Anda di halaman 1dari 8

Tugas Rempah

Destilasi, Fraksinasi dan Ekstraksi.

Nama : Frandy Tumiwa


NIM : 210311050037

A. Pengertian dan prinsip dasar.

Destilasi, fraksinasi, dan ekstraksi adalah teknik-teknik pemisahan zat dari


campuran. Berikut adalah pengertian dari masing-masing teknik tersebut:

1. Destilasi adalah proses pemisahan komponen atau zat dari campuran cairan
dengan memanfaatkan perbedaan titik didih. Proses ini dilakukan dengan
memanaskan campuran cairan hingga salah satu komponen menguap dan
kemudian dikondensasikan kembali menjadi cairan. Destilasi dapat digunakan untuk
memisahkan dua cairan dengan titik didih yang berbeda secara signifikan atau
cairan yang titik didihnya berdekatan.

2. Fraksinasi adalah proses pemisahan senyawa atau komponen dari campuran


berdasarkan perbedaan sifat fisikanya, seperti titik didih, kelarutan, atau polaritas.
Fraksinasi dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut atau tanpa pelarut. Contoh
fraksinasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi berbagai komponen.

3. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan


menggunakan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak zat yang
diinginkan tanpa melarutkan komponen lain dari bahan ekstraksi. Ekstraksi dapat
dilakukan pada bahan padat, cair, atau gas.

B. Mekanisme metode.

Destilasi, fraksinasi, dan ekstraksi adalah teknik-teknik pemisahan zat dari


campuran. Berikut adalah penjelasan mekanisme dari masing-masing teknik
tersebut:

1. Destilasi: Destilasi dilakukan dengan memanaskan campuran cairan hingga


salah satu komponen menguap dan kemudian dikondensasikan kembali menjadi
cairan. Proses ini memanfaatkan perbedaan titik didih dari komponen-komponen
dalam campuran cairan. Komponen dengan titik didih yang lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu dan kemudian dikondensasikan kembali menjadi cairan.

2. Fraksinasi: Fraksinasi dilakukan dengan memisahkan senyawa atau


komponen dari campuran berdasarkan perbedaan sifat fisikanya, seperti titik didih,
kelarutan, atau polaritas. Fraksinasi dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut
atau tanpa pelarut. Contoh fraksinasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi
berbagai komponen.

3. Ekstraksi: Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut untuk


memisahkan suatu zat dari campurannya. Pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak zat yang diinginkan tanpa melarutkan komponen lain dari bahan
ekstraksi. Ekstraksi dapat dilakukan pada bahan padat, cair, atau gas.

C. Contoh hasil destilasi dan ekstraksi.

1. Salah satu contoh penggunaan destilasi yang menghasilkan fraksinasi


dalam pengolahan pangan adalah dalam industri minuman keras, khususnya
dalam pembuatan minuman beralkohol seperti wiski (whisky) atau anggur
(wine). Proses ini dikenal sebagai destilasi alkohol.

Dalam pembuatan minuman beralkohol, cairan fermentasi menghasilkan


campuran alkohol, air, dan berbagai senyawa lainnya. Untuk meningkatkan
kadar alkohol dan memisahkan senyawa-senyawa berbeda, destilasi
digunakan. Proses ini melibatkan pemanasan campuran alkohol dan cairan
lainnya dalam alat destilasi seperti alat penyulingan (still).

Selama destilasi, komponen-komponen campuran akan mendidih pada


suhu yang berbeda berdasarkan perbedaan titik didih mereka. Ini
menghasilkan fraksinasi, di mana komponen-komponen yang memiliki titik
didih lebih rendah (seperti alkohol) akan menguap lebih awal dan kemudian
kondensasi untuk menghasilkan hasil destilasi yang lebih kuat dalam alkohol.

Hasil destilasi ini, seperti distilat dari wiski atau hasil destilasi dalam
pembuatan anggur fortifikasi, adalah contoh nyata dari fraksinasi yang
digunakan dalam industri pangan untuk meningkatkan kadar alkohol dan
mencapai karakteristik rasa dan aroma yang diinginkan dalam minuman
beralkohol.

2. Salah satu contoh penggunaan ekstraksi yang menghasilkan


fraksinasi dalam industri pangan adalah dalam proses pembuatan minyak
nabati, seperti minyak kedelai, minyak jagung, atau minyak kelapa. Proses ini
dikenal sebagai ekstraksi minyak nabati.

Proses ekstraksi minyak nabati digunakan untuk mengambil minyak dari


biji-bijian, kacang-kacangan, atau kelapa. Langkah pertama adalah
menghancurkan bahan mentah tersebut dan kemudian mengekstrak
minyaknya dengan bantuan pelarut tertentu. Pelarut ini dapat berupa pelarut
kimia atau pelarut alami seperti air panas.

Selama proses ekstraksi, minyak dan komponen-komponen lemak


lainnya akan larut dalam pelarut. Setelah itu, campuran tersebut dipisahkan
dan diproses lebih lanjut. Salah satu langkah penting dalam ekstraksi minyak
adalah fraksinasi, yang memungkinkan pemisahan minyak dari komponen-
komponen lain dalam campuran.

Misalnya, dalam pembuatan minyak kedelai, ekstraksi akan


menghasilkan campuran minyak kedelai dengan berbagai komponen seperti
protein, air, dan fosfolipid. Melalui proses fraksinasi, minyak kedelai dapat
dipisahkan dari komponen-komponen lain ini, menghasilkan minyak kedelai
murni yang digunakan dalam berbagai produk makanan.

Ekstraksi minyak nabati adalah contoh nyata penggunaan ekstraksi yang


menghasilkan fraksinasi dalam industri pangan untuk memperoleh minyak
nabati murni yang kemudian digunakan dalam berbagai aplikasi makanan
dan kuliner.

D. Perbedaan metode.

a. Destilasi

1. Prinsip Dasar.

Destilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik


didih komponen dalam campuran. Komponen dengan titik didih
yang lebih rendah akan mendidih lebih awal.

2. Aplikasi Umum

Digunakan dalam pemurnian cairan dan pemisahan campuran


kimia berdasarkan titik didih. Contoh termasuk destilasi minyak bumi
dan pembuatan minuman beralkohol.

3. Hasil Utama

Menghasilkan fraksi berdasarkan perbedaan titik didih, dengan


komponen yang lebih ringan dan lebih mudah menguap
dikumpulkan lebih dulu.

b. Fraksinasi

1. Prinsip Dasar

Fraksinasi adalah proses pemisahan lebih lanjut fraksi dari


campuran yang telah dipisahkan menggunakan teknik tertentu,
seperti destilasi fraksional

2. Aplikasi Umum
Digunakan untuk memisahkan fraksi-fraksi berdasarkan perbedaan
sifat tertentu, seperti berat molekul, dalam campuran yang telah
dihasilkan melalui destilasi atau proses pemisahan lainnya.

3. Hasil Utama

Menghasilkan fraksi-fraksi yang lebih murni, dengan komponen


yang lebih seragam dalam sifat tertentu seperti berat molekul atau
titik didih.

c. Ekstraksi

1. Prinsip Dasar

Ekstraksi adalah proses pemisahan yang mengambil komponen


tertentu dari campuran dengan bantuan pelarut tertentu.

2. Aplikasi Umum

Digunakan dalam pengambilan senyawa tertentu dari padatan atau


cairan, seperti ekstraksi minyak nabati, ekstraksi kopi, dan ekstraksi
senyawa kimia dalam laboratorium.

3. Hasil Utama

Menghasilkan senyawa atau komponen tertentu yang diinginkan


dalam larutan pelarut, yang kemudian dapat dipisahkan dari pelarut.

E. Jenis - jenis destilasi, fraksinasi dan ekstraksi.

a. Destilasi

 Distilasi sederhana: digunakan untuk memisahkan dua cairan dengan titik


didih yang sangat berbeda, seperti air dan alkohol

 Distilasi fraksional: digunakan untuk memisahkan dua atau lebih cairan


dengan titik didih yang sama, seperti jenis minyak bumi yang berbeda

 Distilasi uap: digunakan untuk memisahkan senyawa yang peka terhadap


panas dari produk alami, seperti minyak esensial

 Distilasi vakum: digunakan untuk memisahkan senyawa dengan titik didih


tinggi, seperti minyak mentah

b. Fraksinasi

 Fraksinasi kering: Fraksinasi jenis ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu
kristalisasi dan pemisahan. Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal
atau fase padat dari lemak dengan cara mendinginkannya. Kristal yang
dihasilkan kemudian dipisahkan dari fase cair

 Fraksinasi Basah: Fraksinasi jenis ini melibatkan penggunaan air sebagai


pelarut untuk memisahkan fraksi-fraksi berbeda dalam suatu campuran.
Prosesnya melibatkan penggunaan sentrifugasi atau filtrasi untuk
memisahkan fraksi yang berbeda.

 Fraksinasi berbasis pelarut: Fraksinasi jenis ini melibatkan penggunaan


pelarut seperti butanol, etil asetat, dan heksana untuk memisahkan fraksi-
fraksi berbeda dalam suatu campuran. Prosesnya melibatkan penggunaan
kromatografi kolom atau partisi cair-cair untuk memisahkan fraksi yang
berbeda

c. Ekstraksi

 Ekstraksi padat-cair: dilakukan pada campuran padatan dan cairan pelarut.


Contoh: ekstraksi soxhlet.

 Ekstraksi cair-cair: dilakukan pada campuran dua cairan yang tidak saling
bercampur. Contoh: ekstraksi minyak atsiri.

 Maserasi: metode ekstraksi sederhana yang dilakukan dengan cara


merendam serbuk simplisia dalam cairan pelarut selama beberapa hari pada
suhu kamar. Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang
mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan pelarut, tidak
mengandung benzoin, tiraks dan lilin.
 Perkolasi: metode ekstraksi yang dilakukan dengan cara mengalirkan pelarut
melalui sampel padat. Sampel padat diletakkan pada suatu wadah dan pelarut
dituangkan ke atas sampai seluruh sampel terendam. Pelarut kemudian
mengalir keluar dari sampel dan mengambil senyawa yang diinginkan.

 Refluks: ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya. Pelarut


dipanaskan dan menguap, kemudian uap pelarut tersebut mengalir ke
kondensor dan kembali menjadi cairan. Proses ini berlangsung terus menerus
hingga senyawa yang diinginkan terkumpul di dalam labu.

 Dekokta: metode ekstraksi yang dilakukan dengan merebus bahan mentah


dalam air selama beberapa waktu. Setelah itu, air rebusan disaring dan
didinginkan.

 Sentrifugasi: metode ekstraksi yang dilakukan dengan memisahkan senyawa


yang diinginkan dari campuran dengan memanfaatkan gaya sentrifugal.
Senyawa yang diinginkan akan terpisah dari campuran dan terkumpul di
bagian bawah tabung sentrifugasi.

 Ekstraksi superkritikal: metode ekstraksi yang dilakukan dengan


menggunakan pelarut superkritikal, yaitu pelarut yang berada pada kondisi
suhu dan tekanan di atas titik kritisnya. Metode ini dapat menghasilkan ekstrak
yang lebih murni dan lebih cepat daripada metode ekstraksi konvensional

F. Kesimpulan

Pada ketiga metode tadi masing-masing memiliki peran penting dalam


berbagai industri, laboratorium, dan aplikasi, baik dalam pemrosesan
makanan, minuman, minyak nabati, minyak bumi, maupun dalam pemurnian
senyawa kimia. Masing-masing metode memanfaatkan perbedaan sifat-sifat
komponen dalam campuran untuk mencapai pemisahan yang diinginkan,
penggunaan metode yang tepat tentunya dapat menghasilkan hasil yang
diinginkan oleh produsen untuk pengolahan dalam skala besar maupun kecil.
G. Daftar pustaka.

Feriyanto, Y. E., et al. “Menggunakan Metode Distilasi Uap Dan Air Dengan
Pemanasan Microwave.” Jurnal Teknik Pomits, Universitas Sepuluh
November(ITS),vol. 2, no. 1, 1944, pp. 93–97.

Alam, G., dan Tayeb, R., 2003, Fraksinasi dan Uji Toksisitas Ekstrak Metanol
Bintang Laut (Protoreaster nodusus W.)

buku ajar distilasi uap dan bahan bakar pelet arang sampah organik - Eprints
ITN_https://eprints.itn.ac.id/5209/1/BUKU%203%20DISTILASI%20UAP%20D
AN%20BAHAN%20BAKAR.pdf

Ekstraksi (Pengertian, Prinsip Kerja, jenis-jenis Ekstraksi -


Academia.edu_https://www.academia.edu/7395598/Ekstraksi_Pengertian_
Prinsip_Kerja_jenis_jenis_Ekstraksi

Anda mungkin juga menyukai