap, yaitu pemberian pada pagi hari pada pukul 7:00 dan sore
hari pada pukul 16:00. Perlu diingat bahwa kebutuhan ransum

23
yang disediakan untuk hari itu dibagi dua untuk jatah pagi dan
sore hari.
• Sebarkan ransum ke dalam trough (talang tempat ransum) secara
merata untuk setiap barisannya. Perhitungkan kecukupannya
untuk jatah ransum pada pagi atau sore hari pada semua barisan.
• Kumpulkan telur dari kandang secara hati-hati sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan, dan tempatkan telur tersebut pada
egg tray dengan posisi bagian tumpul di bagian atas.
• Hitung jumlah telur yang dihasilkan pada setiap harinya dan
hitung nilai produksi hariannya, yaitu hen-day production (%HD)
dan hen-house production (%HH). Bandingkan dengan standar !!
• Timbang masing-masing telur yang telah dikumpulkan dan
klasifikasikan menurut gradenya.

Rumus untuk menghitung tingkat produksi telur

A. Produksi telur per hari

• HD (hen-day)
HD = (JP/JA) x 100%
JP = Jumlah Produksi
JA = Jumlah Ayam hidup
Contoh:
Produksi telur pada hari ini = 750 butir
Jumlah ayam hidup = 1000 ekor
maka, HD = (750/1000) x 100% = 75,0 %

• HH (hen-house)
HH = (JP/JAK) x 100%
JP = Jumlah produksi telur
JA = Jumlah ayam masuk kandang
Contoh:
Produksi telur pada hari ini = 750 butir
Jumlah ayam masuk kandang (awal) = 1200 ekor
maka, HH = (750/1200) x 100% = 62,50 %

24
B. Produksi telur per Minggu

Jumlah telur selama 1 minggu


HD(mingguan) = x 100%
Rataan jumlah ayam dalam 1 minggu x 7

Contoh:
Rataan jumlah ayam dalam 1 minggu: 997,86 ekor
Jumlah telur selama 1 minggu: 5 228 butir

HD(mingguan) = (5 228/998,57 x 7) x 100% = 74,85 %

Tabel 2. Standar produksi telur pada ayam petelur (petelur cokelat)


STANDAR PRODUKSI AYAM PETELUR

Bobot Telur Konsumsi Ransum


Umur (minggu) % HD
(g) (g/ekor/hari)
18 2 43 84
19 16 45,5 90
20 38 49 96
21 64 52 106
22 84 54,5 110
23 91 56,4 112
24 93 57,7 112
25 94 58,8 112
26 95 59,6 112
27 96 60,2 112
28 96 60,7 112
29 95 61,1 112
30 95 61,5 112
31 95 61,9 112
32 95 62,2 112
33 94 62,4 112
34 94 62,7 112
35 94 62,9 112
36 94 63 112
37 93 63,1 112
38 93 63,2 112
39 93 63,3 112
40 92 63,3 112

25
Konsumsi Ransum
Umur (minggu) % HD Bobot Telur
(g/ekor/hari)
41 92 63,4 112
42 92 63,4 112
43 92 63,5 112
44 92 63,5 112
45 91 63,6 112
46 91 63,6 112
47 91 63,7 112
48 90 63,7 112
49 90 63,8 112
50 90 63,8 112
51 89 63,8 112
52 89 63,9 112
53 89 63,9 112
54 88 63,9 112
55 88 64 112
56 88 64 112
57 87 64 112
58 87 64,1 112
59 87 64,1 112
60 86 64,1 112
61 86 64,2 113
62 85 64,2 113
63 85 64,2 113
64 84 64,3 113
65 84 64,3 113
66 83 64,3 113
67 83 64,3 113
68 82 64,4 113
69 81 64,4 113
70 81 64,4 113
71 80 64,4 113
72 79 64,5 113
73 79 64,5 113
74 78 64,5 113
75 77 64,5 113
76 77 64,5 113
77 76 64,6 113

26
Konsumsi Ransum
Umur (minggu) % HD Bobot Telur
(g/ekor/hari)
78 76 64,6 113
79 75 64,6 113
80 75 64,6 113
81 74 64,6 113
82 74 64,7 113
83 74 64,7 113
84 73 64,7 113
85 73 64,7 113
86 72 64,7 113
87 72 64,8 113
88 71 64,8 113
89 71 64,8 113
90 70 64,8 113

Tabel 3. Klasifikasi (grade) telur berdasarkan bobot telur


GRADE TELUR

Kreteria Bobot Telur (gram/butir)

Jumbo > 65
Ekstra 60 – 65
Besar 55 – 60
Sedang 50 – 55
Kecil 45 – 50
Sangat Kecil < 45

27
Tabel 4. Manajemen pencatatan (recording) pemeliharaan ayam petelur selama periode produksi

Catatan (recording) Pemeliharaan Ayam Petelur dan Produksi Telur


Kelompok :
Tanggal menetas : Tanggal pullet di kandangkan :
Jumlah pullet pada waktu dikandangkan :

Jumlah Total Pengumpulan Telur Jumlah Produksi Jml Telur


Tanggal Mati Afkir %HD %HH
Induk Induk 1 2 3 Telur Rusak

Produksi Telur per minggu :

28
III. PELAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Laporan praktikum dibuat mengikuti format sebagai berikut:


PENDAHULUAN
Berisikan uraian tentang pemeliharaan ayam broiler dan petelur
beserta permasalahan yang dihadapi dalam upaya mencapai
produksi yang optimal. Berikan penjelasan mengenai arti penting
dari peranan manajemen pemeliharaan untuk mencapai sasaran
produksi dan keberhasilan usaha peternakan ayam tersebut.
Cantumkan tujuan dan manfaat praktikum yang saudara
laksanakan
TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan uraian mengenai informasi ilmiah yang berhubungan
dengan topik yang saudara praktikumkan. Sumber (referensi) yang
dimuat harus disertai dengan nama penulis dan tahun publikasi.
METODE PRAKTIKUM
Pada bagian ini diuraikan mengenai tempat dan waktu
pelaksanaan praktikum, serta metode praktikum yang saudara
lakukan.
HASIL PRAKTIKUM
Berisikan rekapitulasi data yang anda himpun selama mengikuti
kegiatan praktikum kedalam suatu tabel. Data tersebut meliputi:
konsumsi ransum, bobot badan, pertambahan bobot badan,
konversi ransum dan indeks produksi ayam broiler. Data untuk
produksi ayam petelur meliputi dari gabungan produksi ayam
selama 10 minggu (masing-masing kelompok melengkapi datanya
dari catatan kelompok lainnya, sehingga dapat memenuhi catatan
produksi selama 10 minggu).

29
PEMBAHASAN
Berisikan pembahasan yang disesuaikan dengan hasil yang saudara
peroleh.
KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan secara ringkat berdasarkan pembahasan
saudara
DAFTAR PUSTAKA
Cantumkan semua pustaka yang saudara rujuk dalam laporan ini

30
IV. REFERENSI

Arbor Acres Broiler Management Manual of Aviagen (2000)


Hibro G- Broiler Management Guide of Euribrid (2004)
Hubbard Broiler Management Guide (2004)
Isa Brown Commercial Layer, Hendrix Genetics Company (2011)
L.I.R. Broiler Management Program of Aviagen (2003)
Ross Broiler Management Manual of Aviagen (2002)
Sainsbury, D. Poultry Health and Management. Second Edition. BSP
Professional Books. London (1984).

31

Anda mungkin juga menyukai