Perumusan yang ketiga tersebut diatas dapat pula diperinci dalam pembahasan-
pembahasan sebagai berikut :
a. Apa yang harus dilaksanakan (the whats), haluan politik, kebijaksanaan,
program-program Negara (pemerintah).
b. Bagaimana sebaiknya melaksanakannya (the hows), sangat tergantung
oleh kondisi-kondisi dinamis dari lingkungan (ekologi), pribadi dan lain-
lain.
c. Benarkah pelaksanaan itu dan pada siapa harus bertanggung jawab atau
proses evaluasi dan control.
Tugas utama Admnistrasi Negara ialah pada dasarnya merencanakan dan
merumuskan kebijaksanaan politik, kemudian melaksanakannya dan
menyelenggarakannya.
1. Formulasi/perumusan kebijakan.
a. Kebijaksanaan tergantung dari analisa yang baik atas keadaan-keadaan
nyata yang ada.
b. Kebijaksanaan juga harus meliputi usaha untuk memproyektir
kenyataan-kenyataan sekarang dalam keadaan-keadaan nanti / masa
depan, dengan cara melakukan perkiraan (fore cast) dari
perkembangan yang mungkin terjadi.
c. Supaya suatu program strategis dan taktik-taktik kegiatan yang
berdasar kedua diatas dapat disusun.
d. Rangkaian terakhir adalah pengambilan keputusan (decision making)
2. Pengaturan / Pengendalian unsur-unsur administrasi.
Struktur organisasi, keuangan, kepegawaian dan lain-lain.
3. Penggunaan Dinamika Administrasi.
Kegiatan-kegiatan lain yang perlu dilaksanakan tidak saja bagi
realisasi tujuan, kebijaksanaan yang telah dirumuskan, tetapi juga
untuk pengendalian atau pengawasan dari pada unsur-unsur
administrasi.
Unsur-unsur dinamika administrasi (the dynamics of administration)
ini meliputi :
a. Pimpinan.
b. Koordinasi.
c. Pengawasan.
d. Komunikasi.
Menurut Waldo, dalam Bintoro, 1974 : 4, Administrasi adalah kegiatan
kebijaksanaan secara rasional, dan rasionalitas itu tercermin dalam
pengelompokan kegiatan menurut fungsi-fugsi yang dilakukan.
Sedangkan The Liang Gie, mengatakan Administrasi adalah Segenap proses
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Dan apabila tujuan-tujuan itu adalah tujuan negara /
pemerintah, maka menjadi lingkupan wilayah Ilmu Administrasi Negara.
PBB pada tahun 1950 an mulai memberikan perhatian terhadap segi administrasi
negara-negara yang baru berkembang. Hal ini terutama dihubungkan dengan
pemberian bantuan luar negeri.
Kondisi ini juga dapat dilihat mengenai bantuan dari luar negeri yang terus
berlanjut sampai sekarang yaitu bantuan Loan, IMF, seperti salah satu contoh
yaitu bantuan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), atau Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang bersumber dari bantuan Luar Negeri
(Bank Dunia)
B. Perkembangan Administrasi Pembangunan
Para ahli Ilmu Administrasi Negara, kemudian memberikan perhatian pula
terhadap dua hal yaitu :
1. Administrasi bagi negara-negara yang sedang berkembang atau yang
sedang mengalami masa perubahan (dari masyarakat tradisional agraris
kearah masyarakat maju dan mulai memperkembangkan industri ).
2. Perhatian kepada masalah interrelasi antara administrasi sebagai praktek
dibidang-bidang kehidupan yang lain.
Oleh para ahli tersebut diperkembangkan studi komperatif mengenai hal-hal itu.
Mereka kemudian menyebutkan diri sebagai kelompok studi komperatif atau
Comparative Administratif Group (CAG), yang dipelopori oleh antara lain :
1. F.W. Riggs
2. John D.Montgomery
3. Milton Esman
4. Raiph Braibanti
5. William J. Siffin
6. Edward W. Weidner, dan lain- lain.
Dalam Prismatik tulisan Fred W.Riggs, tentang Prismatic Society
(Bintoro,1974:5) mengembangkan suatu model mengenai ciri birokrasi dari satu
lingkungan masyarakat yang belum maju (refracted type) tapi sudah bukan
lingkungan masyarakat yang masih tradisional (fused type). Model ini disebut
Sala Model dalam suatu lingkungan Masyarakat Prismatik
Refracted
Perkembangan selanjutnya ialah adanya lebih ketegasan orientasi didalam Ilmu
Administrasi yang sekarang merupakan tingkat-tingkat permulaan pertumbuhan
Ilmu Administrasi Pembangunan.