Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), Fakultas Psikologi dan Pendidikan,
Universitas Al-Azhar Indonesia, Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, RT 02/01, Jakarta Selatan, 12110.
Rizkhaumami@rocketmail.com
2017
a. Kompetensi Pedagogik
1) Mencari lebar interval untuk
mempermudah kategori
persentase variabel sangat
tinggi, tinggi, sedang,
Gambar 4.3. Diagram Jabatan Responden rendah dan sangat rendah.
Tabel 4.2. Frequency Table
d. Pendidikan Responden Kompetensi Pedagogik
b. Pemberian Reward
1) Mencari lebar interval untuk
Gambar 4.7. Status Kepegawaian Responden mempermudah kategori
persentase variabel sangat
tinggi, tinggi, sedang, Tabel 4.6. Uji Normalitas
rendah dan sangat rendah. Kompetensi Reward
Tabel 4.4. Frequency Table Reward N 30 30
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel
variabel kompetensi pedagogik skor maksimal 4.6 di atas, maka dapat dinyatakan bahwa data
sebesar 54,00 dan skor minimum sebesar 46,00. pemberian reward dan kompetensi pedagogik
Berdasarkan tabel di atas diperoleh rentang skor berdistribusi normal, dengan demikian maka dapat
sebesar 8. Jika skor kompetensi pedagogik disusun digunakan untuk diambil inferensinya.
kedalam tabel distribusi frekuensi dengan lima
kategori, maka setiap kategori rentang interval C. Uji Hipotesis
sebesar 1,8 di bulatkan menjadi 2. 1. Persamaan Regresi Linear
Sederhana
2) Menetapkan klasifikasi Pemberian
Reward Tabel 4.7. Persamaan Regresi
Berdasarkan skor maksimal, skor Koefisien
minimum dan lebar interval dapat Model Unstandardized Standardized T Sig.
diklasifikasikan sebagai berikut : Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
Tabel 4.5. Rekapitulasi interval dan ,260 26,69 ,010 ,992
(Constant)
kategori tentang Pemberian Reward di 1 6
RA se kecamatan Ciledug. Reward 1,296 ,542 ,411 2,389 ,024
F Kategori Ŷ = 0,260 + 1,296 X.
46, 00 – 47,00 9 Sangat Rendah
48,00 – 49,00 10 Rendah Sehingga model persamaan regresinya
50,00 – 51,00 5 Sedang adalah Ŷ = 0,260 + 1,296 X. Dari persamaan
52,00 – 53,00 5 Tinggi regresi di atas dapat dibaca “setiap peningkatan 1
54,00 – 55,00 1 Sangat Tinggi skor nilai Pemberian Reward (X) akan
meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru
B. Uji Persyaratan Analisis sebesar 1,296 pada nilai awal 0,260”.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu 2. Uji Signifikansi dan Linearitas
bagian dari uji persyaratan analisis data Regresi Sederhana
atau uji asumsi klasik, artinya sebelum a. Uji Signifikansi (Uji F)
melakukan analisis yang sebenarnya,
data penelitian tersebut harus di uji Uji F dilakukan untuk
kenormalan distribusinya. Keputusan uji mengetahui signifikansi persamaan
normalitas adalah jika nilai signifikansi regresi, berikut adalah tabel Uji F :
lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya jika Tabel 4.8. Anova Table Regresi Sederhana
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 Model Sum of Df Mean F Sig.
maka data tersebut tidak berdistribusi Squares Square
normal. Berikut adalah tabel hasil Regres 255,474 1 255,474 5,707 ,024b
sion
perhitungan uji normalitas data :
1 Residu 1253,492 28 44,768
al
Total 1508,967 29
Maka diketahui bahwa nilai F tabel Reward (X) akan meningkatkan Kompetensi
sebesar 4,18. Karena nilai F hitung 5,707 Pedagogik Guru sebesar 1,296 pada nilai awal
lebih besar dari nilai F tabel 4,18. 0,260”. Pemerintah dan pihak sekolah dalam
Dengan nilai (Sig.) sebesar 0,024. Maka upaya meningkatkan kompetensi yang dimiliki
dapat ditarik kesimpulan bahwa guru-guru RA di Kecamatan Ciledug yaitu
Pemberian Reward (X) berpengaruh dengan melakukan upaya pemberian reward
signifikan terhadap Kompetensi bentuk finansial dan non finansial, yang
Pedagogik Guru (Y). diharapkan dapat mempengaruhi peningkatan
kompetensi guru-guru RA di Kecamatan
b. Uji Linearitas Ciledug. Pemberian rewardnya berupa
indikator gaji, insentif, penghargaan, pujian,
Tabel 4.9. Anova Table Linear Sederhana ucapan terima kasih, dan pembagian
pekerjaan, hal tersebut mempengaruhi
indikator kompetensi pedagogik guru-guru RA
di Ciledug seperti meningkatkan indikator
merancang teori bermain, memilih teknologi
komunikasi, melaksanakan program
pengayaan, dan melakukan refleksi karena
berada pada kategori tinggi.
Berdasarkan hasil uji Hasil dari deskripsi angket penelitian
linearitis pada output tabel 4.9 menunjukkan bahwa indikator yang berada
“Anova table” di atas, diketahui dalam kategori rendah pada variabel
bahwa nilai Sig. Deviation From kompetensi pedagogik adalah indikator
Linearity Sebesar 0,788, karena (1)mengidentifikasi dan menelaah
nilai Sig. 0,788 > 0,05 dan nilai perkembangan anak usia dini, (2) menerapkan
F.deviation atau Fhitung sebesar teori bermain, (3) berkomunikasi secara
0,548 karena Fhitung 0,548 < efektif, (4) mengembangkan kreatifitas, (5)
F.tabel 2,49 maka dapat memilih prinsip-prinsip kegiatan, (6) membuat
disimpulkan bahwa Ho di tolak media, (7) memahami prinsip-prinsip
dan Ha diterima, artinya penilaian, (8) menentukan tingkat capaian
persamaan regresi 0,260 + 1,296 perkembangan, (9) memanfaatkan informasi
linear. hasil penilaian. Sedangkan indikator
3. Uji R2 (Analisis Determinasi) pemberian reward yang rendah adalah
Tabel 4.10. Model Summary pemberian insentif dan penghargaan.
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Hasil dari tabel frekuensi kedua variabel
Square Estimate tersebut memiliki jawaban yang menyebar
1 ,411a ,169 ,140 6,69086 tidak hanya berada pada satu kategori saja.
Dari output di atas diketahui nilai Kompetensi Pedagogik guru-guru PAUD di
R Square sebesar 0,169. Nilai ini RA se Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
mengandung arti bahwa pengaruh masih dalam kategori yang baik tetapi masih
Pemberian Reward (X) terhadap perlu ditingkatkan lagi karena jumlah yang
Kompetensi Pedagogik Guru (Y) berada dikategori rendah tidak teralu jauh
adalah sebesar 16,9% sedangkan 83,1% dengan jumlah frekuensi yang berada di
Kompetensi Pedagogik Guru kategori tinggi dan pemberian reward berada
dipengaruhi oleh variabel yang lain dalam kategori rendah karena pemberian
yang tidak dibahas dalam penelitian ini. reward yang belum merata untuk guru-guru
PAUD di RA Ciledug sehingga tidak semua
D. Pembahasan guru merasakan pemberian reward. Hasil
Hasil olah data ditemukan bahwa frekuensi tersebut disebabkan oleh beberapa
sumbangan kontribusi variabel Pemberian faktor salah satunya ialah karakteristik
Reward terhadap Kompetensi Pedagogik Guru responden penelitian yang menunjukkan
PAUD adalah sebesar 16,9%. Sisanya, 83,1% bahwa guru di RA Ciledug mayoritas berusia
dipengaruhi oleh faktor lain. Model persamaan berada pada rentang usia 40 – 50 tahun dengan
regresinya adalah Ŷ = 0,260 + 1,296 X, artinya jumlah presentase 36%, hal tersebut
“setiap peningkatan 1 skor nilai Pemberian menunjukkan bahwa pada rentang usia
tersebut produktifitas dalam mengikuti memandu maupun membimbing proses
tuntutan modernisasi dan globalisasi menjadi pembelajaran; tanpa pemahaman dan
lebih sulit dibandingkan pada rentang usia penguasaan materi pelajaran pun seorang guru
yang lebih muda. Guru-guru di RA Ciledug tidak akan dapat melakukan transmisi
juga didominasi lulusan S1 presentasenya pengetahuan dengan benar kepada peserta
sebesar 77% dengan program studi yang didik yang diajarnya.
didominasi PAI (Pendidikan Agama Islam) Upaya Pihak Sekolah dan Pemerintah
sebesar 23% menunjukkan bahwa kompetensi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik
pedagogik yang dimiliki guru sudah cukup guru melalui pemberian reward tersebut sesuai
baik tetapi masih perlu ditingkatkan lagi yang dikemukakan oleh Ristauli (2013:3) yaitu
karena kurangnya ilmu dan skill tentang reward dapat mempengaruhi kinerja maupun
mendidik anak usia dini yang diperoleh guru kompetensi seseorang karena kebutuhan
semasa kuliah. berprestasi mendorong seseorang untuk
Lama mengajar di RA Ciledug didominasi mengembangkan kreativitas dan
rentang waktu 15 – 20 tahun sebesar 27%, mempraktekkan langsung kemampuannya
dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa untuk mencapai prestasi yang maksimal.
guru-guru di RA Ciledug mayoritas memiliki Pengertian tersebut diperkuat oleh
pengalaman mengajar yang cukup lama dan Tangkuman, dkk., (2015:886), yaitu reward
guru yang memiliki pengalaman cukup lama merupakan usaha atau cara untuk
mayoritas sering mengikuti pelatihan maupun menumbuhkan pengakuan atau perasaan
seminar yang diadakan Pihak Sekolah maupun diterima di dalam organisasi, yang meliputi
Pemerintah, sebaiknya guru tersebut memiliki non-finansial dan finansial. Hasil dari analisis
standar kompetensi sesuai dengan kurikulum data tersebut dapat dijadikan bahan maupun
yang berlaku. Golongan guru-guru di RA sebagai acuan apa saja yang harus
Ciledug didominasi oleh guru tidak tetap ditingkatkan maupun diperbaiki dari kedua
(GTT) sebesar 50% dan Non PNS sebesar variabel tersebut.
34% responden, menunjukkan bahwa guru-
guru di RA Ciledug tersebut memang V. KESIMPULAN DAN SARAN
membutuhkan tunjangan maupun insentif yang
dapat memenuhi kesejahteraannya maupun A. Kesimpulan
kebutuhannya baik dari pihak sekolah maupun Dari penelitian yang berjudul
pemerintah karena mengingat guru yang Pengaruh Pemberian Reward Terhadap
berstatus GTT dan Non PNS masih sulit Kompetensi Pedagogik Guru PAUD di RA
mendapatkan reward baik finansial maupun Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. dapat
non finansial yang tentunya disesuaikan disimpulkan sebagai berikut:
dengan kompetensi gurunya. Hasil analisis data menunjukkan
Hasil dari deskripsi angket penelitian di bahwa “Terdapat Pengaruh pada Pemberian
atas menunjukkan bahwa kompetensi Reward terhadap Kompetensi Pedagogik
pedagogik yang dimiliki guru-guru RA Guru PAUD di RA Kecamatan Ciledug
Ciledug masih dalam kategori cukup baik Kota Tangerang”. Berdasarkan hasil tabel
tetapi perlu banyak ditingkatkan lagi karena frekuensi menunjukan bahwa Kompetensi
ilmu pedagogik sangat penting dalam kegiatan Pedagogik masih dalam kategori yang baik
belajar mengajar, seperti yang dikemukakan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi karena
oleh Sadulloh (2011:1) Kompetensi Pedagogik jumlah yang berada dikategori rendah tidak
merupakan teori pendidikan anak. Pedagogik terlalu jauh dengan jumlah frekuensi yang
sebagai ilmu yang sangat dibutuhkan oleh berada di kategori tinggi dan pemberian
guru khususnya guru Taman Kanak-Kanak reward berada dalam kategori rendah.
dan Guru Sekolah Dasar karena berhadapan Model persamaan regresinya adalah “setiap
dengan anak yang belum dewasa oleh sebab peningkatan 1 skor nilai Pemberian Reward
itu ilmu pedagogik harus dipelajari. (X) akan meningkatkan Kompetensi
Sedangkan menurut Musfa (2015:80) tanpa Pedagogik Guru sebesar 1,296 pada nilai
memiliki pemahaman yang baik tentang dasar- awal 0,260”.
dasar ilmu pedagogik, seorang guru tak akan Sedangkan hasil Uji F menunjukkan
efektif dalam mengelola kelas, menyampaikan bahwa Pemberian Reward (X) berpengaruh
materi pelajaran kepada peserta didik, dan signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik
Guru (Y). Berdasarkan uji linearitas maka memberikan reward finansial berupa
dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan insentif dan non finansial berupa
Ha diterima, artinya persamaan regresi penghargaan terutama dalam
0,260 + 1,296 linear, yang menyatakan mengadakan pelatihan dan seminar
bahwa hubungan Pemberian Reward sebaiknya seluruh guru-guru dapat
terhadap Kompetensi Pedagogik adalah mengikuti pelatihan maupun seminar-
linear. Sedangkan hasil Uji R2 (uji seminar yang diadakan diadakan
determinasi) menunjukkan bahwa terdapat Dinas Pendidikan Kota Tangerang
pengaruh Pemberian Reward (X) terhadap agar kompetensi yang dimiliki guru
Kompetensi Pedagogik Guru (Y) adalah merata.
sebesar 16,9% sedangkan 83,1% 3. Untuk para guru-guru PAUD agar
Kompetensi Pedagogik Guru dipengaruhi lebih semangat lagi dalam
oleh variabel yang lain yang tidak dibahas meningkatkan Kompetensi
dalam penelitian ini. Pedagogiknya terutama pada
indikator merancang kegiatan
B. Saran pembelajaran dan mengembangkan
Berdasarkan kesimpulan di atas aspek-aspek pengembangan anak usia
untuk meningkatkan kemampuan dini walaupun tidak mendapat reward
pedagogik guru dapat dilakukan melalui : sesuai yang diharapkan baik finansial
Kemampuan guru yang sebaiknya maupun non finansial, karena untuk
ditingkatkan ilmu dan keterampilannya meningkatkan kompetensi dapat
tentang anak usia dini kepada anak diperoleh melalui banyak cara salah
didiknya baik melalui teori maupun satunya dengan memotivasi diri
praktek. Sedangkan Pemberian reward sendiri untuk belajar dan mencari tahu
yang diberikan dalam bentuk finansial dan sendiri. Hal tersebut penting
non-finansial yang diberikan oleh pihak dilakukan karena peran guru yang
Sekolah dan Pemerintah kepada guru begitu penting untuk para peserta
dapat ditingkatkan sesuai kompetensi didiknya dimasa kini dan masa
pedagogik masing-masing guru agar depannya.
mereka dapat bekerja dengan motivasi 4. Hasil angket penelitian yang masih
yang tinggi dan berprestasi dalam berada dalam kategori rendah dapat
mencapai tujuan-tujuan lembaga. Hal dijadikan bahan acuan untuk
tersebut dapat dilakukan oleh masing- indikator-indikator yang harus
masing pihak baik guru, pihak sekolah diperbaiki maupun ditingkatkan lagi
maupun Pemerintah. Seperti uraian di pada masing-masing variabel.
bawah ini :
DAFTAR PUSTAKA
1. Pihak Sekolah sebaiknya memberikan
reward finansial berupa pemberian [1] Ali Raja, Haselman, Hasniati. (2012)
gaji dan non finansial berupa .Analisis Reward dan Punishment Pada
penghargaan, pujian lisan maupun Kantor Perum Damri Makassar. Jurnal.
tulisan, ucapan terima kasih, maupun Makassar: Kantor Perum Damri Makassar.
pembagian pekerjaan yang sesuai [2] Anwar dan Arsyad Ahmad. (2007).
dengan kompetensi masing-masing Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung:
Alfabeta.
guru sehingga guru yang kurang
[3] Apandi Idris. (2015). Guru Kalbu (Penguatan
menguasai kompetensi pedagogik Soft Skill untuk Mewujudkan Guru Profesional
dapat termotivasi dengan guru yang dan Berkarakter). Jawa Barat: Cv.Smile’s
memiliki kompetensi pedagogik yang Indonesia Institute.
tinggi dan guru yang memiliki [4] Ary, Donald., Jacobs, Luchy Cheser., dan
kompetensi tinggi dapat mengajarkan Razavieh, Asghar. (2007). Pengantar
guru yang kurang menguasai Penelitian Dalam Pendidikan. Penerjemah:
kompetensi pedagogik. Arief Furchan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Dinas Pendidikan Kota Tangerang [5] Asmani Ma’mur Jamal. (2015). Panduan
lebih memperhatikan guru-guru di Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD.
Yogyakarta: Diva Press.
Kecamatannya baik dalam
[6] Danar Santi. (2009). Pendidikan Anak Usia [25] Sagala Syaiful. (2010). Supervisi
Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta: Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Macanan Jaya Cemerlang. [26] Sagala Syaiful. (2012). Administrasi
[7] Januar Raymond dan Handayani Wahyu Dewi. Pendidikan Kontemporer. Bandung:Alfabeta.
(2015). Pengaruh Ekstrinsik Reward dan [27] Santrock, John W. (2012). Life Span
Intrinsik Reward terhadap Employee Development Edisi 13 Jilid 1.
Performance : Telaah Pada PT XYZ. Jurnal. : Jakarta:Erlangga.
Universitas Multimedia Nusantara [28] Santrock, John W. (2014). Psikologi
[8] Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika
Kompensasi, Jakarta: PT Raja Grafindo [29] Saryati, (2014). Upaya Peningkatan
Persada. Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar.
[9] Kemendikbud. (2015). Hasil UKG Guru. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1).
http://sergur.kemdiknas.go.id. Diakses pada [30] Sianipar Debora Ristauli. (2013). Pengaruh
tanggal 28 Januari 2017. Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
[10] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Reward Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal.
(2013). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Padang: Perusahaan BUMN.
PAUD. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak [31] Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian
Usia Dini. Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group
[11] Kuncoro Dwi G, Musadieq Al M, Susiolo [32] Steve Kerr, Glenn Rifkin. (2008). Reward
Heru. (). Pengaruh Reward dan Punishment Systems: Does Yours Measure Up. USA:
terhadap Kinerja. Jurnal. Universitas Harvard Business Press.
Brawijaya. [33] Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi
[12] Listyo Riyono. (2013). Pengaruh Pemberian Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Insentif dan Supervisi Akademik Oleh Penilik [34] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Terhadap Kinerja Guru PAUD Se Kecamatan Kuantitatif Kualitatif & RND.
Lendah. Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Bandung:Alfabet.
Yogyakarta. [35] Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan
[13] Mangkunegara Prabu Anwar. (2013). Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Manajemen Sumber Daya Manusia Bandung: CV. Alfabeta.
Perusahaan, Bandung: PT Remaja [36] Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian.
Rosdakarya. Bandung: CV.Alfabeta.
[14] Masnipal. (2013). Siap Menjadi Guru dan [37] Sule Tisnawati Ernie dan Saefullah
Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Kurniawan. (2009) Pengantar Manajemen,
Gramedia. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
[15] Mulyasa E. (2009). Standar Kompetensi dan [38] Tangkuman Kevin, Tewal Bernhard, Trang
Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Irvan. (2015). Penilaian Kinerja, Reward,dan
Rosdakarya. Punishment terhadap Kinerja Karyawan pada
[16] Musfah Jejen. (2015). Redesain Pendidikan PT. Pertamina (Persero)Cabang Pemasaran
Guru: Teori, Kebijakan, dan Praktik. Jakarta: Suluttenggo. Jurnal EMBA. Manado:
Prenadamedia Group. Universitas Sam Ratulangi.
[17] Musfah Jejen. (2011). Peningkatan [39] Wibowo Da’i. (2009). Pengaruh Supervisi
Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Kepala Sekolah dan Kompetensi Pedagogik
Media. Guru Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Se
[18] Noorlaila Iva. (2010). Panduan Lengkap Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Tesis.
Mengajar PAUD. Cetakan I. Sleman Jogja. Universitas Negeri Semarang. diakses. pada.
Pinus Book Publisher. tanggal. 10. Desember. 2016,. dari.
[19] Ondi Saondi dan Aris Suherman. (2010). Etika http://lib.unnes.ac.id/16712/1/11
Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama. 03504003.pdf.
[20] Permendikbud No.137 tahun 2014 Tentang [40] Widoyoko Putro Eko. (2016). Teknik
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Penyusunan Instrumen Penelitian.
[21] Permendiknas No.58 Tahun 2009 Tentang Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. [41] Wismansyah R Arief. (2016).
[22] Roqib, Moh. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. http://Tangerangonline.id/2016/11/22. Diakses
PT LkiS Pelangi Aksara. pada tanggal 29 Januari 2017.
[23] Sadulloh Uyo. (2011). Pedagogik (Ilmu [42] Yuliani Nurani Sujiono. (2011). Konsep Dasar
Mendidik). Bandung:Alfabeta. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
[24] Saepul, Asep Hamdi dan E. Bahruddin. (2014). [43] Yulaelawati Ella. (2016). Fakta Guru PAUD
Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam di Indonesia.http://paud.web.id/2016/01/fakta-
Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. guru-paud-di-indonesia.html. Diakses pada
tanggal 28 Januari 2017.