(DPLH)
KARTIKA GRAND BISTRO
A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Identitas Pemrakarsa dan Penanggungjawab Usaha
a. Nama Pemrakarsa : PT. RAJAWALI GLOBAL UTAMA
b. Penanggungjawab Kegiatan : Utami Dewi
c. Jabatan : Direktur
d. Alamat Kantor : Jl. Tanjung Duren Raya No. 362 RT. 007 RW.
03, Kelurahan Tanjung Duren Utara,
Kecamatan Grogol Petamburan, Kota
Administrasi Jakarta Barat
e. No. Telepon/Fax : 082232932858
f. Penanggungjawab DPLH : Utami Dewi
g. Nama Kegiatan Usaha : Kartika Grand Bistro
h. Jenis Usaha/Kegiatan : Perdagangan (Restoran)
i. Lokasi Usaha : Jl. Soegijopranoto No. 1, Kelurahan Barusari,
Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
2) Penggunaan Lahan
Lahan yang dipergunakan untuk kegiatan Kartika Grand Bistro adalah
milik Kementrian Pertahanan Repubik Indonesia (Kodam IV
Diponegoro) dengan lahan keseluruhan sebesar 11.015 m2, luas lahan
yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
3) Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan dan fungsi ruang Kartika Grand Bistro adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Pemanfaatan Ruang
No Pengunaan Luas Bangunan (m2)
I Lantai 1
1 International Resto & Cafe (Yoshinoya) 899
2 A neka Masakan Nusantara Indoor 414
3 Restoran Keluarga Indoor 777
4 Kantor Pengelola Kartika Grand Bistro 80
5 Museum Lt. 1 (Pengelola Kodam IV/Diponegoro) 1,400
6 Musholla 90
7 ATM Centre 20
8 Ruang Genset 10
9 TPS Limbah Domestik 8
10 TPS Limbah B3 4
11 Toilet 30
12 IPA L 10
Total Lantai 1 3,742
I Lantai 2
1 Museum Lt. 2 (Pengelola Kodam IV/Diponegoro) 1,400
Total Lantai 2 1,400
Total Luas Bangunan 5,142
5) Alur Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan di Kartika Grand Bistro yaitu:
a. International Resto & Cafe (Yoshinoya)
Delivery Process, adalah proses pengiriman bahan baku untuk produksi
dari luar, baik produk kering dan produk beku;
Storage process, pada proses ini dilakukan pemilahan barang beserta
penyimpanannya berdasarkan jenis barang yang datang;
Kitchen process, adalah proses pengolahan dan memasak bahan baku
hingga menjadi produk siap saji;
Washing area, proses pencucian bahan baku dan wadah kotor bekas
pengolahan produksi backsink;
Grease Trap, adalah proses pemilahan antara air limbah dan padat.
Berikut ini bagan alir kegiatan yang dilakukan di International Resto & Cafe
(Yoshinoya):
Tempat Pelayanan
Proses Produksi
(Ruang Saji / Ruang
(Dapur)
Makan)
Pencucian (Blacksink)
Air limbah, kebisingan,
Mencuci, Membilas, Customer
Limbah padat
Membersihkan,
Mengeringkan.
Air limbah, limbah padat
Air limbah,limbah padat
Grease trap domestik, minyak dan
domestik
lemak
IPAL
Gambar 5.
Diagram Alir Kegiatan International Resto & Cafe (Yoshinoya) dan Dampak
Gambar 6. Diagram Alir Kegiatan Aneka Masakan Nusantara Indoor, Aneka Restoran Keluarga Indoor dan Dampak
Kegiatan Kartika Grand Bistro akan beroperasional 12 Jam dari mulai jam
09.00 WIB sampai dengan last order 21.00 WIB untuk hari Senin s.d.
Jumat, untuk hari Sabtu-Minggu mulai jam 09.00 WIB sampai pukul 23.00
WIB dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :
Tenaga kerja pada saat operasional terdiri dari 2 shift:
a) Shift pertama : dari jam 08.00 sampai jam 15.00 : 60 orang
b) Shift kedua : dari jam 15.00 sampai jam 22.00 : 60 orang
Kegiatan operasional Kartika Grand Bistro akan memperhatikan Undang-
undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketengakerjaan yang mengatur
diantaranya kontrak kerja, jam kerja, upah kerja maupun upah lembur bagi
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 14
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
karyawan. Upah tenaga kerja akan mengikuti UMK Kota Semarang dan
kelebihan jam kerja akan diatur supaya tidak melebihi dari 3 Jam serta
membayar lembur sesuai KEPMENAKER 102/Men/2004.
11) Penggunaan Energi
Dalam Operasional perusahaan menggunakan energi dari PLN dan Genset
sebagai cadangan, dengan rincian terdapat dalam Tabel 10.
Tabel 10. Penggunaan Energi Listrik
Jenis Energi Kapasitas Dampak yang ditimbulkan
Listrik PLN 105 KVA Hubungan arus pendek
Genset 100 KVA Hubungan arus pendek
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020
Penggunaan bahan bakar minyak dan pelumas untuk mesin genset, dan
memasak terdapat dalam Tabel 11.
Tabel 11. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas
No Jenis Kebutuhan Keterangan
Penyimpanan bahan bakar solar dan oli dalam mesin genset itu sendiri,
sehingga tidak ada penyimpanan di luar mesin genset. Sedangkan LPG
ditempatkan di ruang khusus yang jauh dari sumber api.
12) Penggunaan Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kerja
Karyawan
Penyediaan fasilitas pemadam kebakaran perlu dipersiapkan untuk
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran sebagaimana
ketentuan yang berlaku diantaranya adalah :
Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan sistem alarm
kebakaran, fire detector, hydrant, jalur evakuasi, dan titik kumpul
Secara periodik melakukan pengontrolan terhadap jaringan Instalasi
Listrik.
Rencana Jenis dan penempatan APAR disajikan dalam Tabel 12.
MCK Karyawan dan Tamu Proses Masak Pencucian Alat dan Bahan Utilitas
Mushola (4,3 m3/hr) (18 m3/hr) (0,5 m3/hr) (1 m3/hr) (0,2 m3/hr)
Septictank 1 m3/hr
(1 m3/hr) IPAL
(22,8 m3/hr)
0,1 m3/hr
Drainase
(22,9 m3/hr) Meresap kedalam tanah
Lumpur tinja
(0,1 m3/hr)
disedot/diambil
oleh Pihak Ke-3
Data yang didapatkan berupa konsentrasi air limbah yang bersumber dari
IPAL dan saluran air limbah yang langsung membuang limbahnya saluran
drainase umum menuju ke sungai. Parameter yang diuji berdasarkan parameter
yang sering dijadikan sebagai patokan pencemar yaitu pH, BOD5, COD, TSS,
Minyak dan Lemak, Amoniak dan Total Coliform. Parameter yang diolah
merupakan parameter fisik dan parameter kimia dari air limbah. Berdasarkan hasil
tersebut diatas hasil analisa parameter pH, COD, TSS, Amoniak masih dibawah
baku mutu limbah domestik. Hasil analisa parameter BOD 5 melebihi baku mutu
yang ditentukan sehingga pelaku usaha diharapkan melakukan pengolahan air
limbah domestik dengan baik agar di tidak mencemari lingkungan sekitar
utamanya saluran penerima hasil olahan limbah domestik.
Usia produktif yaitu penduduk yang berusia mulai dari 15-64 tahun,
sedangkan usia non produktif ialah penduduk yang berusia 15 tahun
kebawah dan 64 tahun keatas. Sehingga jumlah usia produktif di
Kelurahan Barusari adalah 70% sedangkan non produktif berjumlah
30%. Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun
(angkatan kerja). Rasio ketergantungan merupakan salah satu
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 21
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase
dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi. Angka Rasio Ketergantungan pada Kelurahan Barusari adalah
sebagai berikut :
RK=P ( 0−14 ) + P ¿ ¿
Ratio ketergantungan pada Kelurahan Barusari adalah 42%, artinya
setiap 100 orang penduduk yang berusia kerja (produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 42 orang yang belum produktif dan dianggap
sudah tidak produktif lagi.
b) Sosial Ekonomi Masyarakat
Gambaran tingkat perekonomian masyarakat di Kelurahan Barusari
dapat digambarkan dari komposisi penduduk berdasarkan mata
pencaharian. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian
disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 19. Mata Pencaharian
No. Pekerjaan Jumlah
1. Petani Sendiri 43
2. Buruh Tani 75
3. Buruh Industri 242
4. Buruh Bangunan 41
5. Pedagang 40
6. PNS/TNI 11
7. Pensiunan 3
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019
Tabel 24.
Sarana Prasarana Kesehatan di Kelurahan Barusari
No. Sarana Prasarana Jumlah
1. BKIA 1
2. Puskesmas Pembantu 1
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 23
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
No. Sarana Prasarana Jumlah
3. Tempat Praktek Dokter 1
4. Apotek 1
5. Posyandu 4
6. Pos KB 1
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019
flow meter
Gambar 8.
Diagram Alir Proses IPAL Kartika Grand Bistro
Gambar 9.
Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Biofilter
Anaerob-Aerob
Proses pengolahan air limbah toilet (black water) yang berasal dari toilet
(WC) akan di olah dalam Septic Tank Biotech berkapasitas 5 m 3/hari. Cara
kerja Septic Tank Biotech adalah sebagai berikut :
g. Parkir
Kartika Grand Bistro sudah menyedian tempat parkir untuk kendaraan
karyawan dan tamu di tempat parkir mobil dan motor serta bus yang
telah disediakan, sesuai dengan KRK yang dikeluarkan Dinas Penataan
Ruang Kota Semarang kebutuhan parkir adalah luas lantai bangunan
3.742 m2 : 11.015 m2 lantai broto 1 SRP adalah 1 SRP. 1 SRP dibutuhkan
67 m2, sehingga lahan parkir yang harus disediakan 30 X 67 = 2.010 m2.
Pada lokasi disiapkan lahan parkir seluas 2.010 m 2 dengan rincian yaitu
(178 SRP Motor, 30 SRP Mobil, 10 SRP Parkir Bus & Minibus dan 30 SRP
Parkir Moge) di ruang terbuka, sehingga lahan parkir yang disediakan
sudah mencukupi kebutuhan parkir. Serta melarang kendaraan karyawan
untuk parkir di bahu jalan yang akan mengakibatan kemacetan.
memasak dari polusi udara & ‐ Penyediaan log >1000 jam/th, dan ‐ DLH Kota ‐ KEP MENLH
‐ Ritasi kendaraan
dapur kebisingan book diruang 3th sekali jika Semarang Nomor 48 /
karyawan dan
‐ Pengaruh Upaya Perbaikan genset untuk pemakaian MENLH / 11 /
pengelola :
transportasi lalu Pengelolaan: memantau waktu genset<1000 1996 tentang
± 100 Motor /hr
lintas sekitar ‐ Pemasangan penggunaan jam/th Baku Tingkat
± 7 Motor /hr
instalasi genset Kebisingan
‐ Ritasi kendaraan
pembuangan ‐ Pemantauan ‐ Keputusan Gub
pengunjung :
asap dari dapur perawatan pohon Jateng
± 800 Motor /hr
komersial yg tanaman No 8 Tahun 2001
± 50 Motor /hr
tersambung penghijauan tentang Baku
dengan exhaust secara berkala Mutu Udara
hood mengguna- Ambien
kan exhaust fan Parameter :
heavy duty axial & - SO2
sentrifugal untuk - NO2
menghindari asap - CO
berkumpul di area - O3
dapur & - H2S
menyalurkannya - NH3
melalui cerobong - Debu
asap (ducting) - Kebisingan
‐ Menggunakan
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 31
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
silent genset dan
penempatan
genset pada
ruang kedap
suara
‐ Perawatan genset
secara rutin
‐ Menambahkan
penghijauan di
lokasi usaha
dan/atau kegiatan
3.3.1.2. Kualitas Air
Air limbah Penurunan ‐ Volume air limbah Upaya IPAL, septictank, Selama Upaya IPAL, septictank, Pemantauan air Pelaksana : Dapat
domestik (MCK) kualitas air badan yg dihasilkan pengelolaan yang drainase dalam operasional pemantauan yang drainase dalam Limbah setiap 1 PT. Rajawali menyebabkan
karyawan dan air penerima 18,64 m3/hr telah Kartika Grand kegiatan usaha telah Kartika Grand bulan Global Utama pencemaran
pengunjung serta ‐ Uji parameter dilaksanakan: Bistro, berlangsung dilaksanakan: Bistro, lingkungan
air limbah dari kualitas air ‐ Pengolahan air saluran drainase ‐ Sampling air saluran drainase Pengawas : sebagai dampak
dapur Kartika limbah non toilet Jl. Soegijopranoto limbah serta Jl. Soegijopranoto ‐ DLH Kota yang berlangsung
Grand Bistro dengan IPAL No. 1 analisa data hasil No. 1 Semarang secara terus
sebelum di buang laboratorium ‐ Dinas Kesehatan menerus selama
di badan air Upaya Perbaikan Kota Semarang operasional
penerima Pemantauan: Berpotensi
‐ Mengolah air ‐ Melakukan Penerima : menyebabkan
limbah toilet pengamatan ‐ DLH Kota terjadinya
dengan septictank secara visual Semarang penurunan
biotech kondisi dan kualitas air
Upaya Perbaikan kapasitas permukaan dan
Pengelolaan: septictank, IPAL peningkatan debit
‐ Tidak membuang serta pengamatan pada drainase
sisa makanan terhadap
yang kebersihan, dan
mengandung kelancaran IPAL
lemak / minyak ke dan saluran
saluran air drainase
‐ Memakai
pembersih untuk
Tandon
Air
Toilet
IPAL õ
◙ TPS Limbah TPS Limbah
B3 Domestik
◘
● ●
KELUAR
Titik Kumpul
MASUK
◘
● ●
KELUAR
Titik Kumpul
MASUK
Daftar jumlah dan jenis izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
yang dibutuhkan berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan hidup Kegiatan Usaha
Kartika Grand Bistro, adalah sebagai berikut :