Anda di halaman 1dari 48

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(DPLH)
KARTIKA GRAND BISTRO

A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Identitas Pemrakarsa dan Penanggungjawab Usaha
a. Nama Pemrakarsa : PT. RAJAWALI GLOBAL UTAMA
b. Penanggungjawab Kegiatan : Utami Dewi
c. Jabatan : Direktur
d. Alamat Kantor : Jl. Tanjung Duren Raya No. 362 RT. 007 RW.
03, Kelurahan Tanjung Duren Utara,
Kecamatan Grogol Petamburan, Kota
Administrasi Jakarta Barat
e. No. Telepon/Fax : 082232932858
f. Penanggungjawab DPLH : Utami Dewi
g. Nama Kegiatan Usaha : Kartika Grand Bistro
h. Jenis Usaha/Kegiatan : Perdagangan (Restoran)
i. Lokasi Usaha : Jl. Soegijopranoto No. 1, Kelurahan Barusari,
Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

2. Legalitas dan Perizinan yang dimiliki


Tabel 1. Legalitas dan Perizinan yang dimiliki
No Jenis Izin Nomor Izin Tanggal
1. Nomor Induk Berusaha 9120113170586 08 November 2019
2. KRK 591/636/DISTARU/II/2019 27 Februari 2019
3. Serifikat tanah HGB No. 287
4. Surat Domisili Kelurahan 593/01/I/2018 17 Januari 2018
5. SIUP 109/24.1PB/31.73/-1.824.27/e/2017 15 September 2017
6. TDP 09.02.1.73.58679 15 September 2017
7. Akta Pendirian/Perubahan No. 12 25 Januari 2019
8. NPWP 82.641.587.9-036.000
9. Rekomendasi APAR 364.1/3175/2018 10 Oktober 2018
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

B. USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TELAH BERJALAN


1. Nama Usaha dan / atau Kegiatan Usaha
Nama kegiatan usaha adalah Kartika Grand Bistro yang merupakan Pusat
Jajanan Serba Ada / Kartika Grand Bistro (food court) adalah sebuah tempat

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 1


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
makan yang terdiri dari gerai-gerai ( counters) makanan dan minuman yang
menawarkan aneka menu yang variatif.
2. Lokasi Usaha dan / atau Kegiatan
Lokasi usaha berada di area Museum Mandala Bhakti Jl. Soegijopranoto No. 1,
Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang berdiri di
atas lahan ± 11.128 m2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Jl. Soegijopranoto
 Sebelah Selatan : SDN Barusari 02, Apotek Kimia Farma
 Sebelah Timur : Jl. Dr. Soetomo
 Sebelah Barat : Jl. HOS. Cokroaminoto
 Koordinat :
Titik A = 6°59'05.8"S 110°24'29.4"E
Titik B = 6°59'03.6"S 110°24'30.6"E
Titik C = 6°59'03.5"S 110°24'31.2"E
Titik D = 6°59'04.1"S 110°24'32.4"E
Titik E = 6°59'05.5"S 110°24'33.8"E
Titik F = 6°59'05.8"S 110°24'33.9"E
Titik G = 6°59'07.5"S 110°24'32.5"E
Titik H = 6°59'07.6"S 110°24'32.1"E
Peta situasi rencana kegiatan di tunjukan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi Kartika Grand Bistro


Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 2
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Jarak lokasi kegiatan dengan kgiatan lain:
 Balai Kota : 500 meter
 Rumah Sakit Kariadi : 900 meter
 Kelurahan Barusari : 1 km
 Puskesmas Barusari : 1 km
 Pasar Bulu : 100 meter
Peta RTRW Kota Semarang pada Gambar 2, Peta Administrasi Kelurahan Barusari
pada Gambar 3, Siteplan dan Denah pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 3


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
LOKASI

Gambar 2. Peta Rencana Tata Ruang Dan Wilayah Kota Semarang

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 4


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
LOKASI

Gambar 3. Peta Administrasi Kelurahan Barusari

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 5


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
IPAL
TPS
GENSET

Gambar 4. Site Plan Keterangan


 F1 : Museum
Tabel 2. Keterangan Siteplan  F2 : Parkir Mobil
Jumlah  F3 : Parkir Bus & Minibus
No Kategori Tenant Area
(Unit)  F4 : Parkir Motor (178 lot)
1 International Resto & Cafe Indoor G1 3  F5 : Panggung Terbuka
2 Aneka Masakan Nusantara Outdoor & Indoor G2 28  F6 : ATM Centre
3 Restoran Keluarga Outdoor & Indoor G3 3  F7 : Musholla
4 International Brand Coffee Shop G6 1
 F8 : Parkir Moge
 F9 : Videotron
 F10 : Meriam Kuno
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 
6
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
3. Mulai Beroperasi
Kegiatan Kartika Grand Bistro berdiri sejak tahun 11 Agustus 2019.
4. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan
a) Kegiatan Utama Dan Kegiatan Pendukung (Fasilitas Utama Dan
Fasilitas Penunjang) Yang Telah Berjalan.
Kegiatan utama dan kegiatan pendukung dalam pelaksanaan usaha dan/atau
kegiatan adalah sebagai berikut:

1) Ruang Lingkup Kegiatan


PT. Rajawali Global Utama selaku pelaku usaha Kartika Grand Bistro
yang menyewakan beberapa tenant kuliner di lokasi dan tanah milik TNI
AD (KODAM IV DIPONEGORO). Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa
Menyewa bahwa PT. Rajawali Global Utama akan melakukan usaha
dan/atau kegiatan Kartika Grand Bistro untuk disewakan (tenant)
kepada pihak ketiga yang akan melakukan usaha kuliner. Bangunan
yang akan digunakan untuk usaha dan/atau kegiatan Kartika Grand
Bistro yaitu bangunan eksisting Kodam IV Diponegoro selain museum.
Oleh sebab itu kegiatan diluar yang dilaksanakan PT. Rajawali Global
Utama akan menjadi tanggungjawab Kodam IV Diponegoro. Untuk
usaha dan/atau kegiatan Kartika Grand Bistro yang saat ini sudah
berjalan yaitu kegiatan tenant dengen jenis kuliner International Resto &
Cafe (Yoshinoya), Aneka Masakan Nusantara Indoor, Restoran Keluarga
Indoor serta termasuk kegiatan dari kantor pengelola Kartika Grand
Bistro. Untuk kegiatan yang belum beroperasi saat ini atau masih dalam
proses konstruksi yang menjadi tanggungjawab PT. Rajawali Global
Utama yakni kegiatan International Brand Coffee Shop (Starbucks ).

2) Penggunaan Lahan
Lahan yang dipergunakan untuk kegiatan Kartika Grand Bistro adalah
milik Kementrian Pertahanan Repubik Indonesia (Kodam IV
Diponegoro) dengan lahan keseluruhan sebesar 11.015 m2, luas lahan
yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 7


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Tabel 3. Penggunaan Lahan
No Pengunaan Luas Lahan (m2) Prosentase
1 International Resto & Cafe (Yoshinoya) 899 8.16%
2 Aneka Masakan Nusantara Indoor 414 3.76%
3 Restoran Keluarga Indoor 777 7.05%
4 Kantor Pengelola Kartika Grand Bistro 80 0.73%
5 Museum (Pengelola Kodam IV/Diponegoro) 1,400 12.71%
6 Musholla 90 0.82%
7 ATM Centre 20 0.18%
8 Ruang Genset 10 0.09%
9 TPS Limbah Domestik 8 0.07%
10 TPS Limbah B3 4 0.04%
11 Toilet 30 0.27%
12 IPA L 10 0.09%
Jumlah Lahan Tertutup 3,742 33.97%
1. International Resto & Cafe Outdoor 970 8.81%
2. Aneka Masakan Nusantara Outdoor 640 5.81%
3. Restoran Keluarga Outdoor 428 3.89%
4. Parkir Mobil (30 SRP) 1,500 13.62%
5. Parkir Bus & Minibus (10 SRP) 200 1.82%
6. Parkir Motor (178 SRP) 270 2.45%
7. Panggung Terbuka 15 0.14%
8. Parkir Moge (30 SRP) 40 0.36%
9. Taman / Penghijauan 2,210 20.06%
10. R. Terbuka & Jalan Lingkungan 1,000 9.08%
Jumlah Lahan Terbuka 7,273 66.03%
Total Luas Lahan 11,015 100.00%
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

3) Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan dan fungsi ruang Kartika Grand Bistro adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Pemanfaatan Ruang
No Pengunaan Luas Bangunan (m2)
I Lantai 1
1 International Resto & Cafe (Yoshinoya) 899
2 A neka Masakan Nusantara Indoor 414
3 Restoran Keluarga Indoor 777
4 Kantor Pengelola Kartika Grand Bistro 80
5 Museum Lt. 1 (Pengelola Kodam IV/Diponegoro) 1,400
6 Musholla 90
7 ATM Centre 20
8 Ruang Genset 10
9 TPS Limbah Domestik 8
10 TPS Limbah B3 4
11 Toilet 30
12 IPA L 10
Total Lantai 1 3,742
I Lantai 2
1 Museum Lt. 2 (Pengelola Kodam IV/Diponegoro) 1,400
Total Lantai 2 1,400
Total Luas Bangunan 5,142

Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020


Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 8
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
4) Jenis Produk dan Kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan
Kapasitas kursi Kartika Grand Bistro sebesar 200 orang, jenis Produk dan
Kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan dari Kartika Grand Bistro untuk
selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 5.
Tabel 5. Produk dan Kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan
Kapasitas Usaha
No Jenis Kegiatan Keterangan
dan/atau Kegiatan
1 International Resto & Cafe (Yoshinoya) 40 Kursi Indoor
2 Aneka Masakan Nusantara 120 Kursi Indoor dan
3 Restoran Keluarga 40 Kursi Outdoor
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

5) Alur Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan di Kartika Grand Bistro yaitu:
a. International Resto & Cafe (Yoshinoya)
 Delivery Process, adalah proses pengiriman bahan baku untuk produksi
dari luar, baik produk kering dan produk beku;
 Storage process, pada proses ini dilakukan pemilahan barang beserta
penyimpanannya berdasarkan jenis barang yang datang;
 Kitchen process, adalah proses pengolahan dan memasak bahan baku
hingga menjadi produk siap saji;
 Washing area, proses pencucian bahan baku dan wadah kotor bekas
pengolahan produksi backsink;
 Grease Trap, adalah proses pemilahan antara air limbah dan padat.

Berikut ini bagan alir kegiatan yang dilakukan di International Resto & Cafe
(Yoshinoya):

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 9


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Proses Pengiriman
(Dry, Chill, Frozen)
Dampak Lingkungan
yang dapat timbul panas,
kebisingan, air limbah,
Penyimpanan Bahan limbah padat, minyak dan
Baku di Gudang lemak
(Dry, Chill, Frozen)

Tempat Pelayanan
Proses Produksi
(Ruang Saji / Ruang
(Dapur)
Makan)

Pencucian (Blacksink)
Air limbah, kebisingan,
Mencuci, Membilas, Customer
Limbah padat
Membersihkan,
Mengeringkan.
Air limbah, limbah padat
Air limbah,limbah padat
Grease trap domestik, minyak dan
domestik
lemak

IPAL

Gambar 5.
Diagram Alir Kegiatan International Resto & Cafe (Yoshinoya) dan Dampak

b. Aneka Masakan Nusantara Indoor Dan Restoran Keluarga Indoor


Alur kegiatan Restoran Nusantara Indoor Dan Restoran Keluarga Indoor
sebagai berikut:
1. Pelanggan datang, memilih tempat duduk.
2. Pelayan menghampiri memberikan menu makanan.
3. Pelanggan memesan menu yang diinginkan.
4. Setelah itu Pelanggan membayar makanan yang telah di pesan melalui
Pelayan atau langsung ke kasir untuk melakukan pembayaran.
5. Makanan diantar ke Dapur oleh Pelayan untuk di proses pemasakan dan
penyajiannya.
6. Makanan siap disajikan untuk Pelanggan
7. Kemudian pesanan diantar kemeja Pelanggan
8. Pelanggan Pulang
Berikut ini bagan alir kegiatan yang dilakukan di Aneka Masakan Nusantara
Indoor dan Restoran Keluarga Indoor:

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 10


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Gangguan lalu lintas & Pelanggan Pelayan memberikan Pelanggan Memilih
Peningkatan kebisingan Datang menu Menu
Parkir

Penurunan Kualitas Udara Pelanggan Menyantap Dapur (Memasak)


& Peningkatan Kebisingan Makanan

Pembersihan / Pencucian -Limbah Padat,


alat-alat Makan & sisa domestik
-air limbah
Makanan

Disimpan dalam ruang / lemari


penyimpanan &Tertutup
Limbah Padat
Domestik
Kasir Pulang

Penurunan Kualitas Udara


& Peningkatan Kebisingan

Gangguan lalu lintas

Gambar 6. Diagram Alir Kegiatan Aneka Masakan Nusantara Indoor, Aneka Restoran Keluarga Indoor dan Dampak

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 11


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
6) Jenis dan Peralatan Kartika Grand Bistro
Semua peralatan yang dipergunakan adalah dalam kondisi baru. Jenis
peralatan yang dipergunakan terdapat dalam Tabel 6.
Tabel 6. Jenis dan Peralatan Produksi
Nama Mesin / Jumlah Kondisi Negara Energi
No. Dampak
Alat (Unit) (%) Pembuat Penggerak
1. Penanak Nasi 4 100 Jepang Listrik Uap
2. Peralatan minuman 1 100 China Listrik -
3. Lemari Pembeku 1 100 China Listrik -
4. Lemari Pendingin 1 100 China Listrik -
5. Peralatan Masak 5 100 China - -
6. Oven 1 100 China Listrik Panas
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

7) Sarana Prasarana Kartika Grand Bistro


Kapasitas tempat duduk Kartika Grand Bistro sebesar ± 200 orang,
dilengkapi ruangan ber AC, serta ruang terbuka untuk merokok dan
didukung dengan prasarana area bermain anak – anak.
Perkiraan pengunjung yang akan datang di Kartika Grand Bistro dengan
asumsi tempat duduk penuh adalah sebagai berikut :
200 orang X waktu makan ± 2 jam selama 12 jam = 200 orang X 6
kunjungan = 1.200 orang perhari selama 12 jam.
8) Sistem Penyimpanan Bahan Makanan
Resto dan cafe akan menempatkan bahan-bahan makanan seperti daging
sapi, maupun udang serta bahan masakan lainnya akan ditempatkan di
tempat khusus yang telah disediakan seperti di kulkas dengan suhu ≤ +7
o
C maupun rak bumbu dapur sesuai dengan jenis bumbu masakan halal
yang disediakan.
a. Nusantara Indoor, Aneka Restoran Keluarga Indoor
Menu makanan yang disajikan adalah sebagai berikut :
Tabel 7.
Menu Makanan Nusantara Indoor, Aneka Restoran Keluarga Indoor
Menu Makanan Bahan Masakan Kapasitas / Hari Cara Penyimpanan Sisa (%)
Bumbu Dapur 30 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 2
Ikan 27 kg o
Frezer suhu ≤ -18 C 2
Nusantara Indoor, o
3
Ayam 41 kg Kulkas suhu ≤ +7 C
Aneka Restoran
Daging 24 kg o
Kulkas suhu ≤ +7 C 2
Keluarga Indoor
Kerang 82 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 6
Cumi 13 kg o
Kulkas suhu ≤ +7 C 1

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 12


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Menu Makanan Bahan Masakan Kapasitas / Hari Cara Penyimpanan Sisa (%)
Udang 10 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 1
Telur 109 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 7
Susu 32 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 2
Sayuran 68 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 10
Minyak Goreng 82 kg Jerigen 20
Cabai 38 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 5
Beras 191 kg Karung 10
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

b. International Resto & Cafe (Yoshinoya)


Menu makanan yang disajikan adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Menu Makanan International Resto & Cafe (Yoshinoya)
Menu Makanan Bahan Masakan Kapasitas / Hari Cara Penyimpanan Sisa (%)
Daging sapi 10 kg Frezer suhu ≤ -18 oC 2
Bawang bombay 5 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 2
Minyak wijen 7 liter Jerigen 2
Jahe parut 6 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 6
Shoyu/kecap asin Jepang 5 botol Botol plastik 1
Nusantara Indoor,
Mirin 10 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 1
Aneka Restoran
Dashi (bubuk kaldu ikan) 5 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 7
Keluarga Indoor
Gula 10 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 2
Sayuran 12 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 10
Minyak Goreng 10 kg Jerigen 20
Cabai 5 kg Kulkas suhu ≤ +7 oC 5
Beras 20 kg Karung 10
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

9) Management Pest Control


Masing-masing resto dan cafe akan menyimpan bahan masakan akan di
tempatkan di tempat yang khusus seperti kulkas, rak bahan masakan dan
lainnya hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tercampurnya bahan masakan.
Sementara dengan menyediakan tempat yang berbeda sesuai bahan masakan
juga tetap menjaga kehegienisan bahan makanan/masakan. Jika terdapat
bahan masakan yang tidak layak untuk dimasak maka akan dibuang ke tempat
sampah yang telah disediakan sesuai dengan kriteria bahan masakan.
Management pest control akan bekerja sama dengan dinas kesehatan kota
semarang, adapun langkah-langkah management pest control sebagai berikut:
1. Rak bahan baku jangan langsung di lantai, jadi dipasang lebih tinggi
2. Suhu ruangan diperhatikan untuk menghindari kontaminasi bakteri (28 0C)
3. Letakan alat bahan diperhatikan untuk mencegah sarang vector
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 13
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
4. Memperhatikan Sela-sela dari ruangan dari kebersihan guna mencegah
vector dan hewan penggangu
5. Menyediakan tempat sampah yang tertutup

10) Tenaga Kerja


Karyawan Kartika Grand Bistro akan mengutamakan penggunaan tenaga kerja
lokal atau di sekitar lokasi yang memiliki kemampuan dan ketrampilan sesuai
dengan kebutuhan. Klasifikasi karyawan disajikan dalam Tabel 10.
Tabel 9. Jumlah Dan Komposisi Tenaga Kerja
Klasifikasi Jenis Kelamin
No Pendidikan Status
Tenaga Kerja L P Jumlah
A. Pengelola Kartika Grand Bistro
1 Manager 1 - 1 S1 Tetap
2 Administrasi 1 2 3 S1/D3 Tetap
3 Teknisi 2 - 2 D3/SMA Kontrak
4 Security 4 - 4 SLTP/SMA Kontrak
Jumlah 8 2 10
B. Aneka Masakan Nusantara dan Restoran Keluarga
1 Juru masak 10 18 28 D3/SMA Kontrak
2 Staff 14 14 28 SLTP/SMA Kontrak
Jumlah 24 32 56
C. International Resto & Cafe
1 Manager 1 - 1 S1 Tetap
2 Administrasi 1 2 3 S1/D3 Tetap
3 Juru Masak 5 2 7 D3/SMA Kontrak
4 Staff 5 4 9 SLTP/SMA Kontrak
Jumlah 12 8 20
Total 44 42 86
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

Kegiatan Kartika Grand Bistro akan beroperasional 12 Jam dari mulai jam
09.00 WIB sampai dengan last order 21.00 WIB untuk hari Senin s.d.
Jumat, untuk hari Sabtu-Minggu mulai jam 09.00 WIB sampai pukul 23.00
WIB dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :
Tenaga kerja pada saat operasional terdiri dari 2 shift:
a) Shift pertama : dari jam 08.00 sampai jam 15.00 : 60 orang
b) Shift kedua : dari jam 15.00 sampai jam 22.00 : 60 orang
Kegiatan operasional Kartika Grand Bistro akan memperhatikan Undang-
undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketengakerjaan yang mengatur
diantaranya kontrak kerja, jam kerja, upah kerja maupun upah lembur bagi
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 14
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
karyawan. Upah tenaga kerja akan mengikuti UMK Kota Semarang dan
kelebihan jam kerja akan diatur supaya tidak melebihi dari 3 Jam serta
membayar lembur sesuai KEPMENAKER 102/Men/2004.
11) Penggunaan Energi
Dalam Operasional perusahaan menggunakan energi dari PLN dan Genset
sebagai cadangan, dengan rincian terdapat dalam Tabel 10.
Tabel 10. Penggunaan Energi Listrik
Jenis Energi Kapasitas Dampak yang ditimbulkan
Listrik PLN 105 KVA Hubungan arus pendek
Genset 100 KVA Hubungan arus pendek
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

Penggunaan bahan bakar minyak dan pelumas untuk mesin genset, dan
memasak terdapat dalam Tabel 11.
Tabel 11. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas
No Jenis Kebutuhan Keterangan

1. Solar 40 lt/bulan Untuk Keperluan Mesin Genset habis terpakai


(back up jika listrik PLN mati)
2. Olie 5 lt/ 2 bulan Untuk keperluan pelumasan mesin genset
(penggantian dan pembuangan oli bekas
bekerjasama dengan pihak ketiga yang
memiliki izin)
3. Gas LPG 50 10 Tabung/Bulan Untuk keperluan dapur (memasak)
Kg
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

Penyimpanan bahan bakar solar dan oli dalam mesin genset itu sendiri,
sehingga tidak ada penyimpanan di luar mesin genset. Sedangkan LPG
ditempatkan di ruang khusus yang jauh dari sumber api.
12) Penggunaan Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kerja
Karyawan
Penyediaan fasilitas pemadam kebakaran perlu dipersiapkan untuk
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran sebagaimana
ketentuan yang berlaku diantaranya adalah :
 Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan sistem alarm
kebakaran, fire detector, hydrant, jalur evakuasi, dan titik kumpul
 Secara periodik melakukan pengontrolan terhadap jaringan Instalasi
Listrik.
Rencana Jenis dan penempatan APAR disajikan dalam Tabel 12.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 15


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Tabel 12.
Jumlah dan Jenis Alat Pemadam Kebakaran (APAR)
Jumlah
No Jenis Kapasitas Penempatan
(Unit)
1 Hydrant 1 50 m³ Halaman Depan
2 Dry Powder 20 6 Kg Dapur, R. Genset, Area Saji, Kantor,
Tangga
3 Fire Alarm 2 - Seluruh area
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

Untuk Keselamatan Kerja dalam Kegiatan usahanya Manajemen Kartika


Grand Bistro Semarang Menerapkan SOP dalam setiap unit kerjanya
masing – masing. Penggunaan APD pada karyawan, khususnya pada unit
Kitchen diwajibkan menggunakan Safety Shoes, Harnet rambut, celemek,
topi, sarung tangan, dan masker yang berfungsi untuk menjaga
kehigienisan produk makanan.
13) Penggunaan Air Bersih
Semua keperluan air bersih untuk kegiatan operasional Kartika Grand Bistro
dari PDAM. Berdasarkan SNI 19-6728.1-2002, rata - rata kebutuhan air
bersih untuk penduduk perkotaan di Indonesia adalah 120-150
Liter/orang/hari (Selama 24 Jam) atau ± 40 liter/karyawan/karyawan/shift
kerja. Sedangkan berdasarkan SNI 03-7065-2005 dalam pemakaian air
minimum sesuai penggunaan gedung pada Kartika Grand Bistro,
dibutuhkan air sebanyak 15 liter / kursi.
Perkiraan penggunaan air terdapat dalam tabel 13 berikut ini :
Tabel 13. Neraca Kebutuhan Air Bersih Tahap Operasional
Standar Unit Kebutuhan Air limbah
No Jenis Kegiatan
Kebutuhan Penggunaan Lt/hr Lt/hr : 80 %
Karyawan (MCK,
1 50 lt/org/hari 86 Orang 4.300 3.440
Musholla)
2 Tamu / Pengunjung 15 lt/org/hari 1.200 Orang 18.000 14.400
3 Memasak (Dapur) - - 500 Habis terpakai
Pencucian peralatan
4 - - 1.000 800
dan bahan
Kebersihan Kartika
5 Grand Bistro dan - - 200 Habis terpakai
siram tanaman
24.000 = 18.640 =
Jumlah
24 m3/hr 18,64 m3/hr
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 16


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Berikut ini gambar 8 neraca penggunaan air :

Penggunaan air Bersih


(24) m3/hr)

MCK Karyawan dan Tamu Proses Masak Pencucian Alat dan Bahan Utilitas
Mushola (4,3 m3/hr) (18 m3/hr) (0,5 m3/hr) (1 m3/hr) (0,2 m3/hr)

Septictank 1 m3/hr
(1 m3/hr) IPAL
(22,8 m3/hr)
0,1 m3/hr
Drainase
(22,9 m3/hr) Meresap kedalam tanah
Lumpur tinja
(0,1 m3/hr)
disedot/diambil
oleh Pihak Ke-3

Gambar 7. Neraca Penggunaan Air

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
17
c. Informasi Kegiatan Dan Kondisi Lingkungan Di Sekitar
Informasi kegiatan dan kondisi lingkungan di sekitar kegiatan usaha Kartika
Grand Bistro menurut kondisi eksisting pada saat disusunnya dokumen
pengelolaan lingkungan hidup (DPLH) dijelaskan dalam narasi berikut ini :
1. Rona Lingkungan Geo Fisik Kimia
1.1. Kualitas Udara dan Kebisingan
Kondisi Lingkungan Geo Fisik Kimia untuk kualitas udara dan
kebisingan di lokasi kegiatan usaha Kartika Grand Bistro diwakili
dengan pengukuran kualitas udara ambient dan kebisingan di ruang
produksi yang diambil sampelnya pada 6 November 2017
menunjukkan hasil bahwa semua parameter udara ambient masih
di bawah baku mutu udara yang ditetapkan menurut Keputusan
Gubernur Jateng Nomor 8 Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara
Ambien di Propinsi Jawa Tengah sedangkan tingkat kebisingan juga
masih di bawah baku tingkat kebisingan yang telah ditetapkan
menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
48/MENLH/II/1996, sebagaimana ditunjukkan tabel berikut ini :
Tabel 14. Hasil Pengukuran Kualitas Udara

Sumber :Data Primer Laboratorium Lingkungan PT. Cito Diagnostika Utama,2020


Tabel 15. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan

Sumber :Data Primer Laboratorium Lingkungan PT. Cito Diagnostika Utama,2020

1.2. Kualitas Air


a. Air Bersih
Dari hasil analisa air bersih secara fisik-kimia sebagai air bersih
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 32 Tahun 2017

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 18


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,
Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum adalah sebagai berikut.
Tabel 16. Hasil Analisa Air Bersih

Sumber : Data Primer Laboratorium DLH Kota Semarang, 2020

Hasil pengujian sampel air bersih kegiatan Kartika Grand Bistro


menunjukkan bahwa hasil yang di dapat dari pungujian sampel air masih dibawah
baku mutu. Oleh karena itu pelaku usaha di upayakan tetap melakukan perbaikan
dan menjaga kualitas air dengan selalu memperhatikan kondisi jaringan air bersih
yang digunakan. Air bersih yang diujikan yakni bersumber dari PDAM Tirta
Moedal Kota Semarang.

b. Air Limbah Domestik


Dari hasil analisa air limbah domestik secara fisik-kimia sebagai air
limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Limbah
Domestik adalah sebagai berikut.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 19
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Tabel 17. Hasil Analisa Air Limbah Domestik

Sumber : Data Primer Laboratorium DLH Kota Semarang, 2020

Data yang didapatkan berupa konsentrasi air limbah yang bersumber dari
IPAL dan saluran air limbah yang langsung membuang limbahnya saluran
drainase umum menuju ke sungai. Parameter yang diuji berdasarkan parameter
yang sering dijadikan sebagai patokan pencemar yaitu pH, BOD5, COD, TSS,
Minyak dan Lemak, Amoniak dan Total Coliform. Parameter yang diolah
merupakan parameter fisik dan parameter kimia dari air limbah. Berdasarkan hasil
tersebut diatas hasil analisa parameter pH, COD, TSS, Amoniak masih dibawah
baku mutu limbah domestik. Hasil analisa parameter BOD 5 melebihi baku mutu
yang ditentukan sehingga pelaku usaha diharapkan melakukan pengolahan air
limbah domestik dengan baik agar di tidak mencemari lingkungan sekitar
utamanya saluran penerima hasil olahan limbah domestik.

2. Rona Lingkungan Biologi


Seperti umumnya di kota-kota besar di Indonesia, pada daerah pusat
kota maka jenis flora darat yang ada hanya berupa tanaman peneduh dan
tanaman hias sebagai taman. Sedangkan pada lahan lokasi Kartika Grand
Bistro terdapat tanaman peneduh, tanaman hias yang berfungsi sebagai
estetika lingkungan, tanaman obat, dan buah-buahan.
Kondisi fauna di sekitar lokasi kegiatan merupakan kegiatan domestik dari
para penduduk berupa tanaman hias dan buah-buahan serta fauna
berupa binatang piaraan. Sehingga flora dan fauna bukan flora dan fauna
yang perlu mendapat perhatian khusus karena bukan flora dan fauna
yang termasuk dalam kategori dilindungi.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 20


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
3. Rona Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya
Uraian tentang kondisi rona lingkungan awal untuk komponen sosio-
ekonomi-budaya, komponen tersebut, antara lain adalah kondisi
kependudukan, kondisi sosial ekonomi, kondisi sosial budaya, kondisi
prasarana dan sarana umum, dengan rincian sebagai berikut :
a) Kependudukan
Jumlah penduduk di Kelurahan Barusari menurut Kecamatan Semarang
Selatan Dalam Angka 2019 sebesar 1.484 jiwa, dengan kelompok umur
sebagai berikut :
Tabel 18. Jumlah Penduduk Kelurahan Barusari
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase
0-4 57 45 102 6,9%
5-9 75 62 137 9,2%
10 - 14 69 60 129 8,7%
15 - 19 61 63 124 8,4%
20 - 24 61 57 118 8,0%
25 - 99 67 58 125 8,4%
30 - 34 46 57 103 6,9%
35 - 39 56 75 131 8,8%
40 - 44 61 52 113 7,6%
45 - 49 52 57 109 7,3%
50 - 54 41 41 82 5,5%
55 - 59 51 49 100 6,7%
60 - 64 21 16 37 2,5%
65 - 69 15 15 30 2,0%
70 - 74 8 6 14 0,9%
75+ 7 23 30 2,0%
Jumlah 748 736 1.484 100%
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019

Usia produktif yaitu penduduk yang berusia mulai dari 15-64 tahun,
sedangkan usia non produktif ialah penduduk yang berusia 15 tahun
kebawah dan 64 tahun keatas. Sehingga jumlah usia produktif di
Kelurahan Barusari adalah 70% sedangkan non produktif berjumlah
30%. Rasio Ketergantungan (Defendency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun
(angkatan kerja). Rasio ketergantungan merupakan salah satu
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 21
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase
dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi. Angka Rasio Ketergantungan pada Kelurahan Barusari adalah
sebagai berikut :
RK=P ( 0−14 ) + P ¿ ¿
Ratio ketergantungan pada Kelurahan Barusari adalah 42%, artinya
setiap 100 orang penduduk yang berusia kerja (produktif) mempunyai
tanggungan sebanyak 42 orang yang belum produktif dan dianggap
sudah tidak produktif lagi.
b) Sosial Ekonomi Masyarakat
Gambaran tingkat perekonomian masyarakat di Kelurahan Barusari
dapat digambarkan dari komposisi penduduk berdasarkan mata
pencaharian. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian
disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 19. Mata Pencaharian
No. Pekerjaan Jumlah
1. Petani Sendiri 43
2. Buruh Tani 75
3. Buruh Industri 242
4. Buruh Bangunan 41
5. Pedagang 40
6. PNS/TNI 11
7. Pensiunan 3
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019

c) Sosial Budaya Masyarakat


Kultur budaya masyarakat di Kelurahan Barusari merupakan kultur
budaya perkotaan, dimana telah terjadi proses asimilasi atau
percampuran penduduk asli (pribumi) dengan penduduk pendatang.
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan agama/kepercayaan dan
pendidikan terdapat dalam Tabel 20 dan Tabel 21.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 22


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Tabel 20. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
No. Agama Jumlah
1. Islam 1.144
2. Kristen Khatolik 7
3. Kristen Protestan 40
4. Hindu 0
5. Budha 0
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019

Tabel 21. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan


No. Pendidikan Jumlah
1. Perguruan Tinggi 69
2. Tamat Akademi 34
3. Tamat SLTA 157
4. Tamat SLTP 246
5. Tamat SD 210
6. Tidak Tamat SD 140
7. Belum Tamat SD 98
8. Tidak Sekolah 60
Jumlah 1.015
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019

4. Fasilitas sarana dan prasarana


Sarana dan prasarana yang terdapat diKelurahan Barusari meliputi sarana
pendidikan, sarana peribadatan dan sarana jalan. Sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh wilayah Kelurahan Barusari dapat disajikan sebagai
berikut :
Tabel 22. Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Barusari
No. Fasilitas Pendidikan Jumlah
1. Taman Kanak-Kanak 1
2. Sekolah Dasar 1
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019

Tabel 23. Fasilitas Peribadatan di Kelurahan Barusari


No. Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1. Masjid 1
2. Mushola 3
3. Gereja 3
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019

Tabel 24.
Sarana Prasarana Kesehatan di Kelurahan Barusari
No. Sarana Prasarana Jumlah
1. BKIA 1
2. Puskesmas Pembantu 1
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 23
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
No. Sarana Prasarana Jumlah
3. Tempat Praktek Dokter 1
4. Apotek 1
5. Posyandu 4
6. Pos KB 1
Sumber : Kecamatan Semarang Selatan Dalam Angka 2019

d. Kegiatan Yang Menjadi Sumber Dampak Dan Besaran Dampak


Lingkungan Yang Telah Terjadi
Dampak terhadap lingkungan yang timbul dari operasional Kartika Grand
Bistro yang bersifat langsung maupun tidak langsung adalahsebagai berikut :
a. Pengelolaan Air Limbah
Air Limbah domestik dari kegiatan Kartika Grand Bistro yang dihasilkan
sebanyak ± 18.640 liter/hari = 18,64 m3/hari, pengelolaan yang dilakukan
yaitu dengan cara mengalirkan air limbah non toilet (cuci tangan, dapur,
pencucian bahan baku dan peralatan dapur, sisa proses masak) kedalam
satu IPAL Biotech BS Series dengan kapasitas 25 m3/hari.
Air limbah dari dapur banyak mengandung minyak dan lemak, untuk
mengatasi hal ini maka minyak dan lemak yang terdapat pada limbah
dapur dipisahkan terlebih dahulu di awal proses pengolahan, sehingga
limbah yang sudah bebas dari minyak dan lemak dapat diolah bersama-
sama dalam satu unit IPAL.
Proses pengolahan air limbah adalah dengan mengalirkan air limbah non
toilet ke dalam penyaring minyak dan lemak (grease trap) yang memiliki
1 bak pengendapan minyak dan lemak, baru kemudian dialirkan menuju
IPAL Biotech BS Series dengan sistem IPAL anaerob, sehingga air
keluaran dari IPAL memenuhi baku mutu air limbah. Hasil endapan
minyak dan lemak yang terapung pada permukaan bak pengendapan
diambil secara periodik setiap 2 hari sekali dan dikumpulkan di dalam TPS
bersama-sama dengan sampah organik untuk dibuang menuju TPA
bekerjasama dengan DLH Kota Semarang.
Diagram alir pengolahan air limbah disajikan dalam Gambar 9.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 24


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Non toilet, Sumber Air Limbah dari
Dapur, Bagian Pencucian

Grease trap MCK/Toilet


Endapan diambil 2 hr/
sekali dikumpulkan ke Bak Pengendapan
TPS
Septic Tank
IPAL Biotech BS series
Biotech

flow meter

Saluran Air Limbah Restoran

Saluran Drainase Jl. Soegiopranoto

Sungai Banjir Kanal Barat

Gambar 8.
Diagram Alir Proses IPAL Kartika Grand Bistro

Gambar 9.
Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Biofilter
Anaerob-Aerob

Proses pengolahan air limbah toilet (black water) yang berasal dari toilet
(WC) akan di olah dalam Septic Tank Biotech berkapasitas 5 m 3/hari. Cara
kerja Septic Tank Biotech adalah sebagai berikut :

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 25


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
o Air limbah dari dapur akan melalui Grease Trap untuk menangkap
minyak dan lemak, air limbah yang lain masuk melalui Pipa inlet
kedalam Chamber Solid Separation / Slugde Tank yang akan
menghancurkan / menyaring limbah menjadi bagian kecil.
o Cairan akan masuk dalam tahap ke dua melalui Media Biofilter yang
akan menyaring limbah dengan adanya Media Biofilter yang sebagai
Rumah Bakteri Pengurai di dalamnya akan memetabolisme limbah.
o Cairan masuk tahap chamber ke tiga yang dilengkapi dengan Media
Biofilter berupa bola-bola yang mengolah dan menghancurkan kembali
limbah (Sistem IPAL Aerob akan lebih menghancurkan limbah dan
supply oksigen dari mesin Blower ke dalam tangki untuk berkembang
biak bakteri pengurai lebih sempurna).
o Cairan masuk tahan chamber ke empat yaitu Effluent chamber yang
sudah dapat di alirkan ke saluran umum
o Tahap terakhir dari pemurnian cairan sebelum di buang melalu

chamber disinfektan yang akan membunuh kuman / bakteri yang ikut


keluar dari sistem IPAL Aerob, IPAL Anaerob, Extended Aerasi sistem
ini sehingga Cairan tersebut Ramah Lingkungan dan layak di buang ke
saluran umum atau kesungai terdekat yakni Sungai Banjir Kanal Barat.

Gambar Septictank Biotech dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Septictank Biotech

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 26


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
b. Pengelolaan Limbah Padat Domestik
Perkiraan timbulan sampah yang dihasilkan terdapat pada Tabel 26.
Tabel 25. Perkiraan Timbulan Sampah
N
Sumber Volume Sampah (Kg/hari) Metode Pengelolaan Sampah
o
1 Dapur ± 50 kg/hr
2 Kantor Pengelola ± 3 kg/hr Diambil petugas kebersihan DLH Kota
Karyawan & 0,2 Kg/org/hari X (1.200 orang + 86 Semarang
2
Pengunjung orang) = 261,4 Kg/hari
Jumlah = 310,2 Kg/hari
Sumber : Hasil Perhitungan mengacu pada SNI-3242-2008

Limbah padat yang dihasilkan akan dibuang setiap hari sekali


bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dalam
pengelolaannya. Adapun macam-macam limbah padat Kartika Grand
Bistro, adalah:
a. Organik
 Minyak Goreng bekas dikelola oleh Manajemen Kartika Grand Bistro
di tempatkan di dalam jerigen, kemudian di kumpulkan di dalam
ruangan untuk sementara, dan dikelola oleh pihak ke tiga dengan
perjanjian tidak untuk dikonsumsi manusia.
 Endapan yang dihasilkan dari proses penyaringan oleh grease trap.
Endapan ini kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik/trash
bag lalu dikumpulkan dalam tempat sampah bersama sampah
organik lainnya, pembuangan ke TPA Jatibarang, bekerjasama
dengan Kelurahan Barusari atau DLH Kota Semarang.
 Limbah domestik organik, yaitu limbah sisa makanan para karyawan
dan pengunjung Kartika Grand Bistro.
b. Non Organik
 Kemasan yang digunakan oleh pemrakarsa menggunakan bahan
yang ramah lingkungan.
 Limbah domestik anorganik, yaitu limbah pembungkus makanan,
bekas kemasan minuman para pelanggan, tissue, serta limbah
domestik anorganik lainnya.
Penanganan limbah padat dengan menggunakan bak penampung sampah
berbentuk bak sampah dengan dimensi TPS 4 m X 2 m X 1 m yang
dibedakan sampah organik dan an organik yang dikelola melalui program
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 27
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
penanganan sampah kota untuk dibuang selanjutnya ke TPA Jatibarang
bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang.
c. Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Perkiraan timbulan limbah padat B3 seperti catridge printer rusak, barang
elektronik rusak, lampu TL, sebesar ± 2 Kg/ Bulan, sedangkan limbah oli
bekas sisa pelumas genset dan tinta dikumpulkan dalam drum dengan
perkiraan jumlah sebesar ± 5 liter/ 2 bulan. Untuk penanganannya
dikumpulkan pada tempat penyimpanan sementara Limbah B3 (TPS LB3)
dengan dimensi 2 m X 2 m x 1 m, pengangkutan dan pembuangannya
bekerja sama dengan penyedia jasa pengangkut limbah B3 yang memiliki
izin.
Tabel 26. Spesifikasi dan Jenis Limbah B3 Yang Dihasilkan
Kode Jumlah
No Jenis/Spesifikasi Limbah Jenis Tampungan
Limbah B3 Limbah
1 A108d Kemasan terkontaminasi B3 ± 20 kg/bulan TPS LB3
2 B110d Kain Majun ± 1 kg/bulan TPS LB3
3 B107d Lampu TL bekas ± 3 kg/6 bulan TPS LB3
4 B353-1 Tinta/Toner Bekas ± 2 Liter/6bulan Drum Kapasitas 200 liter
5 B107d Catridge printer bekas ± 2 kg/bulan TPS LB3
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

d. Sosial Ekonomi Budaya


Pengelolaan terhadap komponen Sosial Ekonomi Budaya sudah
dilaksanakan diantaranya adalah :
A. Rekrutmen tenaga kerja lokal dari Kelurahan Barusari.
B. Berpartisipasi terhadap kegiatan masyarakat Kelurahan Barusari
dengan memberikan sumbangan ataupun donatur jika terdapat
kegiatan acara peringatan hari besar maupun kegiatan lainnya.
e. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Pengelolaan terhadap K3 sudah dilaksanakan yaitu denganmengatur
kontrak kerja, jam kerja, upah kerja maupun upah lembur bagi karyawan.
Dan memenuhi hak-hak normatif tenaga kerja akan diberikan misalnya
(hak cuti, hamil, melahirkan, haid, menyusui, dan lain-lain) sesuai dengan
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketengakerjaan.
Upah tenaga kerja sudah mengikuti UMK Kota Semarang dan kelebihan
jam kerja sudah diatur supaya tidak melebihi dari 3 Jam serta membayar
lembur sesuai KEPMENAKER 102/Men/2004.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 28
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Karyawan juga sudah diberikan asuransi ketenagakerjaan dan asuransi
kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
f. Penghijauan
Penghijauan sangat diperlukan untuk menciptakan dan menjaga suasana
asri di lingkungan Kartika Grand Bistro. Penciptaan suasana asri di
lingkungan Kartika Grand Bistro ini juga dimaksud untuk, meminimalisir
polusi udara, meredam kebisingan serta estetika lingkungan. Tanaman
yang digunakan untuk taman ini berupa tanaman pelindung dan tanaman
hias, untuk tanaman pelindung akan dipakai beberapa jenis tanaman
keras dan mempunyai penutupan yang luas (rindang) serta sesuai dengan
jenis tanahnya. Misalnya palem atau flamboyan Sedangkan untuk
tanaman hias akan dipakai tanaman scrub / perdu yang berupa bunga –
bungaan seperti pucuk merah, kacang – kacangan dan rumput sebagai
ground cover.
Berikut ini tabel 28 jumlah tanaman penghijauan:
Tabel 27. Jumlah Tanaman Penghijauan
No Nama tanaman Jumlah
1 flamboyan 4
2 scrub / perdu 3
3 pucuk merah 7
4 kacang – kacangan 6
5 rumput 600 m2
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

g. Parkir
Kartika Grand Bistro sudah menyedian tempat parkir untuk kendaraan
karyawan dan tamu di tempat parkir mobil dan motor serta bus yang
telah disediakan, sesuai dengan KRK yang dikeluarkan Dinas Penataan
Ruang Kota Semarang kebutuhan parkir adalah luas lantai bangunan
3.742 m2 : 11.015 m2 lantai broto 1 SRP adalah 1 SRP. 1 SRP dibutuhkan
67 m2, sehingga lahan parkir yang harus disediakan 30 X 67 = 2.010 m2.
Pada lokasi disiapkan lahan parkir seluas 2.010 m 2 dengan rincian yaitu
(178 SRP Motor, 30 SRP Mobil, 10 SRP Parkir Bus & Minibus dan 30 SRP
Parkir Moge) di ruang terbuka, sehingga lahan parkir yang disediakan
sudah mencukupi kebutuhan parkir. Serta melarang kendaraan karyawan
untuk parkir di bahu jalan yang akan mengakibatan kemacetan.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 29


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
h. Kondisi lalu lintas
Kondisi lalu lintas yang ada disekitar lokasi kegiatan yaitu jalan
Soegijopranoto merupakan jalan kota. Pada area pintu masuk dan keluar
sudah ada rambu lalu lintas dan petugas parkir.
i. Sistem Drainase
Drainase yang sudah ada dilokasi kegiatan yaitu memiliki dimensi 50 m X
50 cm X 50 cm menggunakan bangunan batu susun/ batu miring.
Sedangkang pipa pembuangan yang digunakan menggunakan pipa
ukuran diameter 3 inci dengan panjang pipa keseluruhan 30 meter.
Sistem drainase yang ada juga untuk memilimalisir dari banjir jika pada
saat musim penghujan. Dari drainase di lokasi kegiatan air akan di buang
ke drainase kota.
j. Alat pelindung diri karyawan produksi
Alat pelindung diri karyawan yang digunakan untuk kegiatan memasak
adalah sebagai berikut:
Tabel 28. Jenis APD
No Alat Pelindung Diri Jumlah
1 Sarung tangan 1 0rang 1 pasang
2 Baju Safety Produksi 1 0rang 1 pasang
3 Helm 1 0rang 1 pasang
4 Safety Shoes 1 0rang 1 pasang
5 Masker 1 0rang 1 pasang
Sumber : PT. Rajawali Global Utama, 2020

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 30


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
C. MATRIKS DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
3.3. TAHAP OPERASIONAL
3.3.1. Lingkungan Fisik Kimia
3.3.1.1. Kualitas Udara dan Kebisingan
‐ Mobilisasi Polusi udara, ‐ Kebisingan > 70 Upaya Kantor, ruang Selama Upaya Kantor, ruang Selama kegiatan Pelaksana : Berpotensi dapat
kendaraan peningkatan dBa pengelolaan yang dapur, ruang operasional pemantauan yang dapur, ruang usaha PT. Rajawali menyebabkan
pengunjung persebaran debu ‐ SO2>632 µg/Nm3 telah genset, halaman kegiatan usaha telah genset, halaman berlangsung Global Utama penurunan
Kartika Grand dan peningkatan ‐ NO2>316 µg/Nm3 dilaksanakan: Kartika Grand berlangsung dilaksanakan: Kartika Grand setiap kualitas udara,
Bistro serta kebisingan. ‐ CO>15.000 ‐ Melakukan Bistro ‐ Sampling kualitas Bistro 3 bulan sekali Pengawas : kenaikan suhu
kayawan µg/Nm3 penyiraman & udara dan ‐ DLH Kota udara dan
‐ Aktivitas ‐ O3>200 µg/Nm 3 perawatan kebisingan dan Pemeriksaan Semarang peningkatan
pengunjung dan ‐ H2S>0,02 ppm terhadap analisa data hasil emisi genset ‐ Dinas Kesehatan kebisingan di
karyawan Kartika ‐ NH3>2,0 ppm penghijauan yang laboratorium secara berkala Kota Semarang lingkungan sekitar
Grand Bistro telah dilakukan Upaya Perbaikan setiap 1 th sekali
‐ Debu>230
‐ Kegiatan utk mereduksi Pemantauan: jika pemakaian Penerima : Tolok Ukur :
µg/Nm 3

memasak dari polusi udara & ‐ Penyediaan log >1000 jam/th, dan ‐ DLH Kota ‐ KEP MENLH
‐ Ritasi kendaraan
dapur kebisingan book diruang 3th sekali jika Semarang Nomor 48 /
karyawan dan
‐ Pengaruh Upaya Perbaikan genset untuk pemakaian MENLH / 11 /
pengelola :
transportasi lalu Pengelolaan: memantau waktu genset<1000 1996 tentang
± 100 Motor /hr
lintas sekitar ‐ Pemasangan penggunaan jam/th Baku Tingkat
± 7 Motor /hr
instalasi genset Kebisingan
‐ Ritasi kendaraan
pembuangan ‐ Pemantauan ‐ Keputusan Gub
pengunjung :
asap dari dapur perawatan pohon Jateng
± 800 Motor /hr
komersial yg tanaman No 8 Tahun 2001
± 50 Motor /hr
tersambung penghijauan tentang Baku
dengan exhaust secara berkala Mutu Udara
hood mengguna- Ambien
kan exhaust fan Parameter :
heavy duty axial & - SO2
sentrifugal untuk - NO2
menghindari asap - CO
berkumpul di area - O3
dapur & - H2S
menyalurkannya - NH3
melalui cerobong - Debu
asap (ducting) - Kebisingan
‐ Menggunakan
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 31
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
silent genset dan
penempatan
genset pada
ruang kedap
suara
‐ Perawatan genset
secara rutin
‐ Menambahkan
penghijauan di
lokasi usaha
dan/atau kegiatan
3.3.1.2. Kualitas Air
Air limbah Penurunan ‐ Volume air limbah Upaya IPAL, septictank, Selama Upaya IPAL, septictank, Pemantauan air Pelaksana : Dapat
domestik (MCK) kualitas air badan yg dihasilkan pengelolaan yang drainase dalam operasional pemantauan yang drainase dalam Limbah setiap 1 PT. Rajawali menyebabkan
karyawan dan air penerima 18,64 m3/hr telah Kartika Grand kegiatan usaha telah Kartika Grand bulan Global Utama pencemaran
pengunjung serta ‐ Uji parameter dilaksanakan: Bistro, berlangsung dilaksanakan: Bistro, lingkungan
air limbah dari kualitas air ‐ Pengolahan air saluran drainase ‐ Sampling air saluran drainase Pengawas : sebagai dampak
dapur Kartika limbah non toilet Jl. Soegijopranoto limbah serta Jl. Soegijopranoto ‐ DLH Kota yang berlangsung
Grand Bistro dengan IPAL No. 1 analisa data hasil No. 1 Semarang secara terus
sebelum di buang laboratorium ‐ Dinas Kesehatan menerus selama
di badan air Upaya Perbaikan Kota Semarang operasional
penerima Pemantauan: Berpotensi
‐ Mengolah air ‐ Melakukan Penerima : menyebabkan
limbah toilet pengamatan ‐ DLH Kota terjadinya
dengan septictank secara visual Semarang penurunan
biotech kondisi dan kualitas air
Upaya Perbaikan kapasitas permukaan dan
Pengelolaan: septictank, IPAL peningkatan debit
‐ Tidak membuang serta pengamatan pada drainase
sisa makanan terhadap
yang kebersihan, dan
mengandung kelancaran IPAL
lemak / minyak ke dan saluran
saluran air drainase
‐ Memakai
pembersih untuk

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 32


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
cuci piring, maupu Parameter :
pencucian Suhu, pH, TSS,
peralatan makan BOD, COD,
lainnya yang Lemak dan
bersifat food Minyak
grade Tolok Ukur :
‐ Tidak membuang ‐ Peraturan
air yang masih Pemerintah No.82
panas ke dalam tahun 2001
saluran air tentang
buangan Pengelolaan
‐ Melakukan Kualitas air dan
pengelolaan Pengendalian
terhadap buangan Pencemaran Air
air limbah agar ‐ Permen LHK RI
tidak mencemari Nomor
lingkungan P.68/Menlhk/
Setjen/Kum.1/8/2
016 Baku Mutu
Air Limbah
Domestik
3.3.1.3. Kuantitas Air
‐ Penggunaan air ‐ Penurunan ‐ Penggunaan air Upaya Toilet, saluran air Dilaksanakan Upaya Toilet, saluran air Pemantauan Pelaksana :
bersih untuk kuantitas air bersih sebesar 24 pengelolaan yang limbah dan setiap hari selama pemantauan yang limbah dan visual PT. Rajawali
kegiatan MCK, bersih di m3/ hari telah drainase dalam operasional telah drainase dalam dilaksanakan Global Utama
karyawan dan lingkungan sekitar ‐ Volume air limbah dilaksanakan: Kartika Grand Kartika Grand dilaksanakan: Kartika Grand setiap hari selama
pengunjung Kartika Grand yg di hasilkan ‐ Penghematan Bistro, dapur, Bistro ‐ Memantau jumlah Bistro, dapur, operasional Pengawas :
‐ penggunaan air Bistro sebesar 18,64 pemakaian air saluran drainase berlangsung pemakaian air saluran drainase Kartika Grand ‐ Dinas ESDM
bersih untuk ‐ Peningkatan m3/ hari bersih Jl. Soegijopranoto bersih Jl. Soegijopranoto Bistro Prov. Jateng
Kartika Grand kuantitas air ‐ Penyediaan No. 1, lubang Upaya Perbaikan No. 1, lubang berlangsung ‐ DLH Kota
Bistro, serta limbah tandon air Biopori dalam Pemantauan: Biopori dalam Pemantauan air Semarang
penyiraman ‐ Pemasangan taman ‐ Memantau taman Limbah setiap 1
tanaman, papan informasi volume, jenis air bulan Penerima :
‐ Air limbah untuk melakukan limbah yang ‐ DLH Kota
kegiatan dapur Penghematan dihasilkan dan Semarang
penggunaan air kapasitas

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 33


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
bersih drainase di
Upaya Perbaikan lingkungan
Pengelolaan: kegiatan usaha
‐ Pembuatan ‐ Memantau
lubang biopori kelancaran
dan sumur lubang biopori
resapan ‐ Memantau kondisi
‐ Pemeliharaan kebersihan dan
jaringan air bersih kapasitas sumur
untuk mencegah resapan
kebocoran
‐ Menyediapan bak
tandon atau bak
penampung air
hujan (rain water
harvesting) untuk
mengurangi
limpasan air hujan
dan untuk
penanganan
insiden kebakaran
‐ Mengutamakan
penggunaan air
Perumda Air
Minum sebagai
sumber air bersih
3.3.1.4. Timbulan Limbah Padat
Sampah organik Timbulnya bau Volume Timbulan Upaya TPS di Kartika Dilaksanakan Upaya TPS di Kartika Dilaksanakan Pelaksana : Sampah domestik
dan anorganik tidak sedap dari sampah domestik pengelolaan yang Grand Bistro setiap hari selama pemantauan yang Grand Bistro setiap hari selama PT. Rajawali berpotensi
dari dapur, sampah organik ± 310,2 Kg/hari telah operasional telah operasional Global Utama mengganggu
karyawan dan dan gangguan dilaksanakan: Kartika Grand dilaksanakan: Kartika Grand estetika
pengunjung estetika ‐ Penyediaan TPS Bistro ‐ Melakukan Bistro Pengawas : lingkungan
Kartika Grand lingkungan dan pemilahan berlangsung observasi berlangsung ‐ DLH Kota sebagai dampak
Bistro kantor sampah organik terhadap sampah usaha Semarang yang berlangsung
(bungkus dan non organik domestik yang terus menerus
makanan, plastik, sebelum dibuang dihasilkan Penerima : selama

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 34


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
kertas, sisa ke TPA Upaya Perbaikan ‐ DLH Kota operasional
makanan, dll.) ‐ Bekerjasama Pemantauan: Semarang tempat kegiatan
dengan Petugas ‐ Pengecekan usaha
Kebersihan DLH kondisi dan
Kota Smg dalam kebersihan TPS
pembuangan dan
retribusi sampah
Upaya Perbaikan
Pengelolaan:
‐ Melakukan
pengendalian
vektor penyakit
pada TPS
‐ Sampah sisa
makanan yang
bersifat organik
sebagian diolah
dalam komposter
‐ Memanfaatkan
limbah an organik
yang masih
memiliki nilai
ekonomis
‐ Melakukan
pengolahan
limbah padat
organik berupa
sisa makanan
dengan cara
pengomposan
‐ Mengelola
sampah/limbah
domestik untuk
kegiatan niaga
sesuai ketentuan,
memenuhi
kewajiban
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 35
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
retribusi dan
dilarang
membuang
sampah di TPS
warga
3.3.1.5. Limbah B3
Limbah B3 dari Pencemaran ‐ Volume limbah B3 Upaya Tempat Selama Upaya Tempat Setiap hari Pelaksana : Sampah B3
dari kegiatan lingkungan dan baik yang bersifat pengelolaan yang penyimpanan operasional pemantauan yang penyimpanan selama PT. Rajawali berpotensi
kantor catridge gangguan padat maupun telah sementara (TPS) kegiatan usaha telah sementara (TPS) operasional Global Utama mengganggu
printer, oli bekas kesehatan cair yang dilaksanakan: limbah B3 di berlangsung dilaksanakan: limbah B3 di kegiatan usaha kesehatan
genset dihasilkan ‐ Penyediaan TPS lingkungan ‐ lingkungan Pengawas : sebagai dampak
‐ Limbah Padat B3 limbah B3 di tempat kegiatan Upaya Perbaikan tempat kegiatan ‐ DLH Kota yang berlangsung
(kain majun) tempat khusus usaha Pemantauan: usaha Semarang terus menerus
sebesar ± 24 dan tertutup ‐ Pengamatan ‐ Dinas Kesehatan selama
Kg/Tahun ‐ Menyimpan oli limbah B3 yang Kota Semarang operasional
‐ Limbah Padat B3 bekas dengan dihasilkan, tempat kegiatan
(Lampu TL drum ditempatkan pengecekan Penerima : usaha
Bekas) sebesar ± dalam TPS LB3 kondisi dan ‐ DLH Kota
36 Kg/Tahun Upaya Perbaikan kebersihan TPS Semarang
‐ Limbah Cair B3 Pengelolaan: B3 serta periode ‐ Dinas Kesehatan
(Tinta/Toner ‐ Pembuangan kendaraan Kota Semarang
Bekas) sebesar ± limbah B3 pengangkut
24 Liter/Tahun bekerjasama limbah B3
dengan pihak maksimum 90
ketiga yang telah hari
memiliki izin
‐ Melengkapi TPS Tolok Ukur:
LB3 dengan izin Peraturan
dari Instansi Pemerintah
terkait Nomor 101 Tahun
‐ Melakukan 2014 tentang
pengelolaan Pengelolaan
terhadap limbah Bahan Berbahaya
B3 yang dan Beracun (B3)
dihasilkan sesuai
peraturan yang

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 36


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
berlaku

3.3.1.6. Lalu Lintas dan Perparkiran


‐ Mobilisasi Peningkatan ‐ Kapasitas jalan Upaya Tempat parkir, di Setiap hari Upaya Tempat parkir, di Setiap hari Pelaksana : Mengganggu
kendaraan volume lalu lintas, dan kondisi lalu pengelolaan yang depan pintu selama pemantauan yang depan pintu selama PT. Rajawali kenyamanan
karyawan dan timbulnya lintas Jl. Barusari telah masuk keluar operasional telah masuk keluar operasional Global Utama masyarakat
pengunjung serta gangguan lalu ‐ Kapasitas parkir dilaksanakan: area Kartika kegiatan usaha dilaksanakan: area Kartika kegiatan usaha sekitar dan
pengaruh lalu lintas / tundaan 178 SRP Motor, ‐ Memasang rambu Grand Bistro berlangsung ‐ Grand Bistro berlangsung Pengawas : pengguna jalan
lintas jalan pada akses 30 SRP Mobil, 10 dan warning light ‐ Dishub Kota umum, dampak
disekitar Kartika masuk dan keluar SRP Parkir Bus & di pintu keluar Upaya Perbaikan Semarang dapat terjadi
Grand Bistro Kartika Grand Minibus dan 30 masuk Kartika Pemantauan: ‐ DLH Kota sewaktu-waktu
‐ Kepadatan lalu Bistro SRP Parkir Moge Grand Bistro ‐ Pengamatan Semarang selama kegiatan
lintas dan ‐ Penyediaan terhadap volume operasional
ketersediaan tempat parkir lalu lintas pada Penerima : tempat kegiatan
lahan parkir yang cukup jam puncak dan ‐ Dishub Kota usaha
‐ Penempatan pemantauan Semarang
petugas pengatur kapasitas parkir di ‐ DLH Kota
parkir dan lalu lokasi Kartika Semarang
lintas depan Grand Bistro
Kartika Grand
Bistro
Upaya Perbaikan
Pengelolaan:
‐ Melarang
kendaraan parkir
di badan jalan
‐ Pengiriman bahan
baku diluar jam
sibuk
‐ Melakukan
pengaturan pintu
masuk berada
disebelah timur
dan pintu keluar
disebelah barat
‐ Menyusun Kajian

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 37


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Rekayasa Lalu
Lintas
‐ Melakukan
pengelolaan
rambu lalu lintas,
parkir agar tidak
ada kendaraan
parkir di bahu
jalan
3.3.1.7. Insiden Kebakaran
‐ Hubungan arus Terjadinya insiden Terjadinya Upaya Dapur, ruang Selama Upaya Dapur, ruang Dilakukan setiap Pelaksana : Berpotensi
pendek listrik / kebakaran insiden kebakaran pengelolaan yang genset, gudang operasional pemantauan yang genset, gudang 6 bulan sekali - PT. Rajawali membahayakan
konsleting yang disebabkan telah bahan baku, kegiatan usaha telah bahan baku, selama kegiatan Global Utama keselamatan
‐ Kecerobohan oleh bahan biasa dilaksanakan: ruang makan berlangsung dilaksanakan: ruang makan usaha manusia,
karyawan & yg mudah ‐ Penyediaan 20 ‐ Melakukan Pengawas : kerusakan
pengunjung terbakar seperti APAR, hydrant, 2 pengecekan alat ‐ DLH Kota bagunan dan
‐ Bahaya api dari kayu, kertas, dan titik alarm pemadan Semarang barang serta
dapur, lingkungan sejenisnya kebakaran, kebakaran dan ‐ Dinas Pemadam dampak bersifat
/ pembakaran pemasangan instalasi listrik Kebakaran Kota negatif dan
sampah petunjuk secara berkala Semarang berlangsung terus
pemakaian serta serta memantau menerus
gambar jalur ketersediaan Penerima :
evakuasi APAR di lokasi ‐ DLH Kota
kebakaran, yang berpotensi Semarang
tangga darurat menimbulkan
dan titik kumpul kebakaran
‐ Memiliki Upaya Perbaikan
rekomendasi Pemantauan:
peralatan ‐
pemadam
kebakaran dari Tolok Ukur :
Dinas Pemadam ‐ Kepmenaker No.
Kebakaran Kota 186/Men/1999
Semarang tentang unit
Upaya Perbaikan penanggulang-an
Pengelolaan: kebakaran di

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 38


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
‐ Pelatihan tempat kerja
penanggulangan ‐ Perda No 2
bahaya Tahun 1994 Kota
kebakaran pada Semarang
karyawan tentang
‐ Penempatan Penanggulangan
instalasi gas Bahaya
/tabung gas di Kebakaran di
luar ruangan area Kota Semarang
dapur, sehingga
penggantian
tabung gas
menjadi mudah,
tidak membuat
sempit dapur dan
lebih aman
dengan adanya
alarm pendeteksi
kebocoran dan
electric valve
‐ Menginstalasi
peralatan proteksi
kebakaran yang
dipersyaratkan
sesuai
rekomendasi dari
instansi yang
berwenang
‐ Menyediakan
hidran dan pompa
portable untuk
penanganan
insiden kebakaran
‐ Menyusun SOP
dan penanganan
kondisi darurat
kebakaran
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 39
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
dengan personil
yang
berkompeten

3.3.2. Lingkungan Biologi


Ketersediaan Bertambahnya Jumlah Upaya Ruang terbuka Selama Upaya Ruang terbuka Dilakukan setiap Pelaksana : Penghijauan yang
RTH dan jumlah dan jenis Penghijauan pengelolaan yang hijau di area operasional pemantauan yang hijau di area hari selama PT. Rajawali terdapat dapat
penghijauan di vegetasi / flora beberapa pohon telah Kartika Grand kegiatan usaha telah Kartika Grand operasional Global Utama berpengaruh
lingkungan pelindung / dilaksanakan: Bistro berlangsung dilaksanakan: Bistro kegiatan usaha kepada
kegiatan usaha peneduh (20 ‐ ‐ Pengamatan Pengawas : bertambahnya
pohon) yang Upaya Perbaikan secara visual DLH Kota keaneka-ragaman
ditanam Pengelolaan: kelangsungan Semarang flora dan fauna
dilingkungan ‐ Melakukan hidup tanaman
kegiatan usaha perawatan & dilingkungan Penerima:
penambahan kegiatan usaha DLH Kota
terhadap vegetasi Upaya Perbaikan Semarang
untuk estetika, Pemantauan:
mereduksi polusi ‐
udara dan
penurunan
kebisingan
3.3.3. Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya Masyarakat
‐ Rekruitmen ‐ Kesempatan Penyerapan 86 Upaya Lingkungan Selama Upaya Lingkungan Setiap hari Pelaksana : Menimbulkan
tenaga kerja bekerja dan orang tenaga pengelolaan yang RT/RW tempat operasional pemantauan yang RT/RW tempat selama PT. Rajawali dampak positif
operasional berusaha, serta kerja sebagai telah Kartika Grand kegiatan usaha telah Kartika Grand operasional Global Utama tentang adanya
‐ Hubungan yg baik peningkatan karyawan dilaksanakan: Bistro berada berlangsung dilaksanakan: Bistro berada kegiatan usaha kesempatan
antara kegiatan pendapatan ‐ Rekutmen tenaga ‐ Pengamatan Pengawas : bekerja pada
usaha dengan masyarakat kerja dan tentang persepsi ‐ DLH Kota masyarakat
masyarakat ‐ Persepsi diutamakan masyarakat Semarang sekitar
sekitar (Kel. masyarakat warga sekitar sekitar terhadap ‐ Disnaker Kota
Barusari) lokasi kegiatan aktivitas kegiatan Semarang
sesuai dengan usaha ‐ Camat Semarang
tingkat kebutuhan Upaya Perbaikan Selatan
dan memberikan Pemantauan: ‐ Lurah Barusari
upah sessuai ‐ Evaluasi jumlah
UMK Kota tenaga kerja yang Pelaporan:

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 40


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Semarang terserap dari DLH Kota
Upaya Perbaikan masyarakat Semarang
Pengelolaan: sekitar
‐ Bina lingkungan
‐ Menyiapkan SOP
terkait kewajiban
tenant untuk
memiliki Sertifikat
Laik Sehat
‐ Memasang
sertifikat halal dan
sertifikat laik
sehat
‐ Menjaga
keamanan di
lokasi usaha
dan/atau kegiatan
dan sekitarnya
‐ Memasang CCTV
di lokasi usaha
dan/atau kegiatan
3.3.4. Pengelolaan Lingkungan Dampak Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kegiatan dapur ‐ Gangguan ‐ Jenis penyakit Upaya Dapur dan ruang Selama Upaya Dapur dan ruang Pemantauan Pelaksana : Menimbulkan
Kartika Grand produktivitas yang diderita pengelolaan yang kerja Kartika operasional pemantauan yang kerja Kartika visual PT. Rajawali dampak positif
Bistro kerja, dan karyawan dan telah Grand Bistro Kartika Grand telah Grand Bistro dilaksanakan Global Utama tentang
gangguan jumlah ijin tidak dilaksanakan: Bistro dilaksanakan: setiap hari selama Keselamatan dan
kesehatan masuk karyawan ‐ Pemeriksaan berlangsung ‐ Pengamatan operasional Pengawas : Kesehatan
karyawan karena sakit atau kesehatan pada terhadap ‐ DLH Kota Karyawan
‐ Kecelakaan kerja akibat kecelakaan awal penerimaan penggunaan APD Pemantauan Semarang
kerja karyawan dan penegakan kesehatan ‐ Disnaker Kota
‐ Jumlah tenaga ‐ Menjalankan SOP K3 dilaksanakan 6 Semarang
kerja operasional K3 ‐ Inventarisasi bln sekali ‐ Dinas Kesehatan
sebesar 86 orang ‐ Pemasangan terhadap Kota Semarang
rambu K3 ttg keikutsertaan ‐ Camat Semarang
himbauan dan BPJS terhadap Selatan
larangan tenaga kerja ‐ Lurah Barusari
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 41
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
‐ Memberikan Upaya Perbaikan
asuransi Pemantauan: Pelaporan:
ketenaga kerjaan ‐ Pencatatan ‐ DLH Kota
dan kesehatan Kejadian Kasus Semarang
karyawan dengan Kecelakaan Kerja ‐ Disnaker Kota
BPJS & Pemantauan Semarang
‐ Melengkapi alat- Keselarasan ‐ Dinas Kesehatan
alat keselamatan Hubungan Kerja Kota Semarang
kerja dan ‐ Camat Semarang
mewajibkan Selatan
karyawan ‐ Lurah Barusari
menggunakan
APD (penutup
kepala, celemek,
sarung tangan,
masker, sepatu)
di ruang kerja
Upaya Perbaikan
Pengelolaan:
‐ Memasang
peringatan “cuci
tangan dengan
sabun setelah
dari toilet”
‐ Karyawan
Pengolah pangan
dilakukan Medical
Check Up untuk
penyakit Hepatitis
dan TBS
‐ Bekerjasama
dengan pihak
ketiga dalam
penanggulangan
hama (pest
control)
‐ Melaksanakan
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 42
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelola
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Upaya Lokasi Periode Upaya Lokasi Periode Keterangan
& Pemantauan
Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
integrated pest
management
dengan optimal
‐ Penyediaan loker
karyawan

Tandon
Air
Toilet
IPAL õ
◙ TPS Limbah TPS Limbah
B3 Domestik


● ●

KELUAR
Titik Kumpul

MASUK

Gambar 1. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Keterangan :
● : Lokasi Pengelolaan Kualitas Udara & Kebisingan
Dokumen
◘ : LokasiPengelolaan
Pengelolaan Lingkungan
Sampah Hidup (DPLH) 43
Kartika Grand
õ : Lokasi Bistro, Jl.Air
Pengelolaan Soegijopranoto
Bersih No. 1, Kota Semarang
◙ : Lokasi Pengelolaan Air Limbah
: Lokasi Pengelolaan Limbah B3
: Lokasi Pengelolaan Lalu Lintas
: Lokasi Pengelolaan RTH
: Lokasi Pengelolaan Sosekbud
Tandon
Air
Toilet
IPAL õ
◙ TPS Limbah TPS Limbah
B3 Domestik


● ●

KELUAR
Titik Kumpul

MASUK

Gambar 2. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Keterangan :
● : Lokasi Pemantauan Kualitas Udara & Kebisingan
◘ : Lokasi Pemantauan Sampah
õ : Lokasi Pemantauan Air Bersih
◙ : Lokasi Pemantauan Air Limbah
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 44
: Lokasi Pemantauan Limbah B3
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
: Lokasi Pemantauan Lalu Lintas
: Lokasi Pemantauan RTH
: Lokasi Pemantauan Sosekbud
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 45
Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
D. JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH

Daftar jumlah dan jenis izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
yang dibutuhkan berdasarkan rencana pengelolaan lingkungan hidup Kegiatan Usaha
Kartika Grand Bistro, adalah sebagai berikut :

Tabel 29. Jumlah dan Jenis Izin PPLH Yang Dibutuhkan

No. Jenis Izin PPLH Ya Tidak

1 Izin Pembuangan air limbah ke air permukaan √


2 Izin Pengelolaan Limbah B3 Untuk Penyimpanan Limbah B3 √
3 Izin Emisi (Genset) √

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 46


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
E. SURAT PERNYATAAN

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 47


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2012. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2012”,


tentang Izin Lingkungan.
2. Anonim, 2012. “Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun
2012”, tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
3. Anonim, 2012. “Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun
2012, tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
4. Ricki M.Mulia, 2005. “Kesehatan Lingkungan”, Penerbit Graha Ilmu.
5. Wardhana, W.A. 2001. “Dampak Pencemaran Lingkungan”, Penerbit Andi,
Yogyakarta.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) 48


Kartika Grand Bistro, Jl. Soegijopranoto No. 1, Kota Semarang

Anda mungkin juga menyukai