Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Kontrol


Sistem kontrol adalah alat (kumpulan alat) yang digunakan untuk
mengontrol, mengendalikan dan mengatur keadaan sistem. Suatu sistem atau sistem
kendali adalah gabungan dari beberapa komponen yang saling berhubungan
sehingga dapat membentuk suatu tujuan tertentu yaitu pengendalian atau
pengelolaan dari sistem tersebut. Dasar analisis dan perancangan sistem kendali
adalah penerapan teori yaitu teori sistem linier. Pabrik atau proses yang akan
dikendalikan dapat diwakili oleh hubungan pengaruh[1]

2.2 Burung Walet


Walet adalah burung yang membangun sarang yang harganya sangat tinggi.
Sarangnya terbuat dari air liur burung walet. Untuk mendapatkan sarang burung
walet yang berharga, kita harus mengetahui spesies burung walet mana yang dapat
menghasilkan sarang berkualitas tinggi.

Gambar 2.1 Burung Walet


(Sumber : https:/ sarang-burung-walet)

5
6

2.2.1 Karakteristik Burung Walet (Collocalia fuciphaga)


Collocalia fuciphaga merupakan spesies dari burung walet yang paling
banyak di budidayakan di Indonesia.Spesies ini berukuran sedang (12cm), tubuh
bagian atas berwarna coklat kehitam – hitaman dengan tungging abu-abu pucat,
tubuh bagian bawah berwarna coklat, sayap berbentuk bulan sabit memanjang
runcing, memiliki ekor yang mampu menggarpu dan kuku yang tajam. Kedua jenis
kelamin pada burung ini sulit dibedakan memiliki bobot tubuh 8,7 – 14,8 gram dan
bentang sayap 110-118 mm, burung ini bersifat monogami dan induk betina
menghasilkan dua butir telur yang dierami oleh kedua induk selama lebih kurang
23 hari [2] Burung ini merupakan penerbang yang kuat, mampu terbang sekitar 40
jam secara terus menerus, menjalani home range dengan radius 25-40 km. Burung
walet memiliki ekholokasi sehingga mampu terbang di tempat yang gelap. Sarang
Collocalia ficiphaga terbentuk dari air liur burung tersebut yang mengeras.

2.2.2 Persyaratan Gedung Walet


Produksi sarang burung walet dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah faktor kondisi lingkungannya. Kondisi ruang walet dibuat semirip
mungkin dengan kondisi habitat aslinya sehingga walet mau tinggal di dalamnya.
Habitat asli dari burung walet yakni gua batu kapur yang dikelilingi oleh hutan
lebat. Untuk membuat sarang, umumnya walet hanya memanfaatkan bagian
dinding gua yang yang memiliki tekstur khusus berupa tonjolan-tonjolan dan
lekukan-lekukan dangkal, serta memiliki kadar air yang relatif lebih rendah
dibandingkan dengan kadar air dibagian dinding lainnya. Pencahayaan yang mirip
dengan yang terdapat di liang alam yang redup atau gelap umumnya sangat disukai
oleh burung walet untuk dijadikan sarang, sehingga burung walet yang bersarang
biasanya menggunakan berbagai cara, seperti cat tembok hitam untuk
menggelapkan ruangan, Iklim mikro didalam dan di sekitar gua yang menjadi
habitat walet, suhunya berkisar 24°C – 28°C dengan kelembaban 85 – 95% [3][4].
7

Gambar 2.2 Gedung Walet


(Sumber : https://gedungwalet.com)

2.2.2.1 Suhu
Menurut para konsultan walet, suhu ideal di dalam gedung walet berkisar
antara 26°C - 29°C. Suhu tersebut dapat tercipta jika ketebalan dinding, ketebalan
atap, lebar ruangan dan jumlah ventilasi yang ada pada gedung walet tertata dengan
baik.

2.2.2.2 Kelembaban
Kelembaban yang ideal bagi gedung walet adalah 75-95%. Kelembaban
yang terlalu tinggi biasanya menyebabkan kadar air di dalam sarang walet
meningkat dan berwarna kekuningan. Sebaliknya, jika kelembabannya terlalu
rendah (50-70%) dapat menyebabkan sarang retak-retak, bentuk tidak sempurna
dan tipis.

2.3 Mikrokontroller
Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk
mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.
Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” di mana sebuah sistem elektronik
yang sebelumnya banyak memerlukan komponenkomponen pendukung seperti IC
TTL, dan CMOS dapat diredukasi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini [5]. Dalam pengaplikasiannya, Pengendali
Mikro yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Microcontroller ini digunakan
dalam produk ataupun perangkat yang dikendalikan secara otomatis seperti sistem
8

kontrol mesin mobil, perangkat medis, pengendali jarak jauh, mesin, peralatan
listrik, mainan dan perangkat-perangkat yang menggunakan sistem tertanam
lainnya.

2.3.1 Arduino Mega (2560)


DF ROBOT ARDUINO Mega USB Microcontroller ( ATMEGA 2560)
adalah suatu mikrokontroller pada ATMEGA 2560 yang mempunyai 54 input/
output digital yang mana 16 pin digunakan sebagai PWM keluaran, 16 masukan
analog, dan di dalamnya terdapat 16 MHZ osilator kristal, USB koneksi, power,
ICSP, dan tombol reset. Kinerja arduino ini memerlukan dukungan mikrokontroler
dengan menghubungkannya pada suatu computer dengan USB kabel untuk
menghidupkannya menggunakan arus AC atau DC dan bisa juga dengan
menggunakan baterai.

Gambar 2.3 Arduino Mega 2560


(Sumber : http:// arduino-mega-2560-mikrokontroler.html)
9

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560


Microcontroller AtMega2560
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O 54 (of which 15 provide PWM output)
Analok Input Pins 16
DC Current per I/O Pin 20mA
DC Current for 3.3 V Pin 50mA
Flash Memory 256 KB of which 8 KB used by bootloader
SRAM 8 KB
EEPROM 4KB
Clock Speed 16MHz
Ukuran 101.5mm x 53.4 mm
Berat 37g

Arduino ATmega2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6


Volt sampai 20 Volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka pin 5 Volt
mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat
papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt,
regulator 7 tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan.
Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt. Pin
tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:

• VIN : Input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya
eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya
ter-regulator lainnya).

• 5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini
tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada
10

papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power
DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt).
Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung tanpa melewati
regulator dapat merusak papan Arduino.

• 3.3V : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan
oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang
dihasilkan adalah 50 mA.

• GND : Pin Ground.

• IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi
tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai (shield)
dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan
memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage
translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.

2.4 Sensor
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran
fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu,
kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati
terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output
yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri
ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau
diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik
antara lin sensor cahaya, sensor suhu, sensor keseimbangan, sensor tekanan, sensor
jarak, sensor kamera dan lain sebagainya. Berdasarkan sistem monitoring yang
akan dibuat maka sensor yang dibutuhkan adalah sensor DHT22.

2.4.1 Sensor DHT22


Sensor DHT merupakan sensor suhu dan kelembaban dari Aosong
Electronic yang terdiri dari dua bagian yaitu sensor kelembaban kapasitif dan
11

thermistor [6]. Sensor DHT 22 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu -
40°C – 125°C dan kelembaban udara 0% -100% di sekitarnya. Sensor ini sangat
mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat
baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat[7] Sensor DHT22 adalah salah satu
sensor suhu dan kelembaban yang populer dan terjangkau, dan banyak digunakan
dalam berbagai proyek elektronik, kendali lingkungan, sistem pengendalian iklim,
pertanian pintar, dan aplikasi IoT lainnya.

Gambar 2.4 Sensor DHT22


(Sumber: //sensor-suhu-kelembaban-dht22-dan-arduino)

Penjelasan dari PIN pada sensor DHT22 dapat dilihat pada Tabel 2.2
Table 2.2 . Fungsi PIN DHT22
Urutan PIN Fungsi
1 VCC - Power Supply
2 Data - Signal
3 Null
4 Ground
12

Tabel 2.3 Spesifikasi Sensor DHT22


Tegangan 3.3V-5V
Arus maksimum 2.5mA
Range pengukuran kelembaban 0%-100%
Akurasi pengukuran kelembaban 2-5%
Range pengukuran suhu -40°C-125°C
Akurasi pengukuran suhu 0.5°C
Kecepatan pengambilan sampel 0.5 Hz
Ukuran 15.1 mm x 25 mm x 7.7 mm
Jarak Pin 0,1

2.5 LCD (Liquid Crystal Display)


LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik
yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak
menghasilkan cahaya, tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal
Display) berfungsi sebagai penampil data, baik dalam bentuk karakter, huruf, angka
ataupun grafik[8]. LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca
bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-
segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan
dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris
menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki
polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang
diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati
molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat
menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan. Pada alat
sistem kontrol ini menggunakan LCD 2x16.
13

Gambar 2.5 LCD 16x2


(sumber: lcd-16x2-tanpa-i2c-dengan-arduino/)

Tabel 2.4 Spesifikasi LCD 2X16


Tegangan 4.7V -5.3V.
Bezel display 72 x 25mm
Arus Operasi Tanpa Lampu Latar 1mA
Ukuran PCB 80L x 36W x 10H mm
Pengontrol HD47780
Warna LED Untuk Lampu Latar hijau atau biru
Jumlah Kolom 16
Jumlah Baris 2
Jumlah Pin LCD 16
Jumlah Karakter 32
Ia mode 4-bit dan 8-bit
Kotak Piksel Setiap Karakter 5 × 8 piksel
Ukuran Font Karakter lebar 0,125 x tinggi 0,200

2.4.2 Modul I2C


I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang
didesain khusus untuk pengontrolan IC. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial
Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan
pengontrolnya[9]. Setiap piranti yang terhubung dalam I2C memiliki alamat yang
14

unik yang dapat diakses secara perangkat keras dengan protokol master/slave.
Setiap piranti slave mempunyai alamat dan piranti master dapat memilih slave mana
yang akan menerima data atau mentransmit data[10].

Gambar 2.6 Modul I2C


(Sumber : https:// lcd-i2c-dengan-arduino/)

Tabel 2.5 Spesifikasi Modul I2C

Tegangan kerja VCC, GND, DO, AO


Mendukung protokol I2C, coding lebih singkat
Dilengkapi Trimpot pengatur lampu dan kontras layar
Hanya 4 pin utk pengendalian (SDA, SCL, VCC dan GND)
Device Address 0x27 atau 0x3F
Dapat digunakan untuk LCD 16x2 ataupun 20x4
Ukuran 41.5x19x15.3mm

2.6 Relay 4 Channel


Relay 4 Channel adalah suatu modul yang di dalamnya ada 4 channel relay.
Relay 4 Channel adalah salah satu alat yang bekerja berdasarkan prinsip
elektromagnetisme dengan memanfaatkan listrik untuk menggerakkan kontaktor
guna memindahkan posisi ON ke posisi OFF dan sebaliknya[11]. Relay terdiri dari
4 komponen dasar, yaitu: Electromagnetic (Coil), Armature, Switch, dan
15

spring[12]. Relay memiliki kondisi contact point dalam posisi yang akan berubah
pada saat relay mendapat tegangan sumber pada kumparan. Kedua posisi tersebut
adalah:

• NC (Normally Close), adalah kondisi awal atau kondisi dimana relay dalam
posisi tertutup karena tak menerima arus listrik.

• NO (Normally Open), adalah kondisi dimana relay dalam posisi terbuka


karena menerima arus listrik.

Relay berfungsi sebagai output. Dimana relay mendapatkan input dari pin
output IC ULN2803APG, yang member logika 1 (high) apabila IC ULN2803APG
mendapatkan input dari pin GPIO bernilai 1 (high) sehingga relay dalam kondisi
NC (Normally close), Begitu juga sebaliknya[13].

Gambar 2.7 Relay 4 Channel


(Sumber : https:// -four-channel-relay-module-)
16

Tabel 2.6 Spesifikasi Relay 4 Channel


Supply voltage 3.75V to 6V
Trigger current 5mA
Current when the relay is active ~70mA (single), ~300mA (all four)
Relay maximum contact voltage 250VAC, 30VDC
Relay maximum current 10A

2.7 Modul SIM900A


SIM900A adalah modul SIM yang digunakan pada penelitian ini. Modul
SIM900 GSM/GPRS adalah bagian yang berfungsi untuk komunikasi antara
krokontroler Arduino dengan Web Service. Modul komunikasi GSM/GPRS
menggunakan core IC SIM900A. Modul ini mendukung komunikasi dual band
pada frekuensi 900 / 1800 MHz (GSM900 dan GSM1800) sehingga fleksibel untuk
digunakan bersama kartu SIM dari berbagai operator telepon seluler di Indonesia.
Operator GSM yang beroperasi di frekuensi dual band 900 MHz dan 1800 MHz
sekaligus: Telkomsel, Indosat, dan XL. Operator yang hanya beroperasi pada band
1800 MHz: Axis dan Three.

Tabel 2.7 Spesifikasi modul GSM SIM900A :


Power Supply 5V
Tx/Rx Level support 3,3V / 5V / RS232, jadi kompatibel dgn Raspberry
pi, Arduino, uC, PC
Ukuran 4,9cm x 4,7cm
Control via AT commands

2.7.2 Prinsip Kerja modul GSM SIM900A :


Modul GSM SIM900A dapat bekerja dengan diberi perintah “AT
Command”, (AT = Attention). AT Command adalah perintah-perintah standar yang
digunakan untuk melakukan komunikasi antara komputer dengan ponsel melalui
serial port. Melalui AT Command, data-data yang ada di dalam ponsel dapat
17

diketahui, mulai dari vendor ponsel, kekuatan sinyal, membaca pesan, mengirim
pesan, dan lain-lain.

Gambar 2.8 Modul SIM900A


(Sumber : https://.nn-digital.cominterfacing-sim900a-dengan-arduino-uno/)

2.8 Mesin Kabut (Misting) KY-5500


Mesin kabut (misting) merupakan alat yang digunakan untuk mengontrol suhu
dan kelembaban dalam ruang wallet dengan melembabkan ruang sarang burung
wallet. Mesin ini mengeluarkan uap air untuk menaikkan kelembaban serta
mengurangi panas suhu ruangan wallet.

Gambar 2.9 Mesin Kabut (misting) KY-5500


18

Tabel 2.8 Spesifikasi Mesin Kabut (misting) KY-5500


Power Supply 120Watt 220v
Revolution 2700R/Mnt
Humidifing Rate 2.5 – 3.0 Kg/h
Water Containe 320mm
Berat 8 Kg
Ukuran 34.5x34.5x40 cm

2.9 Inverter
Inverter adalah perangkat elektronik yang mengubah arus searah (direct
current/DC) menjadi arus bolak-balik (alternating current/AC). Arus bolak-balik
adalah jenis arus yang biasa digunakan di banyak perangkat elektronik dan sistem
kelistrikan rumah.

Inverter banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sistem energi surya,
mobil listrik, sistem daya cadangan, dan elektronik konsumen. Tugas utama
inverter adalah mengubah daya DC yang dihasilkan oleh baterai atau daya DC
lainnya menjadi daya AC untuk digunakan pada perangkat elektronik yang
membutuhkan daya AC.

Inverter bekerja berdasarkan prinsip mengubah arus searah menjadi arus bolak-
balik menggunakan komponen elektronik seperti transistor, MOSFET (Metal-
Oxide-Semiconductor Field-Effect Transistors) atau IGBT (Insulated-Gate Bipolar
Transistors). Inverter juga dapat menyesuaikan frekuensi dan voltase output untuk
memenuhi kebutuhan aplikasi yang berbeda.
19

Gambar 2.10 Inverter


(Sumber : httpspower-inverter-dc-12v-to-ac-220v-500w)

2.10 Panel Surya


Panel Surya adalah alat konversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua macam teknologi yang sudah
diterapkan, yaitu energi surya fotovoltaic dan energi surya termal[14]. Alat ini
digunakan secara individual sebagai alat pendeteksi cahaya pada kamera maupun
digabung seri maupun pararel untuk memperoleh suatu harga tegangan listrik yang
dikehendaki sebagai pusat penghasil tenaga listrik. Bahan dasar silikon ini terbuat
dari silikon berkristal tunggal, yaitu bahan yang sering digunakan untuk pembuatan
jenis semikonduktor. Silikon dimurnikan sehingga membentuk suatu unsur
pembentuk atom sehingga dapat digunakan sebagai bahan sel surya. Dengan
terbentuknya sifat atom pada setiap sel dari sel surya tersebut maka terbentuk pula
suatu elektromagnetik yang menyebabkan photovoltaic.

Sel silikon di dalam solar cells panel yang disinari matahari / surya, membuat
photon bergerak menuju elektron dan menghasilkan arus dan tegangan listrik.
Sebuah sel silikon menghasilkan kurang lebih tegangan 0,5 Volt. Jadi sebuah panel
surya 12 volt terdiri dari kurang lebih 36 sel surya (untuk menghasilkan 17 volt
tegangan maksimum). Umumnya menghitung maksimum sinar matahari yang
diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah lima jam. Misalnya solar Cell
panel module memiliki kapasitas output : watt hour. Solar cells 210 WP 12 V,
memberikan output daya sebesar 210 watt per hour dan tegangan adalah12 volt.
20

Untuk perhitungan daya yang dihasilkan per hari adalah 210 watt x 4 jam (maximum
peak intensitas matahari).

2.9.1 Jenis - jenis Panel Surya :


1. Monokristal (Mono-crystalline)

Merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini
& menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Monokristal
dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-
tempat yang beriklim ekstrim dan dengan kondisi alam yang sangat ganas.
Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak
akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya
akan turun drastis dalam cuaca berawan

2. Polikristal (Poly-Crystalline)

Merupakan Panel Surya yang memiliki susunan kristal acak karena dipabrikasi
dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama
[16]
. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan tipe
monokristal, sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah.

3. Thin Film Photovoltaic

Merupakan Panel Surya (dua lapisan) dengan struktur lapisan tipis


mikrokristalsilicon dan amorphous dengan efisiensi modul hingga 8.5% sehingga
untuk luas permukaan yang diperlukan per watt daya yang dihasilkan lebih besar
dari pada monokristal & polykristal. Inovasi terbaru adalah c (dengan tiga lapisan)
dapat berfungsi sangat efisien dalam udara yang sangat berawan dan dapat
menghasilkan daya listrik sampai 45% lebih tinggi dari panel jenis lain dengan daya
yang ditera setara
21

Gambar 2.10 Solar Cells


(Sumber : https://lighting.philips.co.solar-panel-sub-system)

Tabel 2.9 Spesifikasi Panel Surya Monokristal

Peak Power (Pmax) 210W


Production Tolerance ±3%
Maximum Power Current (Imp) 11.67A
Maximum Power Voltage (Vmp) 18V
Short Circuit Current (Isc) 12.84 A
Open Circuit Voltage (Voc) 21.6V
Maximum System Voltage 2500

2.9.2 Solar Charge Controller


Solar Charge Controller adalah salah satu komponen di dalam sistem
pembangkit listrik tenaga surya, berfungsi sebagai pengatur arus listrik baik
terhadap arus yang masuk dari Panel Surya maupun arus beban keluar / digunakan.
[16].
Bekerja untuk menjaga baterai dari pengisian yang berlebihan Solar Charge
Controller mengatur tegangan dan arus dari Panel Surya ke baterai. Sebagian besar
Panel Surya 12 Volt menghasilkan tegangan keluaran sekitar 16 sampai 20 volt DC,
jadi jika tidak ada pengaturan, baterai akan rusak dari pengisian tegangan yang
berlebihan. Pada umumnya baterai 12Volt membutuhkan tegangan pengisian
sekitar 13-14,8 volt (tergantung tipe baterai) untuk dapat terisi penuh. charge
controller memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
22

1. Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging, dan


overvoltage.
2. Arus yang dibebaskan / diambil dari baterai agar tidak “full discharge”, dan
overloading.
3. Monitoring temperature baterai

Gambar 2.11 Solar Charge Controller


(Sumber : https://.sanspower.com/solar-charge-control-untuk-panel-surya)

2.9.3 Aki
Aki (battery) adalah alat penyimpan energi yang diisi oleh aliran DC dari
panel Surya. Disamping menyimpan tenaga DC, Aki juga berfungsi mengubah
energi kimia menjadi aliran listrik. Tanpa menggunakan aki , suplai aliran listrik
sumber surya ke alat-alat pemakaian listrik akan berhenti pada malam hari atau
ketika sinar matahari itu lenyap karena tertutup awan dan sebagainya. Supaya bisa
tahan lama dari pengisian dan pengeluaran arus listrik yang putus, deep-cycle yang
dipakai pada sistem surya. Aki biasa dan aki mobil tidak cocok dipakai pada
bertenaga sinar matahari.
23

Gambar 2.12 Aki (Battery)


(Sumber : https:// Battery-VRLA-12V-12Ah-Aki-Solar-Panel-Surya-Baterai. )

2.10 UBEC ( Universal Battery Elimination Circuit)


UBEC stepdown 5 volt merupakan sirkuit elektronika yang dirancang untuk
dapat menurunkan tegangan 12 volt dari keluaran baterai menjadi 5 volt. UBEC
adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk memberikan tegangan yang
stabil dan konstan ke perangkat atau sistem elektronik listrik, terutama pada model
mobil listrik, drone atau aplikasi RC (remote control).

Fungsi utama UBEC adalah menghilangkan kebutuhan akan baterai atau


catu daya mandiri untuk menghasilkan tegangan yang dibutuhkan oleh perangkat
elektronik. UBEC menerima tegangan input dari sumber daya utama, seperti baterai
atau daya DC lainnya, lalu mengubahnya menjadi tegangan output yang stabil
sesuai dengan persyaratan perangkat elektronik yang terhubung.

UBEC sangat berguna untuk menghindari penggunaan baterai atau catu


daya terpisah untuk setiap perangkat elektronik, yang dapat menyederhanakan
pemasangan, mengurangi kerumitan, dan mengoptimalkan konsumsi energi pada
aplikasi elektronik yang membutuhkan kinerja tinggi dan stabil.
24

Gambar 2.11 UBEC

2.11 Internet of Thing


Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT merupakan
sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet
yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data,
remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata.
Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda
hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang
tertanam dan selalu aktif.

Konsep IoT meliputi 3 elemen inti yaitu koneksi internet, benda fisik atau
nyata yang telah dengan modul sensor dan pusat data pada server untuk menyimpan
data atau informasi dari aplikasi. Benda – benda yang terkoneksi jaringan internet
akan menghimpun data yang kemudian akan terkumpul dan diolah, setelah diolah
akan di analisa baik oleh instansi pemerintahan, perusahaan terkait maupun instansi
lainnya yang kemudian dimanfaatkan bagi kepentingan nya masing – masing.

2.11.1 Telegram
Telegram adalah aplikasi berbagi pesan berbasis cloud yang fokus pada
kecepatan dan keamanan. Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling
berkirim pesan teks, audio, video, gambar, dan sticker dengan aman. Tak hanya
25

aman, telegram juga merupakan aplikasi berbagi pesan yang instan atau cepat.
Telegram sendiri adalah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan Telegram FZ
LLC dan Telegram Messenger Inc asal rusia. Aplikasi ini rilis pada tahun 2013 lalu.
Telegram juga merupakan istilah untuk surat atau berita pengirimannya disalurkan
melalui pesawat morse, teleks, atau telepprinter. Pada saat sebelum adanya
smartphone, telegram cukup popular di kalangan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai