Anda di halaman 1dari 2

PENGALAMAN TAK TERLUPAKAN

Saya Gita Ayu Lestari, biasa dipanggil Gita. Saya lahir dan besar di Kota Kembang,
Bandung. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir pada tanggal 30 Desember 2006,
saya berjuang agar bisa sekolah dan menyelesaikan pendidikan hingga sekolah menengah.
Kehidupan studi saya berjalan lancar dan selalu berprestasi, setiap hal yang berkaitan dengan
kebutuhan sekolah pasti dipenuhi oleh orang tua.

Pada tahun 2023, adalah tahun yang tidak akan pernah terlupakan. Saya yang sudah kelas
3 SMK, seperti biasa pulang pergi sekolah menggunakan kendaraan pribadi, motor. Saat pulang
sekolah saya berniat untuk bermain bersama teman saya.

Tapi sayangnya, saya mengalami kecelakaan di perjalanan, saat saya di posisi akan
menyalip mobil tiba tiba mobil terserbut mengerem mendadak alhasil saya menabrak mobil di
depan dan jatuh ke samping kanan yang kebetulan ada mobil truk besar di arah lawan.
Untungnya, teman saya baik-baik saja dan mobil truk tersebut berhasil mengerem jika tidak
mungkin saya sudah tidak ada di dunia ini.

Saya ingat betul bahwa hari itu adalah hari terburuk saya, warga sekitar yang melihat
kejadian itu langsung menolong dan membawa saya kerumah sakit menggunakan ambulans. Di
rumah sakit saya langsung dibawa ke IGD dan langsung ditangani oleh dokter. Dokter pun
meminta izin kepada orangtua saya untuk melakukan rontgen karena melihat tangan kanan saya
bengkok. Setelah dirontgen, saya diberitahu kalau tulang pengumpil dan tulang hasta saya patah.

Saya yang mengetahui itu hanya bisa pasrah dan bersyukur masih diberi kesempatan
hidup. Setelah diobati oleh Dokter dan mendapat beberapa luka jahitan, saya dan keluarga
memilih untuk melanjutkan pengobatan alternatif. Setelah mengalami hari-hari yang sulit selama
2 bulan akhirnya tangan kanan saya sudah lebih baik dan bisa beraktifitas seperti biasa.

Walaupun menjalani hari-hari yang sulit karena mau makan, mandi, sholat pun susah
tetapi saya bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup dan memiliki orang tua yang
dengan senang hati merawat tanpa memikirkan rasa lelah, teman-teman dan para guru pun
banyak yang memperhatikan saya.
Jatuh dari motor kemudian mendapatkan luka jahitan dan patah tulang memang menjadi
pengalaman pribadi yang cukup menegangkan. Ya, mau bagaimana lagi Namanya juga musibah.
Saat kita berada di akses jalan umum, kalau tidak kita yang menabrak, ya kitanya yang tertabrak.
Peristiwa ini cukup menjadi pengalaman pribadi sekaligus pelajaran bagi saya agar lebih berhat-
hati dalam berkendara.

Anda mungkin juga menyukai