Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Pemberian Reward Terhadap Kompetensi

Pedagogik Guru PAUD di Raudhatul Athfal Kecamatan


Ciledug Kota Tangerang
Rizkha Umami

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), Fakultas Psikologi dan Pendidikan,
Universitas Al-Azhar Indonesia, Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, RT 02/01, Jakarta Selatan, 12110.

Rizkhaumami@rocketmail.com

2017

ABSTRAK Reward berpengaruh sebesar 16,9% Terhadap


Kompetensi Pedagogik Guru PAUD.
Kompetensi pedagogik guru merupakan Saran dari penelitian ini adalah Pihak
kemampuan guru dalam memberikan ilmu dan Sekolah dan Pemerintah sebaiknya memberikan
keterampilannya kepada anak didiknya baik reward finansial non finansial sesuai dengan
melalui teori maupun praktek, hal tersebut kompetensi masing-masing guru, lebih
penting dimiliki guru agar kegiatan belajar memperhatikan lagi guru-guru RA di
mengajar sesuai dengan standar kurikulum yang Kecamatannya untuk pemberian reward yang
berlaku. Pemberian reward merupakan salah merata, para guru-guru PAUD agar lebih
satu upaya untuk meningkatkan kompetensi semangat lagi dalam meningkatkan kompetensi
guru anak usia dini, baik dalam bentuk finansial pedagogiknya walaupun tidak mendapat reward
maupun non finansial. Peneliti tertarik sesuai yang diharapkan baik finansial maupun
melakukan penelitian di RA Kecamatan Ciledug non finansial.
karena saat ini pemberian rewardnya sedang
ditingkatkan oleh pihak Sekolah dan Pemerintah. Kata kunci: Pemberian Reward, Kompetensi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pedagogik, dan Guru PAUD.
Pengaruh Pemberian Reward terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru PAUD di ABSTRACT
Raudhatul Athfal Kecamatan Ciledug.
Penelitian yang dilakukan menggunakan Teacher pedagogic competence is the
jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. ability of teachers in providing knowledge and
Metode yang digunakan adalah survei dan skills to students through both theory and
Teknik pengambilan data menggunakan practice, it is very important for teachers to teach
angket/kuesioner tertutup dengan jarak interval learning activities in accordance with applicable
berjumlah 5. Sampel penelitian berjumlah 30 curriculum standards. Reward is one of the
guru Raudhatul Athfal di Kecamatan Ciledug efforts to improve the competence of early
Kota Tangerang. Analisis data yang digunakan childhood teachers, both in the form of financial
adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial and non finansial. Problems in this research is
yaitu menggunakan analisis regresi linear any influence of giving reward to pedagogic
sederhana, hasil data penelitian diolah competence of early childhood teacher. The
menggunakan SPSS versi 21 dalam bentuk tabel researcher is interested to deeply influence the
dan diagram. appreciation of PAUD pedagogic teachers in RA
Hasil analisis data menunjukkan bahwa Ciledug subdistrict who is currently given the
terdapat Pengaruh Pemberian Reward terhadap rewards being repaired by the School and
Kompetensi Pedagogik Guru PAUD di RA Government. The purpose of this research is to
Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. know the Influence of Reward on Pedagogic
Berdasarkan hasil uji F, Pemberian Reward Competence of PAUD Teachers in Raudhatul
berpengaruh signifikan Terhadap Kompetensi Athfal Sub Ciledug.
Pedagogik Guru PAUD, dengan tingkat The research was conducted using
kepercayaan (Sig.) sebesar 0,024. Pemberian research type with quantitative approach. The
data retrieval method used is by using a closed memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di
questionnaire / questionnaire with interval dukung oleh guru yang berkualitas. Dalam
interval 5. The research sample used 30 teachers pencapaian peningkatan kompetensi guru,
of Raudhatul Athfal in Ciledug sub-district of kenyataan di lapangan sebagai hasil pengamatan
Tangerang City. Data analysis used is simple dan wawancara peneliti pada beberapa guru di
linear regression test and hypothesis test using F lembaga PAUD Kecamatan Ciledug menunjukkan
test and linearity test, the result of research data masih banyaknya guru yang mengalami berbagai
is processed using SPSS version 21 in the form of kendala terutama dalam melaksanakan proses
tables and diagrams. belajar mengajar, hal ini diakibatkan oleh banyak
The result of data analysis shows the faktor seperti: tuntutan kurikulum yang sering
influence of Reward Provision on Pedagogic berganti, minimnya lulusan S1 dari program studi
Competence of PAUD Teachers in RA Ciledug Pendidikan Anak Usia Dini dikarenakan
Subdistrict of Tangerang City. Based on the kurangnya minat menjadi guru PAUD, rendahnya
result of F-test, Giving Reward significant to tunjangan atau insentif untuk kesejahteraan guru,
Pedagogic Competence of PAUD Teachers, with tuntutan kualifikasi yang tinggi, rendahnya
trust level (Sig.) Of 0,024. Giving Reward of pelatihan yang diberikan, tuntutan reformasi,
16,9% to Pedagogic Competency of PAUD tuntutan modernisasi dan juga tuntutan globalisasi.
Teachers. Faktor tersebut menyebabkan guru kurang
Suggestions from this study are School menguasai kompetensi pedagogik yang seharusnya
and Government parties providing non financial dimiliki oleh guru anak usia dini karena
financial rewards in accordance with the kompetensi pedagogik merupakan kompetensi
competence of each teacher, paying more yang sangat penting pada kegiatan belajar
attention to RA teachers in the District for equal mengajar yang berupa ilmu dan skill mendidik
pay, PAUD teachers to be more spirited in anak usia dini sesuai aspek-aspek pengembangan
improving. Pedagogiknya although not get the serta usia anak.
rewards as expected both financially and non Rendahnya kompetensi pedagogik guru
finansial. membuat anak kurang mendapatkan pembelajaran
yang sesuai dengan aspek-aspek maupun tahap-
Keywords: Gift-giving, Pedagogic Competence, tahap pengembangannya seperti tahapan-tahapan
and PAUD Teachers. perkembangan yang sudah ada di Peraturan
Pemerintah No.146 tahun 2014 tentang Kurikulum
I. PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini. Rendahnya
kompetensi pedagogik guru berdasarkan hasil
A. Latar Belakang pengamatan peneliti pada beberapa lembaga

K ompetensi adalah kelayakan untuk


menjalankan tugas, sebagai salah satu faktor
PAUD di Kecamatan Ciledug dilihat dari
mayoritas guru yang selama ini melaksanakan
penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan pembelajaran menggunakan satu atau dua metode
produktifitas kerja guru harus mampu saja yang dilakukan berulang-ulang dengan
memperlihatkan perbuatan profesional yang metode yang sama sehingga membuat kegiatan
bermutu (Sagala, 2012:209). Guru merupakan belajar mengajar kurang memberikan stimulasi
fasilitator pendidikan dan untuk mencapai pada aspek-aspek pengembangan lainnya,
pendidikan yang berkualitas perlu di dukung oleh kurangnya melakukan evaluasi dan pengayaan
kompetensi yang dimiliki guru, kompetensi pada masing-masing anak saat melakukan kegiatan
tersebut meliputi kompetensi pedagogik yang maupun setelah melakukan kegiatan, guru lebih
berkaitan dengan ilmu dan skill mendidik anak menekankan pembelajaran pada calistung
usia dini serta mengetahui aspek-aspek (baca,tulis,hitung) saja, dan melupakan aspek-
pengembangan anak usia dini, kompetensi aspek perkembangan yang lainnya, yang juga
kepribadian berkaitan dengan perilaku dan etika berperan penting pada proses perkembangan anak.
guru yang dapat dicontoh anak, kompetensi sosial Jika guru hanya berfokus pada calistung
berkaitan dengan orang lain dan anak, dan (baca,tulis,hitung) saja maka anak akan memiliki
kompetensi profesional berkaitan dengan bidang tugas-tugas perkembangan dan membuat anak
pekerjaan yang ditangani khusus (Masnipal, kesulitan dalam memaksimalkan aspek-aspek
2013:306). pengembangannya pada periode selanjutnya.
Upaya Pihak Sekolah dan Pemerintah Pentingnya kompetensi pedagogik yang
dalam meningkatkan kompetensi guru tidak akan seharusnya dimiliki seorang guru justru
pendidikan di Indonesia dihadapkan pada masalah 1. Rendahnya kompetensi pedagogik guru-
kualitas guru yang rendah. Menurut data guru RA. Karena tuntutan kurikulum yang
Kemendikbud (2015), Banten mendapatkan hasil sering berganti, minimnya lulusan S1 dari
UKG 52,20 sedangkan menurut Anies Baswedan program studi Pendidikan Anak Usia Dini
“rata-rata UKG nasional 53,02, sedangkan dikarenakan kurangnya minat menjadi
pemerintah menargetkan rata-rata nilai di angka guru PAUD, rendahnya tunjangan atau
55. Selain itu, nilai rata-rata kompetensi insentif untuk kesejahteraan guru, tuntutan
pendagogik 48,94,” nilai rata-rata yang sudah kualifikasi yang tinggi, rendahnya
ditetapkan pemerintah tersebut menunjukkan pelatihan yang diberikan, tuntutan
bahwa hasil UKG guru di wilayah Banten berada reformasi, tuntutan modernisasi dan juga
di bawah nilai rata-rata. tuntutan globalisasi.
(http://sergur.kemdiknas.go.id). Hasil UKG di atas 2. Rendahnya keterampilan guru dalam
menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru kegiatan belajar mengajar, membuat guru-
yang berada pada angka dibawah rata-rata guru banyak mengajar secara
dibanding kompetensi lainnya, hal tersebut konvensional.
menjadi salah satu alasan peneliti untuk 3. Ketidakmerataan dalam pemberian reward
mengadakan penelitian tentang kompetensi pada guru PAUD menimbulkan
pedagogik guru PAUD di RA Ciledug. kesenjangan antar guru dan kurang kerja
Melihat pentingnya kompetensi pedagogik sama antar guru untuk meningkatkan
yang seharusnya dimiliki guru anak usia dini, kompetensi pedagogiknya.
Pemerintah dan Pihak Sekolah juga berperan
penting dalam meningkatkan kompetensi guru dan C. Pembatasan Masalah
sudah dilakukan oleh Pemerintah dan Pihak Berdasarkan latar belakang masalah dan
Sekolah di Kota Tangerang salah satunya ialah identifikasi masalah di atas maka penelitian ini
pemberian reward pada guru-guru yang ingin dibatasi oleh Pengaruh Pemberian Reward
berusaha meningkatkan kompetensinya. Reward untuk guru PAUD terhadap Kompetensi
(penghargaan) adalah imbalan jasa yang diberikan Kedagogik Guru PAUD di Raudhatul Athfal
suatu lembaga maupun instansi kepada tenaga Kecamatan Ciledug.
kerjanya karena ia telah memberikan sumbangan
tenaga dan pikiran demi kemajuan dan kelanjutan D. Rumusan Masalah
lembaganya untuk mencapai tujuan yang sudah Berdasarkan masalah yang diuraikan di
ditetapkan baik dalam jangka pendek maupun atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat
jangka panjang. dirumuskan sebagai berikut : “Apakah terdapat
Pemberian reward terhadap guru Pengaruh Pemberian Reward terhadap
dimaksudkan untuk mendorong guru agar menjadi Kompetensi Pedagogik Guru PAUD di
termotivasi dalam meningkatkan kompetensinya. Raudhatul Athfal Kecamatan Ciledug?”
Jenis reward terbagi menjadi dua yaitu finansial
yang berupa uang dan non-finansial berupa II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
penghargaan, pujian, ucapan terima kasih maupun PENELITIAN
pembagian pekerjaan. Peran Pemerintah dan pihak
sekolah dalam memberikan reward berupa A. Kompetensi Pedagogik Guru PAUD
finansial maupun non finansial sangat penting Ilmu pedagogik mencoba menjelaskan
untuk memberikan semangat guru dalam tentang seluk beluk pendidikan anak,
meningkatkan kompetensinya. Berdasarkan pedagogik merupakan teori pendidikan anak.
berbagai permasalahan yang diungkap di atas, Pedagogik sebagai ilmu yang sangat
Peneliti memahami bahwa perlu adanya dibutuhkan oleh guru khususnya guru Taman
pengkajian yang lebih dalam untuk mengetahui Kanak-Kanak dan Guru Sekolah Dasar karena
adakah Pengaruh Pemberian Reward Terhadap berhadapan dengan anak yang belum dewasa
Kompetensi Pedagogik Guru PAUD di Raudhatul seperti yang dikemukakan Langeveld yang
Athfal Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. membedakan istilah “pedagogik” dengan
istilah “pedagogi”. Pedagogik diartikan
B. Identifikasi Masalah dengan ilmu mendidik, lebih menitik beratkan
Berdasarkan latar belakang masalah yang kepada pemikiran, perenungan tentang
sudah dijelaskan di atas, maka masalah yang pendidikan. Suatu pemikiran bagaimana kita
dapat diidentifikasikan sebagai berikut : membimbing anak, mendidik anak. Sedangkan
istilah pedagogi berarti pendidikan, yang lebih komunikasi; (6) mengembangkan potensi; (7)
menekankan kepada praktik, menyangkut berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
kegiatan menididik, kegiatan membimbing santun; (8) Membuat laporan penilaian; (9)
anak. (Sadulloh, 2011:1). menentukan lingkup sasaran assesment; pada
Ilmu pendidikan harus dipelajari, karena anak usia dini. (10) menggunakan hasil
yang akan dihadapi adalah manusia, penilaian untuk kepentingan pengembangan
menyangkut nasib kehidupan dan hidup anak usia dini; (11) melakukan tindakan
manusia, akan menyangkut harkat derajat reflektif, korektif dan inovatif dalam
manusia serta hak asasinya. Perbuatan bukan pengembangan anak usia dini.
perbuatan sembarangan karena harus benar-
benar mengetahui apa yang akan dilakukan B. Pemberian Reward
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan Reward merupakan suatu elemen penting
sesuai dengan yang seharusnya. untuk memotivasi karyawan untuk
Ilmu pendidikan sebagai teori perlu berkontribusi menuangkan ide inovasi yang
dipelajari karena akan memberi beberapa paling baik untuk fungsi bisnis yang lebih baik
manfaat, yaitu : dan meningkatkan kinerja suatu organisasi
a) Dapat dijadikan pedoman untuk baik secara finansial dan non-finansial (Aktar,
mengetahui arah serta tujuan mana yang 2012:14). Pengertian reward tersebut
akan dicapai diperkuat oleh Tangkuman, dkk., Dalam
b) Untuk menghindari atau sekurang- jurnalnya yang berjudul “Penilaian Kinerja,
kurangnya mengurangi kesalahan- Reward, dan Punishment Terhadap Kinerja
kesalahan dalam praktik, karena dengan Karyawan Pada PT. Pertamina (Persero)
memahami teori pendidikan, seseorang Cabang Pemasaran Suluttenggo” (2015:886),
akan mengetahui mana yang boleh dan yaitu reward adalah usaha atau cara untuk
yang tidak boleh dilakukan, walaupun menumbuhkan pengakuan atau perasaan
teori tersebut bukan suatu resep yang diterima di dalam organisasi, yang meliputi
jitu. non-finansial dan finansial. Reward
c) Dapat dijadikan sebagai tolok ukur, merupakan padanan kata dari kompensasi,
sampai di mana seseorang telah berhasil penghargaan atau hadiah. Penghargaan dapat
melaksanakan tugas dalam pendidikan. digunakan sebagai alat untuk mendorong atau
Nurfuadi (2012:75) kemampuan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan
pedagogik bagi guru bukanlah hal yang baik sesuai dengan tanggung jawabnya bahkan
sederhana, karena kualitas guru haruslah di melebihi target pekerjaan yang telah
atas rata-rata, kualitas ini dapat dilihat dari ditetapkan perusahaan (Arlina, 2015:33).
aspek intelektual meliputi aspek : a) I Made dan Rani dalam jurnalnya Ristauli
pengetahuan, pemahaman, penerapan, Debora Sianipar yang berjudul “Pengaruh
analisis, sintesis dan penilaian; b) kemampuan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem
emosional, yaitu kesadaran, partisipasi, Reward Terhadap Kinerja Manajerial”
penghayatan nilai, pengorganisasian nilai dan (2013:3) menyatakan bahwa sistem reward
karakteristik nilai; c) estetika sebagai adalah suatu sistem atau program yang
pengembangan psikomotik yaitu kemampuan dilaksanakan manajemen dengan memberikan
motorik menggiatkan dan tambahan penerimaan bagi karyawan atau
mengkoordinaasikan gerakan. manajer sebagai upaya untuk lebih
kompetensi pedagogik guru PAUD meningkatkan kinerjanya. Karena kebutuhan
adalah kemampuan seorang guru anak usia berprestasi mendorong seseorang untuk
dini dalam memahami ilmu tentang anak usia mengembangkan kreativitas dan
dini baik melalui teori maupun praktek, yang mempraktekkan langsung kemampuannya
tercantum dalam Permendikbud RI No. 137 untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Tahun 2014 Lampiran II tentang Standar Reward dapat diberikan dengan
Nasional PAUD yaitu kemampuan guru berbagai bentuk, seperti dalam bentuk bonus,
dalam (1) mengorganisasikan; (2) penghargaan, penambahan tanggung jawab
menganalisis teori bermain; (3) merancang yang dapat menjadi poin reward bagi
kegiatan; (4) menyelenggarakan kegiatan; seseorang yang mendapatkannya. Menurut
pengembangan anak usia dini. (5) Purnama (2015: 14) komponen utama sistem
memanfaatkan teknologi informasi dan
reward terdiri atas elemen – elemen, sebagai anak usia dini berdasarkan kurikulum karena
berikut: guru-guru yang mendapat penghargaan
1) Gaji dan bonus menunjukkan bahwa guru tersebut pernah
2) Kesejahteraan maupun sering mengikuti pelatihan-pelatihan
3) Pengembangan karir dan seminar-seminar yang diadakan
Pemerintah maupun Pihak Sekolah.
Indikator Pemberian Reward Menurut Pemberian reward berupa pujian lisan
Kadarisman (2012:122) reward finansial dan tulisan diharapkan dapat mempengaruhi
terdiri dari: indikator kompetensi pedagogik dalam
a) Upah melakukan komunikasi secara efektif,
b) Gaji empatik, dan santun, hal tersebut
c) Insentif mempengaruhi karena seringnya guru
d) Tunjangan mendapat pujian dari Pemerintah maupun
e) Penghargaan Interpersonal Pihak sekolah yang membuat gurupun
f) Promosi semangat dalam melakukan hal yang sama
pada anak didiknya. Pemberian reward
Sedangkan bentuk reward non-finansial berupa ucapan terima kasih secara formal dan
tersebut adalah: non formal diharapkan dapat mempengaruhi
a) Kebijakan Organisasional indikator kompetensi pedagogik berupa
b) Manajer yang berkualitas menyelenggarakan kegiatan pengembangan
c) Rekan sekerja yang mendidik dan mengembangkan potensi
d) Pembagian pekerjaan anak usia dini untuk pengaktualisasian diri hal
tersebut diharapkan dapat dilaksanakan oleh
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di guru-guru karena termotivasi dengan ucapan
atas, maka dapat disimpulkan bahwa terima kasih secara formal maupun non
pemberian reward merupakan salah satu formal yang diberikan oleh Pihak sekolah dan
upaya untuk meningkatkan kompetensi guru Pemerintah yang menunjukkan bahwa hasil
anak usia dini, dengan memberikan reward mengajarnya diakui dan dihargai oleh Pihak
dalam bentuk finansial dan non-finansial. sekolah dan Pemerintah.
Reward finansial berupa gaji dan insentif, Pemberian reward yang terakhir yaitu
sedangkan non-finansial berupa penghargaan, pembagian pekerjaan yang diharapkan dapat
pujian lisan dan tulisan, ucapan terima kasih mempengaruhi indikator kompetensi
secara formal dan non formal, dan pembagian pedagogik dalam menyelenggarakan dan
pekerjaan. membuat laporan penilaian serta evaluasi
proses dan hasil belajar anak usia dini,
C. Kerangka Berpikir menentukan lingkup sasaran assesment proses
Pemberian reward dalam bentuk finansial dan hasil pembelajaran pada anak usia dini,
yang berupa gaji dan insentif diharapkan menggunakan hasil penilaian dan
dapat mempengaruhi indikator kompetensi pengembangan serta evaluasi program untuk
pedagogik dalam memanfaatkan teknologi kepentingan pengembangan anak usia dini,
informasi dan komunikasi untuk kepentingan hal tersebut diharapkan dapat dilaksanakan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan oleh guru-guru dikarenakan mendapat
yang mendidik serta melakukan tindakan pembagian pekerjaan yang sesuai dengan
reflektif, korektif dan inovatif dalam kompetensinya oleh pihak sekolah dan
meningkatkan kualitas proses dan hasil diberikan kesempatan oleh Pemerintah untuk
pengembangan anak usia dini. Sedangkan mengembangkan kompetensinya sesuai
pemberian reward dalam bentuk non finansial pembagian pekerjaan yang diberikan Pihak
yang berupa penghargaan diharapkan dapat sekolah.
mempengaruhi indikator kompetensi
pedagogik dalam mengorganisasikan aspek D. Hipotesis Penelitian
perkembangan sesuai dengan karakteristik Berdasarkan kajian teori, kerangka
anak usia dini, menganalisis teori bermain berpikir dan hasil-hasil penelitian relevan, yang
sesuai aspek dan tahapan perkembangan, telah dikemukakan di atas maka hipotesis
kebutuhan, potensi, bakat dan minat anak usia penelitian ini adalah Terdapat Pengaruh
dini dan merancang kegiatan pengembangan Pemberian Reward terhadap Kompetensi
Pedagogik Guru PAUD di RA Kecamatan 2. Sampel Penelitian
Ciledug Kota Tangerang dengan kata lain Ha Menurut Sugiyono (2007:62) sampel
diterima dan Ho ditolak. adalah bagian dari jumlah dan
karakterisitik yang dimiliki populasi.
III. METODOLOGI PENELITIAN Pengambilan sampel menggunakan teknik
Simple Random Sampling. Sampel dalam
A. Tujuan Penelitian penelitian ini adalah Guru TK A dan TK B
Tujuan yang akan di capai dalam golongan PNS dan Non PNS tahun ajaran
penelitian ini adalah untuk mengetahui 2016-2017.
pengaruh Pemberian Reward terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru PAUD di
Raudhatul Athfal Kecamatan Ciledug, secara
optimal.

B. Tempat & Waktu Penelitian


Lokasi penelitian akan dilakukan di lima
lembaga PAUD Raudhatul Athfal kecamatan
Ciledug Kota Tangerang. Terdiri dari 5 E. Instrumen Penelitian
Raudhatul Athfal wilayah Ciledug, yaitu RA 1. Skala Kompetensi Pedagogik Guru
Nurul Amin (Jl. Akasia rt.03/04 No.22 PAUD
Kelurahan Tajur), RA Amali (Komp. Puri a. Definisi Konseptual
Kartika Blok E6-8), RA Nurul Huda (Jl. Kompetensi pedagogik guru
Dukuh 1 rt. 01/06 No.50), RA Mulia Az- PAUD adalah kemampuan guru dalam
Zahra (Jl. Wiru Indah No.2A rt.02/01), RA memberikan ilmu dan
Jami’atul Khair (Jl. Tajur 01) dan RA Nurul keterampilannya tentang anak usia
Iman (Jl. Hos Cokroaminoto Gg. Masjid 2). dini kepada anak didiknya, atau
Waktu Penelitian dilakukan pada bulan dengan pernyataan lain kompetensi
Januari dan penelitian ini dapat diselesaikan pedagogik guru PAUD adalah
dalam waktu 5 (lima) bulan. kemampuan seorang guru anak usia
dini dalam memahami ilmu tentang
C. Metode Penelitian anak usia dini baik melalui teori
Dalam penelitian ini, pendekatan maupun praktek.
penelitian yang digunakan adalah pendekatan b. Definisi Oprasional
kuantitatif. Santrock (2014:23) menyatakan Kompetensi pedagogik guru
bahwa dalam penelitian kuantitatif digunakan PAUD adalah skor yang diperoleh
perhitungan angka untuk menemukan dari guru PAUD dengan
informasi mengenai topik tertentu, begitu juga menggunakan scala likert, yang
banyak tindakan deskripstif yang dijelaskan, menggambarkan kemampuan guru
seperti observasi, wawancara, survei dan tes PAUD dalam 1) mengorganisasikan;
standar. Metode yang digunakan dalam 2) menganalisis teori bermain; 3)
penelitian ini adalah metode survei. merancang kegiatan; 4)
menyelenggarakan kegiatan;
D. Populasi & Sample Penelitian pengembangan anak usia dini. 5)
1. Populasi Penelitian memanfaatkan teknologi informasi
Menurut Sugiyono (2007:61) populasi dan komunikasi; 6) mengembangkan
adalah wilayah generalisasi yang terdiri potensi; 7) berkomunikasi secara
atas : objek atau subyek yang mempunyai efektif, empatik, dan santun; 8)
kualitas dan karakteristik tertentu yang Membuat laporan penilaian; 9)
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari menentukan lingkup sasaran
dan kemudian ditarik kesimpulannya. assesment; pada anak usia dini. 10)
populasi dari penelitian ini adalah guru menggunakan hasil penilaian untuk
yang mengajar di TK A dan B pada 22 kepentingan pengembangan anak usia
sekolah Raudhatul Athfal Kecamatan dini; 11) melakukan tindakan
Ciledug Kota Tangerang Tahun ajaran reflektif, korektif dan inovatif dalam
2016-2017 berjumlah 113 guru. pengembangan anak usia dini.
2. Skala Pemberian Reward F. Teknik Analisis Data
a. Definisi Konseptual Data hasil penelitian di analisis dengan
Pemberian reward adalah sebuah menggunakan statistik deskriptif dan
bentuk pengakuan kepada suatu inferensial. Statistik deskriptif yang
prestasi tertentu yang diberikan dalam digunakan antara lain : mean, median,
bentuk finansial dan non-finansial modus, standart deviation, variance,
yang diberikan oleh pihak organisasi
range, minimum, maximum, dan sum.
atau lembaga kepada individu atau
kelompok karyawan agar mereka Infrensial yang digunakan adalah regresi
dapat bekerja dengan motivasi yang sederhana. Sebelum data dianalisis
tinggi dan berprestasi dalam mencapai dengan statistik regresi terlebih dahulu
tujuan-tujuan lembaga. Pemberian dipenuhi persyaratan analisisnya yakni
reward merupakan salah satu upaya data harus berdistribusi normal
untuk meningkatkan kompetensi guru
anak usia dini. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

b. Definisi Oprasional A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


Pemberian reward pada guru
PAUD adalah skor yang diperoleh dari 1. Tempat Penelitian
guru PAUD dengan menggunakan Raudhatul Athfal Ciledug adalah lembaga
scala likert, yang menggambarkan pendidikan anak usia dini yang dinaungi oleh
pemberian reward dari Pemerintah Kementrian Agama dan terletak di Kecamatan
dan Pihak Sekolah dalam bentuk Ciledug Kota Tangerang. Raudhatul Athfal di
finansial dan non-finansial. Reward Ciledug berjumlah 22 sekolah dan 113 guru.
finansial berupa gaji dan insentif, Dalam penelitian ini peneliti hanya
sedangkan non-finansial berupa menggunakan 13 sekolah dan 60 guru, 7
penghargaan, pujian lisan dan tulisan, sekolah untuk pengambilan data uji coba dan 6
ucapan terima kasih secara formal dan sekolah untuk pengambilan data sebenarnya.
non formal, dan pembagian pekerjaan.
2. Deskripsi Profil Responden
c. Validasi dan Realiabilitas Penelitian
Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan a. Jenis Kelamin Responden
angket berskala Likert yang terdiri dari
pernyataan favourabe dan
unfavourable dengan pernyataan
tertutup. Skala ini menggunakan
model Likert dengan 5 alternatif
jawaban, yaitu sangat Sering, sering,
kadang-kadang, pernah, tidak pernah.
Berdasarkan hasil uji coba pada 30
Gambar 4.1. Diagram Jenis Kelamin Responden
guru di 7 RA Kecamatan Ciledug,
pernyataan untuk kompetensi b. Usia Responden
pedagogik guru memiliki 28 butir
pernyataan setelah di uji validitas dan
reliabilitas menghasilkan 17 butir
pernyataan dengan Cronbach Alpha
sebesar 0,820. Sedangkan pemberian
reward memiliki 20 butir pernyataan
setelah di uji validitas dan reliabilitas
menghasilkan 14 butir pernyataan
dengan Cronbach Alpha sebesar Gambar 4.2. Diagram Usia Responden
0,860.
c. Jabatan Responden 3. Deskripsi Data Hasil Penelitian

a. Kompetensi Pedagogik
1) Mencari lebar interval untuk
mempermudah kategori
persentase variabel sangat
tinggi, tinggi, sedang,
Gambar 4.3. Diagram Jabatan Responden rendah dan sangat rendah.
Tabel 4.2. Frequency Table
d. Pendidikan Responden Kompetensi Pedagogik

Gambar 4.4. Diagram Pendidikan Responden

e. Program Studi Responden

Berdasarkan pada tabel 4.2


di atas, variabel kompetensi
pedagogik skor maksimal
sebesar 78,00 dan skor minimum
sebesar 51,00. Berdasarkan tabel
di atas diperoleh rentang skor
sebesar 27. Jika skor kompetensi
pedagogik disusun kedalam tabel
distribusi frekuensi dengan lima
kategori, maka setiap kategori
Gambar 4.5. Diagram Program Studi Responden rentang interval sebesar 5,6 di
bulatkan menjadi 6.
f. Lama Mengajar Responden
2) Menetapkan klasifikasi
Kompetensi Pedagogik
Berdasarkan skor
maksimal, skor minimum dan
lebar interval dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 4.3. Rekapitulasi interval dan kategori


tentang Kompetensi Pedagogik di RA se
Gambar 4.6. Lama Mengajar Responden kecamatan Ciledug.
F Kategori
g. Status Kepegawaian Responden 51,00 – 56,00 6 Sangat Rendah
57,00 – 62,00 6 Rendah
63,00 – 68,00 7 Sedang
69,00 – 74,00 10 Tinggi
75,00 – 80,00 1 Sangat Tinggi

b. Pemberian Reward
1) Mencari lebar interval untuk
Gambar 4.7. Status Kepegawaian Responden mempermudah kategori
persentase variabel sangat
tinggi, tinggi, sedang, Tabel 4.6. Uji Normalitas
rendah dan sangat rendah. Kompetensi Reward
Tabel 4.4. Frequency Table Reward N 30 30

Mean 63,9667 49,1667


Normal Parametersa,b Std. 7,21341 2,29066
Deviation
Absolute ,124 ,162
Most Extreme
Differences Positive ,072 ,162
Negative -,124 -,092
Kolmogorov-Smirnov Z ,679 ,889

Asymp. Sig. (2-tailed) ,745 ,408

Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel
variabel kompetensi pedagogik skor maksimal 4.6 di atas, maka dapat dinyatakan bahwa data
sebesar 54,00 dan skor minimum sebesar 46,00. pemberian reward dan kompetensi pedagogik
Berdasarkan tabel di atas diperoleh rentang skor berdistribusi normal, dengan demikian maka dapat
sebesar 8. Jika skor kompetensi pedagogik disusun digunakan untuk diambil inferensinya.
kedalam tabel distribusi frekuensi dengan lima
kategori, maka setiap kategori rentang interval C. Uji Hipotesis
sebesar 1,8 di bulatkan menjadi 2. 1. Persamaan Regresi Linear
Sederhana
2) Menetapkan klasifikasi Pemberian
Reward Tabel 4.7. Persamaan Regresi
Berdasarkan skor maksimal, skor Koefisien
minimum dan lebar interval dapat Model Unstandardized Standardized T Sig.
diklasifikasikan sebagai berikut : Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
Tabel 4.5. Rekapitulasi interval dan ,260 26,69 ,010 ,992
(Constant)
kategori tentang Pemberian Reward di 1 6
RA se kecamatan Ciledug. Reward 1,296 ,542 ,411 2,389 ,024
F Kategori Ŷ = 0,260 + 1,296 X.
46, 00 – 47,00 9 Sangat Rendah
48,00 – 49,00 10 Rendah Sehingga model persamaan regresinya
50,00 – 51,00 5 Sedang adalah Ŷ = 0,260 + 1,296 X. Dari persamaan
52,00 – 53,00 5 Tinggi regresi di atas dapat dibaca “setiap peningkatan 1
54,00 – 55,00 1 Sangat Tinggi skor nilai Pemberian Reward (X) akan
meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru
B. Uji Persyaratan Analisis sebesar 1,296 pada nilai awal 0,260”.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu 2. Uji Signifikansi dan Linearitas
bagian dari uji persyaratan analisis data Regresi Sederhana
atau uji asumsi klasik, artinya sebelum a. Uji Signifikansi (Uji F)
melakukan analisis yang sebenarnya,
data penelitian tersebut harus di uji Uji F dilakukan untuk
kenormalan distribusinya. Keputusan uji mengetahui signifikansi persamaan
normalitas adalah jika nilai signifikansi regresi, berikut adalah tabel Uji F :
lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya jika Tabel 4.8. Anova Table Regresi Sederhana
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 Model Sum of Df Mean F Sig.
maka data tersebut tidak berdistribusi Squares Square
normal. Berikut adalah tabel hasil Regres 255,474 1 255,474 5,707 ,024b
sion
perhitungan uji normalitas data :
1 Residu 1253,492 28 44,768
al
Total 1508,967 29
Maka diketahui bahwa nilai F tabel Reward (X) akan meningkatkan Kompetensi
sebesar 4,18. Karena nilai F hitung 5,707 Pedagogik Guru sebesar 1,296 pada nilai awal
lebih besar dari nilai F tabel 4,18. 0,260”. Pemerintah dan pihak sekolah dalam
Dengan nilai (Sig.) sebesar 0,024. Maka upaya meningkatkan kompetensi yang dimiliki
dapat ditarik kesimpulan bahwa guru-guru RA di Kecamatan Ciledug yaitu
Pemberian Reward (X) berpengaruh dengan melakukan upaya pemberian reward
signifikan terhadap Kompetensi bentuk finansial dan non finansial, yang
Pedagogik Guru (Y). diharapkan dapat mempengaruhi peningkatan
kompetensi guru-guru RA di Kecamatan
b. Uji Linearitas Ciledug. Pemberian rewardnya berupa
indikator gaji, insentif, penghargaan, pujian,
Tabel 4.9. Anova Table Linear Sederhana ucapan terima kasih, dan pembagian
pekerjaan, hal tersebut mempengaruhi
indikator kompetensi pedagogik guru-guru RA
di Ciledug seperti meningkatkan indikator
merancang teori bermain, memilih teknologi
komunikasi, melaksanakan program
pengayaan, dan melakukan refleksi karena
berada pada kategori tinggi.
Berdasarkan hasil uji Hasil dari deskripsi angket penelitian
linearitis pada output tabel 4.9 menunjukkan bahwa indikator yang berada
“Anova table” di atas, diketahui dalam kategori rendah pada variabel
bahwa nilai Sig. Deviation From kompetensi pedagogik adalah indikator
Linearity Sebesar 0,788, karena (1)mengidentifikasi dan menelaah
nilai Sig. 0,788 > 0,05 dan nilai perkembangan anak usia dini, (2) menerapkan
F.deviation atau Fhitung sebesar teori bermain, (3) berkomunikasi secara
0,548 karena Fhitung 0,548 < efektif, (4) mengembangkan kreatifitas, (5)
F.tabel 2,49 maka dapat memilih prinsip-prinsip kegiatan, (6) membuat
disimpulkan bahwa Ho di tolak media, (7) memahami prinsip-prinsip
dan Ha diterima, artinya penilaian, (8) menentukan tingkat capaian
persamaan regresi 0,260 + 1,296 perkembangan, (9) memanfaatkan informasi
linear. hasil penilaian. Sedangkan indikator
3. Uji R2 (Analisis Determinasi) pemberian reward yang rendah adalah
Tabel 4.10. Model Summary pemberian insentif dan penghargaan.
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Hasil dari tabel frekuensi kedua variabel
Square Estimate tersebut memiliki jawaban yang menyebar
1 ,411a ,169 ,140 6,69086 tidak hanya berada pada satu kategori saja.
Dari output di atas diketahui nilai Kompetensi Pedagogik guru-guru PAUD di
R Square sebesar 0,169. Nilai ini RA se Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
mengandung arti bahwa pengaruh masih dalam kategori yang baik tetapi masih
Pemberian Reward (X) terhadap perlu ditingkatkan lagi karena jumlah yang
Kompetensi Pedagogik Guru (Y) berada dikategori rendah tidak teralu jauh
adalah sebesar 16,9% sedangkan 83,1% dengan jumlah frekuensi yang berada di
Kompetensi Pedagogik Guru kategori tinggi dan pemberian reward berada
dipengaruhi oleh variabel yang lain dalam kategori rendah karena pemberian
yang tidak dibahas dalam penelitian ini. reward yang belum merata untuk guru-guru
PAUD di RA Ciledug sehingga tidak semua
D. Pembahasan guru merasakan pemberian reward. Hasil
Hasil olah data ditemukan bahwa frekuensi tersebut disebabkan oleh beberapa
sumbangan kontribusi variabel Pemberian faktor salah satunya ialah karakteristik
Reward terhadap Kompetensi Pedagogik Guru responden penelitian yang menunjukkan
PAUD adalah sebesar 16,9%. Sisanya, 83,1% bahwa guru di RA Ciledug mayoritas berusia
dipengaruhi oleh faktor lain. Model persamaan berada pada rentang usia 40 – 50 tahun dengan
regresinya adalah Ŷ = 0,260 + 1,296 X, artinya jumlah presentase 36%, hal tersebut
“setiap peningkatan 1 skor nilai Pemberian menunjukkan bahwa pada rentang usia
tersebut produktifitas dalam mengikuti memandu maupun membimbing proses
tuntutan modernisasi dan globalisasi menjadi pembelajaran; tanpa pemahaman dan
lebih sulit dibandingkan pada rentang usia penguasaan materi pelajaran pun seorang guru
yang lebih muda. Guru-guru di RA Ciledug tidak akan dapat melakukan transmisi
juga didominasi lulusan S1 presentasenya pengetahuan dengan benar kepada peserta
sebesar 77% dengan program studi yang didik yang diajarnya.
didominasi PAI (Pendidikan Agama Islam) Upaya Pihak Sekolah dan Pemerintah
sebesar 23% menunjukkan bahwa kompetensi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik
pedagogik yang dimiliki guru sudah cukup guru melalui pemberian reward tersebut sesuai
baik tetapi masih perlu ditingkatkan lagi yang dikemukakan oleh Ristauli (2013:3) yaitu
karena kurangnya ilmu dan skill tentang reward dapat mempengaruhi kinerja maupun
mendidik anak usia dini yang diperoleh guru kompetensi seseorang karena kebutuhan
semasa kuliah. berprestasi mendorong seseorang untuk
Lama mengajar di RA Ciledug didominasi mengembangkan kreativitas dan
rentang waktu 15 – 20 tahun sebesar 27%, mempraktekkan langsung kemampuannya
dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa untuk mencapai prestasi yang maksimal.
guru-guru di RA Ciledug mayoritas memiliki Pengertian tersebut diperkuat oleh
pengalaman mengajar yang cukup lama dan Tangkuman, dkk., (2015:886), yaitu reward
guru yang memiliki pengalaman cukup lama merupakan usaha atau cara untuk
mayoritas sering mengikuti pelatihan maupun menumbuhkan pengakuan atau perasaan
seminar yang diadakan Pihak Sekolah maupun diterima di dalam organisasi, yang meliputi
Pemerintah, sebaiknya guru tersebut memiliki non-finansial dan finansial. Hasil dari analisis
standar kompetensi sesuai dengan kurikulum data tersebut dapat dijadikan bahan maupun
yang berlaku. Golongan guru-guru di RA sebagai acuan apa saja yang harus
Ciledug didominasi oleh guru tidak tetap ditingkatkan maupun diperbaiki dari kedua
(GTT) sebesar 50% dan Non PNS sebesar variabel tersebut.
34% responden, menunjukkan bahwa guru-
guru di RA Ciledug tersebut memang V. KESIMPULAN DAN SARAN
membutuhkan tunjangan maupun insentif yang
dapat memenuhi kesejahteraannya maupun A. Kesimpulan
kebutuhannya baik dari pihak sekolah maupun Dari penelitian yang berjudul
pemerintah karena mengingat guru yang Pengaruh Pemberian Reward Terhadap
berstatus GTT dan Non PNS masih sulit Kompetensi Pedagogik Guru PAUD di RA
mendapatkan reward baik finansial maupun Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. dapat
non finansial yang tentunya disesuaikan disimpulkan sebagai berikut:
dengan kompetensi gurunya. Hasil analisis data menunjukkan
Hasil dari deskripsi angket penelitian di bahwa “Terdapat Pengaruh pada Pemberian
atas menunjukkan bahwa kompetensi Reward terhadap Kompetensi Pedagogik
pedagogik yang dimiliki guru-guru RA Guru PAUD di RA Kecamatan Ciledug
Ciledug masih dalam kategori cukup baik Kota Tangerang”. Berdasarkan hasil tabel
tetapi perlu banyak ditingkatkan lagi karena frekuensi menunjukan bahwa Kompetensi
ilmu pedagogik sangat penting dalam kegiatan Pedagogik masih dalam kategori yang baik
belajar mengajar, seperti yang dikemukakan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi karena
oleh Sadulloh (2011:1) Kompetensi Pedagogik jumlah yang berada dikategori rendah tidak
merupakan teori pendidikan anak. Pedagogik terlalu jauh dengan jumlah frekuensi yang
sebagai ilmu yang sangat dibutuhkan oleh berada di kategori tinggi dan pemberian
guru khususnya guru Taman Kanak-Kanak reward berada dalam kategori rendah.
dan Guru Sekolah Dasar karena berhadapan Model persamaan regresinya adalah “setiap
dengan anak yang belum dewasa oleh sebab peningkatan 1 skor nilai Pemberian Reward
itu ilmu pedagogik harus dipelajari. (X) akan meningkatkan Kompetensi
Sedangkan menurut Musfa (2015:80) tanpa Pedagogik Guru sebesar 1,296 pada nilai
memiliki pemahaman yang baik tentang dasar- awal 0,260”.
dasar ilmu pedagogik, seorang guru tak akan Sedangkan hasil Uji F menunjukkan
efektif dalam mengelola kelas, menyampaikan bahwa Pemberian Reward (X) berpengaruh
materi pelajaran kepada peserta didik, dan signifikan terhadap Kompetensi Pedagogik
Guru (Y). Berdasarkan uji linearitas maka memberikan reward finansial berupa
dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan insentif dan non finansial berupa
Ha diterima, artinya persamaan regresi penghargaan terutama dalam
0,260 + 1,296 linear, yang menyatakan mengadakan pelatihan dan seminar
bahwa hubungan Pemberian Reward sebaiknya seluruh guru-guru dapat
terhadap Kompetensi Pedagogik adalah mengikuti pelatihan maupun seminar-
linear. Sedangkan hasil Uji R2 (uji seminar yang diadakan diadakan
determinasi) menunjukkan bahwa terdapat Dinas Pendidikan Kota Tangerang
pengaruh Pemberian Reward (X) terhadap agar kompetensi yang dimiliki guru
Kompetensi Pedagogik Guru (Y) adalah merata.
sebesar 16,9% sedangkan 83,1% 3. Untuk para guru-guru PAUD agar
Kompetensi Pedagogik Guru dipengaruhi lebih semangat lagi dalam
oleh variabel yang lain yang tidak dibahas meningkatkan Kompetensi
dalam penelitian ini. Pedagogiknya terutama pada
indikator merancang kegiatan
B. Saran pembelajaran dan mengembangkan
Berdasarkan kesimpulan di atas aspek-aspek pengembangan anak usia
untuk meningkatkan kemampuan dini walaupun tidak mendapat reward
pedagogik guru dapat dilakukan melalui : sesuai yang diharapkan baik finansial
Kemampuan guru yang sebaiknya maupun non finansial, karena untuk
ditingkatkan ilmu dan keterampilannya meningkatkan kompetensi dapat
tentang anak usia dini kepada anak diperoleh melalui banyak cara salah
didiknya baik melalui teori maupun satunya dengan memotivasi diri
praktek. Sedangkan Pemberian reward sendiri untuk belajar dan mencari tahu
yang diberikan dalam bentuk finansial dan sendiri. Hal tersebut penting
non-finansial yang diberikan oleh pihak dilakukan karena peran guru yang
Sekolah dan Pemerintah kepada guru begitu penting untuk para peserta
dapat ditingkatkan sesuai kompetensi didiknya dimasa kini dan masa
pedagogik masing-masing guru agar depannya.
mereka dapat bekerja dengan motivasi 4. Hasil angket penelitian yang masih
yang tinggi dan berprestasi dalam berada dalam kategori rendah dapat
mencapai tujuan-tujuan lembaga. Hal dijadikan bahan acuan untuk
tersebut dapat dilakukan oleh masing- indikator-indikator yang harus
masing pihak baik guru, pihak sekolah diperbaiki maupun ditingkatkan lagi
maupun Pemerintah. Seperti uraian di pada masing-masing variabel.
bawah ini :
DAFTAR PUSTAKA
1. Pihak Sekolah sebaiknya memberikan
reward finansial berupa pemberian [1] Ali Raja, Haselman, Hasniati. (2012)
gaji dan non finansial berupa .Analisis Reward dan Punishment Pada
penghargaan, pujian lisan maupun Kantor Perum Damri Makassar. Jurnal.
tulisan, ucapan terima kasih, maupun Makassar: Kantor Perum Damri Makassar.
pembagian pekerjaan yang sesuai [2] Anwar dan Arsyad Ahmad. (2007).
dengan kompetensi masing-masing Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung:
Alfabeta.
guru sehingga guru yang kurang
[3] Apandi Idris. (2015). Guru Kalbu (Penguatan
menguasai kompetensi pedagogik Soft Skill untuk Mewujudkan Guru Profesional
dapat termotivasi dengan guru yang dan Berkarakter). Jawa Barat: Cv.Smile’s
memiliki kompetensi pedagogik yang Indonesia Institute.
tinggi dan guru yang memiliki [4] Ary, Donald., Jacobs, Luchy Cheser., dan
kompetensi tinggi dapat mengajarkan Razavieh, Asghar. (2007). Pengantar
guru yang kurang menguasai Penelitian Dalam Pendidikan. Penerjemah:
kompetensi pedagogik. Arief Furchan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2. Dinas Pendidikan Kota Tangerang [5] Asmani Ma’mur Jamal. (2015). Panduan
lebih memperhatikan guru-guru di Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD.
Yogyakarta: Diva Press.
Kecamatannya baik dalam
[6] Danar Santi. (2009). Pendidikan Anak Usia [25] Sagala Syaiful. (2010). Supervisi
Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta: Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Macanan Jaya Cemerlang. [26] Sagala Syaiful. (2012). Administrasi
[7] Januar Raymond dan Handayani Wahyu Dewi. Pendidikan Kontemporer. Bandung:Alfabeta.
(2015). Pengaruh Ekstrinsik Reward dan [27] Santrock, John W. (2012). Life Span
Intrinsik Reward terhadap Employee Development Edisi 13 Jilid 1.
Performance : Telaah Pada PT XYZ. Jurnal. : Jakarta:Erlangga.
Universitas Multimedia Nusantara [28] Santrock, John W. (2014). Psikologi
[8] Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika
Kompensasi, Jakarta: PT Raja Grafindo [29] Saryati, (2014). Upaya Peningkatan
Persada. Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar.
[9] Kemendikbud. (2015). Hasil UKG Guru. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1).
http://sergur.kemdiknas.go.id. Diakses pada [30] Sianipar Debora Ristauli. (2013). Pengaruh
tanggal 28 Januari 2017. Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
[10] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Reward Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal.
(2013). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Padang: Perusahaan BUMN.
PAUD. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak [31] Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian
Usia Dini. Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group
[11] Kuncoro Dwi G, Musadieq Al M, Susiolo [32] Steve Kerr, Glenn Rifkin. (2008). Reward
Heru. (). Pengaruh Reward dan Punishment Systems: Does Yours Measure Up. USA:
terhadap Kinerja. Jurnal. Universitas Harvard Business Press.
Brawijaya. [33] Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi
[12] Listyo Riyono. (2013). Pengaruh Pemberian Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Insentif dan Supervisi Akademik Oleh Penilik [34] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Terhadap Kinerja Guru PAUD Se Kecamatan Kuantitatif Kualitatif & RND.
Lendah. Tesis. Yogyakarta: Universitas Negeri Bandung:Alfabet.
Yogyakarta. [35] Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan
[13] Mangkunegara Prabu Anwar. (2013). Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Manajemen Sumber Daya Manusia Bandung: CV. Alfabeta.
Perusahaan, Bandung: PT Remaja [36] Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian.
Rosdakarya. Bandung: CV.Alfabeta.
[14] Masnipal. (2013). Siap Menjadi Guru dan [37] Sule Tisnawati Ernie dan Saefullah
Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Kurniawan. (2009) Pengantar Manajemen,
Gramedia. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
[15] Mulyasa E. (2009). Standar Kompetensi dan [38] Tangkuman Kevin, Tewal Bernhard, Trang
Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Irvan. (2015). Penilaian Kinerja, Reward,dan
Rosdakarya. Punishment terhadap Kinerja Karyawan pada
[16] Musfah Jejen. (2015). Redesain Pendidikan PT. Pertamina (Persero)Cabang Pemasaran
Guru: Teori, Kebijakan, dan Praktik. Jakarta: Suluttenggo. Jurnal EMBA. Manado:
Prenadamedia Group. Universitas Sam Ratulangi.
[17] Musfah Jejen. (2011). Peningkatan [39] Wibowo Da’i. (2009). Pengaruh Supervisi
Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Kepala Sekolah dan Kompetensi Pedagogik
Media. Guru Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Se
[18] Noorlaila Iva. (2010). Panduan Lengkap Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes. Tesis.
Mengajar PAUD. Cetakan I. Sleman Jogja. Universitas Negeri Semarang. diakses. pada.
Pinus Book Publisher. tanggal. 10. Desember. 2016,. dari.
[19] Ondi Saondi dan Aris Suherman. (2010). Etika http://lib.unnes.ac.id/16712/1/11
Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama. 03504003.pdf.
[20] Permendikbud No.137 tahun 2014 Tentang [40] Widoyoko Putro Eko. (2016). Teknik
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Penyusunan Instrumen Penelitian.
[21] Permendiknas No.58 Tahun 2009 Tentang Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. [41] Wismansyah R Arief. (2016).
[22] Roqib, Moh. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. http://Tangerangonline.id/2016/11/22. Diakses
PT LkiS Pelangi Aksara. pada tanggal 29 Januari 2017.
[23] Sadulloh Uyo. (2011). Pedagogik (Ilmu [42] Yuliani Nurani Sujiono. (2011). Konsep Dasar
Mendidik). Bandung:Alfabeta. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
[24] Saepul, Asep Hamdi dan E. Bahruddin. (2014). [43] Yulaelawati Ella. (2016). Fakta Guru PAUD
Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam di Indonesia.http://paud.web.id/2016/01/fakta-
Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. guru-paud-di-indonesia.html. Diakses pada
tanggal 28 Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai