Bab 17 - Palm Census
Bab 17 - Palm Census
1. Tujuan
2. Kebijakan
2.2 Setelah itu, lakukan sensus setiap lima (5) tahun, tetapi sensus harus
dilaksanakan dengan interval yang lebih sering di areal yang sering terjadi
kehilangan pokok yang serius (5% atau lebih).
2.3 Di areal yang sudah dapat tehnologi satelit imaging ( tehnologi foto satelit)
dengan biaya yang sedang, tehnik ini dapat dipertimbangkan.
3.1 Tata kelompok kecil di bawah pengawasan Staff Lapangan atau Mandor
yang andal untuk melakukan sensus. Jika tersedia, teknik penginderaan
jarak-jauh dapat menjadi alat yang berguna untuk memverifikasi hasil sensus
kelapa sawit.
3.2 Berikan kepada mereka peta lapangan dan blok yang tepat, sebaiknya berupa
peta perkebunan GPS dengan semua lapangan dan jalan ditunjukkan di sana,
dan formulir sensus pokok kelapa sawit.
3.3 Latih kelompok agar mengenali berbagai kategori titik kelapa sawit (lihat di
bawah) dan simbol terkait yang perlu dicatat:
-1-
Kode Referensi: OP/C17/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
3.4 Setiap pekerja harus dapat melihat beberapa baris kelapa sawit di sebelah kiri dan
kanan pasar pikul.
3.5 Data sensus lapangan dapat dipindahkan ke salinan lembar pemetaan isometris dari
blok terkait, yang disiapkan sewaktu lapangan ditanam, jika ada.
3.6 Seluruh data harus dimasukkan ke dalam program agronomi, yaitu OMP 8.4 dan
dianalisis untuk kecenderungan berulang, misalnya: jumlah kelapa sawit per
Ha yang baru, persentase serangan hama dan penyakit, dst.
4. Lingkungan
Tidak ada
Tidak ada
6. Sosial
Tidak ada
Lihat Lampiran A.
9. Catatan
Lihat Lampiran B.
-2-
Kode Referensi: OP/C17/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006
AGRO PLANTATIONS
Diterjemahkan dari naskah bahasa Inggris oleh Kintawati Purnomo, S.Pd., penerjemah resmi dan
bersumpah yang diangkat oleh Gubernur KDKI Jakarta dengan SK No. 5226/1998.
-3-
Kode Referensi: OP/C17/06/01 Tanggal Penerbitan: 1 Juni 2006