Suara kicau burung di pagi hari,terdengar menembus langit-
langit kamarku.aku masih terbaring malas untuk bangun.namun
sepertinya matahari mulai marah padaku,karena masih saja aku menutup mataku.cahaya matahari pagi itu mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang cukup besar. Akhirnya,aku mengalah pada alam dan aku harus bangun,inikah hari dimana aku mulai harus sekolah. Hai sobat,kenalkan namaku gita sesa wanda cantika,biar gampang sebut saja namaku keke.aku anak ke-3 dari 3 saudara.aku mempunyai dua kakak laki-laki,panggil mereka chika dan kiki.keluarga kami keluarga yang bahagia,walau ibu dan ayah telah bercerai namun hubungan masih terjalin dengan baik.aku dan kedua kakakku tinggal bersama ayah. Sekarang aku duduk di bangku kelas 1 SLTP Al-kamar.aku baru menginjak sekolah ini saat aku masuk pertengahan semester.karena beberapa masalah dalam keluarga kami,khususnya ketika perceraian orang tua.aku dan kedua kakakku sempat memutuskan untuk berhenti sekolah.namun akhirnya aku rindu juga terhadap dunia pendidikan.suatu ketika ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan. Rasanya menjadi anak remaja adalah bagian dari hidupku saat ini.terlepas dari semua itu aku masih berusia 13 tahun.namun aku juga mempunyai hobby jalan-jalan ke mall atau pun sekedar hal rahasia yang ingin aku ungkapkan. tak terlupa satu sisi lain yang ingin kukatakan akan perjalanan cinta.aku pun tak bisa terlepas dari jatuh cinta.cinta yang mungkin orang lain bilang cinta monyet.tapi buat aku,cukup cinta yang indah.andi,dia adalah pangeran dalam hidupku.anugrah tuhan yang membuat aku serasa seperti putri dalam dongeng. Sobat,bisakah kau merasakan apa arti dunia kecil dalam hidup kamu? Ya,dunia kecil.terkadang ada rasa sedih,benci dan marah.namun terlepas dari semua itu.dunia itu terasa indah.bukanlah setiap orang terlahir untuk memiliki dunianya masing-masing.mungkin istanaku terasa indah,namun ada sisi dimana aku mulai merasa sedih.karena aku juga manusia biasa. Mungkin aku pernah bangga karena terpilih menjadi siswa terladan oleh pemerintah dan aku sempat juga mendapatkan pelukan dari ibu megawati yang ketika itu menjabat menjadi presiden.namun aku juga harus menghadapi sebuah kenyataan orang tuaku bercerai.aku tidak mengeluh,aku jalani semua dengan baik-baik saja. Hai sobat,namaku keke.umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomiosarkoma,sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu,aku sangat kesulitan.dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu.aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan Dokter untuk melakukan operasi di wajahku.dokter bilang:bila aku tidak melakukan operasi,maka hidup ku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan.aku sangat terkejut,karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu.kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku,tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku. Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa.aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak dan buta.ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu.hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seseorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker. Perasaanku saat itu sangat hancur,aku tau hidupku tidak akan lama lagi dengan keadaan buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiriku.aku menangis dan protes kepada Tuhan,mengapa Ia tega merenggut masa remajaku dan kesempatanku untuk menjadi penyanyi dan model.air mata yang berjatuhan setiap hari nya tak pernah kulewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang.walau demikian aku sungguh beruntung sahabat-sahabatku,keluargaku selalu ada disampingku untuk memberikan dukungan tanpa henti. Ketika aku mulai pasrah Tuhan menjemputku,aku hanya berdoa berharap kepada Tuhan agar ia memberikan aku waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan selama berpisah dengan sahabat,kekasihku dan terutama untuk membuat ayah ku bahagia lebih lama.disaat itu aku tidak mampu berdiri dan mengalami keritis.Tuhan mendengar doaku,disaat itulah aku mendapatkan sebuah mukjizat,seorang dokter menyelamatkanku dari penyakit itu disaat-saat terakhir hidupku.aku sembuh dan kanker diwajahku menghilang secara ajaib. Aku merasakan kebaikan tuhan padaku dan melawan vonis kematian yang dikatakan dokter padaku,aku pun berjanji padanya mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yang ia berikan padaku usai penyakit itu hilang dalam hidupku,aku melewatkan hari-hari ku dengan bahagia bersama keluarga dan teman-temanku.hidupku pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal yang tak kuharapkan terjadi lagi dalam hidupku ketika kanker itu kembali padaku,kini ia menyerang wajah sebelah kananku. Disaat aku mendapatkan vonis itu kembali,aku tidak lagi takut dan aku tidak lagi marah.aku bersyukur pada nya,ia memberikan aku kesempatan lebih lama.walau air mata berjatuhan disampingku,aku berusaha untuk